Anda di halaman 1dari 45

Teknik Budidaya Sayur Kangkung

Sayuran merupakan salah satu kebutuhan yang harus terpenuhi bagi masyarakat
Indonesia. Makan tanpa menggunakan sayur terasa aneh bagi masyarakat
Indonesia, kondisi tersebut budidaya sayuran menjadi peluang besar bagi petani
untuk meningkatkan kesejahteraan. Salah satu jenis sayuran yang digemari
masyarakat adalah sayur kangkung karena rasanya yang enak, bergizi, dan
berserat tinggi sangat cocok untuk memenuhi nutrisi dalam tubuh.

Proses budidaya sayur kangkung sangat mudah, tidak seperti jenis sayuran
lainnya. Tetapi sebelum kita memaparkan cara budidaya sayur kangkung, anda
harus tahu terlebih dahulu jenis-jenis sayur kangkung.

1. Kangkung darat

 Tumbuh di tanah kering


 Memiliki daun yang lebih tipis dan lunak
 Batang kecil dan berwarna putih kehijaun
 Umumnya memiliki bunga berwarna putih

2. Kangkung Air
 Tumbuh di wilayah basah seperti parit, rawa ataupun kolam
 Memiliki daun lebih besar dan sedikit lebih keras
 Batang keras dan kehijauan pekat
 Umumnya memiliki warna bunga putih kemerahan

Setelah mengetahui jenis-jenis kangkung, mari kita mencoba melakukan


tahapan berikut untuk membudidayakan sayur kangkung.

Benih

Baik kangkung darat maupun kangkung air tahap pertama yang harus kita
lakukan dalam budidaya kangkung adalah persiapan benih.  Proses pembenihan
dapat dilakukan dengan cara pembibitan dan dengan sistem stek. Untuk bibit
yang baik memiliki ukuran sekitar.

Lahan Tanam

Untuk kangkung air bisa ditanam di parit atau di rawa-rawa yang ada di dekat
rumah, jika tidak memiliki harus melalui wadah tanam buatan. Biasanya
dipersiapkan minimal sekitar 3 minggu sebelum penanaman. Pertama, lahan
harus dicangkul atau dibajak dan diberi campuran pupuk kompos. Kedua, lahan
digenangi dengan air ketinggian air sekitar 5 cm. Tahap terakhir, buat bedengan
dengan ukuran 2 x 1 meter dengan kedalaman 30 cm. Lahan jangan lupa
dilakukan penyiraman, terutama pada saat musim panas lakukan penyiraman 2
kali sehari. Untuk pupuk tambahkan pupuk urea setelah 2 minggu setelah
tanam.

Untuk kangkung darat sama seperti kangkung air lahan harus dibajak atau
dicangkul terlebih dahulu agar tanah menjadi gembur sekaligus membersihkan
gulma, rumput liar maupun akar bekas tanaman. Setelah itu buat bedengan
dengan lebar 100 cm, tinggi 30 cm dan untuk panjang sesuaikan dengan lahan.
Untuk mendapatkan hasil maksimal berikan 50 cm jarak tiap bedengan sebagai
drainase. Sebelum penanaman berikan pupuk kandang di atas bedengan lalu
biarkan 3 – 5 hari agar dapat teremulsi secara sempurna dalam tanah.

Penanaman dan Perawatan

Penanaman lakukan pada musim hujan, sekitar bulan November – Desember.


Buatlah lubang tanam di bedengan dengan kedalaman 5 cm dan setiap lubang
tanam masukkan sekitar tiga hingga lima buah biji kangkung. Untuk perawatan,
lakukan pembersihan gulma atau tanaman lainnya yang dapat mengganggu
pertumbuhan tanaman. Setelah sepuluh hari penanaman bibit, tanaman berikan
pupuk dengan dosis 15 gram/meter.

Panen

Kangkung air bisa dilakukan pemanenan setelah memasuki usia 1, 5 minggu


dan hasilnya rata – rata per hektar bisa mencapai 10 ton. Sedangkan untuk
kangkung darat, panen dilakukan diumur 30 hari sejak benih ditanam. Cara
pemanenan dicabut hingga akar-akarnya atau bisa juga memotong ujung
pangkal batang kangkung menggunakan pisau.

Dengan cara mudah dan hasil maksimal, proses budidaya kangkung menjadi
alternatif tanaman pertanian anda dalam meningkatkan pendapatan ekonomi.
Silahkan mencoba.

Cara Budidaya Sawi dengan Cara Mudah Hasil Melimpah

Cara Budidaya Sawi


 – Sawi memiliki nama ilmiah Brassica sinensis L merupakan sayuran daun
yang tumbuh subur di daerah panas maupun sejuk. Tanaman ini bisa tumbuh di
daerah yang memiliki ketinggian sampai 1200 meter dpl. Untuk mendapatkan
hasil terbaik ada beberapa cara budidaya sawi salah satunya adalah
menanamnya di daerah tinggi. Tapi pada umumnya para petani menanam sawi
di daerah dengan ketinggian 100-500 meter dpl.
Sayuran ini sangat kaya dengan kandungan pro vitamin A dan asam askrobat
(vitamin C) yang baik untuk tubuh. Selain itu sawi merupakan jenis sayuran
yang enak dan lezat ketika dimasak, oleh karena itu banyak digunakan sebagai
campuran nasi goreng, mie bakso atau capcay.

Ada beberapa literature yang menyebutkan caisim atau sawi bermanfaat untuk


menghilangkan rasa gatal di tenggorokan pada penderita batuk. Selain itu
sayuran ini juga berkhasiat untuk memperbaiki fungsi ginjal, membersihkan
darah, menyembuhkan penyakit kepala dan memperlancar pencernaan.

Cara Menanam Sawi @petanibereksperiment.blogspot.com


Berbeda dengan budidaya sayuran lain, tanaman sawi relatif lebih tahan
terhadap air hujan, sehingga kamu bisa membudidayakan sayuran sawi
sepanjang tahun. Tapi agar sayuran ini bisa tumbuh dengan baik kamu harus
menata drainase kebun dengan baik agar area tanam tidak tergenang dengan air.
Agar kamu bisa meraih hasil terbaik dari budidaya sawi kamu bisa membaca
ulasan lengkap cara budidaya sawi di bawah ini.

Cara Budidaya Sawi dengan 4 Langkah Mudah


Budidaya sawi sebenarnya tidak terlalu sulit, karena proses menanamnya
hampir sama dengan proses budidaya tanaman lain seperti lobak, broccoli, kubis
dll. Namun demikian, buka berarti kamu bisa sembarangan dalam menanam
sawi, karena akan memberikan hasil yang kurang maksimal bila ada kesalahan
dalam proses menanamnya. Berikut beberapa tahapan yang harus dilalui dalam
budidaya sawi.
Penyiapan Benih Sawi dan Penyemaian

Pembibitan Budidaya Sawi @kolom-organik.blogspot.com


Benih sawi didapat dengan cara membiarkan tanaman sampai berbunga dan
menghasilkan biji. Untuk bisa berbunga tanaman harus dibiarkan sampai lebih
dari 70 hari. Setelah itu baru sayuran sawi dipanen dan dipisahkan bijinya untuk
dijemur sampai kering. Apabila matahari bersinar terik maka penjemuran cukup
dilakukan 1-2 hari saja. Bila disimpan dengan baik benih sawi bisa bertahan
sampai 3 tahun.

Untuk menyimpan benih sawi dengan baik dan murah adalah dengan
menaruhnya di dalam botol kaca. Sebelum dimasukan ke dalam botol bibit
harus diseterilkan terlebih dahulu dari bakteri dan jamur dengan cara direbus.
Bersihkan botol sampai benar-benar bersih dan kering kemudian masukan bibit
sawi ke dalam botol sampai batas bawah leher botol. Kemudian tutup dengan
menggunakan abu halus. Abu ini berfungsi untuk menyerap uap agar
kelembaban bisa dipertahankan pada tingkat rendah. Selain itu dengan
menutupnya dengan abu masih memungkinkan bibit sawi untuk mendapatkan
udara.

Sebelum ditanam secara massal di lahan tanam sebaiknya bibit sawi disemaikan
terlebih dahulu. Cara menyemai bibit ini cukup mudah, yakni dengan
merendamnya selama 2 jam kemudian sebarkan secara merata pada media
semai. Usahakan media semai memiliki pelindung agar bibit tidak terkena hujan
dan sinar matahari secara langsung. Kamu bisa membuat media semai dengan
menggunakan campuran kompos halus yang dicampur dengan tanah.

Tutup media penyemaian tersebut dengan menggunakan jerami sampai tunas


muncul. Biasanya tunas akan muncul ketika bibit berusia 2-3 hari. Kemudian
singkirkan jerami kering yang menutupnya dan biarkan bibit sawi tumbuh
sampai sekitar 2-3 minggu sehingga siap dipindahkan pada lahan tanam. Selama
proses penyemaian kamu harus mengontrol tingkat kelembaban media tanam
dengan cara melakukan penyiraman secara teratur.
Mengolah Tanah dan Penanaman Sawi

Mengolah Tanah Untuk Budidaya Sawi @infoagribisnis.com


Langkah pertama sebelum menanam sawi tentu adalah menyiapkan lahan tanam
dengan cara dibajak atau dicangkul agar tanah menjadi lebih gembur. Setelah
itu buatlah bedengan dengan ukuran lebar 1 m dan tinggi 20-25 cm, untuk
panjang bedengan disesuaikan dengan lahan yang tersedia. Berikan campuran
pupuk dasar di atas bedengan kemudian aduk sampai rata. Setiap 1 hektar lahan
kamu bisa memberikan pupuk sebanyak 20 ton. Jenis pupuk yang digunakan
adalah pupuk kompos atau pupuk dari kotoran binatang. Biarkan lahan selama 2
sampai 3 hari.

