Anda di halaman 1dari 91

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS NEGOSIASI DENGAN

MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS X


MADRASAH ALIYAH SYEKH YUSUF SUNGGUMINASA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar Sarjana Pendidikan
Pada Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar

Oleh

AYU WARIH PURWANINGSIH


10533801615

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2019

i’
ii
iii
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama Mahasiswa : Ayu Warih Purwaningsih

NIM : 10533 80156 15

Jurusan : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Judul Skripsi : Peningkatan Kemampuan Menulis Teks Negosiasi


Dengan Menggunakan Metode Demonstrasi Pada
Siswa Kelas X MA Syekh Yusuf Sungguminasa

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim
penguji adalah hasil karya saya sendiri dan bukan hasil ciptaan orang lain atau
dibuatkan oleh siapa pun.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarya dan saya


bersedia menerima sanksi apabila pernyataan ini tidak benar.

Makassar, Januari 2020

Yang membuat pernyataan

Ayu Warih Purwaningsih

iv
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

SURAT PERJANJIAN

NamaMahasiswa : Ayu Warih Purwaningsih

NIM : 10533 8016 15

Jurusan : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Judul Skripsi : Peningkatan Kemampuan Menulis Teks Negosiasi


Dengan Menggunakan Metode Demonstrasi Pada Siswa
Kelas X MA Syekh Yusuf Sungguminasa

Dengan ini menyatakan perjanjian sebagai berikut:

1. Mulai dari penyusunan proposal sampai selesainya skripsi ini, saya menyusun
sendiri (tidak dibuatkan oleh siapapun).
2. Dalam menyusun skripsi ini saya selalu melakukan konsultasi dengan
pembimbing, yang telah ditetapkan oleh pimpinan fakultas.
3. Saya tidak akan melakukan penjiplakan (plagiat) dalam menyusun skripsi saya.
4. Apabila saya melanggar perjanjian seperti butir 1,2 dan 3, maka saya bersedia
menerima sanksi sesuai aturan yang berlaku.
Makassar, Januari 2020
Yang membuat perjanjian

Ayu Warih Purwaningsih

v
MOTTO

“Tidak ada kekayaan seperti pengetahuan, tidak ada kemiskinan

seperti ketidaktahuan”

(Ali Bin Abi Thalib)

“Belajar tanpa berpikir tidak ada gunanya, tapi berpikir tanpa belajar sangat

berbahaya”

(Ir. Soekarno)

“Seorang terpelajar harus belajar berlaku adil sudah sejak dalam pikiran,

apalagi perbuatan”

(Pramoedya Ananta Toer)

vi
PERSEMBAHAN

Kupersembahkan karya sederhana ini, untuk orang-orang yang kucintai

1. Kedua orang tuaku, Ayahanda Sugiarto dan Ibunda Iswati Aningrum,

tanpa mereka aku bukan apa-apa.

2. Adikku, Dewi Nur Afifah, yang selalu menemaniku mengerjakan karya

sederhana ini.

3. Ibu Dewi Sartika S.Pd, selaku guru pembimbing di MA Syekh Yusuf

Sungguminasa, terima kasih atas saran dan tuntanannya selama penelitian.

4. Dosen Pembimbing, Bapak Dr. H. Sukri Syamsuri, M.Hum dan Bapak Akbar

Avicenna, S.Pd, M.Pd, terima kasih atas kesabaran, ilmu, pengarahan dan

motivasi yang dicurahkan selama proses penyelesaian penulisan karya ini.

5. Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah

Makassar, sebuah tempat kesekian untuk melanjutkan pendidikan, meraih ilmu

serta belajar berproses.

6. Teman-temanku yang peduli dan tak henti-hentinya bertanya, “Kapan

skripsimu selesai?”,

7. Seseorang yang jauh disana, terimakasih untuk kesediaan waktunya

menemaniku mengerjakan skripsi hingga larut malam tanpa lelah.

8. Diriku sendiri, terima kasih sudah bertahan dan berjuang sampai sejauh ini.

vii
ABSTRAK

Ayu Warih Purwaningsih.2019 “Peningkatan Kemampuan Menulis Teks


Negosiasi dengan Menggunakan Metode Demonstrasi pada Siswa Kelas X MA
Syekh Yusuf Sungguminasa”. Skripsi. Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah
Makassar. Pembimbing I Dr. H. Andi Sukri Syamsuri dan Pembimbing II Akbar
Avicenna.
Masalah utama dalam penelitian ini yaitu peningkatan menulis teks
negosiasi dengan menggunakan metode demonstrasi pada siswa kelas X MA
Syekh Yusuf Sungguminasa. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil
belajar bahasa Indonesia pada siswa kelas X MA Syekh Yusuf Sungguminasa.
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang terdiri dua siklus
setiap siklus dilaksanakan sebanyak 3 kali pertemuan. Prosedur penelitian
meliputi perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi.Subjek dalam
penelitian ini adalah siswa kelas X MA Syekh Yusuf Sungguminasa sebanyak 34
orang.
Pada tahap perencanaan siklus I dan siklus II, memiliki kemiripan pada
rencana pelaksanaan pembelajaran, yang berbeda adalah langkah pembelajaran.
Langkah pembelajaran yang dilakukan pada siklus I belum terlaksana secara
maksimal dapat dilihat dari hasil ketuntasan belajar siswa yaitu 14 orang siswa
tidak tuntas dengan persentase 41,17% dan siswa tuntas 20 orang dengan
persentase 58,82% dan pada siklus II dilaksanakan secara keseluruhan sehingga
hasil belajar siswa mengalami peningkatan yaitu siswa yang tidak tuntas 6 orang
dengan persentase 17,64% dan siswa yang tuntas 28 orang dengan persentase
82,35%. Proses pelaksanaan pembelajaran siklus I belum optimal, berbeda pada
siklus II yang lebih efektif.Pada siklus II siswa lebih antusias dan termotivasi
dalam mengikuti pembelajaran.Evaluasi pembelajaran pada siklus I belum optimal
karena ada beberapa langkah pembelajaran yang tidak terlaksana dengan baik dan
berpengaruh pada pencapaian hasil belajar.Pada siklus II, langkah pembelajaran
terlaksana dengan baik dan pencapaian hasil belajar siswa mengalami
peningkatan.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut di atas, dapat disimpulkan hasil
belajar kelas X MA Syekh Yusuf Sungguminasa dengan menulis teks negosiasi
melalui metode demonstrasi mengalami peningkatan.

Kata Kunci: Demonstrasi, Teks Negosiasi, Kemampuan Menulis

viii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah Subhanahu Wata’ala yang senantiasa memberi

berbagai karunia dan nikmat yang tak terhingga kepada seluruh makhluk-Nya

yang telah dilimpahkan kepada penulis dengan penuh ketenangan hati dan

keteguhan pikiran untuk dapat menyelesaikan proposal ini. Salam dan shalawat

senantiasa dikirimkan kepada junjungan kita Nabiullah Muhammad Saw. yang

merupakan panutan dan contoh kita sampai akhir zaman.

ٍ‫آل م َُحمَّد‬
ِ ‫لى‬
َ ‫لى م َُح َّم ٍد َو َع‬ َ ‫اَللَّ ُه َّم‬
َ ‫ص ِّل َع‬

Artinya: Ya Allah, berikanlah rahmat-Mu kepada Nabi Muhammad dan keluarga

Nabi Muhammad

Dalam penyusunan proposal penulis menghadapi banyak kendala, akan

tetapi kendala itu mampu diselesaikan dengan baik berkat arahan dan bimbingan

yang senantiasa membimbing kami dan motivasinya selama penyusunan skripsi

ini.

Penulis berterima kasih kepada Bapak Dr. H. Andi Sukri Syamsuri,

M.Hum. selaku Pembimbing I dan Bapak Akbar Avicenna, S.Pd., M.Pd. selaku

Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, arahan, serta motivasi dalam

penyusunan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini, masih banyak

terdapat kekurangan. Untuk itu, dengan segala kerendahan hati penulis

mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini

di kemudian hari.

ix
Penulis berharap semoga skripsi ini dapat menjadi masukan yang

bermanfaat, khususnya bagi penulis dan pembaca pada umumnya. Semoga segala

jerih payah kita bernilai ibadah disisi Allah Swt. Aamiin.

Makassar, Januari 2020

Ayu Warih Purwaningsih

x
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................. iii

SURAT PERNYATAAN.............................................................................. iv

SURAT PERJANJIAN ................................................................................. v

KARTU KONTROL PEMBIMBING I ........................................................ vi

KARTU KONTROL PEMBIMBING II ....................................................... vii

MOTTO......................................................................................................... viii

PERSEMBAHAN ......................................................................................... ix

ABSTRAK .................................................................................................... x

KATA PENGANTAR .................................................................................. xi

DAFTAR ISI ................................................................................................. xii

DAFTAR TABEL ......................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................ 3

C. Tujuan Penelitian .......................................................................... 3

D. Manfaat Penelitian........................................................................ 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS

A. Kajian Pustaka………………………………………………….5

xi
1. Penelitian yang Relevan……………………………………5

2. Landasan Teori……………………………………………..7

3. Hakikat Menulis……………………………………………7

4. Hakikat Teks Negosiasi……………………………………12

5. Hakikat Metode Pembelajaran……………………………..16

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ........................................................................... 22

B. Lokasi dan Subjek Penelitian ..................................................... 22

C. Faktor yang Diselidiki ................................................................ 23

D. Prosedur Penelitian……………. ................................................ 23

E. Instrumen Penilitian .................................................................... 27

F. Teknik Pengumpulan Data………. ............................................. 27

G. Kriteria Keberhasilan Tindakan ................................................. 31

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian…………………………………………………32

B. Pembahasan…………………………………………………….47

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………...54

LAMPIRAN……………………………………………………………….57

RIWAYAT HIDUP………………………………………………………..77

xii
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Aspek Penilaian Teks Negosiasi ................................................... 30

Tabel 4.1 Data Hasil Observasi Siswa Pada Siklus I .................................... 37

Tabel 4.2 Hasil Evaluasi Belajar Siswa Siklus I…………………………...38

Tabel 4.3 Hasil Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I…………………………39

Tabel 4.4 Data Hasil Observasi Siswa Pada Siklus II………………………43

Tabel 4.5 Hasil Evaluasi Terhadap Belajar Siswa Pada Siklus II…………..45

Tabel 4.6 Hasil Ketuntasan Belajar Siswa Siklus II………………………..46

Tabel 4.7 Hasil Evaluasi Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II……………..50

Tabel 4.8 Hasil Ketuntasan Belajar Siswa Pada Siklus I dan Siklus II…….51

xiii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pikir………………………………………..21

Gambar 3.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas (Arikunto, 2010:6)……….24

xiv
DAFTAR LAMPIRAN

1. Rpp Siklus I…………………………………………………………..57

2. Rpp Siklus II………………………………………………………….64

3. Hasil Tes Siklus I……………………………………………………..71

4. Hasil Tes Siklus II…………………………………………………….72

5. Daftar Hadir Siswa……………………………………………………73

6. Data Hasil Observasi Aktifitas Siswa Pada Siklus I………………….74

7. Data Hasil Observasi Aktifitas Siswa Pada Siklus II………………....74

8. Dokumentasi ………………………………………………………….75

9. Riwayat………………………………………………………………..77

xv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keterampilan berbahasa memiliki empat komponen, yaitu

keterampilan berbicara, keterampilan menyimak, keterampilan membaca, dan

keterampilan menulis. Setiap keterampilan sangat erat hubungannya dengan

keterampilan berbahasa lainnya. Dalam memperoleh keterampilan berbahasa,

biasanyasiswa memulai suatu hubungan yang teratur mula-mula pada masa

kecil belajar membaca dan menulis. Bahasa seseorang mencerminkan

pikirannya. Makin terampil seseorang berbahasa, makin cerah dan jelas

pikirannya. Keterampilan hanya dapat diperoleh dan dikuasai dengan jalan

praktik dan banyak pelatihan. Melatih keterampilan berbahasa berarti pula

melatih keterampilan berpikir (Tarigan,2008:1).

Sebagai salah satu keterampilan berbahasa, menulis memiliki fungsi

dan karakteristik. (Tarigan, 2008:24) menyatakan bahwa maksud atau tujuan

penulis adalah respon atau jawaban yang diharapkan oleh penulis akan

diperolehnya dari pembaca. Selain itu, (Sukirno, 2010:4) juga menyatakan

bahwa tujuan menulis yaitu memberikan informasi kepada orang lain atau

pembaca, menceritakan suatu peristiwa, melaporkan sesuatu, mengisahkan

kejadian, melukiskan tindak tanduk manusia dalam sebuah peristiwa yang

menimbulkan daya khayal atau imajinasi pembacanya, dan menarik suatu

makna baru di luar apa yang diungkapkan secara tersurat.

1’
2

Mata pelajaran bahasa Indonesia menjadi salah satu mata pelajaran

yang ada di dalam Kurikulum 2013. Pada mata pelajaran bahasa Indonesia

kurikulum 2013 siswa diharapkan aktif dalam proses pembelajaran, siswa

mampu mengembangkan pengetahuan mereka sendiri dengan bantuan buku

ataupun internet, dan di akhir pembelajaran siswa diharapkan mampu

memproduksi teks yang sudah dipelajari.

