Anda di halaman 1dari 15

PERKEMBANGAN

KOMUNIKASI DAN INFORMASI

Menurut Alfin Toffler, informasi adalah fakta, laporan, perkembangan, perasaan-perasaan,


membuat kecenderungan-kecenderungan yang dapat mempengaruhi
keputusan/pembentukan masyarakat/dunia. Adapun pengertian komunikasi adalah
membagi informasi, memberitahu, memindahkan/bentukan pikiran baik secara lisan
maupun tulisan.

Berikut adalah beberapa perkembangan IPTEK terkait dengan komunikasi dan informasi.

1. Sistem komunikasi satelit domestik (SKSD) Palapa


SKSD Palapa adalah sistem satelit komunikasi yang dikendalikan oleh sistem
satelit komunikasi pengendalan yang dibuat oleh HAC (Hughes Aircraft
Company)perumtel indonesia. SKSD Palapa dibangun 1974-1976 dengan peluncuran
geneasi 1-a1. Sampai tahun 1996 sudah generasi 3 dengan code C2 yang jarak
jangkauanya dari irian Vladivostok (Rusia), ari Australia sampai Selandia baru SKSD
palapa juga dipakai negara-negara tetangga, Australia,Papuan Nugini, Maca,
Selandia baru dan Vietnam.

FungsiSKSD palapa :
- Supaya hubungan komunikasi antardaerah dan antarnegara lebih mudah
- Mempererat penyebaran informasimelalui televisi, internet, dan faksimile
- Mempermudah komunikasi telepon SLI, SLJJ, dan STO (Sentral Telpon Otomat)

2. Radio
a. Sejarah radio
Tokoh penemu radio adalah orang italia bernama Guglielmo Marconi yang
menciptakan inovasi-inovasi atas dasar peralatan yang diciptakan oleh
Hertz. Pada tahun 1896 Marconi mendapat hak paten atas telegraf nirkabel
yang menggunakan 2 sirkuit. Pada saat itu, sinyal ini hanya hanya bisa
dikirim pada jarak dekat. Namun, kembali mempublikasikan penemuan
bahwa sinyal nirkabel dapat ditransmisikan pada jarak yang lebih jauh (12
mil). Selanjutnya, pada 1896 Marconi berhasil melakukan komunikasi
nirkabel dari Perancis ke Inggris lewat Selat Inggris dengan menggunakan
osilator Tesla. Pada tahun 1901, radio temuan Marconi mengirim sinyalkode
menyebrangi Samudra Atlantik dari Inggris ke New Foundland. Selama satu
dekade hingga 1912, kemudian ia mematenkan sejumlah temuan untuk
menyempurnakan sistem radio yang diciptakanya. Pada tahun 1909 Marconi
mendapat nobel di bidang fisika .
Dr.Lee De Forest dari AS merupakan penemu radio tahun 1916 sehingga
mendapat julukan The Father Of Radio . Tahun 1919 Dr. Frank Conrad
( seorang ahli pada Westing House Company di Pitssberg AS) .berhasil
mengadakan eksperimen menyiarkan musik . Tahun 1920 masyarakat
Amerika dapat menikmati siaran radio dan mulai tahun 1923 stasiun radio
meningkat tajam menjadi SSG Stasiun. Tahun 1933 , Prof.E.H.Amstrong
memperkenalkan FM( Frequency Modulation ) yang mempunyai kelebihan ,
antara lain :
1. Dapat menghilangkan interference ( gangguan ) yang disebabkan oleh
cuaca , bintik bintik matahari , alat listrik , atau dua stasiun yang
bekerja pada gelombang yang sama.
2. Suaranya yang jelas dan jernih .

Perkembangan radio di Indonesia


Zaman Hindia Belanda

Radio siaran yang pertama di Indonesia (Hindia Belanda) ialah Bataviasche Radio
Vereniging (BRV) di Jakarta (Batavia), yang secara resmi berdiri pada tanggal 16 Juni
1925. Sejak BRV berdiri, muncul badan-badan radio siaran lainnya seperti Nederlandsch
Indische Radio Omroep Mij (NIROM) di Jakarta, Bandung, dan Medan.

Di Surakarta, berdiri Solossche Radio Vereniging (SRV) dan di Yogyakarta berdiri


Mataramse Vereniging Noor Radio Omroep (MAVRO). SRV dapat dipandang sebagai pelopor
munculnya radio siaran yang diusahakan oleh bangsa Indonesia. SRV didirikan oleh
Mangkunegoro VII dan Sarsito Mangunkusumo pada tanggal 1 April 1933.

Pada tanggal 29 Maret 1937, atas usaha M. Sutajo Kartohadikusumo dan Sarsito
Mangunkusumo, berdiri Perikatan Perkumpulan Radio Ketimuran (PPRK) di Bandung.
Tujuan PPRK adalah berupaya memajukan kesenian dan kebudayaan nasional guna
kemajuan rohani dan jasmani masyarakat Indonesia.

