Oleh:
NOVIRSA IRMAYENI
19031152
Dosen Pengampu:
PENDIDIKAN BIOLOGI
BIOLOGI
2020
LAPORAN
Pembuatan Yoghurt Dengan Memanfaatkan Mikroorganisme
(Lactobacillus bulgaricus)
A. Latar Belakang
Susu segar mengandung berbagai komponen zat gizi lengkap yang sangat
bermanfaat bagi tubuh. Komposisi susu terdiri atas air , lemak susu , dan bahan
kering tanpa lemak. Akibat kandungan susu segar yang kompleks menyebabkan
bahan ini mudah mengalami kerusakan jika tidak segera dilakukan penanganan
yang tepat. Kerusakan pada susu segar terutama disebabkan oleh perubahan
aktivitas enzim serta kontaminasi mikroba patogen. Perubahan aktivitas enzim
mengakibatkan kandungan protein terpecah menjadi senyawa yang lebih
sederhana (asam amino). Hasil penguraian ini menyebabkan mikroba dapat
tumbuh lebih cepat karena asam amino dapat digunakan sebagai sumber
nitrogen dan karbon bagi pertumbuhan bakteri. Adanya kontaminasi bakteri pada
susu segar dapat menyebabkan perubahan warna dan bau sehingga tidak dapat
lagi dikonsumsi.Agar susu dapat bertahan lebih lama, maka perlu dilakukan
pengawetan. Salah satu bentuk pengawetan terhadap susu adalah yoghurt.
Yoghurt adalah susu pasteurisasi yang difermentasikan dengan bakteri
tertentu (bakteri probiotik streptococcus dan bakteri probiotik lactobaccillus)
sehingga menghasilkan rasa asam dan aroma yang khas. Salah satu sifat umum
yang dimiliki susu fermentasi adalah mempunyai rasa asam dan daya simpanriya
pendek, sehingga dilakukan penambahan gula dengan tujuan untuk memperbaiki
flavor (rasa dan bau) sehingga lebih disenangi serta memperpanjang daya
simpan. Daya simpan serta kondisi yoghurt dapat diamati melalui uji
organoleptik. Dengan melakukan uji organoleptik maka akan diketahui mutu
yoghurt yang dibuat.
Tidak hanya menggunakan sus sapi saja dari kedelai juga bisa dibuat
yoghurt. Seperti halnya susu sapi, susu kedelai juga dapat diolah menjadi
yoghurt susu kedelai. Proses pembuatan yoghurt susu kedelai dan kultur (biakan
murni) starter yang digunakan pada dasarnya sama seperti pembuatan yoghurt
susu sapi, tetapi proses fermentasi pada pembuatan yoghurt susu kedelai
mempunyai kesulitan karena jenis karbohidrat yang 2 terdapat dalam susu
kedelai sangat berbeda dengan karbohidrat dari susu sapi. Karbohidrat pada
susu kedelai terdiri dari golongan oligosakarida yang tidak dapat digunakan
sebagai sumber energi maupun sumber karbon oleh kultur starter.
B. Kajian Teori
1. Pengertian Yoghurt
Yogurt dapat didefinisikan sebagai sejenis produk susu terkoagulasi, yang
diperoleh dari fermentasi asam laktat tertentu melalui aktivitas Streptococcus
salivarius var. thermophilus dan Lactobacillus delbrueckii var. bulgaricus
dimana mikroorganisme dalam produk aktif harus hidup-aktif dan berlimpah.
Yoghurt berasal susu yang kemudian ditambahkan dengan bakteri yang akan
membentuk asam laktat. Bakteri yang biasa digunakan dalam proses
pembuatan yogurt adalah bakteri Bifidobacterium sp., Lactobacillus sp. atau
bakteri Streptococcus thermophilus dan Lactobacillus bulgaricus. Bakteri-
bakteri ini yang akan memicu proses fermentasi dari susu, mengubah laktosa
pada susu menjadi asam laktat
2. Pengertian Fermentasi
Fermentasi bahan pangan adalah hasil kegiatan dari beberapa spesies
mikroba seperti bakteri, khamir dan kapang. Mikroba yang melakukan
fermentasi dengan memberikan hasil yang dikehendaki dapat dibedakan dari
mikroba-mikroba penyebab penyakit dan penyebab kerusakan. Mikroba
fermentasi mendatangkan hasil akhir yang dikehendaki, misalnya bakteri
akan menghasilkan asam laktat, khamir menghasilkan alkohol, kapang
menghasilkan tempe. Fermentasi biasanya dilakukan dengan menggunakan
kultur murni yang dihasilkan di laboratorium. Kultur ini dapat disimpan dalam
keadaan kering atau dibekukan, misalnya kultur murni dari bakteri asam laktat
untuk membuat keju dan yoghurt. Kadang-kadang tidak digunakan kultur
murni untuk fermentasi sebagai laru (starter).
