Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
keberkahanNya, akhirnya saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini sesuai dengan waktu
yang telah ditentukan. Saya sepenuhnya menyadari, Karena apa yang saya sajikan pada
makalah ini keberadaannya masih sederhana dan jauh dari kesempurnaan karena sumber
bacaan, pengetahuan yang saya miliki sangatlah terbatas.
Disamping itu juga, saya sangat berharap agar Ibu selaku dosen mata kuliah Cara
Bekerja yang Baik di Lab sudi kiranya memberikan kritik, serta saran yang membangun demi
perbaikan mutu dan bobot karya tulis ini yang lebih baik.
Demikianlah sepatah kata pengantar yang bisa kami sampaikan dan bila ada hal-hal
yang kurang berkenan, saya meminta maaf yang sebesar-besarnya, atas perhatian Ibu saya
mengucapkan terima kasih.
BAB 1
PENDAHULUAN
Para pengguna fasilitas laboratorium tidak hanya memahami simbol – simbol yang tertera
pada label bahan kimia, tetapi harus memahami teknik-teknik penanganan bahan kimia yang
digunakan. Teknik-teknik penanganan ini dipahami dan diterapkan dengan baik dan benar
agar kesalahan dalam kerja setiap pengguna fasilitas laboratorium dapat dihindari sedini
mungkin.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui bahan kimia yang berbahaya
2. Untuk mengetahui bahaya yang ditimbulkan
3. Untuk mengetahui cara penyimpanan bahan kimia dan mencegah bahan kimia
4. Untuk mengetahui cara penanganan bahan kimia
BAB II
PEMBAHASAN
2. Bahan Kimia Korosif (Corrosive) adalah bahan kimia yang karena reaksi kimia dapat
mengakibatkan kerusakan apabila kontak dengan jaringan tubuh atau bahan lain. Zat korosif
dapat bereaksi dengan jaringan seperti kulit, mata, dan saluran pernafasan. Kerusakan dapat
berupa luka, peradangan, iritasi (gatal-gatal) dan sinsitisasi (jaringan menjadi amat peka
terhadap bahan kimia).
3. Bahan Kimia Mudah Terbakar (Flammable) adalah bahan kimia yang mudah bereaksi
dengan oksigen dan dapat menimbulkan kebakaran. Reaksi kebakaran yang amat cepat dapat
juga menimbulkan ledakan.
4. Bahan Kimia Peledak (Explosive) adalah suatu zat padat atau cair atau campuran keduanya
yang karena suatu reaksi kimia dapat menghasilkan gas dalam jumlah dan tekanan yang besar
serta suhu yang tinggi, sehingga menimbulkan kerusakan disekelilingnya. Zat eksplosif amat
peka terhadap panas dan pengaruh mekanis (gesekan atau tumbukan), ada yang dibuat
sengaja untuk tujuan peledakan atau bahan peledak seperti trinitrotoluene (TNT),
nitrogliserin dan ammonium nitrat (NH4NO3 )
5. Bahan Kimia Oksidator (Oxidation) adalah suatu bahan kimia yang mungkin tidak mudah
terbakar, tetapi dapat menghasilkan oksigen yang dapat menyebabkan kebakaran bahan-
bahan lainnya.
6. Bahan Kimia Reaktif Terhadap Air (Water Sensitive Substances) adalah bahan kimia yang
amat mudah bereaksi dengan air dengan mengeluarkan panas dan gas yang mudah terbakar.
7. Bahan Kimia Reaktif Terhadap Asam (Acid Sensitive Substances) adalah bahan kimia
yang amat mudah bereaksi dengan asam menghasilkan panas dan gas yang mudah terbakar
atau ga-sgas yang beracun dan korosif
8. Gas Bertekanan (Compressed Gases) adalah gas yang disimpan dibawah tekanan, baik gas
yang ditekan maupun gas cair atau gas yang dilarutkan dalam pelarut dibawah tekanan.
9. Bahan Kimia Radioaktif (Radioactive Substances) adalah bahan kimia yang mempunyai
kemampuan memancarkan sinar radioaktif dengan aktivitas jenis lebih besar dari 0,002
microcurie/gram. Suatu bahan kimia dapat termasuk diantara satu atau lebih golongan di atas
karena memang mempunyai sifat kimia yang lebih dari satu sifat
Laboratorium merupakan tempat kerja yang memiliki potensi sumber bahaya yang dapat
menimbulkan risiko terjadinya gangguan keselamatan dan kesehatan kerja seperti kecelakaan
kerja dan penyakit akibat kerja. Pada laboratorium analisis, banyak terdapat bahan-bahan
kimia berbahaya yang dapat menimbulkan terjadinya kecelakaan. Kualitas upaya kesehatan
dan keselamatan kerja sangat penting untuk menghindari atau meminimalkan potensi
terjadinya kecelakaan kerja. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah melalui kegiatan
analisis risiko kesehatan dan keselamatan kerja.
Risiko yang ada di laboratorium analisis adalah berkaitan dengan bahan utama yang
digunakan yaitu bahan kimia. Laboratorium ini memiliki banyak potensi bahaya yang dapat
menimbulkan risiko kesehatan dan keselamatan kerja bagi pengguna laboratorium. Kegiatan
yang dilakukan dalam laboratorium ini adalah untuk membuat reagen dan praktikum
menganalisis gugus fungsional. Bahan kimia yang digunakan dalam praktikum yang dapat
berpotensi sebagai sumber bahaya adalah HNO3 pekat, fenol, H2SO4 pekat, etanol, dan eter.
Risiko yang ditimbulkan antara lain:
a). Iritasi kulit akibat tumpahan bahan kimia yang mengenai kulit.
b). HNO3 pekat dapat menyebabkan luka bakar pada kulit,
c). Iritasi mata akibat terkena percikan,
d). Iritasi saluran pernafasan,
e). Dapat menyebabkan kerusakan paru, membran mukosa dan saluran pernafasan atas, kulit
dan mata bila terpapar terus menerus.