Anda di halaman 1dari 88

I.

PENDAHULUAN

Wilayah Indonesia berada pada posisi strategis, terletak di daerah tropis,


diantara Benua Asia dan Australia, diantara Samudera Pasifik dan
Samudera Hindia, serta dilalui garis katulistiwa, terdiri dari pulau dan
kepulauan yang membujur dari barat ke timur, terdapat banyak selat
dan teluk, menyebabkan wilayah Indonesia rentan terhadap perubahan
iklim/cuaca.

Keberadaan wilayah Indonesia sebagaimana tersebut, kondisi iklimnya


akan dipengaruhi oleh fenomena El Nino/La Nina bersumber dari wilayah
timur Indonesia (Ekuator Pasifik Tengah/Nino34) dan Dipole Mode
bersumber dari wilayah barat Indonesia (Samudera Hindia barat Sumatera
hingga timur Afrika), disamping pengaruh fenomena regional, seperti
sirkulasi monsun Asia-Australia, Daerah Pertemuan Angin Antar
Tropis atau Inter Tropical Convergence Zone (ITCZ) yang merupakan
daerah pertumbuhan awan, serta kondisi suhu permukaan laut sekitar
wilayah Indonesia.

Sementara kondisi topografi wilayah Indonesia yang bergunung,


berlembah, serta banyak pantai, merupakan fenomena lokal yang
menambah beragamnya kondisi iklim di wilayah Indonesia, baik menurut
ruang (wilayah) maupun waktu. Berdasarkan hasil analisis data periode 30
tahun terakhir (1981-2010), secara klimatologis wilayah Indonesia terdapat
407 pola hujan, dimana 342 pola merupakan Zona Musim (ZOM) yaitu
mempunyai perbedaan yang jelas antara periode musim hujan dan
periode musim kemarau (umumnya pola Monsun), sedangkan 65 pola
lainnya adalah Non Zona Musim (Non ZOM). Daerah Non ZOM pada
umumnya tidak mempunyai perbedaan yang jelas antara periode musim
hujan dan musim kemarau, dalam hal ini daerah yang sepanjang tahun
curah hujannya tinggi atau rendah. Jumlah pola hujan dalam 30 tahun
terakhir (periode 1981-2010) sebanyak 342 pola hujan tersebut,
merupakan hasil pemutakhiran pola iklim sebelumnya (periode 1971-
2000) yang berjumlah 293 pola hujan, dimana 220 pola merupakan
Zona Musim (ZOM) dan 73 pola lainnya adalah Non Zona Musim (Non
ZOM).
Dari 342 Zona Musim dimaksud, sebanyak 9 ZOM memiliki pola hujan
kebalikan dengan daerah zona musim pada umumnya (pola monsun),
dimana pada daerah pola monsun mengalami musim hujan, di daerah 9
ZOM tersebut mengalami musim kemarau, demikian sebaliknya.

Fenomena yang Mempengaruhi Iklim / Musim di Indonesia

1. El Nino dan La Nina

El Nino merupakan fenomena global dari sistem interaksi lautan


atmosfer yang ditandai memanasnya suhu muka laut di Ekuator
Pasifik Tengah (Nino 3,4) atau anomali suhu muka laut di daerah

1
tersebut positif (lebih panas dari rata-ratanya). Sementara,
sejauhmana pengaruhnya El Nino di Indonesia, sangat tergantung
dengan kondisi perairan wilayah Indonesia. Fenomena El Nino yang
berpengaruh di wilayah Indonesia dengan diikuti berkurangnya curah
hujan secara drastis, baru akan terjadi bila kondisi suhu perairan
Indonesia cukup dingin. Namun bila kondisi suhu perairan Indonesia
cukup hangat tidak berpengaruh terhadap kurangnya curah hujan
secara signifikan di Indonesia. Disamping itu, mengingat luasnya
wilayah Indonesia, tidak seluruh wilayah Indonesia dipengaruhi oleh
fenomena El Nino.
Sedangkan La Nina merupakan kebalikan dari El Nino ditandai
dengan anomali suhu muka laut negatif (lebih dingin dari rata-ratanya)
di Ekuator Pasifik Tengah (Nino 3,4). Fenomena La Nina secara
umum menyebabkan curah hujan di Indonesia meningkat bila
dibarengi dengan menghangatnya suhu muka laut di perairan
Indonesia. Demikian halnya El Nino, dampak La Nina tidak
berpengaruh ke seluruh wilayah Indonesia .

2. Dipole Mode

Dipole Mode merupakan fenomena interaksi laut–atmosfer di


Samudera Hindia yang dihitung berdasarkan perbedaan nilai (selisih)
antara anomali suhu muka laut perairan pantai timur Afrika dengan
perairan di sebelah barat Sumatera. Perbedaan nilai anomali suhu
muka laut dimaksud disebut sebagai Dipole Mode Indeks (DMI).
Untuk DMI positif, umumnya berdampak kurangnya curah hujan di
Indonesia bagian barat, sedangkan nilai DMI negatif, berdampak
meningkatnya curah hujan di Indonesia bagian barat.

3. Sirkulasi Monsun Asia – Australia

Sirkulasi angin di Indonesia ditentukan oleh pola perbedaan tekanan


udara di Australia dan Asia. Pola tekanan udara ini mengikuti pola
peredaran matahari dalam setahun yang mengakibatkan sirkulasi
angin di Indonesia umumnya adalah pola monsun, yaitu sirkulasi angin
yang mengalami perubahan arah setiap setengah tahun sekali. Pola
angin baratan terjadi karena adanya tekanan tinggi di Asia yang
berkaitan dengan berlangsungnya musim hujan di Indonesia. Pola
angin timuran/tenggara terjadi karena adanya tekanan tinggi di
Australia yang berkaitan dengan berlangsungnya musim kemarau di
Indonesia.

4. Daerah Pertemuan Angin Antar Tropis (Inter Tropical


Convergence Zone / ITCZ)

ITCZ merupakan daerah tekanan rendah yang memanjang dari barat


ke timur dengan posisi selalu berubah mengikuti pergerakan posisi
matahari ke arah utara dan selatan khatulistiwa. Wilayah Indonesia

2
yang berada di sekitar khatulistiwa, maka pada daerah-daerah yang
dilewati ITCZ pada umumnya berpotensi terjadinya pertumbuhan
awan-awan hujan.

5. Suhu Permukaan Laut di Wilayah Perairan Indonesia

Kondisi suhu permukaan laut di wilayah perairan Indonesia dapat


digunakan sebagai salah satu indikator banyak-sedikitnya kandungan
uap air di atmosfer, dan erat kaitannya dengan proses pembentukan
awan di atas wilayah Indonesia. Jika suhu muka laut dingin berpotensi
sedikitnya kandungan uap air di atmosfer, sebaliknya panasnya suhu
muka laut berpotensi cukup banyaknya uap air di atmosfer.

3
II. RINGKASAN

A. Kondisi Dinamika Atmosfer dan Laut

Dinamika atmosfer dan laut dipantau dan diprakirakan berdasarkan


aktivitas fenomena alam, meliputi : El Nino/La Nina, Dipole Mode,
Sisrkulasi Monsun Asia-Australia, ITCZ, dan Suhu Permukaan laut
Indonesia.
Monitoring dan prakiraan kondisi dinamika atmosfer dan laut dimaksud
yang akan terjadi pada Musim Hujan 2011/2012, adalah :

1. Monitoring dan Prakiraan Fenomena El Nino/La Nina dan Dipole


Mode

a. El Nino – La Nina

Pada akhir Agustus 2011 kondisi di Ekuator Pasifk Tengah


(Nino3,4) berada pada nilai normalnya, kondisi ini terjadi sejak Mei
2011. Memasuki Agustus 2011 intensitasnya terus menurun hingga
berharga sekitar -0.3. Selanjutnya diprediksi memasuki bulan
Oktober 2011 indeks nino34 akan kembali menuju kondisi La Nina
Lemah-Moderate.

Beberapa analisis menunjukkan bahwa kondisi normal hingga La


Nina lemah akan dominan hingga akhir tahun 2011 . Dalam kaitan
ini memberikan indikasi, bahwa awal Musim Hujan 2011/2012 di
Wilayah Indonesia berada pada kisaran normalnya.

Indeks Osilasi Selatan (SOI) sejak Mei sampai dengan Juli 2011
bernilai positif berkisar +2.1 s/d +9.1, selanjutnya memasuki bulan
Agustus 2011 SOI masih berharga positif (+3.9), nilai ini masih
berada didalam kisaran normalnya. Kondisi demikian memberikan
indikasi bahwa aktivitas sirkulasi angin pasat diperhitungkan
tidak berpengaruh signifikan ke wilayah Indonesia.

b. Dipole Mode

Nilai Dipole Mode Indeks (DMI) dalam 3 bulan terakhir adalah :


+0.11 (Juni 2011) ; +0.21 (Juli 2011) dan +0.25 (Agustus 2011).
Sementara, prediksi Dipole Mode Indeks (DMI) pada bulan
September hingga Desember 2011 berkisar pada nilai +0.2 s/d +0.6.
Nilai ini berada pada kondisi normal (+/- 0.4oC) hingga positif kuat.
Dengan demikian, mengindikasikan bahwa pada Musim Hujan
2011/2012, pergerakan uap air dari Samudera Hindia menuju
wilayah Indonesia akan berada pada intensitas normal sampai
bawah normal.

4
2. Monitoring dan Prakiraan Fenomena Sirkulasi Monsun Asia-
Australia, ITCZ, dan Suhu permukaan Laut Indonesia

a. Sirkulasi Monsun Asia – Australia

Hingga akhir Agustus 2011 sirkulasi monsun di Indonesia umumnya


masih dalam kisaran normalnya. Gangguan-gangguan yang
terjadi umumnya disebabkan adanya pola tekanan rendah di
wilayah Laut China Selatan dan sebelah Timur Filipina, sedangkan
di wilayah Selatan ekuator pola tekanan rendah terjadi di Samudera
Hindia Barat dan Barat Daya Sumatera. Kondisi ini menyebabkan
terjadinya curah hujan cukup tinggi di beberapa wilayah seperti
sekitar Sumatera, Jawa, Kalimatan dan Sulawesi. Diprakirakan
bahwa monsun Australia akan melemah pada akhir Agustus
2011 hingga pertengahan September 2011.

b. Daerah Pertemuan Angin Antar Tropis (Inter Tropical


Convergence Zone / ITCZ)

Posisi ITCZ pada akhir Agustus 2011 masih berada di sekitar


utara ekuator dan cenderung bergerak ke arah selatan mengikuti
pergerakan tahunannya. Jika dibandingkan terhadap posisi rata-
ratanya, posisi tersebut lebih selatan dari kisaran rata-rata,
sehingga potensi kejadian hujan di beberapa wilayah diprakirakan
akan mendekati atas normal sampai normal sesuai kondisi rata-
rata wilayah masing-masing.

c. Suhu Permukaan Laut di Wilayah Perairan Indonesia

Hingga akhir Agustus 2011 kondisi suhu permukaan laut di perairan


Indonesia, beberapa perairan berada di bawah nilai rata-rata atau
normalnya, yaitu sekitar Samudera Hindia sebelah barat Sumatra
dan selatan Jawa dengan anomali suhu berkisar -0.5°C s/d -2°C.
Sementara daerah dengan suhu permukaan laut relatif hangat
berada diperairan selatan Sulawesi dan Samudera Hindia sebelah
selatan Nusa Tenggara dengan anomali suhu berkisar +0.25 s/d
+0.5.

