Diajukan Kepada :
Universitas Pamulang
Diajukan Sebagai Syarat Dalam Rangka Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Mesin
Universitas Pamulang
Disusun Oleh :
SULARDI
171010300499
i
Tanggerang, 30 Januari 2021
Dengan Hormat,
NAMA : SULARDI
NIM : 171010300030
Akhir guna melengkapi persyaratan kurikulum Sarjana Strata Satu ( S-1 ) di program studi
Teknik Mesin. Adapun judul Tugas Akhir yang saya ajukan adalah :
Hormat Saya,
( Sulardi )
i
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan Hormat,
Yang bertanda tangan dibawah ini,
Nama : Sulardi
NIM : 171010300499
Program Studi : Teknik Mesin
Fakultas : Teknologi Mesin
Universitas : Universitas Pamulang
Judul Skripsi : PERANCANGAN POROS RODA BELAKANG
MOBIL LISTRIK DAIHATSU CERIA TAHUN 2003
Dengan ini menyatakan hasil penulisan Skripsi yang telah saya buat ini
merupakan hasil karya sendiri dan benar keasliannya. Apabila ternyata dikemudian hari
penulisan Skripsi ini merupakan hasil plagiat atau penjiplakan terhadap karya orang
lain, maka saya bersedia mempertanggungjawabkan sekaligus bersedia menerima
sanksi berdasarkan aturan tata tertib di Universitas Pamulang.
Demikian, pernyataan ini saya buat dalam keadaan sadar dan tidak
dipaksakan.
Hormat Saya,
( Sulardi )
ii
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Sebagai civitas akademik Universitas Pamulang, saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : SULARDI
NIM : 171010300499
Beserta perangankat yang ada ( jika diperlukan ). Dengan Hak Bebas Royalitas
Noneksklusif ini Universitas Pamulang berhak menyimpan, mengalih media/format-kan,
mengelola dalam bentuk pengkalan data ( database ), merawat dan mempublikasikan tugas
akhir saya selama tetap mencamtumkan nama saya sebagi penulis/pencipta dan sebagi
pemilik Hak Cipta.
Hormat Saya,
( Sulardi )
iii
LEMBARAN PENGESAHAN PROPOSAL TUGAS AKHIR
NAMA : SULARDI
NIM : 171010300499
Pembimbing I Pembimbing II
Dsen I Dosen II
NIDN. NIDN.
Mengetahui
NIDN : 0405065404
iv
KATA PENANTAR
v
Penulis menyadari dalam penulisan ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu
penulis masih membutuhkan koreksi, saran dan keritik yang bertujuan membangun,
guna menyempurnakan laporan tugs akhir ini.
( Sulardi )
vi
vi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAM JUDUL
Permohonan Persetujuan Judul Tugas Akhir
LEMBAR PERNYATAAN...............................................................................ii
LEMBARAN PENGESAHAN ........................................................................iii
KATA PENGANTAR........................................................................................v
DAFTAR ISI.....................................................................................................vii
BAB I
1.1 Latar Belakang................................................................................................1
1.2 Identifikasi Masalah.......................................................................................2
1. Batasan Masalah...............................................................................................2
1.5 Tujuan Kerja Praktek......................................................................................2
1.6 Manfaat Hasil Kerja Praktek..........................................................................3
1.7 Tempat dan Waktu Kerja Praktek..................................................................3
1.8 Sistematika Penulisan.....................................................................................3
BAB II
2.1 Sejarah Singkat Bengkel Las Citra Karya......................................................5
2.2 Visi dan Misi..................................................................................................6
2.3 Pemasaran Produk..........................................................................................6
2.4 Struktur Organisasi Bengkel Las Citra Karya................................................7
2.6 Pengaturan Jam kerja....................................................................................10
BAB III
3.1 Diagram Alir.................................................................................................11
vii
BAB I
PENDAHULUAN
1.5 Tujuan
Tujuan dari perancangan ini adalah sebagai berikut :
1. Dapat mengetahui tentang perancangan Poros Roda belakang pada kendaraan,
khususnya mobil Daihatsu Ceria tahun 2003
2. Dapat mengetahui bagian-bagian komoponen dan material pada Poros Roda
3. Dapat mengetahui ketahanan material terhadap uji tarik, uji tekan, dan uji
2
BAB I Pendahuluan
Bab ini membahas tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan, manfaat,
pembatasan masalah dan sistematika penulisan untuk tugas akhir.
