1.Pengkajian
Pengkajian adalah tahap awal dari proses keperawatan dan merupakan suatu proses yang
sistematis dalam pengumpulan data dari berbagai sumber data untuk mengevaluasi dan
mengidentifikasi status kesehatan pasien. Tahap pengkajian merupakan dasar utama dalam
memberikan asuhan keperawatan sesuai dengan kebutuhan individu. (Nursalam. 2001:17).
Hubungan yang baik antara perawat klien (keluarga) merupakan modal utama pelaksanaan
asuhan keperawatan. Hubungan tersebut dapat dibentuk dengan menerapkan komunikasi
terapeutik yang merupakan strategi perawat untuk memberikan bantuan kepada klien untuk
memenuhi kebutuhan kesehatannya.
Pengkajian awal
Pengkajian ini terfokus sesuai data yang diperoleh dari unit pelayanan kesehatan.
Pengkajian lanjutan adalah tahap pengkajian untuk memperoleh data yang lebih lengkap sesuai
masalah kesehatan keluarga yang berorientasi pada pengkajian awal. (Suprajitno. 2004:39)
Yang termasuk dalam tahap pengkajian yakni, pengumpulan data dari keluarga dapat dilakukan
dengan metode :
Wawancara
Berkaitan dengan hal-hal yang perlu diketahui, baik aspek fisik, mental, sosial budaya, ekonomi,
kebiasaan, lingkungan dan sebagainya.
Pengamatan
Pengamatan terhadap hal-hal yang tidak perlu dipertanyakan karena sudah dianggap cukup
melalui pengamatan saja, diantaranya yang berkaitan dengan lingkungan fisik, misalnya
ventilasi, penerangan, kebersihan dan sebagainya.
Studi dokumentasi
Studi berkaitan dengan perkembangan kesehatan anak, diantaranya melalui Kartu Menuju Sehat
(KMS), Kartu Keluarga dan catatan-catatan lainnya.
Pemeriksaan fisik
Dilakukan terhadap anggota keluarga yang mempunyai masalah kesehatan dan keperawatan,
berkaitan dengan keadaan fisik, misalnya : kehamilan, kelainan organ tubuh dan tanda-tanda
penyakit. (Effendy, Narsul. 1998:47).
Data umum
Meliputi nama kepala keluarga, alamat, pekerjaan dan pendidikan kepala keluarga, komposisi
keluarga yang terdiri dari nama, jenis kelamin, hubungan dengan kk, umur, pendidikan dan
status imunisasi dari masing-masing anggota keluarga serta genogram..
Suku bangsa
Mengkaji asal suku bangsa keluarga tersebut serta mengidentifikasi budaya suku
bangsa tersebut terkait dengan kesehatan.
Agama
Mengkaji agama yang dianut oleh keluarga serta kepercayaan yang dapat
mempengaruhi kesehatan.
Aktifitas rekreasi
Rekreasi tidak hanya dilihat kapan saja pergi bersama-sama untuk mengunjungi
tempat rekreasi tertentu namun dengan menonton TV dan mendengarkan radio juga
merupakan aktifitas rekreasi.
Menjelaskan bagaimana tugas perkembangan yang belum terpenuhi oleh keluarga serta
kendalanya.
Pengkajian lingkungan
Karakteristik rumah
Diidentifikasi dengan melihat luas rumah, tipe rumah, jumlah ruangan, jumlah jendela,
pemanfaat ruangan, peletakan perabotan rumah, dan denah rumah.
Karakteristik tetangga
Menjelaskan mengenai karakteristik tetangga dan komunitas setempat yang meliputi kebiasaan,
lingkungan fisik, aturan atau kesepakatan penduduk setempat, budaya dan mempengaruhi
kesehatan.
Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat menjelaskan mengenai waktu yang
digunakan keluarga untuk berkumpul serta perkumpulan keluarga yang ada.
