Oleh:
Himelda 21118001
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas ridho dan karunia-Nya
Laporan Kasus Kelompok Praktik Keperawatan Anak I ini dapat terselesaikan
dengan baik.Laporan ini bertujuan untuk memenuhi tugas Keperawatan Anak
yang merupakan bagian dari Mata Kuliah Keperawatan Anak I.
Kami menyadari laporan ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, saran
dan kritik yang membangun dari pembaca akan sangat kami harapkan guna
perbaikan di masa yang akan datang
Penyusun
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...........................................................................
KATA PENGANTAR.........................................................................
DAFTAR ISI........................................................................................
BAB I PENDAHULUAN....................................................................
1.1 Latar Belakang.............................................................................
1.2 Rumusan Masalah........................................................................
1.3 Tujuan Penulisan..........................................................................
1.4 Manfaat Penulisan........................................................................
1.5 Metode Penulisan.........................................................................
BAB II TINJAUAN TEORI...............................................................
2.1 Pemasangan oksigen.......................................................................
2.1.1 Pengertian Tindakan Keperawatan........................................
2.1.2 Tujuan Tindakan Keperawatan...............................................
2.1.3 Gambar Alat dan Anatomi yang berkaitan..............................
2.1.4 Indikasi Tindakan Keperawatan .............................................
2.1.5 Kontra Indikasi Tindakan Keperawatan..................................
2.1.6 Asuhan Keperawatan..............................................................
2.1.7 Persipan Tindakan Keperawatan.............................................
2.1.8 Prosedur Pelaksanaan Tindakan Keperawatan........................
2.1.9 Daftar pustaka..........................................................................
2.2 Pemasangan Nebulizer....................................................................
2.2.1 Pengertian Tindakan Keperawatan........................................
2.2.2 Tujuan Tindakan Keperawatan...............................................
2.2.3 Gambar Alat dan Anatomi yang berkaitan..............................
2.2.4 Indikasi Tindakan Keperawatan .............................................
2.2.5 Kontra Indikasi Tindakan Keperawatan..................................
2.2.6 Asuhan Keperawatan..............................................................
2.2.7 Persipan Tindakan Keperawatan.............................................
2.2.8 Prosedur Pelaksanaan Tindakan Keperawatan........................
2.2.9 Daftar pustaka..........................................................................
2.3 Pemasangan Suction.....................................................................
2.3.1 Pengertian Tindakan Keperawatan........................................
2
2.3.2 Tujuan Tindakan Keperawatan...............................................
2.3.3 Gambar Alat dan Anatomi yang berkaitan..............................
2.3.4 Indikasi Tindakan Keperawatan .............................................
2.3.5 Kontra Indikasi Tindakan Keperawatan..................................
2.3.6 Asuhan Keperawatan..............................................................
2.3.7 Persipan Tindakan Keperawatan.............................................
2.3.8 Prosedur Pelaksanaan Tindakan Keperawatan........................
2.3.9 Daftar pustaka..........................................................................
3
“PEMBERIAN OKSIGEN PADA ANAK”
4
2. TUJUAN TINDAKAN KEPERAWATAN
Memperbaiki oksigenasi jaringanMeningkatnya persentase oksigen
pada udara inhalasi akan meningkatkan konsentrasi oksigen pada alveoli
dan kenaikan tekananoksigen di dalam darah. Terapi oksigen sangat
bermanfaat bila tekanan oksigen darah rendah (hypoxic – hypoxemia)
5
2. Anatomi
6
4. INDIKASI TINDAKAN KEPERAWATAN
1. Pada kasus hipoksemia :Bayi dan anak – anak : PaO2
2. < 60 mmHg atau SaO2 < 90% (udararuangan)Neonatus : PaO2 < 50
mmHg atau SaO2< 88%2.Mencegah atau mengatasi hypoksia.
3. Penurunan PaCO2 dengan gejala dan tanda-tanda hypoksia :
dyspnea,tachypnea, gelisah, disorientasi, apatis, kesadaran menurun.
4. Keadaan lain : gagal nafas akut, shock, keracunan CO2
5. KONTRA INDIKASI TINDAKAN
KEPERAWATAN Tidak ada kontra indikasi absolute.
1. Kanul nasal : jika ada obstruksi nasal
2. Kateter nasofaringeal : jika terdapat fraktur basis
crania, traumamaksilofasial, dan obstruksi nasal.
7
6. ASUHAN KEPERAWATAN YANG BERKAITAN
8
10.Berikan bantuan terapinafas jika
diperlukan
Tahap orientasi
9
5. Perawat memperkenalkan diri
6. Menjelaskan tujuan dan tindakan
Tahap intraksi
Tahap kerja
10
b. Masker
1) Tempatkan masker kearah wajah klien dan
letakan dari hidung kebawah
2) Atur masker sesuai dengan bentuk wajah masker
harus menutup wajah sehingga sanagt sedit
oksigen yang keluar lewat mata atau sekitar pipi
dan dagu.