3. Mikroorganisme yang terlibat didalam pembuatan yoghurt
Lactobacillus bulgaricus adalah bakteri yang membantu dalam proses
fermentasi yoghurt. Bakteri ini mengubah laktosa menjadi asam laktat. Asam
ini sekaligus dapat mengawetkan susu dan mendegradasi laktosa sehingga
orang yang toleran terhadap susu murni dapat mengkonsumsi yogurt tanpa
mendapat masalah kesehatan. Fermentasi susu adalah salah satu bentuk
pengolahan susu dengan melibatkan aktivitas satu atau beberapa spesies
mikroorganisme yang dikehendaki. Proses fermentasi tersebut dapat
mengubah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa sehingga lebih mudah
dicerna. Selama proses fermentasi terbentuk asam laktat hasil metabolisme
laktosa susu oleh starter bakteri menjadi glukosa atau galaktosa-6- fosfat.
Selanjutnya melalui rantai glikolisis glukosa diubah menjadi asam laktat
melalui siklus Kreb.
Tingkat pertumbuhan bakteri dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik
intern maupun ekstern. Faktor intern meliputi suhu optimum masing-masing
jenis bakteri, sedangkan faktor ekstern, meliputi kondisi lingkungan sekitar
tempat tumbuhnya bakteri. Proses pertumbuhan bakteri starter dalam
pembuatan yogurt, diawali dengan peningkatan laju pertumbuhan
Streptococcus thermophilus memproduksi asam laktat pada pH rendah untuk
mengoptimalkan laju pertumbuhan Lactobacillus bulgaricus, sehingga pada
akhirnya pertumbuhan Streptococcus thermophilus berlangsung lambat dan
Lactobacillus bulgaricus memproduksi asam laktat yang menimbulkan
penurunan pH. Aroma dan rasa yoghurt dipengaruhi oleh karena adanya
senyawa tertentu dalam yoghurt seperti senyawa asetaldehida, diasetil ,
asam asetat dan asam-asam lain yang jumlahnya sangat sedikit . Senyawa
ini dibentuk oleh bakteri Streptococcus thermophillis dari laktosa susu,
diproduksi juga oleh beberapa strain bakteri Lactobacillus bulgaricus
Yoghurt merupakan minuman hasil pengolahahan susu yang telah
diinokulasikan dengan bakteri. digunakan bakteri starter yaitu campuran
Lactobacillus bulgaricus. Bakteri ini yang akan memicu proses fermentasi dari
susu, mengubah laktosa pada susu menjadi asam laktat. Proses fermentasi
berlangsung dalam keadaan anaerob, dimana dalam proses ini tidak
melibatkan serangkaian transfer elektron yang dikatalisis oleh enzim yang
terdapat dalam membran.
Berikut klasifikasi Lactobacillus bulgaris
Kingdom : Bacteria
Divisi : Firmicutes
Class : Bacilli
Ordo : Lactobacillales
Famili : Lactobacillaceae
Genus : Bulgaris
Spesies : Lactobacillus bulgaris
C. Metode
1. Alat
a. Susu segar
b. Susu skim
c. Bibit Yoghurt Lactobacillus bulgaris dan Sterptococcus thermophillus
2. Bahan
a. Panci
b. Kompor
c. Sendok pengaduk
d. Thermometer
Metode yang dapat dilakukan dalam pembuatan yoghurt ini yaitu :
1. Memanaskan susu segar dan susu skim dengan api sedang dengan suhu 80
derajat menggunakan thermometer
2. Mengaduk secara perlahan agar susu stabil dan tidak rusak
3. Jika keduanya dusah menyatu lalu angkat susu tersebut dan langsung
dinginkan dengan air yang mengalir
4. Memasukan bakteri yoghurt lalu aduk rata
5. Diamkan yoghurt pada tempat yang kering selama 24 jam
6. Yoghurt siap dengan proses fermentasi selama 24 jam
D. Hasil
Hasil pengamatan dari pembuatan yoghurt :
Warna Putih kekuning-kuningan
Aroma Khas Yoghurt
Rasa Asam
Kental Ya
Kenyal Ya
Daya tahan 20-30 hari
F. Kesimpulan
Mikroorganisme yang digunakan dalam pembuatan yoghurt adalah
Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus. Kemudian, tahap-
tahap pembuatan yoghurt yaitu pemanasan, pendinginan, inkubasi. Dan yoghurt
yang saya buat berhasil karena yoghurt yang saya buat memiliki aroma khas
yoghurt, rasa yang asam, memiliki kekentalan dan kekenyalan yang pas.
DAFTAR PUSTAKA
Gambar : Yoghurt