S DENGAN DIAGNOSA
KEPERAWATAN PENURUNAN CURAH JANTUNG:
TERAPI OKSIGEN DI RSU PKU MUHAMMADIYAH
GOMBONG
Karya tulis ilmiah ini disusun sebagai salah satu persyaratan untuk menyelesaikan
Program Diploma III Keperawatan
ii
iii
iv
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ....................................................... ii
LEMBAR PERSETUJUAN............................................................................. iii
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. iv
DAFTAR ISI .................................................................................................... v
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... viii
ABSTRAK ....................................................................................................... x
ABSTRACT ..................................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN
A. LatarBelakang........................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................... 4
C. Tujuan Penulisan ...................................................................... 4
D. Manfaat Penuisan ..................................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. TinjauanTeoriKasus ................................................................. 6
1. Asuhan Keperawatan dalam terapi O2 pada klien SKA ......... 6
a. Pengkajian ......................................................................... 6
b. Diagnosa ........................................................................... 8
c. Perencanaan ...................................................................... 9
d. Pelaksanaan ...................................................................... 12
e. Evaluasi ............................................................................ 13
2. Terapi Oksigen pada SKA ..................................................... 14
a. Definisi .............................................................................. 14
b. Etiologi .............................................................................. 14
c. Faktor Resiko SKA ........................................................... 15
d. Patofisiologi SKA.............................................................. 15
e. Kebutuhan Oksigen pada Klien SKA ................................ 16
f. Gangguan Kebutuhan ....................................................... 17
g. Klasifikasi SKA ................................................................. 19
h. Klasifikasi Pemberian Oksigen ......................................... 19
vi
BAB III METODE STUDI KASUS
A. Rancangan Studi Kasus .......................................................... 21
B. Subjek Studi Kasus ................................................................ 21
C. Fokus Studi Kasus ................................................................. 22
D. Definisi Oprasional ................................................................ 22
E. Instrumen Studi Kasus ........................................................... 22
F. Metode Pengumpulan Data .................................................... 23
G. Lokasi dan Waktu Studi Kasus .............................................. 23
H. Analisis Data dan Penyajian Data .......................................... 24
I. Etika Studi Kasus ................................................................... 24
BAB IV HASIL STUDI KASUS DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Studi Kasus ................................................................... 25
B. Pembahasan ............................................................................ 38
C. Keterbatasan Studi Kasus....................................................... 46
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
D. Kesimpulan ............................................................................ 47
E. Saran ....................................................................................... 50
Daftar Pustaka
vii
DAFTAR LAMPIRAN
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Kuasa, karena
rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan karyatulis ilmiah dengan
judul “Asuhan Keperawatan Pada Tn. S Dengan Diagnosa Keperawatan
Penurunan Curah Jantung: Terapi Oksigen di RSU PKU Muhammadiyah
Gombong”.
Dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini penulis banyak
mendapatbimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada
kesempatan inipenulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-
tingginya kepada:
1. Allah SWT yang telah memberikan nikmat iman dan nikmat sehat kepada
penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir dengan lancar.
2. Herniyatun S.Kep.M.Kep.Sp.Mat selaku Ketua STIKES Muhammadiyah
Gombong.
3. Nurlaila S.Kep.Ns.M.Kep, selaku Ketua Program studi DIII Keperawatan
yang telah memberikan kesempatan untuk dapat menimba ilmu di STIKes
Muhammadiyah Gombong.
4. Ike Mardiati S.Kep,Ns.M.Kep.Sp.J, selaku Tim Uji Tulis KTI Program studi
DIII Keperawatan yang mempersiapkan materi pembekalan dan segala
sesuatunya sehingga penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini dapat berjalan
dengan lancar.
5. Bambang Utoyo S.Kep.Ns.M.Kep selaku dosen penguji pertama yang telah
yang telah membimbing dengan cermat, memberikan masukan–masukan,
inspirasi, perasaan nyaman dalam bimbingan serta memfasilitasi demi
sempurnanyastudi kasus ini.
6. Barkah Waladani S.Kep.Ns.M.Kep, selaku dosen pembimbing dalam
penyusunan Karya Tulis Ilmiah yang telah membimbing dengan cermat,
memberikan masukan-masukan, inspirasi, perasaan nyaman dalam bimbingan
serta memfasilitasi demi sempurnanya studi kasus ini.
ix
7. Semua dosen Program studi DIII Keperawatan STIKes Muhammadiyah
Gombong, yang telah memberikan bimbingan dengan sabar dan wawasannya
serta ilmu yang bermanfaat.