Zaman Jepang

Perkembangan radio siaran pada zaman Jepang mengalami kemunduran Pemerintah


pendudukan Jepang mengatur penyelenggaraan radio siaran secara ketat. Penyelenggara
radio siaran diatur oleh jawatan khusus bernama Hoso Kantri Kyoku, yang merupakan
pusat radio siaran dan berkedudukan di Jakarta. Cabang-cabangnya yang dinamakan Hosa
Kyoku terdapat di Bandung, Purwakarta, Yogya, Semarang, Surabaya, dan Malang.Pada
waktu itu semua radio siaran di arahkan kepada kepentingan militer Jepang semata-mata.
Akan tetapi selama pendudukan Jepang itu, kebudayaan dan kesenian mengalami
kemajuan yang pesat. Rakyat mendapat banyak kesempatan untuk mengembangkan
kebudayaan dan kesenian. Kesempatan ini menyebabkan pula munculnya seniman-
seniman pencipta lagu-lagu Indonesia baru.

Zaman Kemerdekaan

Pada awal kemerdekaan, radio siaran belum terorganisir dengan baik. Oleh karena itu,
orang-orang yang berkecimpung di bidang radio menganggap penting untuk
mengorganisasikan radio siaran. Pada tanggal 10 September 1945 pemimpin-pemimpin
radio siaran dari seluruh Jawa berkumpul di Jakarta untuk membicarakan masalah
tersebut. Pada tanggal 11 September 1945 para pemimpin radio siaran berhasil mencapai
kata sepakat untuk mendirikan sebuah radio siaran yang bernama Radio Republik
Indonesia (RRI). Pada waktu didirikannya, RRI mempunyai 8 stasiun yang terdapat di
delapan kota di Jawa (bekas Hoso Kyoku).
Pada masa itu, RRI menjadi satu-satunya organisasi radio siaran di Indonesia dan berperan
dalam memberikan informasi-informasi perjuangan kepada bangsa Indonesia. Inti siaran
radio dalam masa merebut, mempertahankan, dan mengisi kemerdekaan adalah
menggelorakan semangat kejuangan.

Zaman Orde Baru

Sampai akhir tahun 1966, RRI adalah satu-satunya radio siaran di Indonesia yang di miliki
dan dikuasai pemerintah. Pada tahun itu terjadi banyak perubahan dalam masyarakat
akibat perubahan politik, yakni beralihnya pemerintahan Orde Lama ke Pemerintahan Orde
Baru. Situasi peralihan tersebut merupakan kesempatan yang baik bagi mereka yang
mempunyai hobi amatir untuk mengadakan siaran. Radio amatir adalah seperangkat
pemancar radio yang dipergunakan untuk berhubungan dalam bentuk percakapan.
Eksistensi radio amatir kemudian diakui oleh pemerintah dengan membuat dasar
hukumnya berupa PP No. 21/th 1967 tentang amateurisme. Radio-radio amatir tergabung
dalam Organisasi Radio Amatir Republik Indonesia (ORARI).

Pada tahun 197G pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah No. 55 Tahun 1970
tentang Radio Siaran Non-Pemerintah. Dalam peraturan itu ditentukan bahwa radio siaran
non-pemerintah harus berfungsi sosial, yaitu sebagai alat pendidikan, penerangan, dan
hiburan. Stasiun radio siaran swasta niaga yang semakin lama semakin banyak itu
menyadari betapa pentingnya kedudukan dan fungsinya di masyarakat. Sejak tahun 1974,
stasiun radio swasta niaga berhimpun dalam satu . Pada tahun 1989, tercatat satu Stasiun
Nasional yang berkedudukan di Jakarta, lima Stasiun Regional yang berkedudukan di
Yogyakarta, Medan, Banjarmasin, Ujung pandang, dan Irian Jaya, 26 Stasiun Regional I di
ibu kota provinsi dan 17 Stasiun Regoinal II di ibu kota-ibu kota kabupaten. Dengan sistem
regional ini, wilayah Indonesia yang sangat luas bisa secara merata terakses dalam
penyiaran radio Kini RRI telah ditunjang oleh Multi Media Training Center (MMTC) yang
bertujuan untuk mendidik dan melatih para karyawan. RRI juga didukung penyiarannya
oleh Sistem Komunikasi Satelit Domestik (SKSD) Palapa.wadah yang disebut Persatuan
Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia (PRSSNI).

C. JENIS JENIS RADIO

1.    Radio Publik

Radio publik adalah, radio yang didirikan oleh Negara yang pengelolaannya bertumpu
pada anggaran Negara. Struktur kelembagan radio mengakomodasi dewan pengawas yang
berfungsi memegang otoritas penuh dalam penyussunan kebijakan dan arah program
sebuah radio. Dewan pengawas diwajibkan menjamin bahwa walaupun Negara yang
mendanai, bukan berarti radionya hanya berpihak pada kepentingan pemerintahan.
Penyiarannya harus lebih focus bagi kemaslahatan publik. Radio publik yang dimiliki
Indonesia adalah RRI (Radio Republik Indonesia)

2.    Radio Komunitas
Radio komunitas adalah stasiun siaran radio yang dimiliki, dikelola, diperuntunkan,
dan didirikan oleh sebuah komunitas. Radio komunitas juga sering disebut sebagai radio
sosial, radio pendidikan, atau radio alternatif.
Ada beberapa criteria yang membedakan radio komunitas dengan radio lainya :
a.    Radio komunitas melayani kepentingan pendengar yang secara geografis terbatas
b.    Radio komunitas adalah badan hokum yang kepemilikan, pendanaan, dan pengelolaanya    
dari komunitas itu sendiri dan tidak mencari keuntungan semata.
Dengan demikian, radio komunitas adalah sebuah wahana komunikasi milik masyarakat
yang potensial untuk melayani kepentingan komunitasnya.

