Anda di halaman 1dari 9

III.

VOGEL’S APPROXIMATION METHOD


Contoh 5 :
Perusahaan manufaktur PT. Arjuna memiliki tiga pabrik yang berlokasi di
tempat yang berbeda yaitu di kota A, kota B dan kota C. Ketiga kota tersebut akan
mengerjakan produk yang sama dan mendistribusikannya ketiga penyalur utama di
kota-kota yang berbeda yaitu L, M dan O. Kemampuan berproduksi pabrik di kota
A adalah 4.000 unit, kota B adalah 6.000 unit dan kota C adalah 3.500 unit.
Sedangkan penyalur yang berada di kota L membutuhkan produk tersebut sebesar
3.500 unit, kota M sebesar 4.500 unit dan kota O sebesar 5.500 unit.
Biaya transportasi per unitnya adalah :
Pabrik A – kota L = Rp 1,2,- ; Pabrik A – kota M = Rp 1,4,- ; Pabrik A – kota O =
Rp 1,3,- ; Pabrik B – kota L = Rp 1,5,- ; Pabrik B – kota M = Rp 1,5,- ; Pabrik B –
kota O = Rp 1,4,- ; Pabrik C – kota L = Rp 1,2,- ; Pabrik C – kota M = Rp 1,3,- dan
Pabrik C – kota O = Rp 1,5,-.
Buatlah rencana pengangkutan dengan total biaya minimum perusahaan tersebut!

Penyelesaian :

Tujuan (Kota) Perbedaan


Biaya Kapasitas
L M O Baris
terkecil
A 1,2 1,4 1,3 4.000 0,1
Selisih
Pabrik B 1,5 1,5 1,4 6.000 0,1 terbesar
C 1,2 1,3 1,5 3.500 0,1
Kurangi
Permintaan 3.500 4.500 5.500 3.500
Pilihan AL = 3.500
Perbedaan menjadi
0 0,1 0,1 Hilangkan kolom L 500
Kolom

Biaya
terkecil Tujuan (Kota) Perbedaan
Kapasitas
M O Baris
A 1,4 1,3 500 0,1

Pabrik B 1,5 1,4 6.000 0,1 Selisih


terbesar
C 1,3 1,5 3.500 0,2

Permintaan 4.500 5.500


Pilihan CM = 3.500 Kurangi
Perbedaan
Kolom 0,1 0,1 Hilangkan baris C 3.500
menjadi
1.000
2

Biaya
terkecil Tujuan (Kota) Perbedaan
Kapasitas
M O Baris

A 1,4 1,3 500 0,1


Pabrik Selisih
terbesar
B 1,5 1,4 6.000 0,1

Permintaan 1.000 5.500 Pilihan AO = 500

Perbedaan Hilangkan baris A


0,1 0,1
Kolom
Kurangi 500
menjadi 5.000

Tujuan (Kota)
Kapasitas
M O
Pabrik B 1,5 1,4 6.000

Pilihan BM = 1.000
Permintaan 1.000 5.000
BO = 5.000

Ke
Dari Kota L Kota M Kota O Kapasitas

1,2 1,4 1,3


Pabrik A 4.000
3.500 500
1,5 1,5 1,4
Pabrik B 6.000
1.000 5.000
1,2 1,3 1,5
Pabrik C 3.500
3.500
13.500
Permintaan 3.500 4.500 5.500 13.500

Z = 3.500 (1,2) + 500 (1,3) + 1.000 (1,5) + 5.000 (1,4) + 3.500 (1,3)
= Rp 17.900,-

Kesimpulan :
Sebaiknya perusahaan tersebut mengirim produk dari pabrik A ke kota L
sebesar 3.500 unit, pabrik A ke kota O sebesar 500 unit, pabrik B ke kota M sebesar
1.000 unit, pabrik B ke kota O sebesar 5.000 unit dan pabrik C ke kota M sebesar
3.500 unit karena akan memberikan total biaya pengangkutan yang minimum yaitu
sebesar Rp. 17.900,-.
3