3
BAB II
LANDASAN TEORI
Untuk mengatur besar kecilnya putaran motor penggerak dipakai kendali kecepatan
yang mempunyai 4 buah terminal utama yang di beri sinyal masing masing terminal Bat +,
Bat -, A2, M -, serta juga tiga buah terminal untuk input dari potensio atau induktiv. Kabel
positif yang lewat solenoid dikaitkan pada terminal Bat + pada kendali kecepatan.
Kendali yang inputnya berbentuk tanda analog dari potensio serta juga induktiv
trhole sensor yang dipasang pada mekanisme gas, supaya kendaraan bisa bergerak maju,
mundur serta netral dipakai saklar mekanis maju mundur SM3 (saklar mekanis maju
mundur) yang diberi nama masing masing terminal a1, a2, b, c d1, d2 terminal C dikaitkan
ke terminal A2 kendali kecepatan, lewat terminal A2 pada motor penggerak. Terminal M-
pada kendali kecepatan dikaitkan segera ke A1 pada motor penggerak. Untuk terminal B
serta D pada SM3 mempunyai dua buah kutub di mana digunakan untuk membolak balikan
input arah arus pada terminal S1 serta S2 pada motor penggerak.
4
Secara umum, cara kerja mobil listrik adalah sebagai berikut :
Ketika pedal pada mobil ditekan, maka
Controller akan mengambil serta mengatur daya listrik dari baterai traksi dan
inverter
Dengan pengaturan dari controller, inverter kemudian mengirimkan sejumlah energi
listrik ke motor (sesuai dengan kedalaman tekanan pada pedal)
Motor traksi listrik mengubah energi listrik menjadi energi mekanik (rotasi/putaran)
Putaran dari rotor pada motor akan memutar transmisi sehingga roda berputar lalu
mobil pun bergerak.
5
Kelebihan :
1. lebih awet, karena roda belakang hanya untuk bergerak maju dan mundur.
2. Radius putar jauh lebih banyak, karena tidak ada yang membatasi.
3. Lebih kuat mengangkut beban berat.
Kekurangan :
2.2.2Tipe FE – FD
Kelebihan :
1. Traksi lebih baik, karena roda depan menyeret bodi mobil bukan
mendorongnya.
2. Komponen yang di gunakan lebih sedikit sehingga biaya produksi juga lebih
murah.
3. Kabin lebih longgar dan rata.
6
Kekurangan :
1. Komponen akan lebih cepat rusak karena harus bekerja lebih berat, sebabnya
selain menjadi penggerak yang mendapatkan tenaga dari mesin, juga harus
mendapat putaran dari setir.
2. Pada kecepatan tinggi dapat terjadi under ster. Yaitu mobil akan cenderung
bergerak lurus menuju sisi luar belokan.
2.2.3 Tipe 4 WD
7
Kekurangan :
1. Bobot mobil paling berat dari tipe yang lain, karena komponen yang sangat
banyak.
2. Jika semua roda di aktifkan maka bahan bakar juga akan lebih boros karena
beban mesin yang bertambah.
3. Harga mobil lebih mahal
2.2.4 Tipe RE – RD
Kelebihan :
1. Kabin lebih luas karena komponen yang sedikit.
2. Ongkos produksi lebih murah.
3. Lebih hemat bahan bakar.
Kekurangan :
1. Tidak mungkin air cooling di operasikan pada sistem ini karena
memerlukan daya yang besar untuk menggerakan kipas.
2. Pada kecepatan tinggi kendaraan kurang stabil di karenakan penambahan
beban pada bagian belakang.
Mobil listrik yang di buat menggunakan powertrain dengan jenis RE – RD.
8
2.2 Komponen Sistem Penggerak Mobil Listrik
2.2.1 MOTOR
Motor yang ada di sistem penggerak roda belakang mobil listrik secara keseluruhan terdiri
atas komponen-komponen berikut:
Motor induksi AC 3-phase terdiri dari sebuah stator dan sebuah rumah rotor di dalam
alumunium yang terbagi setengahnya pada rumah gearbox. Tingkat integrasi ini menjadikan
tidak mungkin untuk memisahkan motor dari gearbox. Keuntungan dari integrasi semacam
ini adalah kebutuhan total biaya dan mekanisme volume dari sistem penggerak menjadi
berkurang.
