Anda di halaman 1dari 10

Availabe Online at http://jmie.iainjambi.ac.

id

Journal of Management in Education (JMIE)


JMIE, 1 (1), 2016, 70 - 79

Asean Free Trade Area (AFTA):


Peran Manajemen Pendidikan Islam Terhadap Pengembangan
Character Building Di Kota Jambi
Rusmini*
Jurusan Manajemen Pendidikan Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Sulthan
Thaha Saifuddin Jambi

Abstrak: Artikel ini bertujuan untuk melihat pandangan masyarakat terhadap AFTA, dampak
AFTA terhadap karakter bangsa serta peran Manajemen Pendidikan Islam. Penelitian ini
dilakukan di Kota Jambi. Kerangka teori penelitian dikembangkan berdasarkan pandangan
masyarakat terhadap AFTA, dampak AFTA terhadap karakter bangsa, dan peran Manajemen
Pendidikan Islam. Terdapat 20 orang dijadikan sampel dengan rincian 5 orang pengusaha, 5
orang Pegawai Negeri Sipil, 5 orang politisi dan 5 orang tenaga pendidik. Penelitian ini
menggunakan Korelasi Pearson Product Moment. Data dianalisis menggunakan mean, standar
deviasi, dan korelasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan pandangan
masyarakat terhadap AFTA berada pada tahap tahap tinggi (min=3.45), selain itu, dampak
AFTA terhadap karakter bangsa berada pada tahap sederhana (min=3.25). Penelitian juga
menunjukkan pandangan masyarakat terhadap peran manajemen pendidikan Islam berada pada
tahap tahap tinggi (min=3.52). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa secara keseluruhan
implikasi AFTA terhadap pengembangan karakter di Kota Jambi memiliki implikasi yang
signifikan.

Keywords: Asean Free Trade Area, karakter bangsa, dan peran manajemen pendidikan Islam

Abstract: This study aims at describing the views of society towards AFTA, AFTA impact on
the nation character and the role of Islamic Education Management. This research was conducted
in Jambi city. Theoretical framework developed based on society's view of AFTA, AFTA impact
on the nation character, and the role of Islamic Education Management. There are 20 people
sampled with details of five businessmen, 5 persons Civil servants, 5 politicians and 5 people as
educators. This study uses Pearson Product Moment Correlation. Data were analyzed using
mean, standard deviation, and correlation.The results has shown that overall the public's view of
AFTA are at a higher stage (min = 3.45), in addition, the impact of AFTA on the nation character
is at the stage of simple (min = 3.25). Research also shown society's view of the role of Islamic
education management at the stage of the high stage (min = 3.52). Thus it can be said that the
overall implication of AFTA to the development of character in Jambi city have significant
implications.

Keywords: Asean Free Trade Area, the nation character, and the role of Islamic education
management
_____________________________________________________
*
Penulis korespondensi
e-mail: rusmini78@yahoo.co.id