Contoh 6 :
Suatu Perusahaan mempunyai tiga buah pabrik Minyak Goreng yang terletak
di kota K, L dan M dan dua kota yang merupakan pusat daerah yang perlu dikirim
minyak goreng tersebut adalah kota P dan Q. Kemampuan berproduksi pabrik di kota
K adalah 93.000 tangki, L adalah 110.000 tangki dan M adalah 77.000 tangki. Kota
P perlu dikirim sebesar 98.000 tangki minyak goreng dan kota Q sebesar 100.000
tangki.
Biaya transportasi per barrelnya adalah :
Pabrik K – kota P = Rp 4.000,- ; Pabrik K – kota Q = Rp 8.000,- ; Pabrik L – kota P
= Rp 16.000,- ; Pabrik L – kota Q = Rp 24.000,- ; Pabrik M – kota kota P = Rp
8.000,- dan Pabrik M – kota Q = Rp 16.000,-.
Buatlah rencana pengangkutan minyak goreng tersebut agar diperoleh total biaya
pengangkutan yang minimum!

Penyelesaian :

Iterasi I
Selisih
terbesar
Tujuan (Kota)
Kapasitas Perbedaan
P Q Semu
Baris
K 4.000 8.000 0 93.000 4.000
L 16.000 24.000 0 110.000 16.000
Pabrik
M 8.000 16.000 0 77.000 8.000

Permintaan 98.000 100.000 82.000 Pilihan L Semu = 82.000


Perbedaan Hilangkan kolom semu
4.000 8.000 0
Kolom
Biaya
Kurangi 82.000
terkecil
menjadi 28.000

Tujuan (Kota) Perbedaan


Kapasitas
P Q Baris

K 4.000 8.000 93.000 4.000

Pabrik L 16.000 24.000 28.000 8.000


8.000
M 16.000 77.000 8.000

98.000
Permintaan 100.000 Pilihan MP = 77.000
Perbedaan Hilangkan baris M
4.000 8.000
Kolom
Biaya
terkecil Selisih
Kurangi 77.000 terbesar
menjadi 21.000
4

Biaya
terkecil
Tujuan (Kota) Perbedaan
Kapasitas
P Q Baris

K 4.000 8.000 93.000 4.000


Pabrik

L 16.000 24.000 28.000 8.000

Permintaan 21.000 100.000 Pilihan KQ = 93.000


Hilangkan baris K
Perbedaan 16.000
12.000
Kolom

Kurangi 93.000
Selisih menjadi 7.000
terbesar

Tujuan (Kota)
Kapasitas
P Q
Pabrik B 16.000 24.000 28.000
Pilihan LP = 21.000
Permintaan 21.000 7.000
LQ = 7.000

Ke
Dari Kota P Kota Q Kota Semu Kapasitas

4.000 8.000 0
Pabrik K 93.000
93.000
16.000 24.000 0
Pabrik L 110.000
21.000 7.000 82.000
8.000 16.000 0
Pabrik M 77.000
77.000
280.000
Permintaan 98.000 100.000 82.000
280.000

Z = 93.000 (8.000) + 21.000 (16.000) + 7.000 (24.000) + 82.000 (0) + 77.000


(8.000)
= Rp 1.864.000.000,-

Kesimpulan :
Sebaiknya perusahaan tersebut mengirim minyak goreng dari Pabrik K ke
kota Q sebesar 93.000 tangki, Pabrik L ke kota P sebesar 21.000 tangki, Pabrik L ke
kota Q sebesar 7.000 tangki dan dari Pabrik M ke kota P sebesar 77.000 tangki karena
akan memberikan total biaya pengangkutan yang minimum yaitu sebesar Rp
1.864.000.000,-.
5

IV. LEAST COST METHOD


Contoh 7 :
Perusahaan manufaktur PT. Arjuna memiliki tiga pabrik yang berlokasi di
tempat yang berbeda yaitu di kota A, kota B dan kota C. Ketiga kota tersebut akan
mengerjakan produk yang sama dan mendistribusikannya ketiga penyalur utama di
kota-kota yang berbeda yaitu L, M dan O. Kemampuan berproduksi pabrik di kota
A adalah 4.000 unit, kota B adalah 6.000 unit dan kota C adalah 3.500 unit.
Sedangkan penyalur yang berada di kota L membutuhkan produk tersebut sebesar
3.500 unit, kota M sebesar 4.500 unit dan kota O sebesar 5.500 unit.
Biaya transportasi per unitnya adalah :
Pabrik A – kota L = Rp 1,2,- ; Pabrik A – kota M = Rp 1,4,- ; Pabrik A – kota O =
Rp 1,3,- ; Pabrik B – kota L = Rp 1,5,- ; Pabrik B – kota M = Rp 1,5,- ; Pabrik B –
kota O = Rp 1,4,- ; Pabrik C – kota L = Rp 1,2,- ; Pabrik C – kota M = Rp 1,3,- dan
Pabrik C – kota O = Rp 1,5,-.
Buatlah rencana pengangkutan dengan total biaya minimum perusahaan tersebut!