Ambil bibit sawi dari tempat penyemaian, pilih bibit yang sudah memiliki 3-4
helai daun kemudian tanam di atas bedengan yang telah diberikan campuran
pupuk. Atur jarak tanam dengan ukuran 10 x 15 cm kemudian siram dengan air
untuk mempertahankan kelebaban lahan.
Perawatan dan Budidaya Sawi atau Caisim

Melakukan Perawatan pada Budidaya Sawi @alamtani.com


Seperti yang telah diketahui untuk mendapatkan hasil budidaya yang baik maka
harus dilakukan perawatan yang baik pada tanaman. Untuk tanaman sawi yang
perlu diperhatikan adalah penyiraman, terutama ketika musim kemarau. Ketika
matahari bersinar terik penyiraman sebaiknya dilakukan pada pagi dan sore
sedangkan bila matahari tidak terik penyiraman bisa dilakukan pada pagi atau
sore hari saja.

Perawatan selanjutnya adalah penyulaman dan penjarangan. Penjarangan


dilakukan bila tanaman sawi tumbuh terlalu rapat sehingga tidak bisa tumbuh
dengan optimal. Sedangkan penyulamann untuk mengganti tanaman yang mati
atau layu. Selain itu juga perlu dilakukan penyiangan secara teratur untuk
menghilangan tanaman penganggu atau gulma. Penyiangan perlu dilakukan
ketika tanaman berusia satu minggu sejak dipindahkan dari penyemaian. Hal ini
bertujuan agar unsur hara pada tanah bisa diserap semua oleh tanaman sawi.

Sayuran sawi merupakan tanaman yang mudah diserang oleh hama terutama
yang ditanam di dataran rendah. Hama yang banyak menyerang tanaman ini
adalah jenis kutu atau walang sangit yang biasanya membuat daun sawi menjadi
bolong-bolong. Selain kedua hama tersebut ada beberapa hama lain yang
menyerang seperti ulat, busuk basah, cacing, penyakit rebah semai, busuk daun
dll.
Penanganan yang bisa dilakukan untuk mencegah beberapa masalah di atas bisa
dilakukan dengan membuat larutan nabati yang terbuat dari kipait dan gadung
yang dicampur dengan putih telur sebagai perekat. Larutan nabati tersebut bisa
diencerkan kemudian disemprotkan pada tanaman secukupnya. Cairan ini
biasanya digunakan untuk mengusir hama sementara saja.

Penanganan lain bisa dilakukan dengan melakukan penyiraman secara teratur


supaya telur hama yang menempel bisa hanyut bersama air. Hal yang paling
penting dalam pengendalian hama penyakit adalah menjaga kondisi tanam agar
tidak kekurangan asupan makanan. Dengan begitu tanaman akan sehat dan tidak
mudah terserang penyakit atau hama yang mengganggu.

Membuat tanaman sehat bisa dilakukan dengan cara menyediakan banyak


bahan organik yang ada di dalam tanah. Selain itu efek kerusakan dari hama
penyakit bisa diminimalisir dengan memberikan makanan bagi para musuh
alami hama-hama tersebut.

Panen Tanaman Sawi

Untung Besar dari Budidaya Sawi @benihpertiwi.co.id


Tanaman sawi bisa dipanen ketika telah berusia sekitar 20 hari setelah bibit
dipindahkan dari persemaian atau 40 hari dari awal tanam bibit. Dalam satu kali
masa panen budidaya sawi bisa menghasilkan sekitar 20 ton dari luas lahan 1
hektar. Sawi dipanen dengan cara dicabut kemudian dicuci untuk membersihkan
bagian akarnya dari tanah atau lumpur. Setelah dipanen biasanya sawi disortir
dengan membuang bagian daun yang rusak atau busuk. Kemudian sawi diikat
bagian akarnya dan kemudian dikirim pada pengepul atau langsung dijual di
pasar

Teknik Budidaya Jamur Tiram

Alat dan bahan yang dibutuhkan:

 Drum yang sudah dibersihkan. Bukan drum bekas aspal.


 Kayu bakar untuk menyalakan api selama 9 jam
 Rak kayu atau bambu untuk meletakkan log
 Ph meter
 Termometer
 Sprayer alias penyemprot, seperti yang digunakan para ibu
menyemprot pewangi pakaian
 Cincin dari paralon 2 inchi atau dari bambu sebanyak 300 biji
 Serbuk kayu albasia 10,5 kg
 Dedak halus 21 Kg
 Tepung jagung 0,6 Kg
 TSP 1 Kg
 Kapur 3 buah
 Bibit jamur F3 3 botol (biasanya dikemas dalam botol)
 Alkohol 95 persen 1 liter
 Kantng plastik transparan 20 X 35 X 0,5 sebanyak 300 lembar
 Karet gelang tahan panas 600 buah
 Air sumur 30 liter
 Kertas roti 10 cm x 10 cm sebanyak 300 lembar
Cara pembuatan media tanam jamur tiram:

 Bersihkan serbuk gergaji, buang serpihan yang besar dan tajam karena
bakal merusak plastik
 Aduk seluruh bahan yang tadi disebutkan hingga merata dan jangan
sampai ada gumpalan-gumpalan. Setelah rata, genggam adonan ini
dengan tangan, jika belum bisa mengepal berarti kekurangan air, tapi
jangan sampai air menetes atau merembes karena itu berarti terlalu
banyak air
 Masukkan adonan tadi ke dalam plastik transparan dengan dipadatkan.
Kepadatan sangat penting karena akan menentukan proses
pertumbuhan jamur nantinya. Sisakan 15 cm plastik agar mudah diikat
 Tiap log sebaiknya berukuran berat 1,2 kg
 Sisa ujung plastik dimasukkan dala cincin lalu dilipat keluar, tutup
dengan kertas roti dari atas lalu ikat dengan karet tahan panas
 Masukkan dalam drum yang bagian bawahnya di isi air dan diberi
angsang, seperti mengukus nasi, tata seluruh log dengan rapat dan rapi
 Kukus log selama ini selama paling tidak 9 jam,
 Seteah itu turunkan log-log itu dan simpan pada tempat tertutup
selama 8 jam agar dingin

Proses pembibitan jamur tiram

Dalam proses pembibitan jamur tiram harus dilakukan di ruangan tertutup dan
pastikan tidak ada kontaminasi pada proses ini. Alkohol dibutuhkan untuk
menyemprot seisi ruangan untuk menghindarkan dari bibit kontaminasi, Pada
proses ini sangat berpengaruh akan sukses atau tidaknya dalam budidaya jamur
tiram.
 Gunakan sarung tangan
 Buka karet penutup dan masukkan sekitar 7-12 butir jagung (jika
menggunakan media jagung) ke dalam satu log dengan posisi bukan di
permukaan.
 Turup kembali setelah dimasuki bibit dengan kapas
 Pembibitan harus dilakukan dengan cepat untuk menghindari
masuknya bakteri atau jamur lain ke dalam media
 Simpan log pada rak yang telah disiapkan
 Proses tumbuhnya miselium butuh beberapa hari. Biarkan seluruh
permukaan tertutup miselium lebih dahulu baru dibuka kapasnya
kemudian
 Setiap siang hari semprotkan air ke seluruh permukaan rangan agr
terjadi kelembaban
 Setelah muncul cangkang, tunggu 2 -3 hari untuk dipanen

Jamur tiram bakal gampang layu atau menguning. Panen biasanya dilakukan
pagi hari dan segeralah disetorkan ke pasar untuk mendapatkan warna dan
tekstur jamur yang putih bersih. Anda tingal memanennya setiap pagi sesuai
pertumbuhan jamur. Lakukan pembuatan ini hingga mendapatkan jumlah log
yang bisa menghasilkan panenan jamur sesuai target yang Anda inginkan.
Jangan lupa baca juga sifat dan syarat tumbuh jamur tiram sebelum terjun ke
budidaya jamur tiram. (aryadjihs/berdesa)