3.    Radio Komersial
Radio komersial memiliki definisi yang hamper sama dengan radio komunitas maupun
radio public, akan tetapi yang membedakan pada sisi komersialnya. Radio komersial
adalah radio yang didirikan oleh pemilik modal yang merupakan radio berorientasinya
selalu didasarkan pada faktor profit. Faktor ekonomi atau profit menjadi landasan utama
keberlangsungan radio jenis ini. Jika radio public bersumber dari anggaran Negara, maka
radio komersial bersumber pada berkekuatan modal. Radio ini yang menjawab keinginan
pasar.

3.TELEVISI

Televisi adalah sebuah media telekomunikasi terkenal yang berfungsi sebagai


penerima siaran gambar bergerak beserta suara, baik itu yang monokrom (hitam-putih)
maupun berwarna. Kata "televisi" merupakan gabungan dari kata tele (τῆλε, "jauh") dari
bahasa Yunani dan visio ("penglihatan") dari bahasa Latin, sehingga televisi dapat
diartikan sebagai “alat komunikasi jarak jauh yang menggunakan media
visual/penglihatan.”

Penggunaan kata "Televisi" sendiri juga dapat merujuk kepada "kotak televisi", "acara
televisi", ataupun "transmisi televisi". Penemuan televisi disejajarkan dengan penemuan
roda, karena penemuan ini mampu mengubah peradaban dunia. Di Indonesia 'televisi'
secara tidak formal sering disebut dengan TV (dibaca: tivi, teve ataupun tipi.)

Sejarah Awal

Pada masa awal perkembangannya, televisi menggunakan gabungan teknologi optik,


mekanik, dan elektronik untuk merekam, menampilkan, dan menyiarkan gambar visual.
Bagaimanapun, pada akhir 1920-an, sistem pertelevisian yang hanya menggunakan
teknologi optik dan elektronik saja telah dikembangkan, dimana semua sistem televisi
modern menerapkan teknologi ini. Walaupun sistem mekanik akhirnya tidak lagi
digunakan, pengetahuan yang didapat dari pengembangan sistem elektromekanis
sangatlah penting dalam pengembangan sistem televisi elektronik penuh.
Gambar pertama yang berhasil dikirimkan secara elektrik adalah melalui mesin faksimile
mekanik sederhana, (seperti pantelegraf) yang dikembangkan pada akhir abad ke-19.
Konsep pengiriman gambar bergerak yang menggunakan daya elektrik pertama kali
diuraikan pada 1878 sebagai "teleponoskop" (konsep gabungan telepon dan gambar
bergerak), tidak lama setelah penemuan telepon. Pada saat itu, para penulis fiksi ilmiah
telah membayangkan bahwa suatu hari nanti cahaya juga akan dapat dikirimkan melalui
medium kabel, seperti halnya suara.

Ide untuk menggunakan sistem pemindaian gambar untuk mengirim gambar pertama kali
dipraktikkan pada 1881 menggunakan pantelegraf, yaitu menggunakan mekanisme
pemindaian pendulum. Semenjak itu, berbagai teknik pemindaian gambar telah digunakan
di hampir setiap teknologi pengiriman gambar, termasuk televisi. Inilah konsep yang
bernama "perasteran", yaitu proses merubah gambar visual menjadi arus gelombang
elektrik.

1880-an: Cakram Nipkow


Pada tahun 1884, Paul Gottlieb Nipkow, seorang mahasiswa 23 tahun di Jerman,
mematenkan sistem televisi elektromekanik yang menggunakan cakram Nipkow, sebuah
cakram berputar dengan serangkaian lubang yang disusun secara spiral ke pusat cakaram
yang digunakan dalam proses perasteran. Setiap lubang cakram diposisikan dengan selisih
sudut yang sama agar dalam setiap putarannya cakram tersebut dapat meneruskan cahaya
melalui setiap lubang hingga mengenai lapisan selenium peka cahaya yang menghasilkan
denyut elektrik. Seiring dengan peletakan posisi gambar yang difokuskan dipusat cakram,
setiap lubang akan memindai setiap "iris" horizontal dari keseluruhan gambar. Alat buatan
Nipkow ini tidak benar-benar dapat dipraktekkan hingga adanya kemajuan dalam teknologi
tabung penguat. Namun, alat tersebut hanya dapat memancarkan gambar " halftone" —
dikarenakan lubang dengan posisi tertentu dengan ukuran berbeda-beda — melalui kabel
telegraf atau telepon.

Rancangan selanjutnya adalah menggunakan pemindai mirror-drum berputar sebagai


perekam gambar dan tabung sinar katode (CRT) sebagai perangkat tampilan. Pada 1907,
seorang ilmuwan Rusia, Boris Rosing, menjadi penemu pertama yang menggunakan CRT
dalam perangkat penerima dari sistem televisi eksperimental. Dia menggunakan pemindai
"mirror-drum" untuk mengirim gambar geometrik sederhana ke CRT. Namun, untuk
merekam gambar bergerak masih tidak dapat dilakukan, karena kepekaan detektor
selenium yang rendah.
1920-an: Penemuan John Logie Baird

TV 405 hitam putih Murphy dari Ukrania, 1951.

