Assalamualaikum wr.wb
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan perkenanan-Nya
sehingga kami dapat menulis dan menyusun makalah ini dengan judul “SISTEM
PENCERNAAN PADA MANUSIA” maka makalah ini berisikan penjelasan mengenai system
pencernaan pada manusia yang meliputi: pengertian system pencernaan pada manusia, ciri-ciri
system pencernaan pada manusia, alat/organ-organ pencernaan manusia, mekanisme proses
pencernaan pada manusia dan gangguan pada pencernaan pada manusia.
Makalah ini kami susun secara praktis dan sederhana agar lebih mudah untuk dipahami para
pembaca dengan adanya makalah ini, nantinya kita dapat lebih memahami tentang bagaimana
system pencernaan pada manusia.
Kami juga menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini mungkin terdapat kesalahan
bahkan tidak ada kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari semua
pihak sangat kami butuhkan demi kesempurnaan makalah ini.
Wassalamualaikum wr.wb
Pagaral
am, Mei 2020
1
DAFTAR ISI
Kata Pengantar...................................................................................................................... 1
Daftar Isi................................................................................................................................. 2
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................... 3
A. Latar Belakang................................................................................................................ 3
B. Rumusan Masalah......................................................................................................... 3
C. Tujuan............................................................................................................................. 4
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................ 5
A. Pengertian Sistem pencernaan manusia......................................................................... 5
B. Ciri-ciri Sistem pencernaan manusia............................................................................ 5
C. Alat-alat pencernaan manusia...................................................................................... 6
D. Mekanisme atau proses pencernaan manusia...........................................................12
E. Gangguan sistem pencernaan pada manusia……………………………..............................
…….13
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................ 17
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap makhluk hidup pasti perlu makan karena makanan merupakan sumber energi pada
makhluk hidup. Makhluk hidup memerlukan energi untuk melakukan aktivitas seperti belajar,
jalan, berbicara, tidur dan lain sebagainya. Agar makanan yang kita makan dapat di serap di
usus halus, maka makanan itu harus di ubah menjadi bentuk sederhana melalui proses
pencernaan, zat makanan yang mengalami proses pencernaan di dalam tubuh adalah karbohidrat,
protein, dan lemak. Sedangkan unsur-unsur mineral, vitamin, dan air tidak mengalami proses
pencernaan. Proses pencernaan pada manusia dapat di bedakan menjadi dua macam yaitu proses
pencernaan secara mekanik dan kimiawi (enzimatis). Saat mengunyah makanan seperti nasi,
roti, umbi dan pisang berarti proses pencernaan mekanik (fisik) sedang berlangsung dan proses
pencernaan mekanik adalah proses perubahan makanan dari bentuk besar atau kasar menjadi
bentuk kecil atau halus. Pada manusia dan mamalia umumnya proses pencernaan mekanik
dilakukan dengan menggunakan gigi.
Proses pencernaan makanan pada manusia melibatkan alat-alat pencernaan makanan yang
kita makan. Alat pencernaan makanan dapat di bedakan atas saluran pencernaan dan kelenjar
pencernaan. Saluran pencernaan manusia memanjang dari mulut sampai anus, terdiri dari mulut
(kaum olis), kerongkongan (esofagus), lambung (ventlikulus), usus halus (intestinum), usus besar
(kolon), dan anus. Kelenjar pencernaan menghasilkan enzim-enzim yang membantu proses
pencernaan kimiawi. Kelenjar air liur, kelenjar getah lambung, hati (hepar), dan pankreas.
