Chapter II
Chapter II
TINJAUAN PUSTAKA
Penguapan ini terjadi pada air permukaan, air yang didalam lapisan tanah bagian atas
(evaporasi), air yang ada dalam tumbuhan (transpirasi) hewan, dan manusia
(transpirasi, respirasi). Uap air ini memasuki atmosfir, didalam atmosfir uap ini akan
menjadi awan, dan dalam kondisi cuaca tertentu dapat mendingin dan berubah bentuk
menjadi tetesan-tetesan air dan jatuh kembali ke permukaan bumi sebagai air hujan.
Air hujan ini ada yang mengalir langsung masuk kedalam air permukaan (runoff), ada
yang meresap kedalam tanah (perlokasi) dan menjadi air tanah baik yang dangkal
maupun yang dalam, ada yang diserap oleh tumbuhan. Air tanah dalam akan timbul
kepermukaan sebagai mata air dan menjadi air permukaan. Air permukaan bersama-
sama dengan air tanah dangkal, dan air yang berada dalam tubuh akan menguap
kembali untuk menjadi awan. Maka siklus hidrologis ini akan terus berulang
(Soemirat, 2007).
Menurut Chandra (2007) berdasarkan sumbernya air tawar dimuka bumi ini
Walau pada saat prepitasi merupakan air yang paling bersih, air tersebut
Air permukaan yang meliputi badan air semacam sungai, danau, telaga, waduk,
rawa, air terjun dan sumur permukaan, sebagian besar berasal dari air hujan.
3. Air Tanah
Berasal dari air hujan yang jatuh kepermukaan bumi yang kemudian mengalami
perlokasi atau penyerapan kedalam tanah dan mengalami proses filtrasi secara
pertama air tanah biasanya bebas dari kuman penyakit sehingga tidak perlu
mengalami proses furifikasi atau penjernihan. Persediaan air tanah juga cukup
dibanding air lainnya adalah mengandung zat-zat mineral dalam kosentrasi yang
tinggi. Kosentrasi yang tinggi dari zat-zat mineral semacam magnesium, kalsium,
dan logam berat seperti besi dapat menyebabkan kesadahan air (Chandra, 2007).
permukaan. Pada saat infiltrasi kedalam tanah, air permukaan mengalami kontak
kualitas air mengalami perubahan karena terjadi reaksi kimia. Kadar oksigen air
yang masuk kedalam tanah menurun, digantikan oleh karbondioksida yang berasal
dari aktivitas biologis, yaitu dekomposisi bahan organik yang terdapat dalam
lapisan tanah pucuk (top soil). Air tanah biasanya memiliki kandungan besi relatif
tinggi sehingga jika kontak dengan udara, mengalami oksigenisasi. Ion ferri yang
banyak terdapat dalam air akan teroksidasi menjadi ion ferro akan mengalami
Air tanah terbagi menjadi 3 yaitu : air tanah dangkal, air tanah dalam dan
mata air.
Terjadi karena proses peresapan air dari permukaan tanah. Lumpur akan tertahan,
demikian pula dengan sebagian bakteri, sehingga air tanah akan jernih tetapi masih
banyak mengandung zat kimia (garam-garam yang terlarut) karena melalui lapisan
pengotoran juga masih terus berlangsung, terutama pada muka air yang dekat
dengan muka tanah, setelah menemui lapisan rapat air, air akan terkumpul
merupakan air tanah dangkal dimana air tanah ini dimanfaatkan untuk sumber air
Terdapat setelah lapis rapat air yang pertama. Pengambilan air tanah dalam, tak
semudah pada air tanah dangkal. Dalam hal ini harus digunakan bor dan
100-300 m) akan didapatkan suatu lapis air. Jika tekanan air tanah ini besar, maka
air dapat menyembur ke luar dan dalam keadaan ini, sumur ini disebut dengan
sumur artetis. Jika air tak dapat ke luar dengan sendirinya, maka digunakanlah
a. Mata Air
Mata air adalah air tanah yang ke luar dengan sendirinya ke permukaan tanah.
Mata air yang berasal dari dalam tanah, hampir tidak terpengaruh oleh musim
rembesan, dimana air keluar dari lereng-lereng dan umbul dimana air ke luar ke
Air di dalam tubuh manusia, berkisar antara 50-70% dari seluruh berat badan.