Budidaya kacang panjang organik


Kacang panjang atau Vigna Sinensis digolongkan kedalam famili leguminosa.
Famili leguminosa biasa dimanfaatkan petani sebagai tanaman sela untuk
memulihkan kandungan nitrogen tanah. Selain bermanfaat sebagai tanaman
sela, budidaya kacang panjang sangat potensial secara ekonomi.
Budidaya kacang panjang dapat dilakukan di dataran tinggi hingga 800 meter
dpl, maupun rendah. Suhu optimum pertumbuhannya ada di rentang 15-24oC
dengan curah hujan 600-1500 mm per tahun. Sedangkan suhu maksimum yang
bisa dicapai adalah 35oC dan suhu minimum 10oC.
Di Indonesia, budidaya kacang panjang bisa dilakukan sepanjang musim.
Namun kebiasaan petani menanamnya di awal musim hujan, terkecuali untuk
tanah sawah, petani biasanya menanam di musim kemarau. Kacang panjang
menyukai tipe tanah gembur yang terkena langsung sinar matahari dengan
drainase yang baik. Kandungan hara yang berlebih membuat tanaman tumbuh
subur, hanya produksi bijinya minim. Sedangkan di tanah yang unsur haranya
lebih rendah, daun tanaman tidak begitu subur namun produksi bijinya bisa
lebih baik.
Pengolahan lahan budidaya kacang panjang
Pengolahan tanah berupa pembajakan diperlukan apabila budidaya kacang
panjang dilakukan di tanah sawah atau tanah padat. Sedangkan untuk tanah
yang sudah gembur tidak diperlukan lagi pembajakan. Buatlah bedengan di atas
tanah yang sudah dibajak atau sudah gembur. Tanah yang dibuat bedengan
diusahakan sehalus mungkin agar perakaran tanaman dan drainase berkembang
baik.
Bila memungkinkan, bedengan dibuat sejajar arah timur-barat. Hal ini berguna
untuk memaksimalkan penyinaran matahari. Buat bedengan dengan ukuran
lebar 80-90 cm, dengan ketinggian 20-25 cm khusus untuk tanah sawah bisa
ditinggikan hingga 30 cm. Panjang bedengan disesuaikan dengan lansekap
lahan. Jarak antar bedengan dibikin selebar 40-50 cm.
Jarak selebar itu berguna untuk memudahkan proses perawatan dan pemanenan
yang dilakukan secara bertahap. Selain itu jarak antar bedengan berfungsi
sebagai saluran drainase, terutama bila kacang panjang ditanam diawal musim
hujan. Penggenangan air disekitar tanaman harus benar-benar dihindari.
Pemupukan dilakukan pada saat pembuatan bendengan, pupuk diaduk bersama
tanah yang akan dibuat bedengan. Pupuk yang dianjurkan adalah pupuk kompos
atau pupuk kandang. Pupuk kandang yang bisa dipakai untuk budidaya kacang
panjang adalah kotoran ayam, sapi, kerbau, atau kambing. Hanya perlu
diperhatikan, pemberian pupuk kandang berupa kotoran ayam saja tidak
dianjurkan.
Sebaiknya pupuk kandang terdiri dari kotoran ayam dan kotoran sapi (bisa juga
kerbau atau kambing) dengan perbandingan 1:1. Apabila yang tersedia hanya
kotoran sapi, kerbau, atau kambing hendaknya sudah benar-benar matang.
Jumlah pemupukan yang dianjurkan adalah 20 ton per hektar. Setelah dipupuk,
biarkan tanah selama 4-5 hari sebelum benih ditanam.
Penanaman benih kacang panjang
Kacang panjang lebih efektif ditanam secara langsung tidak disemaikan terlebih
dahulu. Pemilihan benih yang baik bisa dilihat secara fisik, yaitu dari
penampilannya yang mengkilap. Selain itu, benih yang baik apabila direndam
dalam air akan tenggelam tidak mengapung. Apabila benih dibeli ditoko lebih
baik benih telah diuji lembaga terpercaya.
Jarak tanam kacang panjang adalah 40 cm antar baris dan 30 cm dalam baris,
jadi dalam satu bedengan terdapat dua baris. Buatlah lubang dengan cara ditugal
pada setiap bedengan dengan memperhitungkan jarak tanam di atas. Kemudian
masukan 2-3 biji benih kacang panjang pada setiap lubangnya, tutup dengan
tanah. Kebutuhan benih untuk satu hektar lahan sekitar 50 kg.
Perawatan budidaya kacang panjang
Perawatan yang harus diperhatikan adalah penyiraman atau pengairan. Pada
lahan beririgasi penyiraman bisa dilakukan dengan menggenangi lahan dengan
air. Setelah tanah dirasa lembab, air dikeluarkan lagi. Pada lahan tadah hujan,
terutama saat awal pertumbuhan benih, penyiraman harus dilakukan secara
manual.
Setelah tanaman berumur 15-20 hari, berikan pemupukan tambahan.
Pemupukan sebaiknya berupa pupuk kompos dengan jumlah 20 ton per hektar
dengan disebar disekitar tanaman. Setelah dipupuk, timbun dengan cara
menutup dengan tanah sekaligus meninggikan bedengan. Perlakuan ini berguna
untuk memperkuat cengkraman perakaran tanaman dan pupuk menyerap
kedalam tanah.
Cara pemasangan lenjer bambu
Setelah pemupukan susulan, pasang lenjeran pada setiap bedengan karena
kacang panjang sudah mulai membelit. Lenjeran merupakan sebuah potongan
bambu sepanjang 2 meter dengan lebar kira-kira 2 cm.
Cara memasang lenjeran adalah dengan menancapkan satu lenjeran sedalam 10-
15 cm di sekitar tanaman. Satu lenjeran untuk satu tanaman. Setelah lenjeran
ditancapkan, gabungkan 4 lenjeran yang saling berdekatan pada ujung bagian
atasnya, kemudian diikat. Lakukan seterusnya pada setiap 4 lenjeran.
Penyiangan diperlukan apabila tumbuh gulma atau rumput dalam bedengan.
Lakukan penyiangan terutama pada awal tanaman tumbuh untuk menghindari
persaingan dalam mendapatkan nutrisi. Penyiangan dilakukan dengan mencabut
dengan tangan atau dipapas dengan arit.
Apabila diperlukan, untuk merangsang keluarnya bunga semprotkan pupuk
organik cair pada tanaman kacang panjang. Cara pemberiannya, encerkan satu
liter pupuk organik cair dalam 10 liter air. Setiap satu liter pupuk yang telah
diencerkan cukup untuk menyemprot 10 meter persegi tanaman.
Hama dan penyakit dalam budidaya kacang panjang
Salah satu faktor pembatas produktivitas kacang panjang adalah serangan hama
dan penyakit. Hama yang sering dijumpai pada budidaya kacang panjang antara
lain:
 Kutu hitam dan kutu putih, menghisap cairan pada daun sehingga
mengakibatkan bercak kuning pada daun. Pada gilirannya akan menganggu
proses fotosintesis daun sehingga produksi tidak maksimal.
 Kepik daun, mengakibatkan lubang-lubang pada daun dengan bentuk
yang tidak beraturan.
 Penggerek polong, pada polong muda akan tampak lubang-lubang kecil
dan bijinya habis dimakan. Pada polong tua akan ditemukan bercak-bercak
coklat dan didalamnya terdapat ulat hijau beserta kotorannya.
 Ulat grayak, menyerang seluruh bagian tanaman yang terdapat
dipermukaan tanah. Serangan bisa hebat dan meluas hingga menghabiskan
seluruh areal tanaman.
Penyakit yang bisa dijumpai pada budidaya kacang panjang adalah penyakit
karat dan bercak daun Cercospora. Namun penyakit pada kacang panjang lebih
jarang ditemukan dibanding serangan hama.
Penanganan hama dan penyakit yang bisa dilakukan dalam budidaya kacang
panjang secara organik hanya menggunakan pestisida hayati seperti larutan
gadung dan kipait. Namun biasanya penanganan dengan pestisida hayati tidak
berlangsung lama, oleh karenanya penanganan secara manual malah lebih
efektif. Pengambilan kumbang secara manual sangat mungkin dilakukan,
biasanya dalam lahan berukuran 100 meter per segi bisa terdapat kumbang 50-
100 ekor.
Selain itu bisa juga dilakukan pencegahannya berupa perbaikan drainase dan
mencabut tanaman yang mati. Juga dengan memakai benih yang benar-benar
bebas dari penyakit, melakukan rotasi tanaman.
Hasil panen budidaya kacang panjang
Budidaya kacang panjang sudah siap dipanen setelah 45-50 hari. Buah yang
siap dipanen berwarna hijau keputihan. Cara panen dilakukan dengan cara
dipetik, biasanya periode panen kacang panjang dalam satu kali siklus budidaya
sebanyak 15-18 kali. Hasil produksi kacang panjang bergantung pada banyak
variabel, diantaranya jenis varieatas tanaman, mutu benih dan pemeliharaan.
Budidaya kacang panjang yang baik menghasilkan panen lebih dari 35 ton per
hektar.
Cara memetik buah saat panen menentukan produktivitas panen berikutnya.
Ada dua cara untuk memetik buah kacang panjang. Pertama, mematahkan
tangkai buah ke arah yang berlawanan dengan lekukan buah yang menempel
pada buah. Kedua dengan cara memutar buah hingga terlepas dari tangkainya.
Kedua cara tersebut bisa menghindarkan kerusakan pada bunga atau buah yang
belum siap panen.