B. Rumusan Masalah
Adapun masalah yang akan dibahas dalam makalah ini yaitu:
1. Apa yang dimaksud dengan system pencernaan pada manusia?
2. Bagaimana ciri-ciri system pencernaan manusia?
3. Bagaimana susunan organ-organ pencernaan pada manusia?
4. Bagaimana mekanisme proses pencernaan pada manusia?
5. Bagaimana gangguan atau kelainan pada system pencernaan manusia?
3
C. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu:
1. Menjelaskan apa yang dimaksud dengan system pencernaan pada manusia.
2. Menjelaskan ciri-ciri system pencernaan manusia.
3. Menjelaskan susunan organ-organ pencernaan pada manusia.
4. Menjelaskan mekanisme proses pencernaan pada manusia.
5. Menjelaskan gangguan pada system pencernaan pada manusia.
6. Untuk memenuhi penugasan makalah KAPITA SELEKTA IPA
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
System pencernaan pada manusia memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Terdiri dari beberapa system organ/alat pencernaan (rongga mulut-rektum).
2. Dalam melakukan proses pencernaan dibantu oleh enzim-enzim tertentu tergantung dari
bahan makanan yang akan dicerna.
3. Enzim dihasilkan oleh organ-organ pencernaan.
4. Proses pencernaan makanan dibagi atas dua yaitu pencernaan secara mekanik dan secara
kimiawi.
6
Faring merupakan persimpangan antara tenggorokan dengan kerongkongan. Di pangkal
faring terdapat katup yang disebut epiglotis. Bagian depan faring berhubungan dengan
tenggorokan, sedangkan bagian belakang berhubungan dengan kerongkongan.
c. Kerongkongan (esophagus)
Kerongkongan merupakan penghubung antara mulut dengan lambung. Organ ini berbentuk
tabung yang panjangnya sekitar 25 cm. Kerongkongan terletak di belakang saluran pernapasan.
Pada batas antara esophagus dengan lambung terdapat sfinger esophagi (sphincter esophagi)
yang berfungsi mengatur agar makanan yang sudah masuk ke dalam lambung tidak kembali ke
esophagus. Makanan ketika melewati kerongkongan didorong dengan menggunakan gerakan
otot kerongkongan yang disebut gerak peristaltik.
d. Lambung (ventrikulus)
Lambung atau perut besar terletak di bagian atas rongga perut sebelah kiri. Lambung terdiri
atas tiga bagian, yaitu bagian atas (kardiak) berbatasan dengan kerongkongan, bagian tengah
(fundus), dan bagian bawah (pilorus). Di ujung lambung terdapat otot lingkar yang mengatur
masuk atau keluarnya makanan di lambung. Otot lingkar itu cenderung tertutup dan membuka
hanya pada saat ada makanan masuk ke lambung atau saat muntah. Otot lingkar lainnya terdapat
di ujung lambung yang berbatasan dengan usus halus, yaitu otot lingkar pilorus.
Pada dinding lambung bagian fundus terdapat kelenjar lambung yang dapat menghasilkan 400 -
800 ml getah lambung. Getah lambung terdiri atas air, lendir, asam lambung, enzim pepsinogen,
dan renin. Dinding lambung terdiri atas otot yang tersusun melingkar, memanjang, dan
menyerong. Kontraksi otot lambung menyebabkan makanan teraduk merata dengan getah
lambung.
e. Usus halus
Usus halus merupakan saluran makanan terpanjang, panjangnya kurang lebih 5 m, serta
banyak mengandung pembuluh darah dan limfa. Usus halus terdiri dari:
1). usus dua belas jari (duodenum)
Usus dua belas jari atau duodenum adalah bagian dari usus halus yang terletak setelah
lambung dan menghubungkannya ke usus kosong (jejunum). Bagian usus dua belas jari
7
merupakan bagian terpendek dari usus halus, dimulai dari bulbo duodenale dan berakhir di
ligamentum treitz. Usus dua belas jari merupakan organ retroperitoneal, yang tidak terbungkus
seluruhnya oleh selaput peritoneum. pH usus dua belas jari yang normal berkisar pada derajat
sembilan. Pada usus dua belas jari terdapat dua muara saluran yaitu dari pankreas dan kantung
empedu. Lambung melepaskan makanan ke dalam usus dua belas jari (duodenum), yang
merupakan bagian pertama dari usus halus. Makanan masuk ke dalam duodenum melalui
sfingter pilorus dalam jumlah yang bisa di cerna oleh usus halus. Jika penuh, duodenum akan
megirimkan sinyal kepada lambung untuk berhenti mengalirkan makanan.
