3482-Article Text-7107-1-10-20140721
3482-Article Text-7107-1-10-20140721
3482-Article Text-7107-1-10-20140721
Ameliana Pratiwi
Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang,
Indonesia
Abstract
___________________________________________________________________
Study design was descriptive study involving 25 respondents as assessor for acceptance larvacide
lemongrass display aspect (color and odor), ease of use, application in mosquito breeding sites, and the
availability of materials larvacide. Analyzed with descriptive method percentage. Extract the potential
to be accepted in society as larvacide, because it has the smell is liked by the community and the
availability of materials are relatively abundant in nature. But doubts the public to accept as lemongrass
extract larvacide use due process associated with the use of clean water for daily use. Thereby reducing
the interest of the community and are more likely to prefer the bathtub drain instead of using larvacide.
Advice for health agencies in order to socialize the larvacide lemongrass, lemongrass larvacide in the
community to be better known, and its benefits can be widely used. We recommend that you do research
on the application of larvacide lemongrass with a more practical, highly effective, and odorless and
striking colors that people are more interested in using it..
Alamat korespondensi: ISSN 2252-6528
Gedung F1 Lantai 2 FIK Unnes
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229
E-mail: lisasevi@ymail.com
1
Ameliana Pratiwi / Unnes Journal of Public Health 3 (2) (2014)
2
Ameliana Pratiwi / Unnes Journal of Public Health 3 (2) (2014)
3
Ameliana Pratiwi / Unnes Journal of Public Health 3 (2) (2014)
Tahap Analisis Data dan Melakukan analisis data dari hasil penelitian yang telah
Penyusunan Laporan dilakukan dan penyusunan laporan
Berdasarkan tabel dan grafik tersebut dalam kriteria tersebut. Umur responden lebih
komposisi penduduk di Lokasi penelitian, yaitu beragam, berkisar antara 20-47 tahun, yang
Kelurahan Kaliwiru 51,3% (2014 orang) lebih banyak mengikuti penelitian adalah
adalah perempuan yaitu sebanyak 2014 responden dengan umur 26-30 tahun. Tingkat
penduduk, sedangkan 48,6 % (1909 orang) pendidikan responden dalam penelitian ini juga
adalah laki-laki dengan jumlah 1909. Total beragam, 11 lulusan SMP, 11 lulusan SMA, 3
penduduk kelurahan Kaliwiru 3923 penduduk. lulusan Perguruan Tinggi dan 1 responden
Responden dari penelitian berasal dari ibu-ibu berpendidikan terakhir SD.
warga Kelurahan Kaliwiru yang berdomisili
tetap di kelurahan Kaliwiru. Dari kriteria
tersebut, diperoleh 25 responden yang masuk
4
Ameliana Pratiwi / Unnes Journal of Public Health 3 (2) (2014)
20-25 5 20%
26-30 9 36%
31-35 6 24%
36-40 3 12%
41-45 1 4%
46-50 1 4%
Jumlah 25 100%
Dari tabel tersebut tersebut, dapat terdapat pada kelas ke-5 dan kelas ke-6, rentan
diketahui bahwa jumlah responden terbesar usia 41-45 dan 45-50 tahun.
terdapat pada data kelas ke-2 yaitu rentang 26-
30 tahun. Sedangkan responden paling sedikit Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat
Pendidikan
Jumlah 25 100%
5
Ameliana Pratiwi / Unnes Journal of Public Health 3 (2) (2014)
Penilaian bau larvasida seraidari 25 larvasida serai harum dan tidak menyengat,
responden menunjukkan bahwa 56% (14 sehingga responden tertarik untuk
orang) responden menyetujui bahwa bau menggunakkannya lebih lanjut.
6
Ameliana Pratiwi / Unnes Journal of Public Health 3 (2) (2014)
Berdasarkan grafik diatas, diketahui memiliki bau yang harum mirip bunga lili dan
bahwa 64% (16 orang) responden menyatakan harganya sangat mahal, digunakan sebagai
setuju bahwa bahan serai mudah didapat di komponen parfum( Hardjono Sasrohamidjojo,
lingkungan tempat tinggal, sedangkan 36% (9 2002 dalam Sri W, 2005 : 30).