Suhu permukaan laut di Indonesia selama Musim Hujan 2011/2012


diprakirakan sebagai berikut :

1) Wilayah perairan di selatan Sulawesi dan Samudera Hindia


sebelah selatan Nusa Tenggara diprakirakan akan tetap hangat
hingga Desember 2011 dengan anomali suhu berkisar +0.5°C
s/d +1°C, bulan-bulan lainnya berada pada kisaran normalnya.

2) Wilayah perairan barat Sumatra dan selatan Jawa diprakirakan


akan cenderung mendingin pada bulan September s/d

5
Desember 2011, dengan anomali suhu berkisar -0.5°C s/d -2oC,
selanjutnya akan berkisar pada normalnya.

3) Wilayah perairan Indonesia lainnya diprakirakan akan berada


pada kondisi normalnya dengan anomali suhu berkisar antara
-0.5oC s/d +0.5 °C.

B. Prakiraan Musim Hujan 2011/2012 Pada 342 Zona Musim (ZOM)

1. Prakiraan ”Awal” Musim Hujan 2011/2012


- Agustus 2011 : 9 ZOM ( 2.63% dari 342 ZOM)
- September 2011 : 29 ZOM ( 8.48% dari 342 ZOM)
- Oktober 2011 : 131 ZOM (38.3% dari 342 ZOM)
- November 2011 : 121 ZOM (35.38% dari 342 ZOM)
- Desember 2011 : 43 ZOM (12.57% dari 342 ZOM)
- Maret 2012 : 6 ZOM ( 1.75% dari 342 ZOM)
- April 2012 : 2 ZOM ( 0.58% dari 342 ZOM)
- Mei 2012 : 1 ZOM ( 0.29% dari 342 ZOM)

2. Perbandingan Prakiraan Awal Musim Hujan 2011/2012 Terhadap


Rata-Ratanya (Periode 1981–2010)
- Maju dari rata-ratanya : 42 ZOM (12.28% dari 342 ZOM)
- Sama dengan rata-ratanya : 213 ZOM (62.28% dari 342 ZOM)
- Mundur dari rata-ratanya : 87 ZOM (25.44% dari 342 ZOM)

3. Prakiraan ”Sifat Hujan“ Musim Hujan 2011/2012


- Atas Normal (AN) : 40 ZOM (11.70% dari 342 ZOM)
- Normal (N) : 267 ZOM (78.07% dari 342 ZOM)
- Bawah Normal (BN) : 35 ZOM (10.23% dari 342 ZOM)

Prakiraan Musim Hujan 2011/2012 secara umum dapat disimpulkan


sebagai berikut :

1) Awal Musim Hujan 2011/2012 di 342 Zona Musim (ZOM)


diprakirakan umumnya terjadi pada bulan Oktober 2011 sebanyak
131 ZOM (38.3%) dan November 2011 sebanyak 121 ZOM
(35.38%). Sedangkan beberapa daerah lainnya awal Musim Hujan
terjadi pada Agustus 2011 sebanyak 9 ZOM (2.63%), September
2011 sebanyak 29 ZOM (8.48%), Desember 2011 sebanyak 43
ZOM (12.57%), Maret 2012 sebanyak 6 ZOM ( 1.75%), April 2012
sebanyak 2 ZOM (0.58%), dan Mei 2012 sebanyak 1 ZOM (0.29%).

2). Jika dibandingkan terhadap rata-ratanya selama 30 tahun (1981-


2010), Awal Musim Hujan 2011/2012, sebagian besar daerah
yaitu 213 ZOM (62.28%) sama dengan rata-ratanya dan 87 ZOM
(25.44%) mundur terhadap rata-ratanya. Sedangkan yang maju
terhadap rata-rata 42 ZOM (12.28%)

6
3). Sifat Hujan selama Musim Hujan 2011/2012 di sebagian besar
daerah yaitu 267 ZOM (78.07%) diprakirakan Normal dan 40 ZOM
(11.70%) Atas Normal. Sedangkan yang Bawah Normal 35 ZOM
(10.23%)

C. Prakiraan Hujan Kumulatif Periode Oktober 2011 - Maret 2012 di Luar


Zona Musim (Non ZOM)

1. Curah hujan kumulatif selama periode Oktober 2011 sampai


dengan Maret 2012 di daerah Non Zona Musim, diprakirakan
umumnya berkisar antara 1000 mm - 2000 mm, kecuali sebagian
Karo, sebagian Sulawesi Tengah dan Gorontalo bagian selatan
curah hujan kurang dari 1000 mm. Sementara itu, sebagian pesisir
barat Sumatera Utara, Pulau Nias, Pulau Siberut, sebagian
Bengkulu, sebagian Bogor, sebagian Kalimantan Barat bagian
timur, sebagian Kalimantan Timur bagian utara, Halmahera bagian
selatan, sebagian Puncak Jaya dan Paniai bagian timur curah
hujan lebih dari 2000 mm.

2. Sifat hujan kumulatif selama periode Oktober 2011 sampai dengan


Maret 2012 di wilayah luar Zona Musim, diprakirakan umumnya
Normal (N), kecuali beberapa tempat di Aceh dan Papua Barat
Bawah Normal (BN), sedangkan Belitung dan sebagian Kalimantan
Timur bagian utara Atas Normal (AN).

7
III. PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2011/2012 PADA
ZONA MUSIM (ZOM) DI INDONESIA

A. SUMATERA (ZOM nomor 1 s/d 54)


A.1. “Awal” Musim Hujan 2011/2012 pada 54 Zona Musim (ZOM) di
Sumatera, sebagian besar wilayah diprakirakan berkisar pada
bulan September dan Oktober 2011.

Sebanyak 9 ZOM, awal musim hujan antara dasarian I – III


Agustus 2011, meliputi Sebagian Sumatera Utara, sebagian Riau
bagian barat, Tanjung Jabung, dan Kota Jambi bagian timur.

Sebanyak 15 ZOM, awal musim hujan antara dasarian I – III


September 2011, meliputi Sebagian besar Aceh, sebagian Sumatera
Utara bagian tengah, Sumatera Barat bagian timur, Riau bagian
tengah, sebagian Jambi bagian barat, sebagian Lampung bagian
barat, dan Bangka bagian barat.

Sebanyak 17 ZOM, awal musim hujan antara dasarian I – III Oktober


2011, meliputi Sebagian besar Riau dan Jambi, sebagian besar
Sumatera Selatan, Lampung bagian utara, dan sebagian besar
Bangka.

Sebanyak 13 ZOM, awal musim hujan antara dasarian I – III


November 2011, meliputi Aceh bagian utara dan timur, Sungai Penuh,
Batanghari, dan sebagian besar Lampung.

Apabila dibandingkan dengan rata-rata awal musim hujan periode


1981-2011, maka sebanyak 2 ZOM maju (lebih awal) dari rata-
ratanya, 28 ZOM sama dengan rata-ratanya dan sebanyak 24 ZOM
mundur (lebih lambat) dari rata-rata.

A.2. “Sifat Hujan” Musim Hujan 2011/2012 pada 54 Zona Musim di


Sumatera, diprakirakan umumnya Normal (N).

Sebanyak 7 ZOM, sifat hujan Musim Hujan 2011/2012 Atas Normal,


meliputi Tapanuli Selatan, Bengkalis, Kampar, sebagian besar Jambi,
bagian utara Musi Banyuasin dan Musi Rawas, dan Bangka bagian
utara,

Sebanyak 39 ZOM, sifat hujan Musim Hujan 2011/2012 Normal,


meliputi Sebagian besar Aceh, sebagian Sumatera Utara, Simatera
Barat bagian timur, sebagian besar Riau, Kambi bagian utara dan
barat, sebagian besar Sumatera Selatan, sebagian besar Lampung,
dan sebagian besar Bangka.

8
Sebanyak 8 ZOM, sifat hujan Musim Hujan 2011/2012 Bawah
Normal, meliputi Sumatera Utara bagian tengah dan timur, sebagian
Ogan Komering Ulu, dan sebagian Lampung bagian barat.

Prakiraan Musim Hujan 2011/2012 pada 54 Zona Musim di Sumatera,


secara rinci disajikan pada Tabel 1. Peta Prakiraan Awal Musim Hujan
2011/2012 di Nangro Aceh Darussalam dan Sumatera Utara disajikan
pada Gambar A.1.a, Peta Perbandingan Prakiraan awal Musim Hujan
2011/2012 Terhadap Rata-ratanya disajikan pada Gambar A.1.b, dan Peta
Prakiraan Sifat Hujan Musim Hujan 2011/2012 disajikan pada Gambar
A.1.c.

Peta Prakiraan Awal Musim Hujan 2011/2012 di Sumatera Barat, Riau,


dan Jambi disajikan pada Gambar A.2.a, Peta Perbandingan Prakiraan
Awal Musim Hujan 2011/2012 Terhadap Rata-ratanya disajikan pada
Gambar A.2.b, dan Peta Prakiraan Sifat Hujan Musim Hujan 2011/2012
disajikan pada Gambar A.2.c.

Peta Prakiraan Awal Musim Hujan 2011/2012 di Bengkulu, Sumatera


Selatan, Lampung, dan Bangka Belitung disajikan pada Gambar A.3.a,
Peta Perbandingan Prakiraan Awal Musim Hujan 2011/2012 Terhadap
rata-ratanya disajikan pada Gambar A.3.b, dan Peta Prakiraan Sifat Hujan
Musim Hujan 2011/2012 disajikan pada Gambar A.3.c.

Tabel 1 : Prakiraan Musim Hujan 2011/2012 di Sumatera

Perbanding
NO Awal Musim an Thd
Daerah / Kabupaten Sifat Hujan
ZOM Hujan Antara Rata- rata
(Dasarian)
1 2 3 4 5
Kota Sabang, Banda Aceh, Aceh
1 Okt II - Nop I 0 N
Besar bagian utara

Aceh Besar bagian timur, Pidie utara,


2 Pidie Jaya, Bireuen, Aceh Utara dan Okt III - Nop II 0 N
Kota Lhokseumawe

Aceh Utara bagian timur, Aceh Timur,


3 Sep II – Okt I 0 N
Aceh Tamiang dan Kota Langsa

Bener Meriah, Aceh Tengah, Nagan


4 Raya bagian timur, Gayo Lues bagian Agt III - Sep II +3 N
utara

Bener Meriah bagian timur, Aceh


Utara bagian selatan, Aceh Timur
5 Sep I - Sep III 0 N
bagian tengah, Aceh Tamiang bagian
barat, Gayo Lues bagian timur

9
1 2 3 4 5

Langkat/ Deli Serdang/Kota Medan


6 Agt II - Sep I +1 BN
bagian utara

Langkat bagian timur, Serdang


Bedagai, Medan bagian selatan,
7 Binjai, Sergai, Tebing Tinggi, Agt I - Agt III +1 BN
Pematang Siantar, Simalungun,
Asahan

Asahan, Simalungun, Labuhan Batu,


8 Toba Samosir, Rokan Hilir bagian Jul III - Agt II 0 N
barat laut

Langkat, Deli Serdang, Karo bagian


9 Agt III - Sep II +1 N
timur

10 Dairi bagian barat Sep I - Sep III 0 N

Dairi, Karo, Pematang Siantar,


11 Simalungun, Toba Samosir, Sergai, Agt I - Agt III 0 BN
Humbahas, Asahan, Tapanuli Utara

Asahan, Labuhan Batu, Toba Samosir,


12 Tapanuli Selatan, Tapanuli Utara, Sep II - Okt I +3 BN
Humbahas

Tapanuli Selatan, Tapanuli Tengah,


13 Agt III - Sep II +1 N
Tapanuli Utara, Humbahas

Labuhan Batu, bagian tengah tapanuli


14 Selatan, Tapanuli bagian barat, Agt III - Sep II +1 N
Rokan Hilir bagian selatan

Tapanuli Selatan , Pasaman bagian


15 utara , Rokan Hulu, Kampar bagian Agt II - Sep I +2 N
barat laut

16 Tapanuli Selatan, Mandailing Natal Agt II - Sep I +2 AN

Bengkalis bagian barat daya, Siak


bagian tengah/barat laut/selatan,
17 Kampar bagian tengah, Kampar Sep III - Okt II 0 AN
bagian timur laut, Pekanbaru bagian
utara