8. Direktur RSU PKU Muhammadiyah Gombong, yang telah memberikan
kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan asuhan keperawatan di ruang
ICU RSUPKU Muhammadiyah Gombong
9. Kedua orang tuaku dan adik-adiku tersayang, yang selalu memberikan kasih
sayang, dukungan dan doanya serta menjadi inspirasi dan memberikan
semangat untuk menyelesaikan pendidikan.
10. Teman-teman Mahasiswa Program Studi DIII Keperawatan STIKes
Muhammadiyah Gombong dan berbagai pihak yang tidak dapat disebutkan
satupersatu, yang telah memberikan dukungan moril dan spiritual.
Semoga laporan kasus ini bermanfaat untuk perkembangan ilmukeperawatan dan
kesehatan. Amin.
x
Program Studi DIII Keperawatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong
KTI, Agustus 2017
Muya Hanif Zakir1, Barkah Waladani2, M.Kep
ABSTRAK
ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. S DENGAN DIAGNOSA
KEPERAWATAN PENURUNAN CURAH JANTUNG: TERAPI OKSIGEN
DI RSU PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG
Latar belakang studi kasus: karya tulis ilmiah ini disusun berdasarkan data yang
diperoleh dari berbagai sumber kepustakaan yang menyatakan bahwa sindrom
koroner akut terjadi karena menurunnya suplai darah ke otot jantung yang
mengakibatkan ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen pada otot
jantung. Berdasarkan Laporan Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah tahun 2013
menunjukkan bahwa kejadian penyakit jantung dan pembuluh darah sebesar
69,51% (743.204 kasus) dan sebanyak 28.596 kasus merupakan kasus
dekompensasio cordis. Penyakit jantung dan pembuluh darah merupakan penyakit
tidak menular yang menjadikan penyebab utama kematian selama periode tahun
2009-2013.
Tujuan studi kasus : mampu memberikan dan melaksanakan asuhan
keperawatan dengan masalah penurunan curah jantung secara komprehensif di
Ruang ICU PKU Muhammadiyah Gombong.
Metode Studi Kasus : metode study kasus yang digunakan adalah metode
diskriptif. Pengumpulan data melalui wawancara, observasi, pemeriksaan fisik,
dan studi dokumentasi.
Laporan kasus dan bahasan : penulis melakukan asuhan keperawatan
komprehensif pada klien dengan sindrom koroner akut dengan masalah
keperawatan penurunan curah jantung dengan intervensi utama pemberian terapi
oksigen.
Simpulan : dari hasil pelaksanaan asuhan keperawatan pada Tn. S selama 3 hari
didapatkan hasil berupa penurunan skala nyeri dari 7 ke 4 dan keluhan sesak nafas
teratasi.
Saran : diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan melalui asuhan
keperawatan.
xi
DIII Program of Nursing Department
Muhammadiyah Health Science Institute of Gombong
Scientific Paper, August 2017
ABSTRACT
xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Jantung merupakan sebuah organ dalam tubuh manusia yang termasuk
dalam sistem sirkulasi. Jantung bertindak sebagai pompa sentral yang memompa
darah untuk menghantarkan bahan-bahan metabolisme yang diperlukan ke seluruh
jaringan tubuh dan mengangkut sisa-sisa metabolisme untuk dikeluarkan dari
tubuh(Andra & Yessie, 2013).
Sindrom Koroner Akut (SKA) merupakan istilah yang merujuk pada
penyakit jantung yang diakibatkan oleh menurunnya suplai darah ke otot jantung.
(Black & Hawk, 2009). Penurunan suplai darah ke otot jantung menyebabkan
terjadinya ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen. Pada akhirnya
ketidakseimbangan ini akan menimbulkan gangguan pompa jantung dan
mempengaruhi tubuh secara sistemik (Rochmawati, 2011).
Laporan Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah tahun 2013 menunjukkan
bahwa kejadian penyakit jantung dan pembuluh darah sebesar 69,51% (743.204
kasus) dan sebanyak 28.596 kasus merupakan kasus dekompensasio cordis.