Budidaya seledri organik dalam polybag


Tanaman seledri (Apium graveolens) termasuk dalam keluarga Umbelliferae,
tanaman yang sering dijadikan herba atau tanaman berkhasiat obat. Daun seledri
dikonsumsi sebagai lalapan dan penghias hidangan. Bijinya dijadikan bahan
penyedap dan ekstrak minyak seledri dimanfaatkan sebagai obat.
Usaha tani budidaya seledri sangat cocok dilakukan di dataran tinggi dengan
ketinggian 1000-1200 meter dari permukaan laut. Namun tanaman ini masih
toleran ditumbuhkan di dataran rendah. Tanaman ini kurang tahan terhadap
curah hujan tinggi.
Jenis tanah yang dikehendaki dalam budidaya seledri adalah tanah yang gembur
dan mengandung banyak bahan organik. Tanaman ini tumbuh baik pada tingkat
keasaman tanah pH 5,5-6,5. Apabila tanah terlalu asam sebaiknya tambahkan
kapur atau dolomit.
Cara menanam seledri
Terdapat dua cara menanam seledri yaitu perbanyakan generatif (dari biji) dan
perbanyakan vegetatif (dari anakan). Perbanyakan generatif biasanya diterapkan
untuk budidaya seledri skala luas atau komersial. Untuk budidaya skala
pekarangan seperti dalam pot atau polybag, perbanyakan secara vegetatif lebih
mudah dilakukan.
Perbanyakan generatif dmulai dengan menyemaikan biji terlebih dahulu.
Setelah biji tumbuh menjadi bibit, baru dipindahkan ke dalam pot atau polybag.
Berikut langkah-langkahnya:
 Sebelum biji disemai, rendam terlebih dahulu dalam air hangat kuku (50-
60 derajat celcius) selama 1 jam.
 Siapkan tempat persemaian berupa bedengan atau baki semai. Media
semai terdiri dari campuran tanah dan kompos yang telah diayak dengan
perbandingan 2:1. Baca cara membuat media persemaian.
 Berikan naungan dengan plastik bening pada bedengan semai untuk
menlindungi tanaman dari kucuran air hujan langsung dan terik matahari.
 Buat alur garitan di atas bedengan sedalam 0,5 cm dengan jarak antar alur
10-20 cm. Tebarkan benih ke dalam alur tersebut dan tutup tipis dengan tanah
lalu siram untuk mempertahankan kelembabannya.
 Siram dengan air secukupnya setiap pagi atau sore untuk
mempertahankan kelembaban media persemaian. Media jangan terlalu basah
dan jangan pula sampai kekeringan.
 Bibit siap dipindahkan ke pot atau polybag setelah 1 bulan atau setelah
tumbuh 3-4 helai daun.
Perbanyakan vegetatif biasanya dilakukan apabila kita telah memiliki tanaman
seledri sebelumnya. Cara perbanyakannya, ambil anakan yang terdapat dalam
rumpun tanaman seledri yang telah ada. Kemudian pindahkan ke pot atau
polybag baru. Selanjutnya tanaman bisa diperbanyak dari rumpun seledri yang
tumbuh.
Setelah bibit siap dipindahkan, siapkan pot atau polybag ukuran sedang. Isi
dengan media tanam yang terdiri dari campuran tanah, kompos dan arang sekam
dengan perbandingan 1:1:1. Ayak terlabih dahulu bahan-bahan tersebut.
Penggunaan arang sekam tujuannya agar media tanam memiliki porositas yang
baik dan bobot media menjadi ringan sehingga pot atau polybag gampang
dipindahkan.
Apabila tidak ada arang sekam bisa diganti dengan sekam padi, jerami padi atau
serbuk gergaji. Hati-hati dalam membuat media tanam, gunakan bahan-bahan
yang bebas dari hama dan penyakit. Silahkan baca cara membuat media tanam.
Perawatan budidaya seledri
Lakukan penyiraman setiap pagi dan sore hingga tanaman berumur satu
minggu. Setelah itu frekuensi penyiraman cukup dilakukan 2-3 kali dalam satu
minggu. Tergantung pada kondisi cuaca, usahakan media tidak terlalu becek
atau kering.
Untuk budidaya seledri organik pemberian pupuk organik cair sangat efektif
diberikan sebagai pupuk susulan. Pupuk organik cair banyak dijual di toko-toko
pertanian dalam berbagai merek, atau bisa juga dibuat sendiri. Silahkan baca
cara membuat pupuk organik cair. Selain pupuk cair bisa juga digunakan pupuk
kompos, pupuk kandang atau pupuk hayati.
Encerkan pupuk organik cair sebelum disiramkan pada tanaman. Biasanya 10
ml pupuk cair diencerkan dengan 1 liter air sebelum digunakan. Untuk lebih
khsususnya ikuti petunjuk yang terdapat dalam kemasan pupuk tersebut.
Siramkan pupuk yang telah diencerkan dengan dosis 100 ml per polybag.
Frekuensi pemupukan dilakukan setiap 1-2 minggu sekali.
Budidaya seledri dalam pot atau polybag sebenarnya relatif jarang terkena hama
atau penyakit. Namun pada budidaya seledri skala luas serangan banyak
dijumpai. Tidak ada salahnya kita mengetahui jenis-jenis hama dan penyakit
tersebut.
Terdapat beberapa hama yang sering dijumpai dalam budidaya seledri.
Beberapa diantaranya adalah ulat tanah, keong, kutu dan tunggau. Hama-hama
tersebut bisa diberantas dengan dipungut langsung dengan tangan. Apalagi
untuk penanaman dalam polybag.
Sedangkan jenis-jenis penyakit budidaya seledri adalah cercospora,
bercak septoriadan virus aster yellow. Untuk menghindari serangan penyakit-
penyakit itu, lakukan pencegahan sejak dini. Pencegahan dilakukan sejak
pemilihan benih, menjaga sanitasi kebun dan pemupukan yang baik.
Apabila serangan penyakit menghebat, bisa dilakukan penyemprotan dengan
pestisida organik. Silahkan baca mengenai pengendalian penyakit dengan
pestisida organik.
Panen budidaya seledri
Panen budidaya seledri bisa dilakukan berkali-kali. Panen pertama biasanya
terjadi setelah tanaman berumur 1-3 bulan setelah tanam, tergantung
varietasnya. Pertumbuhan seledri dikatakan telah maksimum setelah daunnya
rimbun dan anakannya banyak.
Seledri dipanen dengan cara memotong pangkal batang secara periodik.
Frekuensi pemanenan bisa dilakukan 1-2 minggu sekali. Panen berakhir apabila
pertumbuhan anakan sudah tidak produktif lagi. Panen bisa juga dilakukan
dengan dicabut.

Cara Budidaya Okra atau Bendi Yang Baik Dan Benar Bagi Pemula
Cara Menanam Okra atau Budidaya Okra atau Bendi Yang Baik Dan Benar
Bagi Pemula – Okra atau Bendi (Abelmoschus esculentus Moench) adalah
sejenis tanaman berbunga yang masuk dalam suku Malvaceae. Buah okra
biasanya dimanfaatkan sebagai sayuran dan diolah menjadi berbagai masakan.
Buah okra muda berwarna hijau, penampilan buahnya hampir mirip dengan
cabai hijau besar, namun disekeliling kulitnya berbulu halus. Buah okra
memiliki berukuran kecil menempel di dinding buah. Tekstur yang dimiliki olh
okra hampir mirip dengan terong, jika dimask rasanya renyah dan berlendir.
Tanaman okra ini berasal dari Ethiopia den kemudian menyebar luas ke
beberapa wilayah Asia termasuk Indonesia. Nama lain dari Okra yaitu Lady’s
fingers, dan gumbo dan gendi.
Cara Budidaya Okra
Syarat Tumbuh
Tanaman okra dapat tumbuh maksimal pada daerah dengan ketinggian sekitar
600-700 mdpl. Tanaman okra membutuhkan sinar matahari secara penuh dan
menghendaki curah hujan yang sedang. Derajat keasaman atau pH untuk
menanam okra yaitu sekitar 5,5 hingga 7.
Persiapan Lahan Tanaman Okra
Lahan yang digunakan untuk budidaya okra harus digemburkan dahulu dengan
cara dibajak atau dicangkuli. Kemudian, bersihkan gulma atau tanaman
pengganggu lainnya di lahan. Selanjutnya buatlah bedengan dengan ukuran
sekitar 90-100 cm untuk lebarnya, 20-30 cm untuk tingginya dan untuk panjang
bedengan dapatt disesuaikan dengan lahan. Antar bedengan dibuat dengan jarak
sekitar 50-70 cm. Jika pH tanah dibawah 5,5 maka lakukan
pengapuranmenggunakan kapur pertanian atau dolomit dengan cara ditabur
diatas bedengan.
Pemupukan Dasar Lahan
Pupuk yang digunakan sebagai pupuk dasar lahan dapat berupa pupuk kandang,
pupuk kompos, ataupun pupuk kimia dengan dosis yang disesuaikan dengan
tingkat kesuburan tanah lahan.
Pemupukan dasar dilakukan dengan cara menaburkan pupuk secara merata
diatas bedengan lalu tutup dengan tanah atau dicamur hingga rata dengan tanah.
Setrelah itu biarkan bedengan tersiram air hujan agar pupuk meresap sempurna
kedalam tanah. Setelah 10-15 hari kemudian, tutup bedengan dengan
menggunakan mula plastik untuk mencegah pertumbuhan gulma dan
meminimalisir serangan hama dan penyakit.
Persiapan Bibit Okra
Tanaman okra diperbanyak dengan menggunakan biji, biji benih tersebut dapat
anda peroleh dengan membuatnya sendiri atau memebelinya di toko pertanian.
Setelah benih diperoleh, selanjutnya semaikan benih dalam polybag yang telah
diisi dengan media tanam berupa campuran tanah dan pupuk kandang dengan
perbandingan 2 : 1. Setelah bibit okra memiliki tinggi sekitar 15-20 cm, maka
bibit tersebut dapat dipindah tanahkan ke lahan tanah.
Menanam Okra
Biji benih okra dapat ditanam langsung ke lahan tanam, benamkan 2 hingga 3
biji benih dalam lubang tanam lalu tutup tipis dengan tanah. Setelah tumbuh 20
cm, lakukan penyeleksian bibit, cabut bibit yang pertumbuhannya kurang bagus
dan sisakan yang terbaik.
Jika bibit berasal dari semai, buatlah lubang tanam terlebih dahulu dengan cara
ditugal. Selanjutnya lepaskan polybag semai secara hati-hati dan masukkan
dalam lubang tanam yang telah dibuat lalu timbun dan padatkan. Penanamanb
okra yang baik dilakukan pada sore hari.
Pemeliharaan Tanaman Okra
Penyiraman
Lakukan penyiraman secara rutiun, sesuaikan denga kondisi lahan.
Penyulaman
Jika ada tanaman yang mati atau tumbuh tidak optimal maka lakukan
penyulaman dan ganti dengan tanaman yang baru.
Penyiangan
Lakukan penyiangan pada gulma taua tanaman pengganggu lainnya yang
tumbuh disekitar tanaman baik secara manual atai kimiawi menggunakan
herbisida.
Pemupukan Susulan
Pemupukan sususlan pertama dilakukan saat tanaman berumur sekitar 10-15 hai
setelah tanam, pupuk yang digunakan yaitu pupuk ZA/Urea dan KICl dengan
perbandingan 1:1. Pemberian pupuk tersebut dilakukan dengan cara dikocor.
Pemupukan selanjutnya dilakukan setelah tanaman berumur mulai 1 bulan
setelah tanam. Pupuk yang digunakan yaitu pupuk ZA/Urea, Kcl, TSP dan
NPK. Pemberian pupuk tersebut dilakukan dengan cara ditabur dan sebaiknya
dilakukan setelah penyiraman.
Pemanenan Buah Okra
Okra dapat mulai dipanen setelah berumur sekitar 60-70 hari. Pemanenan
tersebut dapat dilakukan setiap 2-3 hari sekalidan pemanenan ini dapat
berlangsung hingga 2-3 bulan setalah pemanenan pertama tergantung pada
kondisi dan perawatan tanaman.
Cara Menanam Cabe Merah yang Baik dan Benar