Dalam kurikulum 2013 yang tertuang di dalam silabus, disebutkan

bahwa salah satu keterampilan berbahasa yang harus dikuasai oleh siswa SMA

adalah menulis teks negosiasi. (Jackman, 2005:23) menyatakan negosiasi

adalah sebuah proses yang terjadiantara dua pihak atau lebih yang pada

mulanya memiliki pemikiran berbeda, hingga akhirnya mencapai kesepakatan.

Oliver (dalam Purwanto, 2006:251) menambahkan bahwa negosiasi adalah

sebuah transaksi dimana kedua belah pihak mempunyai hak atas hasil akhir.

Untuk itu diperlukan persetujuan dari kedua belah pihak sehingga terjadi

proses yang saling memberi dan menerima sesuatu untuk mencapai suatu

kesepakatan bersama.

Dalam buku siswa mata pelajaran Bahasa Indonesia Kurikulum

2013 (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013: 134) dijelaskan

bahwa teks negosiasi adalah bentuk interaksi sosial yang berfungsi untuk

mencari penyelesaian bersama di antara pihak-pihak yang mempunyai

perbedaan kepentingan. Pihak-pihak tersebut berusaha menyelesaikan

perbedaan itu dengan cara-cara yang baik tanpa merugikan salah satu pihak.

Negosiasi juga dapat terjadi sebagai tanggapan terhadap usulan program


3

dari pihak pertama kepada pihak kedua. Sebagai contoh, sebuah organisasi

sosial sebagai pihak pertama mengajukan usulan program tentang

pemberdayaan usaha rumah tangga di wilayah kecamatan tertentu kepada

pemerintah kebupaten sebagai pihak kedua. Agar usulan itu

menguntungkan kedua belah pihak, wakil dari setiap pihak perlu bertemu

untuk melakukan negosiasi.

Proses komunikasi dalam negosiasi memiliki ciri-ciri antara lain,

yaitu (1) melibatkan dua belah pihak, (2) adanya kesamaan tema masalah

yang dinegosiasikan, (3) kedua belah pihak menjalin kerja sama, (4) adanya

kesamaan tujuan kedua belah pihak, (5) untuk mengkonkretkan masalah

yang masih abstrak (Sutrisno dan Kusmawan, 2007: 9)

Seperti yang telah diuraikan di atas, teks negosiasi merupakan teks

yang berisi interaksi sosial yang bertujuan untuk mencapai kesepakatan.

Oleh karena itu, pembelajaran teks negosiasi sangat penting digunakan oleh

peserta didik tidak hanya dalam mata pelajaran bahasa Indonesia,

melainkan juga digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, maka rumusan masalah penelitian ini

adalah Bagaimanakah kemampuan menulis teks negosiasi dengan metode

demonstrasi pada siswa kelas X MA Syekh Yusuf Sungguminasa?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan yang diharapkan

dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan hasil


4

peningkatan kemampuan menulis teks negosiasi dengan metode demonstrasi

pada siswa kelas X MA Syekh Sungguminasa.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian dapat memberikan sumbangan informasi,

menambah pengetahuan, wawasan dan pemahaman mengenai penggunaan

metode demonstrasi dalam kemampuan menulis teks negosiasi.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan peneliti

dengan memberikan informasi mengenai metode demonstrasidalam

kemampuan menulis teks negosiasi.

b. Bagi Siswa

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan

pertimbangan dalam peningkatan kemampuan menulis teks

negosiasi.Diharapkan pula siswa dapat memperoleh pengalaman

langsung mengenai pembelajaran kemampuan menulis teks negosiasi

dengan metodedemonstrasi.

c. Bagi Guru

Penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan dan alternatif

pilihan dalam pembelajaran keterampilan menulis khususnya menulis

teks negosiasi.
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Pustaka

1. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian

yang dilakukan oleh Ade Yuanita (2015) yang berjudul “Penerapan

Metode Pembelajaran Bermain Peran (Role Playing) untuk Meningkatkan

Hasil Belajar Menulis Teks Negosiasi pada Siswa Kelas X SMA Negeri 4

Jember”.

Hasil penelitian yang dilaksanakan oleh Ade (2015) penelitiannya

menunjukkan bahwa penerapan metode role playing dalam pembelajaran

teks negosiasi pada siswa kelas X SMA Negeri 4 Jember dapat mengatasi

permasalahan yang berkaitan dengan hasil pembelajaran baik dengan

tingkat pemahaman struktur dengan skor rata-rata 5 dan dapat

mengembangkan isi teks dengan baik. Hal ini, teratasi dengan

menggunakan role playing. Hasil belajar siswa dalam menulis teks

negosiasi mengalami peningkatan. Peningkatan yang diperoleh dari hasil

menulis teks negosiasi tiap siklus yaitu pra siklus rata-rata nilai siswa

sebesar 30,5 %, pada siklus I rata-rata menulis siswa meningkat menjadi

72,5% dan pada siklus II nilai rata-rata siswa meningkat sebesar 90%

sehingga pelaksanaan siklus II dianggap berhasil.

Penelitian yang dilakukan oleh Silvia Pinangsari (2015) berjudul

“Peningkatan Keterampilan Menulis Teks Negosiasi dengan

5’
6

Menggunakan Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah pada Siswa Kelas

X Teknik Kontruksi Batu dan Beton SMK Negeri 1 Purworejo”,

menyimpulkan bahwa penerapan model berbasis masalah dalam

pembelajaran teks negosiasi pada siswa kelas X Teknik Kontruksi Batu

dan Beton SMK Negeri 1 Purworejo dapat mengatasi permasalahan yang

berkaitan dengan aspek keaktifan siswa, interaksi siswa, keantusiasan

siswa dalam mengikuti pembelajaran, interaksi siswa dalam berkelompok,

dan perhatian siswa.Hal ini, dapat teratasi dengan menggunakan strategi

berbasis masalah.Hasil belajar siswa dalam menulis teks negosiasi

mengalami peningkatan. Peningkatan yang diperoleh dari hasil menulis

teks negosiasi tiap siklus yaitu pra siklus rata-rata nilai siswa sebesar 5,6,

pada siklus I rata-rata menulis siswa meningkat 11.93% menjadi 67,93 dan

pada siklus II nilai rata-rata siswa meningkat sebesar 9,6% menjadi 77,53

sehingga pelaksanaan siklus II dianggap berhasil.

Berdasarkan uraian hasil penelitian menulis teks negosiasi di atas

dan sejauh penelusuran peneliti belum ada penelitian yang secara spesifik

membahas tentang peningkatan kemampuan menulis teks negosiasi

dengan metode demonstrasi dalam pembelajaran bahasa Indonesia pada

siswa kelas X MA Syekh Yusuf Sungguminasa. Hal inilah yang

mendorong penulis untuk mengadakan penelitian dan berinisiatif untuk

menerapkan metode demonstrasi pada materi menulis teks negosiasi pada

siswa kelas X MA Syekh Yusuf Sungguminasa.


7

2. Landasan Teori

Landasan teori yang digunakan dalam penelitian ini mencakup: (1)

hakikat menulis, tujuan menulis, manfaat menulis (2) hakikat teks

negosiasi, ciri-ciri teks negosiasi, dan struktur teks negosiasi (3) hakikat

metode pembelajaran, pengertian metode demonstrasi, kekurangan dan

kelebihan metode demonstrasi, manfaat metode demonstrasi, langkah-

langkah metode demonstrasi.

3. Hakikat Menulis

Pada bagian ini akan diuraikan mengenai pengertian menulis,

tujuan menulis, dan manfaat menulis.

a.Pengertian Menulis

Pada hakikatnya menulis merupakan salah satu keterampilan

berbahasa yang digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi secara

tidak langsung. Dalam hal ini, narasumber tidak harus bertemu

langsung atau bertatap muka dengan pembaca. Narasumber atau

pengarang menuangkan ide, gagasan secara tertulis.

(Tarigan,2008:22) menyatakan bahwa menulis adalah

menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang

menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga

orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka

memahami bahasa dan gambaran grafik itu. Gambaran atau lukisan

mungkin dapat menyampaikan makna-makna, tetapi tidak

menggambarkan kesatuan-kesatuan bahasa. Menulis merupakan suatu


8

representasi bagian dari kesatuan-kesatuan ekspresi bahasa. Hal ini,

merupakan perbedaan utama lukisan dan tulisan. Pada prinsipnya

fungsi dari sebuah tulisan adalah sebagai alat komunikasi yang tidak

langsung.

Menulis adalah aktivitas aktif produktif, aktivitas

mengemukakan gagasan melalui media bahasa. Aktivitas aktif

produktif ialah sebuah kegiatan yang menghasilkan sesuatu. Dalam

kegiatan menulis seorang menulis menghasilkan sebuah tulisan yang

akan disampaikan kepada khalayak umum. Tulisan tersebut bertujuan

untuk mengemukakan gagasan atau pikiran dari penulis (Nurgiyantoro,

2012: 298).

Menulis merupakan sebuah proses kreatif menuangkan gagasan

dalam bentuk bahasa tulis dalam tujuan, misalnya memberitahu,

meyakinkan, atau menghibur. Hasil dari proses kreatif ini biasa disebut

dengan istilah karangan atau tulisan. Tulisan bertujuan untuk

memberitahu, artinya sebuah tulisan disampaikan untuk memberi

informasi kepada pembaca. Tulisan juga bertujuan untuk menghibur,

sebuah tulisan tidak hanya bertujuan untuk memberi informasi dan

meyakinkan melainkan untuk mengibur. Tulisan yang ditulis

diharapkan dapat memberikan hiburan bagi pembaca (Dalman,

2015:3).

Dari pendapat di atas disimpulkan bahwa kegiatan menulis

dapat diartikan sebagai kegiatan menuangkan gagasan, ide, atau


9

pikiran ke dalam tulisan secara tidak langsung. Melalui menulis

tersebut, segala pesan atau maksud dari penulis akan dapat dipahami

oleh pembaca. Dengan menulis siswa dapat belajar mengemukakan

pendapat tanpa ada rasa takut dan malu.

b. Tujuan Menulis

Adapun yang dimaksud dengan maksud atau tujuan penulis

(thewriter’s intention) adalah responsi atau jawaban yang diharapkan

oleh penulisakan diperolehnya dari pembaca. Berdasarkan batasan ini,

dapat dikatakan bahwa :

1. Tulisan yang bertujuan untuk memberitahukan atau

mengajarkan disebut wacana informatif.

2. Tulisan yang bertujuan untuk meyakinkan atau mendesak

disebut wacana persuasif.

3. Tulisan yang bertujuan untuk menghibur atau menyenangkan

atau yang mengandung tujuan estetik disebut tulisan literer.

4. Tulisan yang mengekspresikan perasaan dan emosi yang kuat

atau berapi-api disebut wacana ekspresif ( Tarigan, 2008: 24).

Menurut Peck dan Schulz yang dikutip oleh (Henry Guntur

Tarigan, 2008:9) menyatakan tujuan menulis sebagai berikut.

a. Membantu para siswa memahami bagaimana caranya ekspresi tulis

dapat melayani mereka, dengan jalan menciptakan situasi-situasi

di dalam kelas yang jelas memerlukan karya tulis dan kegiatan

menulis
10

b. Mendorong para siswa mengekspresikan diri mereka secara bebas

dalam tulisan

c. Mengajar para siswa menggunakan bentuk yang tepat dan serasi

dalam ekspresi tulis

d. Mengembangkan pertumbuhan bertahap dalam menulis dengan

cara membantu para siswa menulis sejumlah maksud dengan

sejumlah cara dengan penuh keyakinan pada diri sendiri secara

bebas.

Berdasarkan beberapa definisi yang telah diuraikan di atas

dapat dikemukakan bahwa keterampilan menulis yaitu suatu

keterampilan menurunkan ide, gagasan, dan pengalaman ke dalam

sebuah tulisan yang disusun secara logis, jelas, dan menarik.Salah satu

kegiatan menulis pada pembelajaran bahasa Indonesia yaitu menulis

teks negosiasi. Dalam penulisan teks negosiasi, siswa harus berlatih

secara rutin agar mampu menulis teks negosiasi secara baik.

c. Manfaat Menulis

(Tarigan,2008:22) menyatakan bahwa “Pada prinsipnya

manfaat utama dari tulisan adalah sebagai alat komunikasi yang tidak

langsung”. Menulis sangat penting bagi pendidikan karena dapat

memudahkan para pelajar berpikir. Juga dapat menolong kita berpikir

secara kritis.Menulis dapat memudahkan kita dalam merasakan dan

menikmati hubungan-hubungan mendalam. Memperdalam daya

tanggap atau persepsi kita, memecahkan masalah-masalah yang kita


11

hadapi, menyusun urutan bagi pengalaman. Tulisan dapat membantu

kita menjelaskan pikiran-pikiran kita. Tidak jarang, kita menemui apa

yang sebenarnya kita pikirkan dan rasakan mengenai orang-orang,

gagasan-gagasan, masalah-masalah, kejadian-kejadian hanya dalam

proses menulis yang aktual.

