Anda di halaman 1dari 4

KELOMPOK 1 :

1. ANA SILVIANI ( 51119003 )


2. ANNISA WULANDARI ( 51119006 )
3. NADILA TRI MELANI ( 51119019 )
4. VENY TRESIA UTARI ( 51119027 )
5. YULINDA MAYANTI PHAYANA ( 51119029 )
HARI / TANGGAL : SENIN / 30 NOVEMBER 2020
PRODI / SEMESTER : D.IV TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS / 3
MATA KULIAH : BIOLOGI MOLEKULER II

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI MOLEKULER 2 I


PEMERIKSAAN TES CEPAT MOLEKULER (TCM) TUBERCULOSIS
I. Tujuan
Mengetahui cara pemeriksaan tes cepat molekuler yang baik dan benar
untuk pengujian laboratorium dengan mengutamakan kualitas spesimen darah.
II. Dasar Teori
Biologi molekuler adalah ilmu yang mempelajari sel baik pengertian
maupun organella yang di dalam sel serta fungsinya sampai ke atas molekul
penyusunya. Biologi molekuler merupakan ilmu multidisiplin karena
mencakup biologi sel,biokiomia,dan genetika
TBC sebagai penyakit menular yang berbahaya, upaya holistic sangat di
perlukan mulai dari pencegahan, penularan, penemuan dan diagnosis kasus
serta keberhasilan pengobatan. Keterlambatan diagnostic kasus TBC dapat
secara dini di perlukan metode yang sensitivitas dan spesifitas yang tinggi
dengan menggunakan alat diagnostic yang akurat. Menurut WHO(2013)
sensitifitas dan spesifitas TCM untuk diagnosis TBC paaru dewasa yaitu
masing masing 88% dan 99% sedangkan sensitifitas spesifitas TCM untuk
mendeteksi rifampisin resisten adalah 95% dan 98%.
Tes cepat molekuler merupakan metode penemuan terbaru untuk diagnosis
TB berdasarkan pemeriksaan molekuler yang menggunakan metode Real
Time Polymerase Chain Reaction Assay (RT-PCR) semi kuantitatif yang
menargetkan wilayah hotspot gen rpoB pada Mycobacterium tuberculosis,
yang terintegrasi dan secara otomatis mengolah sediaan dengan ekstraksi
deoxyribo nucleic acid (DNA) dalam cartridge sekali pakai.
III. Alat dan Bahan
Alat :
1. TCM
2. Inkubator
3. Pot wadah
Bahan:
1. Reagent
2. Handscone
3. Masker
IV. Prosedur Kerja
1. Menyediakan pot dahak bertutup minimal 4 ulir , baru bersih dan
bermulut lebar
2. Memeriksa kekentalan, warna dan volume dahak. Dahak yang baik
untuk pemeriksaan adalah bewarna kuning kehijau hijauan dan kental
3. Menghindari menggunakan specimen dahak yang mengandung sisa
makanan atau partiker padat lainnya
4. Mencampur sample reagent dengan sampel, kocok dan inkubasi
5. Memasukkan specimen kedalam katrid
6. Memasukkan katrid yang sudah berisi specimen ke dalam alat
V. Hasil

(Gambar 1. Rangkaian Alat TCM)


(Gambar 2. Proses Pemeriksaan Pada Sampel Sputum)

(Gambar 3. Hasil Pemeriksaan TCM)


VI. Pembahasan
Metode TCM digunakan dalam identifikasi MTB dalam penegakkan
diagnosis tuberkulosis karena hasil lebih cepat diperoleh dan memiliki
sensitifitas dan spesifisitas yang baik
Mycobacterium tuberculosis merupakan salah satu bakteri patogen intrasel
yang menimbulkan penyakit tuberkulosis (TB). Tuberkulosis (TB) merupakan
salah satu penyakit yang telah lama dikenal dan sampai saat ini masih menjadi
penyebab utama kematian di dunia
VII. Kesimpulan
Pemeriksaan TCM merupakan metode deteksi molekuler berbasis
nested real-time PCR. Penggunaan TCM menjadi prioritas pemeriksaan
TB oleh karena mempunyai beberapa kelebihan yaitu Sensitivitas tinggi,
Cepas (hasil dapat diketahui dalam waktu kurang lebih 2 jam), Dapat
mendeteksi secara bersamaan dengan adanya bakteri MTB dan resistensi
terhadap rifampisin yang merupakan salah satu obat anti tuberculosis yang
paling sering digunakan
VIII. Referensi
Garrison, R,H.Noreen E.W dan Brewer P.C.2012.Managerical
Accounting. New York, United States : McGraw-Hill Irwin.
Kemenkes.2017.Petunjuk Teknis Pemeriksaan TB menggunakan Tes
Cepat Molekuler.Jakarta : Kemenkes.
WHO.2013.XpertMTB/Rif assay for the Diagnosis Pulmonary and
Extrapulmonary TB in Adults and Children – Policy Update. Geneva :
World Health Organization.
WHO.2015.Global Tuberculosis Report 2015.Geneva : WHO.

Palembang . 07 Desember 2020


Pembimbing Praktikum Praktikan

Nurhidayanti M.Kes Kelompok 1


NBM : 0220098903

Anda mungkin juga menyukai