Air terdapat diseluruh badan, ditulang terdapat air sebanyak 22% berat tulang,
didarah dan diginjal sebanyak 83%. Pentingnya air bagi kesehatan dapat dilihat
jumlah air yang ada di dalam organ, seperti 80% dari darah terdiri atas air, 25% dari
tulang, 75 % dari urat syaraf 80% dari ginjal, 70% dari hati, dan 75 % dari otot adalah
air..Kehilangan air untuk 15% dari berat badan dapat mengakibatkan kematian.
Karena orang dewasa perlu minum minimum 1,5-2 liter sehari (Soemirat, 2007).
Kebutuhan manusia akan air sangat kompleks antara lain untuk minum, masak,
memerlukan air antara 60-120 liter per hari. Sedangkan di negara-negara berkembang,
termasuk indonesia tiap orang memerlukan air antara 30-60 liter per hari. Diantara
kegunaan-kegunaan air tersebut, yang sangat penting adalah kebutuhan untuk minum
( Notoatmojo, 2003).
Standar Air minum adalah suatu peraturan yang memberi petunjuk tentang
kosentrasi berbagai parameter yang sebaiknya diperbolehkan ada di dalam air minum.
Air minum yang ideal seharusnya jernih, tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak
berbau. Air yang diperuntukan bagi konsumsi manusia harus berasal dari sumber
air bersih dapat ditinjau dari parameter fisika, parameter kimia, parameter biologi
Parameter fisika umumnya dapat di identifikasi dari kondisi fisik air tersebut.
Parameter fisika meliputi bau, kekeruhan, rasa, suhu, warna dan jumlah zat padat
terlarut (TDS). Air yang baik idealnya tidak berbau. Air yang berbau busuk tidak
menarik dipandang dari sudut estetika. Selain itu bau busuk juga disebabkan proses
penguraian yang terdapat di dalam air. Air juga harus jernih, air keruh mengandung
partikel padat tersuspensi yang dapat berupa zat-zat yang berbahaya bagi kesehatan.
Air yang baik juga tidak memiliki rasa/tawar. Air yang berasa asin disebabkan adanya
disebabkan adanya basa di dalam air. Suhu juga tidak boleh memiliki perbedaan yang
mencolok dengan udara sekitar, air yang secara mencolok suhu berada diatas atau
dibawah suhu udara berarti mengandung zat-zat terlarut atau sedang terjadi proses
biokimia yang mengeluarkan atau menyerap energi dalam air. Padatan terlarut total
adalah bahan padat terlarut yang berupa senyawa-senyawa kimia dan bahan-bahan
lain yang apabila bertambah maka kesadahan akan naik. Kesadahan yang tinggi maka
Parameter kimia dapat dikelompokan menjadi dua yaitu kimia anorganik dan
kimia organik. Dalam standar air minum di indonesia, zat kimia anorganik adalah
arsenik, mercury, timbal, selenium, seng, sulfat, cadmium, khlor, tembaga, sianida,
besi, zat-zat berbahaya dan beracun, serta derajat keasaman (pH). Sedangkan zat
kimia organik dapat berupa insektisida dan herbisida, volatile organic chemicals,
deterjen, minyak bensin, plastik, zat-zat berbahaya dan beracun maupun zat pengikat
Besi atau ferrum adalah metal bewarna putih keperakan, liat dan dapat
tersebut. Zat besi merupakan suatu unsur yang berguna untuk metabolisme tubuh.
Untuk keperluan ini tubuh memerlukan 7-35 mg unsur tersebut perhari. yang tidak
hanya di peroleh dari air (Sutrisno, 2006). Didalam air, Fe menimbulkan rasa, warna
(kuning), pengendapan pada. dinding pipa, pertumbuhan bakteri besi, dan kekeruhan.
1. Kedalaman
Air hujan yang turun jatuh ke tanah dan mengalami infiltrasi masuk ke dalam
tanah yang mengandung FeO akan bereaksi dengan H2O dan CO2 dalam tanah
dan membentuk Fe (HCO3)2 dimana semakin dalam air yang meresap ke dalam
tanah semakin tinggi juga kelarutan besi karbonat dalam air tersebut.