Copyright © 2016, JMIE, p-ISSN 2541-2124, e-ISSN: 2541-2140


JMIE, 1 (1), 2016, 71

1. Pendahuluan 0 – 5 %) maupun hambatan non tarif bagi


Asean Free Trade Area (AFTA) dan negara-negara anggota ASEAN.
Asean Economic Community (AEC) 2015 AFTA disepakati pada tanggal 28
sudah di depan mata. Banyak peluang dan Januari 1992 di Singapura. Pada awalnya
tantangan yang akan dihadapi Indonesia ada enam negara yang menyepakati AFTA,
menjelang AFTA dan AEC, termasuk dunia yaitu: Brunei Darussalam, Indonesia,
pendidikan di Indonesia. Telah menjadi Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand.
kesepakatan para pemimpin ASEAN untuk Vietnam bergabung dalam AFTA tahun
mentransformasikan ASEAN menjadi 1995, sedangkan Laos dan Myanmar pada
kawasan bebas aliran barang, jasa, investasi, tahun 1997, kemudian Kamboja pada tahun
permodalan, dan tenaga kerja. AEC 1999.
menggambarkan adanya perekonomian yang Tujuan AFTA adalah meningkatkan
mengglobal di antara negara-negara ASEAN daya saing ekonomi negara-negara ASEAN
dan AEC dimaksudkan untuk meningkatkan dengan menjadikan ASEAN sebagai basis
daya saing ekonomi di kawasan regional produksi pasar dunia, untuk menarik
ASEAN. investasi dan meningkatkan perdagangan
Asean Free Trade Area (AFTA) antar anggota ASEAN. bagi Indonesia,
merupakan suatu kerja sama regional di kerjasama AFTA merupakan peluang yang
Asia Tenggara untuk menghapuskan batasan cukup terbuka bagi kegiatan ekspor
perdagangan antar negara ASEAN. komoditas pertanian yang selama ini
Munculnya kerja sama regional di bidang dihasilkan dan sekaligus menjadi tantangan
ekonomi merupakan fenomena global yang untuk menghasilkan komoditas yang
terjadi di berbagai blok-blok ekonomi kompetitif di pasar regional AFTA. Dalam
sebagai respons terhadap globalisasi dan AFTA, peran negara dalam perdagangan
perdagangan bebas atau dengan kata lain sebenarnya akan direduksi secara signifikan.
sebagai antiklimaks dari globalisasi itu Sebab, mekanisme tarif yang merupakan
sendiri. Sebagaimana dijelaskan di atas wewenang negara dipangkas.Karena itu,
tentang faktor-faktor yang melatarbelakangi diperlukan perubahan paradigma yang
dibentuknya suatu kerja sama regional, sangat signifikan, yakni dari kegiatan
AFTA mempunyai beberapa tujuan yang perdagangan yang mengandalkan proteksi
hendak dicapai, yaitu sebagai berikut : negara menjadi kemampuan perusahaan
a. Meningkatkan keunggulan kompetitif untuk bersaing.Tidak saja secara nasional
sebagai basis produksi pasar dunia. atau regional dalam AFTA, namun juga
b. Liberalisasi perdagangan: mengurangi secara global.Karena itu, kekuatan
kendala tarif dan non tarif antarnegara manajemen, efisiensi, kemampuan
anggota. permodalan, dan keunggulan produk
c. Efisiensi produksi dalam rangka menjadi salah satu kunci keberhasilan.
meningkatkan daya saing jangka panjang. Dalam menghadapi AFTA, Indonesia
d. Ekspansi perdagangan intraregional sebagai salah satu Negara anggota ASEAN
memberikan konsumen di ASEAN lebih masih memiliki beberapa kendala yang
banyak pilihan serta kualitas produk lebih menunjukan ketidaksiapan kita dalam
baik. menghadapi AFTA, diantanya adalah; dari
Asean Free Trade Area (AFTA) segi penegakan hukum, sudah diketahui
adalah bentuk dari kerjasama perdagangan bahwa sektor itu termasuk buruk di
dan ekonomi di wilayah ASEAN yang Indonesia. Jika tak ada kepastian hukum,
berupa kesepakatan untuk menciptakan maka iklim usaha tidak akan berkembang
situasi perdagangan yang seimbang dan adil baik, yang mana hal tersebut akan
melalui penurunan tarif barang perdagangan menyebabkan biaya ekonomi tinggi yang
dimana tidak ada hambatan tarif (bea masuk berpengaruh terhadap daya saing produk
Copyright © 2016, JMIE, p-ISSN 2541-2124, e-ISSN: 2541-2140
JMIE, 1 (1), 2016, 72

dalam pasar internasional. Faktor lain yang digunakan adalah menggunakan SPSS versi
amat penting adalah lembaga-lembaga yang 12.0. Analisis data yang dilakukan
seharusnya ikut memperlancar perdagangan merupakan proses kategorisasi, penataan,
dan dunia usaha ternyata malah sering manipulasi, dan peringkasan data untuk
diindikasikan KKN (Korupsi, Kolusi, dan memperoleh jawaban dari pertanyaan
Nepotisme). Akibat masih meluasnya KKN penelitian (Kerlinger, 1998). Analisis data
dan berbagai pungutan yang dilakukan unsur yang dilakukan dalam penelitian ini
pemerintah di semua lapisan, harga produk mempunyai dua corak analisis, yaitu
yang dilempar ke pasar akan terpengaruh. melakukan analisis saat mempertajam
Persoalan lain yang harus dihadapi keabsahan data, dan melakukan analisis
adalah kenyataan bahwa perbatasan melalui interpretasi pada data secara
Indonesia sangat luas, baik berupa lautan keseluruhan, dengan menggunakan analisis
maupun daratan, yang sangat sulit diawasi. deskriptif kuantitatif, dengan cara seluruh
Akibatnya, terjadi banjir barang selundupan lembar angket diperiksa satu persatu
yang melemahkan daya saing industri kemudian setiap pilihan responden diteliti
nasional.Kendala utama bagi masyarakat dan dijumlahkan untuk dicari persentase.
Indonesia adalah mengubah pola pikir (mind Skor penilaian dilakukan melalui skala
set), baik di kalangan pejabat, politisi, Likert.
pengusaha, maupun tenaga kerja.Mengubah Interpretasi skor min yang digunakan
pola pikir ini sangat penting bagi mengikut pendapat Sambas & Maman
keberhasilan kita memasuki AFTA, namun, (2007) seperti dalam tabel 1 berikut:
selain menghadapi berbagai persoalan, Tabel 1. Interpretasi Skor Min
AFTA jelas juga membawa sejumlah Skor Min Interpretasi (tahap)
keuntungan. Pertama, barang-barang yang 1.00 – 1.79 Sangat Rendah
semula diproduksi dengan biaya tinggi akan 1.80 – 2.59 Rendah
bisa diperoleh konsumen dengan harga lebih 2.60 – 3.39 Sederhana
murah. Kedua, sebagai kawasan yang 3.40 – 4.19 Tinggi
terintegrasi secara bersama-sama, kawasan 4.20 – 5.00 Sangat Tinggi
ASEAN akan lebih menarik sebagai lahan Sumber:Sambas & Maman (2007).
investasi. Indonesia dengan sumber daya
alam dan manusia yang berlimpah 3. Hasil dan Pembahasan
mempunyai keunggulan komparatif.Namun, a. Pandangan Masyarakat
peningkatan SDM merupakan keharusan. Variabel AFTA yang dikemukakan
dalam penelitian ini diperoleh hasil secara
2. Metode keseluruhan sebagai berikut.
Penelitian ini menggunakan Tabel 2. Variabel AFTA secara
pendekatan kuantitatif dengan melihat min, keseluruhannya
standar deviasi dan interpretasinya. Jenis Variabel Character Building
data yang dipergunakan berupa informasi Wanita Karir Min SD Interpretasi
yang diperoleh melalui angket. Adapun Pandangan 3.45 0.39 Tinggi
yang menjadi sumber data pengusaha, terhadap AFTA
Pegawai Negeri Sipil (PNS), politisi, dan Dampak/bahaya 3.25 0.37 Sederhana
tenaga pendidik di Kota Jambi. AFTA
Terdapat 20 orang dijadikan sampel Peran 3.52 0.74 Tinggi
dengan rincian 5 orang pengusaha, 5 orang Manajemen
pegawai negeri sipil, 5 orang politisi dan 5 Pendidikan
orang tenaga pendidik. Untuk memperoleh Islam
data kuantitatif, metode yang digunakan Keseluruhan 3.40 0.50 Tinggi
adalah angket dan analisis data yang
Copyright © 2016, JMIE, p-ISSN 2541-2124, e-ISSN: 2541-2140
JMIE, 1 (1), 2016, 73