50 Kota bagian timur , Kota


18 Agt II - Sep I 0 N
Payakumbuh

Kampar bagian tengah dan selatan,


19 Kuantan Singingi bagian Agt II - Sep I +2 N
tengah/barat/utara

Tanah Datar, sekitar Danau


20 Singkarak, Solok , Sijunjung , Kampar Sep II - Okt I 0 N
bagian barat daya

10
1 2 3 4 5

Solok Selatan bgian timur,


Dharmasraya, Kuantan Singingi
bagian selatan, Indragiri Hulu bagian
21 Sep II - Okt I 0 N
barat, Tebo bagian
selatan/tengah/utara, Bungo bagian
timur laut dan utara

Kampar bagian tenggara, Pekanbaru


bagian selatan, Singingi bagian tengah
22 Agt III - Sep II 0 N
dan timur, Indragiri Hulu, Palewalan
bagian tengah dan barat
Palelawan bagian
tengah/utara/selatan, Indragiri Hulu
23 Okt I - Okt III +2 N
bagian utara dan timur Indragiri Hulu,
Indragiri Hilir
Tanjung Jabung Barat bagian timur,
Tanjung Jabung Timur bagian tengah
24 dan timur, Muaro Jambi bagian timur, Agt I - Agt III 0 AN
Muba bagian timur laut, Musi
Banyuasin bagian timur laut dan utara

Kota Jambi, Tanjung Jabung Timur


bagian barat, Tanjung Jabung Barat
bagian tengah dan selatan, Muaro
25 Okt I - Okt III 0 AN
Jambi bagian selatan/tengah/utara,
Batanghari, Musi Banyuasin utara
bagian timur, Muba bagian utara.

Tanjung Jabung Barat bagian barat


daya, Tebo bagian tenggara,
Batanghari bagian
26 Okt III - Nop II 0 AN
utara/tengah/selatan, Sarolangun
bagian tenggara, Muba bagian barat,
Musi Banyuasin bagian barat laut.

Bungo bagian timur, Tebo bagian


barat daya, Merangin bagian timur,
27 Batanghari bagian barat, Sarolangun Sep III - Okt II +3 AN
bagian utara dan selatan, Musi Rawas
bagian utara

Kota Sawahlunto , Kota Solok, Solok


28 Sep III - Okt II -1 N
Selatan bagian barat

Kota Sungai Penuh, Kerinci bagian


29 Nop II - Des I -2 N
utara dan tengah

Bungo bagian barat dan selatan,


Merangin bagian tengah dan barat,
Kerinci bagian barat/timur/selatan,
30 Sarolangun bagian barat, Musi Rawas Sep I - Sep III +3 N
bagian barat, Muko selatan bagian
timur, Lebong Utara, Bengkulu Utara
bagian barat

11
1 2 3 4 5
Kepahiang, Musi Rawas bagian
31 Sep III - Okt II +1 N
tengah

Palembang bagian tengah dan barat,


Banyuasin, Musi Banyuasin, Muara
32 Enim bagian timur laut, Prabumulih Sep III - Okt II 0 N
bagian timur laut, Ogan Ilir bagian
utara, OKI bagian barat

Musi Rawas bagian timur, Musi


Banyuasin bagian barat daya, Lahat
bagian utara, Muara Enim bagian
33 Okt II - Nop I +1 N
tengah, Prabumulih bagian barat daya,
Ogan Ilir bagian barat daya, OKU
bagian utara

Empat Lawang bagian tengah dan


selatan, Lahat bagian tengah dan
34 selatan, Pagar Alam, Muara Enim Agt III - Sep II 0 N
bagian selatan, OKU Selatan bagian
barat laut, OKU bagian barat daya

OKI bagian barat, Palembang bagian


35 Okt II - Nop I +1 N
Timur, Banyuasin bagian tenggara

OKU Timur bagian timur laut, Ogan Ilir


36 bagian tenggara, OKI bagian barat Okt II - Nop I +1 N
daya
OKU Selatan bagian timur, OKU Timur
37 bagian barat daya, OKU bagian Okt I - Okt III 0 BN
tenggara

38 Way Kanan Okt III - Nop II +1 BN

Lampung Barat bagian


timur,Tanggamus bagian utara, Way
39 Kanan bagian selatan, Lampung Utara Sep II - Okt I +1 BN
bagian barat, Lampung Tengah bagian
barat , OKU Selatan bagian tengah

40 Lampung Utara bagian selatan Okt II - Nop I 0 N

OKI bagian tenggara, Tulangbawang


41 Barat bagian utara, Tulangbawang, Okt II - Nop I 0 N
dan Mesuji

Way Kanan bagian selatan, Lampung


42 Okt II - Nop I 0 N
Utara bagian utara

Tulangbawang Barat bagian selatan,


43 Lampung Tengah bagian utara, Okt III - Nop II +1 N
Lampung Utara bagian timur

Lampung Tengah bagian timur,


44 Nop I - Nop III +1 N
Lampung Timur bagian timur

12
1 2 3 4 5

Lampung Tengah bagian selatan,


45 Nop I - Nop III +1 N
Metro, Lampung Timur bagian barat

Lampung Tengah bagian barat,


46 Tanggamus utara bagian timur, Nop II - Des I 0 N
Pringsewu, Pesawaran bagian utara

Bukit Barisan Lampung Barat bagian


47 selatan dan utara,Tanggamus bagian Nop I - Nop III 0 N
barat

Tanggamus bagian tengah dan


48 selatan, Pesawaran bagian barat dan Nop II - Des I +2 BN
selatan

Pesawaran bagianTengah, Bandar


49 Nop I - Nop III 0 N
Lampung bagian barat

50 Lampung Selatan bagian selatan Nop II - Des I +3 N

Lampung Selatan bagian utara ,


51 Nop II - Des I 0 N
Lampung Timur bagian selatan

52 Bangka bagian selatan Okt I - Okt III 0 N

53 Bangka bagian barat Agt III - Sep II 0 N

54 Bangka bagian utara Okt I - Okt III 0 AN

13
Gambar A.1.a. Prakiraan Awal Musim Hujan 2011/2012 Zona Musim di Aceh dan Sumatera Utara

14
Gambar A.1.b. Perbandingan Awal Musim Hujan 2011/2012 Terhadap Rata-Ratanya Zona Musim di Aceh dan Sumatera Utara

15
Gambar A.1.c. Prakiraan Sifat Hujan Musim Hujan 2011/2012 Zona Musim di Aceh dan Sumatera Utara

16
Gambar A.2.a. Prakiraan Awal Musim Hujan 2011/2012 Zona Musim di Sumbar, Riau dan Jambi

17
Gambar A.2.b. Perbandingan Awal Musim Hujan 2011/2012 Terhadap Rata-Ratanya Zona Musim di Sumbar, Riau, dan Jambi

18
Gambar A.2.c. Prakiraan Sifat Hujan Musim Hujan 2011/2012 Zona Musim di Sumbar, Riau, dan Jambi

19
Gambar A.3.a. Prakiraan Awal Musim Hujan 2011/2012 Zona Musim di Bengkulu, Sumsel, Lampung dan Babel

20
Gambar A.3.b. Perbandingan Awal Musim Hujan 2011/2012 Terhadap Rata-Ratanya Zona Musim di Bengkulu, Sumsel, Lampung,
dan Babel

21
Gambar A.3.c. Prakiraan Sifat Hujan Musim Hujan 2011/2012 Zona Musim di Bengkulu, Sumsel, Lampung, dan Babel

22
B. J A W A (ZOM nomor 55 s/d 204)
B.1. “Awal” Musim Hujan 2011/2012 pada 150 Zona Musim (ZOM) di
Jawa, diprakirakan umumnya berkisar pada bulan Oktober dan
November 2011.

Sebanyak 7 ZOM, awal musim hujan antara dasarian I – III


September 2011, meliputi Lebak bagian tengah, Bogor Selatan
bagian timur, bagian selatan Garut, Tasikmalaya dan Ciamis, Cilacap
bagian barat daya, Pemalang bagian selatan, Purbalingga bagian
utara, Banjarnegara bagian barat, dan Lumajang bagian barat.

Sebanyak 73 ZOM, awal musim hujan antara dasarian I – III Oktober


2011, meliputi Sebagian besar Banten, sebagian besar Jawa Barat
bagian tengah dan selatan, sebagian besar Jawa Tengah bagian
tengah, sebagian Jawa Timur bagian tengah.

Sebanyak 53 ZOM, awal musim hujan antara dasarian I – III


November 2011, meliputi Serang bagian utara, sebagian Tangerang
bagian utara, DKI Jakarta, sebagian Jawa Barat bagian utara dan
timur, sebagian besar Jawa Tengah, dan sebagian besar Jawa Timur.

Sebanyak 17 ZOM, awal musim hujan antara dasarian I – III


Desember 2011, meliputi Pesisir utara Tangerang, Bekasi dan
Karawang bagian utara, sebagian Indramayu bagian utara, sebagian
Lamongan, Sidoarjo bagian timur, bagian utara Pasuruan,
Probolinggo, Situbondo dan Bondowoso, Banyuwangi bagian timur,
dan sebagian Madura bagian selatan.

Apabila dibandingkan dengan rata-rata awal musim hujan periode


1981-2011, maka sebanyak 18 ZOM maju (lebih awal) dari rata-
ratanya, sebanyak 98 ZOM sama dengan rata-ratanya, dan
sebanyak 34 ZOM mundur (lebih lambat) dari rata-ratanya.

B.2. “Sifat Hujan” Musim Hujan 2011/2012 pada 150 Zona Musim di
Jawa, diprakirakan umumnya Normal (N).
Sebanyak 5 ZOM, sifat hujan musim hujan 2011/2012 Atas Normal,
meliputi Lebak bagian tengah, Sukabumi bagian selatan dan timur,
Cianjur bagian selatan, sebagian besar Purwakarta, sebagian
Bandung bagian utara, Subang bagian selatan, dan Sumedang
bagian barat.

23
Sebanyak 124 ZOM, sifat hujan musim hujan 2011/2012 Normal,
meliputi Banten, DKI Jakarta, sebagian besar Jawa Barat, sebagian
besar Jawa Tengah, sebagian besar Yogyakarta, dan sebagian besar
Jawa Timur.

Sebanyak 21 ZOM, sifat hujan musim hujan 2011/2012 Bawah


Normal, meliputi Sebagian besar Indramayu, Sumedang bagian timur,
Kuningan, Majalengka, sebagian Bandung bagian selatan, Garut
bagian utara, Banyumas, Pati, Kudus, Semarang bagian selatan,
Grobogan bagian timur, Surakarta, sebagian Yogyakarta bagian utara,
Malang, dan sebagian Jember bagian selatan.

Prakiraan Musim Hujan 2011/2012 pada 150 Zona Musim di Jawa, secara
rinci disajikan pada Tabel 2. Peta Prakiraan Awal Musim Hujan
2011/2012 di Jawa Barat , Banten, dan DKI Jakarta disajikan pada
Gambar B.1.a, Peta Perbandingan Prakiraan awal Musim Hujan
2011/2012 Terhadap Rata-ratanya disajikan pada Gambar B.1.b, dan Peta
Prakiraan Sifat Hujan Musim Hujan 2011/2012 disajikan pada Gambar
B.1.c.