Penemu asal Skotlandia, John Logie Baird berhasil menunjukan cara pemancaran gambar-
bayangan bergerak di London pada tahun 1925, diikuti gambar bergerak monokrom pada
tahun 1926. Cakram pemindai Baird dapat menghasilkan gambar beresolusi 30 baris
(cukup untuk memperlihatkan wajah manusia) dari lensa dengan spiral ganda. Demonstrasi
oleh Baird ini telah disetujui secara umum oleh dunia sebagai demonstrasi televisi
pertama, sekalipun televisi mekanik tidak lagi digunakan. Pada tahun 1927, Baird juga
menemukan sistem rekaman video pertama di dunia, yaitu "Phonovision", yaitu dengan
memodulasi sinyal output kamera TV-nya ke dalam kisaran jangkauan audio, dia dapat
merekam sinyal tersebut pada cakram audio 10 inci (25 cm) dengan menggunakan
teknologi rekaman audio biasa. Hanya sedikit rekaman " Phonovision" Baird yang masih
ada dan rekaman-rekaman yang masih bertahan tersebut kemudian diterjemahkan dan
diproses menjadi gambar yang dapat dilihat pada 1990-an menggunakan teknologi
pemrosesan-sinyal digital.

Pada 1926, seorang insinyur Hungaria, Kálmán Tihanyi, merancang sistem televisi dengan
perangkat pemindaian dan tampilan yang sepenuhnya elektronik, dan menggunakan prinsip
"penyimpanan isi" di dalam tabung pemindai (atau "kamera").

Pada 1927, seorang penemu Rusia, Léon Theremin, mengembangkan sistem televisi
dengan mirror-drum yang menggunakan sistem "video terjalin" untuk menghasilkan
resolusi gambar 100 baris.

Pada tahun yang sama, Herbert E. Ives dari Bell Labs berhasil mengirimkan gambar
bergerak dari sebuah cakram 50-tingkap yang menghasilkan 16 gambar per menit melalui
medium kabel dari Washington, D.C. ke New York City, dan juga melalui gelombang radio
dari Whippany, New Jersey.Ives menggunakan layar penayang sebesar 24 x 30 inci (60 x
75 cm). Subjek rekamannya termasuk salah satunya Sekretaris Perdagangan Amerika saat
itu, Herbert Hoover.

Pada tahun yang sama pula, Philo Farnsworth berhasil membuat sistem televisi pertama di
dunia dengan pemindai elektronik pada kedua perangkat tampilan dan pickup, dimana
temuannya ini pertama kali ia demonstrasikan di depan media pers pada 1 September
1928.

1930-an: Penyebaran dan penerimaan masyarakat

Braun HF 1, Jerman, 1959

Pada tahun 1936, untuk pertama kalinya olimpiade Berlin disiarkan ke stasiun televisi di
Berlin dan Leipzig di mana masyarakat umum dapat menyaksikan setiap perlombaan
langsung.

Pada masa awal televisi, kotak televisi elektromekanik mulai secara komersial dijual dari
tahun 1928 hingga 1934 di Inggris,Amerika Serikat, dan Rusia. Televisi komersial pertama
dijual oleh Baird di Britania Raya pada tahun 1928 dalam bentuk penerima radio ditambah
dengan komponen-komponen seperti tabung neon di belakang cakram Nipkow yang
menghasilkan gambar kemerahan berukuran sebesar perangko pos yang dapat
diperbesarkan lagi menggunakan lensa pembesar. "Televisor" ciptaan Baird ini juga dapat
digunakan tanpa radio. Televisor yang dijual pada tahun 1930–1933 merupakan pemasaran
televisi masal yang pertama. Kira-kira 1.000 unit Televisor berhasil dijual.

Kotak televisi elektronik komersial pertama dengan tabung sinar katode diproduksi oleh
Telefunken di Jerman pada 1934, diikuti oleh produsen elektronik yang lain di Perancis
(1936), Britania Raya (1936), dan Amerika Serikat (1938).

Pada tahun 1936, Kálmán Tihanyi menerangkan prinsip televisi plasma, yaitu sistem panel
datar yang pertama.

Pada tahun 1938 di Amerika, televisi berukuran 3 inci (7.6 cm) dijual seharga 125 USD
(setara dengan 1.863 USD pada tahun 2007.) Model termurah televisi berukuran 12  inci
(30 cm) adalah seharga $445 (setara dengan $6.633 per 2007).
 

Tahun penerimaan TV menurut negara

██ 1930 — 1939 ██ 1970 — 1979

██ 1940 — 1949 ██ 1980 — 1989

██ 1950 — 1959 ██ 1990 — 1999

██ 1960 — 1969 ██ tidak ada data

Kira-kira sebanyak 19.000 unit televisi elektronik telah diproduksi di Britania, 1.600 unit di
Jerman, dan 8.000 unit di Amerika,sebelum akhirnya War Production Board terpaksa
menghentikan produksi TV pada April 1942 karena pecahnya Perang Dunia II.

Penggunaan TV di Amerika Serikat meningkat kembali pasca Perang Dunia II setelah


produksi TV diizinkan kembali pada Agustus 1945. Pasca perang, jumlah pemilik TV di
Amerika meningkat sekitar 0,5% pada tahun 1946, lalu naik 55,7% pada tahun 1954, dan
naik sampai 90% pada tahun 1962.Di Britania, jumlah pemilik TV meningkat dari 15.000
pada tahun 1947, lalu 1,4 juta pada tahun 1952, hingga 15,1 juta pada tahun 1968.