Berdasarkan informasi tabel 2 paling bawah, seperti petani gurem dan


tersebut menunjukkan bahwa variabel pedagang kecil. Selain SDM, infrastruktur di
AFTA secara keseluruhannya di Kota Jambi tanah air juga belum mendukung untuk
berada pada tahap tinggi (min=3.40). menghadapi AFTA.
Masing-masing variabel yang ada dapat Secara umum, Indonesia harus bisa
dijelaskan bahwa 1) Min skor variabel menjadi pengelola dalam perdagangan
pandangan terhadap AFTA di Kota Jambi bebas. Indonesia harus bisa membenahi dan
dari 20 responden yang diuji di Kota Jambi menyelesaikan kepemimpinan nasional,
berada pada tahap tinggi (min=3.45), 2) Min mewujudkan “good corporate governance“,
skor dampak/bahaya AFTA berada pada dan membenahi birokrasi sekaligus
tahap sederhana (min=3.25). Adapun min memberantas korupsi. Selain itu, DPR juga
skor peran Manajemen Pendidikan Islam harus sejalan dengan pemerintah dalam
berada pada tahap tinggi (min=3.52). masa-masa krisis dan membenahi jajaran
Dari temuan ini dapat disimpulkan TNI/POLRI.
bahwa pandangan masyarakat terhadap Yang harus dilakukan Indonesia agar
AFTA sudah tinggi, namun responden dapat dengan baik menghadapi AFTA dan
memahami bahwa dampak yang dapat bersaing dengan negara-negara lain di
ditimbulkan oleh AFTA bagi masyarakat dalamnya adalah:
khususnya terhadap pembentukan character
building di Kota Jambi masih sederhana, 1) Pemantapan Organisasi Pelaksana
karena itu diharapkan peran Manajemen AFTA
Pendidikan Islam dapat didorong oleh AFTA sebagai suatu kegiatan baru
pemerintah daerah Kota Jambi agar dalam kerjasama ASEAN harus didukung
responden dan masyarakat pada umumnya oleh struktur organisasi yang kuat agar
dapat berperan serta dalam mengantisipasi pelaksanaannya dapat berjalan sebagaimana
dampak AFTA, sehingga AFTA dan mestinya. Struktur organisasi yang kuat
Pendidikan di Kota dapat dikelola sangat diperlukan, karena AFTA harus
berdasarkan Manajemen Pendidikan Islam dilaksanakan dengan baik, adil dan terarah,
dengan unggul, dapat merebut pasar, sehingga dapat dimanfaatkan secara
mereorientasi kurikulum berbasis kebutuhan maksimal dan merata. Juga diperlukan
pasar, melakukan pembekalan life & soft pengawasan yang ketat untuk menjaga agar
skill, serta dapat mengantisipasi dampak jangan sampai terjadi kecurangan dalam
AFTA tersebut. Hal ini diperkuat dengan pelaksanaan perdagangan yang akan
temuan yang mengatakan bahwa variabel merugikan negara tertentu.
AFTA mempengaruhi secara signifikan 2) Promosi Pasar
secara keseluruhannya di Kota Jambi dan Kita ketahui bahwa komoditas
berada pada tahap tinggi (min=3.40). Karena ekspor Indonesia belum banyak dikenal oleh
itu dapat diidentifikasi persoalan character negara-negara ASEAN. Karena itu,
building belum muncul dengan baik karena keikutsertaan dalam pameran perdagangan
persoalan peran Manajemen Pendidikan internasional perlu ditingkatkan.
Islam belum didorong dengan maksimal. Peningkatan kunjungan dagang sangat besar
Infrastruktur dan sumber daya pula artinya dalam melakukan promosi dan
manusia (SDM) dinilai belum siap penetrasi pasar hasil produksi Indonesia.
menghadapi ASEAN Free Trade Area 3) Peningkatan Efisiensi Produksi Dalam
(AFTA). Bukan saja keuntungan, AFTA Negeri
juga bisa menjadi ancaman bila tidak Untuk meningkatkan efisiensi
pemerintah mempersiapkan SDM dan produksi dalam negeri, perlu diciptakan
infrastruktur dalam negeri. Dampak terburuk kondisi persaingan yang sehat di antara
justru mengancam masyarakat lapisan sesama pengusaha agar tidak terdapat
Copyright © 2016, JMIE, p-ISSN 2541-2124, e-ISSN: 2541-2140
JMIE, 1 (1), 2016, 74