Peta Prakiraan Awal Musim Hujan 2011/2012 di Jawa Tengah dan D.I.
Yogyakarta disajikan pada Gambar B.2.a, Peta Perbandingan Prakiraan
Awal Musim Hujan 2011/2012 Terhadap Rata-ratanya disajikan pada
Gambar B.2.b, dan Peta Prakiraan Sifat Hujan Musim Hujan 2011/2012
disajikan pada Gambar B.2.c.

Peta Prakiraan Awal Musim Hujan 2011/2012 di Jawa Timur disajikan


pada Gambar B.3.a, Peta Perbandingan Prakiraan Awal Musim Hujan
2011/2012 Terhadap rata-ratanya disajikan pada Gambar B.3.b, dan Peta
Prakiraan Sifat Hujan Musim Hujan 2011/2012 disajikan pada Gambar
B.3.c.

24
Tabel 2 : Prakiraan Musim Hujan 2011/2012 di Jawa

Perbandingan
NO Awal Musim
Daerah / Kabupaten Thd Rata- rata Sifat Hujan
ZOM Hujan Antara
(Dasarian)

1 2 3 4 5
Pandeglang dan Lebak bagian
55 Okt I - Okt III 0 N
barat

Pandeglang bagian utara, Serang


56 Sep III - Okt II 0 N
bagian barat daya

Serang bagian selatan,


57 Pandeglang bagian timur laut, Okt I - Okt III 0 N
Lebak bagian utara
Kota Cilegon, Kota Serang, Serang
bagian timur, Tangerang bagian
tengah, Kota Tangerang, Jakarta
58 Nop II - Des I 0 N
Pusat dan Barat, Jakarta Selatan
bagian utara, Jakarta Timur bagian
barat

Serang bagian timur laut,


59 Des I - Des III 0 N
Tangerang bagian utara

Jakarta Utara, Jakarta


Timur/Jakarta Barat bagian utara,
60 Okt II - Nop I +2 N
Bekasi/Karawang utara bagian
barat

Jakarta Timur/Jakarta Selatan


bagian selatan, Kota
Tangerang/Kab Tangerang bagian
61 Sep III - Okt II 0 N
selatan, Serang bagian tenggara,
Lebak, Depok, Bogor bagian Utara
dan timur laut

62 Lebak bagian tengah Sep II - Okt I -1 AN

63 Lebak bagian selatan Okt I - Okt III 0 N

64 Karawang/ Bekasi bagian utara Nop III - Des II 0 N

Karawang bagian tengah, Bekasi


65 Des I - Des III 0 N
utara bagian timur

Karawang/Bekasi bagian selatan,


66 Bogor utara bagian timur, Okt I - Okt III +1 N
Purwakarta bagian utara

25
1 2 3 4 5

67 Sukabumi bagian barat Sep III - Okt II 0 AN

68 Cianjur/Sukabumi bagian selatan Sep III - Okt II 0 AN

Sebagian Sukabumi tengah dan


69 Sep III - Okt II 0 N
Cianjur bagian tengah

70 Sukabumi bagian utara Sep III - Okt II 0 N

Sukabumi utara bagian timur,


71 Cianjur tengah, Bandung bagian Okt I - Okt III 0 N
barat

Bogor Selatan bagian timur,


72 Sukabumi utara bagian timur, Sep II - Okt I 0 N
Cianjur utara bagian barat

Cianjur bagian utara, Bandung


73 Okt II - Nop I 0 AN
bagian utara

Subang bagian selatan, Sumedang


74 bagian barat, Bandung bagian Sep III - Okt II -2 AN
utara, Purwakarta bagian selatan

Subang bagian tengah, Purwakarta


75 Okt II - Nop I 0 N
bagian utara

Subang bagian utara, Karawang


76 Okt III - Nop II 0 N
bagian barat

Indramayu Barat bagian utara,


77 Des I - Des III 0 N
Subang Utara bagian timur

78 Indramayu Timur bagian utara Nop II - Des I 0 BN

Indramayu Timur bagian selatan,


79 Nop II - Des I +1 BN
Cirebon bagian utara

Indramayu Barat bagian selatan,


80 Okt II - Nop I 0 N
Subang Tengah bagian barat

Majalengka bagian utara, Cirebon


81 Nop II - Des I +2 N
bagian utara
Sumedang bagian tengah dan
82 Okt II - Nop I +1 N
utara,

Kota Bandung, Bandung bagian


83 Sep III - Okt II 0 N
utara

26
1 2 3 4 5

84 Bandung bagian tengah Okt I - Okt III 0 N

Bandung bagian selatan, Garut


85 bagian selatan, Cianjur bagian Sep III - Okt II 0 N
selatan

Garut bagian selatan, Cianjur


86 Sep II - Okt I -1 N
bagian selatan

Garut Selatan bagian timur,


87 Tasikmalaya bagian selatan, Ciamis Sep II - Okt I -1 N
bagian selatan
Bandung bagian timur, Garut
88 bagian tengah,Tasikmalaya bagian Okt I – Okt III +1 BN
barat

Bandung Utara bagian timur, Garut


89 bagian utara, Tasikmalaya bagian Okt III - Nop II 0 N
utara, Sumedang bagian selatan

Kuningan bagian selatan, Ciamis


90 bagian utara, Majalengka bagian Okt III - Nop II 0 BN
selatan, Sumedang bagian timur

Kuningan bagian barat, Majalengka


91 Okt III – Nop II 0 BN
bagian tengah

Cirebon bagian tengah, Kuningan


92 Okt II - Nop I -1 N
bagian utara

Tasikmalaya bagian utara, Ciamis


93 Sep III - Okt II 0 N
bagian utara

Ciamis bagian tengah, Tasikmalaya


94 Okt II - Nop I 0 N
Tengah bagian barat

Cirebon bagian timur, Brebes


95 Okt II - Nop I 0 N
bagian tengah, Tegal bagian barat

Kuningan bagian timur, Brebes


96 Nop I - Nop III 0 N
bagian utara

Banyumas bagian barat daya,


97 Okt I - Okt III 0 N
Cilacap bagian tengah

Ciamis selatan bagian Timur,


98 Sep III - Okt II 0 N
Cilacap bagian selatan

99 Cilacap bagian barat daya Sep II - Okt I +1 N

Brebes bagian barat daya, Cilacap


100 Sep III - Okt II 0 N
bagian barat laut

27
1 2 3 4 5
Tasikmalaya bagian tengah, Ciamis
101 bagian selatan, Garut selatan Sep III - Okt II 0 N
bagian timur

Banyumas bagian tenggara,


102 Sep III - Okt II +1 N
Kebumen bagian barat

Brebes bagian selatan, Banyumas


103 bagian tengah dan selatan, Sep III - Okt II +1 BN
Purbalingga bagian barat

Purbalingga bagian barat laut,


104 Okt I - Okt III +2 N
Banyumas bagian utara

Brebes bagian tenggara, Tegal


105 bagian selatan, Pemalang bagian Okt II - Nop I +2 N
barat daya

Tegal bagian tengah, Pekalongan


106 Okt II - Nop I 0 N
bagian barat

107 Pemalang bagian tengah Okt II - Nop I -2 N

Tegal bagian utara, Pemalang


108 bagian utara, Pekalongan bagian Nop I - Nop III -1 N
utara, Batang bagian barat laut

Batang bagian timur laut, Kendal


109 bagian utara dan tengah, Semarang Okt II - Nop I 0 N
bagian utara, Demak bagian barat

Pekalongan bagian timur, Batang


110 bagian tengah, Kendal bagian barat Sep III - Okt II -1 N
daya

Pemalang bagian tenggara,


Pekalongan bagian selatan,
111 Sep II - Okt I 0 N
Purbalingga bagian utara,
Banjarnegara bagian barat laut

Banjarnegara bagian barat daya,


112 Purbalingga bagian timur , Sep III - Okt II 0 N
Purbalingga bagian selatan
Temanggung bagian barat,
113 Wonosobo bagian utara dan timur, Okt I - Okt III 0 N
Banjarnegara bagian timur laut

Wonosobo bagian barat dan


114 selatan, Banjarnegara bagian timur, Okt I - Okt III +2 N
Purworejo bagian utara

28
1 2 3 4 5

Banjarnegara bagian tenggara,


115 Okt I - Okt III +1 N
Kebumen bagian utara

Cilacap bagian timur, Kebumen


116 Sep III - Okt II 0 N
bagian selatan

Kebumen bagian tenggara,


117 Okt I - Okt III 0 N
Purworejo bagian selatan

Kebumen bagian timur, Purworejo


118 Okt II - Nop I +1 N
bagian tengah dan barat

119 Purworejo bagian barat laut Okt I - Okt III 0 N

Magelang bagian tengah dan barat,


120 Okt I - Okt III 0 N
Wonosobo bagian tenggara

Semarang bagian barat daya dan


121 selatan, Boyolali bagian barat daya, Okt II - Nop I 0 N
Magelang bagian timur

Temanggung bagian selatan,


122 Okt II - Nop I 0 N
Magelang bagian utara

Semarang bagian barat laut,


123 Salatiga bagian Utara, Okt II - Nop I +2 N
Temanggung bagian timur

Kendal bagian selatan,


124 Okt II - Nop I +2 N
Temanggung bagian utara

Kendal bagian Tenggara,


125 Okt II - Nop I 0 BN
Semarang bagian barat daya
Semarang bagian tenggara, Demak
bagian selatan, Semarang bagian
126 Sep III - Okt II 0 BN
timur laut, Grobogan bagian barat
daya, Boyolali bagian barat laut

Demak bagian tengah, Kudus


127 bagian tengah dan selatan, Pati Okt III - Nop II +1 N
bagian barat

Demak bagian utara, Jepara bagian


128 barat/utara/selatan, Kudus bagian Nop II - Des I 0 BN
utara

129 Jepara bagian timur Okt II - Nop I 0 BN

Jepara bagian timur laut, Pati


130 Nop II - Des I 0 BN
bagian utara

29
1 2 3 4 5

Pati bagian timur laut, Rembang


131 Nop II - Des I 0 N
bagian utara

132 Pati bagian tengah Nop I - Nop III 0 N

Pati bagian selatan, Rembang


133 bagian tengah dan selatan, Okt II - Nop I +1 N
Grobogan bagian timur laut

134 Grobogan bagian utara dan barat Okt I - Okt III 0 N


Semarang bagian Tenggara,
135 Boyolali bagian tengah, Sukoharjo Okt II - Nop I 0 N
bagian utara, Sragen bagian barat

Boyolali bagian selatan, Magelang


bagian tenggara, Klaten bagian
136 Okt I - Okt III 0 BN
utara, Sukoharjo bagian tengah dan
selatan, Sleman bagian utara

Boyolali bagian tenggara, Sragen


137 Okt III - Nop II +1 BN
bagian selatan

138 Klaten bagian selatan dan tengah. Nop I - Nop III +2 BN

Purworejo bagian timur, Kulon


139 Progo bagian utara, Sleman bagian Okt III - Nop II +2 N
barat

140 Kulon Progo/Bantul bagian Selatan Nop I - Nop III +2 N

Wonogiri bagian barat, Gunung


141 Okt III - Nop II 0 N
Kidul bagian utara

Wonogiri bagian selatan, Gunung


142 Kidul bagian selatan, Pacitan Okt III - Nop II 0 N
bagian barat daya

143 Wonogiri bagian tengah Okt III - Nop II 0 N

Wonogiri bagian timur, Ponorogo


144 bagian barat laut, Magetan bagian Okt III - Nop II 0 N
selatan

Sukoharjo bagian timur,


145 Karanganyar bagian barat, Okt III - Nop II 0 N
Wonogiri bagian utara

Karanganyar bagian timur, Wonogiri


146 bagian timur laut, Magetan bagian Nop I - Nop III 0 N
barat, Ngawi bagian selatan