Jenis-Jenis Televisi

 1. Televisi Analog

Televisi analog mengkodekan informasi gambar dengan memvariasikan voltase dan/atau


frekuensi dari sinyal. Seluruh sistem sebelum Televisi digital dapat dimasukan ke analog.
Sistem yang diperg

unakan dalam televisi analog adalah NTSC (National Television System Committee), badan
industri pembuat standar yang menciptakannya. Sistem ini sebagian besar diterapkan di
Amerika Serikat dan beberapa bagian Asia Timur, seperti: China/Tiongkok, Jepang, Korea
Utara, Korea Selatan, Taiwan, Mongolia.
Sementara, sistem PAL (Phase-Alternating Line, phase alternation by line atau untuk phase
alternation line). Dalam bahasa Indonesia: garis alternasi fase), adalah sebuah encoding
berwarna digunakan dalam sistem televisi broadcast di seluruh dunia. PAL dikembangkan
di Jerman oleh Walter Bruch yang bekerja di Telefunken, dan pertama kali diperkenalkan
pada 1967.

2. Televisi Digital
Televisi digital (bahasa Inggris: Digital Television, DTV) adalah jenis TV yang menggunakan
modulasi digital dan sistem kompresi untuk menyebarluaskan video, audio, dan signal data
ke pesawat televisi. Televisi resolusi tinggi atau high-definition television (HDTV), yaitu:
standar televisi digital internasional yang disiarkan dalam format 16:9 (TV biasa 4:3) dan
surround-sound 5.1 Dolby Digital. Ia memiliki resolusi yang jauh lebih tinggi dari standar
lama. Penonton melihat gambar berkontur jelas, dengan warna-warna matang, dan depth-
of-field yang lebih luas daripada biasanya. HDTV memiliki jumlah pixel hingga 5 kali
standar analog PAL yang digunakan di Indonesia.
Televisi kabel adalah sistem penyiaran acara televisi lewat frekuensi radio melalui serat
optik

atau kabel coaxial dan bukan lewat udara seperti siaran televisi biasa yang harus
ditangkap antena. Selain acara televisi, acara radio FM, internet, dan telepon juga dapat
disampaikan lewat kabel.
Sistem ini banyak dijumpai di Amerika Utara, Eropa, Australia, Asia Timur, Amerika
Selatan, dan Timur Tengah. Televisi kabel kurang berhasil di Afrika karena kepadatan
penduduk yang rendah di berbagai daerah. Seperti halnya radio, frekuensi yang berbeda
digunakan untuk menyebarkan banyak saluran lewat satu kabel. Sebuah kotak penerima
digunakan untuk memilih satu saluran televisi. Sistem televisi kabel modern sekarang
menggunakan teknologi digital untuk menyiarkan lebih banyak saluran televisi daripada
sistem analog.

3. Televisi Satelit
Televisi satelit adalah televisi yang dipancarkan dengan cara yang mirip seperti
komunikasi satelit, serta bisa disamakan dengan televisi lokal dan televisi kabel. Di
banyak tempat di bumi ini, layanan televisi satelit menambah sinyal lokal yang kuno,
menghasilkan jangkauan saluran dan layanan yang lebih luas, termasuk untuk layanan
berbayar.
Sinyal televisi satelit pertama disiarkan dari benua Eropa ke satelit Telstar di atas Amerika
Utara pada tahun 1962. Satelit komunikasi geosynchronous pertama, Syncom 2
diluncurkan pada tahun 1963. Komunikasi satelit komersial pertama di dunia, disebut
Intelsat_I (disebut juga Early Bird), diluncurkan ke orbit pada tanggal 6 April 1965. Satelit
jaringan televisi nasional pertama, Orbita, dibuat di Uni Soviet pada tahun 1967. Satelit
domestik Amerika Utara pertama yang memuat siaran televisi adalah geostasiun Anik 1
milik Kanada, yang diluncurkan pada tahun 1872.

4.TELEPON
Telepon genggam atau telepon seluler (disingkat ponsel) atau handphone (disingkat HP)
adalah perangkat telekomunikasi elektronik yang mempunyai kemampuan dasar yang
sama dengan telepon konvensional saluran tetap, namun dapat dibawa ke mana-mana
(bahasa Inggris: portable atau mobile) dan tidak perlu disambungkan dengan jaringan
telepon menggunakan kabel (jadi komunikasi nirkabel, bahasa Inggris: wireless
communication). Saat ini, Indonesia mempunyai dua jaringan telepon nirkabel yaitu sistem
GSM (Global System for Mobile Telecommunications) dan sistem CDMA (Code Division
Multiple Access). Badan yang mengatur telekomunikasi seluler Indonesia adalah Asosiasi
Telekomunikasi Seluler Indonesia (ATSI).

Sejarah

Penemu telepon genggam yang pertama adalah Martin Cooper, seorang karyawan Motorola
pada tanggal 03 April 1973, walaupun banyak disebut-sebut penemu telepon genggam
adalah sebuah tim dari salah satu divisi Motorola (divisi tempat Cooper bekerja) dengan
model pertama adalah DynaTAC. Ide yang dicetuskan oleh Cooper adalah sebuah alat
komunikasi yang kecil dan mudah dibawa bepergian secara fleksibel.