Stator terdiri dari laminasi baja yang tersusun secara bertumpuk. Di dalam stator, slot berisi
gulungan motor konduktif dan berbagai jenis lapisan film insulasi. Sensor temperatur stator
ditanam di dalam sebuah untaian tersebut. Stator terhubung langsung ke drive inverter, dan
tidak menggunakan kabel atau konektor motor.
Sambungan bisa diakses di balik penutup fase warna orange pada gearbox. Menghilangkan
kabel motor mengurangi biaya sistem, kegagalan mode, emisi yang terpancar, dan tentu saja
9
massa. Mengurangi kerugian resistif pada kabel dan koneksi juga membantu meningkatkan
efesiensi sistem penggerak dan jangkauan kendaraan.
Rotor terdiri dari laminasi baja yang tersusun secara bertumpuk dengan batang konduktor
tembaga yang merata di sekelilingnya. Rotor dipasang pada poros pusat, ditopang di kedua
ujungnya dengan bantalan agar putaran menjadi lebih halus.
Kelajuan motor diukur menggunkaan sebuah sensor two-channel Hall effect. Sensor
memonitor rotasi gigi-gigi roda encoder yang menempel pada poros rotor. Output sensor
berupa dua gelombang persegi yang 90 derajat di luar fase satu sama lain. Papan kontrol
drive inverter menggunakan frekuensi sinyal encoder untuk menentukan kecepatan motor,
dan fase kedua sinyal untuk menentukan arah motor.
Sambungan antara sensor dan driver inverter berada di luar driver unit dan
menelusuri melewati tepi belakang. Drive inverter memberikan daya pada encoder, dan juga
ground return untuk sensor. Motor speed sensor dapat diganti dengan mencabut
pengkabelan dan melepaskan ikatan (skrup) yang menguncinya.
Drive inverter secara garis besar memiliki beberapa komponen utama yakni :
1. Drive inverter
2. High voltage cable inle
10
3. High voltage cable connection cover
4. 12V connector.
Drive inverter menerjemahkan perintah pengemudi dari pemilihan roda gigi, akselerator,
dan pedal rem ke arus bolak-balik yang diterapkan pada motor untuk menghasilkan
kecepatan, torka, dan arah putaran yang benar untuk menggerakkan kendaraan.
Drive inverter adalah sistem bi-directional. Sistem ini mengubah arus baterai menjadi arus
motor dengan arus yang mengalir ke kedua arah, dan dengan torka output ke kedua arah.
Pengereman regeneratif dicapai dengan menggunakan inverter penggerak untuk
menghasilkan torka negatif dan aliran arus yang sesuai dari motor ke baterai.
Pengereman regeneratif hanya diperbolahkan bila kontrol stabilitas dan sistem ABS (Anti-
lock Brake System) aktif. Kontrol traksi (tenaga tarik) diimplementasikan pada sistem
kontrol stabilitas pada Model S, dengan perintah pengatur torka yang dikirimkan ke inverter
saat traksi (tenaga tarik) berkurang.
Drive inverter berisi dua digital signal processors (DSPs) pada papan kontrol. DSP
utama mengontrol motor, memonitor kesehatan sistem drive unit, dan memproses
permintaan pengemudi. DSP kedua (disebut sebagai Pedal Monitor) adalah monitor
pengaman yang dapat menghentikan semua pembangkitan torka jika arus motor, kelajuan,
atau kondisi pedal akselerasi (gas) menunjukkan bahwa DSP utama tidak beroperasi dengan
benar.
Sebuah field programmable gate array (FPGA) pada papan kontrol mengelola
berbagai sirkuit keamanan dan proteksi tingkat hardware. Sebuah EEPROM pada kontroler
menyimpan nomor seri unit drive, yang memungkinkan silsilah dan membangun histori
drive unit yang akan dilacak menggnakan vehicle log system. Dua DSPs dan FPGA dapat
diprogram ulang melalui CAN interface.
Drive inverter memonitor suhu motor dan daya elektronik. Drive inverter
mengirimkan permintaan pendinginan untuk motor dan internal drive inverter electronics ke
thermal controller. Tidak terdapat kontrol langsung terhadap aliran pendingin atau kelajuan
kipas dari drive inverter; thermal controller mengelola sistem tersebut ke target yang
dioptimalkan untuk jangkauan dan efisiensi.Jika batas termal terlampaui, drive inverter
membatasi torka motor sampai temperatur kembali dalam nominal kisaran operasi.