30
1 2 3 4 5
Grobogan bagian selatan, Sragen
147 bagian utara, Ngawi dan Okt I - Okt III 0 N
Bojonegoro bagian barat daya

Blora bagian utara dan tengah,


Grobogan bagian timur, Bojonegoro
148 Okt II - Nop I 0 N
bagian barat laut, Tuban bagian
barat daya

Rembang bagian timur, Blora


149 Nop I - Nop III 0 N
bagian selatan, Tuban bagian utara

Gresik bagian Utara dan Timur,


150 Nop II - Des I 0 N
Lamongan bagian tengah

151 Lamongan bagian tengah dan timur Nop III - Des II +2 N

152 Bojonegoro bagian selatan Okt III - Nop II 0 N

Ponorogo bagian utara, Magetan


153 bagian Timur dan Selatan, Madiun Okt III - Nop II -1 N
bagian Selatan

Pacitan bagian utara, Ponorogo


154 bagian selatan, Trenggalek bagian Okt II - Nop I 0 N
barat

Pacitan/Trenggalek bagian selatan


155 Sep III - Okt II 0 N
bagian selatan

Trenggalek bagian timur,


Tulungagung bagian selatan, Blitar
156 Okt II - Nop I +1 N
bagian selatan, Malang bagian
barat daya

Trenggalek/Tulungagung bagian
157 Okt III - Nop II 0 N
utara

Tulungagung bagian timur, Kediri


158 Okt III - Nop II -2 N
bagian selatan, Blitar bagian barat

159 Daerah sekitar Gunung Wilis Okt III - Nop II 0 N

160 Nganjuk bagian tengah Nop II - Des I +1 N

Jombang bagian tengah, Mojokerto


161 bagian barat, Kediri bagian Timur Nop II - Des I +1 N
Laut

31
1 2 3 4 5
Surabaya bagian barat, Gresik
bagian selatan, Sidoarjo bagian
162 barat laut dan selatan, Mojokerto Nop II - Des I 0 N
bagian utara, Pasuruan bagian
tengah

Surabaya bagian tengah dan timur,


163 Nop II - Des I +1 N
Sidoarjo bagian utara/tengah/ timur

Sidoarjo bagian selatan, Pasuruan


164 Des I - Des III 0 N
bagain utara, Kota Pasuruan

Mojokerto bagian selatan, Pasuruan


165 Okt II - Nop I -1 N
bagian selatan

166 Daerah sekitar Gunung Arjuno Okt III - Nop II 0 N

167 Kediri bagian tenggara Okt II - Nop I 0 N

Blitar bagian timur, Malang bagian


168 Okt II - Nop I -1 BN
barat

169 Malang bagian selatan Okt III - Nop II -2 BN

Blitar bagian timur laut, Malang


170 Okt II - Nop I 0 BN
bagian tengah
Kota Malang, Malang bagian timur
171 Okt III - Nop II +1 BN
dan tenggara
Daerah sekitar Gunung Bromo dan
172 Okt I - Okt III +2 N
Semeru

Probolinggo bagian barat dan


173 Nop II - Des I +1 N
selatan, Lumajang bagian utara

Pasuruan bagian timur laut,


174 Nop III - Des II 0 N
Probolinggo bagian utara
Malang bagian tenggara, Lumajang
175 Sep II - Okt I 0 N
bagian barat daya
Lumajang bagian selatan, Jember
176 Nop I - Nop III 0 N
bagian Barat daya

177 Lumajang bagian tengah Okt III - Nop II +2 N

178 Probolinggo bagian tenggara Okt II - Nop I 0 N

179 Daerah sekitar Gunung Argopuro Nop III - Des II +1 N

32
1 2 3 4 5
Bondowoso bagian utara dan
180 Nop I - Nop III 0 N
tengah

Probolinggo bagian timur laut,


181 Nop III - Des II 0 N
Situbondo/Bondowoso bagian utara

Situbondo bagian timur laut dan


182 Des I - Des III 0 N
timur, Banyuwangi bagian timur laut

183 Situbondo bagian tenggara Nop II - Des I +1 N

Probolinggo bagian timur,


184 Nop III - Des II 0 N
Situbondo bagian barat

Bondowoso bagian selatan,


185 Okt II - Nop I -1 N
sebagian Jember bagian timur laut

186 Daerah sekitar Pegunungan Ijen Okt III - Nop II -2 N

187 Jember bagian utara Okt II - Nop I 0 N

188 Jember bagian barat laut Okt II - Nop I +1 BN

189 Jember bagian tengah Okt III - Nop II 0 BN

190 Jember bagian selatan Nop II - Des I -2 BN

Jember bagian timur, Banyuwangi


191 Nop I - Nop III 0 N
bagian barat

192 Banyuwangi bagian tengah Okt III - Nop II 0 N

193 Banyuwangi bagian timur Des II - Jan I 0 N

194 Banyuwangi bagian selatan Des II - Jan I 0 N

195 Bangkalan bagian selatan Nop III - Des II 0 N

196 Bangkalan bagian tengah dan utara Nop II - Des I 0 N

197 Sampang bagian barat dan selatan Nop III - Des II 0 N

198 Sampang bagian tengah Nop III - Des II 0 N

199 Pamekasan bagian selatan Des I - Des III 0 N

33
1 2 3 4 5

Pamekasan bagian tengah,


200 Nop II - Des I 0 N
Sumenep bagian barat

Sampang/PamekasanSumenep
201 Nop II - Des I 0 N
bagian utara

Sumenep bagian tenggara dan


202 Nop II - Des I 0 N
timur

203 Kepulauan Kangean Okt II - Nop I -2 N

204 Pulau Bawean Okt II - Nop I -2 N

34
Gambar B.1.a. Prakiraan Awal Musim Hujan 2011/2012 Zona Musim di Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Barat

35
Gambar B.1.b. Perbandingan Awal Musim Hujan 2011/2012 Terhadap Rata-Ratanya Zona Musim di Banten, DKI Jakarta, dan Jabar

36
Gambar B.1.c. Prakiraan Sifat Hujan Musim Hujan 2011/2012 Zona Musim di Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Barat

37
Gambar B.2.a. Prakiraan Awal Musim Hujan 2011/2012 Zona Musim di Jawa Tengah dan Yogyakarta

38
Gambar B.2.b. Perbandingan Awal Musim Hujan 2011/2012 Terhadap Rata-Ratanya Zona Musim di Jawa Tengah dan Yogyakarta

39
Gambar B.2.c. Prakiraan Sifat Hujan Musim Hujan 2011/2012 Zona Musim di Jawa Tengah dan Yogyakarta

40
Gambar B.3.a. Prakiraan Awal Musim Hujan 2011/2012 Zona Musim di Jawa Timur

41
Gambar B.3.b. Perbandingan Awal Musim Hujan 2011/2012 Terhadap Rata-Ratanya Zona Musim di Jawa Timur

42
Gambar B.3.c. Prakiraan Sifat Hujan Musim Hujan 2011/2012 Zona Musim di Jawa Timur

43
C. B A L I (ZOM nomor 205 s/d 219)
C.1. “Awal” Musim Hujan 2011/2012 pada 15 Zona Musim (ZOM) di
Bali, diprakirakan umumnya berkisar pada bulan Oktober dan
November 2011.

Sebanyak 7 ZOM, awal musim hujan antara dasarian I – III Oktober


2011, meliputi Sebagian besar Bali.

Sebanyak 5 ZOM, awal musim hujan antara dasarian I – III


November 2011, meliputi Jembrana bagian barat, Tabanan bagian
selatan, Badung bagian selatan, Kota Denpasar, Karangasem bagian
tengah, Buleleng bagian utara, dan Bangli bagian utara.

Sebanyak 3 ZOM, awal musim hujan antara dasarian I – III


Desember 2011, meliputi Pesisir barat Bali bagian utara, bagian
selatan Gianyar dan Klungkung, dan Nusa Penida.

Apabila dibandingkan dengan rata-rata awal musim hujan periode


1971-2000, maka sebanyak 2 ZOM maju (lebih awal) dari rata-
ratanya, sebanyak 11 ZOM sama dengan rata-ratanya dan sebanyak
2 ZOM mundur (lebih lambat) dari rata-ratanya.

C.2. “Sifat Hujan” Musim Hujan 2011/2012 pada 15 Zona Musim di


Bali, diprakirakan umumnya Normal (N).

Sebanyak 3 ZOM, sifat hujan musim hujan 2011/2012 Atas Normal,


meliputi Sebagian Bangli, Tabanan dan Buleleng.

Sebanyak 12 ZOM, sifat hujan musim hujan 2011/2012 Normal,


meliputi Sebagian besar Bali

Prakiraan Musim Hujan 2011/2012 pada 15 Zona Musim di Bali secara


rinci disajikan pada Tabel 3. Peta Prakiraan Awal Musim Hujan 2011/2012
di Bali disajikan pada Gambar C.1, Peta Perbandingan Prakiraan Awal
Musim Hujan 2011/2012 Terhadap Rata-ratanya disajikan pada Gambar
C.2., dan Peta Prakiraan Sifat Hujan Musim Hujan 2011/2012 disajikan
pada Gambar C.3.

44
Tabel 3. Prakiraan Musim Hujan 2011/2012 di Bali

Perbandingan
NO Awal Musim Hujan
Daerah / Kabupaten Thd Rata- rata Sifat Hujan
ZOM Antara
(Dasarian)
1 2 3 4 5

205 Jembrana bagian barat Nop I - Nop III 0 N

206 Buleleng bagian barat Nop III - Des II 0 N

207 Buleleng/Jembrana bagian utara Sep III - Okt II 0 N

208 Jembrana/Tabanan bagian Selatan Okt II - Nop I 0 N

Tabanan/Badung/Gianyar bagian
209 Okt I - Okt III 0 N
utara

Tabanan/Gianyar/Badung/Bangli
210 Sep III - Okt II 0 N
bagian tengah

211 Tabanan/Bangli bagian barat laut Sep III - Okt II 0 AN

212 Buleleng bagian utara Okt III - Nop II 0 AN

213 Bangli bagian utara Okt III - Nop II 0 AN

Buleleng bagian timur, Karangasem


214 Okt I - Okt III +1 N
bagian utara

215 Karangasem bagian tengah Nop II - Des I 0 N

216 Karangasem bagian timur Okt I - Okt III -2 N

Gianyar bagian selatan, Klungkung


217 bagian selatan, Karangasem bagian Des I - Des III +2 N
selatan

Tabanan bagian selatan, Badung


218 Okt III - Nop II -1 N
bagian selatan, Kodya Denpasar

219 Nusa penida Des I - Des III 0 N

45
Gambar C.1. Prakiraan Awal Musim Hujan 2011/2012 Zona Musim di Bali

46
Gambar C.2. Perbandingan Awal Musim Hujan 2011/2012 Terhadap Rata-Ratanya Zona Musim di Bali

47
Gambar C.3. Prakiraan Sifat Hujan Musim Hujan 2011/2012 Zona Musim di Bali

48
D. NUSA TENGGARA BARAT (ZOM nomor 220 s/d 240)
D.1. “Awal” Musim Hujan 2011/2012 pada 21 Zona Musim (ZOM) di
Nusa Tenggara Barat, diprakirakan umumnya berkisar pada
bulan November 2011.

Sebanyak 1 ZOM, awal musim hujan antara dasarian I – III Oktober


2011, meliputi Kota Mataram, dan Lombok Barat bagian barat.

Sebanyak 17 ZOM, awal musim hujan antara dasarian I – III


November 2011, meliputi Sebagian besar Nusa Tenggara Barat

Sebanyak 3 ZOM, awal musim hujan antara dasarian I – III


Desember 2011, meliputi Sebagian Lombok Timur bagian utara,
Dompu, dan Bima bagian timur.