Penyakit jantung dan pembuluh darah merupakan penyakit tidak menular yang
menjadikan penyebab utama kematian selama periode tahun 2009-2013 (Dinas
Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 2013).
Menurut Dinas Kesehatan Kabupaten Kebumen tahun 2014 jumlah
kejadian penyakit jantung dan pembuluh darah sebanyak 13.603 kasus dan
sebanyak 266 kasus merupakan penyakit Sindrom Koroner Akut (Dinas
Kesehatan Kabupaten Kebumen, 2014).
Sindrom Koroner Akut lebih lanjut diklarifikasikan menjadi Unstable
Angina, ST-segment Elevation Myocardial Infarct (STEMI), dan Non ST-segment
Elevation Myocardial Infarct (NSTEMI). IMA tipe STEMI sering menyebabkan
kematian mendadak, sehingga merupakan suatu kegawatdaruratan yang
membutuhkan tindakan medis secepatnya (Pratiwi, 2012).
1
2
B. Rumusan Masalah
Bagaimana asuhan keperawatan pada klien yang mengalami sindrom koroner
akut dengan diagnosa keperawatan penurunan curah jantung : terapi oksigen?
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Diperoleh pengalaman nyata dalam menerapkan Asuhan Keperawatan
Klien dengan Sindrom Koroner Akut (SKA) secara komprehensif melalui
proses keperawatan
2. Tujuan Khusus
a. Dapat melakuakan pengkajian secara langsung pada klien dengan
Sindrom Koroner Akut (SKA)
b. Dapat merumuskan masalah dan membuat diagnosa keperawatan pada
klien dengan Sindrom Koroner Akut (SKA)
c. Dapat membuat perencanaan pada klien dengan Sindrom Koroner
Akut (SKA)
d. Mampu melaksanakan tindakan keperawatan pada klien dengan
Sindrom Koroner Akut (SKA)
e. Mampu mengevaluasi tindakan yang telah dilakukan pada klien
dengan Sindrom Koroner Akut (SKA)
5
D. Manfaat Penulisan
Manfaat penulisan yang ingin dicapai penulis dengan kondisi klien klien
dengan Sindrom Koroner Akut (SKA) sebagai berikut :
1. Bagi Penulis
Memperoleh pengalaman dalam melakukan tindakan keperawatan,
disamping itu meningkatkan pemahaman tentang memberikan dan
menyusun penatalaksanaan asuhan keperawatan pada klien dengan
Sindrom Koroner Akut (SKA)
2. Bagi klien
Hasil study kasus ini dapat membantu meningkatkan derajat kesehatan
pada klien dengan Sindrom Koroner Akut (SKA)
3. Bagi institusi
Menambah keluasan ilmu dan teknologi terapan di bidang keperawatan.
Digunakan sebagai informasi bagi institusi pendidikan dalam
pengembangan dan peningkatan mutu pendidikan dimasa yang akan
datang
4. Bagi rumah sakit
Hasil studi kasus yang dilakukan dapat dijadikan sebagai masukan untuk
profesi perawat dalam mengaplikasikan asuhan keperawatan yang telah
dijalankan. Dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan, khususnya
dalam bidang kesehatan, sebagai modalitas perawat untuk menyelesaikan
problem kapasitas fisik dan kemampuan fungsional dengan tetap beracuan
pada keterampilan dasar dari praktek dan perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi.
DAFTAR PUSTAKA
08.30 3 - Menjelaskan tentang prosedur S: - klien mengatakan awalnya risik dengan alat yang terpasang,
tindakan setelah dijelaskan fungsinya klien merasa tenang
O: - Klien tenang, sesekali membetulkan manset di lengan kirinya
karena sering kendur.
08.45 3 - Menjelaskan prosedur tindakan S: - Klien menanyakan hasil EKG,
EKG - Klien mengatakan lega hasilnya tidak terlalu buruk
09.00 1 - Melakukan perekaman EKG O : - hasil pemeriksaan irama sinus, adanya pembesaran atrium kiri,
tidak ditemukan elevasi segmen ST.
09.30 - Memberikan obat Disolf S: - Klien menanyakan kegunaan obatnya,
- Klien menanyakan obat untuk mengurangi nyeri
O: - terapi obat disolf 490mg masuk
10.00 2,3 - Memberi penjelasan obat untuk S : - klien mengatakan agar segera diberi pengurang rasa sakit agar
mengurangi nyeri dapat beristirahat.