“distorsi harga” bahan baku. Dalam kaitan produk-produk yang dapat bersaing dan
ini, kebijakan yang telah dijalankan diserap pasar internasional. Guna
Pemerintah sejak beberapa tahun yang lalu menghadapi tantangan tersebut, maka
perlu terus dilanjutkan dan diperluas kepada sumber daya manusia yang berkualitas
sektor-sektor riil yang langsung (masyarakat dan kalangan dunia usaha yang
mempengaruhi kegiatan produksi dan kreatif dan inovatif) sangat diperlukan untuk
selanjutnya perlu diusahakan agar dapat memainkan peran sebagai pelaku aktif
pemberian fasilitas-fasilitas yang cenderung yang dapat bersaing atau bahkan keluar
menciptakan kondisi monopoli dalam sebagai pemenang dalam persaingan global.
pengelolaan usaha perlu dihilangkan. Sumber daya manusia yang
4) Peningkatan Kualitas Sumber Daya berkualitas juga sudah menjadi tuntutan dan
Manusia keharusan untuk dapat menghadapi
Dalam rangka menghadapi AFTA, persaingan yang sangat ketat dalam
usaha-usaha untuk meningkatkan kualitas memperebutkan lapangan pekerjaan yang
sumberdaya manusia perlu lebih semakin sempit. Untuk menghasilkan
ditingkatkan dengan mengembangkan sumber daya manusia yang berkualitas,
sekolah kejuruan dan politeknik di masa mampu bersaing dengan semua bangsa di
mendatang, sehingga lulusan lembaga dunia, maka semua komponen masyarakat
pendidikan dapat siap pakai dan siap kerja di terutama dunia pendidikan di tuntut
dunia internasional. perannya untuk meningkatan kualitas
5) Perlindungan Terhadap Industri Kecil penyelenggaraan pendidikan dan
Pelaksanaan AFTA akan pembelajaran.
mengakibatkan tingginya tingkat Terjadinya era pasar bebas memberi
persaingan, sehingga hanya perusahaan dampak ganda, yaitu dampak yang
besar yang mampu terus berkembang. menguntungkan dan dampak yang
Perusahaan besar tersebut di-perkirakan merugikan. Dampak yang menguntungkan
terus menekan industri kecil yang pada adalah memberi kesempatan kerjasama yang
umumnya kurang mampu bersaing dengan seluas-luasnya kepada negara-negara asing.
para konglomerat. Tetapi di sisi lain, jika kita tidak mampu
6) Upaya Meningkatkan Daya Saing bersaing dengan mereka, karena sumber
Sektor Pertanian daya manusia (SDM) yang lemah, maka
Dalam upaya meningkatkan peran konsekuensinya akan merugikan bangsa
ekspor sektor pertanian, perlu kita.
dikembangkan produk-produk unggulan Beberapa isu yang mungkin akan
yang mampu bersaing di pasar, baik pasar menjadi tantangan bagi masyarakat ekonomi
domestik maupun pasar internasional. Asean adalah 1) Implikasi franchise, kartel
Pengembangan produk-produk unggulan ekonomi, produk dalam negeri, 2) Implikasi
dilaksanakan melalui serangkaian proses sekolah bertaraf internasional, 3) Implikasi
yang saling terkait serta membentuk suatu persaingan anggota negara asean dan
sistem agribisnis yang terdiri dari sistem pra keamanan, 4) Implikasi moralitas seperti
produksi, produksi, pengolahan dan seks bebas, narkoba, ilegal custom, human
pemasaran (litbang Deptan, 2003). trafficking, dan 5) Implikasi peningkatan
7) Tantangan Pendidikan di Era AFTA kesejahteraan, nilai jual, dan lain-lain.
Perdagangan atau pasar bebas, dapat Karena itu, tantangan kita pada masa
dikatakan sebagai tantangan. Tantangan yang akan datang ialah meningkatkan daya
yang terkandung pada sistem pasar bebas saing dan keunggulan kompetitif di semua
adalah bagaimana kita dapat memanfaatkan sektor, baik sektor riil maupun moneter,
sebaik-baiknya setiap peluang untuk dengan mengandalkan pada kemampuan
mengembangkan industri dan menghasilkan SDM, teknologi, dan manajemen tanpa
Copyright © 2016, JMIE, p-ISSN 2541-2124, e-ISSN: 2541-2140
JMIE, 1 (1), 2016, 75