Berikut ini manfaat menulis menurut Percy dan Komaidi

1. Percy (dalam Nuruddin, 2011:20-27) menyatakan enam manfaat

menulis, yaitu (a) sarana untuk mengungkapkan diri, (b) sarana

untuk pemahaman, (c) membantu mengembangkan kepuasan

pribadi, kebanggaan, perasaan harga diri, (d) meningkatkan

kesadaran dan penyerapan terhadap lingkungan, (e) keterlibatan

secara bersemangat dan bukannya penerimaan yang pasrah, dan (f)

mengembangkan suatu pemahaman tentang sesuatu dan

kemampuan menggunakan bahasa.

2. (Komaidi, 2011:9-10) memberikan enam manfaat menulis.

Keenam manfaat tersebut adalah (a) menimbulkan rasa ingin tahu

dan melatih kepekaan dalam melihat realitas kehidupan, (b)

mendorong kita untuk mencari referensi lain, misalnya buku,

majalah, koran, jurnal, dan sejenisnya, (c) terlatih untuk

menyusunpemikiran dan argumen secara runtut, sistematis, dan

logis, (d) mengurangi tingkat ketegangan dan stres, (e)

mendapatkan kepuasan batin terlebih jika tulisan bermanfaat bagi


12

orang lain melalui media massa, dan (e) mendapatkan popularitas

di kalangan publik.

Menurut (Dalman, 2015:5) menulis merupakan suatu proses kreatif

yang banyak melibatkan cara berpikir. Dalam hal ini, menulis

merupakan proses penyampaian informasi secara tertulis berupa hasil

kreativitas penulisnya dengan menggunakan cara berpikir yang kreatif.

Dengan demikan, penulis dapat menghasilkan berbagai bentuk dan

warna tulisan secara kreatif sesuai dengan tujuan dan sasaran tulisannya.

Menulis membutuhkan kreativitas untuk menghasilkan tulisan yang

tepat sasaran. Tulisan akan bermanfaat bagi pembaca, jika tulisan itu

mengandung manfaat yang baik bagi pembaca.

4. Hakikat Teks Negosiasi

Pada bagian ini akan diuraikan mengenai pengertian teks negosiasi, ciri-

ciri teks negosiasi, dan struktur teks negosiasi.

a. Pengertian Teks Negosiasi

Menurut (Sutrisno dan Kusmawan, 2007:8) negosiasi adalah

proses komunikasi antara penjual dan calon pembeli baik perorangan

maupun kelompok yang di dalamnya terjadi diskusi dan perundingan

untuk mencapai kesepakatan tujuan yang saling menguntungkan kedua

belah pihak. Negosiasi juga merupakan komunikasi dua arah, yaitu

penjual sebagai komunikator dan pembeli sebagai komunikasi atau

saling bergantian. Negosiasi antara penjual dan pembeli sering kita

jumpai disekitar kita, contohnya di pasar tradisional.


13

Proses komunikasi dalam negosiasi dalam (Sutrisno dan

Kusmawan, 2007) memiliki ciri-ciri sebagai berikut.

a) Melibatkan dua belah pihak

b) Adanya kesamaan tema masalah yang dinegosiasikan

c) Kedua belah pihak menjalin kerja sama

d) Adanya kesamaan tujuan kedua belah pihak

e) Untuk mengkonkritkan masalah yang masih abstrak

Menurut Pruitt (via Lewicki, 2012:3) negosiasi adalah bentuk

pengambilan keputusan di mana dua belah pihak atau lebih berbicara

satu sama lain dalam upaya untuk menyelesaikan kepentingan

perdebatan mereka. Proses negosiasi yang paling baik yaitu kedua

pihak bertemu dan merundingkan permasalahan diantara mereka,

dengan begitu permasalahan diantara kedua belah pihak dapat

terselesaikan.

Negosiasi adalah bentuk interaksi sosial yang berfungsi untuk

mencapai kesepakatan di antara pihak-pihak yang mempunyai

kepentingan yang berbeda (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,

2013:122). Dalam negosiasi, pihak-pihak tersebut berusaha

menyelesaikan perbedaan itu dengan berdialog. Tawar menawar antara

penjual dan pembeli adalah contoh negosiasi.

Berdasarkan pendapat tersebut disimpulkan teks negosiasi adalah

teks yang menggambarkan tawar menawar yang bertujuan untuk

mencapai kesepakatan kedua belah pihak. Negosiasi dilakukan untuk


14

mencapai kesepakatan yang dapat diterima kedua belah pihak. Negosiasi

juga bertujuan mengatasi atau menyesuaikan perbedaan. Negosiasi

dilakukan dalam melakukan transaksi, atau menyelesaikan sengketa atau

perselisihan pendapat.

b. Ciri-ciri Teks Negosiasi

Menurut Septian (Agnesia, 2014:18), ciri-ciri negosiasi adalah aturan

ataupun kelaziman. Teks negosiasi sama halnya dengan teks-teks lain

yang memiliki suatu ciri. Adapun ciri utama dalam teks negosiasi yaitu

sebagai berikut.

1) Teks negosiasi berbentuk dialog antara negosiator 1 dengan negosiator

2) Teks negosiasi selalu melibatkan dua pihak atau lebih, baik secara

perorangan, kelompok, perwakilan organisasi, ataupun perusahaan.

3) Teks negosiasi merupakan kegiatan komunikasi langsung atau

komunikasi lisan yang dituangkan kedalam bentuk tulisan

4) Teks negosiasi di buat karena terdapat perbedaan kepentingan

5) Teks negosiasi terdapat tawar-menawar atau tukar-menukar

kepentingan untuk mencapai sebuah kesepakatan

6) Teks negosiasi bermuara pada dua hal, sepakat atau tidak sepakat

Suherli et al teks negosiasi memiliki ciri sebagai berikut.

a) Adanya partisipan, biasanya pihak yang menyampaikan pengajuan dan

pengajuan pihak yang menawar.

b) Adanya perbedaan kepentingan.


15

c) Adanya pengajuan.

d) Adanya kesepakatan sebagai hasil negosiasi.

c. Struktur Teks Negosiasi

Struktur adalah susunan, urutan ataupun tahapan. Di dalam negosiasi

terdapat tujuh tahapan yang lazim dilalui di dalam proses bernegosiasi

(Depdiknas, 2013:150). Ketujuh tahapan itu adalah sebagai berikut.

1) Orientasi

Orientasi merupakan pengenalan atau salam. Bisa disebut basa-basi.

2) Permintaan

Permintaan merupakan permintaan dari pihak pertama atau pembeli

kepada pihak kedua mengenai suatu barang atau informasi.

3) Pemenuhan

Pemenuhan merupakan pemenuhan dari pihak kedua terhadap

permintaan pihak pertama.

4) Penawaran dan persetujuan

Merupakan bentuk penawaran atau kesesuaian harga barang atau

informasi yang diajukan oleh pihak pertama kepada pihak kedua, dan

pihak kedua menyetujui akan penawaran yang diajukan pihak pertama

5) Pembelian

Pembelian merupakan proses transaksi kedua belah pihak yang

sebelumnya sudah menyepakati harga barang atau informasi dan saling

menguntungkan

6) Penutup
16

Penutup merupakan akhir dari proses jual beli yang dilakukan kedua

belah pihak

Menurut (Kokasih, 2014:90) struktur teks negosiasi secara

umum dibentuk oleh tiga bagian, yakni pembuka, isi, dan penutup.

1) Pembuka berisi pengenalan isu atau sesuatu yang dianggap masalah

oleh salah satu pihak

2) Isi berupa adu tawar dari kedua belah pihak untuk mencari

penyelesaian yang saling menguntungkan, sampai diperolehnya

kesepakatan atau tidak sepakatan.

3) Penutup berisi persetujuan dan kesepakatan kedua belah pihak.

Mungkin pula di dalamnya ada ucapan terima kasih, harapan, ataupun

ketidakpuasan.

5. Hakikat Metode Pembelajaran

Pada bagian ini akan diuraikan mengenai pengertian metode

pembelajaran, pengertian metode demonstrasi, kekurangan dan kelebihan

metode demonstrasi, langkah-langkah metode demonstrasi, manfaat

metode demonstrasi.

a. Pengertian Metode Pembelajaran

(Mulyasa, 2014:142) menyatakan bahwa metode pembelajaran

adalah bentuk yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan

secara khas oleh guru. Metode digunakan sebagai acuan seorang

pendidik dalam melaksanakan pembelajaran. Metode yang digunakan


17

juga disesuaikan dengan pembelajaran. Dengan adanya metode siswa

dapat lebih mudah menerima pembelajaran.

Menurut (Fathurohman, 2015:20) yang dimaksud metode

adalah sebuah cara yang teratur untuk memberikan kesempatan kepada

siswa untuk mendapat informasi yang dibutuhkan mereka untuk

mencapai tujuan. Siswa diberikan kesempatan untuk memperoleh

pembelajaran dengan cara yangmenyenangkan dan teratur. Seorang

pendidik harus mampu memilih metode yang tepat dalam

pembelajaran. Dengan adanya metode diharapkan siswa lebih mudah

menguasai pembelajaran yang diberikan.

b. Pengertian Metode Demonstrasi

Menurut (Sanjaya W, 2006:152) metode demonstrasi adalah

metode penyajian pelajaran dengan memperagakan dan

mempertunjukkan kepada siswa tentang suatu proses siatuasi, atau

benda tertentu, baik sebenarnya atau sekedar tiruan.

Terlepas dari metode penyajian tidak terlepas dari penjelasan

guru.Walau dalam metode demonstrasi siswa hanya sekedar

memperhatikan.

Menurut Drajat metode demonstrasi merupakan metode yang

menggunakanperagaan untuk memperjelas atau pengertian atau untuk

memperlihatkan bagaimana melakukan sesuatu kepada peserta lain.

Demonstrasi merupakan metode pembelajaran yang efektif, karena


18

peserta didik dapat mengetahui secara langsung penerapan materi

tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

Metode pembelajaran demonstrasi adalah cara penyajian

pembelajaran dengan meragakan dan mempertunjukkan suatu proses,

situasi atau benda tertentu yang sedang dipelajari baik dalam bentuk

sebenarnya maupun dalam bentuk tiruan yang yang dipertunjukkan

oleh guru atau sumberbelajar lain di depan seluruh siswa.

c. Kekurangan Metode Demonstrasi

Adapun kekurangan metode demonstrasi, yaitu:

1. Metode ini memerluka keterampilan guru secara khusus, karena

tanpa ditunjang dengan hal itu pelaksanaan demonstrasi tidak akan

efektif

2. Fasilitas seperti peralatan, tempat, dan biaya yang memadai tidak

selalu tersedia dengan baik

3. Demonstrasi memerlukan kesiapan dan perencanaan yang matang

disamping memerlukan waktu yang cukup panjang, yang mungkin

terpaksa mengambil waktu atau jam pelajaran lain. Sehingga

dalam melakukan metode demonstrasi ini kita perlu

mengkombinasikan dengan metode lain sehingga dapat saling

melengkapi.

d. Kelebihan Metode Demonstrasi

Menurut (Syaiful, 2010:210) kelebihan metode demonstrasi ini

adalah:
19

1. Metode ini dapat membuat pengajaran menjadi lebih jelas dan

lebih kongkret.

2. Siswa diharapkan lebih mudah dalam memahami apa yang

sedang dipelajari

3. Proses pengajaran akan lebih menarik

4. Siswa dirangsang untuk aktif mengamati, menyesuaikan antara

teori dengan kenyataan, dan mencoba melakukannya sendiri

5. Melalui metode ini dapat disajikan materi pelajaran yang tidak

mungkin kurang sesuai dengan menggunakan metode lain.

e. Langkah-Langkah Metode Demonstrasi

Adapun langkah-langkah dalam penggunaan metode demonstrasi antara

lain:

1. Mulailah demonstrasi dengan kegiatan-kegiatan yang merangsang

peserta didik untuk berfikir, misalnya melalui pertanyaan-

pertayaan yang mengandung teka-teki sehingga mendorong peserta

didik untuk tertarik memperhatikan demonstrasi.

2. Ciptakan suasana yang menyejukkan dengan menghindari suasana

yang menegangkan.

3. Yakin bahwa semua peserta didik mengikuti jalannya demonstrasi

dengan memperhatikan seluruh reaksi peserta didik.

4. Berikan kesempatan pada peserta didik untuk secara aktif

memikirkan lebih lanjut sesuai dengan apa yang dilihat dari proses

demonstrasi itu.
20

f. Manfaat Metode Demonstrasi

Manfaat psikologis dari metode demonstrasi adalah:

1. Perhatian siswa dapat lebih dipusatkan.

2. Proses belajar siswa lebih terarah pada materi yang sedang

dipelajari.

3. Pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran lebih melekat

dalam diri siswa.

B. Kerangka Pikir

Proses mengajar teks negosiasi di dalam kelas ternyata mengalami

banyak kendala. Metode pembelajaran sangat dibutuhkan dalam proses

mengajar. Selama ini guru masih menggunakan metode pembelajaran

konvensional.

Pembelajaran menulis teks negosiasi memerlukan metode pembelajaran

yang tepat agar materi yang diajarkan dapat diterima oleh siswa. Salah satu

metode pembelajaran yang dapat digunakan yaitu metode pembelajaran

demonstrasi.

