Anda di halaman 1dari 11

PROPOSAL PENAWARAN DAN PERMINTAAN PROYEK

Pembangunan Lubang Resapan Biopori Desa Lenggang Kecamatan Gantung

Disusun untuk memenuhi tugas

Mata kuliah: Manajemen Proyek

Dosen Pengampu: DR.IR. H. HARY PRADIKO, MT.

Di Susun oleh:
1. Ariansah 193050002
2. Tubagus Esa Ardikusuma 193050011
3. Bagas stiyaki ambia 193050016
4. Muh rafi filardillah 193050018
5. Salfisyam muhardipura 183050038

PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PASUNDAN
BANDUNG
2020
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Desa lenggang terbentuk bedasarkan pemekaran desa gantung dengan luas mencapai 3.800
ha yang terdiri dari 4 (empat) dusun dan 23 (dua puluh tiga ) rukun tetangga. Kami memilih
tempat ini untuk pembuatan lubang resapan biopori karena masalah dan fenomena yang
terjadi dengan sejumlah faktor yang mempengaruhi lainnya. Adapun faktor – faktor yang
mempengaruhi diantaranya, desa lenggang merupakan tempat yang luas di kecamatan gantung dan
juga sektor wisata bagi masyratakat sekitar dan turis dengan masalah lubang resapan biopori yang
minim. Desa lenggang memiliki luas serapan sedikit di bandingkan dengan non- resapan
akibat dari penambangan timah oleh masyarakat sekitar. Sulitnya air yang meresap ke tanah
dapat menimbulkan banjir saat musim hujan dan kekeringan saat musim kemarau. Maka dari
itulah timbul berbagai upaya untuk mengoptimalkan peresapan air hujan ke dalam tanah.
Salah satunya dengan membuat Lubang Resapan Biopori (LRB).

Biopori adalah lubang-lubang di dalam tanah yang terbentuk akibat berbagai akitifitas
organisma di dalamnya, seperti cacing, perakaran tanaman, rayap dan fauna tanah lainnya.
Lubang-lubang yang terbentuk akan terisi udara dan akan menjadi tempat berlalunya air di
dalam tanah. Apabila lubang-lubang seperti ini dibuat dengan jumlah banyak, maka
kemampuan dari sebidang tanah untuk meresapkan air akan diharapkan semakin meningkat.
Meningkatnya kemampuan tanah dalam meresapkan air akan memperkecil peluang
terjadinya aliran air di permukaan tanah, dan dengan sendirinya genangan - genangan air di
permukaan tanah pada musim hujan dapat dihindari.

1.1 Identifikasi Masalah

Sehubungan dengan kekurangan air ataupun banjir, kami akan membahas tentang
cara mengoptimalkan penyerapan air di desa lenggang kecamtan gantung. Masalah-masalah
yang kami hadapi untuk Lubang Resapan Biopori (LRB) yang bertempat di desa lenggang
kecamtan gantung, yaitu:
1. Luasnya daerah tidak setara dengan luasnya lahan terbuka hijau, Sedangkan dalam
sebuah daerah harus memiliki perbandingan 1:3 ruang terbuka hijau dari total luas daerah
.

2. Tidak ada lubang Biopori yang memadai untuk desa lenggang.

3. Lahan yang termasuk resapan banyak yang tertutup akibat penambangan timah.

1.2 Maksud dan Tujuan

Maksud dari pembuatan lubang resapan biopori ini adalah sebagai salah satu cara untuk
mengatasi kurangnya lahan serap di desa lenggang gantung dan mengoptimalkan resapan pada musim
penghujan dan musim kemarau

Adapun Tujuan dari pembuatan lubang biopori untuk memaksimalkan air yang
meresap ke dalam tanah sehingga menambah air tanah dan mengurangi banjir dengan cara
meningkatkan daya resap air pada tanah yang dapat meyelesaikan permasalahan yang sudah
kami bahas tentang Lubang Resapan Biopori (LRB).