10.10 2 - Memberi terapi Morfin + - Terapi morfin 2mg + ketorolac 2x10 mg diencer pada spuit
ketorolac 50 cc masuk via bolus dengan syringe pump 2cc/jam
10.30 - Memberikan terapi Nitrogliserin - Terapi nitrogliserin 10 mg diencer pada spuit 50cc masuk
via bolus dengan syringe pump 20 mcg/menit, 6cc/jam
11.00 2,3 - Mengajarkan terapi non S : - klien merasa lega setelah diajari teknik distraksi relaxasi.
farmakologi distraksi relaxasi O : - Klien tenang, kooperatif
- Klien melaporkan rasa nyaman
- Melakukan pendokumentasian
keperawatan
09 Juli 2017 1,2,3 - Mengobservasi KU klien - KU cukup, TTV : Tekanan darah 143mmHg, Nadi
07.30 81x/menit, suhu 36,60C, pernafasan 25x/menit, nyeri mulai
berkurang, saturasi oksigen 98%
07.45 1,2 - Mengganti terapi oksigen - Klien mengatakan sesak berkurang, lebih nyaman
menggunakan binasal kanul menggunakan binasal kanul
3l/menit - Masker non rebreating 8l/menit diganti binasal kanul
3l/menit
08.30 1 - Melakukan perekaman EKG
09.00 1,2 - Memberikan terapi Nitrogleserin - Terapi nitrogliserida 10 mg diencer pada spuit 50cc masuk
via bolus dengan syringe pump 10 mcg/menit, 3cc/jam
09.30 - Memindahkan klien ke ruang
perawatan Husna
11.00 2,3 - Mengajarkan teknik distraksi S : - klien merasa lega setelah diajari teknik distraksi relaxasi.
relaksasi - Klien mengatakan jika sesak atau merasa nyeri ia
mempraktekan teknik relaxasi.
O : - Klien tenang, kooperatif
- Klien melaporkan rasa nyaman
11.30 1 - Melakukan balance cairan O : - Input-output-iwl = 700-200-(15x113/4) = 76,25cc
12.00 2,3 - Menganjurkan keluarga untuk O : - pengunjung yang awalnya berjumlah 5 orang menjadi 3 orang.
membatasi pengunjung - Klien terlihat merasa lega
12.45 2 - Melakukan pengkajian nyeri S : - Klien mengatakan sebelumnya untuk berpindah posisi saja
menggunakan PQRST merasa nyeri, sekarang nyeri tidak terasa walau duduk tanpa
sandaran.
- Klien mengatakan nyeri seeperti diremas-remas dan ditusuk
mulai mereda
- Klien mengatakan nyeri yang terasa pada dada menjalar ke
pungggung dan pundak mulai mereda
- Klien mengatakan nyeri terasa pada skala 4
- Klien mengatakan nyeri datang sesekali dengan frekuensi
sedikit.
O: - Klien menjawab pertanyaan dan mengemukakan keluhan
dengan santai, tidak terlihat menahan nyeri.
13.30 1,2,3 - Melakukan evaluasi keperawatan
1,2,3 - Mendokumentasikan asuhan
keperawatan
15.30 Klien diperbolehkan pulang
VI. EVALUASI
Tanggal Dx SOAP
08 juli 2017 S : - klien mengatakan mengatakan masih merasa nyeri, nyeri sedikit berkurang, skala nyeri 6
- Klien mengatakan susah untuk beristirahat
O : - hasil pemeriksaan ekg irama sinus, adanya pembesaran atrium kiri, tidak ditemukan elevasi segmen ST.
- Hasil pemeriksaan radiologi : rontgen thorax terdapat cardiomegali, paru-paru bersih.
1 - TTV : tekanan darah 155/85 mmHg, nadi 78x/menit, suhu 36,20C, pernafasan 34x/menit, saturasi
oksigen 98%
- Klien masih gelisah, sesekali merintih.