Apabila dibandingkan dengan rata-rata awal musim hujan periode


1971-2000, maka sebanyak 2 ZOM maju (lebih awal) dari rata-rata,
sebanyak 16 ZOM sama dengan dari rata-ratanya dan sebanyak 3
ZOM mundur (lebih lambat) dari rata-ratanya.

D.2. “Sifat Hujan” Musim Hujan 2011/2012 pada 21 Zona Musim di


Nusa Tenggara Barat, diprakirakan umumnya Normal (N).

Sebanyak 4 ZOM, sifat hujan musim hujan 2011/2012 Atas Normal,


meliputi Sebagian besar Lombok Utara, dan Sumbawa bagian tengah.

Sebanyak 17 ZOM, sifat hujan musim hujan 2011/2012 Normal,


meliputi Sebagian besar Nusa Tenggara Barat.

Prakiraan Musim Hujan 2011/2012 pada 21 Zona Musim di Nusa


Tenggara Barat, secara rinci disajikan pada Tabel 4. Peta Prakiraan Awal
Musim Hujan 2011/2012 di Nusa Tenggara Barat disajikan pada Gambar
D.1, Peta Perbandingan Prakiraan Awal Musim Hujan 2011/2012
Terhadap Rata-ratanya disajikan pada Gambar D.2, dan Peta Prakiraan
Sifat Hujan Musim Hujan 2011/2012 disajikan pada Gambar D.3.

49
Tabel 4. Prakiraan Musim Hujan 2011/2012 di Nusa Tenggara Barat

Perbandingan
NO Awal Musim Hujan
Daerah / Kabupaten Thd Rata- rata Sifat Hujan
ZOM Antara
(Dasarian)
1 2 3 4 5
Lombok barat/lombok tengah bagian
220 Nop II - Des I 0 N
selatan

221 Lombok bagian tengah Okt III - Nop II 0 N


Kota Mataram, Lombok Barat
222 Okt II - Nop I 0 N
bagian barat
223 Lombok Utara bagian barat Nop II - Des I -1 AN

224 Lombok Utara bagian utara Nop II - Des I 0 N

225 Lombok Timur bagian utara Des II - Jan I +2 N

Lombok Barat bagian tengah,


226 Nop I - Nop III +1 AN
Lombok Tengah bagian utara
Lombok Timur bagian barat,
227 Nop I - Nop III -1 N
Lombok Tengah bagian timur

228 Lombok Timur bagian timur Nop I - Nop III 0 N

229 Lombok Timur bagian selatan Nop II - Des I 0 N

230 Sumbawa Barat bagian selatan Nop I - Nop III 0 N

231 Sumbawa Barat bagian utara Nop II - Des I 0 N

232 Sumbawa Besar bagian barat Nop I - Nop III 0 AN

233 Sumbawa Besar bagian barat laut Nop II - Des I 0 N

234 Sumbawa Besar bagian tengah Nop I - Nop III 0 AN

235 Sumbawa Besar bagian timur laut Nop II - Des I 0 N

Sumbawa Besar bagian selatan dan


236 Nop II - Des I 0 N
timur
237 Bima dan Dompu bagian utara Nop II - Des I 0 N

238 Dompu Nop II - Des I 0 N


239 Bima bagian selatan Nop III - Des II 0 N

240 Bima bagian timur Nop III - Des II +1 N

50
Gambar D.1. Prakiraan Awal Musim Hujan 2011/2012 Zona Musim di Nusa Tenggara Barat

51
Gambar D.2. Perbandingan Awal Musim Hujan 2011/2012 Terhadap Rata-Ratanya Zona Musim di Nusa Tenggara Barat

52
Gambar D.3. Prakiraan Sifat Hujan Musim Hujan 2011/2012 Zona Musim di Nusa Tenggara Barat

53
E. NUSA TENGGARA TIMUR (ZOM nomor 241 s/d 263)
E.1. “Awal” Musim Hujan 2011/2012 pada 23 Zona Musim (ZOM) di
Nusa Tenggara Timur, diprakirakan umumnya berkisar pada
bulan November dan Desember 2011.

Sebanyak 1 ZOM, awal musim hujan antara dasarian I – III Oktober


2011, meliputi Sebagian besar Manggarai dan Ngada bagian utara.

Sebanyak 13 ZOM, awal musim hujan antara dasarian I – III


November 2011, meliputi Sebagian besar Nusa Tenggara Timur

Sebanyak 9 ZOM, awal musim hujan antara dasarian I – III Desember


2011, meliputi Manggarai bagian barat, pesisir selatan Manggarai dan
Ngada, sebagian besar Flores Timur, Kepulauan Alor, Sumba bagian
utara, bagian selatan Timor Tengah Selatan dan Belu.

Apabila dibandingkan dengan rata-rata awal musim hujan periode 1981-


2011, maka sebanyak 6 ZOM maju (lebih awal) rata-rata, sebanyak 11
ZOM sama dengan rata-ratanya, dan sebanyak 6 ZOM mundur (lebih
lambat) dari rata-ratanya.

E.3. “Sifat Hujan” Musim Hujan 2011/2012 pada 23 Zona Musim di


Nusa Tenggara Timur, diprakirakan umumnya Normal (N).

Sebanyak 6 ZOM, sifat hujan musim hujan 2011/2012 Atas Normal,


meliputi Kepulauan Solor, sebagian besar Sumba Barat dan Sumba
Timur, Kupang bagian timur, bagian utara Timor Tengah Selatan dan
Belu.

Sebanyak 17 ZOM, sifat hujan musim hujan 2011/2012 Normal,


meliputi Sebagian besar Nusa Tenggara Timur

Prakiraan Musim Hujan 2011/2012 pada 23 Zona Musim di Nusa


Tenggara Timur, secara rinci disajikan pada Tabel 5. Peta Prakiraan Awal
Musim Hujan 2011/2012 disajikan pada Gambar E.1. Peta Perbandingan
Prakiraan Awal Musim Hujan 2011/2012 Terhadap Rata-ratanya disajikan
pada Gambar E.2, dan Peta Prakiraan Sifat Hujan Musim Hujan
2011/2012 disajikan pada Gambar E.3.

54
Tabel 5. Prakiraan Musim Hujan 2011/2012 di Nusa Tenggara Timur

Perbandingan
NO Awal Musim
Daerah / Kabupaten Thd Rata- rata Sifat Hujan
ZOM Hujan Antara
(Dasarian)

1 2 3 4 5

241 Manggarai Barat bagian barat Des II - Jan I +3 N

Manggarai Barat bagian utara,


242 Manggarai, Manggarai Timur, Okt III - Nop II +1 N
Ngada bagian utara

Manggarai Barat bagian tenggara,


Manggarai bagian selatan,
243 Manggarai Timur bagian selatan, Nop III - Des II +2 N
Ngada bagian selatan dan tenggara,
Nagekeo bagian selatan

Ngada bagian tengah, Nagekeo


244 Okt III - Nop II -1 N
bagian tengah, Ende bagian barat

Nagekeo/Ende bagian utara, Sikka


245 Nop III - Des II +1 N
bagian barat

246 Ende bagian selatan Nop III - Des II +2 N

Sikka bagian selatan, Flores Timur


247 Nop I - Nop III -1 N
bagian barat daya

Sikka bagian utara, Flores Timur


248 Des I - Des III 0 N
bagian barat laut

249 Flores Timur bagian utara Des I - Des III 0 AN

250 Adonara, Solor, Lembata Nop II - Des I -2 AN

251 Alor, Pantar Des I - Des III 0 N

Sumba Barat Daya dan Barat,


252 Okt III - Nop II 0 N
Sumba Tengah bagian barat

Sumba Tengah bagian Timur,


253 Nop I - Nop III 0 AN
Sumba Timur bagian tengah

Sumba Timur/Sumba Tengah


254 Des I - Des III 0 AN
bagian utara

55
1 2 3 4 5

255 Sumba Timur bagian Selatan Okt III - Nop II 0 N

256 Sabu Nop I - Nop III -2 N

257 Rote Ndao Nop I - Nop III -2 N

258 Kota Kupang , Kupang bagian barat Nop II - Des I 0 N

Timor Tengah Selatan/Belu bagian


259 Nop III - Des II 0 N
selatan

260 Timor Tengah Selatan bagian utara Nop I - Nop III 0 N

Kupang bagian timur, Timor Tengah


261 Nop II - Des I +1 AN
Selatan bagian barat

Kupang bagian utara, Belu bagian


262 Okt II - Nop I -2 N
barat

Timor Tengah Utara, Belu bagian


263 Nop I - Nop III 0 AN
utara

56
Gambar E.1. Prakiraan Awal Musim Hujan 2011/2012 Zona Musim di Nusa Tenggara Timur

57
Gambar E.2. Perbandingan Awal Musim Hujan 2011/2012 Terhadap Rata-Ratanya Zona Musim di Nusa Tenggara Timur

58
Gambar E.3. Prakiraan Sifat Hujan Musim Hujan 2011/2012 Zona Musim di Nusa Tenggara Timur

59
F. KALIMANTAN (ZOM nomor 264 s/d 285)
F.1. “Awal” Musim Hujan 2011/2012 pada 22 Zona Musim (ZOM) di
Kalimantan, diprakirakan umumnya berkisar pada bulan Oktober
2011.

Sebanyak 3 ZOM, awal musim hujan antara dasarian I – III


September 2011, meliputi Ketapang, Kutai, Malinau, dan
Kertanegara.

Sebanyak 17 ZOM, awal musim hujan antara dasarian I – III


Oktober 2011, meliputi Sebagian besar Kalimantan

Sebanyak 2 ZOM, awal musim hujan antara dasarian I – III


Nopember 2011, meliputi Pulau Laut, Tanah Bumbu bagian tengah,
dan Pasir bagian timur.

Apabila dibandingkan dengan rata-rata awal musim hujan periode


1981-2010, maka sebanyak 5 ZOM maju (lebih awal) dari rata-
ratanya, sebanyak 12 ZOM sama dengan rata-ratanya dan sebanyak
5 ZOM mundur (lebih lambat) dari rata-ratanya.

F.2. “Sifat Hujan” Musim Hujan 2011/2012 pada 22 Zona Musim di


Kalimantan, diprakirakan umumnya Normal (N) hingga Atas
Normal (AN).

Sebanyak 8 ZOM, sifat hujan musim hujan 2011/2012 Atas Normal,


meliputi Kalimantan Timur bagian barat dan selatan, Pulau Laut,
Tanah Bumbu bagian tengah, dan Pasir bagian timur, Barito Kuala,
Banjar bagian barat, Tapin bagian selatan, dan Tanah Laut bagian
selatan.

Sebanyak 14 ZOM, sifat hujan musim hujan 2011/2012 Normal,


meliputi Sebagian besar Kalimantan.

Prakiraan Musim Hujan 2011/2012 pada 22 Zona Musim di Kalimantan,


secara rinci disajikan pada Tabel 6. Peta Prakiraan Awal Musim Hujan
2011/2012 disajikan pada Gambar F.1, Peta Perbandingan Prakiraan
Awal Musim Hujan 2011/2012 Terhadap Rata-ratanya disajikan pada
Gambar F.2, dan Peta Prakiraan Sifat Hujan Musim Hujan 2011/2012
disajikan pada Gambar F.3.

