0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
202 tayangan4 halaman
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Laporan praktikum pemeriksaan tes cepat molekuler untuk diagnosis tuberculosis menggunakan metode Real Time Polymerase Chain Reaction Assay.
2. Metode ini memiliki sensitivitas dan spesifisitas yang tinggi untuk mendeteksi Mycobacterium tuberculosis dalam sampel dahak.
3. Hasil tes dapat diketahui dalam waktu kurang dari 2 jam.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Laporan praktikum pemeriksaan tes cepat molekuler untuk diagnosis tuberculosis menggunakan metode Real Time Polymerase Chain Reaction Assay.
2. Metode ini memiliki sensitivitas dan spesifisitas yang tinggi untuk mendeteksi Mycobacterium tuberculosis dalam sampel dahak.
3. Hasil tes dapat diketahui dalam waktu kurang dari 2 jam.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Laporan praktikum pemeriksaan tes cepat molekuler untuk diagnosis tuberculosis menggunakan metode Real Time Polymerase Chain Reaction Assay.
2. Metode ini memiliki sensitivitas dan spesifisitas yang tinggi untuk mendeteksi Mycobacterium tuberculosis dalam sampel dahak.
3. Hasil tes dapat diketahui dalam waktu kurang dari 2 jam.
2. ANNISA WULANDARI ( 51119006 ) 3. NADILA TRI MELANI ( 51119019 ) 4. VENY TRESIA UTARI ( 51119027 ) 5. YULINDA MAYANTI PHAYANA ( 51119029 ) HARI / TANGGAL : SENIN / 30 NOVEMBER 2020 PRODI / SEMESTER : D.IV TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS / 3 MATA KULIAH : BIOLOGI MOLEKULER II
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI MOLEKULER 2 I
PEMERIKSAAN TES CEPAT MOLEKULER (TCM) TUBERCULOSIS I. Tujuan Mengetahui cara pemeriksaan tes cepat molekuler yang baik dan benar untuk pengujian laboratorium dengan mengutamakan kualitas spesimen darah. II. Dasar Teori Biologi molekuler adalah ilmu yang mempelajari sel baik pengertian maupun organella yang di dalam sel serta fungsinya sampai ke atas molekul penyusunya. Biologi molekuler merupakan ilmu multidisiplin karena mencakup biologi sel,biokiomia,dan genetika TBC sebagai penyakit menular yang berbahaya, upaya holistic sangat di perlukan mulai dari pencegahan, penularan, penemuan dan diagnosis kasus serta keberhasilan pengobatan. Keterlambatan diagnostic kasus TBC dapat secara dini di perlukan metode yang sensitivitas dan spesifitas yang tinggi dengan menggunakan alat diagnostic yang akurat. Menurut WHO(2013) sensitifitas dan spesifitas TCM untuk diagnosis TBC paaru dewasa yaitu masing masing 88% dan 99% sedangkan sensitifitas spesifitas TCM untuk mendeteksi rifampisin resisten adalah 95% dan 98%. Tes cepat molekuler merupakan metode penemuan terbaru untuk diagnosis TB berdasarkan pemeriksaan molekuler yang menggunakan metode Real Time Polymerase Chain Reaction Assay (RT-PCR) semi kuantitatif yang menargetkan wilayah hotspot gen rpoB pada Mycobacterium tuberculosis, yang terintegrasi dan secara otomatis mengolah sediaan dengan ekstraksi deoxyribo nucleic acid (DNA) dalam cartridge sekali pakai. III. Alat dan Bahan Alat : 1. TCM 2. Inkubator 3. Pot wadah Bahan: 1. Reagent 2. Handscone 3. Masker IV. Prosedur Kerja 1. Menyediakan pot dahak bertutup minimal 4 ulir , baru bersih dan bermulut lebar 2. Memeriksa kekentalan, warna dan volume dahak. Dahak yang baik untuk pemeriksaan adalah bewarna kuning kehijau hijauan dan kental 3. Menghindari menggunakan specimen dahak yang mengandung sisa makanan atau partiker padat lainnya 4. Mencampur sample reagent dengan sampel, kocok dan inkubasi 5. Memasukkan specimen kedalam katrid 6. Memasukkan katrid yang sudah berisi specimen ke dalam alat V. Hasil
(Gambar 1. Rangkaian Alat TCM)
(Gambar 2. Proses Pemeriksaan Pada Sampel Sputum)
(Gambar 3. Hasil Pemeriksaan TCM)
VI. Pembahasan Metode TCM digunakan dalam identifikasi MTB dalam penegakkan diagnosis tuberkulosis karena hasil lebih cepat diperoleh dan memiliki sensitifitas dan spesifisitas yang baik Mycobacterium tuberculosis merupakan salah satu bakteri patogen intrasel yang menimbulkan penyakit tuberkulosis (TB). Tuberkulosis (TB) merupakan salah satu penyakit yang telah lama dikenal dan sampai saat ini masih menjadi penyebab utama kematian di dunia VII. Kesimpulan Pemeriksaan TCM merupakan metode deteksi molekuler berbasis nested real-time PCR. Penggunaan TCM menjadi prioritas pemeriksaan TB oleh karena mempunyai beberapa kelebihan yaitu Sensitivitas tinggi, Cepas (hasil dapat diketahui dalam waktu kurang lebih 2 jam), Dapat mendeteksi secara bersamaan dengan adanya bakteri MTB dan resistensi terhadap rifampisin yang merupakan salah satu obat anti tuberculosis yang paling sering digunakan VIII. Referensi Garrison, R,H.Noreen E.W dan Brewer P.C.2012.Managerical Accounting. New York, United States : McGraw-Hill Irwin. Kemenkes.2017.Petunjuk Teknis Pemeriksaan TB menggunakan Tes Cepat Molekuler.Jakarta : Kemenkes. WHO.2013.XpertMTB/Rif assay for the Diagnosis Pulmonary and Extrapulmonary TB in Adults and Children – Policy Update. Geneva : World Health Organization. WHO.2015.Global Tuberculosis Report 2015.Geneva : WHO.