A : - masalah belum teratasi
P : - lanjutkan intervensi
S: - klien mengatakan masih merasa nyeri, nyeri sedikit berkurang, skala nyeri 6
- klien mengatakan nyeri masih terasa pada dada menjalar ke punggung dan bahu
- klien mengatakan merasa lebih tenang
- klien mengatakan sempat tertidur tetapi terbangun karenya tiba-tiba merasa nyeri
2
O: - klien masih gelisah,
- klien masih menunjukan ekspresi menahan nyeri saat membetulkan posisi tidurnya
- TTV : tekanan darah 155/85 mmHg, nadi 78x/menit, suhu 36,20C, pernafasan 34x/menit, saturasi
oksigen 98%
A: - masalah belum teratasi
P: - lanjutkan intervensi
I. PENGKAJIAN
1. Identitas
a. Identitas Klien
Nama : Tn. S
Umur : 53 tahun
Alamat : Buayan, Kebumen
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
BB : 113 kg
Pekerjaan : Pegawai PDAM
No. Rekam Medik : 231735
Tanggal Pengkajian : 08 Juli 2017
Diagnosa Medik : NSTEMI dd UAP
b. Identitas Penanggung jawab
Nama : Ny. S
Umur : 50 tahun
Alamat : Buayan, Kebumen
Hub. Dengan Klien : Istri
2. Riwayat Kesehatan
Keluhan Utama
Klien mengeluh nyeri pada daerah ulu hati menyebar ke dada, pundak dan
punggung.
Riwayat penyakit sekarang :
Klien datang ke IGD pada tanggal 7 juli 2017 jam 11.00 dengan keluhan
nyeri pada ulu hati menyebar ke dada, pundak, dan punggung. Klien
merasa nyeri sejak pukul 09.00 lalu klien dibawa ke puskesmas Buayan
sebelum akhirnya klien meminta dirujuk ke RSU PKU Muhammadiyah
Gombong. Klien masuk ICU setelah sebelumnya mendapat perawatan di
ruang Husna PKU Muhammadiyah Gombong dengan diagnosa medis
NSTEMI. Keadaan umum klien baik, kesadaran composmentis GCS E:4
M:6 V:5. Klien terpasang O2 dengan non-rebreating masker 8liter/menit,
terpasang syringe pump dengan NTG di spuit 50cc 3cc/jam, terpasang
kondom kateter, terpasang infus RL 20cc/jam pada tangan kanan. Ssat
dikaji TTV klien yaitu: TD 153/94 mmHg, Nadi 70 x/menit, Pernafasan
38x/menit, Suhu 36,1o Celcius, Saturasi Oksigen 98%.
Riwayat penyakit dahulu :
- Riwayat saat di IGD:
Klien masuk IGD tanggal 07 juli 2017 pukul 10.00 rujukan dari
puskesmas Buayan dengan keluhan nyeri dada menjalar ke punggung
dan pundak. Saat di IGD TTV Klien yaitu: TD 197/118 mmHg, Nadi
71x/menit, Suhu 36,7oCelcius, Rr 37 x/menit, dan SpO2 95%.
- Riwayat pengobatan:
Klien mengatakan belum pernah berobat karena penyakit ini. Klien
mengatakan belum pernah dirawat di Rumah Sakit sebelumnya.
- Riwayat penyakit sebelumnya:
Klien mengatakan baru pertama dirawat dengan keluhan seperti ini,
sebelumnya klien belum pernah dirawat baik karena penyakit menular,
penyakit menaun, ataupun penyakit menurun.
- Lain-lain:
Klien mengaku pernah mengecek kadar gulanya dan ternyata tinggi.
Riwayat penyakit keluarga :
Klien mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang mengidap penyakit
seperti dirinya. Klien mengatakan ayah dan ibunya belum pernah dirawat
di Rumah Sakit.
3. Pengkajian Kritis B6
a. B1 (Breathing)
Klien mengatakan sesak nafas. Rr 36x/menit saturasi oksigen 98%.