mengurangi keunggulan komparatif yang Kondisi kemajuan teknologi


telah dimiliki bangsa kita. informasi dan industri di atas yang
Terjadinya perdagangan bebas harus berlangsung dengan amat cepat dan ketat di
dimanfaatkan oleh semua pihak dalam era globalisasi menuntut setiap negara untuk
berbagai aspek kehidupan, termasuk aspek berbenah diri dalam menghadapi persaingan
pendidikan, di mana pendidikan diharuskan tersebut. Bangsa yang yang mampu
mampu menghadapi perubahan yang cepat membenahi dirinya dengan meningkatkan
dan sangat besar dalam tentangan pasar sumber daya manusianya, kemungkinan
bebas, dengan melahirkan manusia-manusia besar akan mampu bersaing dalam
yang berdaya saing tinggi dan tangguh. kompetisi sehat tersebut.Di sinilah
Sebab diyakini, daya saing yang tinggi pendidikan diharuskan menampilkan dirinya
inilah agaknya yang akan menentukan agar mampu mendidik dan menghasilkan
tingkat kemajuan, efisiensi dan kualitas para siswa yang berdaya saing tinggi
bangsa untuk dapat memenangi persaingan (qualified). Dalam konteks ini, berbagai
era pasar bebas yang ketat tersebut. tantangan pendidikan menghadapi era pasar
SDM yang tangguh adalah SDM bebas adalah sebagai berikut:
yang menguasai ilmu pengetahuan dan Pertama, tantangan untuk
teknologi (IPTEK).Tugas pendidikan, selain meningkatkan nilai tambah, yaitu bagaimana
mempersiapkan sumber daya manusia meningkatkan produktivitas kerja nasional
sebagai subjek perdagangan bebas, juga serta pertumbuhan dan pemerataan ekonomi,
membina penguasaan ilmu pengetahuan dan sebagai upaya untuk memelihara dan
teknologi yang nyatanya sangat berperan meningkatkan pembangunan berkelanjutan
dalam membantu dunia usaha dalam upaya (continuing development ). Kedua,
meningkatkan perekonomian nasional tantangan untuk melakukan riset secara
Nasution, 2005). komprehensif terhadap terjadinya era
Kompetisi ekonomi pada era pasar reformasi dan transformasi struktur
bebas juga ditandai dengan adanya masyarakat, dari masyarakat tradisional-
perjalanan lalu lintas barang, jasa, modal agraris ke masyarakat modern-industrial dan
serta tenaga kerja yang berlangsung secara informasi-komunikasi, serta bagaimana
bebas, kemudian adanya tuntutan teknologi implikasinya bagi peningkatan dan
produksi yang makin lama makin tinggi pengembangan kualitas kehidupan SDM,
tingkatannya, sehingga makin tinggi pula Ketiga, tantangan dalam persaingan global
tingkat pendidikan yang dituntut dari para yang semakin ketat, yaitu meningkatkan
pekerjanya. daya saing bangsa dalam menghasilkan
Kemudian dalam perkembangan karya-karya kreatif yang berkualitas sebagai
selanjutnya, kemajuan teknologi komunikasi hasil pemikiran, penemuan dan penguasaan
menyebabkan tidak adanya jarak dan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni,
batasan antara satu orang dengan orang lain, Keempat, tantangan terhadap munculnya
kelompok satu dengan kelompok lain, serta invasi dan kolonialisme baru di bidang ilmu
antara negara satu dengan negara lain. pengetahuan dan teknologi, yang
Komunikasi antar-negara berlangsung menggantikan invasi dan kolonialisme di
sangat cepat dan mudah. Begitu juga bidang politik dan ekonomi (Khairuddin,
perkembangan informasi lintas dunia dapat 1999).
dengan mudah diakses melalui teknologi Semua tantangan tersebut menuntut
informasi seperti melalui internet.adanya SDM yang berkualitas dan berdaya
Perpindahan uang dan investasi modal oleh saing di bidang-bidang tersebut secara
pengusaha asing dapat diakukan dalam komprehensif dan komparatif yang
hitungan detik. berwawasan keunggulan, keahlian
profesional, berpandangan jauh ke depan
Copyright © 2016, JMIE, p-ISSN 2541-2124, e-ISSN: 2541-2140
JMIE, 1 (1), 2016, 76