Terdapa
t banyak jenis cabe di Indonesia, salah satunya yang banyak digemari
masyarakat adalah cabe besar.
Selain terkenal kaya akan rempah-rempah, Indonesia juga terkenal karena
makanan pedasnya. Maraknya makanan khas daerah yang berbahan dasar cabe
juga mempengaruhi tingginya permintaan cabe di pasaran. Cabe besar terbagi
atas tiga jenis yakni cabe merah, cabe hijau, dan cabe keriting.
Sesuai namanya cabe merah memiliki kulit berwarna merah, mulus, licin,
terlihat mengkilap, cukup tebal dan berukuran panjang. Ujungnya lonjong dan
biasanya lancip.

Cabe hijau merupakan cabe yang dipanen ketika masih muda dan berwarna
hijau. Biasanya cabe hijau memiliki aroma yang khas namun rasanya tidak
terlalu pedas dibandingkan dengan cabe jenis lainnya. Sedangkan cabe
keriting memiliki kulit yang keriting dan bergelombang dan cukup tipis.

Budidaya cabe merah terbilang cukup menjanjikan. Biasanya cara budidaya


cabe hampir sama disetiap jenisnya. Cabe merah sendiri sangat cocok
dibudidayakan di daerah tropis termasuk Indonesia, terutama di dataran
rendah. Sedangkan untuk di dataran tinggi, cabe merah masih bisa tumbuh akan
tetapi hasil produksi tidak semaksimal di dataran rendah.

Perlu diketahui bahwa cabe merah memiliki suhu optimal berkisar 24-28 derajat
Celcius. Jika suhu di bawah 15 hingga terlalu dingin atau sebaliknya di atas 32
derajat bisa mengganggu pertumbuhan cabe.

Baca juga: Cara Menanam Cabe Merah Di Polybag

Nah, berikut cara menanam cabe merah yang baik dan benar:

1. Pemilihan benih cabe merah
Langkah pertama yang harus dilakukan dalam menanam cabe merah adalah
pemilihan bibit.  Penyesuaian jenis benih cabe dengan lokasi penanaman,
kualitas benih dan nilai ekonominya tentu saja sangat berpengaruh.
Anda bisa mendapatkan benih cabe merah dengan dua cara yakni memperoleh
benih sendiri dari para petani atau membelinya di toko benih.
Untuk memperoleh benih dari tanaman cabe sebelumnya dapat dilihat dari
tampilan fisiknya, ukuran induknya yang besar, bentuknya sempurna dan
kelihatan sehat. Kriteria tersebut  akan menghasilkan cabe merah yang
berkualitas pula. Biarkan buah menua pada pohonnya jika perlu hingga
mengering sendiri. Pilih buah cabe merah dari hasil panen ke empat hingga ke
enam karena pada periode tersebut menghasilkan biji yang optimal. Hasil panen
pada periode pertama hingga ketiga biasanya menghasilkan buah yang sedikit.
Sedangkan ketika periode akhir diperoleh buah yang banyak namun cenderung
menghasilkan buah yang kecil-kecil.

Potong buahnya menjadi tiga bagian, ambil biji pada potongan bagian tengah
karena biasanya biji di bagian tengah lebih berkualitas. Rendamlah biji cabe
merah tersebut dalam air bersih. Pilihlah biji yang tenggelam dalam air dan
jangan gunakan bijinya yang mengapung. Jemur biji tersebut sampai kering,
selama 3 hari atau lebih.
Untuk benih organik Anda bisa merendamnya dengan fungisida agar benih
terhindar dari serangan jamur. Simpan pada tempat yag kering supaya benih
bisa bertahan lama.

2. Penyemaian benih cabe merah


Tahap berikutnya adalah penyemaian benih. Untuk lahan seluas satu hektar
membutuhkan benih cabe merah sekitar 1/2 kg. Sebelum menjadi bibit, benih
tersebut harus disemaikan terlebih dahulu. Kenapa harus disemai dulu? Kenapa
tidak ditanam langsung di lahan? Ya, tahap ini mungkin dianggap ribet oleh
sebagian orang namun perlu diketahui tidak semua benih yang ditanam tumbuh
dengan baik. Penyemaian dilakukan untuk menyeleksi bibit benar-benar sudah
tumbuh dan sudah kuat untuk ditanam pada lahan yang lebih luas. Agar benih
yang Anda tanam berhasil sepenuhnya sebaiknya tempat penyemaian diberi
naungan agar terhindar dari teriknya sinar matahari langsung, terpaan angin dan
derasnya hujan.

Siapkan media tanam dan polybag berukuran 5X10 cm. Isi polybag dengan


media tanam hingga mencapai 3/4 bagian. Media tanam bisa berisi campuran
tanah, kompos dan arang sekam dengan perbandingan 1:1:1. Aduk hingga
tercampur dengan rata.

Sementara menyiapkan media tanam, rendamlah benih terlebih dahulu pada air
hangat sekitar 6 jam. Hal ini dilakukan untuk merangsang pertumbuhan benih.
Setelah selesai tanamlah benih tipis-tipis (sedalam 1,5 cm), tutupi kembali
dengan media tanam. Letakkan polybag di tempat yang aman, jangan sampai
dipatoki ayam 
Ketika bibit sudah tumbuh
4-6 helai daun (kira-kira berumur 1 bulan atau lebih) Anda sudah bisa
memindahkannya ke lahan yang lebih luas.
Siram setiap pagi dan sore. Anda bisa menutupi permukaan polybag
menggunakan kertas koran agar benih tidak rusak akibat kucuran air. Siram
permukaan kertas koran hingga menetes pada permukaan polybag. Biasanya
setelah 2 minggu telah tumbuh bibit cabe merah bahkan pada hari ke 3-4 sudah
terlihat tanda-tanda pertumbuhan.

3. Pengolahan lahan
Agar cabe merah tumbuh dengan lebat diperlukan pengolahan lahan yang baik
dan tepat. Pada umumnya tahap pengolahan tanah terdiri dari penggemburan
tanah, penyesuaian tingkat pH dan penambahan pupuk agar unsur hara dalam
tanah terpenuhi. Jika perlu pengolahan tanah sebaiknya bersamaan saat memulai
pembibitan agar lahan sudah siap ketika bibit cabe juga siap dipindahkan.
Seminggu sebelum penanaman siramlah media tanam dengan larutan
perangsang pertumbuhan.

Mulailah dengan membajak atau mencangkul lahan sedalam 40 cm. Singkirkan


kerikil atau batu dan sisa akar tanaman. Gulma yang terlalu banyak bisa
dimusnahkan dengan menggunakan herbisida.

Buat bedengan dengan tinggi 40 cm dan lebar 1 m. Jarak antar bedengan 60 cm.
Agar memudahkan pemeliharan buatlah panjang bedengan maksimal 15 meter.
Tanaman cabe merah tidak menyukai genangan air sehingga diperlukan saluran
drainase yang baik.
Tingkat keasaman tanah dengan pH 6-7 adalah tingkat optimal untuk
pembudidayaan cabe merah. Jika terlalu asam akan menghasilkan tumbuhan
cabe yang muda terserang virus dan daunnya akan terlihat pucat. Untuk
mencegah hal tersebut bisa digunakan dolomit atau kapur pertanian sebanyak 2-
4 ton/ha. Lakukan pemberian dolomit atau kapur saat proses pembajakan dan
pembuatan lahan.

Berilah pupuk organik pada setiap bedengan secara merata, bisa dengan pupuk
kandang atau pupuk kompos. Budidaya cabe merah membutuhkan pupuk
organik sebanyak 20 ton/ha. Diperlukan juga tamabahn pupuk KCL sebanyak
200kg/ha dan urea 350kg/ha.

Pemberian mulsa
berfungsi untuk menekan erosi, mempertahankan kelembaban, menjaga
kebersihan lahan dan mampu mengendalikan gulsa.
Budidaya cabe secara intensif sebaiknya menggunakan mulsa plastik untuk
menutupi bedengan. Meskipun harus mengeluarkan biaya lebih namun
penggunaan mulsa plastik cukup menguntungkan. Mulsa berfungsi untuk
menekan erosi, mempertahankan kelembaban, menjaga kebersihan lahan dan
mampu mengendalikan gulsa.

Buatlah lubang tanam dalam setiap bedengan sebanyak dua baris dan beri jarak
60 hingga 70 cm. Lubang tanam sebaiknya dibuat tidak sejajar atau zig zag. Hal
tersebut dilakukan agar sirkulasi udara tetap teratur dan mampu menetrasi sinar
matahari. Kedalaman dan diameter lubang dibuat sekitar 10 cm atau bisa
disesuaikan dengan ukuran polybag tempat menyemai.