Irama nafas cepat. Suara nafas mengi. Terpasang Non-rebreating
mask 8l/menit. Tidak ada penumpukan sekret. Hidung bersih.
b. B2 (Blood)
TD 153/94mmHg. Nadi 70x/menit. Suara jantung normal tidak ada
suara jantung tambahan. Saturasi oksigen 98%. Adanya peningkatan
JVP.
c. B3 (Brain)
Kesadaran klien composmentis dangan GCS E4 M6 V5. Klien tidak
mengalami disorientasi waktu, tempat, maupun orang. Alur
pembicaraan nyambung. Ukuran pupil kanan 3mm kiri 3mm.
d. B4 (Bowel)
Tidak ada lesi pada rongga mulut. Tidak menunjukan dehidrasi. Klien
mengalami konstipasi. Klien mengatakan belum BAB sejak 2 hari
yang lalu. Bising usus 16x/menit.
e. B5 (Bladder)
Produksi urin menurun. Urin pekat kekuningan. Klien terpasang
kondom kateter ukuran 30.
f. B6 (Bone)
Terpasang infus pada tangan kiri. Tidak mengalami kelemahan
anggota gerak. Tonus otot 5. Adanya udema derajat 1. Warna kulit
sawo matang, akral hangat dan lembab. Tidak ditemukan adanya
ulkus dekubitus.
Mandi
Berpakaian
Toileting
Berpindah
Makan
Keterangan :
0 : Mandiri penuh
1 : Dibantu alat
2 : Dibantu orang lain
3 : Dibantu alat dan orang lain
4 : Ketergantungan
f. Pola Mempertahankan Suhu
Sebelum sakit : Klien mengatakan menggunakan kipas angin saat
panas, jaket dan selimut saat dingin
Saat dikaji : Klien meminta menghidupkan AC ruangan saat
panas, memakai selimut saat dingin
g. Pola Rekreasi
Sebelum sakit : Klien mengatakan terkadang berlibur ke pantai
bersama keluarga
Saat dikaji : Klien mengatakan hanya berbaring di tempat tidur,
mengobrol saat dijenguk.
h. Pola belajar
Sebelum sakit : Klien mengatakan jarang membaca buku-buku
pengetahuan
Saat dikaji : Klien mengatakan mendapatkan penyuluhan dari
tim medis dirumah sakit
i. Pola Personal Hygiene
Sebelum sakit : klien mengatakan mandi 2x sehari, rajin memotong
kuku dan rajin keramas
Saat dikaji : Klien belum mandi, di ruangan klien diseka 2x
sehari, pagi dan sore
j. Pola Kenyamanan
Sebelum sakit : Klien mengatakan merasa nyaman dengan
lingkungan di rumah
Saat dikaji : Klien mengatakan kurang nyaman dengan keadaan
di rumah sakit, klien merasa tidak nyaman dengan
sakitnya.
k. Pola Spiritual
Sebelum sakit : Klien mengatakan rutin beribadah, terkadang
beribadah di masjid dan mengikuti pengajian
Saat dikaji : Klien mengatakan melakukan tayamum dan
beribadah dengan tiduran.
l. Pola Komunikasi
Sebelum sakit : Klien mengatakan tidak ada masalah
berkomunikasi, suara jelas dan bisa mendengar
dengan baik
Saat dikaji : Komunikasi kurang lancar karena sesak, sesekali
menghela nafas
m. Pola Bekerja
Sebelum sakit : Klien mengatakan bekerja sebagai pegawai
lapangan PDAM.
Saat dikaji : Hanya berbaring di tempat tidur
n. Pola Berpakaian
Sebelum sakit : Klien mengatakan menggunkan baju dan celana
pendek, memakai pakaian yang disukainya
Saat dikaji : Klien mengenakan pakaian sederhana.
5. Pemeriksaan Fisik
a. Status kesehatan
Keadaan umum baik, kesadaran composmentis GCS E4 M6 V5
TD 153/94mmHg, N 70x/menit, RR : 36x/ menit,suhu 36,1o
b. Kepala
mesocephali, simetris, nyeri kepala tidak ada
c. Wajah
Simetris, tidak oedema, tidak ada sianosis, ekspresi tegang
d. Mata
Kelopak mata normal, konjungtiva ananemis, isokor, sklera anikterik
reflex cahaya ada, tajam penglihatan normal.
e. Telinga
Tidak ada serumen, membrane timpani normal, pendengaran normal
f. Mulut
Stomatitis tidak ditemukan, gigi sebagian berlubang, kelainan
tidakada
g. Leher
Simetris, kaku kuduk tidak ada, terdapat pembesaran vena jugularis
h. Thoraks
- Paru
Inspeksi : Gerakan simetris, retraksi dinding dada tidak
terlihat, tidak ada lesi.