Tujuan dari pembelajaran teks negosiasi dengan menggunakan metode

pembelajaran demonstrasi yaitu untuk meningkatkan kemampuan menulis

teks negosiasi.
21

1. Bagan Kerangka Konsep

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Konsep

C. Hipotesis

Berdasarkan kajian pustaka, dapat dirumuskan hipotesis

penelitian tindakan kelas yaitu dengan pembelajaran menulis teks negosiasi

menggunakan metode demonstrasi, maka dapat meningkatkan kemampuan

menulis teks negosiasi siswa kelas X MA Syekh Yusuf Sungguminasa.


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk dalam penelitian tindakan kelas atau PTK, yaitu

sebuah kegiatan penelitian yang dilakukan di kelas. Penelitian tindakan kelas

merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan yang sengaja dimunculkan, dan

terjadi di dalam kelas. Dalam kegiatan PTK guru dan peneliti mencoba

memperbaiki permasalahan yang sering muncul di dalam kelas. Dengan adanya

PTK diharapkan dapat mengatasi permasalahan yang dialami di dalam kelas

(Arikunto,2010 :130).

B. Lokasi dan Subjek Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penentuan dan penetapan tempat/daerah dalam penelitian ini dilakukan

secara sengaja, penetapan pada tempat tertentu yang dianggap sesuai dengan

tujuan penelitian. Lokasi yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah MA

Syekh Yusuf Sungguminasa.

2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian tindakan ini adalah siswa kelas X MA Syekh Yusuf

Sungguminasa Tahun Pelajaran 2018/2019. Metode Demonstrasidapat diterapkan

di kelas X MA Syekh Yusuf Sungguminasa sebagai stimulus (rangsangan) bagi

siswa dalam menulis sebuah karangan khususnya teks negosiasi.

22’
23

C. Faktor yang Diselidiki

Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan yang

pemfokuskannya dilaksanakan dalam kegiatan di kelas sehingga penelitiannya

berupa penelitian tindakan kelas. Faktor yang diselidiki dalam penelitian ini

adalah kemampuan siswa dalam menulis teks negosiasi yang terfokus pada

rumusan permasalahan dan tujuan penelitian. Berdasarkan penelitian bertujuan

mendeskripsikan proses pembelajaran dan meningkatkan kemampuan menulis

teks negosiasi yang terjadi pada situasi kelas yang konkret serta dapat

menghasilkan interpretasi dan penilaian terhadap praktik yang dilakukan dalam

proses belajar mengajar.

D. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian merupakan rangkaian tahapan penelitian dari awal

sampai akhir. Prosedur kerja yang dilakukan dalam penelitian tindakan kelas ini

meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan (tindakan), pengamatan (observasi),

dan refleksi. Tahapan tersebut akan dilakukan dalam dua siklus. Alur penelitian

tersebut dapat digambarkan sebagai berikut.


24

Perencanaan

Refleksi Pelaksanaan
Siklus I

Pengamatan

Siklus II

Gambar 3.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas (Arikunto, 2010:6)

Siklus I

1. Tahap Perencanaan Tindakan

Pada tahap perencanaan siklus I dilakukan dengan kegiatan sebagai berikut:

a) Membuat rencana pembelajaran (RPP) dengan menggunakan metode

demonstrasi

b) Menyiapkan bahan dan media pembelajaran

c) Membuat lembar observasi untuk melihat hasil belajar siswa ketika model

demonstrasi diterapkan.

d) Membuat dan menyusun alat evaluasi

2. Tahap Pelaksanaan Tindakan

a) Memastikan seluruh siswa siap untuk mengikuti pembelajaran

b) Menyampaikan materi sesuai dengan RPP yang dibuat dengan

menggunakan metode demonstrasi


25

c) Mencatat hal-hal penting yang terjadi di dalam kelas

3. Tahap Observasi

Tahap pengamatan dilakukan selama kegiatan belajar mengajar

berlangsung. Pengamatan bertujuan untuk mengetahui, mengumpulkan data,

dan mendokumentasikan segala hal yang berkaitan dengan hasil dan proses

pelaksanaan tindakan. Dari hasil pengamatan dapat diperoleh data tes dan data

nontes. Data tes diperoleh dari lembar observasi yang berisi pengamatan

terhadap sikap, kondisi, dan perhatian siswa selama mengikuti kegiatan

pembelajaran menulis teks negosiasi dengan metode demonstrasi.

4. Tahap Refleksi

Tahap refleksi dalam penelitian ini digunakan untuk mengkaji dan

mengevaluasi seluruh kegiatan yang telah berlangsung. Analisis ini dilakukan

dengan tujuan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan metode

demonstrasiyang digunakan penulis dalam proses pembelajaran menulis

teksnegosiasi pada siklus I. Setelah semua analisis data dilakukan pada siklus

I, penulis melakukan perbaikan terhadap rencana selanjutnya pada siklus II.

Siklus II

Pelaksanaan tindakan pada siklus II bertujuan untuk memperoleh hasil

yang lebih baik dari siklus I dan mendapatkan hasil yang optimal. Pelaksanaan

tindakan pada siklus II terdapat empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan,


26

pengamatan, dan refleksi. Prosedur pelaksanaan dan implementasi tindakan pada

siklus II adalah sebagai berikut.

1. Tahap Perencanaan

Perencanaan kegiatan siklus II dibuat dengan memperhatikan hasil kegiatan

pada siklus I. Tahap perencanaan siklus II ini meliputi:

a. Mempersiapkan perangkat pembelajaran

b. Membuat rencana pembelajaran dengan menggunakan metode

demonstrasi yang telah diperbaiki berdasarkan pada siklus I

c. Menyiapkan media pembelajaran

d. Membuat lembar observasi untuk melihat keaktifan

2. Tahap Pelaksanaan

a. Memastikan seluruh siswa siap untuk mengikuti pembelajaran

b. Menyampaikan materi sesuai dengan RPP yang dibuat dengan

menggunakan metode demonstrasi

c. Mencatat hal-hal penting yang terjadi di dalam kelas

3. Tahap Observasi

Melakukan observasi aktivitas siswa selama proses belajar

mengajar berlangsung dengan menggunakan lembar observasi. Melakukan

evaluasi dengan memberikan tes menulis teks negosiasi dengan model

demonstrasi yang dilakukan pada akhir tindakan siklus II untuk mengetahui

peningkatan hasil belajar siswa.


27

4. Tahap Refleksi

Tahap refleksi dalam penelitian ini adalah melakukan analisis

terhadap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan. Analisis ini dilakukan

dengan tujuan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan metode

demonstrasi yang digunakan penulis dalam proses pembelajaran dalam

menulis teks negosiasi. Setelah dilakukan tindakan-tindakan siklus II, akan

diketahui perubahan yang terjadi pada siswa. Pada tahap ini guru dan siswa

merefleksi pembelajaran yang telah dilakukan.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen adalah alat evaluasi atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti

dalam mengungkap dan mengumpulkan data (Arikunto, 2010: 192). Penelitian

Tindakan Kelas (PTK) ini, menggunakan dua instrumen yaitu tes dan nontes.

Instrumen tes berupa tes tertulis, sedangkan instrumen nontes berupa lembar

observasi, dan dokumentasi foto.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah salah satu kegiatan penting dalam

penelitian. Dalam teknik pengumpulan data diperlukan suatu alat penelitian yang

akurat karena hasilnya sangat menentukan mutu penelitian. Penelitian ini

menggunakan 3 teknik pengumpulan data meliputi teknik tes, teknik observasi,

dan dokumentasi foto.


28

1. Teknik Tes

(Nurgiyantoro, 2012:105) menyatakan bahwa tes adalah suatu cara

untuk melakukan penelitian yang berbentuk tugas-tugas yang harus dikerjakan

siswa untuk mendapatkan data tentang nilai prestasi siswa tersebut yang dapat

dibandingkan dengan nilai yang dicapai atau nilai standar yang ditetapkan tes

dilakukan sebanyak dua kali, yaitu pada siklus I dan siklus II. Pengumpulan

data tes digunakan untuk mengungkap kemampuan siswa dalam menulis teks

negosiasi. Soal digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam

menulis teks negosiasi.

Soal pada siklus I sama dengan soal pada siklus II yaitu berupa soal

tertulis berbentu uraian. Hasil tes pada siklus I dianalisis. Dari analisis

tersebut, dapat diketahui kelemahan-kelemahan yang ada kemudian diberikan

pembekalan untuk menghadapi tes pada siklus II. Dari hasil tes analisis pada

siklus II ini, dapat diketahui peningkatan kemampuan siswa dalam menulis

teks negosiasi. Aspek yang dinilai dalam tes menulis teks negosiasi adalah

topik, struktur, kaidah kebahasaan. Berikut tabel aspek penilaian menulis teks

negosiasi dengan metode demonstrasi.


29

Tabel 3.1 Aspek Penilaian Menulis Teks Negosiasi

No Aspek Penilaian Skor


1. Kemampuan menentukan Topik 25
2. Kemampuan menentukan struktur 25
Kemampuan menentukan kaidah
3. 25
kebahasaan

2. Teknik Nontes

Teknik nontes adalah alat penilaian yang dipergunakan untuk

mendapatkan informasi tentang keadaan peserta didik atau peserta tes tanpa

melalui tes dengan alat tes (Nurgiyantoro, 2012: 90). Teknik nontes yang

digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini, adalah pengamatan atau

observasi, dan dokumentasi foto.

a. Observasi

Teknik observasi adalah metode pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara mengadakan pengamatan dan pencatatan terhadap objek

secara langsung, sistematis, dan teliti (Nurgiyantoro,2012:57). Lembar

pengamatan yang digunakan untuk mengamati proses pembelajaran

menulis yang digunakan untuk mengamati proses pembelajaran menulis

yang sedang berlangsung berupa lembar pengamatan aktivitas siswa

dengan metode demonstrasi. Lembar pengamatan aktivitas siswa ini

digunakan untuk mengetahui keberhasilan menulis pada siswa kelas X

MA Syekh Yusuf Sungguminasa dengan metode demonstrasi.


30

b. Dokumentasi Foto

Dokumentasi foto merupakan instrumen nontes yang cukup

penting, yaitu sebagai bukti kegiatan yang dilaksanakan selama penelitian.

Melalui dokumen foto ini, akan memperkuat data baik observasi maupun

jurnal siswa, sehingga data menjadi jelas dan lengkap.

3. Teknik Analisis Data

Dalam penelitiatian ini, teknik analisis data dilakukan secara kuantitatif

dan kualitatif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui secara

terperinci cara memperoleh data dan perkembangan hasil penelitian. Teknik

analisis data dalam penelitian ini akan dijelaskan sebagai berikut.

a. Teknik Kuantitatif

Teknik kuantitatif adalah cara yang ditinju dari penggunaan angka-

angka berdasarkan jumlah atau banyaknya data (Arikunto,2010:27).Data

kuantitatif yang dikumpulkan yaitu hasil tes kemampuan menulis teks

negosiasi, yang berupa skor kemampuan menulis baik sebelum (pre-test)

maupun sesudah dilakukan tindakan (post-test). Teknik analisis data

kuantitatif dalam penelitian ini diperoleh dengan menggunakan

perhitungan mean (nilai rata-rata hitung).

Rumus nilai rata-rata hitung sebagai berikut.

X=∑ x 100

Keterangan :
31

X : Nilai rata-rata hitung

∑xi: Jumlah atau nilai yang ada

N: Jumlah tes/ jumlah siswa (Sudjana,2002:67)

Penilaian dalam penelitian ini menggambarkan acuan kriteria paling rendah yang

dinamakan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).

b. Teknik Kualitatif

Analisis data kualitatif adalah analisis data dilakukan dengan cara

menata secara sistematis hasil pengamatan dan tindakan di kelas sehingga

diperoleh sebuah deskripsi data yang utuh dan runtut. Data kualitatif

diperoleh dari data nontes, yaitu obsevasi, wawancara, jurnal, dan

dokumentasi foto.

G. Kriteria Keberhasilan Tindakan

Kriteria keberhasilan penelitian tindakan kelas ini dikelompokkan

kedalam dua aspek, yaitu indikator keberhasilan proses dan keberhasilan produk.

Indikator keberhasilan produk tercapai apabila siswa yang memperoleh nilai di

atas KKM (75) mencapai 78%. Sementara itu, keberhasilan proses dilihat dari

perubahan sikap atau perilaku dalam mengikuti pembelajaran menulis teks

negosiasi. Keberhasilan proses dikatakan berhasil apabila 75% siswa

menunjukkan perubahan sikap dalam mengikuti pembelajaran menulis teks

negosiasi dengan menggunakan metode demonstrasi.


BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan dibahas tentang hasil penelitian yang telah

dilakukan mengenai peningkatan kemampuan menulis teks negosiasi dengan

metode demonstrasi pada siswa kelas X MA Syekh Yusuf Sungguminasa .

Dalam hal ini yang akan dibahas dan dianalisa adalah hasil tes siklus I dan

siklus II. Adapun pembahasan lebih rinci penulis uraikan sebagai berikut.

A. Hasil Penelitian

Deskripsi hasil dalam penelitian ini akan dibahas mengenai penelitian

tindakan kelas yang sudah disesuaikan dengan pengamatan proses dan hasil.