4. Pemindahan / Penanaman bibit


Setelah bibit memiliki 3-4 helai daun atau ketika berumur sekitar 3 minggu bibit
sudah bisa dipindahkan pada lahan. Lakukan penanaman serentak dalam satu
hari dan saat pagi atau sore hari agar terhindar dari stress tanaman.
Tahap pemindahan dan penanaman bibit cabe merah pada lahan.
Masukkan bibit cabe merah bersama dengan media tanamnya ke dalam lubang
tanam dengan cara merobek atau membuka polybag semau. Usahakan agar
media tanam tetap utuh dan tidak terpecah. Siram tanaman akan kelembaban
tetap terjaga.

5. Perawatan cabe merah


Lakukan penyiraman ketika musim kering dengan cara penggenangan.
Usahakan berhati-hati saat menyiram bibit ketika masih sangat mudah dan
belum cukup kuat. Lakukan pemeriksaan satu sampai dua minggu sekali untuk
melihat kondisi tanaman. Jika terdapat tanaman yang rusak atau mati, cabutlah
segera dan gantikan dengan bibit yang baru.

Ilustrasi pemasangan ajir sebagai penopang tanaman dengan cara mengikat


batang tanaman pada ajir setelah berumur di atas satu bulan atau tanaman sudah
cukup tinggi.
Diperlukan ajir atau tongkat sebagai penopang tumbuhnya cabe merah tetap
tegak. Tancapkan ajir di samping pangkal batang dengan jarak 4 cm dan jangan
sampai melukai akar. Penancapan ajir tersebut dilakukan seminggu setelah bibit
dipindahkan.

Setelah 1 bulan, lakukan pemotongan tunas untuk lahan pada dataran tinggi dan
3 minggu pada dataran rendah. Potonglah tunas yang terdapat pada ketiak daun.
Lakukan pemotongan hingga tumbuh cabang utama yang ditandai dengan
munculnya bunga pertama atau kedua.

Selanjutnya dilakukan pemupukan susulan tiap dua minggu sekali hingga panen
akhir. Agar lebih praktis gunakan pupuk cair sebanyak 100 ml liter yang telah
diencerkan lalu siramkan langsung pada tanaman. Jika perlu tambahkan pupuk
NPK ke dalam campuran tersebut.

6. Panen
Masa panen cabe merah adalah setelah berumur 75-85 hari sejak tanam. Proses
pemanenan bisa dilakukan berkali-kali, tergantung pada jenis cabe, kondisi
lahan, dan teknik budidaya. Untuk memperpanjang masa simpan, petiklah cabe
merah bersama dengan tangkainya sekaligus. Panen bisa dilakukan tiap 2-5 hari
sekali.

Pilih buah yang sudah matang ditandai dengan kulit buahnya yang berwarna
oranye hingga kemeraha dan petiklah pada pagi hari.
Budidaya cabe merah bisa mencapai 10-15 ton/ha, bergantung pada teknik
budaya dan varietasnya. Jika budidaya yang optimal hasil panen bisa mencapai
20 ton/ha.
Ilustrasi
hasil panen petani cabe merah.

Cara budidaya tanaman tomat dengan panen singkat : Lengkap


Oleh Zenzen Zainudhin ID 85339 Pada Januari 8, 2017
Agrotani.com – Tanaman tomat merupakan tanaman yang berasal dari Amerika
Tengah dan Selatan. Tanaman ini memiliki nama latin (Lycopersicon
esculentum L.) memiliki syarat tumbuh yang ideal kisaran suhu 20-27oC
dengan curah hujan sekitar 750-1250 mg per tahun. Pada dasarnya tanaman ini
bisa hidup normal dengan ketinggian kisaran 0-1500 m dpl.

Tomat memiliki hal unik karena tanaman ini bisa di golongkan kepada jenis
sayuran ataupun buah – buahan. Manfaat yang terkandung pada buah atau
sayuran tomat sangat banyak, bahkan di percaya masyarakat Amerika tomat
sebagai pencegah penyakit dan penyembuh penyakit.
Sebelum anda membudidayakanya ketahui jenis varietas pada tanaman tomat.
Seiringnya dengan perkembangan teknologi varietas, terdapat 400 jenis yang
sudah ada dan terbilang unggul pada varietas. Contohnya varietas berlian,
mutiara dan kada. Jenis varietas umumnya berbeda – beda tergantung pada
kecocokoan tempat anda membudidayakanya, seperti yang di singgung di atas
bahwa syarat tumbuh tanaman merupakan salahsatu faktor penentu.

Cara memilih benih tomat

Setelah anda mengetahui bagaimana sayarat tumbuh pada tanaman, lakukan


penelitan yang pada lokasi anda, apakan lokasi anda sesuai dengan varietas
yang anda akan tanam ? Hal ini sangat berpengaruh sekali pada pertumbuhan
tomat yang akan anda tanam.

Persiapan tanam bisa anda lakuakan dengan perhitungan jumlah dan luas pada
areal lahan. Benih dan varietas unggul bisa anda dapatkan di toko pertanian
terdekat, baca pada tabel panduan untuk memecahkan tanaman tomet dari fase
dormansi. Harga pada benih tomat pada umnya memerlukan biaya yang cukup
tinggi. Jika kita kekurangan modal anda bisa mengantisifasi dengan membuat
bibit sendiri.

Cara yang bisa anda lakukan adalah dengan memilih calon bibit dengan
memilih buah tomat yang mulus dan paling baik segi ukuran yang besar dan
tidak cacat.

Berikut ini adalah cara membuat bibit tomat

 Pilih buah tomat yang tua pada pohon


 Potong dan pisahkan biji dari lendir yang menempel pada bagian biji
menggunakan air
 Rendam biji dalam air dan buang biji yang terapung, pilih biji yang
tengglam
 Seleksi selanjutnya adalah pemilihan pada bentuk yang seragam dan
berbentuk baik seperti tidak keriput, tidak cacat, dan sehat.
 Keringkan biji tomat pada terik matahari

Persemaian benih

Cara membuat benih tomat sangat mudah sekali, hal ini sangat mudah sekali
karena dengan penyedia media tanam yang tidak terbilang sulit. Persemaian di
rasa sudah siap ketika bibit sudah memiliki daun dan batang yang kuat.

Perajari untuk hal ini :

  4 Tujuan persemaian
 Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman

Anda bisa menggunakan polybag sebagai media persemaian. Media ini


bertujuan untuk mengurangi resiko tanaman setres ketika transplanting
( pemindahan media tanam ). Pada bagian transplanting sangat lah sensitif,
maka hati – hati ketika memindahkan bibit tomat ke lahan. Pada umumnya
penyemain siap di pindahkan pada umur 35 – 40 hari.

Pada persemaian tomat anda bisa menggunakan dua cara :

 Persemaian bedengan

Persemaian ini menggunakan barisan kecil yang di buat dengan larika, pada
lekukan atau lubang seperti bedengan adalah tempat di mana biji tomat di
letakan. Bariskan biji secara tersusun rapih dengan jarak 2 – 3 cm dan usahakan
jangan saling bertumpukan satu sama lain. Untuk transplanting anda bisa
menggunakan air yang berguna meluluhkan dan memisahkan benih dan tanah.
Atau dengan cara mencokel pada bagian dasar tanah sehingga akar yang
menempel tidak terputus.

 Menggunakan polybag

Media persemaian polybag dapat anda isi menggunakan tanah yang sudah di
campur dengan pupuk dasar, untuk proses pembuatan tanah persemaian
mungkin anda sudah tahu bagai mana cara membuatnya. Beri lubang sedalam 1
cm dan masukan benik dan tutup menggunakan tanah semai. Siram 2 x sehari
pada pagi hari dan sore hari.
Untuk pemindahan ke lahan anda bisa merobek plastik dan pisahkan plastik
polybag dengan bibit, masukan bibit ke dalam lubang tanam di lahan.

Pengolahan tanah

Tanaman ini memiliki syarat tumbuh dengan pH 5,5 – 7. Jika tanah di lahan di
rasa terlalu asam (<5,5), anda bisa menambahkan kapur kaptan atau kapur
pertanian. Kapur ini berfungsi untuk menetralkan pH tanah.

Pembuatan bedengan untuk tomat anda bisa mencampurkan pupuk kompos atau
pupk alami seperti pupuk kandan sebagai pupuk dasar untuk pengolahan ini,
usahakan buat tanah segembur mungkin agar memudahkan pelakaran pada fase
pertumbuhan tomat.

Bedengan bisa anda buat dengan ukuran 30 cm, lebar 1 meter dan panjang
bedengan mengikuti kontruksi lahan. Jarak tanam yang di gunakan umumnya
30 – 40 cm. Biarkan terlebih dahulu tanah selama 1 minggu guna pupuk dasar
yang anda taburkan bisa berkembang dengan tanah.

Pemupukan dasar tersebut di berikan 20 ton per hektar. Kemudian berikan


pupuk TSP secukupnya kisaran 5 gram / tanaman. Kecuali anda ingin
membudidayakanya secara organik anda tidak perlu menambahkan pupuk TSP
atau bahan kimia lainya, bisa anda tambahkan pupuk dasar 30 – 40 ton per
hektar.

Gunakan mulsa plastik hitam perak untuk menutup lahan bedengan, tujuanya
adalah untuk menekan pertumbuhan gulma dan berguna pada saat musim
kemarau yang mempertahankan kelembaban tanah. Diamkan lahan selama 1
munggu.

Penanaman bibit tomat

Beri lubang pada bedengan yang sudah di lapisi mulsa di atasnya, pembolongan
mulsa bisa menggunakan alat khusus dengan diameter 5 – 7 cm. Dalam satu
bedengan terdapat dua lajur lubang tanam, jarak antar lajur sebesar 70-80 cm
dan jarak antar lubang dalam satu lajur 40-50 cm, kedalaman lubang tanam
kira-kira 5-7 cm. Masukan bibit yang tadi anda semai dengan cara yang sudah
di jelaskan di atas.