Jumlah anggota keluarga yang sehat, fasilitas yang dimiliki keluarga untuk menunjang kesehatan
yang meliputi fasilitas fisik, psikologis, atau dukungan dari anggota keluarga dan fasilitas sosial
atau dukungan masyarakat setempat.
Pola komunikasi
Struktur peran
Menjelaskan peran dari masing-masing anggota keluarga baik secara formal maupun informal.
Menjelaskan mengenai nilai norma yang dianut masyarakat yang berhubungan dengan
kesehatan.
Sejauh mana keluarga menyediakan makanan, pakaian dan perlindungan terhadap anggota yang
sakit. Pengetahuan keluarga mengenai sehat-sakit, kesanggupan keluarga melakukan pemenuhan
tugas perawatan keluarga yakni : mengenal masalah kesehatan yang tepat, merawat anggota
keluarga yang sakit, memelihara lingkungan rumah yang sehat, menggunakan fasilitas atau
pelayanan kesehatan di masyarakat.
Fungsi reproduksi
Mengkaji berapa jumlah anak, merencanakan jumlah anggota keluarga, metode apa yang
digunakan keluarga dalam mengendalikan jumlah anggota keluarga.
Fungsi ekonomi
Mengkaji sejauh mana keluarga memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan, dan
memanfaatkan sumber yang ada di masyarakat dalam upaya meningkatkan status kesehatan
masyarakat.
Yaitu stresor yang dialami keluarga yang memerlukan penyelesaiaan dalam waktu ± 6 bulan dan
jangka panjang yaitu yang memerlukan penyelesaian lebih dari 6 bulan.
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan semua anggota keluarga. Metode yang digunakan pada pemeriksaan
tidak berbeda dengan pemeriksaan fisik di klinik.
Harapan masyarakat
Pada akhir pengkajian, perawat menanyakan harapan masyarakat terhadap petugas kesehatan
yang ada. (Mubarak, Wahid Iqbal. 2006:287-290)
Dari hasil pengkajian didapatkan data mengenai gejala dari gangguan kesehatan dimana masalah
kesehatan yang dialami oleh keluarga memerlukan bantuan untuk segera ditangani dengan cepat.
Pada diagnosis keperawatan aktual, faktor yang berhubungan merupakan etiologi, atau faktor
penunjang lain yang telah mempengaruhi perubahan status kesehatan.
– Maturasional
Secara umum faktor-faktor yang berhubungan atau etiologi diagnosis keperawatan keluarga
adalah adanya : ketidaktahuan (kurangnya pengetahuan, pemahaman, kesalahan persepsi),
ketidaktahuan (sikap dan motivasi), dan ketidakmampuan (kurangnya keterampilan terhadap
suatu prosedur atau tindakan, kurangnya sumber daya keluarga baik finansial, sistem pendukung,
lingkungan fisik dan psikologis)
Sudah ada data yang menunjang namun belum terjadi gangguan, tetapi tanda tersebut dapat
menjadi masalah aktual apabila tidak segera mendapatkan bantuan pemecahan dari tim kesehatan
atau keperawatan.
Suatu keadaan dimana keluarga dalam keadaan sejahtera sehingga kesehatan keluarga dapat
ditingkatkan. (Mubarak, Wahid Iqbal. 2006:290-291).