3) Ikatkan karet pengikat melingkar pada klien
sehingga masker terasa nyaman
4) Alasi karet dibelakang telinga dan diatas tulang
yang menonjol alas akan mencegah iritasi
masker.
Tahap terminasi
11
DAFTAR PUSTAKA
12
NEBULISASI
A. Pengertian Nebulisasi
Nebulasi adalah salah satu terapi inhalasi dengan menggunakan
alat bernama nebulizer. Alat ini mengubah cairan menjadi droplet aerosol
sehingga dapat di hirup oleh pasien. Obat yang di gunakan untuk nebulizer
dapat berupa solusio atau suspensi (Tanto, 2014).
B. Tujuan
1. Membuat sekret menjadi lebih encer dan mudah dikeluarkan
2. Memperlebar jalan napas agar pernapasan menjadi lebih lega
3. Membuat selaput lendir pada saluran napas menjadi lebih lembab
4. Mengobati peradangan pada saluran pernapasan bagian atas
5. Rileksasi dari spasme bronchial
13
b. Nebulizer Cup
c. Selang
d. Masker
e. Mouthpiece
14
f. Obat Bronkodilator
15
menutup dan membuka glotis, yaitu celah yang menghubungkan
faring dan trakea. Trakea tersusun dari cincin tulang rawan yang
dilapisi selaput lendir dan sel-sel bersilia yang dapat menyaring
udara dari kotoran. Bronkus menghubungkan trakea dengan paru-
paru kanan dan kiri. Bronkus bercabang-cabang membentuk
bronkiolus. Paru-paru kanan terdiri dari 3 gelambir dan paru-paru
kiri terdiri dari 2 gelambir. Pada paru-paru bronkiolus bercabang-
cabang lagi menjadi alveolus . Pertukaran gas Oksigen dan karbon
dioksida terjadi di alveolus.
Mekanisme Pernapasan :
a. Pernapasan dada
Fase inspirasi :
Otot antar tulang rusuk berkontraksi-tulang rusuk
terangkat-volume rongga dada membesar-tekanan
udara di paru-paru turun-udara masuk ke paru-paru
Fase ekspirasi :
Otot antar tulang rusuk berelaksasi -tulang rusuk
tertekan-volume rongga dada mengecil-tekanan
udara di paru-paru naik-udara keluar dari paru-paru.
b. Pernapasan perut
Fase inspirasi :
Otot diafragma berkontraksi-diafragma mendatar-
volume rongga dada membesar-tekanan udara di
paru-paru turun-udara masuk ke paru-paru.
Fase ekspirasi :
Otot diafragma berelaksasi -diafragma cembung ke
atas-volume rongga dada mengecil-tekanan udara di
paru-paru naik-udara keluar dari paru-paru.
Pernapasan dada dan perut dilakukan bersama-sama
pada saat kita bernapas secara biasa. Oksigen yan
16
dihirup digunakan untuk proses pembakaran zat
makanan di dalam sel-sel tubuh untuk menghasilkan
energi yang disebut proses oksidasi biologi.
17
7. Medikasi nebulizer tidak dapat diberikan terlalu lama melalui
intermittent positive pressure breathing ( IPPB ), sebab IPPB
mengiritasi dan meningkatkan bronchospasme.