11
2.2.3 Gearbox
Selanjutnya adalah gearbox. Gearbox terdirii dari tujuh komponen utama yakni:
1. Ring gear.
2. Gearbox casing.
3. Differential gears.
4. Intermediate shaft gear.
5. Oil pump.
6. Driveshaft seal.
7. Differential bearing.
Drive unit dilengkapi sebuah single speed gear reduction gearbox, terletak di antara motor
dan drive inverter. Gearbox dihubungkan ke roda-roda belakang melalui dua driveshaft
yang sama panjang.
Gearbox menggunakan sebuah three shaft layshaft arrangement dengan dua tahap
pengurangan roda gigi. Casing gearbox alumunium memiliki gearbox and inverter breather
dan oil fill/level dan sebuah baut pembuangan.
Tidak ada hubungan mekanis antara pemilih roda gigi dan gearbox. Gearbox gear set berada
di dalam constant mesh. Gearbox tidak memiliki gigi netral atau gigi mundur, dan tidak
juga memiliki tuas parkir. Gigi mundur dicapai dengan membalikkan polaritas torka motor.
Sementara gigi netral dicapai dengan de-energizing motor.
12
2.2.4 Oil Lubrication
Gearbox tersebut menghubungkan sebuah pompa oli gerotor-type yang digerakkan oleh
diferensial selama kendaraan bergerak. Desain gearbox memungkinkan pelumasan yang
memadai saat mengemudi secara terbalik (mundur), karena pompa oli tidak digerakkan.
Oli kembalikan dari dasar rumah gearbox melalui pipa pengembali dan dibagikan ke gigi-
gigi dan bearings. Saringan pipa pengembali dibuat dari wire mest, untuk mencegah
kontaminan padat dari kontak dengan pompa oli, gigi-gigi bearings. Setelah pelumasan roda
gigi dan bantalan, setiap kelebihan minyak mengalir kembali ke bagian bawah casing
gearbox. Sebuah magnet di dalam bah, serta magnetic drain plugs, menjaga agar bahan-
bahan berbahaya ke luar dari gigi-gigi.
2.2.5 Differential
Torka ditransmisikan ke roda jalan melalui poros penggerak. Saat menikung, roda
bagian dalam menempuh jarak yang lebih pendek dengan kelajuan yang lebih rendah. Hal
ini menyebabkan roda gigi pinion berputar pada roda gigi sisi luar, sehingga meningkatkan
kecepatan roda bagian luar.
12
2.2.6 Driveshaft
12
Penambahan Molibdenum (Mo) bertujuan untuk memperbaiki ketahanan korosi pitting
di lingkungan Klorida dan korosi celah unsur karbon rendah dan penambahan unsur
penstabil Karbida (Titanium atau Niobium) bertujuan menekan korosi batas butir pada
material yang mengalami proses sensitasi. Penambahan Kromium (Cr) bertujuan
meningkatkan.
12
2.3.2.3 Baja Karbon Tinggi
Baja karbon tinggi (high carbon steel) adalah baja yang mengandung kadar
karbon antara 0,56% -1,7% C dan setiap satu ton baja karbon tinggi mengandung
karbon antara 70 – 130 kg. Baja ini mempunyai kekuatan paling tinggi dan
banyak digunakan untuk material tools. Salah satu aplikasi dari baja ini adalah
dalam pembuatan kawat baja dan kabel baja. Berdasarkan jumlah karbon yang
terkandung didalam baja maka baja karbon ini banyak digunakan dalam
pembuatan pegas, alat-alat perkakas seperti: palu, gergaji atau pahat potong.
Selain itu baja jenis ini banyak digunakan untuk keperluan industri lain seperti
pembuatan kikir, pisau cukur, mata gergaji dan lain sebagainya.
12
Hubungn antara daya dan torsi yang ditransmisi oleh poros
adalah sebagai berikut ;
Pd = Mt x W
2π N
Pd = Mt x 2 60
Sehingga :
30 Pd
Mt= π N Nm
Dimana :
Mt = Torsi yang ditransmisikan oleh Poros (Nm)
Pd = Daya yang ditransmisikan oleh Poros (kW)
N = Putran poros (rpm)
W = Kecepatan sudut ( rad/s)\
13
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Diagram aliran
14