1.3 Manfaat
Secara umum manfaat lubang resapan biopori ini akan berguna untuk banyak orang
khususnya bagi warga desa lenggang gantung saat musim penghujan dan musim kemarau.

Manfaat untuk masyarakat seperti mengurangi genangan air dipermukaan tanah serta
menyetabilkan kadar air dalam tanah.

Adapun manfaat untuk penulis yaitu mendapat wawasan bagi peneliti dan dapat
diterapkan untuk solusi bencana banjir disuatu daerah.

1.4 Rumusan Masalah

1. Analisis Pembuatan lubang Biopori di di desa lenggang gantung


2. Potensi daya serap tanah dan penyediaan lahan biopori
BAB II

PEMBAHASAN PROYEK

1. Lokasi Pembuatan Lubang Resapan Biopori

Lokasi pembuatan Lubang resapan biopori (LRB) harus benar-benar diperhatikan.


Walaupun diameternya cukup kecil dibandingakan dengan sumur resapan, tetapi lokasi
lubang tidak boleh di buat di sembarang tempat. LRB dibuat ditempat yang bebas dari lalu –
lalang orang terutama anak-anak.

Oleh karena itu penempatannya harus diatur sedemikian rupa dan disesuaikan dengan
landscape yang ada. Karena fungsinya sebagai peresap air maka penempatan LRB dilakukan
di lokasi dimana air secara alami akan cenderung berkumpul atau air tersebut diarahkan ke
tempat dimana lubang resapan biopori berada.

Berikut lokasi pembuatan lubang resapan biopori :

1. Di sekeliling pohon. LRB di sekitar pohon akan tercipta suatu siklus hara yang baik. Dengan
demikian, kesuburan tanah dapat dipertahankan dan kebutuhan pupuk kimiawi dapat dikurangi
karena biopori akan berubah menjadi sumber unsur hara bagi tanaman itu sendiri.

2. Dilahan kebun dan areal terbuka. LRB berfungsi membenamkan sampah organik kedalamnya.
Oleh karena itu dengan menempatkan LRB disekitar tanaman dalam taman dapat membantu
mengatasi sampah taman, meringkankan perkerjaan tukang kebun karena tempat sampat tersedia
di tempat, dan mengurangi beban tempat pembuangan sampah karena sampah dibuang di tempat
dimana sampah dihasilkan.
BAB III
TAHAP PELAKSANAAN

A. Pengorganisasian

Organisasi pelaksanaan kegiatan rehabilitasi/ pembangunan irigasi rawa mulai dari


tingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota, kecamatan dan desa. Susunan organisasi dan tanggung
jawabnya sebagai berikut :

Tingkat Kecamatan
Di tingkat kecamatan Kepala Cabang Dinas Lingkungan Hidup (KCDLH) dan Kepala BP3K,
Kepala Desa, serta instansi terkait lainnya, membentuk Tim Pelaksana tingkat lapangan dengan
susunan organisasi disesuaikan.
Tugas dan tanggung jawab Tim Pelaksana di tingkat lapangan:

1. Mengusulkan tenaga pekerja ahli kepada Tim Teknis/ Korlap.


2. Melakukan bimbingan teknis mulai dari persiapan, pelaksanaan administrasi dan fisik bangunan.
3. Pengawasan pelaksanaan kegiatan fisik dan dan pertanggungjawaban penggunaan dana bantuan
4. Melaporkan perkembangan pelaksanaan kegiatan ke Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten/Kota.