(visioner), rasa percaya diri dan harga diri menghadapi AFTA terdapat 5 keterampilan
yang tinggi serta memiliki keterampilan yang harus dipenuhi oleh seorang lulusan
yang memadai sesuai kebutuhan dan daya perguruan tinggi agar dapat bersaing, yaitu:
tawar pasar. kemampuan berkomunikasi secara verbal,
Kemampuan-kemampuan itu harus kolaborasi, profesional di bidangnya,
dapat diwujudkan dalam proses pendidikan mampu menulis dengan baik, serta
yang berkualitas, sehingga dapat kemampuan untuk memecahkan masalah.
menghasilkan lulusan yang berwawasan Lebih jauh model pembelajaran yang sesuai
luas, unggul dan profesional, yang akhirnya dengan ciri abad ke-21 dapat diidentifikasi
dapat menjadi teladan yang dicita-citakan antara lain pembelajaran yang diarahkan
untuk kepentingan masyarakat, bangsa dan untuk mendorong peserta didik mencari tahu
negara. dari berbagai sumber observasi, dan bukan
diberitahu, pembelajaran yang diarahkan
b. Pendidikan dan Kemampuan untuk mampu merumuskan masalah, bukan
Bersaing Bangsa hanya menjawab masalah, pembelajaran
Pendidikan harus benar-benar yang diarahkan untuk melatih berfikir
diberdayakan oleh kita semua, sehingga analitis dan bukan berfikir mekanistis, serta
nantinya, pendidikanlah yang akan mampu pembelajaran yang menekankan pentingnya
memberdayakan masyarakat secara luas. kerjasama dan kolaborasi dalam
Masyarakat yang diberdayakan oleh sistem menyelesaikan masalah.
pendidikan memiliki keunggulan komparatif
dan kompetitif dalam konteks persaingan c. Strategi Lembaga Pendidikan
global. Konsekuensinya, pendidikan harus (Perguruan Tinggi) dalam
dikonseptualisasikan sebagai suatu usaha Menghadapi AFTA
dan proses pemberdayaan, yang benar-benar Era pasar bebas (AFTA) sebagai era
harus disadari secara kolektif, baik oleh keterbukaan telah memasuki berbagai strata
individu, keluarga, masyarakat, lebih-lebih kehidupan, termasuk dunia pendidikan, mau
oleh pemerintah sebagai investasi masa tidak mau, maka pendidikan dihadapkan
depan bangsa. pada kompetisi kelembagaan berskala lokal,
Dengan demikian, pendidikan nasional dan global. Lembaga pendidikan
memegang peranan penting dan strategis yang tidak siap menghadapi kompetisi
dalam menghasilkan SDM yang akan tersebut akan kehilangan peran dan posisi
membangun bangsa ini. Sikap ini tidak strategisnya dalam melahirkan sumber daya
berarti mengecilkan peran sektor lain dalam manusia yang dibutuhkan.
pembangunan bangsa. Adanya sikap bahwa Sebagaimana diketahui, bahwa
masa depan akan selalu penting dan strategis masukan (input) dalam sebuah organisasi
ini didasari oleh pertimbangan empirik merupakan bagian atau elemen yang
bahwa selama ini dan juga untuk waktu terdapat dalam sistem dan yang
yang akan datang, keberadaan sumberdaya diperlukan untuk dapat berfungsinya
manusia yang bermutu dalam arti seluas- sistem tersebut. Masukan berupa sumber
luasnya akan semakin dibutuhkan bagi daya manajemen yang terdiri atas man
pembangunan bangsa. (ketenagaan), money (dana/biaya),
Terkait dengan penguatan sumber material (bahan, sarana dan prasarana),
daya manusia dalam kerangka AFTA machine (mesin, peralatan/teknologi)
dapoat dilakukan melalui pemetaan mutu, untuk mengubah masukan menjadi
analisis kebutuhan mutu serta perbaikan keluaran, method (metode), market dan
mutu untuk menyusun standar pendidikan. marketing (pasar dan pemasaran),
Lebih jauh ketrampilan seperti apa yang minute/time (waktu), dan informasi
diperlukan lulusan perguruan tinggi untuk (information), yang disingkat 7M+1I.
Copyright © 2016, JMIE, p-ISSN 2541-2124, e-ISSN: 2541-2140
JMIE, 1 (1), 2016, 77