60
Tabel 6. Prakiraan Musim Hujan 2011/2012 di Kalimantan

Perbandingan
NO Awal Musim Hujan
Daerah / Kabupaten Thd Rata- rata Sifat Hujan
ZOM Antara
(Dasarian)
1 2 3 4 5

Sukamara bagian selatan,


Kotawaringin Barat bagian selatan,
264 Sep II - Okt I 0 N
Seruyan bagian selatan,
Kotawaringin Timur bagian selatan

Sukamara bagian tengah dan utara,


Kotawaringin Barat bagian tengah,
265 Seruyan bagian tengah, Sep II - Okt I 0 N
Kotawaringin Timur bagian Tengah,
Katingan

266 Kota Palangka Raya, Pulang Pisau Sep III - Okt II 0 N

267 Kutai Barat bagian barat daya Sep III - Okt II 0 N

Kapuas bagian tengah, Barito


268 Sep III - Okt II 0 N
bagian timur

269 Barito Kuala bagian barat laut Sep III - Okt II -2 N

Barito Kuala bagian utara, Barito


Kuala bagian tengah, Barito Kuala
270 Sep III - Okt II -1 AN
bagian selatan, Banjar bagian barat,
Tapin bagian selatan

271 Tanah Laut bagian selatan Okt II - Nop I 0 AN

Banjar bagian tengah, Banjar bagian


timur, Banjar bagian selatan, Kota
272 Sep III - Okt II -2 N
Banjarbaru, Tanah Laut bagian
utara

Hulu Sungai Selatan/Tapin bagian


273 timur, Banjar bagian timur laut, Sep III - Okt II -2 N
Tanah Bumbu bagian barat laut

Hulu Sungai Tengah bagian selatan,


Hulu Sungai Selatan bagian barat,
274 Okt II - Nop I +2 N
Tapin bagian utara, Hulu Sungai
Utara bagian selatan

61
1 2 3 4 5

Hulu Sungai Utara/Hulu Sungai


Tengah bagian utara, Hulu Sungai
275 Tengah bagian tengah, Kotabaru Okt II - Nop I 0 N
bagian barat, Balangan bagian
selatan

276 Pulau Laut Okt III - Nop II +1 AN

Tanah Bumbu bagian utara, Pasir


277 Okt III - Nop II 0 AN
bagian tenggara

Tabalong, Balangan bagian utara,


278 Pasir bagian barat, Kutai Barat Okt I - Okt III 0 AN
bagian tenggara

279 Kota Balikpapan, Pasir bagian utara Okt II - Nop I 0 AN

Kutai Kertanegara bagian timur,


280 Okt I - Okt III -1 N
Kota Samarinda

Kutai timur bagian timur, Berau


281 Sep III - Okt II +1 N
bagian tenggara

Kutai Kertanegara bagian barat,


282 Sep II - Okt I 0 N
Kutai Timur bagian selatan

283 Kutai Barat bagian tengah Okt I - Okt III +2 AN

Malinau, Bulungan/Kutai Timur


284 bagian barat, Kutai Barat bagian Okt II - Nop I +3 AN
utara

285 Berau/Kutai Timur bagian tengah Okt II - Nop I 0 N

62
Gambar F.1. Prakiraan Awal Musim Hujan 2011/2012 Zona Musim di Kalimantan

63
Gambar F.2. Perbandingan Awal Musim Hujan 2011/2012 Terhadap Rata-Ratanya Zona Musim di Kalimantan

64
Gambar F.3. Prakiraan Sifat Hujan Musim Hujan 2011/2012 Zona Musim di Kalimantan

65
G. SULAWESI (ZOM nomor 286 s/d 327)
G.1. “Awal” Musim Hujan 2011/2012 pada 42 Zona Musim (ZOM) di
Sulawesi, diprakirakan umumnya berkisar pada bulan Oktober
dan November 2011. Pada 7 ZOM yang memiliki pola hujan
kebalikan dengan pola hujan monsun, Awal Musim Hujan
umumnya pada bulan Maret dan April 2012.

Sebanyak 4 ZOM, awal musim hujan antara dasarian I – III


September 2011, meliputi Sebagian besar Sulawesi Barat, Kota
Manado, dan Minahasa bagian utara.

Sebanyak 13 ZOM, awal musim hujan antara dasarian I – III Oktober


2011, meliputi Polewali bagian timur, Enrekang bagian timur, Sidrap
bagian utara, Luwu bagian selatan, Tana Toraja, Gowa bagian tengah,
Jeneponto bagian utara, sebagian Bulukumba dan Sinjay, Kolaka
bagian barat, Selayar, Sigi, Kotamobagu, sebagian Bolaang
Mongondow, dan Minahasa bagian selatan.

Sebanyak 12 ZOM, awal musim hujan antara dasarian I – III


November 2011, meliputi Sulawesi Selatan bagian barat, sebagian
Majene dan Polewali, Kendari, Muna, Donggala, Poso, Buol, dan
Gorontalo bagian utara.

Sebanyak 6 ZOM, awal musim hujan antara dasarian I – III


Desember 2011, meliputi Bantaeng bagian barat, Bulukumba, Bone
bagian tengah, Rumbia, Bombana, Konawe bagian selatan, dan
Buton.

Sebanyak 6 ZOM, awal musim hujan antara dasarian I – III Maret


2012, meliputi Sebagian Sulawesi Selatan bagian tengah dan timur,
Bolaang Mongondow bagian timur.

Sebanyak 1 ZOM, awal musim hujan antara dasarian I – III April


2012, meliputi Bantaeng bagian timur.

Apabila dibandingkan dengan rata-rata awal musim hujan periode


1981-2010, maka sebanyak 6 ZOM maju (lebih awal) dari rata-
ratanya, sebanyak 27 ZOM sama dengan rata-ratanya dan sebanyak
9 ZOM mundur (lebih lambat) dari rata-ratanya.

66
G.2. “Sifat Hujan” Musim Hujan 2011/2012 pada 42 Zona Musim di
Sulawesi, diprakirakan umumnya Normal (N).

Sebanyak 7 ZOM, sifat hujan musim hujan 2011/2012 Atas Normal,


meliputi Sebagian Sulawesi Selatan, Selayar, dan Kota Manado.

Sebanyak 33 ZOM, sifat hujan musim hujan 2011/2012 Normal,


meliputi Sebagian besar Sulawesi.

Sebanyak 2 ZOM, sifat hujan musim hujan 2011/2012 Bawah Normal,


meliputi Kolaka bagian barat, dan Kota Manado.

Prakiraan Musim Hujan 2011/2012 pada 42 Zona Musim di Sulawesi,


secara rinci disajikan pada Tabel 7. Peta Prakiraan Awal Musim Hujan
2011/2012 di Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, dan Sulawesi Tenggara,
disajikan pada Gambar G.1.a. Peta Perbandingan Prakiraan Awal Musim
Hujan 2011/2012 Terhadap Rata-ratanya disajikan pada Gambar G..1.b,
dan Peta Prakiraan Sifat Hujan Musim Hujan 2011/2012 disajikan pada
Gambar G.1.c.

Peta Prakiraan Awal Musim Hujan 2011/2012 di Sulawesi Utara,


Gorontalo, dan Sulawesi Tengah, disajikan pada Gambar G.2.a. Peta
Perbandingan Prakiraan Awal Musim Hujan 2011/2012 Terhadap Rata-
ratanya disajikan pada Gambar G..2.b, dan Peta Prakiraan Sifat Hujan
Musim Hujan 2011/2012 disajikan pada Gambar G.2.c.

Tabel 7. Prakiraan Musim Hujan 2011/2012 di Sulawesi

Perbandingan
NO Awal Musim Hujan
Daerah / Kabupaten Thd Rata- rata Sifat Hujan
ZOM Antara
(Dasarian)

1 2 3 4 5

286 Gowa/Takalar bagian barat Nop II - Des I 0 N

Barru/Pangkep/Maros bagian barat,


Makassar, sebagian Gowa/Takalar
287 Okt II - Nop I 0 N
bagian tengah, Jeneponto bagian
barat

Sebagian Soppeng bagian barat,


Barru bagian tengah dan selatan,
288 Okt II - Nop I 0 AN
Pangkep bagian timur, Maros/Gowa
bagian tengah, Bone bagian barat

67
1 2 3 4 5

Gowa bagian tengah, Jeneponto


289 bagian utara, sebagian Takalar Okt I - Okt III -1 AN
bagian timur

290 Jeneponto tengah dan timur Nop III - Des II 0 N

Bantaeng bagian timur, Bulukumba


291 Apr II - Mei I +2 N
bagian barat

292 Bulukumba bagian timur Nop III - Des II 0 AN

293 Selayar Okt II - Nop I -2 AN

Bone bagian selatan, Gowa bagian


timur, Sinjai bagian barat dan
294 Okt III - Nop II 0 N
tengah, Bantaeng bagian utara,
sebagian Bulukumba bagian utara

Bone bagian selatan, Sinjai bagian


295 Nop III - Des II 0 N
timur

Maros bagian timur, Bone bagian


296 Nop III - Des II 0 N
tengah

297 Bone bagian timur Feb III - Mar II 0 N

298 Bone bagian timur Mar I - Mar III +1 N

Soppeng bagian selatan, Bone


299 Mar II - Apr I 0 N
bagian tengah

Sidrap bagian selatan, Soppeng


300 Mar II - Apr I 0 AN
bagian utara, Wajo bagian barat

Sidrap bagian tengah, Wajo bagian


301 timur dan tengah, Luwu bagian Mar I - Mar III 0 AN
timur, Bone bagian utara

Pinrang bagian selatan, Pare-pare,


302 Barru bagian utara, Sidrap bagian Okt II - Nop I +2 N
barat, Soppeng bagian utara

303 Sidrap bagian tengah Nop II - Des I +3 N

Pinrang bagian timur, Enrekang


304 Okt II - Nop I 0 N
bagian barat

Pinrang bagian barat, Polewali


305 Sep III - Okt II +2 N
bagian tengah dan timur
Majene bagian selatan, Polewali
306 Nop II - Des I 0 N
bagian barat.

68
1 2 3 4 5

Mamuju/Mamuju utara bagian barat,


307 Majene bagian utara, Mamasa Sep II - Okt I 0 N
bagian barat, Polewali bagian utara.

Tanatoraja bagian barat, Pinrang


bagian utara, Mamuju bagian
308 Sep II - Okt I 0 N
selatan, Mamasa, Tanatoraja bagian
barat, Pinrang bagian utara

Enrekang bagian timur, Sidrap


309 Sep III - Okt II -3 N
bagian utara, Luwu bagian selatan

310 Tana Toraja Okt I - Okt III 0 N

311 Kolaka Okt I - Okt III -2 BN

312 Kota Kendari Nop II - Des I 0 N

Rumbia, Bombana, Konawe


313 Nop III - Des II 0 N
Selatan

314 Muna Okt III - Nop II 0 N

315 Buton Des I - Des III +1 N

Donggala, Luwu utara/Mamuju


316 bagian utara, Mamuju utara bagian Nop II - Des I 0 N
timur

317 Sigi Okt I – Okt III 0 N

318 Poso Nop I - Nop III +2 N

Bolaang Mongondow selatan,


319 Bolaang Mongondow utara bagian Mar II – Apr I 0 N
selatan

320 Buol Okt III - Nop II +2 BN

321 Gorontalo utara Okt III - Nop II 0 N

Kota Kotamubagu, Bolang


Mongondow, Bolaang Mongondow
322 Sep III - Okt II 0 N
utara, dan Bolaang Mongondow
timur bagian barat laut

Minahasa tenggara bagian selatan,


323 Okt III - Nop II +1 N
Bolaang Mongondow timur

69
1 2 3 4 5

Kota Tomohon/Minahasa utara


bagian selatan, Minahasa bagian
324 tengah,Minahasa selatan, Minahasa Okt II - Nop I 0 N
tenggara bagian utara, Bolaang
Mongondow bagian timur