Setelah data dianalisa kemungkinan perawat kesehatan masyarakat dalam satu keluarga
dapat menemukan lebih dari satu masalah kesehatan dan keperawatan keluarga yang mana
masalah tersebut tidak dapat ditangani sekaliguss mengingat kondisi dan sumber daya yang
dimiliki oleh keluarga atau petugas kesehatan. Mengingat situasi tersebut maka perawat
kesehatan masyarakat atau perawat keluarga dapat menyusun masalah kesehatan keluarga sesuai
dengan prioritasnya. Proses skoring yang biasa digunakan menggunakan skala yang dirumuskan
oleh Baylon dan Maglaya (1979)
1 Sifat masalah 1
Ancaman kesehatan 2
Dengan mudah 2
No Kriteria Skor Bobot
Hanya sebagian 1
Tidak dapat 0
Tinggi 3
Cukup 2
Rendah 1
4 Menonjolnya masalah 1
Selanjutnya skor dibagi dengan angka yang tertinggi dan dikalikan dengan bobot
Sifat masalah
Sifat masalah kesehatan dapat dikelompokkan kedalam tidak atau kurang sehat diberikan bobot
yang lebih tinggi karena masalah tersebut memerlukan tindakan yang segera dan biasanya
masalahnya dirasakan atau disadari oleh keluarga.
Kemungkinan masalah dapat diubah
Adalah kemungkinan berhasilnya mengurangi atau mencegah masalah jika ada tindakan
(intervensi). Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam menentukan skor kemungkinan
masalah dapat diperbaiki adalah :
Pengetahuan dan teknologi serta tindakan yang dapat dilakukan untuk menangani masalah.
Sumber-sumber dari keperawatan misalnya : dalam bentuk pengetahuan, ketrampilan dan waktu.
Sumber-sumber yang ada pada keluarga baik dalam bentuk fisik, keuangan atau tenaga.
Adalah sifat dan beratnya masalah yang akan timbul yang dapat dikurangi atau dicegah. Faktor-
faktor yang perlu diperhatikan dalam menentukan skor kriteria potensi masalah bisa dicegah
adalah :
Kepelikan dari masalah yang berkaitan dengan beratnya penyakit atau masalah.
Lamanya masalah yang berkaitan dengan jangka waktu terjadinya masalah tersebut
Adanya kelompok high risk atau kelompok yang peka atau rawan.
Menonjolnya masalah
Adalah merupakan cara keluarga melihat dan menilai masalah tentang beratnya masalah serta
mendesaknya masalah untuk diatasi. Hal yang perlu diperhatikan dalam memberikan skor pada
kriteria ini, perawat perlu menilai persepsi atau bagaimana keluarga tersebut melihat masalah.
(Mubarak, Wahid Iqbal. 2006:293-294)
Penyusunan Perencanaan
Rencana keperawatan keluarga adalah merupakan kumpulan tindakan yang direncanakan
oleh perawat untuk dilaksanakan dalam menyelesaikan atau mengatasi masalah
kesehatan/masalah keperawatan yang telah diidentifikasi. (Mubarak, Wahid Iqbal. 2006:294).
Rencana Keperawatan yang berkualitas akan menjamin keberhasilan dalam mencapai tujuan
serta penyelesaian masalah.
Sasaran adalah tujuan umum yang merupakan tujuan akhir yang akan dicapai melalui segala
upaya. Prinsip yang paling penting adalah bahwa sasaran harus ditentukan bersama keluarga.
Apabila keluarga mengerti dan menerima sasaran yang telah ditentukan diharapkan mereka dapat
berpartisipasi secara aktif dalam mencapai sasaran tersebut.
Objective merupakan pernyataan yang lebih spesifik atau lebih terperinci tentang hasil yang
diharapkan dari tindakan perawatan yang akan dilakukan. Ciri tujuan atau objective yang baik
adalah spesifik, dapat diukur, dapat dicapai, realistik dan batas waktu.
Dalam memilih tindakan keperawatan sangat tergantung pada sifat masalah dan sumber-sumber
yang tersedia untuk memecahkan masalah. Dalam perawatan kesehatan keluarga tindakan
keperawatan yang dilakukan ditujukan untuk mengurangi atau menghilangkan sebab-sebab yang
mengakibatkan timbulnya ketidaksanggupan keluarga dalam melaksanakan tugas-tugas
kesehatan.