Pemeliharaan dan perawatan


Perawatan dan pemeliharaan pada tanaman tomat tergolong sangat sensitif pada
serangan hama dan penyakit, apalagi jika anda berada pada dataran rendah
mungkin ini sangat seresiko 20 – 50 %. Berikut ini adalah cara perawatan yang
dapat anda lakukan.

Penyulaman

Penyulaman bertujuan penggantian tanaman yang tidak tumbuh dan di ganti


dengan tanaman yang baru, jika umur yang sudah produktif anda tidak bisa
menyulamnya, karena penyulaman bisa di gunakan dengan jarak waktu
seminggu saja di hitung sejak tanam. Penyulaman di lakukan pada tanaman
yang tidak sehat layu, patah batang atau bahkan tanaman yang sudah mati.

Penyiangan

Penyiangan di lakukan 3–4 kali dalam semusim. Jika anda menggunakan mulsa
mungkin ongkos atau tenaga untuk melakukan penyiangan bisa terminimalisir,
karena dengan menggunakan mulsa gulma jarang tumbuh. Sangat berpengaruh
bagi pertumbuhan tanaman jika terdapat gulma, di karenakan dengan
pertumbuhan gulma bisa menimbulkan persaingan untuk mendapatkan unsur
hara yang terdapat pada tanah bahkan ada jenis gulma yang bisa meracuni
tanaman pokok.

Pemangkasan

Pemangkasan di lakukan dengan rutin selama 1 minggu sekali. Pemangkasan


pada tanaman tomat di lakukan dengan membuang tunas yang tumbuh di sekitar
bagian ketiak daun agar tidak tumbuh menjadi batang. Pemangkasan tunas
muda bisa dilakukan dengan tangan. Jika terkanjur keras pada batang yang
tumbuh, sebaiknya gunakan pisau atau gunting. Anda bisa mengatur tinggi
tanaman tomat dengan memotongnya pada bagian ujung. Pemotongan ujung
tanaman dilakukan setelah terlihat jumlah dompolan buah sekitar 5-7 buah.

Pemupukan tambahan

Pada budidaya tomat organik, semprotkan pupuk organik cair yang mempunyai
kandungan kalium tinggi pada saat tanaman akan berbunga dan berbuah (fase
generatif). Penyemprotan bisa dilakukan setiap minggu. Harus diperhatikan,
pupuk organik cair harus diencerkan terlebih dahulu, 1 liter pupuk cair dengan
100 liter air. Penting untuk dicatat, konsentrasi pupuk organik cair tidak boleh
melebihi 2%. Selain itu, kita bisa menambahkan pupuk kandang atau kompos
setelah tanaman berumur 2-3 minggu dengan dosis satu gengam tangan per
tanaman.

Pemupukan disini ada dua bagian antara pupuk untuk budidaya tomat organik
dan budidaya tanaman tomat non-organik.

 Organik

Anda bisa menambahkan pupuk cair yang terkandung kalium tinggi pada
fase generatif atau pembentukan buah, anda bisa mengaplikasikanya
dengan menyemprotkanya setiap 1 minggu sekali. Pada pupuk organik
anda harus mencairkanya terlebih dahulu sebelum di berikan kepada
tanaman dengan perbandingan, 1 liter pupuk cair dengan 100 liter air.

Catatan :

Konsentrasi pupuk organik cair tidak boleh melebihi 2%. Selain itu, kita bisa
menambahkan pupuk kandang atau kompos setelah tanaman berumur 2-3
minggu dengan dosis satu gengam tangan per tanaman.

 Non-organik

Pada usia 1 minggu anda bisa memberikan campuran urea dan KCl
dengan perbandingan 1:1 sebanyak 1-2 gram per tanaman. Hitung pada
umur 2-3 minggu berikan kembali urea dan KCl sebanyak 5 gram per
tanaman. Jika umur lebih dari 4 minggu tanaman masih terlihat kurang
gizi berikan urea dan KCl sebanyak 7 garm per tanaman.

Catatan :

Perhatikan, pemberian urea dan KCl hindari pada organ tanaman langsung
karena bisa melukai tanaman tersebut. Berikan jarak 5-7 cm dari tanaman.
 

Penyiraman dan pengairan

Sebenarnya tanaman tomat tidak memerlukan air terlalu banayak, namun


perhatikan pada kelembaban tanah, jangan sampai tanaman kekeringan.
Kelebihan air dalam budidaya tomat membuat pertumbuhan vegetatif (daun dan
batang) yang subur tetapi akan menghambat fase generatif. Jika kekurangan air
berdampak pada pada buah yang di hasilkan akan terjadi peda kulit buah yang
menimbulkan peceh-pecah, kerontokan pada bunga.

Catatan :

Perhatikan pada kondisi kelembaban tanah, jika tanah di rasa masih menyimpan
air anda tidak perlu menyiramnya lagi, jika terjadi hujan contohnya perhatikan
jangan sampai air hujan merendam tanaman. Jika kekeringan pada musim
kemarau penyiraman bisa di lakukan pagi hari, usahakan jangan sampai
kekeringan atau retak-retak pada bagian tanah.
Pemasangan lenjeran

Pasang ajir atau lenjeran untuk menegakan tanaman supaya tidak roboh. Untuk
lebih jelasnya anda bisa membaca bagaimana fungsi lanjiran dan cara
membuatnya di sini : Ajir

Ajir di tancapkan dengan jarak 10-20 cm dari bagain batang tanaman tomat.
Lenjeran bisa dibiarkan tegak mandiri atau ujungnya diikatkan dengan lenjeran
lain yang berdekatan. Pengikatan ujung berguna untuk memperkokoh posisi
lenjeran.

Pemasangan ajir dapat di lakukan dengan tanaman budidaya anda tingginya


mencapai 10 – 15 cm. Anda bisa mengikat bagian tanaman dengan tali plastik
atau dengan tali berjenis kain. Pengikatan bisa menggunakan pola lingkaran
angka 8, tujuanya untu batang dan ajir bisa menempel tanpa melukai batang
tanaman tomat.

Catatan :

Ajir sebaiknya di pasang sedini mungkin untuk mencegah luka pada bagian akar
tanaman tomat. Karena pemasangan pada tanaman tomat yang masih kecil
perakaran masih kecil dan penebaran tidak terlalu luas pada perakaran. Jika
perakaran terluka, akan mengakibatkan akar akan luka dan pertumbuhan
terganggu karena dampak hama penyakit yang datang. Setelah itu, setiap
tanaman bertambah tinggi 20 cm ikatkan batang tanaman dengan tali plastik
pada lenjeran.
Pengendalian hama dan penyakit
Setiap budidaya tanaman tentu tidak akan lepas dengan hama dan penyakit yang
menyerang. Biasanya hama dan penyakit yang menyerang berupa ulat buah,
kutu daun thrips, lalat putih, lalat buah, tungau, nematoda, penyakit layu, bercak
daun, penyakit kapang daun, bercak coklat, busuk daun dan busuk buah. Jika
populasi yang sangat banyak anda bisa nggunakan langkah terakhir dengan
pestisida. Pada pestisida ada beberapa istilah yang bernama bahan aktif di
sarankan anda membaca :

 Bahan pestisida yang di larang

Gunakan pestisida dengan bijak dengan mengikuti petunjuk pemakaian. Jika


anda menggunakan cara budidaya tanaman tomat organik anda bisa membuat
pestisida nabati atau pestisida alami.

 Pengembangan pestisida nabati


 Cara Membuat Pestisida Organik Nematisida Alami

Hama penyakit yang menyerang pada budidaya tanaman tomat tidak hanya
sebatas itu untuk melakukan pemberantasan, anda harus melakukan penendalian
mekanis, karena pada dasarnya pesrisida bersifat pemberantasan hanya
sementara atau jangka pendek saja.
Hal yang sering di lakukan oleh petani lokal adalah meningkatkan dosis yang di
berikan pada pengendalian. Hal ini sangat mengganggu bagi ekosistem alam,
jika hal ini terus di terjadi pada budidaya tanaman tomat atau dengan budidaya
tanaman yang lainya, akan mengakibatkan pemutusan rantai makan dan siklus
hidup hama dan penyakit dengan anti– body yang terus meningkat.

Konsultasikan pada penyuluh pertanian atau petugas POPT setempat, dan


lakukan system pengendalian hama terpadu (PHT). Lakukanlah system ini
secara berkesinambungan. Varietas tomat unggul, mungin sangat membantu
dalam budidaya tanaman tomat untuk menghindari penerangan hama dan
penyakit. Lakukan peningkatan pada musuh alami pada hama penyakit tanaman
tomat.

Pemanenan budidaya tomat

Budidaya tanaman tomat, bisa anda panen pada 60-100 dihitung setelah tanam,
tergantung pada varietas yang anda gunakan. Tanaman tomat sudah dikatakan
siap panen apabila kulit buah berubah dari hijau menjadi kekuning-kuningan,
bagian tepi daun menguning dan bagian batang mengering.
Lakukan pemanenan dengan memetik buah pada pagi hari atau sore hari, karena
pada waktu tersebut tanaman melakukan fotosintesis. Pemanenan bisa
dilakukan setiap 2-3 hari sekali. Pada budidaya tanaman tomat di indonesia
dapat mencapai rata-rata 15,84 ton per hektar. Tergantung pada daerah masing-
masing, beragam pada pendapatan panen biasanya mencapai rata-rata 25-30 ton
per hektar.