Penyelesaian :

biaya terkecil biaya terkecil


pertama kedua, dst

Ke
Dari Kota L Kota M Kota O Kapasitas

1,2 1,4 1,3


4.000
Pabrik A (1) 3.500 (2) 500
1,5 1,5 1,4
Pabrik B 6.000
(5) 1.000 (4) 5.000
1,2 1,3 1,5
Pabrik C 3.500
(3) 3.500
13.500
Permintaan 3.500 4.500 5.500
13.500

Z = 3.500 (1,2) + 500 (1,3) + 1.000 (1,5) + 5.000 (1,4) + 3.500 (1,3)
= Rp. 17.900,-
Pengujian biaya transportasi :
Segi empat AM = AM – AO + BO – BM
= 1,4 – 1,3 + 1,4 – 1,5 = 0
Segi empat BL = BL – BO + AO – AL
= 1,5 – 1,4 + 1,3 – 1,2 = 0,2
Segi empat CO = CO – CM + BM – BO
= 1,5 – 1,3 + 1,5 – 1,4 = 0,3
6

Segi empat CL = CL – CM + BM – BO + AO – AL
= 1,2 – 1,3 + 1,5 – 1,4 + 1,3 – 1,2 = 0,1

Kesimpulan :
Sebaiknya perusahaan tersebut mengirim produk dari pabrik A ke kota L
sebesar 3.500 unit, pabrik A ke kota O sebesar 500 unit, pabrik B ke kota M sebesar
1.000 unit, pabrik B ke kota O sebesar 5.000 unit dan pabrik C ke kota M sebesar
3.500 unit karena akan memberikan total biaya pengangkutan yang minimum yaitu
sebesar Rp 17.900,-.

Contoh 8 :
Suatu Perusahaan mempunyai tiga buah pabrik Minyak Goreng yang terletak
di kota K, L dan M dan dua kota yang merupakan pusat daerah yang perlu dikirim
minyak goreng tersebut adalah kota P dan Q. Kemampuan berproduksi pabrik di kota
K adalah 93.000 tangki, L adalah 110.000 tangki dan M adalah 77.000 tangki. Kota
P perlu dikirim sebesar 98.000 tangki minyak goreng dan kota Q sebesar 100.000
tangki.
Biaya transportasi per barrelnya adalah :
Pabrik K – kota P = Rp 4.000,- ; Pabrik K – kota Q = Rp 8.000,- ; Pabrik L – kota P
= Rp 16.000,- ; Pabrik L – kota Q = Rp 24.000,- ; Pabrik M – kota kota P = Rp
8.000,- dan Pabrik M – kota Q = Rp 16.000,-.
Buatlah rencana pengangkutan minyak goreng tersebut agar diperoleh total biaya
pengangkutan yang minimum!

Penyelesaian :

Iterasi I
biaya terkecil biaya terkecil
kedua, dst pertama

Ke
Kota P Kota Q Kota Kapasitas
Dari Semu
4.000 8.000 0
Pabrik K 93.000
(2) 11.000 (1) 82.000
16.000 24.000 0
Pabrik L 110.000
(4) 10.000 (5) 100.000
8.000 16.000 0
Pabrik M 77.000
(3) 77.000
280.000
Permintaan 98.000 100.000 82.000
280.000

Z = 11.000 (4.000) + 82.000 (0) + 10.000 (16.000) + 100.000 (24.000) + 77.000


(8.000)
7

= Rp 3.220.000.000,-

Pengujian biaya transportasi :


Segi empat KQ = KQ – KP + LP - LQ
= 8.000 – 4.000 + 16.000 – 24.000 = - 4.000
Segi empat LSemu = LSemu – KSemu + KP – LP
= 0 – 0 + 4.000 – 16.000 = - 12.000 dipilih
Segi empat MQ = MQ – LQ + LP – MP
= 16.000 – 24.000 + 16.000 – 8.000 = 0
Segi empat MSemu = MSemu – KQ + KP – MP
= 0 – 0 + 4.000 – 8.000 = - 4.000
Iterasi II