Pelaksanaan penelitian dimulai dengan tahap perencanaan, pelaksanaan

tindakan, evaluasi, dan refleksi. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui

kemampuan dasar siswa dalam menulis teks negosiasi. Hasil tes yang

dilakukan pada tindakan siklus I dan siklus II adalah hasil tes keterampilan

menulis teks negosiasi setelah terlaksananya pembelajaran dengan

menggunakan metode demonstrasi siswa kelas X MA Syekh Yusuf. Hasil dari

proses juga diperoleh dari data observasi berdasarkan siswa. Penelitian ini

dilakukan dalam dua siklus seperti penjelasan berikut ini.

1. Deskripsi Data Siklus I

Data dari dua siklus dijelaskan secara terpisah, untuk dapat melihat

adanya persamaan, dan perbedaan, serta perkembangan dari setiap siklus. Setiap

32’
33

siklus memiliki proses tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan

refleksi.

a. Tahap Perencanaan

Setelah melakukan observasi pada sekolah yang ingin ditempati penelitian,

maka langkah selanjutnya yaitu:

1. Menyiapkan perangkat pembelajaran yang akan digunakan, seperti

RPP, buku pelajaran bahasa Indonesia kelas X, dan materi teks

negosiasi yang diunduh dari internet. Materi pertemuan pertama

pada siklus 1 adalah pengertian teks negosiasi, tujuan teks

negosiasi, dan struktur teks negosiasi. Materi pertemuan kedua pada

siklus 1 yaitu langkah-langkah menulis teks negosiasi dan ciri-ciri

teks negosiasi.

2. Memilih metode demonstrasi dalam materi menulis teks negosiasi.

3. Menyiapkan materi teks negosiasi dari beberapa sumber di internet.

4. Menyampaikan tujuan penelitian dengan guru mata pelajaran bahasa dan

sastra Indonesia tentang kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan.

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Pada tahap pelaksanaan tindakan ini, peneliti berperan sebagai

pengajar sehingga peneliti dapat terlibat dalam menjalani proses pembelajaran

dan menjelaskan tentang metode demonstrasi pada siswa, yaitu peneliti

membagikan sebuah skenario teks negosiasi kepada siswa serta siswa diminta

untuk memerankan skenario secara berpasangan kemudian siswa diberi waktu


34

untuk berdiskusi mencari topik dan struktur dari skenario yang telah

diperankan. Sebelum peneliti membagikan teks negosiasi tersebut, peneliti

terlebih dahulu menjelaskan materi ajar tentang teks negosiasi kepada siswa

dengan bertujuan agar siswa dapat mampu memahami dan memudahkan

siswa dalam menyelesaikan soal.

Pada tahap pelaksanaan tindakan, penggunaan metode demonstrasi

dalam pembelajaran teks negosiasi, data proses penelitian diperoleh dari hasil

kerja siswa dan hasil observasi kegiatan siswa. Gambaran terhadap proses

pelaksanaan setiap pertemuan pada siklus I sebagai berikut.

Pertemuan I

Pada kegiatan ini peneliti memulai proses dengan mengucapkan salam

terlebih dahulu, berdoa yang dipimpin oleh ketua kelas, kemudian peneliti

mengecek kehadiran siswa sebelum melakukan pembelajaran, memberikan

motivasi kepada siswa, dan menyampaikan tujuan dari pembelajaran yang

dicapai.

Pada kegiatan inti, guru menjelaskan sedikit materi pokok tentang teks

negosiasi kepada siswa. Setelah guru memberikan penjelasan tersebut guru

memberikan kesempatan untuk setiap siswa yang ingin mengajukan

pertanyaan mengenai pegertian teks negosiasi. Setelah itu, guru memberikan

penjelasan kepada siswa terhadap pertanyaan yang telah diajukan. Sebelum

mengakhiri proses pembelajaran pada pertemuan ini siswa dan guru


35

menyimpulkan hasil kegiatan belajar. Guru mengingatkan kepada siswa untuk

mempelajari materi yang akan dibahas pada pertemuan selanjutnya.

Pertemuan II

Selanjutnya peneliti memaparkan materi yang akan dipelajari yaitu

membahas tentang pengertian teks negosiasi, tujuan teks negosiasi, struktur

teks negosiasi, ciri-ciri teks negosiasi dan langkah-langkah serta kebahasaan

teks negosiasi. Setelah guru memberikan penjelasan tersebut guru

memberikan kesempatan untuk setiap siswa yang ingin mengajukan

pertanyaan mengenai materi teks negosiasi. Setelah itu, guru memberikan

penjelasan kepada siswa terhadap pertanyaan yang telah diajukan. Sebelum

mengakhiri proses pembelajaran pada pertemuan ini siswa dan guru

menyimpulkan hasil kegiatan belajar. Guru mengingatkan kepada siswa untuk

mempelajari materi yang akan dibahas pada pertemuan selanjutnya.

Pertemuan III

Pertemuan ketiga, kegiatan praktik menulis teks negosiasi dengan

menggunakan metode demonstrasi. Guru kembali bertanya kepada siswa

mengenai materi yang telah dipaparkan pada pertemuan 1 dan II, kemudian

siswa antusias menjawab pertanyaan yang telah diberikan. Setelah guru

memberikan kesempatan kepada siswa untuk menulis teks negosiasi secara

berpasangan dengan memperhatikan langkah-langkah dan struktu dalam

menulis teks negosiasi, kemudian siswa memerankan teks negosiasi tersebut.


36

Selanjutnya siswa diberi waktu untuk mendiskusikan dan mencari topik serta

menentukan struktur dari teks negosiasi yang telah diperankan.

Sebelum mengakhiri proses pembelajaran pada pertemuan ini siswa

dan guru menyimpulkan hasil kegiatan belajar. Guru mengingatkan kepada

siswa untuk mempelajari materi yang akan dibahas pada pertemuan

selanjutnya.

Pertemuan IV

Pada pertemuan IV ini dilakukan tes siklus I untuk mengetahui pemahaman

siswa dalam pembelajaran dengan menerapkan metode demonstrasi.

c. Tahap Observasi dan Evaluasi

Pada siklus ini tercatat kegiatan siswa yang terjadi selama

berlangsungnya proses pembelajaran. Berikut adalah lembar observasi

kegiatan siswa dapat dilihat pada table berikut ini.

Tabel 4.1 Data Hasil Observasi Siswa Pada Siklus 1

No Siklus I Persentase
Indikator Yang Diamati
I II III IV
1 Siswa yang hadir pada proses 29 28 27 83,47
kegiatan pembelajaran TEST
Siswa yang mendengarkan dan 1 1 1
2 SIKLUS 51,70%
menyimak pembelajaran yang
19 18 15
disampaikan guru I
3 Siswa yang aktif bertanya dan 17 16 14 46,72
memberikan ide
37

Siswa yang antusias menjawab


4 16 18 15 48,70
pertanyaan pada saat proses
pembelajaran
Siswa yang tidak
5 9 6 5 19,90
memperhatikan penjelasan
guru

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada tabel 4.1 terdapat

beberapa indikator yang telah diamati dalam aktivitas siswa pada siklus 1

yaitu:

1. Siswa yang hadir pada proses kegiatan pembelajaran dipertemuan ke I

siklus I berjumlah 29 siswa, pertemuan ke II siklus I berjumlah 28 siswa,

pertemuan ke III siklus I berjumlah 27 siswa, dan hasil persentase

seluruhnya adalah 83,47%.

2. Siswa yang mendengarkan dan menyimak pelajaran yang disampaikan

oleh guru dipertemuan I siklus I berjumlah 19 siswa, pertemuan ke II

siklus I berjumlah 18 siswa, pertemuan ke III siklus I berjumlah 15 siswa,

dan hasil persentase seluruhnya adalah 51,70%.

3. Siswa yang aktif bertanya dan memberikan ide dipertemuan I siklus I

berjumlah 17 siswa, pertemuan ke II siklus I berjumlah 16 siswa,

pertemuan ke III siklus I berjumlah 14 siswa, dan hasil persentase

seluruhnya adalah 46,72%.

4. Siswa yang antusias menjawab pertanyaan pada saat proses pembelajaran

dipertemuan I siklus I berjumlah 16 siswa, pertemuan ke II siklus I


38

berjumlah 18 siswa, pertemuan ke III siklus I berjumlah 15, dan hasil

persentase seluruhnya adalah 48,70%.

5. Siswa yang tidak memperhatikan penjelasan guru (berbicara dengan

teman sebangku, tidur) dipertemuan I siklus I berjumlah 9 siswa,

pertemuan ke II siklus I berjumlah 6 siswa, pertemuan ke III siklus I

berjumlah 5 siswa, dan hasil persentase seluruhnya adalah 19,90.

Berdasarkan data hasil observasi siswa melalui metode demonstrasi

yang dilakukan pada siklus I belum tercapai keseluruhannya. Selanjutnya,

indikator keberhasilan yang sudah ditetapkan untuk belajar siswa juga belum

tercapai. Kemudian setelah selesai proses pelaksanaan tindakan siklus I, maka

peneliti bersama guru melakukan kegiatan evaluasi untuk dapat mengetahui

kemampuan tiap siswa terhadap pemahaman materi yang diberikan selama

siklus I.

Tabel 4.2 Hasil Evaluasi Belajar Siswa Pada Siklus I

Skor Kategori Frekuensi Persentase (%)

76-100 Sangat Baik 4 11,76


69-75 Baik 6 17,64
60-68 Cukup 9 26,47
50-59 Kurang 8 23,52
0-49 Sangat kurang 7 20,58
jumlah 34 100
39

Berdasarkan pada tabel 4.2 diatas diperoleh bahwa dari 34 orang siswa

kelas X MIA 1 MA Syekh Yusuf Sungguminasa, terdapat 11,76% siswa yang

hasil proses belajarnya masuk kedalam kategori sangat baik, 17,64% masuk

kedalam kategori baik, 26,47% masuk kedalam kategori cukup, 23,52%

masuk kedalam kategori kurang, dan 20,58% masuk kedalam kategori sangat

kurang. Dari deskripsi diatas dapat dilihat hasil belajar siswa belum

mencukupi standar indikator yang ditetapkan yaitu 75% siswa minimal

mendapatkan nilai 69.

Data persentase dari ketuntasan hasil belajar siswa pada mata pelajaran

bahasa Indonesia setelah tindakan pembelajaran siklus I dapat dilihat pada

tabel berikut ini:

Tabel 4.3 Hasil Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I


Skor Kategori Frekuensi Persentase
0-75 Tidak Tuntas 14 41,17%
76-100 Tuntas 20 58,82%
jumlah 34 100

Berdasarkan tabel 4.3 diatas terlihat bahwa dari 34 siswa kelas X MIA

1 belum mencapai tuntas hasil belajarnya karena hanya 20 siswa yang

dinyatakan tuntas dengan persentase 58,82% dan 14 siswa yang dinyatakan

tidak tuntas dengan persentase 41,17%. Sehingga hal ini menandakan bahwa

aktivitas belajar mengajar belum berhasil.


40

d. Tahap Refleksi

Pertemuan pertama yang telah dilaksanakan pada siklus I merupakan

langkah awal dalam proses pembelajaran. Refleksi dilakukan guna untuk

mengevaluasi dan menyimpulkan kembali kegiatan hasil penelitian pada

siklus I yang telah dilakukan. Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, dapat

diketahui bahwa kemampuan siswa dalam menulis teks negosiasi belum

mengalami peningkatan. Hal ini disebabkan karena masih banyaknya

kekurangan. Adapun, kekurangan-kekurangan tersebut yaitu:

1. Siswa sepenuhnya belum memahami teks negosiasi.

2. Siswa yang tidak memperhatikan penjelasan guru.

3. Siswa yang tidak aktif dalam berdiskusi.

Berdasarkan hasil dari pembelajaran menulis teks negosiasi pada

siklus I, kekurangan-kekurangan tersebut akan diperbaiki dan dievaluasi

kembali pada saat melanjutkan siklus II.

2. Deskripsi Data Siklus II

Pelaksanaan siklus II pada dasarnya sama dengan siklus II yang memiliki

tahap-tahap perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan refleksi.

a. Tahap Perencanaan

Kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan pada tahap perencanaan adalah:

1. Menyiapkan perangkat pembelajaran seperti RPP, materi teks

negosiasi, berdasarkan metode pembelajaran demonstrasi. Materi


41

pertemuan pertama pada siklus II adalah adalah mengevaluasi kembali

menulis siklus I.

2. Menyiapkan contoh teks negosiasi tentang kredit pinjaman

3. Menyiapkan lembar observasi untuk mencatat kegiatan siswa dan

perubahan sikap siswa selama proses pembelajaran pada siklus I dan

menyiapkan soal evaluasi.

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Pertemuan I

Pada kegiatan ini peneliti memulai kegiatan pembelajaran dengan

mengucapkan salam dan berdoa dipimpin oleh ketua kelas. Selanjutnya,

peneliti mengecek kehadiran siswa sebelum melakukan pembelajaran,

memberikan motivasi kepada siswa, dan menyampaikan tujuan dari

pembelajaran yang dicapai.

Pada kegiatan inti, guru menjelaskan sedikit materi pokok tentang teks

negosiasi kepada siswa. Setelah guru memberikan penjelasan tersebut guru

memberikan kesempatan untuk setiap siswa yang ingin mengajukan

pertanyaan mengenai pegertian teks negosiasi. Setelah itu, guru memberikan

penjelasan kepada siswa terhadap pertanyaan yang telah diajukan. Sebelum

mengakhiri proses pembelajaran pada pertemuan ini siswa dan guru

menyimpulkan hasil kegiatan belajar. Guru mengingatkan kepada siswa untuk

mempelajari materi yang akan dibahas pada pertemuan selanjutnya.