Information Technology (IT) komparatif/perbandingan. Misalnya


merupakan dimensi penting untuk bersaing perguruan tinggi ini harus memiliki sesuatu
dan untuk mengintegrasikan sistem. Tanpa yang unik, misalnya dari sisi Information
Information Technology (IT) akan sulit Technology (IT) yang menjanjikan bahwa
untuk unggul dalam persaingan yang output (lulusan) perguruan tinggi ini akan
semakin kompetitif dengan lingkungan yang mampu menguasainya.
terlalu cepat berubah. Sistem Informasi 2) Competitive Strategy (strategi
merupakan sistem terintegrasi yang dapat persaingan) berasal dari nilai unggul yang
menyediakan informasi yang berguna untuk dimiliki oleh organisasi, yang akan
penggunanya. Dan Teknologi informasi menghasilkan keunggulan
merupakan hasil rekayasa manusia pada kompetitif/keunggulan bersaing. Misalnya,
proses penyampaian informasi dari pengirim perguruan tinggi ini memiliki nilai unggul di
ke penerima sehingga bisa lebih cepat dan bidang Information Technology (IT)
lebih luas sebarannya serta lebih lama sehingga output (lulusan) perguruan tinggi
penyimpanannya. ini akan mampu bersaing dalam masyarakat
Dengan kata lain, Sistem Informasi global.
adalah sistem yang sediakan informasi untuk 3) Alliances Strategy (strategi aliansi)
penggunanya. Kemudian Teknologi berasal dari nilai rendah yang ada pada
Informasi lebih kepada teknologi yang organisasi, sehingga ia akan memiliki
dipakai untuk mendukung seluruh aktivitas keunggulan yang kooperatif karena bekerja
Sistem Informasi.Dalam hal ini, sistem dan sama dengan lembaga lain. Misalnya
kegiatan perkuliahan tentunya harus selaras perguruan tinggi ini akan bekerja sama
dengan pekembangan teknologi informasi dengan pemerintah dalam mewujudkan
yang demikian pesat, antara lain dengan keberhasilan dalam proses perkuliahan dan
empat ciri utama sebagai berikut: adanya dukungan dari berbagai pihak yang
1) Menggunakan penerapan dengan menyebabkan ia memiliki keunggulan
pendekatan sistem tersebut.
2) Menggunakan sumber belajar seluas Dari ketiga strategi ini kemudian
mungkin akan melahirkan tiga macam keunggulan
3) Memiliki orientasi tujuan meningkatkan yang akhirnya akan melahirkan keunggulan
kualitas belajar manusis posisional dalam mewujudkan kinerja
4) Berorientasi kepada kegiatan organisasi yang superior/unggul. Sebagai
pembelajaran yang tidak hanya sampai seorang pimpinan pada perguruan tinggi
kepada batas pembelajaran kolektif, yang ditugaskan untuk
tetapi juga individual. memasarkan/mempromosikan perguruan
Untuk unggul dalam persaingan, tinggi tersebut kepada calon mahasiswa dan
perguruan tinggi harus menciptakan nilai stakeholders yang melibatkan semua sistem
dari jasa yang ditawarkan sehingga image- dan sub sistem, maka tentunya saya akan
nya baik dan pelanggan/mahasiswa akan mempromosikan nilai-nilai unggul dan unik
puas dan loyal. Image yang baik sebagai yang ada pada perguruan tinggi ini untuk
langkah awal dalam mewujudkan kinerja kemudian melalui strategi kompetitif dan
organisasi yang superior/unggul. Ada tiga komparatif akan melahirkan keunggulan
strategi untuk mewujudkan kinerja komparatif dan kompetitif serta mampu
organisasi yang unggul ini, yaitu bekerja sama untuk mewujudkan kinerja
sebagaimana gambar berikut: organisasi yang superior/unggul.
1) Comparative Strategy (strategi Karena yang dijual dalam pendidikan
perbandingan) berasal dari sumber daya adalah jasa, maka sebagai sebuah sistem,
yang unik yang dimiliki oleh organisasi, perlu dilakukan perbaikan secara terus-
yang akan menghasilkan keunggulan menerus (continuous improvement),
Copyright © 2016, JMIE, p-ISSN 2541-2124, e-ISSN: 2541-2140
JMIE, 1 (1), 2016, 78

