Anda di halaman 1dari 13

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PERAWATAN MASA NIFAS


BPM FARIDA HAJRI SURABAYA

Oleh :
Mia Dessy Natalia 011613243099
Arum Rinosari 011613243050
Indah Nur Damayanti 011613243100
Ucca Fajrin Wicita P 011613243051
Wahyu Puji Astuti 011613243101

PROGRAM PROFESI PENDIDIKAN BIDAN


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2016
LEMBAR PENGESAHAN

Satuan Acara Penyuluhan “ Perawatan Masa Nifas” di BPM FARIDA HAJRI


Surabaya oleh mahasiswa
1. Mia Dessy Natalia 011613243099
2. Arum Rinosari 011613243050
3. Indah Nur Damayanti 011613243100
4. Ucca Fajrin Wicita P 011613243051
5. Wahyu Puji Astuti 011613243101

Telah disahkan oleh Tim Pembimbing pada :


Hari :
Tanggal :
Surabaya, Desember 2016

Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik


Program Profesi Pendidikan Bidan CI BPM Farida Hajri
Fakultas Kedokteran-UNAIR Surabaya

Euvanggelia D. F., S. Keb, Bd Hj. Farida Hajri, S.ST


NIK 139131768

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)


PERAWATAN MASA NIFAS

Pokok Bahasan : Perawatan Masa Nifas


Hari ,Tanggal : Kamis, 29 Desember 2016
Waktu Pertemuan : 35 menit
Tempat : BPM Farida Hajri
Sasaran : Pasien di BPM Farida Hajri Surabaya

A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Peserta penyuluhan mendapatkan tambahan informasi dan lebih tahu tentang
perawatan ibu nifas
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan ini, diharapkan peserta penyuluhan dapat :
a. Mengetahui tentang pengertian nifas
b. Mengetahui tentang tujuan perawatan ibu nifas
c. Mengetahui tentang cara melakukan perawatan ibu nifas
d. Mengetahui tentang tanda bahaya pada ibu nifas
B. Materi
Terlampir
C. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
D. Media
1. Leaflet
E. Kegiatan Penyuluhan
No. Waktu Penyaji Peserta Metode
1. 5 Pembukaan Menjawab salam, Ceramah,
menit a. Mengucapkan salam Mendengarkan, Tanya jawab
b. Memperkenalkan diri Memperhatikan,
c. Memperkenalkan Pemateri Menjawab, pretest
d. Menjelaskan tujuan
penyuluhan
e. Menjelaskan gambaran
materi dan manfaat materi
f. Pretest lisan
2. 25 Penyuluhan Memperhatikan, Ceramah,
menit 1. Menjelaskan tentang : Mendengarkan, Tanya jawb
a. Pengertian nifas Bertanya,
b. Tujuan perawatan ibu Menjawab
nifas
c. Cara melakukan
perawatan ibu nifas
d. Tanda bahaya pada ibu
nifas
2. Diskusi dan tanya jawab
3. 5 menit Penutup Ceramah,
a. Memberikan soal post test Mendengarkan, Tanya jawab
lisan Menjawab post test
b. Membacakan kesimpulan dan salam.
c. Mengucapkan salam

F. Pengorganisasian
1. Moderator : Mia Dessy Natalia
2. Penyaji : Arum Rinosari
3. Operator : Wahyu Puji Astuti
4. Notulen : Indah Nur Damayanti
5. Notulen : Ucca Fajrin W. P
G. Kriteria Evaluasi
1. Kriteria Evaluasi Struktur
a. Kesiapan materi
b. Kesiapan SAP
c. Kesiapan Media
d. Kesiapan daftar hadir peserta penyuluhan
e. Peserta hadir ditempat penyuluhan
f. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya (Briefing)
2. Kriteria Evaluasi Proses
a. Tidak ada peserta penyuluhan yang meninggalkan ruangan selama kegiatan
berlangsung.
b. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan.
c. Peserta mengajukan dan menjawab pertanyaan secara benar.
d. Peserta dapat mengikuti penyuluhan dari awal maupun akhir dengan tertib dan
bersifat kooperatif.
3. Kriteria Evaluasi Hasil
Peserta mampu menjawab pertanyaan dengan benar.
Pertanyaan:
a. Apa tujuan masa nifas?
b. Apa tanda bahaya pada nifas?
Daftar Hadir Peserta Penyuluhan