Empedu dihasilkan oleh sel hati. Cairan empedu dari hati ditampung di kantong empedu,
kemudian dialirkan ke usus dua belas jari melalui saluran empedu. Cairan empedu berfungsi
mengemulsikan lemak. Empedu berwarna kecoklatan karena merupakan hasil pemecahan
hemoglobin.
8
Usus tebal mengatur kadar air pada sisa makanan. Apabila kadar air pada sisa makanan
terlalu banyak, dinding usus tebal menyerap kelebihan air tersebut. Sebaliknya, jika sisa
makanan kekurangan air, dinding usus tebal mengeluarkan air ke sisa makanan tersebut. Di
dalam usus tebal terdapat bakteri koli (Escherichia coli) yang membantu proses pembusukan sisa
makanan menjadi feses. Bakteri koli juga membantu pembentukan vitamin K dan vitamin B-12.
Selain itu, bakteri koli dapat menghambat pertumbuhan bakteri penyebab penyakit.
1). Usus Buntu (sekum)
Usus buntu atau sekum (Bahasa Latin: caecus, “buta”) dalam istilah anatomi adalah suatu
kantung yang terhubung pada usus penyerapan serta bagian kolon menanjak dari usus besar.
Organ ini ditemukan pada mamalia, burung, dan beberapa jenis reptil. Sebagian besar herbivora
memiliki sekum yang besar, sedangkan karnivora eksklusif memiliki sekum yang kecil, yang
sebagian atau seluruhnya digantikan oleh umbai cacing.
2). Umbai Cacing (Appendix)
Umbai cacing atau apendiks adalah organ tambahan pada usus buntu. Infeksi pada organ ini
disebut apendisitis atau radang umbai cacing. Apendisitis yang parah dapat menyebabkan
apendiks pecah dan membentuk nanah di dalam rongga abdomen atau peritonitis (infeksi rongga
abdomen).Dalam anatomi manusia, umbai cacing atau dalam bahasa Inggris, vermiform
appendix (atau hanya appendix) adalah hujung buntu tabung yang menyambung dengan caecum.
Umbai cacing terbentuk dari caecum pada tahap embrio. Dalam orang dewasa, Umbai cacing
berukuran sekitar 10 cm tetapi bisa bervariasi dari 2 sampai 20 cm. Walaupun lokasi apendiks
selalu tetap, lokasi ujung umbai cacing bisa berbeda – bisa di retrocaecal atau di pinggang
(pelvis) yang jelas tetap terletak di peritoneum. Banyak orang percaya umbai cacing tidak
berguna dan organ vestigial (sisihan), sebagian yang lain percaya bahwa apendiks mempunyai
fungsi dalam sistem limfatik. Operasi membuang umbai cacing dikenal sebagai appendektomi.
9
dinding rektum karena penumpukan material di dalam rektum akan memicu sistem saraf yang
menimbulkan keinginan untuk melakukan defekasi. Jika defekasi tidak terjadi, sering kali
material akan dikembalikan ke usus besar, di mana penyerapan air akan kembali dilakukan. Jika
defekasi tidak terjadi untuk periode yang lama, konstipasi dan pengerasan feses akan terjadi.
Orang dewasa dan anak yang lebih tua bisa menahan keinginan ini, tetapi bayi dan anak yang
lebih muda mengalami kekurangan dalam pengendalian otot yang penting untuk menunda BAB.
Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan, dimana bahan limbah keluar dari tubuh.
Sebagian anus terbentuk dari permukaan tubuh (kulit) dan sebagian lainnya dari usus.