Ke
Kota P Kota Q Kota Semu Kapasitas
Dari
4.000 8.000 0 93.000
Pabrik K
21.000 11.000 (+) (-) 82.000 72.000

16.000 24.000 0 110.000


Pabrik L
10.000 (-) 100.000 (+) 10.000

8.000 16.000 0 77.000


Pabrik M
77.000
280.000
Permintaan 98.000 100.000 82.000
280.000

Z = 21.000 (4.000) + 72.000 (0) + 100.000 (24.000) + 10.000 (0) + 77.000


(8.000)
= Rp 3.100.000.000,-

Pengujian biaya transportasi :


Segi empat KQ = KQ – KSemu + LSemu - LQ
= 8.000 – 0 + 0 – 24 = - 16.000 dipilih
Segi empat LP = LP – LSemu + KSemu – KP
= 16.000 – 0 + 0 – 4.000 = 12.000
Segi empat MQ = MQ – MP + KP – KSemu – LSemu – LQ
= 16.000 – 8.000 + 4.000 – 0 + 0 – 24.000 = - 12.000
Segi empat MSemu = MSemu – MP + KP – KSemu
= 0 – 8.000 + 4.000 – 0 = - 4.000
8

Iterasi III

Ke
Kota P Kota Q Kota Semu Kapasitas
Dari
4.000 8.000 0
Pabrik K 93.000
21.000 72.000 (+) (-) 72.000
16.000 24.000 0
Pabrik L 110.000
28.000 100.000 (-) (+) 10.000 82.000

8.000 16.000 0
Pabrik M 77.000
77. 000
280.000
Permintaan 98.000 100.000 82.000
280.000

Z = 21.000 (4.000) + 72.000 (8.000) + 28.000 (24.000) + 82.000 (0) +


77.000 (8.000)
= Rp 1.948.000.000,-
Pengujian biaya transportasi :
Segi empat KSemu = KSemu – KQ + LQ - LSemu
= 0 – 8.000 + 24.000 – 0 = 16.000
Segi empat LP = LP – LQ + KQ – KP
= 16.000 – 24.000 + 8.000 – 4.000 = - 4.000 dipilih
Segi empat MQ = MQ – MP + KP – KQ
= 16.000 – 8.000 + 4.000 – 8.000 = 4.000
Segi empat MSemu = MSemu – MP + KP – KQ + LQ – KSemu
= 0 – 8.000 + 4.000 – 0 = 12.000
Iterasi IV

Ke Kota
Kota P Kota Q Kapasitas
Dari Semu
4.000 8.000 0
Pabrik K 93.000
21.000 (-) (+) 72.000 93.000
16.000 24.000 0
Pabrik L 110.000
21.000 (+) (-) 28.000 7.000 82.000
8.000 16.000 0
Pabrik M 77.000
77. 000
280.000
Permintaan 98.000 100.000 82.000
280.000

Z = 93.000 (8.000) + 21.000 (16.000) + 7.000 (24.000) + 82.000 (0) + 77.000


(8.000)
9

= Rp 1.864.000.000,-

Pengujian biaya transportasi :


Segi empat KP = KP – KQ + LQ - LP
= 4.000 – 8.000 + 24.000 – 16.000 = 4.000
Segi empat KSemu = KSemu – KQ + LQ – LSemu
= 0 – 8.000 + 24.000 – 0 = 16.000
Segi empat MQ = MQ – MP + LP – LQ
= 16.000 – 8.000 + 16.000 – 24.000 = 0
Segi empat MSemu = MSemu – MP + LP – LSemu
= 0 – 8.000 + 16.000 – 0 = 8.000

Kesimpulan :
Sebaiknya perusahaan tersebut mengirim minyak goreng dari Pabrik K ke
kota Q sebesar 93.000 tangki, Pabrik L ke kota P sebesar 21.000 tangki, Pabrik L ke
kota Q sebesar 7.000 tangki dan dari Pabrik M ke kota P sebesar 77.000 tangki karena
akan memberikan total biaya pengangkutan yang minimum yaitu sebesar Rp
1.864.000.000,-.

Anda mungkin juga menyukai