orang) menyatakan bahwa serai susah Sedangkan Maramis (1999) dalam
diperoleh. Sunaryo (2004: 93) mendefinisikan persepsi
sebagai daya mengenal barang, kualitas atau
Penerimaan Masyarakat Terhadap Larvasida hubungan, dan perbedaan antara hal ini melalui
Alami proses mengamati, mengetahui, atau
Uji penerimaan menyangkut penilaian mengartikan setelah pancainderanya mendapat
seseorang akan suatu sifat atau kualitas suatu rangsang. Sehingga uji penerimaan dari
bahan yang menyebabkan orang menyenangi. larvasida alami ekstrak serai diawali dengan
Pada uji penerimaan panelis mengemukakan mengenali larvasida tersebut, dengan
tanggapan pribadi, yaitu kesan yang pengamatan secara indrawi yaitu menggunakan
berhubungan dengan kesukaan atau tanggapan alat indra. Setelah indra mendapat rangsang,
senang atau tidaknya terhadap sifat sensorik maka responden baru dapat
atau kualitas yang dinilai (Soekarto, 1990:77). menginterpretasikan persepsi tentang rangsang
Hasil dari pengujian persepsi responden yang diterima dengan sebuah psroses yang
terhadap kesukaan pada warna dan bau disebut penilaian bahan. Persepsi masyarakat
larvasida menunjukkan bahwa responden tentang larvasida dimulai dengan pengenalan
menyukai secara indrawi warna dan bau dari melalui tahap sosialisasi. Pada tahap sosialisasi
larvasida serai yang berbahan aktif sitronella responden mulai memperhatikan keberadaan
ini, 68% menyukai tampilan warnanya dan 56% dari larvasida serai yang selama ini belum di
menyukai aromanya. Sitronelal yang ada dalam kenal. Sejumlah faktor beroperasi untuk
serai dan mengalami proses kimia mempunyai membentuk dan terkadang merubah persepsi,
banyak kegunaan, yaitu : dalam diri objek atau target yang diartikan, atau
Sitronelal oleh pengaruh asam dapat dalam konteks situasi dimana persepsi tersebut
diubah menjadi isopulegol dan bila kemudian dibuat. Ketika seorang individu melihat sebuah
isopulegol kemudian dihidrogenasi dapat target an berusaha untuk menginterpretasikan
diperoleh mentol. Mentol digunakan untuk apa yang ia lihat, interpretasi itu sangat
obat-obatan, dapat ditambahkan pada pasta dipengaruhi oleh karakteristik pribadi dari
gigi, makanan dan minuman. pembuat persepsi individual tersebut.
Sitronelal bila direduksi dapat diubah Karakteristik pribadi yang mempengaruhi
menjdi sitronelol. Sitronelol memiliki bau persepsi meliputi sikap, kepribadian, motif,
seperti bunga mawar dan dapat digunakan minat, pengalaman masa lalu, dan harapan-
sebagai komponen parfum dan merupakan harapan seseorang. Karakteristik target yang
saalh satu pewangi yang mahal. diobservasi bisa mempengaruhi apa yang
Sitronelal bila direaksikan pereaksi diartikan, hubungan sebuah target dengan latar
Grignard akan dieroleh suatu turunan alcohol belakangnya juga mempengaruhi persepsi.
yang disebut alkil sitronelol yang brujud cairan Penggunaan larvasida berbahan alami
yang memiliki bau yang sangat harum dan belum banyak oleh masyarakat secara luas.
digunakan secara luas dalam parfum dan Pengguanaan larvasida dalam bentuk cair
kosmetika. memiliki beberapa kekurangan dan kelebihan.
Sitronelol dapat diubah menjadi senyawa Hasil ekstraksi serai yangberbentuk cair bening
hidroksi sitronelal yang sering disebut king of memberi kesan segar pada responden, namun
parfume. Senyawa hidroksi sitronelal manjadi tidak efisien ketika penggunaannya
merupakan cairan yang berwarna kekuningan karena sifat dari zat cair itu sendiri adalah
7
Ameliana Pratiwi / Unnes Journal of Public Health 3 (2) (2014)
mudah terlarut. Mudah tumpah dan juga digunakan untuk memasak. Hal tersebut karena
responden kurang menyukai karena kurang serai merupakan tumbuhan herba menahun
praktis, hal tersebut dapat terlihat dari hasil yang dapat berkembangbiak mudah dengan
penilaian dimana hanya 40% responden yang pemisahan tunas atau anakan, serai juga dapat
setuju menggunaakan sediaan dalam bentuk tumbuh pada lahan kurang subur bhakan
cair, dan menganggapnya praktis. Sedangkan tandus karena serai memiliki kemampuan
60% menganggap bahwa sediaan dalam bentuk adaptasi yang baik di lingkungannya (Kardinan,
cair kurang efisien digunakan. Masyarakat lebih 2003 :11) Batang serai yang tidak berkayu
mengharapkan adanya bentuk larvasida alami banyak dimanfaatkan untuk bumbu masakan.