Kota Bitung, Minahasa utara bagian


325 Nop II - Des I -2 N
timur, Minahasa bagian selatan

Kota Manado, Minahasa utara


bagian barat, Kota
326 Sep I - Sep III -2 N
tomohon/Minahasa/Minahasa
selatan bagian utara

327 Minahasa utara bagian utara Sep II - Okt I 0 AN

70
Gambar G.1.a. Prakiraan Awal Musim Hujan 2011/2012 Zona Musim di Sulsel, Sulbar, dan Sultra

71
Gambar G.1.b. Perbandingan Awal Musim Hujan 2011/2012 Terhadap Rata-Ratanya Zona Musim di Sulsel, Sulbar, dan Sultra

72
Gambar G.1.c. Prakiraan Sifat Hujan Musim Hujan 2011/2012 Zona Musim di Sulsel, Sulbar, dan Sultra

73
Gambar G.2.a. Prakiraan Awal Musim Hujan 2011/2012 Zona Musim di Sulut, Gorontalo, dan Sulteng

74
Gambar G.2.b. Perbandingan Awal Musim Hujan 2011/2012 Terhadap Rata-Ratanya Zona Musim di Sulut, Gorontalo, dan Sulteng

75
Gambar G.2.c. Prakiraan Sifat Hujan Musim Hujan 2011/2012 Zona Musim di Sulut, Gorontalo, dan Sulteng

76
H. MALUKU DAN PAPUA (ZOM nomor 328 s/d 342)
H.1. “Awal” Musim Hujan 2011/2012 pada 15 Zona Musim (ZOM) di
Maluku dan Papua, diprakirakan umumnya berkisar pada bulan
November dan Desember 2011. Pada 2 ZOM di Maluku yang
memiliki pola hujan kebalikan dengan pola hujan monsun, Awal
Musim Hujan umumnya pada bulan April dan Mei 2012.

Sebanyak 2 ZOM, awal musim hujan antara dasarian I – III Oktober


2011, meliputi Halmahera bagian utara, dan Jayapura.

Sebanyak 6 ZOM, awal musim hujan antara dasarian I – III


November 2011, meliputi Seram bagian utara, Maluku Tenggara
bagian barat, Sorong bagian timur, Manokwari, Sarmi bagian selatan,
Tolikara bagian utara, Waropen bagian tenggara, Jayawijaya,
Yakohimo bagian utara, Puncak Jaya, dan Paniai bagian timur.

Sebanyak 5 ZOM, awal musim hujan antara dasarian I – III


Desember 2011, meliputi Kepulauan Sula, Buru bagian utara, Geser,
Maluku Tenggara bagian selatan, dan Merauke.

Sebanyak 1 ZOM, awal musim hujan antara dasarian I – III April


2012, meliputi Seram bagian selatan.

Sebanyak 1 ZOM, awal musim hujan antara dasarian I – III Mei 2012
meliputi Buru bagian selatan.

Apabila dibandingkan dengan rata-rata awal musim Hujan periode


1981-2010, maka sebanyak 1 ZOM maju (lebih awal) dari rata-ratanya,
10 ZOM sama dengan rata-ratanya, dan 4 ZOM mundur (lebih lambat)
dari rata-ratanya.

H.2. “Sifat Hujan” Musim Hujan 2011/2012 pada 15 Zona Musim di


Maluku dan Papua, diprakirakan umumnya Normal (N).

Sebanyak 11 ZOM, sifat hujan musim hujan 2011/2012 Normal,


meliputi Sebagian besar Maluku dan Papua.

Sebanyak 4 ZOM, sifat hujan musim hujan 2011/2012 Bawah Normal,


meliputi Kepulauan Sula, Sorong bagian timur, Manokwari bagian
utara, Sarmi bagian selatan, Tolikara bagian utara, Waropen bagian
tenggara, Jayawijaya, Yakohimo bagian utara, Puncak Jaya, dan
Paniai bagian timur.

77
Prakiraan Musim Hujan 2011/2012 pada 15 Zona Musim di Maluku dan
Papua, secara rinci disajikan pada Tabel 8. Peta Prakiraan Awal Musim
Hujan 2011/2012 di Maluku dan Papua disajikan pada Gambar H.1. Peta
Perbandingan Prakiraan Awal Musim Hujan 2011/2012 Terhadap Rata-
ratanya disajikan pada Gambar H.2, dan Peta Prakiraan Sifat Hujan
Musim Hujan 2011/2012 disajikan pada Gambar H.3.

Tabel 8. Prakiraan Musim Hujan 2011/2012 di Maluku dan Papua

Perbandingan
NO Awal Musim Hujan
Daerah / Kabupaten Thd Rata- rata Sifat Hujan
ZOM Antara
(Dasarian)
1 2 3 4 5

328 Halmahera bagian utara Okt II - Nop I 0 N

329 Kepulauan Sula Des I - Des III 0 BN

330 Buru bagian utara Des I - Des III 0 N

331 Buru bagian selatan Apr III - Mei II 0 N

332 Seram bagian utara Nop II - Des I 0 N

333 Seram bagian selatan Apr II - Mei I 0 N

334 Seram bagian timur Nop III - Des II 0 N

335 Maluku Tenggara Nop II - Des I 0 N

336 Maluku Tenggara bagian barat Nop III - Des II 0 N

Sorong bagian Timur Laut,


337 Manokwari bagian Barat , Kota Nop II - Des I 0 BN
Manokwari

Manokwari bagian Selatan, Teluk


338 Nop II - Des I -3 N
Bintuni bagian Timur

Jayapura, Sarmi bagian selatan


dan tenggara, Tolikara bagian
339 utara dan timur laut, Waropen Okt III - Nop II +3 BN
bagian tenggara, Jayawijaya
bagian timur laut

78
1 2 3 4 5

Kota Jayapura, Keerom bagian


340 Nop II - Des I +2 BN
utara, Jayapura bagian timur laut.

Tolikara bagian selatan, Yahukimo


bagian utara dan barat laut,
341 Okt II - Nop I +2 N
Jayawijaya, Puncak Jaya, Paniai
bagian timur laut

342 Merauke Des I - Des III +1 N

79
Gambar H.1. Prakiraan Awal Musim Hujan 2011/2012 Zona Musim di Maluku dan Papua

80
Gambar H.2. Perbandingan Awal Musim Hujan 2011/2012 Terhadap Rata-Ratanya Zona Musim di Maluku dan Papua

81
Gambar H.3. Prakiraan Sifat Hujan Musim Hujan 2011/2012 Zona Musim di Maluku dan Papua

82
IV. PRAKIRAAN HUJAN KUMULATIF
PERIODE OKTOBER 2011 – MARET 2012
DAERAH NON ZONA MUSIM (NON ZOM)

A. PRAKIRAAN “CURAH HUJAN” KUMULATIF


PERIODE OKTOBER 2011– MARET 2012

Curah hujan kumulatif selama periode Oktober 2011 sampai dengan


Maret 2012 di daerah Non Zona Musim, diprakirakan umumnya
berkisar antara 1000 mm - 2000 mm, kecuali sebagian Karo, sebagian
Sulawesi Tengah dan Gorontalo bagian selatan curah hujan kurang
dari 1000 mm. Sementara itu, sebagian pesisir barat Sumatera Utara,
Pulau Nias, Pulau Siberut, sebagian Bengkulu, sebagian Bogor,
sebagian Kalimantan Barat bagian timur, sebagian Kalimantan Timur
bagian utara, Halmahera bagian selatan, sebagian Puncak Jaya dan
Paniai bagian timur curah hujan lebih dari 2000 mm.

Prakiraan curah hujan secara lebih rinci di daerah Non Zona Musim
disajikan pada Tabel 9. Peta Prakiraan Curah Hujan Periode Oktober
2011 – Maret 2012 di daerah Non Zona Musim disajikan pada Gambar
I.1.

B. PRAKIRAAN SIFAT HUJAN KUMULATIF OKTOBER 2011 – MARET


2012 TERHADAP RATA-RATANYA (1981 - 2010)

Sifat hujan kumulatif selama periode Oktober 2011 sampai dengan


Maret 2012 di daerah Non Zona Musim, merupakan perbandingan
antara curah hujan yang diprakirakan terhadap rata-rata periode tahun
1981-2010 pada masing-masing daerah dalam periode yang sama.
Sifat hujan tersebut dibagi dalam tiga kategori yaitu Atas Normal,
Normal, dan Bawah Normal.

Sifat hujan kumulatif di daerah Non Zona Musim, diprakirakan


umumnya Normal (N), kecuali beberapa tempat di Aceh dan Papua
Barat Bawah Normal (BN), sedangkan Belitung dan sebagian
Kalimantan Timur bagian utara Atas Normal (AN).

Prakiraan sifat hujan secara rinci di daerah Non Zona Musim disajikan
pada Tabel 10. Peta Sifat Hujan periode Oktober 2011 – Maret 2012
terhadap rata-ratanya (1981-2010) di daerah Non Zona Musim
disajikan pada Gambar I.2.

83
Tabel 9
Prakiraan Curah Hujan Kumulatif
Periode Oktober 2011 – Maret 2012
Daerah Non Zona Musim

Prakiraan
Curah Hujan Daerah
(Milimeter)
1 2

Sebagian Karo, sebagian Sulawesi Tengah dan


500 – 1000
Gorontalo bagian selatan.

Sebagian Aceh Besar dan Pidie, Pulau Simeulue,


sebagian pesisir barat Sumatera Utara, Kepulauan
Riau, sebagian Tanah Laut, sebagian Kutai Timur,
1000 - 1500
Luwu bagian selatan, sebagian besar Papua
Barat, Biak, Serui, Sarmi, dan sebagian Papua
bagian timur.
.

Aceh Tenggara, pesisir barat Sumatera Barat,


sebagian besar Rokan Hilir, sebagian pesisir barat
1500 – 2000 Bengkulu, Belitung, sebagian besar Kalimantan
Barat, sebagian besar Luwu, Sulawesi Tenggara
bagian utara, dan sebagian Papua.

Sebagian pesisir barat Sumatera Utara, Pulau


Nias, Pulau Siberut, sebagian Bengkulu, sebagian
Bogor, sebagian Kalimantan Barat bagian timur,
> 2000
sebagian Kalimantan Timur bagian utara,
Halmahera bagian selatan, sebagian Puncak Jaya
dan Paniai bagian timur.

84
Tabel 10
Prakiraan Sifat Hujan Kumulatif
Periode Oktober 2011 – Maret 2012 Terhadap Rata-Ratanya
Daerah Non Zona Musim

Sifat Hujan Daerah


1 2

Atas Normal Belitung dan sebagian besar Kalimantan Timur


bagian utara
.

Pulau Simeulue, sebagian pesisir barat Sumatera


Utara, sebagian Aceh Tenggara, pesisir barat
Sumatera Barat, Pulau Nias, Pulau Siberut,
sebagian besar Rokan Hilir, Kepulauan Riau,
sebagian Bengkulu, sebagian Bogor, sebagian
Normal
besar Kalimantan Barat, sebagian Tanah Laut,
sebagian Kutai Timur, Luwu, Sulawesi Tenggara
bagian utara, sebagian Sulawesi Tengah dan
Gorontalo bagian selatan, Halmahera bagian
selatan , sebagian besar Papua Barat dan Papua
.

Sebagian Aceh Besar dan Pidie, sebagian Aceh


Bawah Normal
Tenggara, sebagian Sorong dan Manokwari

85
Gambar I.1. Prakiraan Curah Hujan Kumulatif Periode Oktober 2011-Maret 2012 Daerah Non Zona Musim

86
Gambar I.2. Prakiraan Sifat Hujan Kumulatif Periode Oktober 2011-Maret 2012 Daerah Non Zona Musim

87
88

Anda mungkin juga menyukai