Cooper bersama timnya menghadapi tantangan bagaimana memasukkan semua material


elektronik ke dalam alat yang berukuran kecil tersebut untuk pertama kalinya. Namun
akhirnya sebuah telepon genggam pertama berhasil diselesaikan dengan total bobot
seberat dua kilogram. Untuk memproduksinya, Motorola membutuhkan biaya setara
dengan US$1 juta. “Pada tahun 1983, telepon genggam portabel berharga US$4 ribu (Rp36
juta) setara dengan US$10 ribu (Rp90 juta).

Setelah berhasil memproduksi telepon genggam, tantangan terbesar berikutnya adalah


mengadaptasi infrastruktur untuk mendukung sistem komunikasi telepon genggam
tersebut dengan menciptakan sistem jaringan yang hanya membutuhkan 3 MHz spektrum,
setara dengan lima channel TV yang tersalur ke seluruh dunia.

Tokoh lain yang diketahui sangat berjasa dalam dunia komunikasi seluler adalah Amos
Joel Jr yang lahir di Philadelphia, 12 Maret 1918, ia memang diakui dunia sebagai pakar
dalam bidang switching. Ia mendapat ijazah bachelor (1940) dan master (1942) dalam
teknik elektronik dari MIT. Tidak lama setelah studi, ia memulai kariernya selama 43 tahun
(dari Juli 1940-Maret 1983) di Bell Telephone Laboratories, tempat ia menerima lebih dari
70 paten Amerika di bidang telekomunikasi, khususnya di bidang switching. Amos E Joel
Jr, membuat sistem penyambung (switching) telepon genggam dari satu wilayah sel ke
wilayah sel yang lain. Switching ini harus bekerja ketika pengguna telepon genggam
bergerak atau berpindah dari satu sel ke sel lain sehingga pembicaraan tidak terputus.
Karena penemuan Amos Joel inilah penggunaan telepon genggam menjadi nyaman.

Fungsi dan fitur

Selain berfungsi untuk melakukan dan menerima panggilan telepon, telepon genggam
umumnya juga mempunyai fungsi pengiriman dan penerimaan pesan singkat ( short
message service, SMS). Ada pula penyedia jasa telepon genggam di beberapa negara yang
menyediakan layanan generasi ketiga (3G) dengan menambahkan jasa videophone,
sebagai alat pembayaran, maupun untuk televisi online di telepon genggam mereka.
Sekarang, telepon genggam menjadi gadget yang multifungsi. Mengikuti perkembangan
teknologi digital, kini telepon genggam juga dilengkapi dengan berbagai pilihan fitur,
seperti bisa menangkap siaran radio dan televisi, perangkat lunak pemutar audio (MP3)
dan video, kamera digital, game, dan layanan internet (WAP, GPRS, 3G). Selain fitur-fitur
tersebut, telepon genggam sekarang sudah ditanamkan fitur komputer. Jadi di telepon
genggam tersebut, orang bisa mengubah fungsi telepon genggam tersebut menjadi mini
komputer. Di dunia bisnis, fitur ini sangat membantu bagi para pebisnis untuk melakukan
semua pekerjaan di satu tempat dan membuat pekerjaan tersebut diselesaikan dalam
waktu yang singkat.

Jenis Telepon genggam berdasarkan fungsi

Telepon genggam bisnis

telepon genggam jenis ini ditujukan untuk anda yang menginginkan perangkat bisnis dalam
genggaman anda, biasanya telepon genggam yang telah memiliki kemampuan ini tergolong
telepon genggam cerdas (smartphone). Beragai aplikasi bisnis terdapat dalam telepon
genggam ini dan dapat membuat pekerjaan kantor anda dapat dilihat dan dikerjakan dalam
sebuah telepon genggam.

Telepon genggam hiburan

telepon genggam jenis ini merupakan telepon genggam berjenis multimedia, di mana
semua aktivitas yang berhubungan dengan musik, seni, foto, sosial dan lainnya dapat anda
atasi dengan sebuah telepon genggam. Banyak telepon genggam jenis ini yang memiliki
varian tersendiri, seperti telepon genggam musik, telepon genggam kamera, dan telepon
genggam jejaring sosial.

Telepon genggam fashion

telepon genggam jenis ini lebih banyak mengandalkan tampilannya, dan dapat membuat
pemiliknya sangat puas meskipun dengan fitur yang terkesan sederhana. Tetapi dibalik itu
semua, sebuah telepon genggam fashion dapat berharga berkali-kali lipat dari harga
telepon genggam tercanggih. Dewasa ini dapat ditemukan telepon genggam yang berharga
lebih mahal dari harga sebuah kendaraan, bahkan lebih mahal dari harga sebuah rumah.

Telepon genggam standar

telepon genggam jenis ini diperuntukan untuk anda yang menginginkan telepon genggam
yang simpel, fitur yang disematkan dalam telepon genggam ini merupakan fitur inti, tanpa
teknologi baru yang disematkan.

Perkembangan

Generasi 0
Handie-talkie SCR536

Sejarah penemuan telepon genggam tidak lepas dari perkembangan radio. Awal penemuan
telepon genggam dimulai pada tahun 1921 ketika Departemen Kepolisian Detroit Michigan
mencoba menggunakan telepon mobil satu arah. Kemudian, pada tahun 1928 Kepolisian
Detroit mulai menggunakan radio komunikasi satu arah regular pada semua mobil patroli
dengan frekuensi 2 MHz. pada perkembangan selanjutnya, radio komunikasi berkembang
menjadi dua arah dengan ‘’frequency modulated ‘’(FM).