B. Work Breakdown Stucture


T e r la m p i r

C. Gant Chart
Terlampir

D. Matriks Tanggung Jawab


Terlampir

E. Anggaran Dana
Terlampir
Work breakdown structure

Proyek Lubang
resapan Biopori

sosialisasi persiapan pembuatan


permintaan izin pada peralatan dan luabang biopori
masyarakat bahan pada loskasi

pengelompoka
n sampah
menentukan pipa dan bahan
sosialisasi bor tanah
lahan lokasi lainya

pemasangan
semua komponen
kegunaan
biopori
Gant chart

kegiatan maret oktober


1 2 3 4 1 2 3
perizinan
Menentukan lokasi
sosialisasi
Persiapan peralatan dan bahan
Pembuatan lubang resapan
biopori

Matrik tanggung jawab

Pekerjaan maja ilsyas fajar ricky baba warga


perizinan R,A,N A A A
Menentukan lokasi A A A A
sosialisasi N R S S S
Persiapan peraltan dan N R
bahan
Pembuatan luabang R,A,N R,N R,N,S R
resapan biopori

3.1 Analisis Harga Satuan Pekerjaan Lubang Resapan Biopori


Setelah menghitung jumlah lubang resapan biopori yang dapat dibuat di Desa
lenggang kecamatan gantung , selanjutnya kami menghitung analisis harga satuan pekerjaan
untuk membuat satu lubang resapan biopori. Pekerjaan pembuatan lubang resapan biopori:

Bahan Harga Koefisien Harga Satuan Keterangan

Pipa PVC Wavin *D, panjang 4 m, Panjang 1 m dan


Rp 131.340,00 0,25 Rp 32.385,00
diameter 4” diameter 10 cm

Semen Holcim 50 kg Rp 61.000,00 0,01 Rp 610,00 0,5 kg

Roster Genteng Melati (20 x 20)


Rp 6.500,00 1 Rp 6.500,00

Bor Tanah Tipe L01 Rp 175.000,00 0,001 Rp 175,00 Mampu membuat


1000 LRB

Tabel 3.2 Harga Satuan Bahan

Koefisien dalam perhitungan adalah perbandingan bahan satuan dengan bahan yang
dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan satu buah lubang resapan biopori. Jumlah harga
bahan yang dibutuhkan untuk membuat satu buah lubang resapan biopori adalah:

Rp 32.385,00 + Rp 610,00 + Rp 6.500,00 + Rp 175,00 = Rp 39.670,00


Kemudian kami menghitung harga satuan pekerja untuk mampu mengerjakan LRB
dalam satu harinya. Pekerja yang digunakan adalah tukang gali tanah dengan asumsi 10
LRB/hari, 42 menit/LRB. Berikut adalah perhitungannya:

Harga
Pekerja Harga Koefisien Satuan Keterangan

tukangang Gali Rp 50.000,00 0,1 Rp 5.000,00 10 lubang per hari


Tanah (7 jam/hari)

Tabel 3.3 Harga Satuan Pekerja

Koefisien dalam perhitungan adalah perbandingan upah kemampuan satu hari seorang
pekerja dengan upah yang diberikan kepada satu orang pekerja dalam pembuatan satu lubang
resapan biopori. Target pekerja yang digunakan adalah 10 orang tukang. Maka total biaya
yang dibutuhkan dalam pembuatan satu lubang resapan biopori adalah: Rp 39.670,00 + Rp
5.000,00 = Rp 44.670,00
3.2 Jumlah Bahan dan Pekerja yang Dibutuhkan
Untuk mengerjakan 433 lubang resapan biopori tentunya memerlukan bahan baku.
Menurut perhitungan dan setelah dilihat dari kebutuhan per lubangnya tidak mungkin untuk
membeli bahan baku dengan pas sesuai koefisien yang dalam perhitungan di atas . Maka
kami menghitung bahan baku yang harus dibeli untuk membuat 433 lubang resapan biopori.

