Asuhan Keperawatan Pada Ny R Dengan Diag
Asuhan Keperawatan Pada Ny R Dengan Diag
R
DENGAN DIAGNOSA MEDIS CA NASOFARING
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah KMB 1
Disusun Oleh:
1. Kuni Lisna Makhsusi (A01602224)
2. Luluk Luthfiatul Masngudah (A01602226)
3. Mukti Ronawati (A01602232)
4. Nanda Rusvina (A01602233)
5. Nia Rizkiana (A01602234)
6. Nia Yusliasari (A01602235)
7. Nikmatun Khoeriyah (A01602236)
8. Nitfah Hidayah (A01602237)
9. Novi Tri Lestari (A01602238)
2B/D III KEPERAWATAN
Ny. R 54 tahun mengeluh adanya benjolan di leher sebelah kanan sebesar bola
pimpong yang makin hari makin membesar, rasa nyeri kurang lebih sudah 3 bulan. Ny R
yang bekerja sebagai petani mengatakan lehernya sulit digerakan, Ny R kesulitan untuk
menelan makanan sehingga Ny R merasakan lemas dan kurang nafsu makan dan kurang
minum. Ny R mengatakan pernah berobat di poli THT rumah sakit PKU
Muhammadiyyah Gombong dan dirawat 20 hari dan dilakukan operasi, lalu dinyatakan
kanker nasofaring, kemudian di rujuk untuk melakukan kemoterapi. Ny R selama sakit
tidak bisa bekerja.
1. Data Subjektif
a. Identitas Pasien
Nama : Ny. R
Umur : 54 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Petani
Agama : Islam
Status : Menikah
Alamat : Gebang Purworejo
Suku Bangsa : Indonesia
Diagnosa Medis : Ca Nasofaring
b. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. O
Umur : 60 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Petani
Agama : Islam
Status : Menikah
Alamat : Gebang Purworejo
Suku Bangsa : Indonesia
c. Riwayat Kesehatan
1) Keluhan Utama
Nyeri
2) Keluhan Tambahan
Pasien mengatakan lehernya sulit digerakan, kurang nafsu makan dan kurang
minum sehingga pasien mengatakan lemas.
3) Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke IGD pada tanggal 24 september 2017 pukul 07.00 WIB
dengan keluhan nyeri kurang lebih sudah 3 bulan, lemas, sulit menelan, dan
ada benjolan di sekitar leher bagian kanan, dan pasien mengeluh nafsu makan
dan minum menurun, leher terasa sulit untuk digerakan. Pasien masuk dengan
terpasang infus NaCl 20 tpm, dan diberikan terapi obat Asam Mefanamat 3x1
tablet, Paracetamol 2x1 100 mg.
P : Nyeri timbul ketika menelan makanan
Q : Nyeri terasa seperti ditusuk-tusuk
R : Di bagian faring
S :5
T : 5-10 menit
4) Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien mengatakan tidak pernah menderita penyakit sebelumnya.
5) Riwayat Penyakit Keluarga
Anggota keluarga pasien tidak ada yang menderita penyakit yang sama dengan
pasien dan juga keluarga pasien tidak memiliki penyakit keturunan seperti DM,
hipertensi, dan lainnya.
d. Pengkajian Pola Fungsional
a. Pola Oksigenasi
Sebelum dikaji : Pasien mengatakan tidak pernah mengalami kesulitan
dalam bernapas baik sebelum masuk rumah sakit maupun setelah masuk rumah
sakit.
Saat dikaji : Pasien mengatakan tidak mengalami gangguan pernafasan.
b. Pola Nutrisi
Sebelum dikaji : Pasien mengatakan sebelum makan 2-3 x sehari dan habis
1 porsi lauk dan sayur dan minum air putih 5-7 gelas perhari
Saat dikaji : Pasien mengatakan hanya menghabiskan sepertiga porsi
makanan dan minum air putih 2-3 gelas perhari.
c. Pola Eliminasi
Sebelum dikaji : Pasien mengatakan BAB 1x setip hari, warna kuning,
konsistensi padat (normal) dan BAK 6-7 x sehari dengan normal.