2. pH
pH air akan terpengaruh terhadap kesadahan kadar besi dalam air, apabila pH
larutnya besi dan logam lainnya dalam air, pH kurang dari 7 yang dapat
melarutkan logam. Dalam keadaan pH rendah, besi yang ada dalam air berbentuk
ferro dan ferri, dimana bentuk ferri akan mengendap dan tidak larut dalam air serta
tidak dapat dilihat dengan mata sehingga mengakibatkan air menjadi berwarna,
3. Suhu
kadar O2 dalam air, kenaikan temperatur air juga dapat mengguraikan derajat
4. Bakteri besi
adalah bakteri yang dapat mengambil unsur besi dari sekeliling lingkungan
aktifitasnya bakteri besi memerlukan oksigen dan besi sehingga bahan makanan
dari bakteri besi tersebut. Hasil aktifitas bakteri besi tersebut menghasilkan
presipitat (oksida besi) yang akan menyebabkan warna pada pakaian dan
bangunan. Bakteri besi merupakan bakteri yang hidup dalam keadaan anaerob dan
banyak terdapat dalam air yang mengandung mineral. Pertumbuhan bakteri akan
menjadi lebih sempurna apabila air banyak mengandung CO2 dengan kadar yang
cukup tinggi.
5. CO2 agresif
Karbondioksida (CO2) merupakan salah satu gas yang terdapat dalam air.
Berdasarkan bentuk dari gas Karbondioksida (CO2) di dalam air, CO2 dibedakan
menjadi : CO2 bebas yaitu CO2 yang larut dalam air, CO2 dalam kesetimbangan,
CO2 agresif. Dari ketiga bentuk karbondioksida (CO2) yang terdapat dalam air,
CO2 agresif-lah yang paling berbahaya karena kadar CO2 agresif lebih tinggi dan
dan beton. Menurut Powell, CO2 bebas yang asam akan merusak logam apabila
CO2 tersebut bereaksi dengan air. karena akan merusak logam. Reaksi ini dikenal
sebagai teori asam. Dalam reaksi tersebut diketahui bahwa asam karbonat tersebut
secara terus akan merusak logam, karena selain membentuk FeCO3 sebagai hasil
reaksi antara Fe dan H2CO3, selanjutnya FeCO3 bereaksi dengan air dan gas
oksigen (O2) menghasilkan zat 2FeOH dan 2H2CO3 dimana H2CO3 tersebut
terus-menerus.
coliform dari tinja, tanah atau sumber alamiah lainnya..Istilah fecal coliform
(koliform tinja) menunjukan bakteri coliform yang berasal dari tinja manusia atau
sel yang terpapar. Kerusakan dapat berupa kematian dan perubahan komposisi
genetik. Kematian sel dapat diganti apabila sel dapat ber regenerasi dan apabila tidak
seluruh sel mati. Perubahan genetis dapat menimbulkan penyakit seperti kanker dan
mutasi. Sinar alpha, beta, gamma berbeda dalam kemampuan menembus jaringan
tubuh. Sinar alpha sulit menembus kulit dan sinar gamma dapat menembus sangat
dalam. Kerusakan ditentukan oleh intensitas serta luasnya pemaparan (Mulia 2005).
Senyawa besi dalam jumlah kecil di dalam tubuh manusia berfungsi sebagai
pembentuk sel-sel darah merah, dimana tubuh memerlukan 7-35 mg/hari yang
sebagian diperoleh dari air. Tetapi zat Fe yang melebihi dosis yang diperlukan oleh
tubuh dapat menimbulkan masalah kesehatan. Hal ini dikarenakan tubuh manusia
Kadar Fe yang lebih dari 1 mg/l akan menyebabkan terjadinya iritasi pada mata dan
kulit. Apabila kelarutan besi dalam air melebihi 10 mg/l akan menyebabkan air
Pada hemokromatesis primer besi yang diserap dan disimpan dalam jumlah
yang berlebihan di dalam tubuh. Feritin berada dalam keadaan jenuh akan besi
sehingga kelebihan mineral ini akan disimpan dalam bentuk kompleks dengan
mineral lain yaitu hemosiderin. Akibatnya terjadilah sirosis hati dan kerusakan
transfusi yang berulang-ulang. Dalam keadaan ini besi masuk ke dalam tubuh
sebagai hemoglobin dari darah yang ditransfusikan dan kelebihan besi ini tidak
disekresikan. Sekalipun Fe diperlukan oleh tubuh, tapi dalam jumlah yang besar
Pengolahan air minum adalah upaya untuk mendapatkan air yang bersih dan
sehat sesuai dengan standar mutu air untuk kesehatan. Proses pengolahan air minum
merupakan proses perubahan sifat fisik, kimia dan biologi air baku agar memenuhi
Namun sebaliknya, jika masih terdapat air yang kualitasnya kurang baik perlu
dilakukan pengolahan dengan teknik sederhana dan tepat. Proses kimia pada
pengolahan air minum diantaranya meliputi koagulasi, aerasi, reduksi dan oksidasi.