Palpasi : Tidak teraba benjolan, tidak ada nyeri tekan, vocal
fremitus kuat dan simetris
Perkusi : Bunyi sonor
Auskultasi : Bunyi ronchi
- Jantung
Inspeksi : bentuk dada simetris, ictus cordis terlihat
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan, denyut
teraba kuat
Perkusi : bunyi redup, tidak terkaji kardiomegali
Auskultasi : bunyi jantung normal tidak terkaji adanya bunyi
jantung tambahan.
i. Abdomen
Inspeksi : perut buncit, tidak ada lesi, warna kulit sawo
matang
Auskultasi : bising usus 16x/menit
Palpasi : tidak asites, tidak ada nyeri tekan, tidak terkaji
pembesaran hepar
Perkusi : bunyi timpani
j. Genitalia
terpasang kondom kateter
k. Ekstermitas
Akral hangat, edema derajat 1, kekuatan 5/5, tidak ada kelemahan
anggota gerak.
6. Data Penunjang
a. Pemeriksaan Laboratorium
Nilai
Tanggal Pemeriksaan Hasil Satuan
Rujukan
Jum’at SGOT 18.00 0 -50 U/L
07-07- SGPT 13.00 0 – 50 U/L
2017 Natrium 140.4 135 - 147 mEq/L
Kalium 3.71 3.5 – 5.0 mEq/L
HBs Ag Neg Negatif -
Leukosit 14.47 H 3.8 – 10.6 10^3/ul
Eritrosit 5.03 4.4 – 5.9 10^6/ul
Hemoglobin 14.7 13.2 – 17.3 g/dl
Hematokrit 42.2 40 -52 %
MCV 93.9 80 – 100 fL
MCH 29.2 26 – 34 pg
MCHC 31.1 L 32 – 36 g/dl
Trombosit 249 150 – 440 10^3/ul
Basofil 0.2 0 – 1.0 %
Eosinofil 7.5 H 2.0 - 4.0 %
Neutrofil 79.2 H 50 – 70 %
Limfosit 8.8 L 25 – 40 %
Monosit 4.3 2.0 – 8.0 %
GDS 160 H 70 – 105 mg/dl
Ureum 30 15 -39 mg/dl
Kreatinin 1.10 0.9 – 1.3 mg/dl
Kolesterol 231 H 0 – 200 mg/dl
Trigliserida 134 0 - 150 mg/dl
LDL kolesterol 105 <130 mg/dl
HDL kolesterol 50 33 - 55 mg/dl
b. Pemeriksaan Thoraks
- Tampak adanya pembesaran jantung
- Tidak tampak adanya kelainan paru
7. Terapi
No Tanggal Nama therapi Dosis
1. 08 Juli 2017 Disolf 490 mg 3x1
2. 08 Juli 2017 Simvastatin 20 mg 1x1
3. 08 Juli 2017 Alprazolam 0.5 mg 1x1
4. 08 Juli 2017 Laxadin syirup 3x2
5. 08 Juli 2017 Arixtra 2.5 mg 1 x 2.5 mg
6. 08 Juli 2017 Nitrogliserida 10 mg dalam 20mcg /menit
spuit 50cc
7. 08 Juli 2017 Morphine 2x10 mg + 2cc/jam
ketorolac 2 mg (dalam spuit
50cc)
8. 08 Juli 2017 NaCl 500ml/24jam
9. 09 Juli 2017 Disolf 490 mg 3x1
09 Juli 2017 Simvastatin 20 mg 1x1
09 Juli 2017 Alprazolam 0.5 mg 1x1
09 Juli 2017 Laxadin syirup 3x2
09 Juli 2017 Arixtra 2.5 mg 1 x 2.5 mg
09 Juli 2017 Nitrogliserida 10 mg dalam 10mcg /menit
spuit 5occ
09 Juli 2017 Morphine 2 mg + ketorolac 2cc/jam
2x10mg (dalam spuit 50cc)
09 Juli 2017 NaCl 500ml/24jam
II. ANALISA DATA
No Tanggal Data Etiologi Masalah
1 08 Juli Ds : agen cidera Nyeri akut
2017 - Klien mengatakan nyeri pada biologis
dada menjalar ke punggung (iskemik,
dan pundak penurunan
- Klien mengatakan nyeri suplai oksigen
terasa seperti di remas dan ke otot
ditusuk jaringan
- Klien mengatakan nyeri saat miokard).