Bahan Kebutuhan Beli Keterangan


1
dipakai 108 batang dari
Pipa PVC Wavin *D, panjang 4 m, 4
108,25 batang 109 batang 3
diameter 4” 109 batang, sisa batang
3

Semen Holcim 50 kg 17,32 sak 18 sak Satu sak 50 kg

Roster Genteng Melati (20 x 20) Satu lubang menggunakan satu roster
433 buah 433 buah

Lima buah untuk lima orang tukang


Bor Tanah Tipe L01 5 buah 5 buah

5 orang x 8 hari +
Tukang Gali Tanah 5 orang
1 orang x 1 hari

Tabel 3.4 Jumlah Bahan dan Pekerja

3.3 Total Anggaran Biaya Pembuatan Lubang Resapan Biopori


Setelah menganalisis harga satuan bahan dan pekerja serta memperhitungkan segala
biaya dengan jumlah bahan dan pekerja yang dibutuhkan,

maka selanjutnya kami menghitung total anggaran biaya untuk membuat 433 buah lubang
resapan biopori yang dapat dibuat di lahan terbuka hijaudi desa lenggang kecamatan gantung
. Berikut adalah penjabaran total anggara biaya:

Bahan Harga Jumlah Total


Pipa PVC Wavin *D, panjang 4 m, diameter 4”
Rp 131.340,00 109 batang Rp 14.316.060,00

Semen Holcim 50 kg Rp 61.000,00 18 sak Rp 1.098.000

Roster Genteng Melati (20 x 20)


Rp 6.500,00 433 buah Rp 2.814.500,00

Bor Tanah Tipe L01 Rp 175.000,00 5 buah Rp 875.000,00

5 orang x 8 hari +
Tukang Gali Tanah Rp 50.000,00 Rp 2.050.000,00
1 orang x 1 hari

Rp 20.523.560.00

Tabel 3.5 Total Anggaran Biaya

3.4 Waktu Pengerjaan yang Dibutuhkan


Untuk mengerjakan 433 lubang resapan biopori di lahan terbuka hijau di desa
lenggang kecamatan gantung , kami menargetkan pengerjaan selesai dalam waktu sembilan
hari. Untuk meperkecil biaya pekerja yang dibutuhkan maka kami menggunakan lima orang
tukang yang dibekali satu buah bor tanah per orang. Satu orang pekerja dapat membuat 10
lubang per hari (dengan asumsi), maka dengan lima orang pekerja dapat membuat 50 lubang
per harinya dengan waktu 48 dalam pengerjaan satu lubangnya. Maka dalam waktu delapan
hari akan selesai 400 lubang resapan biopori, 33 lubang sisanya diselesaikan esok harinya
oleh 1 orang tukang saja. Jadi total waktu yang dibutuhkan adalah sembilan hari.

BAB IV
PENUTUP
Sehubungan dengan hal tersebut diminta seluruh jajaran yang terkait baik secara langsung
maupun tidak langsung dapat bekerja dengan penuh tanggung jawab yang berorientasi kepada
kepentingan masyarakat di desa lenggang kecamtan gantung . Partisipasi masyarakat sangat diperlukan
dalam kegiatan rehabilitasi/pembangunan (LRB) guna tercapainya lingkungan desa lenggang yang lebih
baik.

Demikian proposal ini kami buat. Bantuan dan partisipasi dari semua pihak sangat kami butuhkan
dan kami harapkan demi kelancaran proyek ini. Atas bantuan dan partisipasi dari semua pihak kami
ucapkan terima kasih.

Gantung , 25 Oktober 2020

Hormat Kami,

Ketua Proyek Koordinator Proyek Sekretaris

Muhammad Primus M.T Martin S.T Nadia Nabila, S.H

NIP.197707743657395758 NIP. 19963372471364613946 NIP.-

Menyutujui,

Ketua Tim Teknis Kepala Desa

Dika Saputra M.T Ricky Izda Spd


NIP.198708043632956824 NIP.-

Mengetahui/Menyetujui,

Kepala Dinas Kecamatan

Drs. H.Cecep Maulana M.T

NIP. 19680428 147127499908

Anda mungkin juga menyukai