Semua proses kimia tersebut dapat dilakukan secara sederhana ataupun dengan
patogen dapat berlangsung bersama-sama dengan reaksi kimia dan fisika atau secara
a. Koagulasi
koagulasi dapat berjalan dengan membubuhkan zat pereaksi (koagulan) sesuai zat
terlarut. Koagulan yang banyak digunakan adalah kapur, tawas dan kaporit.
dalam air sehingga mampu mengendap bila bertemu dengan sisa-sisa basa. Proses
+ _____________
b. Aerasi
pada air olahan yang akan diproses. Pemasukan oksigen ini bertujuan agar
oksigen dapat bereaksi dengan kation yang ada di dalam air olahan. Reaksi
kation dan oksigen menghasilkan oksidasi logam yang sukar larut dalam air
c. Filtrasi
Apabila air yang akan disaring berupa cairan yang mengandung butiran halus
pasir lambat ( slow sand filter) dan saringan pasir cepat (rapid sand filter).
Saringan pasir lambat dapat digunakan untuk menyaring air keruh ataupun air
kotor. Saringan pasir lambat sangat cocok untuk komunitas skala kecil atau
skala rumah tangga. Hal ini tidak lain karena debit air bersih yang dihasilkan
relatif kecil. Ada dua jenis proses penyaringan yang terjadi pada saringan
pasir lambat, yakni secara fisika dan secara biologi. Partikel-partikel yang ada
dalam sumber air yang keruh secara fisik akan tertahan oleh lapisan pasir,
tumbuh dan berkembang biak. Saat proses filtrasi pathogen yang tertahan oleh
saringan akan dimusnahkan oleh bakteri tersebut. Secara berkala pasir dan
kerikil harus dibersihkan, hal ini untuk menjaga kualitas air bersih yang
dihasilkan selalu terjaga dan yang terpenting adalah tidak terjadi penumpukan
berjalan baik jika tinggi pasir tersebut 70-100 cm, tinggi lapisan kerikil 25-30
Merupakan saringan air yang dapat menghasilkan debit air hasil penyaringan
yang disaring. Secara umum bahan lapisan saringan pasir cepat sama dengan
pasir lambat yakni pasir, kerikil dan batu. Perbedaan yang terlihat jelas adalah
pada arah aliran air ketika penyaringan. Saringan pasir lambat arah aliran
airnya dari atas kebawah, sedangkan pada saringan pasir cepat dari bawah
keatas (up flow). Selain itu saringan pasir cepat umumnya dapat melakukan
2009). Menurut Sanropie (1984) dalam Nainggolan tahun 2008, pasir cepat
diameter pasir 0,5-2, mm, kerikil diameter 25-50 mm dan tebal pasir efektif
sekitar 80–120 cm. Saringan pasir cepat bisa digunakan untuk menyaring telur
Khlorin,CL2 dan ion hipokrit (OCL)- adalah merupakan oksidator yang kuat
meklipun pada kondisi Ph rendah dan oksigen terlarut sedikit tetap dapat
dalam air yang jumlahnya diatur dengan melalui flowmeter atau dosimeter yang
Penghilangan besi dan mangan dengan cara pertukaran ion yaitu dengan cara
mengalirkan air baku yang mengandung Fe melalui suatu media penukaran ion.
penukaran ion yang sering dipakai zeolite alami yang merupakan senyawa
Air baku yang mengandung besi dan mangan dialirkan melalui suatu filter bed
Zeolit berfungsi sebagai katalis dan pada waktu yang bersamaan besi yang ada
dalam air teroksidasi menjadi bentuk ferri-oksida yang tak larut dalam air.
