BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kacang hijau merupakan tanaman yang banyak dibudidayakan oleh para petani di
ponorogo. Kacang hijau dapat dikonsumsi dalam berbagai macam olahan seperti bubur kacang
hijau dan kue kue tradisional. Kacang hijau mengandung protein yang sangat tinggi dan
merupakan sumber mineral penting seperti kalsium dan fosfor yang diperlukan tubuh. Kacang
hijau sangat mudah berkecambah yang biasa kita kenal dengan tauge. Kecambah kacang hijau
banyak sekali mengandung enzim aktif, salah satunya adalah enzim amylase yang membantu
metabolisme. Kelebihan dari kacang hijau walaupun direbus lama tetapi khasiat kacang hijau
tidak akan berkurang dan tidak terpengaruh panas. Berbeda dengan bahan makanan lain seperti
sayur yang apabila direbus terlalu lama akan menurunkan khasiatnya.Dengan kandungan gizi
dan manfaat dari kacang hijau untuk kesehatan yang melimpah, sehingga tak heran jika para
petani di ponorogo yang menanam dan mengkonsumsi kacang hijau.
Dalam pertumbuhan kacang hijau memerlukan media dan dipengaruhi olrh beberapa
faktor salah satunya jenis air. Semua tumbuhan memerlukan air untuk dapat tumbuh. Air sendiri
berfungsi antara lain untuk fotosintesis, dan menjaga kelembaban tanh. Tanpa air reaksi kimia
dalam sel tumbuhan tidak dapat berlangsung sehingga mengakibatkan tumbuhan mati. Jenis air
yang diberikan pada kacang hijau akan sangat berpengaruh pada pertumbuhannya. Sehubungan
dengan banyaknya kacang hijau yang ditanam di ponorogo yang dalam pertumbuhannya
dipengaruhi oleh air, pada percobaan ini akan membahas jenis air yang paling baik untuk
membuat kacang hijau lebih cepat tinggi.
1.2 Rumusan Masalah
a) Bagaimana pengaruh perbedaan jenis air terhadap pertumbuhan kacang hijau?
b) Jenis air apa yang mempengaruhi pertumbuhan biji kacang hijau paling cepat
tinggi?
1.3 Tujuan Penelitian
Mengetahui jenis air yang sesuai untuk pertumbuhan biji kacang hijau
1.4 Batasan Masalah
Dalam melakukan suatu penelitian diperlukan adanya pembatasan suatu masalah
supaya penelitian tersebut lebih terarah dan memudahkan dalam pembahasan
sehingga tujuan penelitian akan tercapai. Beberapa batasan masalah dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut :
1. Jenis air yang digunakan yaitu air sumur, air mineral, dan air sungai.
2. Kacang hijau yang digunakan adalah kacang hijau yang tenggelam bukan
yang mengapung.
3.
1.5 Hipotesis
Air mineral merupakan jenis air yang baik untuk pertumbuhan biji kacang hijau lebih
cepat tinggi
1.6 Variabel Penelitian
1.6.1 Variabel Bebas
- Air Sumur
- Air Mineral
- Air Sungai
1.6.2 Variabel Terikat
- Tinggi batang
- Lebar daun
- Panjang daun
- Lingkar batang
1.6.3 Variabel Kontrol
- Ukuran wadah
- Jenis wadah
- Banyak tanah
- Jenis tanah
- Jumlah biji kacang hijau yang ditanam pada setiap wadah
- Kualitas biji kacang hijau yang ditanam
- Jenis biji yang ditanam
- Waktu penanaman biji
- Waktu penyiraman
- Banyaknya air
- Lama waktu percobaan
- Intensitas cahaya
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1. Pertumbuhan
Pertumbuhan diartikan sebagai suatu proses pertambahan ukuran atau
volume serta jumlah sel secara irreversible, atau tidak dapat kembali kebentuk
semula. Ciri-ciri pertumbuhan yaitu dapat diukur serta dinyatakan secara
kuantitatif(punya nilai yang dapat diukur dengan angka).perubahan pada ukuran
tubuh bersifat irreversible(tidak dapat kembali seperti semula) dan perubahan
bentuk,susunan dan fungsi organ-organ tubuh menuju kedewasaan/kesempurnaan.
Faktor faktor yang mempengaruhi pertumbuhan :
1. Faktor luar ( eksternal )
a. Air
Tanpa air, tumbuhan tidak akan tumbuh. Air termasuk senyawa utama
yang sangat dibutuhkan tumbuhan. Air berfungsi antara lain untuk
fotosintesis, mengaktifkan reaksi enzimatik, menjaga kelembaban dan
membantu perkecambahan biji. Tanpa air, reaksi kimia dalam sel tidak
dapat berlangsung sehingga mengakibatkan tumbuhan mati.