Pembukaan dan penutupan anus diatur oleh otot sphinkter. Feses dibuang dari tubuh melalui
proses defekasi (buang air besar – BAB), yang merupakan fungsi utama anus.
2. Kelenjar Pencernaan
1). Kenjar Ludah
Kelenjar ludah merupakan kelenjar yang ada di rongga mulut yang berfungsi memproduksi
air liur (saliva).
Enzim yang dihasilkan di mulut yaitu enzim amilase yang mengubah zat tepung (amilum)
menjadi zat gula (pati).
2). Pankreas
Pankreas adalah organ pada sistem pencernaan yang memiliki dua fungsi utama yaitu
menghasilkan enzim pencernaan serta beberapa hormon penting seperti insulin. Pankreas terletak
pada bagian posterior perut dan berhubungan erat dengan duodenum (usus dua belas jari).
Pankraes terdiri dari 2 jaringan dasar yaitu :
a). Asini, menghasilkan enzim-enzim pencernaan
b). Pulau pankreas, menghasilkan hormon
Pankreas melepaskan enzim pencernaan ke dalam duodenum dan melepaskan hormon ke dalam
darah. Enzim yang dilepaskan oleh pankreas akan mencerna protein, karbohidrat dan lemak.
Enzim proteolitik memecah protein ke dalam bentuk yang dapat digunakan oleh tubuh dan
dilepaskan dalam bentuk inaktif. Enzim ini hanya akan aktif jika telah mencapai saluran
pencernaan. Pankreas juga melepaskan sejumlah besar sodium bikarbonat, yang berfungsi
melindungi duodenum dengan cara menetralkan asam lambung.
3. Hati (hepar)
10
Hati merupakan sebuah organ yang terbesar di dalam badan manusia dan memiliki berbagai
fungsi, beberapa diantaranya berhubungan dengan pencernaan. Organ ini memainkan peran
penting dalam metabolisme dan memiliki beberapa fungsi dalam tubuh termasuk penyimpanan
glikogen, sintesis protein plasma, dan penetralan obat. Dia juga memproduksi bile, yang penting
dalam pencernaan. Istilah medis yang bersangkutan dengan hati biasanya dimulai dalam hepat-
atau hepatik dari kata Yunani untuk hati, hepar.
4. Kantong empedu
Kandung empedu (Bahasa Inggris: gallbladder) adalah organ berbentuk buah pir yang dapat
menyimpan sekitar 50 ml empedu yang dibutuhkan tubuh untuk proses pencernaan. Pada
manusia, panjang kandung empedu adalah sekitar 7-10 cm dan berwarna hijau gelap – bukan
karena warna jaringannya, melainkan karena warna cairan empedu yang dikandungnya. Organ
ini terhubungkan dengan hati dan usus dua belas jari melalui saluran empedu. Empedu memiliki
2 fungsi penting yaitu:
a). Membantu pencernaan dan penyerapan lemak
b) Berperan dalam pembuangan limbah tertentu dari tubuh, terutama haemoglobin (Hb) yang
berasal dari penghancuran sel darah merah dan kelebihan kolesterol.
11
Pepsin, berfungsi untuk memecah protein menjadi pepton.
HCl (asam klorida), berfungsi untuk mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin. Sebagai
disinfektan, serta merangsang pengeluaran hormon sekretin dan kolesistokinin pada usus halus.
Lipase, berfungsi untuk memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Namun lipase yang
dihasilkan sangat sedikit.
Setelah makanan diproses di lambung yang membutuhkan waktu sekitar 3 – 4 jam, makanan
akan dibawa menuju usus dua belas jari. Pada usus dua belas jari terdapat enzim-enzim berikut
yang berasal dari pankreas:
1. Amilase. Yaitu enzim yang mengubah zat tepung (amilum) menjadi gula lebih sederhana
(maltosa).