42

Pertemuan II

Selanjutnya peneliti memaparkan materi yang akan dipelajari yaitu

membahas tentang pengertian teks negosiasi, tujuan teks negosiasi, struktur

teks negosiasi, ciri-ciri teks negosiasi dan langkah-langkah serta kebahasaan

teks negosiasi. Setelah guru memberikan penjelasan tersebut guru

memberikan kesempatan untuk setiap siswa yang ingin mengajukan

pertanyaan mengenai materi teks negosiasi. Setelah itu, guru memberikan

penjelasan kepada siswa terhadap pertanyaan yang telah diajukan. Sebelum

mengakhiri proses pembelajaran pada pertemuan ini siswa dan guru

menyimpulkan hasil kegiatan belajar. Guru mengingatkan kepada siswa

untuk mempelajari materi yang akan dibahas pada pertemuan selanjutnya.

Pertemuan III

Pertemuan ketiga, kegiatan praktik menulis teks negosiasi dengan

menggunakan metode demonstrasi. Guru kembali bertanya kepada siswa

mengenai materi yang telah dipaparkan pada pertemuan 1 dan II, kemudian

siswa antusias menjawab pertanyaan yang telah diberikan. Setelah guru

memberikan kesempatan kepada siswa untuk menulis teks negosiasi secara

berpasangan dengan memperhatikan langkah-langkah dalam menulis teks

negosiasi, kemudian siswa memerankan teks negosiasi tersebut. Selanjutnya

siswa diberi waktu untuk mendiskusikan dan mencari topik serta menentukan

struktur dari teks negosiasi yang telah diperankan.


43

Sebelum mengakhiri proses pembelajaran pada pertemuan ini siswa dan

guru menyimpulkan hasil kegiatan belajar. Guru mengingatkan kepada siswa

untuk mempelajari materi yang akan dibahas pada pertemuan selanjutnya.

Pertemuan IV

Pada pertemuan IV ini dilakukan tes siklus I untuk mengetahui

pemahaman siswa dalam pembelajaran dengan menerapkan metode

demonstrasi.

c. Tahap Observasi dan Evaluasi

Pada siklus ini tercatat kegiatan siswa yang terjadi selama berlangsungnya

proses pembelajaran. Berikut adalah lembar observasi kegiatan siswa

dapat dilihat pada table berikut ini.

Tabel 4.4 Data Hasil Observasi Siswa Pada Siklus II

Siklus II
No Indikator Yang Diamati Persentase
I II III IV

Siswa yang hadir pada


1. 29 34 30 91,17%
proses kegiatan
pembelajaran
TES
Siswa yang mendengarkan
2. 28 29 30 85,29%
dan menyimak pembelajaran SIKLUS
yang disampaikan guru

3. Siswa yang aktif bertanya 25 20 28 II 71,56%


dan memberikan ide

4. Siswa yang antusias 15 23 25 61,76%


menjawab pertanyaan pada
44

saat proses pembelajaran

Siswa yang tidak


5. 5 2 2 8,82%
memperhatikan penjelasan
guru

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada tabel 4.1 terdapat

beberapa indikator yang telah diamati dalam aktivitas siswa pada siklus 1

yaitu:

1. Siswa yang hadir pada proses kegiatan pembelajaran dipertemuan ke I

siklus II berjumlah 29 siswa, pertemuan ke II siklus II berjumlah 34 siswa,

pertemuan ke III siklus II berjumlah 30 siswa, dan hasil persentase

seluruhnya 91,17%.

2. Siswa yang mendengarkan dan menyimak pembelajaran yang

disampaikan guru dipertemuan ke I siklus II berjumlah 28 siswa,

pertemuan ke II siklus II berjumlah 29 siswa, pertemuan ke III siklus II

berjumlah 30 siswa, dan hasil persentase seluruhnya 85,29%.

3. Siswa yang aktif bertanya dan memberikan ide dipertemuan ke I siklus II

berjumlah 25 siswa, pertemuan ke II siklus II berjumlah 20 siswa,

pertemuan ke III siklus II berjumlah 28 siswa, dan hasil persentase

seluruhnya 71,56%.

4. Siswa yang antusias menjawab pertanyaan pada saat proses pembelajaran

dipertemuan ke I siklus II berjumlah 15 siswa, pertemuan ke II siklus II


45

berjumlah 23 siswa, pertemuan ke III siklus II berjumlah 25 siswa, dan

hasil persentase seluruhnya 61,76%.

5. Siswa yang tidak memperhatikan penjelasan guru dipertemuan ke I sikus

II berjumlah 5 siswa, pertemuan ke II siklus II berjumlah 2 siswa,

pertemuan ke III siklus II berjumlah 2 siswa, dan hasil persentase

seluruhnya 8,82%.

Berdasarkan hasil observasi siswa tersebut maka pelaksanaan tindakan

telah sesuai rencana pembelajaran yang sudah ditetapkan. Semua indikator

yang ada telah dilakukan oleh peneliti dengan baik. Setelah selesai proses

pelaksanaan siklus II, selanjutnya peneliti melakukan evaluasi kedua, untuk

dapat mengetahui kemampuan tiap siswa terhadap pemahaman materi yang

diberikan selama siklus II. Berikut adalah tabel hasil evaluasi siswa.

Tabel 4.5 Hasil Evaluasi Terhadap Belajar Siswa Pada Siklus II

Skor Kategori Frekuensi Persentase (%)

76-100 Sangat Baik 12 35,29

69-75 Baik 16 47,05

60-68 Cukup 4 11.76

50-59 Kurang 2 5.88

0-49 Sangat Kurang 0 0

jumlah 34 100
46

Berdasarkan tabel 4.5 terdapat bahwa dari 34 orang siswa kelas X

MIA 1 MA Syekh Yusuf Sungguminasa, terdapat 35.29% siswa yang hasil

belajarnya masuk kedalam kategori sangat baik, 47,05% masuk kedalam

kategori baik, 11,76% masuk kedalam kategori cukup, 5,88% masuk kedalam

kategori kurang, dan 0% masuk kedalam kategori sangat kurang. Dari

deskripsi diatas dapat dilihat hasil belajar siswa telah mencukupi standar

indikator yang ditetapkan yaitu 75% siswa minimal mendapatkan nilai 69.

Data persentase dari ketuntasan hasil belajar siswa pada mata pelajaran

bahasa Indonesia setelah tindakan pembelajaran siklus II dapat dilihat pada

tabel berikut ini:

Tabel 4.6 Hasil Ketuntasan Belajar Siswa Siklus II


Skor Kategori Frekuensi Persentase (%)

0-75 Tidak Tuntas 6 17.64

76-100 Tuntas 28 82.35

Jumlah 34 100

Berdasarkan tabel 4.6 diatas terlihat bahwa dari 34 siswa kelas X MIA

1 sudah mencapai tuntas hasil belajarnya karena hanya 28 siswa yang

dinyatakan tuntas dengan persentase 82.35% dan 6 siswa yang dinyatakan

tidak tuntas dengan persentase 17,64%. Sehingga hal ini menandakan bahwa

aktivitas belajar mengajar berhasil.


47

d. Refleksi

Berdasarkan hasil refleksi yang dilaksanakan pada siklus II,

dapat dinyatakan bahwa kegiatan pada siklus II ini menunjukkan

peningkatan yang sangat baik. Penggunaan metode demonstrasi yang

digunakan berjalan dengan baik dan menghasilkan peningkatan nilai

sesuai yang diharapkan.

Berdasarkan hasil observasi dan evaluasi, dapat disimpulkan

bahwa penelitian berakhir pada siklus II, sesuai dengan rencana yang

ditetapkan diawal sebelum melakukan tindakan penelitian, indikator

keberhasilan dalam penelitian ini, berarti tujuan peneliti berhasil tercapai,

yaitu peningkatan kemampuan menulis teks negosiasi dengan

menggunakan metode demonstrasi dalam pembelajaran bahasa Indonesia

pada siswa kelas X MA Syekh Yusuf Sungguminasa.

B. Pembahasan

Negosiasi adalah proses komunikasi antara penjual dan calon

pembeli baik perorangan maupun kelompok yang di dalamnya terjadi

diskusi dan perundingan untuk mencapai kesepakatan tujuan yang saling

menguntungkan kedua belah pihak. Negosiasi juga merupakan

komunikasi dua arah, yaitu penjual sebagai komunikator dan pembeli

sebagai komunikasi atau saling bergantian. Negosiasi antara penjual dan

pembeli sering kita jumpai disekitar kita, contohnya di pasar tradisional

(Sutrisno dan Kusmawan, 2007:8). Untuk meningkatkan hasil belajar


48

siswa dalam menulis teks negosiasi, maka perlu diterapkan metode

demonstrasi pada siswa kelas X MA Syekh Yusuf Sungguminasa. Metode

demonstrasi dilakukan dengan memberikan sebuah contoh teks negosiasi

dalam bentuk skenario kemudian siswa memerankan skenario tersebut

secara berpasangan, dengan tujuan ketika siswa sedang menulis teks

negosiasi, siswa tidak merasa kesulitan karena sudah ditentukan

kesesuaian strukturnya beserta ciri-cirinya.

Beberapa orang siswa mengaku menyukai pelajaran teks

negosiasi, siswa menganggap bahwa materi dari teks negosiasi adalah

pelajaran yang sangat penting karena dapat mengetahui cara

bernegosiasi dengan baik dan benar.

Hasil menulis teks negosiasi disesuaikan dengan materi

yang sudah ditentukan dalam menulis teks negosiasi berdasarkan

strukturnya yaitu orientasi (pembukaan), permintaan, pemenuhan,

penawaran, persetujuan, pembelian, dan penutup.

Pada tahap pelaksanaan tindakan siklus I, hal pertama yang

dilakukan peneliti adalah menyampaikan tujuan pembelajaran yang

akan dicapai, menyiapkan materi pembahasan, kemudian siswa

menulis teks negosiasi dan memerankannya secara berpasangan sesuai

dengan struktur penulisan teks negosiasi, namun hasil yang diperoleh


49

belum maksimal. Pada siklus II sudah mencapai maksimal, hal itu dapat

dilihat dari perubahan sikap siswa.

Hasil dari observasi dan evaluasi yang terdata dari 34 siswa

pada siklus I dan siklus II diperiksa secara teliti secara seksama

berdasarkan kriteria penilaian yang sudah ditetapkan. Hasil tersebut

menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam menulis teks negosiasi

pada siklus I belum berhasil karena beberapa strategi pembelajaran

tidak terlaksana dengan baik. Secara keseluruhan frekuensi hasil tes

siswa dalam menulis teks negosiasi melalui metode demonstrasi

berdasarkan criteria penilaian mengalami perubahan peningkatan pada

siklus II.

Pada siklus I nilai rata-rata yang diperoleh siswa yaitu 58,82%

dengan kategori belum terjadi peningkatan dan berubah menjadi 82,35%

dengan hasil yang telah meningkat dan sudah memasuki Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM). Hal ini dapat dibuktikan melalui data atau

hasil selama proses pembelajaran berlangsung dalam dua siklus.


50

No Skor Kategori Frekuensi Persentase (%)


Siklus I Siklus II Siklus I Siklus II
1 76-100 Sangat baik 4 12 11,76 35,29%

2 69-75 Baik 6 16 17,64 47,05%

3 60-68 Cukup 9 4 26,47 11.76%

4 50-59 Kurang 8 2 23,52 5.88%

5 0-49 Sangat kurang 7 0 20,58 0%


Tabel 4.7 Hasil Evaluasi Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II

Perhatikan pada tabel 4.7 dapat dilihat terdapat hasil yang

menunjukkan meningkatnya hasil belajar siswa setelah dua kali dilakukan

tes siklus, pada siklus I terdapat 4 siswa yang nilai hasil belajarnya sangat

baik dengan persentasenya 11,76%, 6 siswa yang nilai hasil belajarnya baik

dengan persentase 17,64%, 9 siswa yang nilai hasil belajarnya cukup

dengan persentase 26,47%, 8 siswa yang nilai hasil belajarnya kurang

dengan persentase 23,52%, 7 siswa dengan nilai hasil belajarnya 20,58%.

Pada siklus II mengalami peningkatan yang sangat baik, yaitu

terdapat siswa yang nilai hasil belajarnya sangat baik dengan persentase

35.29%, 16 siswa yang nilai hasil belajarnya baik dengan persentase

47,05%, 4 siswa yang nilai hasil belajarnya cukup dengan persentase

11,76%, 2 siswa yang nilai hasil belajarnya kurang dengan persentase

5,88%, dan 0 siswa yang nilai hasil belajarnya sangat kurang dengan
51

persentase 0%. Secara keseluruhan hasil belajar siswa pada siklus II telah

meningkat dengan baik.

