Anda di halaman 1dari 2

Tinjauan tentang Materi Sistem Saraf pada Manusia

Berdasarkan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) dalam silabus SMP/MTs,


disebutkan bahwa materi sistem saraf pada manusia berada pada standar kompetensi
memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia. Dan Kompetensi Dasar dari sistem
saraf pada manusia adalah mendeskripsikan sistem koordinasi dan alat indra pada
manusia serta hubungannya dengan kesehatan.
Sistem saraf merupakan salah satu sistem yang mengontrol fungsifungsi tubuh
kita selain sistem hormon. Dalam kapasitasnya sebagai sistem kontrol, sistem saraf
akan menerima masukan dari lingkungan eksternal maupun lingkungan internal
mengenai keadaan tubuh kita, kemudian berdasar informasi yang masuk, sistem saraf
akan menentukan tindakan yang tepat untuk menjaga fungsi tubuh yang normal.
Sistem saraf yang terdapat pada tubuh manusia terdiri atas unit-unit terkecil yang
disebut neuron (sel saraf). Neuron adalah “unit fungsional sistem saraf yang
dikhususkan untuk menghantarkan dan mengirimkan sinyal dalam tubuh dari satu
lokasi ke lokasi yang lain”. Di dalam otak manusia neuron berjumlah sekitar 100
miliar. Transmisi impuls saraf berjalan secepat 150 m/s.
a. Morfologi sel saraf (neuron)
Setiap neuron terdiri atas tiga bagian yaitu badan sel, dendrit, dan akson.
Ukuran neuron sekitar 4-10 mikron.
1) Badan sel merupakan bagian dari neuron yang relatif besar dan mengandung
inti sel (nukleus) yang dikelilingi sitoplasma. Badan sel terletak di dalam
substansia kelabu dari sistem saraf pusat atau di dalam ganglion dari sistem
saraf tepi.
2) Dendrit adalah penonjolan/percabangan badan sel yang membawa impuls ke
badan sel.
3) Akson adalah penonjolan yang membawa impuls dari badan sel. Akson disebut
juga dengan neurit. Di dalam neurit terdapat benangbenang halus yang disebut
neurofibril. Neurofibril dibungkus oleh selaput halus yang disebut mielin yang
berfungsi untuk mempercepat jalannya rangsang. Selubung mielin dibentuk
oleh sel pendukung, yang pada saraf tepi disebut dengan sel schwann. Dan
celah diantara sel schwann yang berurutan disebut nodus Ranvier.
Gambar 2.1. Struktur sel saraf (neuron).
b. Klasifikasi sel saraf berdasarkan fungsi
Berdasar fungsinya, sel saraf dibedakan menjadi:
1) saraf sensorik (neuron sensoris): berfungsi untuk mengkomunikasi-an informasi
mengenai lingkungan eksternal dan internal dari reseptor sensoris ke sistem saraf
pusat.
2) Sel saraf penghubung (interneuron): berfungsi mengintegrasikan input sensoris dan
output motoris. Sebagian besar neuron sensoris bersinapsis dengan interneuron.
3) Sel saraf motorik (neuron motoris): berfungsi mengirimkan impuls (output motoris)
dari sistem saraf pusat ke sel efektor.
c. Hubungan antara neuron satu dengan neuron yang lainnya
Hubungan antara neuron satu dengan neuron lainnya disebut dengan sinaps.
Sinapsis ditemukan antara dua neuron, antara reseptor sensoris dan neuron sensoris,
antara neuron motoris dan sel otot yang dikontrolnya, dan antara neuron dengan sel
kelenjar. Pada setiap sinaps terdapat sebuah celah sempit yang disebut dengan celah
sinaps. Pada celah sinaps inilah impuls dihantarkan dalam bentuk sinyal kimiawi yang
disebut neurotransmitter.
d. Terjadinya Gerak Biasa dan Gerak Refleks
Pesan atau rangsang yang dibawa oleh neuron disebut dengan impuls. Impuls akan
berjalan di sepanjang neuron (sel saraf) dalam satu arah. Hal ini terjadi karena keberadaan
sinaps.
Gerakan yang dilakukan dibawah kesadaran disebut dengan gerak biasa atau gerak sadar.
Adapun gerakan yang dilakukan tanpa disadari dan terjadi otomatis dise

Anda mungkin juga menyukai