Reaksi penghilangan besi mangan zeolite tidak sama denganp roses pertukaran
ion, tetapi merupakan reaksi dari Fe2+ dengan oksida mangan tinggi (higher
mangan-dioksida yang tak larut dalam air dan dapat dipisahkan dengan
permanganat kedalam zeolite yang telah jenuh tersebut sehingga akan terbentuk
1. Temperatur
Menurut Sularso (1998:20) yang dikutif dari hasil penelitian Ridwan Efisiensi
dengan tingginya aktivitas maka terbentuklah lapisan lendir pada media filter
sehingga partikel-partikel yang lebih kecil dari porositas media penyaring dapat
bertahan lama.
lebih kecil dari 6,5 atau lebih besar dari 9,2 maka akan menyebabkan korosifitas
pada pipa-pipa air yang terbuat dari logam dan dapat mengakibatkan beberapa
3. Kualitas air
Pendapat Sularso (1998:20) yang dikutif dari hasil penelitian Ridwan kualitas air
yang diolah semakin baik, maka akan baik pula hasil penyaringan, Jika kadar
4. Diameter media
sebagai media penyaring, semakin baik air yang dihasilkan. Jika diameter butiran
2.6. Zeolit
Nama zeolit berasal dari kata “zein” yang berarti mendidih dan lithos”yang
artinya batuan, disebut demikian karena mineral ini mempunyai sifat mendidih atau
mengembang apabila dipanaskan. Zeolit merupakan batuan atau mineral alam yang
secara kimiawi termasuk golongan mineral silika dan dinyatakan sebagai alumina
pada kondisi permukaan karena berasal dari proses sedimentasi, pelapukan maupun
aktivitas hidrotermal.
Mineral zeolit dikenal sebagai bahan alam dan umumnya dalam bentuk
laumonlite, sedangkan offerite, paulingite, dan mazzite hanya sedikit dan jarang
dijumpai.
zeolit merupakan senyawa alumina silika (Si/Al) yang mempunyai pori dan luas
permukaan yang relatif besar, sehingga mempunyai sifat adsorpsi yang tinggi.
2002). Zeolit merupakan kristal berongga yang terbentuk oleh jaringan silika alumina
tetrahedral tiga dimensi dan mempunyai struktur yang relatif teratur dengan rongga
yang di dalamnya terisi oleh logam alkali atau alkali tanah sebagai penyeimbang
muatannya. Rongga tersebut merupakan suatu sistem saluran yang didalamnya terisi
Ada banyak cara aktivasi zeolit antara lain dengan perlakuan asam, perlakuan garam
dan proses hidrotermal. Dengan perlakuan asam menghasilkan rasio Si/Al lebih tinggi
kemampuan adsorpsi zeolit menjadi lebih tinggi, karena banyaknya pori-pori zeolit
yang membuka dan permukaan zeolit yang lebih luas. Aktivasi zeolit dengan
pengotor pengotor pada pori zeolit yang masih tertinggal setelah perlakuan asam.
Melalui modifikasi tertentu zeolit dapat diubah menjadi suatu padatan yang
mempunyai manfaat lebih, antara lain sebagai katalis, adsorben, penukar ion, dan
sebagai padatan pendukung lainnya. Menurut Amelia (2003) Sifat zeolit meliputi:
2.6.1. Dehidrasi
air dari kisi kristal sehingga terbentuk suatu rongga dengan permukaan yang lebih
besar dan tidak lagi terlindungi yang berpengaruh terhadap proses adsorpsi. Proses
dehidrasi mempunyai fungsi utama melepas molekul air dari kerangka zeolit sehingga
mempertinggi keaktifan zeolit. Jumlah molekul air sesuai dengan jumlah pori-pori
atau volume yang hampa yang akan terbentuk bila unit sel kristal zeolit tersebut di
panaskan.
Penukar ion di dalam zeolit adalah proses dimana ion asli yang terdapat dalam
2.6.3. Adsorpsi
Pada keadaan normal, ruang hampa dalam kristal zeolit terisi oleh molekul air
bebas yang berada di sekitar kation. Bila kristal zeolit dipanaskan pada suhu sekitar
300-400 C°. Air tersebut akan keluar sehingga zeolit dapat berfungsi sebagai
penyerap gas atau cairan. Dehidrasi menyebabkan zeolit mempunyai struktur pori
2.6.4. Katalisis
besar dengan permukaan yang luas dan juga memiliki sisi aktif.