Kriteria merupakan tanda atau indikator yang digunakan untuk mengukur pencapaian tujuan,
sedangkan standar menunjukkan tingkat performance yang diinginkan untuk membandingkan
bahwa perilaku yang menjadi tujuan tindakan keperawatan telah tercapai. Pernyataan tujuan
yang tepat akan menentukan kejelasan kriteria dan standar evaluasi, sebagai berikut :
Tujuan
Kriteria
Standart
Poliklinik, keluarga membawa berobat anaknya yang sakit ke puskesmas. (Mubarak, Wahid
Iqbal. 2006:296-297)
Implementasi
Pelaksanaan merupakan salah satu tahap dari proses keperawatan keluarga dimana perawat
mendapatkan kesempatan untuk membangkitkan minat keluarga untuk mengadakan perbaikan
kearah perilaku hidup sehat. (Mubarak, Wahid Iqbal. 2006:297).
Pelaksanaan merupakan tahap realisasi dari rencana asuhan keperawatan yang telah disusun.
(Effendy, Nasrul. 1998:100). Dalam kondisi untuk membangkitkan minat keluarga dalam
berperilaku hidup sehat, maka harus memahami teknik-teknik motivasi tindakan keperawatan
keluarga yang mencakup hal-hal yang terdiri dari :
1) Memberikan informasi
C) Memberikan kepercayaan diri dalam merawat anggota keluarga yang sakit dengan cara :
D) Membantu keluarga untuk menemukan cara bagaimana membuat lingkungan menjadi sehat
dengan cara :
2) Membantu keluarga menggunakan fasilitas kesehatan yang ada. (Mubarak, Wahid Iqbal.
2006:297)
– Keterlibatan petugas kesehatan non keperawatan, kader, tokoh masyarakat, dalam rangka alih
peran.
– Terselenggaranya rujukan medis dan rujukan kesehatan
– Setiap tindakan keperawatan yang telah dilaksanakan dicatat. (Effendy, Narsul. 1998:100-
101)
Evaluasi
Evaluasi merupakan kegiatan yang membandingkan antara hasil implementasi dengan kriteria
dan standar yang telah ditetapkan untuk melihat keberhasilan (Suprajitno. 2004:57)
1) Tentukan garis besar masalah kesehatan yang dihadapi dan bagaimana keluarga mengatasi
masalah tersebut.
4) Tentukan metode atau teknik evaluasi yang sesuai serta sumber-sumber data yang
diperlukan.
5) Bandingkan keadaan yang nyata (sesudah perawatan) dengan kriteria dan standar untuk
evaluasi.
6) Identifikasi penyebab atau masalah penampilan yang tidak optimal atau pelaksanaan yang
kurang memuaskan.
7) Perbaiki tujuan berikutnya. Bila tujuan tidak tercapai perlu ditentukan alasan : mungkin
tujuan tidak realistik, mungkin tindakan tidak tepat, atau mungkin ada faktor lingkungan yang
tidak dapat diatasi.
Macam-macam evaluasi yaitu : evaluasi kuantitatif dan evaluasi kualitatif
1) Evaluasi kuantitatif
Evaluasi kuantitatif dilaksanakan dalam kuantitas atau jumlah pelayanan atau kegiatan yang
telah dikerjakan.
2) Evaluasi kualitatif
Evaluasi kualitatif merupakan evaluasi mutu yang dapat difokuskan pada salah satu dari tiga (3)
dimensi yang saling terkait yaitu :
Struktur atau sumber terkait dengan tenaga manusia, atau bahan-bahan yang diperlukan dalam
pelaksanaan kegiatan.
– Proses
Evaluasi proses berkaitan dengan kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan.
Misalnya mutu penyuluhan kesehatan yang diberikan kepada keluarga lansia dengan masalah
nutrisi.
– Hasil
Evaluasi ini difokuskan kepada bertambahnya kesanggupan keluarga dalam melaksanakan tugas-
tugas kesehatan. (Mubarak, Wahid Iqbal. 2006:298-299).