Saat dikaji : pasien mengatakan BAB 1x sehari, warna kuning, padat
( normal) dan BAK 4-5 x sehari dengan normal.
d. Pola Gerak dan Aktivitas
Sebelum dikaji : pasien mengatakan mampu melakukan aktivitas sendiri
seperti makan, toileting.
Saat dikaji : Pasien mengatakan tidak bisa beraktivitas seperti biasanya
dan hanya tiduran dan duduk di atas tempat tidur.
e. Pola Istirahat dan Tidur
Sebelum sakit : Pasien mengatakan tidak ada gangguan dalam tidurnya,
tidur selama 7-8 jam per hari.
Saat dikaji : Pasien mengatakan merasa terganggu dalam tidurnya
karena merasakan nyeri leher sebelah kanan dan tidur kurang lebih hanya 4-5
jam.
f. Pola Personal Hygiene
Sebelum sakit : Pasien mengatakan mandi 2 x sehari, keramas seminggu
2x, dan sikat gigi 2x sehari.
Saat dikaji : Pasien mengatakan mandi secara pelan-pelan dibantu
keluarga, di rumah sakit mandi hanya dilap dengan air hangat oleh keluarganya
1 x sehari dan sikat gigi 1x sehari.
g. Pola Mempertahankan Suhu Tubuh
Sebelum sakit : Pasien mengatakan mengenakan kaos dan celana pendek
pada saat panas dan pada saat cuaca dingin pasien menggunakan jaket atau
selimut.
Saat dikaji : Pasien mengatakan menggunakan kaos tipis, celana pendek
dan memakai selimut saat merasa panas dan menggunakan selimut jika dingin.
h. Pola Keamanan dan kenyamanan
Sebelum sakit : Pasien mengatakan memakai sandal ketika ke kamar mandi
dan menggunakan helm dan masker ketika berkendara.
Saat dikaji : Pasien mengatakan merasakan tidak nyaman, nyeri saat
bergerak pada bagian leher, nyeri hilang timbul.
i. Pola Berpakaian
Sebelum sakit : Pasien mengatakan dapat memilih, mengambil, dan
memakai pakaian sendiri tanpa bantuan.
Saat dikaji : Pasien mengatakan tidak dapat memilih, mengambil, dan
memakai pakaian sendiri, dibantu oleh keluarga.
j. Pola Sosialisasi dan Komunikasi
Sebelum sakit : Pasien mengatakan dapat berinteraksi/berkomunikasi
dengan lancar, sehari-hari, pasien menggunakan bahasa jawa ataupun
Indonesia dengan keluarga atau masyarakat.
Saat dikaji : Pasien dapat berkomunikasi dengan baik tetapi
berbicaranya hanya seperlunya saja karena mengalami kesulitan dalam
bersosialisasi dengan keluarga ataupun lingkungan.
k. Pola Bekerja
Sebelum sakit : Pasien mengatakan bekerja sebagai petani, bekerja secara
normal.
Saat dikaji : Pasien mengatakan tidak bisa bekerja seperti biasanya dan
hanya bisa tiduran saja.
l. Pola Ibadah
Sebelum sakit : Pasien mengatakan bisa melaksanakan ibadah sholat 5
waktu di rumah.
Saat dikaji : Pasien mengatakan melaksanakan ibadah sholat 5 waktu
dengan tiduran dan berwudhu dengan tayamum.
m. Pola Rekreasi
Sebelum Sakit : Pasien mengatakan saat jenuh pasien mengisinya dengan
berjalan2 di sekitar rumah dan menonton tv.
Saat dikaji : Pasien mengatakan hanya tiduran di tempat tidur saja.
n. Pola Belajar
Sebelum sakit : Pasien mengatakan tidak tahu tentang sakit dan tindakan
atau pengobatan yang dideritanya
Saat dikaji : Pasien mengatakan paham tentang tindakan pengobatan
yang diberikan walaupun sesekali bertanya dengan perawat.