Tabel 4.8 Hasil Ketuntasan Belajar Siswa Pada Siklus I dan Siklus II

Frekuensi Persentase (%)


Skor Kategori
Siklus I Siklus II Siklus I Siklus II
0-75 Tidak Tuntas 14 6 41,17% 17,64%
76-100 Tuntas 20 28 58,82% 82,35%
Jumlah 34 34 100 100

Berdasarkan tabel 4.8 dapat dilihat bahwa terdapat hasil yang

menunjukkan meningkatnya hasil belajar siswa setelah tindakan selama

berlangsungnya dua siklus yaitu siklus 1 dan siklus II. Pada siklus I ada 20

siswa yang tuntas hasil belajarnya dengan persentase nilai 58,82%,

sedangkan pada siklus II mengalami peningkatan yaitu 28 siswa yang hasil

belajarnya masuk kedalam kategori tuntas dengan persentase nilai 82,35%.


BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan analisis data serta pembahasan pada bab sebelumnya

maka dapat disimpulkan pembelajaran keterampilan menulis teks negosiasi

dengan menggunakan metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil

belajar siswa kelas X MA Syekh Yusuf Sungguminasa. Hal ini dapat

dilihat dari terjadinya peningkatan siklus I dengan pencapaian ketuntasan

belajar dari siklus I yaitu 20 siswa dengan nilai persentase 58,82%,

kemudian meningkat pada siklus II yaitu dengan 28 siswa dengan nilai

persentase 82,35%.

Terjadi perubahan pada keaktifan siswa dengan diterapkannya

metode demonstrasi dalam pembelajaran keterampilan menulis teks

negosiasi yang bisa dilihat dari persentase kehadiran siswa dimulai dari

siklus I yaitu 83,47% dan meningkat pada siklus II menjadi 91.17%, siswa

yang mendengarkan dan menyimak pembelajaran yang disampaikan guru

pada siklus I yaitu 51,70% dan meningkat pada siklus II menjadi 85,29%,

siswa yang aktif bertanya dan memberikan ide pada siklus I yaitu 46,72%

dan meningkat pada siklus II menjadi 71,56%, siswa yang antusias

menjawab pertanyaan pada saat proses pembelajaran pada siklus I yaitu

48,70% dan meningkat pada siklus II menjadi 61,76%, siswa yang tidak

52’
53

memperhatikan penjelasan guru pada siklus I yaitu 19,90% dan meningkat

pada siklus II menjadi 8,82%.

B. Saran

Berdasarkan hasil dari penelitian ini, maka peneliti menyarankan:


1. Bagi guru bahasa dan sastra Indonesia diharapkan untuk menjadikan
metode demonstrasi sebagai salah satu metode alternatif dalam
pembelajaran di sekolah karena metode demonstrasi dapat
meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar.
2. Kepada peneliti selanjutnya, dapat melakukan penelitian berikutnya
dengan menerapkan metode demonstrasi dengan mencakup aspek-
aspek yang lain selain keterampilan menulis teks negosiasi dan
menerapkan pada materi yang berbeda.
3. Penelitian ini masih jauh dari kekurangan, oleh sebab itu beberapa
saran dan kritikan membangun dari berbagai pihak sangat kami
harapkan agar dapat meningkatkan kualitas pendidikan.
54

DAFTAR PUSTAKA

Yuanita, Ade. 2015. Penerapan Metode Pembelajaran Bermain Peran (Role


Playing) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Menulis Teks Negosiasi
pada Siswa Kelas X SMA Negeri 4 Jember. Skripsi. Universitas Jember

Agnesia, Ria. 2014. Pembelajaran Memproduksi Teks Negosiasi dengan


Menggunakan Model Modelling The Way pada Siswa Kelas X
SMAN 1 Ciwidey Tahun Pelajaran 2013/2014. FKIP Universitas
Pasundan Bandung: Tidak diterbitkan.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Sastra Pendekatan


Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 2016. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Rineka


Cipta.

Badan Penelitian dan Kebudayaan. 2013. Bahasa Indonesia Ekspresi Diri


dan Akademik. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Dalman. 2015. Keterampilan Menulis. Jakarta: Rajawali Pers.


Depdiknas. 2013. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa. Cetakan
Kelima. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Direktorat Tenaga Kependidikan. 2008. Strategi Pembelajara dan


Pemilihannya, Jakarta: Diknas

Fathurrohman, Muhammad. 2015. Model-Model Pembelajaran Inovatif.


Jogjakarta: Arruz Media.

Jackman. 2005. Teknik Sukses Bernegosiasi. Jakarta: Gramedia


Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2013. Pengembangan
Kurikulum 2013. Paparan Mendikbud dalam Sosialisasi Kurikulum
2013. Jakarta: Kemdikbud

Kokasih. 2014. Jenis-Jenis Teks (Analisis Fungsi, Struktur, dan Kaidah


serta Langkah Penulisannya). Bandung: Yrama Wisya
Komaidi, Didik. 2011. Panduan Lengkap Menulis Kreatif: Teori dan
Praktek. Yogyakarta: Sabda Media
55

Lewicki, dkk. 2012. Negosiasi. Jakarta: Salemba Humanika


Mulyasa, E. 2014. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Sudjana, Nana. 2002. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar.


Bandung: Remaja Rosdakarya

Nuruddin. 2011. Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta: PT Raja


Grafindo Persada

Nurgiyantoro, Burhan. 2012. Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis


Kompetensi. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.

Purwanto, Djoko. 2006. Komunikasi Bisnis. Edisi Ketiga. Jakarta:


Erlangga.

Sagala, Syaiful. 2010. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta


Sanjaya W. 2006. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media
Group.

Silvia Pinangsari. 2015. Peningkatan Keterampilan Menulis Teks


Negosiasi dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Berbasis
Masalah pada Siswa Kelas X Teknik Kontruksi Batu dan Beton
SMK Negeri 1 Purworejo. Skripsi. Universitas Negeri Yogyakarta.

Sukirno. 2010. Belajar Cepat Menulis Kreatif Berbasis Kuantum.


Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sutrisno dan Kusmawan Ruswandi. 2007. Modul Melakukan Negosiasi


Bisnis dan Manajemen. Sukabumi: Yudhistira.

Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan


Berbahasa. Bandung: Angkasa.
LAMPIRAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

PENELITIAN TINDAKAN SIKLUS I

Sekolah : MA Syekh Yusuf Sungguminasa

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : X/1

Materi Pokok : Teks Negosiasi

Alokasi Waktu : 6 x 45 Menit (3 Pertemuan)

A. Kompetensi Inti
a. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
b. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsive dan pro-aktif
dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
c. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan procedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
d. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan
metode sesuai kaidah keilmuan.

56’
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
Kompetensi Dasar Indikator

3.11 Menganalisis, isi struktur 1. Mengontruksikan teks negosiasi


2. Menentukan bagian/struktur teks
(orientasi, pengajuan, penawaran,
negosiasi,langkah-langkah dan aspek
persetujuan, penutup) dan kebahasaan kebahasaan
teks negosiasi.

C. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran dengan metode demonstrasi, peserta didik
diharapkan dapat menganalisis isi, struktur (orientasi, pengajuan, penawaran,
persetujuan, penutup) dan kebahasaan teks negosiasi.
D. Materi Pembelajaran
1. Pengertian teks negosiasi
2. Tujuan teks negosiasi
3. Struktur teks negosiasi
4. Ciri-ciri teks negosiasi
5. Langkah-langkah dan kebahasaan teks negosiasi
E. Metode Pembelajaran
Metode : Demonstrasi
F. Media Pembelajaran dan Sumber Pembelajaran
Media/Alat : Teks negosiasi
Sumber belajar: Buku paket bahasa Indonesia kelas X

57
G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1 (2x45 menit)

Tahap Langkah-langkah Alokasi waktu


pembelajaran

1.Guru memberi salam


pembuka dan meminta
siswa untuk berdoa
memulai pembelajaran
2. Guru memeriksa
kehadiran siswa

3. Guru mengajukan
Pendahuluan pertanyaan yang 10 menit
mengkaitkan
pengetahuan sebelumnya
dengan materi yang akan
dipelajari

4.Melakukan apersepsi
dengan menyampaikan
cakupan materi

1.Guru menyajikan
bahan ajar tentang
pengertian, ciri, tujuan,
strukutur, langkah-
langkah, dan kebahasaan
teks negosiasi.
Inti 70 menit
2. Guru membagi siswa
menjadi beberapa
kelompok.

3. Guru menyusun atau


menyiapkan susunan

58
scenario yang akan
ditampilkan

4. Siswa diminta untuk


membaca contoh teks
negosiasi

5. Guru menjelaskan
cara kerja siswa dalam
memerankan
bernegosiasi.

6. Siswa memerankan
skenario yang telah
diberikan.

7. Siswa diberi waktu


untuk mendiskusikan
untuk mencari topik,
struktur dan kaidah
kebahasaan dari skenario
yang telah diperankan.

8. Guru mengevaluasi
siswa yang telah
memerankan scenario
dan meminta siswa
mempresentasikan hasil
dari diskusi.

1.Guru dan siswa


menyimpulkan
pelajaran.
Penutup 10 menit
2. Guru menutup
pelajaran dan
mengucapkan salam.

59
H. Teknik Penilaian
Bentuk instrument: Tes Tertulis

Nama:

Kelas:

Nim:

Perhatikan teks percakapan dibawah ini!

Pengusaha: “Selamat siang”

Pihak bank: “Selamat siang, ada yang bisa saya bantu?”

Pengusaha: “Iya, saya ingin bertemu dengan kepala bagian kredit”

Pihak bank: “Baik, mari saya antar menuju kepala bagian kredit”

Pengusaha: “Jadi begini pak, saya niatnya akan mengembangkan usaha, maka dari itu
saya akan mengajukan kredit”

Pihak bank: “Berapa jumlah uang yang dibutuhkan untuk usaha yang bapak ingin
kembangkan?

Pengusaha: “Saya butuh uang sebenar 300 juta. Bisakah saya mendapatkan pinjaman
dengan jumlah tersebut?

Pihak bank: “Maaf sebelumnya, tetapi kan jumlah pinjaman bapak terlalu besar.
Bagaimana jika pihak bank memberi 200 juta?

Pengusaha: “Tidak bisa lebih dari itu pak? saya kan nasabah lama di bank ini”

Pihak bank: “Baiklah, bapak saya beri 220 juta. Bagaimana pak?”

Pengusaha: “Tolong dilebihkan lagi pak, saya membutuhkan lebih banyak uang untuk
mengembangkan usaha”

Pihak bank: “Baiklah, maksimal bank hanya bisa memberi pinjaman sebesar 250
juta”

60
Pengusaha: “Oke, bisa saya ambil kapan uangnya?”

Pihak bank: “Kalau bapak setuju uang 250 juta bisa dicairkan secepatnya”
Pengusaha: “Iya saya setuju, kemudian bagaimana lagi?”

Pihak bank: “Pihak bank akan memberikan pelayanan terbaik”

Pengusaha: “Oke terima kasih atas kerjasamanya, saya permisi dahulu pak”

Pihak bank: “Sama-sama pak, selamat siang”

Pengusaha: “Selamat siang” (Keluar dari ruang kepala bagian kredit)

Soal:
1. Tentukanlah topik dari contoh teks negosiasi tersebut!
2. Tentukanlah struktur pada contoh teks negosiasi tersebut!
a. Orientasi
b. Permintaan
c. Pemenuhan
d. Penawaran
e. Persetujuan
f. Pembelian
g. Penutup
3. Tentukan kaidah kebahasaan pada contoh teks negosiasi tersebut!

61
Format Penilaian
Aspek Penelitian Skor Penilaian
No. 1 2 3 Bobot
1 Kemampuan menentukan
topik 25

2 Kemampuan menentukan
struktur teks negosiasi 25
3 Kemampuan menentukan
kaidah kebahasaan teks 25
negosiasi
75
Jumlah

Gowa, 5 November 2019

Guru Mata Pelajaran Mahasiswa Peneliti

Dewi Sartika, S.Pd Ayu Warih P

62
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

PENELITIAN TINDAKAN SIKLUS II

Sekolah : MA Syekh Yusuf Sungguminasa

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : X/1

Materi Pokok : Teks Negosiasi

Alokasi Waktu : 6 x 45 Menit (3 Pertemuan)

A. Kompetensi Inti

a. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.


b. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsive dan pro-aktif
dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
c. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan procedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
d. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan.

63
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
Kompetensi Dasar Indikator

3.11 Menganalisis, isi struktur 1. Mengontruksikan teks negosiasi


2. Menentukan bagian/struktur teks
(orientasi, pengajuan, penawaran,
negosiasi,langkah-langkah dan aspek
persetujuan, penutup) dan kebahasaan kebahasaan
teks negosiasi.

C. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran dengan metode demonstrasi, peserta didik
diharapkan dapat menganalisis isi, struktur (orientasi, pengajuan, penawaran,
persetujuan, penutup) dan kebahasaan teks negosiasi.
D. Materi Pembelajaran
6. Pengertian teks negosiasi
7. Tujuan teks negosiasi
8. Struktur teks negosiasi
9. Ciri-ciri teks negosiasi
10. Langkah-langkah dan kebahasaan teks negosiasi
E. Metode Pembelajaran
Metode : Demonstrasi
F. Media Pembelajaran dan Sumber Pembelajaran
Media/Alat : Teks negosiasi
Sumber belajar: Buku paket bahasa Indonesia kelas X

64
G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1 (2x45 menit)

Tahap Langkah-langkah Alokasi waktu


pembelajaran

1.Guru memberi salam


pembuka dan meminta
siswa untuk berdoa
memulai pembelajaran
2. Guru memeriksa
kehadiran siswa

3. Guru mengajukan
Pendahuluan pertanyaan yang 10 menit
mengkaitkan
pengetahuan sebelumnya
dengan materi yang akan
dipelajari

4.Melakukan apersepsi
dengan menyampaikan
cakupan materi

1.Guru menyajikan
bahan ajar tentang
pengertian, ciri, tujuan,
strukutur, langkah-
langkah, dan kebahasaan
Inti teks negosiasi. 70 menit

2. Guru membagi siswa


menjadi beberapa
kelompok.