Tahun 1940, Galvin Manufactory Corporation (sekarang Motorola)mengembangkan portable


Handie-talkie SCR536, yang berarti sebuah alat komunikasi di medan perang saat perang
dunia II. Masa ini merupakan generasi 0 telepon genggam atau 0-G, di mana telepon
genggam mulai diperkenalkan.

Setelah mengeluarkan SCR536,kemudian pada tahun 1943 Galvin Manufactory Corporation


mengeluarkan kembali portable FM radio dua arah pertama yang diberi nama SCR300
dengan model backpack untuk tentara U.S. Alat ini memiliki berat sekitar 35 pon dan dapat
bekerja secara efektif dalam jarak operasi 10 sampai 20 mil.

Sistem telepon genggam 0-G masih menggunakan sebuah sistem radio VHF untuk
menghubungkan telepon secara langsung pada PSTN landline. Kelemahan sistem ini
adalah masalah pada jaringan kongesti yang kemudian memunculkan usaha-usaha untuk
mengganti sistem ini.

Generasi 0 diakhiri dengan penemuan konsep modern oleh insinyur-insinyur dari Bell Labs
pada tahun 1947. Mereka menemukan konsep penggunaan telepon hexagonal sebagai
dasar telepon genggam. Namun, konsep ini baru dikembangkan pada 1960-an.

Generasi I

Telepon genggam generasi 1G

Telepon genggam generasi pertama disebut juga 1G. 1-G merupakan telepon genggam
pertama yang sebenarnya. Tahun 1973, Martin Cooper dari Motorola Corp menemukan
telepon genggam pertama dan diperkenalkan kepada publik pada 3 April 1973. Telepon
genggam yang ditemukan oleh Cooper memiliki berat 30 ons atau sekitar 800 gram.
Penemuan inilah yang telah mengubah dunia selamanya. Teknologi yang digunakan 1-G
masih bersifat analog dan dikenal dengan istilah AMPS. AMPS menggunakan frekuensi
antara 825 Mhz- 894 Mhz dan dioperasikan pada Band 800 Mhz. Karena bersifat analog,
maka sistem yang digunakan masih bersifat regional. Salah satu kekurangan generasi 1-G
adalah karena ukurannya yang terlalu besar untuk dipegang oleh tangan. Ukuran yang
besar ini dikarenakan keperluan tenaga dan performa baterai yang kurang baik. Selain itu
generasi 1-G masih memiliki masalah dengan mobilitas pengguna. Pada saat melakukan
panggilan, mobilitas pengguna terbatas pada jangkauan area telepon genggam.
Generasi II

Telepon genggam tahun 1996

Generasi kedua atau 2-G muncul pada sekitar tahun 1990-an. 2G di Amerika sudah
menggunakan teknologi CDMA, sedangkan di Eropa menggunakan teknologi GSM. GSM
menggunakan frekuensi standar 900 Mhz dan frekuensi 1800 Mhz. Dengan frekuensi
tersebut, GSM memiliki kapasitas pelanggan yang lebih besar. Pada generasi 2G sinyal
analog sudah diganti dengan sinyal digital. Penggunaan sinyal digital memperlengkapi
telepon genggam dengan pesan suara, panggilan tunggu, dan SMS. Telepon genggam pada
generasi ini juga memiliki ukuran yang lebih kecil dan lebih ringan karena penggunaan
teknologi chip digital. Ukuran yang lebih kecil juga dikarenakan kebutuhan tenaga baterai
yang lebih kecil. Keunggulan dari generasi 2G adalah ukuran dan berat yang lebih kecil
serta sinyal radio yang lebih rendah, sehingga mengurangi efek radiasi yang
membahayakan pengguna.

Generasi III

Ponsel cerdas berbasis 3-G

Generasi ini disebut juga 3G yang memungkinkan operator jaringan untuk memberi
pengguna mereka jangkauan yang lebih luas, termasuk internet sebaik video call
berteknologi tinggi. Dalam 3G terdapat 3 standar untuk dunia telekomunikasi yaitu
Enhance Datarates for GSM Evolution (EDGE), Wideband-CDMA, dan CDMA 2000. Pada
generasi ini telepon genggam mulai dimasukkan sistem operasi (yang sering disebut
smartphone) sehingga membuat fitur semakin lengkap bahkan mendekati fungsi Komputer
personal. Sistem operasi yang digunakan antara lain Android, iOS, Symbian, dan Windows
Mobile

Generasi IV

Generasi ini disebut juga Fourth Generation (4G). 4G merupakan sistem telepon genggam
yang menawarkan pendekatan baru dan solusi infrastruktur yang mengintegrasikan
teknologi nirkabel yang telah ada termasuk Wireless Broadband (WiBro), 802.16e, CDMA,
wireless LAN, Bluetooth, dan lain-lain. Sistem 4G berdasarkan heterogenitas jaringan IP
yang memungkinkan pengguna untuk menggunakan beragam sistem kapan saja dan di
mana saja. 4G juga memberikan penggunanya kecepatan tinggi, volume tinggi, kualitas
baik, jangkauan global, dan fleksibilitas untuk menjelajahi berbagai teknologi berbeda.
Terakhir, 4G memberikan pelayanan pengiriman data cepat untuk mengakomodasi
berbagai aplikasi multimedia seperti, video conferencing, online game, dan lain-lain.