2. Data Objektif
a. Keadaan Umum : Lemah
b. Kesadaran : Compos Mentis
c. Warna Kulit : Sawo matang
d. Turgor kulit : Elastis
e. BB : 50 kg
f. TTV
Nadi : 80x perrmenit
Suhu : 36,5oC
Pernapasan : 20x permenit
Tekanan darah : 130/80 mmHg
g. Pemeriksaan Fisik
1. Kepala : Simetris, bentuk lonjong, rambut hitam , rambut tersebar
merata, tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan dan tidak ada lesi.
2. Mata : Simetris, kornea normal, reflek pupil +/+, sklera putih,
3. Telinga : Simetris, pendengaran kurang baik.
4. Mulut : Kebersihan gigi dan mulut cukup.
5. Leher : Ada benjolan di leher sebelah kanan.
6. Thorax : Simetris, tidak ada nyeri, gerakan teratur, tidak ada
benjolan
Paru-paru
Inspeksi :
Bentuk dada simetris
Respirasi dan ekspirasi dada kanan dan kiri normal
Palpasi :
Tidak ada nyeri tekan
Vokal Fremitus normal
Tidak ada benjolan
Tidak ada krepitasi
Perkusi :
Bunyi sonor
Auskultasi :
Bunyi paru-paru vesikuler
Tidak ada bunyi tambahan
Jantung
Inspeksi :
Tidak tampak ictus cordis
Palpasi :
Ictus cordis teraba di incosta ke 5 mid clavicula sinistra
Perkusi :
Suara pekak dari incosta 2 sampai incosta 5 di mid clavicula
sinistra
Auskultasi
Irama reguler
Suara S1 dan S2, tidak ada bunyi tambahan.
7. Abdomen
Inspeksi :
Simetris
Bentuk perut rata
Auskultasi :
Suara bising usus 22x/menit
Palpasi :
Tidak ada pembesaran hepar maupun lien
Tidak ada nyeri tekan
Perkusi :
Dari bunyi yang dihasilkan tidak terdapat cairan
Bunyi terdengar thimpani
8. Ekstremitas :
Atas
Simetris antara tangan kanan dan kiri
Terpasang infus RL 20 tpm di tangan kiri
Bawah :
Simetris antara kaki kanan dan kiri
9. Genetalia : Tidak terpasang kateter
h. Pemeriksaan Penunjang
1. CT Scan
i. Terapi Obat
1. NaCl 20 tpm
2. Vitamin B1 B6 B122X1 tablet, Vitamin C 1×1 tablet
3. Asam Mefanamat 3x1 tablet
4. Paracetamol 2x1 100 mg
3. Diagnosa Keperawatan
a. Analisa Data
No Data Fokus Etiologi Problem
1. DS : Agen cedera Nyeri akut
- Pasien mengeluh nyeri pada bagian antara biologis
leher dan pipinya yang dirasakan sejakA
kurang lebih 3 bulan
DO :
- Pasien terlihat meringis menahan nyeri
- Pasien terlihat memegangi bagian nyeri
- P: Nyeri timbul ketika menelan makanan
- Q: Nyeri terasa seperti ditusuk-tusuk
- R: Di bagian faring
- S: 5
- T: 5-10 menit
Kemampuan
2 3 5
mengunyah
Jumlah menelan
sesuai dengan
2 3 5
ukuran atau tekstur
bolus
Reflek menelan
sesuai dengan 3 3 5
waktunya
Kemampuan untuk
membersihkan 2 2 5
rongga mulut
Durasi makan
dengan respek
2 3 5
pada jumlah yang
dikonsumsi
Perubahan kualitas
3 3 5
suara
Peningkatan usaha
2 3 5
menelan
Tidak nyaman
2 3 5
dengan menelan
P : Pertahankan intervensi
1. Menjelaskan rasionalisasi latihan
menelan pada pasien atau keluarga.