3. Guru menyusun atau

65
menyiapkan susunan
scenario yang akan
ditampilkan

4. Siswa diminta untuk


membaca contoh teks
negosiasi

5. Guru menjelaskan
cara kerja siswa dalam
memerankan
bernegosiasi.

6. Siswa memerankan
skenario yang telah
diberikan.

7. Siswa diberi waktu


untuk mendiskusikan
untuk mencari topik,
struktur dan kaidah
kebahasaan dari skenario
yang telah diperankan.

8. Guru mengevaluasi
siswa yang telah
memerankan scenario
dan meminta siswa
mempresentasikan hasil
dari diskusi.

1.Guru dan siswa


menyimpulkan
pelajaran.
Penutup 11 menit
2. Guru menutup
pelajaran dan
mengucapkan salam.

66
H. Teknik Penilaian
Bentuk instrument: Tes Tertulis

Nama:

Kelas:

Nim:

Perhatikan teks percakapan dibawah ini!

Pengusaha: “Selamat siang”

Pihak bank: “Selamat siang, ada yang bisa saya bantu?”

Pengusaha: “Iya, saya ingin bertemu dengan kepala bagian kredit”

Pihak bank: “Baik, mari saya antar menuju kepala bagian kredit”

Pengusaha: “Jadi begini pak, saya niatnya akan mengembangkan usaha, maka dari itu
saya akan mengajukan kredit”

Pihak bank: “Berapa jumlah uang yang dibutuhkan untuk usaha yang bapak ingin
kembangkan?

Pengusaha: “Saya butuh uang sebenar 300 juta. Bisakah saya mendapatkan pinjaman
dengan jumlah tersebut?

Pihak bank: “Maaf sebelumnya, tetapi kan jumlah pinjaman bapak terlalu besar.
Bagaimana jika pihak bank memberi 200 juta?

Pengusaha: “Tidak bisa lebih dari itu pak? saya kan nasabah lama di bank ini”

Pihak bank: “Baiklah, bapak saya beri 220 juta. Bagaimana pak?”

Pengusaha: “Tolong dilebihkan lagi pak, saya membutuhkan lebih banyak uang untuk
mengembangkan usaha”

Pihak bank: “Baiklah, maksimal bank hanya bisa memberi pinjaman sebesar 250
juta”

67
Pengusaha: “Oke, bisa saya ambil kapan uangnya?”

Pihak bank: “Kalau bapak setuju uang 250 juta bisa dicairkan secepatnya”
Pengusaha: “Iya saya setuju, kemudian bagaimana lagi?”

Pihak bank: “Pihak bank akan memberikan pelayanan terbaik”

Pengusaha: “Oke terima kasih atas kerjasamanya, saya permisi dahulu pak”

Pihak bank: “Sama-sama pak, selamat siang”

Pengusaha: “Selamat siang” (Keluar dari ruang kepala bagian kredit)

Soal:
1. Tentukanlah topik dari contoh teks negosiasi tersebut!
2. Tentukanlah struktur pada contoh teks negosiasi tersebut!
a. Orientasi
b. Permintaan
c. Pemenuhan
d. Penawaran
e. Persetujuan
f. Pembelian
g. Penutup
3. Tentukan kaidah kebahasaan pada contoh teks negosiasi tersebut!

68
Format Penilaian
Aspek Penelitian Skor Penilaian
No. 1 2 3 Bobot
1 Kemampuan menentukan
topik 25

2 Kemampuan menentukan
struktur teks negosiasi 25
3 Kemampuan menentukan
kaidah kebahasaan teks 25
negosiasi
100
Jumlah

Gowa, 5 November 2019

Guru Mata Pelajaran Mahasiswa Peneliti

Dewi Sartika, S.Pd Ayu Warih P

69
Hasil Tes Siklus I

No Nama Siswa Topik Struktur Kaidah Nilai


1 Muh. Aqsal Al Gifari 10 15 5 30
2 Aisyah Aulia Radiatul Syam 20 20 10 50
3 Alfina Fitriani 25 15 20 60
4 Alisya Riyanti Saputri 25 20 10 50
5 Artinasyah 20 25 25 70
6 Atikah Fadiya Nurnailah 19 20 20 59
7 Indah Suci Ramadhani 25 19 25 69
8 Ira Adhayani Khaerat 25 25 25 75
9 Irmawati 10 10 15 35
10 Meisyah Putri Andynar 25 25 20 70
11 Mu’awiah 25 25 25 75
12 Muh. Fitrah 20 15 10 45
13 Muh. Hidayatullah Arifin 25 10 25 60
14 Muh. Ilham 15 10 10 35
15 Muh. Ilham Ramadhan 25 25 10 60
16 Muhammad Nur Islam 25 15 20 60
17 Muhammad Nur Wahyu 15 8 20 43
18 Narti 20 25 20 65
19 Nur Alfiana Aurial Jamil 15 20 25 60
20 Nur Khaila Arjulihan A 25 20 20 65
21 Nur Padillah 15 10 10 35
22 Nur Wahdania 20 25 10 55
23 Nurkhalizah Azzahra 10 15 15 40
24 Nurmadina 20 10 10 40
25 Restu Damayanti 25 25 20 70
26 Risnamawati 15 15 25 55
27 Sakinah 25 15 20 60
28 Sirajuddin 25 10 8 43
29 Susanti 20 20 10 50
30 Taufiq Hidayat Ramadhan 0 0 0 0
31 Tenri Ananda Putri 25 20 15 60
32 Wiwi Amelia Sari 10 15 10 35
33 Zulfikar 10 5 5 20
34 St. Salwa SP 15 20 20 55

70
Hasil Tes Siklus II

No Nama Siswa Topik Struktur Kaidah Nilai


1 Muh. Aqsal Al Gifari 20 20 10 50
2 Aisyah Aulia Radiatul Syam 25 25 20 70
3 Alfina Fitriani 25 25 25 75
4 Alisya Riyanti Saputri 25 20 25 70
5 Artinasyah 25 25 25 75
6 Atikah Fadiya Nurnailah 25 25 25 75
7 Indah Suci Ramadhani 25 19 25 69
8 Ira Adhayani Khaerat 25 25 25 75
9 Irmawati 25 25 25 75
10 Meisyah Putri Andynar 25 25 20 70
11 Mu’awiah 25 25 25 75
12 Muh. Fitrah 25 25 20 70
13 Muh. Hidayatullah Arifin 25 25 25 75
14 Muh. Ilham 20 10 20 50
15 Muh. Ilham Ramadhan 25 20 25 70
16 Muhammad Nur Islam 20 25 25 70
17 Muhammad Nur Wahyu 25 25 20 70
18 Narti 25 25 25 75
19 Nur Alfiana Aurial Jamil 20 25 25 70
20 Nur Khaila Arjulihan A 25 25 25 75
21 Nur Padillah 20 25 25 70
22 Nur Wahdania 25 25 20 70
23 Nurkhalizah Azzahra 25 25 25 75
24 Nurmadina 25 25 25 75
25 Restu Damayanti 25 25 20 70
26 Risnamawati 25 25 25 75
27 Sakinah 25 20 25 70
28 Sirajuddin 20 10 20 50
29 Susanti 25 25 20 70
30 Taufiq Hidayat Ramadhan 15 25 15 55
31 Tenri Ananda Putri 20 25 25 70
32 Wiwi Amelia Sari 25 25 25 75
33 Zulfikar 15 15 25 55
34 St. Salwa SP 25 25 25 75

71
Daftar Hadir Siklus I dan Siklus II

Siswa Kelas X MA Syekh Yusuf Sungguminasa

No Nis Nama Siklus I Siklus II


1 2 3 4 1 2 3 4
1 0044 Muh. Aqsal Al Gifari a √ √ √ √ √ √ √
2 0007 Aisyah Aulia Radiatul Syam √ √ √ √ √ √ √ √
3 0008 Alfina Fitriani √ √ √ √ √ √ √ √
4 0009 Alisya Riyanti Saputri √ √ a √ √ √ √ √
5 0011 Artinasyah √ √ √ √ √ √ √ √
6 0012 Atikah Fadiya Nurnailah √ √ √ √ √ √ √ √
7 0027 Indah Suci Ramadhani √ √ √ √ √ √ √ √
8 0029 Ira Adhayani Khaerat √ √ √ √ √ √ √ √
9 0032 Irmawati a √ √ √ √ √ √ √
10 0036 Meisyah Putri Andynar √ √ √ √ √ √ √ √
11 0038 Mu’awiah √ √ √ √ √ √ √ √
12 0042 Muh. Fitrah √ √ a √ √ √ √ √
13 0045 Muh. Hidayatullah Arifin √ √ √ √ √ √ √ √
14 0046 Muh. Ilham a √ √ √ √ √ √ √
15 0047 Muh. Ilham Ramadhan a √ √ √ √ √ √ √
16 0059 Muhammad Nur Islam √ √ √ √ √ √ √ √
17 0060 Muhammad Nur Wahyu √ √ √ √ √ √ √ √
18 0062 Narti √ √ √ √ √ a √
19 0066 Nur Alfiana Aurial Jamil √ √ √ √ √ √ √ √
20 0069 Nur Khaila Arjulihan A √ √ √ √ a √ √ √
21 0070 Nur Padillah √ √ √ √ √ √ √ √
22 0072 Nur Wahdania √ √ √ √ √ √ √ √
23 0073 Nurkhalizah Azzahra √ √ √ √ a a √ √
24 0074 Nurmadina a a √ √ √ √ √ √
25 0078 Restu Damayanti √ √ √ √ √ √ √ √
26 0081 Risnawati √ √ a a √ √ √ √
27 0084 Sakinah √ √ √ √ √ √ √ √
28 0086 Sirajuddin √ √ √ √ √ √ √ √
29 0088 Susanti √ √ √ √ √ √ √ √
30 0091 Taufiq Hidayat Ramadhan √ √ √ √ a √ √ √
31 0092 Tenri Ananda Putri √ √ √ √ √ √ √ √
32 0094 Wiwi Amelia Sari √ √ √ √ √ √ √ √
33 0096 Zulfikar √ √ √ √ √ √ √ √
34 0101 St. Salwa SP √ √ √ √ √ √ √ √

72
DATA HASIL OBSERVASI SISWA SIKLUS I

No Komponen Yang Diamati Siklus I


I II III IV
1 Siswa yang hadir pada proses kegiatan pembelajaran 29 28 27
2 Siswa yang mendengarkan dan menyimak pembelajaran 19 18 15
TEST
yang disampaikan guru
3 Siswa yang aktif bertanya dan memberikan ide 17 16 14
SIKLUS
4 Siswa yang antusias menjawab pertanyaan pada saat 16 18 15
I
proses pembelajaran
5 Siswa yang tidak memperhatikan penjelasan guru 9 6 5

DATA HASIL OBSERVASI SISWA SIKLUS II

No Komponen Yang Diamati Siklus I


I II III IV
1 Siswa yang hadir pada proses kegiatan pembelajaran 29 34 30
2 Siswa yang mendengarkan dan menyimak pembelajaran 28 29 30
TEST
yang disampaikan guru
3 Siswa yang aktif bertanya dan memberikan ide 25 20 28
SIKLUS
4 Siswa yang antusias menjawab pertanyaan pada saat 15 23 25
II
proses pembelajaran
5 Siswa yang tidak memperhatikan penjelasan guru 5 2 2

73
DOKUMENTASI

74
75
RIWAYAT HIDUP

AYU WARIH PURWANINGSIH. Dilahirkan di Surabaya


pada tanggal 11 Mei 1996, anak pertama dari dua bersaudara
dari pasangan Ayahanda Sugiarto dan Ibunda Iswati Aningrum.
Penulis masuk sekolah dasar pada tahun 2004 pendidikan dasar
di SDN Centre Mangalli tamat pada tahun 2009, selanjutnya
pada tahun 2009 penulis melanjutkan pendidikan menengah pertama di SMP Negeri
2 Pallangga tamat pada tahun 2011. Pada tahun 2011 penulis melanjutkan pendidikan
menengah atas di SMA Negeri 2 Sungguminasa tamat pada tahun 2014. Pada tahun
2015 penulis melanjutkan pendidikan di perguruan Tinggi dan diterima sebagai
mahasiswa jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar Program Strata Satu (S-I)
dan selesai Pada tahun 2020 penulis berhasil menyelesaikan skripsi dengan judul
“Peningkatan Kemampuan Menulis Teks Negosiasi Dengan Menggunakan
Metode Demonstrasi Pada Siswa Kelas X MA Syekh Yusuf Sungguminasa”.

76

Anda mungkin juga menyukai