Lipase. Yaitu enzim yang mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
Tripsinogen. Jika belum aktif, maka akan diaktifkan menjadi tripsin, yaitu enzim yang mengubah
protein dan pepton menjadi dipeptida dan asam amino yang siap diserap oleh usus halus.
Selain itu, terdapat juga empedu. Empedu dihasilkan oleh hati dan ditampung di dalam kantung
empedu. Selanjutnya, empedu dialirkan melalui saluran empedu ke usus dua belas jari. Empedu
mengandung garam-garam empedu dan zat warna empedu (bilirubin). Garam empedu berfungsi
mengemulsikan lemak. Zat warna empedu berwarna kecoklatan, dan dihasilkan dengan cara
merombak sel darah merah yang telah tua di hati. Empedu merupakan hasil ekskresi di dalam
hati. Zat warna empedu memberikan ciri warna cokelat pada feses. Selanjutnya makanan dibawa
menuju usus halus. Di dalam usus halus terjadi proses pencernaan kimiawi dengan melibatkan
berbagai enzim pencernaan. Karbohidrat dicerna menjadi glukosa. Lemak dicerna menjadi asam
lemak dan gliserol, serta protein dicerna menjadi asam amino. Jadi, pada usus dua belas jari,
seluruh proses pencernaan karbohidrat, lemak, dan protein diselesaikan. Selanjutnya, proses
penyerapan (absorbsi) akan berlangsung di usus kosong dan sebagian besar di usus penyerap.
Karbohidrat diserap dalam bentuk glukosa, lemak diserap dalam bentuk asam lemak dan gliserol,
dan protein diserap dalam bentuk asam amino. Vitamin dan mineral tidak mengalami pencernaan
dan dapat langsung diserap oleh usus halus.
Makanan yang tidak dicerna di usus halus, misalnya selulosa, bersama dengan lendir akan
menuju ke usus besar menjadi feses. Di dalam usus besar terdapat bakteri Escherichia coli.
Bakteri ini membantu dalam proses pembusukan sisa makanan menjadi feses. Selain
membusukkan sisa makanan, bakteri E. coli juga menghasilkan vitamin K. Vitamin K berperan
12
penting dalam proses pembekuan darah. Sisa makanan dalam usus besar masuk banyak
mengandung air. Karena tubuh memerlukan air, maka sebagian besar air diserap kembali ke usus
besar. Penyerapan kembali air merupakan fungsi penting dari usus besar. Selanjutnya sisa-sisa
makanan akan dibuang melalui anus berupa feses. Proses ini dinamakan defekasi dan dilakukan
dengan sadar.
2. Hepatitis
Hepatitis merupakan penyakit yang terjadi akibat infeksi virus pada hati. Virus dapat
masuk ke dalam tubuh melalui air atau makanan.
3. Diare
Diare terjadi karena adanya iritasi pada selaput dinding usus besar atau kolon. Fases
penderita diare berbentuk encer. Penyebabnya adalah penderita memakan makanan yang
mengandung bakteri atau kuman. Akibatnya gerakan peristaltic dalam usus tidak terkontrol.
Sehingga, laju makanan meningkat dan usus tidak dapat menyerap air. Namun, apabila fases
yang dikeluarkan bercampur dengan darah dan nanah, kemudian perut terasa mulas, gejala
tersebut menunjuk pada penyakit desentri. Penyebabnya yakni infeksi bakteri Shigella pada
dinding usus besar.
4. Konstipasi
Konstipasi atau yang sering kita sebut dengan sebutan “sembelit” adalah keadaan
yang dialami seseorang dengan gejala fases mengeras sehingga susah dikeluarkan. Sembelit
disebabkan oleh adanya penyerapan air pada sisi makanan. Akibatnya, fases kekurangan air dan
menjadi keras. Ini terjadi dari kebiasaan buruk yang menunda-nunda buang air besar. Selain itu,
juga karena kurangnya penderita dalam mengkonsumsi makanan berserat. Oleh karena itu,
13
banyak memakan buah-buahan dan sayur-sayuran berserat serta minum banyak air dapat
mencegah gangguan ini.