Tips Budidaya Terong Ungu Bagi Pemula


TIPS

WRITTEN BY: PAK TANI

JUNI 7, 2018
Terong ungu merupakan tanaman yang tumbuh di daerah dengan iklim tropis.
Di Indonesia, terong ungu digemari untuk diolah untuk menjadi sayur, atau
bahan makanan lainnya. Ternyata terong ungu juga bisa dibuat jadi obat –
obatan.

Untuk memulai budidaya terong ungu, ada beberapa hal yang dapat kita
lakukan, yaitu:

1. Memilih bibit

Langkah pertama yang dapat kita lakukan untuk memulai budidaya terong ungu
berbuah lebat adalah memilih bibit unggul.

Saat ini sudah banyak toko yang menjual bibit unggul terong ungu, baik
berbentuk benih maupun biji.

Berikut beberapa ciri yang dapat kita lihat untuk mengetahui benih terong ungu
berkualitas yang dapat ditemukan di toko bibit:

o Benih memiliki kadar air yang cukup


o Benih memiliki tampilan yang bersih dan mengilat
o Benih memiliki bentuk, ukuran, dan warna yang seragam
o Benih tidak tercampur dengan benih lain yang cacat/buruk
o Benih memiliki daya tumbuh yang cepat, yakni sekitar 80%
Jika ciri-ciri benih di atas sudah ada pada benih terong ungu yang kita pilih,
maka kita siap untuk melangkah ke proses berikutnya, yakni penanaman.

Baca: Hanya 5 Langkah Menanam Cabai untuk Pemula


2. Menyiapkan media tanam

Jika ingin memiliki terong ungu berbuah lebat, kita harus menyiapkan media
tanam yang baik karena media tanam sangat mempengaruhi pertumbuhan
tanaman.

Media tanam yang salah akan menghambat tumbuhnya tanaman dengan baik.
Berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk menyiapkan media tanam
bagi benih terong ungu:

o Siapkan polybag atau pot yang sudah diberi lubang secukupnya di bagian
dasar. Sebaiknya kita menggunakan pot atau polybag berukuran besar agar
nantinya penyemaian dapat dilakukan pada wadah yang sama. Hal ini akan
sangat berguna bagi petani yang tidak memiliki lahan yang luas.
o Masukkan tanah ke dalam polybag atau pot tersebut. Dalam hal ini, kita
harus memastikan bahwa tanah yang digunakan adalah tanah gembur yang
kaya akan zat organik.
o Campurkan tanah dengan padi sekam hingga rata. Perbandingan antara
tanah dan padi sekam harus 1:1.
3. Menyemai benih terong ungu

Jika kita sudah memiliki bibit dan menyiapkan media tanam seperti yang telah
dijelaskan di atas, langkah selanjutnya yang dapat dilakukan adalah melakukan
penyemaian benih.

Baca: Berkebun! Cara Sederhana Mengatasi Baby Blues Sindrom


Berikut langkah-langkah yang dapat dilakukan:

o Pertama-tema, kita harus merendam benih terong ungu ke dalam air


hangat selama kurang lebih 15 menit.
o Buatlah lubang-lubang tipis dengan jarak minimal 1 cm di atas campuran
tanah dan padi sekam dalam polybag yang tadi telah disiapkan.
o Masukkan benih-benih terong pada lubang-lubang tersebut.
o Tutup benih dengan sisa campuran tanah dan padi sekam.
o Tepuk-tepuk tanah secara perlahan untuk memadatkannya.
o Siram dengan air secukupnya. Penyiraman ini harus rutin dilakukan
setiap pagi dan sore hari. Ingat pula untuk meletakkan polybag di tempat
yang mendapat sinar matahari cukup.
 4. Memindahkan tanaman ke media tanam yang lebih besar

Setelah masa semai, biasanya terong ungu membutuhkan waktu kurang lebih
satu bulan agar ia mengalami pertumbuhan kecambah.

Jika daun yang muncul sudah ada 4 helai, maka langkah selanjutnya adalah
memindahkan bibit terong ke media tanam yang lebih besar.

Baca: Hai Generasi Muda, Berani Jadi Petani?


Jika tadi beberapa benih diletakkan dalam satu polybag/pot, dalam langkah ini,
setiap polybag/pot hanya dapat diisi dengan satu bibit. Berikut langkah-
langkahnya yang lebih rinci:

o Siapkan polybag/pot sesuai jumlah bibit.


o Campurkan media tanah dengan pupuk kandang dan padi sekam, lalu
masukkan ke dalam polybag/pot yang tersedia.
o Buat lubang di tengahnya dengan kedalaman kurang lebih 5 cm, lalu
tanam bibit terong ungu di lubang tersebut.
o Tepuk-tepuk tanah secara perlahan untuk membuatnya padat.
o Siram dengan air secukupnya.
Memelihara terong ungu

Setelah melakukan penanaman dan pemindahan bibit, hal yang tidak kalah
penting untuk dilakukan adalah perawatan.

Ada beberapa tips yang dapat dilakukan, yaitu:

o Menyiram tanaman secara teratur, yakni tiap pagi dan sore.


o Melakukan pemupukan. Dalam hal ini, sebaiknya kita menggunakan
pupuk organik agar hasilnya lebih maksimal.
o Melakukan pengamatan tanaman, mulai dari batang, daun, hingga buah.
Jika ada bagian yang terserah penyakit, segera buang.
o Mencabut gulma yang tumbuh di sekitar tanaman.
o Menancapkan bambu di dekat tanaman, lalu mengikatnya. Bambu
berfungsi sebagai penyangga batang terong
Itulah tips budidaya terong ungu bagi pemula, silahkan mencoba ya. Mudah –
mudahan ketika berbuah, punya buah yang lebat.

Mari Bercocok Tanam: Thyme, Oregano, Basil, Rosemary


dan Tanaman Bumbu lainnya
Sunday, 25 April 2010 by Mira Marsellia
“where wild thyme blows, / Where oxlips and the nodding violet grows, / Quite
over-canopied with luscious woodbine, / With sweet musk-roses, and with
eglantine”
Namun bermanfaat untuk melihat peri atau tidak, thyme adalah bumbu khas
masakan di berbagai negara seperti negara-negara Arab, Perancis, Turki,
Spanyol, Perancis, untuk berbagai jenis masakan terutama daging. Thyme
memperkuat rasa pada sup dan kaldu. Thyme sendiri dikenal sejak jaman
Yunani kuno, sebagai alat mandi dan membakarnya sebagai dupa di kuil-kuil
untuk membangkitkan keberanian. Bangsa Mesir pada jaman dahulu
menggunakannya pula sebagai salah satu tumbuhan dalam proses mumifikasi.

Oregano
Oregano adalah tanaman bumbu Mediterania dan Asia Tengah. Pencinta
masakan Italia wajib memiliki bumbu ini dalam keadaan segar. Kami memiliki
jenis oregano: Oregano True Greek (oreganum heracleoticum), sangat wangi
dan harum berorama dan sangat spicy (tajam) atau sering disebut juga
Oreganum Vulgare yang selalu harus ada untuk setiap masakan Italia. Jenis
Oregano ini adalah yang paling harum dibanding semua jenis oregano. Enak
untuk campuran telur, daging, sayuran, dan tentu saja masakan Italia dan saus!
Kombinasi dengan thyme, bawang putih, parsley, dan olive oil akan
menciptakan dressing sauce yang sangat enak dan segar.
Cara menanam oregano: siapkan tanah kompos dan pupuk organik dalam pot
atau kontainer. Tempatkan benih oregano dengan hati-hati, bibit oregano sangat
kecil dan halus, benamkan dengan ujung jari sedikit, dapat menggunakan
cocopeat (serbuk batok kelapa) untuk pembibitan. Setelah 5-10 hari kecambah
oregano akan muncul. siram dengan semprotan dengan butiran air yang sangat
halus agar bibit oregano tidak patah, tempatkan di tempat yang sejuk dengan
sinar matahari pagi yang banyak.
 
BASIL
kami memiliki berbagai jenis benih Basil. Genovese Basil berdaun lebar dan
berasa manis, dan paling umum dipakai oleh koki dan dipakai untuk bumbu
saus atau pesto Italia. Cinnamon Basil, basil yang berasa kayu manis, biasa
dibuat minuman dengan dicampur dengan kayu manis, menghasilkan minuman
segar berasa basil dan kayu manis (pastinya hehehe). Lalu ada Italian Large
Basil. Basil Italia berdaun gede. Enak untuk bumbu masakan Italia. Basil
Minette (Basil Mini/Greek Yevani), aromanya sangat tajam. Mirip kemangi
atau surawung. Tanam Basil diantara tanaman sayuran maka Basil akan menjadi
pengusir serangga pengganggu. Tapi siput sangat suka makan basil kecil, jadi
hindarkan dari mahluk moluska tersebut yang sering aktif pada malam hari.
Cara menanam: Menanam Basil sangat mudah dan cepat tumbuh, tempatkan di
tanah kompos dan gembur beri air secukupnya, beberapa hari kemudian biji
Basil akan mengembang seperti minuman biji selasih. Setelah itu Basil akan
berkecambah dan cepat tumbuh bila ditempatkan di sinar matahari yang hangat.
Rosemary
Selain dikenal sebagai tanaman pengusir nyamuk, rosemary wajib dimiliki
untuk pencinta masakan Italia dan Eropa. Rosemary cocok untuk berbagai
masakan, sebagai bumbu ayam dan daging panggang, sebagai taburan untuk
kentang panggang, asparagus dan macam-macam sayuran yang ditumis ataupun
dipanggang lainnya.

Anda mungkin juga menyukai