No Nama Peserta Alamat Tanda Tangan

10

11

12

13

14

15

MATERI
PERAWATAN MASA NIFAS

A. Pengertian Perawatan Masa Nifas


Perawatan masa nifas adalah perawatan terhadap wanita yang telah selesai
bersalin sampai alat-alat kandungan kembali seperti sebelum hamil, lamanya kira-kira 6-8
minggu. Akan tetapi, seluruh alat genetelia baru pulih kembali seperti sebelum ada
kehamilan dalam waktu 3 bulan.
B. Tujuan dilakukan Perawatan Masa Nifas
1. Meningkatkan derajat kesehatan ibu melahirkan.
2. Memelihara kebersihan diri setelah melahirkan.
3. Meningkatkan kualitas ibu dan bayi.
4. Mencegah penyakit
5. Menciptakan keindahan
6. Meningkatkan rasa percaya diri
C. Tanda bahaya pada ibu nifas
Ajarkan ibu jika melihat hal-hal berikut atau perhatikan bila ada sesuatu yang tidak beres,
sehingga perlu menemui seseorang bidan dengan segera :
1. Perdarahan lewat jalan lahir
2. Keluar cairan berbau dari jalan lahir
3. Demam lebih dari 2 hari
4. Bengkak dimuka, tangan dan kaki mungkin dengan sakit kepala dan kejang-kejang
5. Payudara bengkak, kemerahan disertai rasa sakit.
6. Mengalamai gangguan jiwa (post partum blues).
D. Perawatan masa nifas
1. Mobilisasi
Ibu yang baru melahirkan mungkin enggan bergerak karena letih dan sakit.
Berdasarkan penelitian ibu sudah diperbolehkan miring kekanan dan kekiri pada 2 jam
setelah melahirkan dan ibu boleh turun dari tempat tidur dalam kurun waktu 3 jam
setelah persalinan dengan bantuan keluarga atau bidan / perawat. Pasien sectio caesarea
mobilisasi dilakukan dalam kurun waktu 24 – 36 jam setelah melahirkan.
2. Diet/ Nutrisi
Kebutuhan kalori pada masa menyusui sekitar 400-500 kalori. Wanita dewasa
memerlukan 1800 kalori per hari. Sebaiknya ibu nifas jangan mengurangi kebutuhan
kalori, karena akan mengganggu proses metabolisme tubuh dan menyebabkan ASI rusak
(Derek,2005).
a. Protein
Kebutuhan protein yang dibutuhkan adalah 3 porsi per hari. Satu protein setara
dengan tiga gelas susu, dua butir telur, lima putih telur, 120 gram keju, 1 ¾ gelas
yoghurt, 120-140 gram ikan/daging/unggas, 200-240 gram tahu atau 5-6 sendok
selai kacang.
b. Kalsium dan vitamin D
Kalsium dan vitamin D berguna untuk pembentukan tulang dan gigi. Kebutuhan
kalsium dan vitamin D didapat dari minum susu rendah kalori atau berjemur di pagi
hari. Konsumsi kalsium pada masa menyusui meningkat menjadi 5 porsi per hari.
Satu setara dengan 50-60 gram keju, satu cangkir susu krim, 160 gram ikan salmon,
120 gram ikan sarden, atau 280 gram tahu kalsium.
c. Magnesium
Magnesium dibutuhkan sel tubuh untuk membantu gerak otot, fungsi syaraf dan
memperkuat tulang. Kebutuhan megnesium didapat pada gandum dan kacang-
kacangan.
d. Sayuran hijau dan buah
Kebutuhan yang diperlukan sedikitnya tiga porsi sehari. satu porsi setara dengan 1/8
semangka, 1/4 mangga, ¾ cangkir brokoli, ½ wortel, ¼-1/2 cangkir sayuran hijau
yang telah dimasak, satu tomat.
e. Karbohidrat kompleks
Selama menyusui, kebutuhan karbohidrat kompleks diperlukan enam porsi per hari.
Satu porsi setara dengan ½ cangkir nasi, ¼ cangkir jagung pipil, satu porsi sereal,
satu iris roti dari bijian utuh, ½ kue muffin dari bijian utuh, 2-6 biskuit kering atau
crackers, ½ cangkir kacang-kacangan, 2/3 cangkir kacang koro, atau 40 gram
mi/pasta dari bijian utuh.
f. Lemak
Rata-rata kebutuhan lemak dewasa adalah 41/2 porsi lemak (14 gram perporsi)
perharinya. Satu porsi lemak sama dengan 80 gram keju, tiga sendok makan kacang
tanah atau kenari, empat sendok makan krim, secangkir es krim, ½ buah alpukat,
dua sendok makan selai kacang, 120-140 gram daging tanpa lemak, sembilan
kentang goreng, dua iris cake, satu sendok makan mayones atau mentega, atau dua
sendok makan saus salad.
g. Cairan
Konsumsi cairan sebanyak 8 gelas per hari. Minum sedikitnya 3 liter tiap hari.
Kebutuhan akan cairan diperoleh dari air putih, sari buah, susu dan sup.
h. Vitamin
Kebutuhan vitamin selama menyusui sangat dibutuhkan. Vitamin yang diperlukan
antara lain:
1) Vitamin A
Digunakan untuk pertumbuhan sel, jaringan, gigi dan tulang, perkembangan
syaraf pengkihatan, meningkatkan daya tahan tubuh terhadap infeksi. Sumber :
kuning telur, hati mentega, sayuran berwarna hijau dan buah berwarna kuning (
wortel, tomat dan nangka ).Selain itu ibu menyusui juga mendapat tambahan
berupa kapsul vitamin A ( 200.000 IU )
2) Vitamin B1 ( Thiamin )
Dibutuhkan agar kerja syaraf dan jantung normal, membantu metabolisme
karbohidrat secara tepat oleh tubuh, nafsu makan yang baik , membantu proses
pencernaan makanan, meningkatkan pertahanan tubuh terhadap infeksi dan
mengurangi kelelahan. Sumbernya : hati, kuning telur, susu, kacang –
kacangan, tomat jeruk nanas dan kentang bakar.
3) Vitamin B2 ( Riboflavin )
Vitamin B2 dibutuhkan untuk pertumbuhan, vitalitas, nafsu makan,
pencernaan, system urat syaraf, jaringan kulit dan mata. Sumber : hati, kuning
telur, susu, keju, kacang- kacangan, dan sayuran berwarna hijau
4) Vitamin B3 ( Niacin )
Disebut juga Nitocine Acid, dibutuhkan dalam proses pencernaan, kesehatan
kulit, jaringan syaraf dan pertumbuhan. Sumber : susu, kuning telur, daging,
kaldu daging, hati, daging ayam, kacang- kacangan beras merah, jamur dan
tomat.
5) Vitamin B6 ( Pyridoksin )
Dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah serta kesehatan gigi dan gusi.
Sumber : gandum, jagung, hati dan daging.
6) Vitamin B12 ( Cyanocobalamin )
Dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah dan kesehatan jaringan saraf.
Sumber : telur, daging hati, keju, ikan laut dan kerang laut.
7) Folic Acid
Vitamin ini dibutuhkan untuk pertumbuhan pembentukkan sel darah merah dan
produksi inti sel. Sumber : hati, daging, ikan, jeroan dan sayuran hijau.
8) Vitamin C
Untuk pembentukan jaringan ikat dan bahan semu jaringan ikat ( untuk
penyembuhan luka ), pertumbuhan tulang, gigi dan gusi, daya tahan terhadap
infeksi, serta memberikan kekuatan pada pembuluh darah. Sumber : jeruk,
tomat, melon, brokoli, jambu biji, mangga, papaya dan sayuran.
9) Vitamin D
Dibutuhkan untuk pertumbuhan, pembentukkan tulang dan gigi serta
penyerapan kalsium dan fosfor. Sumbernya antara lain : minyak ikan, susu,
margarine dan penyinaran kulit dengan sinar matahari pagi ( sebelum pukul
09.00 )
10) Vitamin K
Dibutuhkan untuk mencegah perdarahan agar proses pembekuan darah normal.
Sumber vitamin K adalah kuning telur, hati, brokoli, asparagus dan bayam.
Kebutuhan energi ibu nifas / menyusui pada enam bulan pertama kira – kira
700 kkal./hari dan enam bulan kedua 500 kkal/hari sedangkan ibu menyusui
bayi yang berumur 2 tahun rata – rata sebesar 400 kkal/hari.
11) DHA
DHA penting  untuk perkembangan daya lihat dan mental bayi. Asupan DHA
berpengaruh langsung pada kandungan dalam ASI. Sumber DHA ada pada
telur, otak, hati dan ikan.
3. Miksi
Hendaknya kencing dapat dilakukan dalam 6-8 jam PP, kadang-kadang wanita sulit
kencing, karena spingter uretra ditekan oleh kepala janin dan spasme sehingga terjadi
iritasi dan nyeri, bila kandung kemih penuh dapat menyebabkan terganggunya
kontraksi uterus sehingga dapat terjadi perdarahan, infeksi kandung kemih, jadi
upayakan untuk mempercepat BAK. Jika tidak bisa dilakukan kateterisasi.
4. Hygiene
Masa nifas adalah masa yang rentan terjadi infeksi pada ibu. Oleh karena itu, ibu
nifas disarankan :
a. Menjaga kebersihan seluruh tubuh dengan mandi
b. Membersihkan daerah kelamin dengan sabun dan air. Untuk membersihkan
daerah disekitar kelamin dilakukan dari arah depan ke belakang kemudian
didaerah sekitar anus setiap selesai buang air kecil maupun buang air besar.
Keringkan dengan handuk dengan cara ditepuk – tepuk dari arah muka ke
belakang.
c. Menyarankan ibu untuk mengganti pembalut setidaknya dua kali sehari
d. Cuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah membersihkan daerah
kelaminnya
5. Seksual
Masa setelah melahirkan selama6 minggu atau 40 hari, menurut orang awam
merupakan masa nifas yang penting untuk di pantau. Nifas merupakan masa
pembersihan rahim, sama halnya seperti masa haid. Darah nifas mengandung
trombosit, sel – sel degenerative,sel – sel mati dan sel – sel endometrium sisa.
Banyak pasangan suami – istri merasa frekuensi berhubungan intim semakin
berkurang setelah memiliki anak.
Ada anggapam bahwa wanita usai persalinan kurang bergairah karena
pengaruh hormon. Terutama pada bulan –bulan pertama pasca kelahiran, kegiatan
mengurus bayi dan menyusui membuat istri lebih banyak mencurahkan perhatian
kepada si kecil dibandingkan suami. Untuk memiliki waktu berdua saja sulit apalagi
berhubungan intim.
Beberapa bulan pertama setelah melahirkan, memang hormon pada wanita
akan di program ulang untuk menyusui dan mengasuh bayi. Waktu dan tenaga
seakan tercurah hanya untuk si kecil, sehingga sulit rasanya mencari waktu untuk
berhubungan intim. Ibu yang baru melahirkan boleh melakukan hubungan seksual
kembali 6 minggu setelah persalinan. Batasan waktu 6 didasarkan atas pemikiran
pada masa itu semua luka akibat persalinan, termasuk luka episiotomy dan luka
bekas section cesarean (SC) biasanya telah sembuh dengan baik.
Bila suatu persalinan dipastikan tidak ada luka atau robekan jaringan,
hubungan seks telah bolaeh dilakukan 3 – 4 minggu setelah proses melahirkan itu.
Meskipun hubungan telah dilakukan setelah minggu ke-6 adakalanya ibu-ibu tertentu
mengeluh hubungan masih terasa sakit atau nyeri meskipun telah beberapa bulan
proses persalinan. Gangguan seperti ini disebut dyspareunia atau rasa nyeri waktu
senggama.
6. Perawatan Payudara
Perawatan payudara dilakukan untuk memperlancar pengeluaran ASI.
Perawatan payudara dilakukan dengan cara :
a. Menjaga payudara tetap bersih dan kering.
b. Menggunakan BH yang menyokong payudara.
c. Apabila putting lecet oleskan kolostrum/ASI yang keluar pada sekitar putting
susu tiap kali selesai menyusui.
d. Apabila lecet sangat berat dapat diistirahatkan selama 24 jam. ASI dikeluarkan
dan diminumkan dengan menggunakan sendok.
e. Untuk menghilangkan nyeri, minum parasetamol 1 tablet tiap 4 – 6 jam.
7. Perawatan tali pusat
Perawatan tali pusat bayi dirumah :
a. Tali pusat jika masih belum lepas bisa dibungkus dengan kasa kering dan bersih.
Tidak diperbolehkan memberi rempah-rempah atau jenis yang lain pada tali
pusat bayi.
b. Mengganti kasa pembungkus tali pusat jika basah atau terkena kotoran bayi.
Jangan menunggu diganti saat memandikan bayi saja.
c. Daerah sekitar tali pusat harus selalu dalam keadaan kering dan bersih untuk
mencegah terjadinya infeksi.