Cara kerja

Di dalam telepon genggam, terdapat sebuah pengeras suara, mikrofon, papan tombol,
tampilan layar, dan powerful circuit board dengan mikroprosesor yang membuat setiap
telepon seperti komputer mini. Ketika berhubungan dengan jaringan nirkabel, sekumpulan
teknologi tersebut memungkinkan penggunanya untuk melakukan panggilan atau bertukar
data dengan telepon lain atau dengan komputer.

Jaringan nirkabel beroperasi dalam sebuah jaringan yang membagi kota atau wilayah
kedalam sel-sel yang lebih kecil. Satu sel mencakup beberapa blok kota atau sampai 250
mil persegi. Setiap sel menggunakan sekumpulan frekuensi radio atau saluran-saluran
untuk memberikan layanan di area spesifik. Kekuatan radio ini harus di kontrol untuk
membatasi jangkauan sinyal geografis. Oleh Karena itu, frekuensi yang sama dapat
digunakan kembali di sel terdekat. Maka banyak orang dapat melakukan percakapan
secara simultan dalam sel yang berbeda di seluruh kota atau wilayah, meskipun mereka
berada dalam satu saluran.

Dalam setiap sel, terdapat stasiun dasar yang berisi antena nirkabel dan perlengkapan
radio lain. Antena nirkabel dalam setiap sel akan menghbungkan penelepon ke jaringan
telepon lokal, internet, ataupun jaringan nirkabel lain. Antena nirkabel mentransimiskan
sinyal. Ketika telepon genggam dinyalakan, telepon akan mencari sinyal untuk
mengkonfirmasi bahwa layanan telah tersedia. Kemudian telepon akan mentransmisikan
nomor identifikasi tertentu, sehingga jaringan dapat melakukan verifikasi informasi
konsumen- seperti penyedia layanan nirkabel, dan nomor telepon.

Panggilan dari telepon genggam ke telepon rumah

Ketika melakukan panggilan dari telepon genggam ke telepon rumah biasa, panggilan
tersebut akan berjalan-jalan di melalui antena nirkabel terdekat dan akan diubah oleh
penghantar nirkabel ke sistem telepon landline tradisional. Panggilan tersebut kemudian
akan langsung diarahkan ke jaringan telepon tradisional dan ke orang yang menjadi tujuan
panggilan.

Panggilan dari telepon genggam ke telepon genggam yang lain

Ketika melakukan panggilan dari ini, panggilan akan dirutekan melalui jaringan landline
kepada pengantar nirkabel penerima atau akan dirutekan dalam jaringan nirkabel ke
tempat sel terdekat dengan orang yang menjadi tujuan panggilan. Pada saat berbicara di
telepon genggam, maka telepon genggam akan menangkap suara dan mengubah suara
menjadi energi frekuensi radio (gelombang radio). Gelombang radio akan berjalan melalui
udara hingga menemukan penerima di stasiun dasar terdekat. Stasiun dasar kemudian
akan mengirimkan panggilan tersebut melalui jaringan nirkabel hingga sampai pada orang
yang menjadi tujuan telepon.
Panggilan jarak jauh

Ketika melakukan panggilan terhadap seseorang yang berada di luar negara si pemanggil
berada, panggilan ini tergolong panggilan internasional. Panggilan akan dirutekan pada
pusat pertukaran jarak jauh, yang menyambungkan panggilan antar negara atau seluruh
dunia melalui kabel serat optik.

Harga telepon genggam

Dengan semakin banyak orang yang menggunakan telepon genggam, maka produksi
massal bisa dilakukan. Grafik harga telepon genggam seluruh dunia cenderung semakin
murah dari tahun ke tahun. Jika dahulu telepon genggam merupakan sebuah barang yang
langka dan eksklusif hanya untuk orang yang mampu, kalangan atas, maka saat ini hampir
semua lapisan masyarakat sudah bisa menikmati kenyamanan berkomunikasi
menggunakan telepon genggam.

Untuk menekan harga telepon genggam agar bisa semakin murah didapatkan, maka
beberapa produsen telepon genggam bekerja sama dengan operator telekomunikasi untuk
membundling telepon genggam tersebut dengan layanan operator dengan sistem kontrak.
Dengan cara ini harga telepon genggam jadi semakin murah, karena bisa diangsur
sekaligus sebagai biaya berlangganan paket komunikasi yang ditawarkan oleh operator.

Telepon genggam juga telah berevolusi. Kini telepon genggam tidak hanya digunakan
untuk melakukan percakapan suara atau layanan pesan singkat, namun juga bisa
menjalankan berbagai aplikasi komputasi yang canggih. Karenanya ada segmen telepon
genggam yang disebut dengan telepon cerdas. Sama seperti harga telepon genggam yang
semakin terjangkau, harga telepon cerdas yang pada masa-masa awal harganya selangit,
kini juga bisa dinikmati oleh kalangan menengah ke bawah. Salah satu revolusi dalam
dunia pasar telepon cerdas adalah saat kehadiran iOS dan Android.

Anda mungkin juga menyukai