yang dapat digunakan secara langsung dan Adapun kelemahan dan hambatan yang
bentuk yang lebih prkatis misalnya serbuk dihadapi peneliti dalam melakukan penelitian
larvasida yang berbau harum dan efektif ini adalah keterbatasan jumlah ekstrak yang
membunuh larva nyamuk di dalam bak mandi dibutuhkan, hal tersebut diatasi dengan
dan tempat penampungan air. merotasi responden sehingga satu sampel
Dari hasil penilaian terhadap penerapan ekstrak dapat digunakan oleh beebrapa
di tempat perkembangbiakan nyamuk, daalm responden, selain itu peneliti juga melewatkan
hal ini larvasida serai yang dipalikasikan pada satu tahap penelitian, yaitu pengujian skala
bak mandi responden kurang dapat kecil larvasida di lapangan sebelum dilakukan
menerimanya dengan berbagai alasan. uji penerimaan di masyarakat, sehingga peneliti
Sebanyak 72% responden tidak bersedia belum menemukan dosis penerapan di
menerapkannya di tempat penampungan air, lapangan secara tepat, dan hanya
terutama di bak mandi dan penampungan air menggunakkan hasil penelitian laboratorium
minum/masak. Hal tersebut dikarenakan air saja.
yang sudah terkena ekstrak serai tidak lagi
jernih, berbau, sehingga responden SIMPULAN
menganggap air tersebut tidak layak untuk
dikonsumsi, dan tidak tergolong air bersih. Dari Ekstrak serai memiliki berpotensi
hasil analisis diskusi dengan responden, untuk diterima di masyrakat sebagai larvasida,
sebagian dari mereka menganggap bahwa karena memiliki bau yang disukai oleh
penerapan larvasida dalam bak mandi masih masyarakat dan ketersediaan bahan yang cukup
dapat ditoleransi jika larvasida tersebut tidak melimpah di alam. Namun beberapa hal yang
menimbulkan perubahan warna dan perubahan menghalangi persespi masyrakat untuk
bau pada air, ketidaksukaan masyarakat pada menerima ekstrak serai sebagai larvasida
penerapan larvasida di dalam bak mandi adalah karena proses penggunaannya berkatan
seperti penerapan abate (temephos) yang dengan penggunaan air bersih untuk keperluan
sebelumnya pernah dilakukan hanya bertahan sehari-hari. Sehingga mengurangi minat
beberapa waktu saja, setelah itu mereka lebih masyarakat dan lebih cenderung untuk lebih
memilih menguras bak mandi daripada harus memilih menguras bak mandi daripada
menaburkan sesuatu ke dalam air. menggunakan larvasida.
Dari hasil penilaian sebanyak 64%
responden menyatakan setuju bahwa bahan DAFTAR PUSTAKA
serai mudah didapat di lingkungan tempat
tinggal tanaman serai juga dapat tumbuh Agus Kardinan, 2002, Tanaman Pengusir dan
sepanjang tahun, tidak membutuhkan Pembasmi Nyamuk, Jakarta : Agro Media
pemupukan intensif dalam penanamnnya Pustaka.
____________, 2000. Pestisida Nabati : Ramuan dan
sehingga dapat dikembangbiakan dengan
Aplikasi, Jakarta : Penebar Swadaya.
mudah. Batang dan daun serai banyak
8
Ameliana Pratiwi / Unnes Journal of Public Health 3 (2) (2014)
Bayu Raharjo,2006. Uji Kerentanan (Susceptibility Harborne JB, 1997, Metode Fitokimia : Penuntun
Test) Nyamuk Aedes aegypti (linnaeus) dari Cara Modern Menganalisa Tumbuhan,
Surabaya, Palembang dan Beberapa Wilayah Bandung : ITB Press.
di Bandung terhadap Larvasida Temephos Hieranymus B S, 1992, Sereh Wangi Bertanam dan
(Abate 1SG), http://digilib.bi.itb.ac.id/go. Penyulingan, Yogyakarta : Kanisius.
php?id=jbptitbbi-gdl-s1-2006-bayurarj-1539, Howard C Ansel, 1999, Pengantar Bentuk Sediaan
diakses 24 Februari 2012, 09:00 am. Farmasi, Jakarta : UI Press.
Amalia Yusnita, 2008, Uji Efektifitas Ekstrak Serai Imansyah B, 2003. Ekstrak Serai Pengusir Nyamuk
Terhadap Larva Nyamuk Anopheles Aconitis Alamiah. Jakarta : Agro Media Pustaka.