DAFTAR PUSTAKA
Desiyati, D. 2008. Fisiologi Nifas, from Http://we-littlefairy. blogspot.com

Dewi, Vivian Nanny Lia. 2010. Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita.   Jakarta: Salemba
Medika

Fizari, S. 2009.Perubahan Fisiologi pada Masa Nifas. From Http://sekuracity/blogspot.com

Karyuni, dkk.2008. Buku Saku Manajemen Masalah Bayi Baru Lahir Panduan untuk Dokter,
Perawat & Bidan. Jakarta: ECG

Prawirohardjo, S. 2009. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal danNeonatal.


Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.

___________, 2002.Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.

Rambey, R. 2008. Tetap Sehat Setelah Bersalin. from Http:// nursingwear/wordpress.com

Sinsin, L. 2009. Masa Kehamilan dan Persalinan. PT. Elex Media Komputindo, from Http://
www.elexmedia.co.id, 118-119.

Sodikin.2009. Buku Saku Perawatan Tali Pusat. Jakarta: EGC

Cunningham, F. Gary et al. 2005. Obstetri Williams.Edisi 21. Alih bahasa: Andry Hartono,
Joko Suyono, Brahm U. Pendit. Jakarta: EGC

Pusdiknakes. 2003. Buku 4. Asuhan Kebidanan Postpartum. Jakarta: Pusdiknakes-WHO-J


HPIEGO

Saifuddin, AB. 2001. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal.Edisi 1. Jakarta: YBPSP

Sarwono, P. 2008. Ilmu Kebidanan. Jakarta : YBPSP

Anda mungkin juga menyukai