menentukan standar mutu (quality 4. Kesimpulan


assurance), perubahan kultur (change of Berdasarkan hasil temuan di atas
culture), dan perubahan organisasi (upside- dapat disimpulkan bahwa dampak era
down organization), serta mempertahankan perdagangan bebas (AFTA) terhadap
hubungan dengan pelanggan (keeping close pendidikan terutama pembentukan character
to the customer). Semua ini dilakukan untuk building sangat berpengaruh. Permasalahan
menciptakan rasa puas dan image yang baik lemahnya Sumber Daya Manusia (SDM)
bagi customer. Jambi pada dasarnya berawal dari
Pemasaran adalah proses rendahnya tingkat pendidikan, lemahnya
perencanaan dan pelaksanaan strategi untuk keahlian dan manajemen serta kurangnya
mendapatkan barang dan jasa kepada penguasaan teknologi. Lemahnya SDM
pelanggan. Komponen pemasaran dapat Jambi menyebabkan Jambi kurang mampu
digambarkan sebagai"empat P", yaitu bersaing dengan daerah-daerah lain, padahal
Product (Produk), Price (Nilai), Promotion secara fisiografis Jambi termasuk daerah-
(Promosi), dan Place (Tempat). daerah lain yang memiliki kekayaan alam
Produk terdiri dari produk dan jasa melimpah, tetapi sayangnya tidak dikelola
yang dihasilkan organisasi, hal ini ditandai dengan baik karena kualitas Sumber Daya
dengan kualitas, bermacam-macam, Manusia (SDM)-nya yang kurang
kemasan, dan jaminan. Harga adalah jumlah mendukung.
yang akan dikenakan pada customers untuk Direkomendasikan kepada pihak
produk atau jasa. Promosi adalah bagaimana pengambil kebijakan agar memperkuat
kita akan menciptakan kesadaran produk karakter bangsa (character building)
atau jasa di pasar; iklan, publisitas, dan mengingat implikasi dari AFTA dapat
penjualan adalah aspek-aspek promosi. memberi implikasi, pada munculnya
Tempat (distribusi) adalah bagaimana kita franchise, kartel ekonomi, keterancaman
akan membawa produk atau layanan kepada produk dalam negeri, daya saing sekolah
pelanggan,terdiri grosir, pengecer, pemasar dengan masuknya sekolah bertaraf
multilevel, dan perwakilan penjualan. Hal internasional, serta terjadinya persaingan
inilah yang menjadi mixmarketing sebagai anggota negara Asean dan keamanan.
seperangkat alat dan teknik untuk mencapai
pemasaran yang baik. Ucapan Terimakasih
Rencana pemasaran yang paling Terima kasih disampaikan kepada semua
efektif dan efisien adalahdengan pihak yang telah memberikan bantuan baik
memaksimalkan sinergitas antara produk, secara langsung maupun tidak langsung
saluran distribusi, harga, dan dalam penyelesaian artikel ini, khususnya
promosi.Sebuah promosi yang terpadu kepada responden yang telah memberikan
merupakan strategi di seluruh lini produk informasi dan kolega yang memberikan
akanmenghemat uang dan menyajikan masukan perbaikan.
gambaran yang konsisten dari perusahaan
dalam pikiran konsumen. Dari pilihan Daftar Pustaka
komplemen terproduk, skala ekonomi yang ACTE. (2010). Directors of Career
signifikan dalam bahan baku dan kemasan Technical Education and Partnership
dapat direalisasikan. Produk dengan sejenis for 21st Century Skills, Up to the
proses produksi akanmemungkinkan untuk Challenge; The Role of Career and
pengembangan spesialisasidan pencapaian Technical Educatoion and 21
st
standar kualitas tinggi. Century Skillsollegeand Career
Readiness, 2010.

Copyright © 2016, JMIE, p-ISSN 2541-2124, e-ISSN: 2541-2140


JMIE, 1 (1), 2016, 79

Rachman, A. (2002). Kualitas Pendidikan Kurniawan, K. (1999). Arah pendidikan


Harus Dimaksimalkan, Media nasional memasuki milenium ketiga.
Indonesia, 30 Mei 2002. Suara Pembaharuan, Januari 1999.
ASEAN Secretariat. (1995(. ASEAN Robertson, R. (2003). The three waves of
framework agreement on globalization: A history of a
services.Jakarta. Asean developing global consciousness.
Secreatriat.1995. Zed Books.
Enders, J., & Fulton, O. (2002). Higher Stiglitz, J. E. (2002). Globalization and its
education in a globalising Discontents (Vol. 500). Norton: New
world. International Trends and York.
Mutual Observations.
Dordrecht/Boston/London.. http://pse.litbang.deptan.go.id/publikasi/FA
Hunger, J. D., & Wheelen, T. L. (2003). E_21_1_2003_0.pdf. (diakses pada
Manajemen strategis. Yogyakarta: tanggal 18 Nopember 2014).
Andi http://www.uny.ac.id/berita/kesiapan-sdm-
Nasution, S. (2005). Sosiologi pendidikan. indonesia-menghadapi-afta-
Jakarta: Bumi Aksara. 2015.html diakses tanggal 1
Desember 2014
.

Copyright © 2016, JMIE, p-ISSN 2541-2124, e-ISSN: 2541-2140

Anda mungkin juga menyukai