2. Melakukan kebersihan mulut
sebelum makan
3. Memberikan obat sesuai dengan
prinsip 6 benar obat
- NaCl 20 tpm
- Vitamin B1 B6 B122X1 tablet
- Vitamin C 1×1 tablet
- Paracetamol 2x1 100 mg
4. Mendokumentasikan pemberian
obat dan tindakan keperawatan yang
diberikan di dalam buku catatan
keperawatan
2. Rabu, 25 Nyeri akut S: Pasien mengatakan nyeri berkurang
September b.d agen O: Pasien tampak tenang, dapat beristirahat
2017 cedera dengan nyaman
Pk. 23.00 WIB biologis A: Masalah belum teratasi
Indikator A E1 T
Kesejahteraan fisik 2 2 4
Posisi yang nyaman 3 4 5
Perawatan pribadi
3 3 5
dan kebersihan
Intake makanan 2 3 5
Intake cairan 2 3 5
Tingkat energy 3 4 5
P: Pertahankan intervensi
1. Melakukan pengkajian nyeri
komprohensif
2. Memberikan terapi obat untuk
meredakan nyeri
- Asam Mefanamat 3x1 tablet
3. Mendokumentasi pemberian obat
3. Kamis, 26 Gangguan S: Pasien mengatakan lemas berkurang
September menelan b.d O: Pasien tampak sedikit tenang, sedikit
2017 defek lemas, makan meningkat
Pk. 23.00 WIB rongga A: A : Masalah belum teratasi
nasofaring
Indikator A E2 T
Kemampuan
2 4 5
mengunyah
Jumlah menelan
sesuai dengan
2 4 5
ukuran atau tekstur
bolus
Reflek menelan
sesuai dengan 3 4 5
waktunya
Kemampuan untuk
membersihkan 2 3 5
rongga mulut
Durasi makan
dengan respek
2 4 5
pada jumlah yang
dikonsumsi
Perubahan kualitas
3 4 5
suara
Peningkatan usaha
2 4 5
menelan
Tidak nyaman
2 4 5
dengan menelan
P : Pertahankan intervensi
1. Memberikan obat sesuai dengan
prinsip 6 benar obat
- NaCl 20 tpm
- Vitamin B1 B6 B122X1 tablet
- Vitamin C 1×1 tablet
- Paracetamol 2x1 100 mg
2. Mendokumentasikan pemberian
obat dan tindakan keperawatan yang
diberikan di dalam buku catatan
keperawatan
Kesejahteraan
2 3 4
fisik
Posisi yang
3 4 5
nyaman
Perawatan
pribadi dan 3 4 5
kebersihan
Intake
2 4 5
makanan
Intake cairan 2 4 5
Tingkat energy 3 4 5
P: Pertahankan intervensi
1. Memberikan terapi obat untuk
meredakan nyeri
- Asam Mefanamat 3x1 tablet
2. Mendokumentasi pemberian obat
5. Jumat , 27 Gangguan S: Pasien mengatakan sudah tidak
September menelan b.d merasakan lemas, bisa menelan makanan
2017 defek dengan lebih nyaman
23.00 WIB rongga O: Pasien terlihat sudah tenang, dan nafsu
nasofaring makan bertambah
A : Masalah sudah teratasi
Indikator A E3 T
Kemampuan
2 5 5
mengunyah
Jumlah menelan
sesuai dengan
2 5 5
ukuran atau tekstur
bolus
Reflek menelan
sesuai dengan 3 5 5
waktunya
Kemampuan untuk
membersihkan 2 5 5
rongga mulut
Durasi makan
dengan respek
2 5 5
pada jumlah yang
dikonsumsi
Perubahan kualitas
3 5 5
suara
Peningkatan usaha
2 5 5
menelan
Tidak nyaman
2 5 5
dengan menelan
P : Hentikan intervensi
Kesejahteraan
2 4 4
fisik
Posisi yang
3 5 5
nyaman
Perawatan
pribadi dan 3 5 5
kebersihan
Intake
2 5 5
makanan
Intake cairan 2 5 5
Tingkat energy 3 5 5
P: Hentikan intervensi