18
4. infeksi kisaran normal 8. kelola pemberian
5. tidak ada deviasi dari obat bronkodilator
kisaran normal sebagaimana
mestinya
9. kelola nebulizer
ultrasonik
sebagaimana
mestinya
10. kelola udara atau
oksigen yang di
lembabkan
sebagaimana
mestinya
11. posisikan untuk
meringankan sesak
nafas
12. monitor status
pernafasan dan
oksigenisasi
sebagaimana
mestinya
19
NO PROSEDUR
1. PENGKAJIAN
1.1. Memberikan salam terapeutik
1.2. Mengkaji obat-obatan yang digunakan (albuterol : ventolin ®, proventil
® atau airet ® atau atrovent ®)
1.3. Kaji riwayat alergi dan hipersensitivitas
1.4. Mengidentifikasi alat dan bahan yang diperlukan
2. PERSIAPAN
2.1. Cuci Tangan
N
e
b
ulizer Nebulizer Cup Selang
Masker
Mouthpiece
Bengkok 1 buah
Syringe atau pipet
20
Tissue
Obat bronkodilator
NaCl 0,9%
2.3. Persiapan lingkungan :
a. Mengatur pencahayaan ruangan
b. Memasang tirai (untuk menjaga privasi klien)
3. PELAKSANAAN
3.1. Cuci tangan
3.2. Dekatkan alat ke dekat klien dan alat compressor nebulizer pada area
yang datar
3.3. Buka bagian atas cup nebulizer
3.4. Masukkan obat-obatan yang digunakan ke dalam cup nebulizer
Obat yang dimasukkan sesuai jumlah yang dibutuhkan ke dalam cup
nebulizer secara hati-hati hingga batas maksimal (apabila terjadi
perubahan warna atau menjadi kristal, segera buang dan ganti dengan
21
3.5. Hubungkan bagian atas cup nebulizer dengan cup mouthpiece atau
masker
3.6. Sambungkan selang aerosol dengan compressor nebulizer
3.9. Jika menggunakan masker, perhatikan posisi yang nyaman dan aman
untuk muka klien (ukuran masker disesuaikan dengan kebutuhan)
22
3.10. Jika menggunakan mouthpiece, letakkan antara gigi dan bibir
3.11. Tarik nafas dalam melalui mulut. Jika memungkinkan tahan nafas 2-3
detik untuk memfasilitasi obat masuk ke saluran pernafasan
3.12. Lanjutkan tindakan sampai obat habis (kurang lebih 7-10 menit)
3.13. Jika klien merasa pusing, hentikan tindakan dan istirahatkan sekitar
5 menit. Kemudian lanjutkan kembali tindakan sambil bernafas
secara perlahan-lahan
3.14. Matikan compressor nebulizer
3.15. Informasikan untuk menarik nafas dalam dan batuk untuk
membersihkan sekresi di saluran pernafasan
3.16. Setelah digunakan lepaskan masker atau mouth piece. Pindahkan selang
dan rapikan disekitarnya. Selang tidak boleh dicuci atau dibilas. Bilas
masker atau mouthpiece dan bagian penghubung dengan air hangat
3.17. Keringkan masker atau mouthpiece dengan tissue atau diangin-anginkan
3.18. Rangkai kembali bagian-bagian tersebut seperti semula dan bereskan alat
3.19. Cuci tangan
4. EVALUASI
4.1. Respon klien setelah tindakan
4.2. Menanyakan kepada klien apa yang dirasakan setelah tindakan
5. DOKUMENTASI
5.1. Mencatat semua yang dilakukan dan respon klien selama prosedur
5.2. Catat pada catatan keperawatan, keterampilan yang diajarkan dan
kemampuan klien menggunakan nebulizer
23
5.3. Mencatat dengan jelas, mudah dibaca, ditandatangani disertai nama jelas
5.4. Catatan menggunakan tinta atau ballpoint dan tidak ada bekas penghapus
24
DAFTAR PUSTAKA
Akinbami, dkk. (2011). Trends in asthma prevalence, health care use, and
mortalityin the United State, 1–8. Asmadi. (2008).
25
“SUCTIONING PADA ANAK”
26
27
28
2. anatomi
29
3. Post pneumonectomy
6. ASUHAN KEPERAWATAN
30
- Penggunaan c. Airway
otot bantu Suctioning
napas - Aukultasi suara
napas sebelum dan
sesudah dilakukan
suction
- Gunakan aliran
rendah untuk
menghilangkan
secret
- Monitor status
oksigen pasien dan
status
hemodinamik.
Keterangan :
1 : Berat
2 : Cukup
3 : Sedang
4 : Ringan
5 : Tidak ada gangguan
32
salin dalam kom bersih, handuk/tissue, pelumas/jelly, tong spatel, bengkok, set
oksigen
Fase Interaksi
33
18. Lakukan penghisapan/suction dengan menutup tubing dan keluarkan
dengan berputar (jangan melakukan penghisapan lendir lebih dari 10-15
detik)
19. Memberikan oksigen setelah melakukan penghisapan
20. Membilas suction kateter dengan penghisap air didalam kom sampai
selang penghubung bersih dari sekresi/lendir. Bila kateter masih
diperlukan, merendamnya dalam cairan desinfektan
21. Mematikan mesing penghisap
22. Melepaskan sarung tangan lalu buang ke bengkok
23. Bereskan alat dan rapihkan klien
24. Cuci tangan
Fase Terminasi
25. Mengevaluasi respons klien
26. Merencanakan tindak lanjut
27. Melakukan kontrak yang akan datang (waktu, tempat, topik)
28. Mendokumentasikan tindakan dan respon klien
34
DAFTAR PUSTAKA
.
Apperley, Thomas H. 2006. Simulation & Gaming. Parkville: Sage Publications.
Arikunto, S. (2012).
Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Black, Joyce M &
Hawks, Jane Hokanson. (2014). Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8. Singapore:
Elsevier.
35