Macam macam air yang di gunakan :
Air mineral
Air sungai
Air sumur
b. Cahaya
Cahaya sangat dibutuhkan oleh tanaman untuk dapat melakukan
fotosintesis. Jika suatu tanaman kekurangan cahaya, maka tumbuhan itu
bisa tampak pucat dan warna tanaman itu kekuning kuningan.
c. Makanan
d. Suhu
e. kelembapan
2.2. Perkembangan
2.3. Perkecambahan
a. Proses
1) Proses fisika
Terjadi ketika biji menyerap air(imbibisi),akibat dari potensial air rendah
pada biji yang kering.
2) Proses kimia
Dengan masuknya air, biji mengambang dan kulit akan pecah. Air yang
masuk mengaktifkan embrio untuk melepaskan hormon giberelin.
Hormon ini akan mendorong aleuron untuk mensintesis dan
mengeluarkan enzim. Enzim bekerja dengan menghidrolisis cadangan
makanan yang terdapat dalam endosperma. Misalnya, enzim amilase
menghidrolisis pati dalam endosperma menjadi glukosa. Glukosa ini
diperlukan untuk pertumbuhan embrio menjadi bibit tanaman.
b. Faktor
1) Faktor internal
Tingkat kemasakan benih
Tingkat kemasakan benih merupakan faktor internal yang sangat
berpengaruh terhadap perkecambahan. Biji yang belum masak
secara fisiologis umumnya tidak memiliki daya hidup(vigor) dan
daya kecambah(viabilitas)yang baik. Hal ini terjadi karena biji
masih belum memiliki cukup cadangan makanan selain juga
karena embrionya yang belum terbentuk secara sempurna.
Berat dan ukuran benih
Benih dengan berat dan ukuran yang besar umumnya memiliki
cadangan makanan yang banyak kotiledonnya. Cadangan makanan
ini digunakan embrio sebagai energy untuk perkecambahan. Oleh
karena itu kecepatan pertumbuhan kecambah dipengaruhi oleh
faktor ini.
Dormansi
Dormansi adalah kondisi fisiologis dimana benih tetap hidup tapi
tidak mengalami perkecambahan. Benih dalam keadaan dormansi
tidak dapat berkecambah meski lingkungan di sekitarnya sudah
dikatakan menunjang bagi perkecambahan.
Inhibitor
Perkecambahan biji juga sangat dipengaruhi oleh ada atau tidaknya
inhibitor di dalam maupun di permukaan biji. Inhibitor ini dapat
berupa inhibitor fisik dan kimia. Inhibitor fisik misalnya berupa
cangkang yang keras sehingga menghalangi proses inhibisi air
respirasi ke dalam embrio sedangkan inhibitor kimia misalnya
karena larutan bernilai osmotic tinggi disekitar permukaan biji.
2) Faktor eksternal
Air
Ketersediaan air di sekitar benih memegang peranan penting dalam
menghilangkan inhibitor perkecambahan. Air juga berfungsi dalam
penguraian karbohidrat dalam kotiledon biji untuk dapat digunakan
bagi pertumbuhan embrio. Karena peranan penting ini, sebelum
mengecambahkan benih para petani umumnya akan merendam
benih dalam air dalam waktu tertentu.
Suhu
Suhu juga merupakan faktor yang mempengaruhi perkecambahan
biji. Suhu mempengaruhi kecepatan perkecambahan. Pada kisaran
26-35 derajat celcius, perkecambahan benih umumnya berjalan
dengan sempurna.
Oksigen
Oksigen yang diserap benih melalui respirasi akan mendorong
terjadinya perkecambahan secara cepat. Perkecambahan benih
terjsdi bils oksigen diudara >29%. Untuk benih yang sedang dalam
masa dorman, penambahan oksigen ke dalam benih hingga 80%
dapat membuat dormansi benih terpatahkan sehingga benih mulai
mengalami perkecambahan.
Cahaya
Kebutuhan cahaya untuk perkecambahan sangat bervariasi
tergantung jenis benih itu sendiri. Ada benih yang butuh cahaya
untuk berkecambah, ada benih yang berkecambah dengan cepat
jika cahaya tercukupi, ada benih yang terhambat
perkecambahannya jika ada cahaya, dan ada pula benih yang hanya
dapat berkecambah pada kondisi gelap tanpa cahaya.
Media
Media juga merupakan faktor yang mempengaruhi perkecambahan
. benih umumnya dapat tumbuh sempurna pada media dengan sifat
fisik yang baik. Media gembur yang bebas penyakit dan
kelembabannya terjaga akan membuat benih berkecambah dengan
baik.
c. Tipe
Tipe perkecambahan ada dua macam, yaitu :
1) Tipe perkecambahan epigeal
Tipe ini terjadi jika plumula(calon daun)dan kotiledon muncul diatas
permukaan tanah. Contoh: kacang hijau dan kacang tanah
2) Tipe ini terhjadi jika plumula(calon daun)muncuk diatas permukaan
tanah,sedangkan kotiledonnya tetap berada di dalam tanah. Cotoh:
kacang kapri dan jangung.
BAB III
METODE PENELITIAN