aktifitas
- Klien mengatakan merasa
sesak nafas
- Klien mengaku susah tidur
karena merasa nyeri
Do:
- Klien merintih
- Klien mengusap daerah
nyeri
- Klien gelisah
- Posisi klien tidak nyaman
- Raut muka klien tegang,
menyeritkan dahi
- Klien susah tidur karena
merasa nyeri
- Nadi 70x/menit
- TD 153/ 94mmHg
- MAP 113mmHg
- Rr 36x/menit
- spO2 98%
2 08 Juli Ds : kontraktilitas Penurunan
2017 - Klien mengeluh nyeri skala 6 jantung curah jantung
- Klien mengeluh sesak nafas
- Klien mengeluh pusing
Do :
- Nadi 70x/menit
- TD 153/ 94mmHg
- MAP 113mmHg
- Rr 36x/menit
- spO2 98%
- Hasil rontgen thorax terlihat
adanya cardiomegali
- Klien mengalami udem
ringan derajat 1
- Bunyi nafas mengi
- Klien mengalami
peningkatan jvp
3 08 Juli Ds : perubahan Kecemasan
2017 - Klien mengatakan ia takut status
jika terjadi sesuatu kesehatan
- Klien mengatakan tidak
mengerti akan keadaanya
- Klien sering menanyakan
keadaanya
Do:
- Klien sering bertanya tentang
tindakan yang akan
dilakukan
- Nadi 70x/menit
- TD 153/ 94mmHg
- MAP 113mmHg
- Rr 36x/menit
- spO2 98%
- Klien gelisah
- Klien selalu merubah
posisinya
- Raut muka tegang
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR
Memberikan rasa nyaman kepada pasien yang mengalami nyeri
PENGERTIAN dengan mmbimbing pasien untuk melakukan teknik relaksasi
distraksi
1. Menghilangkan atau mengurangi nyeri
2. Menurunkan ketegangan otot
TUJUAN
3. Menimbulkan perasaan aman dan damai
PETUGAS Perawat
PERALATAN
1. Tahap Pra Interaksi
1. Melihat data nyeri yang lalu
2. Melihat intervensi keperawatan yang telah
diberikan oleh perawat
3. Mengkaji program terapi yang diberikan oleh
dokter
2. Tahap Orientasi
1. Menyapa dan menyebut nama pasien
2. Menanyakan cara yang biasa digunakan agar
rileks dan tempat yang paling disukai
3. Menjelaskan tujuan dan prosedur
4. Menayakan persetujuan dan kesiapan pasien
3. Tahap Interaksi
1. Mengatur posisi yang nyaman menurut pasien
PROSEDUR sesuai kondisi pasien (duduk / berbaring)
PELAKSANAAN 2. Mengatur lingkungan yang tenang dan nyaman
3. Meminta pasien memejamkan mata
4. Meminta pasien untuk memfokuskan pikiran
pasien pada kedua kakinya untuk dirilekskan,
kemndorkan seluruh otot-otot kakinya,
perintahkan pasien untuk merasakan relaksasi
kedua kaki pasien
5. Meminta pasien untuk memindahkan pikirannya
pada kedua tangan pasien, kendorkan otot-otot
kedua tangannya, meminta pasien untuk
merasakan relaksasi keduaanya
6. Memindahkan focus pikiran pasien pada bagian
tubuhnya, memerintahkan pasien untuk
merilekskan otot-otot tubuh pasien mulai dari
otot pinggang sampai ke otot bahu, meminta
pasien untuk merasakan relaksasi otot-otot tubuh
pasien
7. Meminta pasien untuk senyum agar otot-otot
muka menjadi rileks
8. Meminta pasien untuk memfokuskan pikiran
pada masuknya udara lewat jalan nafas
9. Membawa alam pikiran pasien menuju ketempat
yang menyenangkan pasien
4. Tahap Terminasi
1. Mengevaluasi hasil relaksasi (skala nyeri,
ekspresi)
2. Menganjurkan pasien untuk mengulangi teknik
relaksasi ini, bila pasien merasakan nyeri
3. Berpamitan pada pasien
4. Mendokumentasikan tindakan dan respon pasien
dalam catatan perawatan