5. Apendisitis
Apendisitis merupakan gangguan yang terjadi karena peradangan apendiks.
Penyebabnya ialah adanya infeksi bakteri pada umbai cacing (usus buntu). Akibatnya, timbul
rasa nyeri dan sakit.
6. Hemeroid/Wasir/Ambeyen
Hemoroid/Wasir/Ambeyen merupakan gangguan pembengkakan pada pembuluh
vena disekitar anus. Orang yang sering duduk dalam beraktivitas dan ibu hamil seringkali
mengalami gangguan ini.
7. Maag
Orang yang mengalami maag memiliki ciri-ciri rasa perih pada dinding lambung,
mual, muntah, dan perut kembung. Gangguan ini disebabkan meningkatnya kadar asam lambung
yang dipicu karena pikiran tegang, pola makan yang tak teratur, dan lain sebagainya.
8. Tukak Lambung
Tukak lambung adalah salah satu kelainan sistem pencernaan yakni kerusakan pada
selaput lendir. Tukak lambung dapat disebabkan oleh factor-faktor kuman, toksin, ataupun
psikosomatis. Kecemasan, ketakutan, stress, dan kelelahan merupakan faktor psikosomatis yang
akhirnya dapat merangsang pengeluaran HCL di lambung. Jika HCL berlebihan, selaput lendir
lambung akan rusak.
14
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
system pencernaan manusia adalah system organ dalam manusia yang menerima makanan
dan mengubahnya dari ukuran besar menjadi ukuran yang lebih halus serta memecah molekul
kompleks menjadi molekul yang lebih sederhana dengan menggunakan enzim dan organ-organ
pencenaan sehingga makanan tersebut mudah dicerna oleh tubuh.
System pencernaan pada manusia memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Terdiri dari beberapa system organ/alat pencernaan (rongga mulut-rektum).
2. Dalam melakukan proses pencernaan dibantu oleh enzim-enzim tertentu tergantung dari bahan
makanan yang akan dicerna.
3. Enzim dihasilkan oleh organ-organ pencernaan.
4. Proses pencernaan makanan dibagi atas dua yaitu pencernaan secara mekanik dan secara
kimiawi.
15
Saluran pencernaan terdiri dari mulut (Oris), pangkal kerongkongan (faring), kerongkongan
(esofagus), lambung (ventrikulus), usus halus yang terdiri atas: usus 12 jari (duodenum), usus
kosong (jejunum), dan usus penyerapan (ileum) sedangkan usus besar, terdiri atas usus tebal
(kolon), poros usus (rektum), dan anus. Kelenjar pencernaan terdiri dari kelenjar ludah, kelenjar
pancreas, kelenjar empedu. Proses pencernaan pada manusia terjadi secara mekanik oleh gigi dan
otot saluran pencernaan dan secara kimiawi oleh enzim-enzim yang dihasilkan oleh kelenjar
pencernaan.
Gangguan pada system pencernaan terdiri dari: gastritis, hepatitis, diare, konstipasi, apendisitis,
ambeyen, maag, tukak lambung.
Daftar Pustaka
Anonymdalam http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-irmadyahay-6313-2-
babii.pdf
Anonim. Makalah Anfisman. Dalam https://www.scribd.com/doc/96512493/makalah-anfis#
Husadanin, dian. 2013.
Makalah Sistem Pencernaan dalam
https://dianhusadanindyapp.wordpress.com/2013/02/21/makalah-sistem-pencernaan/
Madan, surya. 2014.
SystemPencernaanpadamanusiadalam
https://suryaramadan.wordpress.com/2014/11/05/37/sistem pencernaan pada manusia
Sridianti.
Gambar bagan system pencernaan pada manusia dalam http://www.sridianti.com/gambar-bagan-
sistem-pencernaan-manusia.html
16