Zeolit dapat memisahkan molekul gas atau zat dari suatu campuran tertentu
karena mempunyai rongga yang cukup besar dengan garis tengah yang bermacam-
macam (antara 2-3 Å). Volume dan ukuran garis tengah ruang kosong dalam kristal-
kristal ini menjadi dasar kemampuan zeolit untuk bertindak sebagai penyaring
molekul. Molekul yang berukuran lebih kecil dapat masuk ke dalam pori, sedangkan
molekul yang berukuran lebih besar dari pori akan tertahan (Khairinal dan
media katalisator yang dapat menghilangkan Fe di dalam air. Air baku yamg
mengandung bes dialirkan melalui suatu filter bed yang media filternya terdiri dari
waktu yang bersamaan besi yang ada dalam air teroksidasi menjadi bentuk ferri-
oksida yang tak larut dalam air. Reaksi penghilangan besi mangan zeolit tidak sama
dengan proses pertukaran ion, tetapi merupakan reaksi dari Fe2+ dengan oksida
mangan tinggi (higher mangan oxide). Filtrat yang terjadi mengandung ferri-oksida
penyaringan (Said, 2005). Media filter yang biasanya digunakan adalah pasir, kerikil
dan zeolit..Dikarenakan juga karena air olahan yang akan disaring berupa cairan yang
mengandung butiran halus atau bahan-bahan yang larut dan menghasilkan endapan,
koagulasi tidak perlu dilakukan, maka air baku langsung dapat disaring dengan
saringan jenis apa saja termasuk pasir kasar. Metoda dengan menggunakan zeolit
6. Dapat membuat air yang berada dalam kondisi pH asam menjadi lebih netral
93,52% (Ridwan,2005).
Karbon berpori atau lebih dikenal dengan nama karbon aktif, digunakan
Karbon aktif akan membentuk amorf yang sebagian besar terdiri dari karbon bebas
berasa, dan mempunyai daya serap yang jauh lebih besar dibandingkan dengan
karbon yang belum menjalani proses aktivasi. Karbon aktif merupakan senyawa
karbon, yang dapat dihasilkan dari bahan-bahan yang mengandung karbon atau dari
arang yang diperlakukan dengan cara khusus untuk mendapatkan permukaan yang
lebih luas.
atau dari bahan baku yang mempunyai densitas kecil dan mempunyai struktur yang
lemah. Karbon aktif sebagai penyerap uap, biasanya berbentuk granular atau pellet
yang sangat keras tipe pori lebih halus, diperoleh dari tempurung kelapa, batu bata
Karbon aktif memiliki ruang pori sangat banyak dengan ukuran tertentu.
menjebaknya disana. Dengan berjalannya waktu pori-pori ini pada akhirnya akan
jenuh dengan partikel-partikel sangat halus sehingga tidak akan berfungsi lagi.
Sampai tahap tertentu beberapa jenis arang aktif dapat di reaktivasi kembali,
dengan pemanasan pada suhu 600-2000°C pada tekanan tinggi. Pada kondisi ini akan
terbentuk rekahan-rekahan (rongga) sangat halus dengan jumlah yang sangat banyak,
sehingga luas permukaan arang tersebut menjadi besar. 1 gram karbon aktif, pada
umumnya memiliki luas permukaan seluas 500-1500 m2, sehingga sangat efektif
aktif dan akan menyerap apa saja yang kontak dengan karbon tersebut, baik di air
maupun di udara. Apabila dibiarkan di udara terbuka, maka dengan segera akan
karbon aktif sebagai media absorpsi yang merupakan proses penyerapan bahan-bahan
tertentu. Dengan penyerapan tersebut air menjadi jernih karena zat-zat didalamnya
diikat oleh absorben. Media filter yang digunakan adalah pasir, kerikil, dan karbon
aktif. Absorpsi dalah proses dimana suatu partikel terperangkap kedalam suatu media
dan seolah-olah menjadi bagian dari keseluruhan media tersebut. Karbon aktif
memiliki pori-pori yang sangat banyak yang berguna untuk menangkap partikel-
partikel (molekul) dan menjebaknya disana (Puspita, 2008). Digunakan karbon aktif
karena berfungsi menghilangkan zat organik, bau, rasa serta polutan mikro lainnya,
Penyaringan
dengan zeolit
Penyaringan
dengan karbon
aktif
Pemeriksaan Pemeriksaan
Laboratorium Laboratorium
Ho : Tidak ada perbedaan bermakna antara pemberian zeolit dan karbon aktif
Ha : Ada perbedaan bermakna antara pemberian zeolit dan karbon aktif dengan