Donitz, Skripsi : Universitas Negeri Semarang. Iid Itsna A, 2007, Ekstrak Daun Srikaya (Anonna
Bambang K, 1988, Pedoman Uji Indrawi Bahan Squamosa L), Daun Sirsak (Anonna Muricuta
Pangan, Yogyakarta : PAU UGM. L), Dan Daun Cengkeh (Syzgium Aromaticum)
Bhisma Murti, 2008, Prinsip dan Metode Riset Sebagai Bahan Pengawet Alami Anti Rayap.
Epidemiologi, Yogyakarta: Gajah Mada Skripsi : Institut Pertanian Bogor.
University Press. Junaedi Radi, 2000 , Sirsak Budidaya dan
Dantje T. Sembel, 2009, Entomologi Kedokteran, Pemanfaatannya, Yogyakarta : Kanisius.
Yogyakarta: CV. Andi Offset. Kusmajadi Suradi, 1999, Tingkat Kesukaan Bakso
Dewi Susanna Dkk, 2003, Potensi Daun Pandan Dari Berbagai Jenis Daging Melalui Beberapa
Wangi untuk Membunuh Larva Aedes aegypti, Pendekatan Statistik, Jurnal Vol. 1999.
Jurnal Fakultas Kesehatan Masyarakat Lela Lailatu K, 2010, Efektivitas Biolarvasida Ekstrak
Universitas Indonesia Vol 2 No. 2, Agustus Etanol Limbah Penyulingan Minyak Akar
2003 hal, 223-228. Wangi (Vetiveria zizanoides)terhadap Larva
Departemen Kesehatan, 2000, Inventaris Tanaman Nyamuk Aedes aegypti, Culex sp., dan
Obat Indonesia (Jilid 1), Jakarta: Departemen Anopheles sundaicus, Volume I, No 1, April
Kesehatan Republik Indonesia. 2010, hlm. 59-65.
Didik Gunawan & Sri Mulyani, 2008, Ilmu Obat Alam Muhamad Sopiyudin Dahlan, 2008, Statistik untuk
(Farmakognosi), Jakarta: Penebar Swadaya. Kedokteran dan Kesehatan, Jakarta: Salemba
Dinas Perkebunan Jateng, Petunjuk Teknis Medika.
Pembuatan Pestisida Nabati. Semarang: Dinas Novizan, 2002, Membuat Dan Memanfaatkan
Perkebunan Propinsi Jateng. Pestisida Ramah Lingkungan. Jakarta : Agro
Dinas perkebunan propinsi JatenG, 2001, Petunjuk Media Pustaka.
teknis pengembagan tanaman pestisida Soekidjo Notoatmojo, 2005, Metodologi Penelitian
nabati, Balai Perlindungan Tanaman Kesehatan, Jakarta: Rineka Cipta.
Perkebunan. Sunaryo, 2004, Psikologi Untuk Keperawtan, Jakarta:
Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Depdiknas, EGC.
2003, Menguji Kesukaan Secara Organoleptik: Sofia Lenny, 2006, Isolasi dan Uji Bioaktifitas
Depdiknas. Kandungan Kimia Utama Puding Merah
Evi Naria, 2005, Insektisida Nabati Untuk Rumah dengan Metoda Uji Brine Shrimp,
Tangga, Departemen Kesehatan Lingkungan http://repository.usu.ac.id/
FKM USU. bitstream/123456789/1844/3/06000441.pd
Gembong Tjitrosoepomo, 2004, Taksonomi f.txt, diakses 2 Februari 2012, 08:00 pm.
Tumbuhan (Spermatophyta), Jogyakarta : Sri Wahyuni, 2005, Daya Bunuh Ekstrak Serai
Gadjah Mada University Press. (Andropogon nardus) terhadap Nyamuk
, 2005, Taksonomi Tumbuhan Aedes aegypti, Skripsi : Universitas Negeri
(Schizophyta, Tallophyta, Bryophyta, Semarang.
Pteridophyta), Jogyakarta :Gajah Mada Sugeng Jawono, 1992, Daya Insektisidal Daun dan Biji
University Press. Anonna muricita Linn. Terhadap Larva
Hardiansyah, 2000 Pengendalian Mutu dan Nyamuk di Laboratorium, Jurnal Fakultas
Keaamanan Pangan, eprgizi pangan, PAPTI, Kedokteran Universitas Gajah Mada, Vol 24
PDGMI, Persagi, proyek CHN 111, komponen No. 3 September 1993.
dikti, Jakarta. Suharismi Arikunto, 2006, Prosedeur Penelitian
Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta : Rineka
Cipta.
9
Ameliana Pratiwi / Unnes Journal of Public Health 3 (2) (2014)
10