Anda di halaman 1dari 18

Organ sistem pernapasan atas

Organ sistem
pernapasan atas dan bawah
1. Hidung
Hidung adalah gerbang utama keluar masuknya udara setiap kali Anda bernapas. Dinding
dalam hidung ditumbuhi rambut-rambut halus yang berfungsi menyaring kotoran dari
udara yang Anda hirup.

Selain dari hidung, udara juga bisa masuk dan keluar dari mulut. Biasanya, bernapas
lewat mulu dilakukan ketika Anda membutuhkan udara yang lebih banyak (saat ngos-
ngosan karena berolahraga) atau saat hidung sedang mampet tersumbat
karena pilek dan flu.

2. Sinus
Sinus adalah rongga udara di tulang tengkorak. Rongga ini terletak di masing-masing
kedua sisi hidung dekat tulang pipi, di belakang tulang hidung, di antara mata, dan di
tengah dahi.
Dalam sistem pernapasan manusia, sinus berfungsi membantu mengatur suhu dan
kelembaban udara yang Anda hirup dari hidung.

3. Adenoid
Adenoid adalah jaringan kelenjar getah bening yang ada di tenggorokan. Di dalam
adenoid terdapat simpul sel dan pembuluh darah penghubung yang membawa cairan ke
seluruh tubuh.

Adenoid membantu Anda melawan infeksi dengan menyaring benda asing seperti kuman,
dan memproduksi sel limfosit untuk membunuhnya.

4. Tonsil
Tonsil adalah nama lain dari amandel. Amandel itu sendiri adalah kelenjar getah bening
yang berada di dinding faring (tenggorokan).

Amandel sebenarnya bukan bagian penting dari sistem imun maupun pernapasan
manusia. Jika amandel terinfeksi dan meradang, dokter dapat membuang atau
menghilangkannya lewat operasi.

5. Faring
Faring (tenggorokan bagian atas) adalah tabung di belakang mulut dan rongga hidung
yang menghubungkan keduanya ke saluran pernapasan lain, yaitu trakea.

Sebagai bagian dari sistem respirasi manusia, faring berfungsi menyalurkan aliran udara
dari hidung dan mulut untuk diteruskan ke trakea (batang tenggorokan).

6. Epiglotis
Epiglotis adalah lipatan tulang rawan berbentuk daun yang terletak di belakang lidah, di
atas laring (kotak suara).

Selama bernapas, epiglotis akan terbuka untuk memungkinkan udara masuk ke laring
menuju paru-paru. Namun, epiglotis akan menutup selama kita makan untuk mencegah
makanan dan minuman secara tidak sengaja terhirup dan menyebabkan tersedak.

Organ sistem pernapasan bawah


Organ sistem
pernapasan atas dan bawah
1. Laring (kotak suara)
Laring adalah rumah bagi pita suara Anda. Letaknya tepat di bawah persimpangan
saluran faring yang membelah menjadi trakea dan kerongkongan.

Laring memiliki dua pita suara yang membuka saat kita bernapas dan menutup untuk
memproduksi suara. Saat kita bernapas, udara akan mengalir melewati dua pita suara
yang berimpitan sehingga menghasilkan getaran. Getaran inilah yang menghasilkan
suara.

2. Trakea (batang tenggorokan)


Trakea adalah bagian terpadu dari jalur napas dan memiliki fungsi vital untuk
mengalirkan udara dari dan menuju paru-paru untuk pernapasan.

Trakea atau batang tenggorokan adalah tabung berongga lebar yang menghubungkan
laring (kotak suara) ke bronkus paru-paru. Panjangnya sekitar 10 cm dan diameternya
kurang dari 2,5 cm.
Trakea memanjang dari laring hingga ke bawah tulang dada (sternum), dan kemudian
membelah menjadi dua tabung kecil yang disebut bronkus. Setiap sisi paru-paru memiliki
satu bronkus.

3. Tulang rusuk
Tulang rusuk adalah tulang yang menopang rongga dada dan melindungi organ dalam
dada, seperti jantung dan paru-paru dari benturan atau goncangan.

Tulang rusuk akan mengembang dan mengempis mengikuti gerak paru saat mengambil
dan mengeluarkan napas.

4. Paru-paru
Paru-paru adalah sepasang organ yang terletak di dalam tulang rusuk. Masing-masing
paru berada di kedua sisi dada.

Peran utama paru-paru dalam sistem pernapasan adalah menampung udara beroksigen
yang kita hirup dari hidung dan mengalirkan oksigen tersebut ke pembuluh darah untuk
disebarkan ke seluruh tubuh.

5. Pleura
Paru-paru dilapisi oleh selaput tipis yang disebut pleura. Lapisan pleura bertindak sebagai
pelumas yang memungkinkan paru-paru untuk mengembang dan mengempis dengan
lancar setiap kali bernapas. Lapisan pleura juga memisahkan paru-paru dari dinding dada
Anda.

6. Bronkiolus
Bronkiolus adalah cabang dari bronkus yang berfungsi untuk menyalurkan udara dari
bronkus ke alveoli. Selain itu bronkiolus juga berfungsi untuk mengontrol jumlah udara
yang masuk dan keluar saat proses bernapas berlangsung.

7. Alveoli
Alveoli atau alveolus adalah kantung-kantung kecil dalam paru yang terletak di ujung
bronkiolus. Dalam sistem pernapasan, alveoli berfungsi sebagai tempat pertukaran
oksigen dan karbon dioksida.

Pada alveoli juga ada kapiler pembuluh darah. Nantinya, darah akan melewati kapiler dan
dibawa oleh pembuluh darah vena dan arteri.
Alveoli kemudian menyerap oksigen dari udara yang dibawa oleh bronkiolus dan
mengalirkannya ke dalam darah. Setelah itu, karbon dioksida dari sel-sel tubuh mengalir
bersama darah ke alveoli untuk diembuskan keluar.

8. Tabung bronkial
Pada tabung bronkial paru-paru, ada sillia berupa rambut-rambut kecil yang bergerak
seperti gelombang. Gerakan gelombang sillia akan membawa mukus
(dahak/lendir/cairan) ke atas hingga ke luar tenggorokan. Silia juga ada di dalam lubang
hidung.

Fungsi lendir atau dahak di tabung bronkial adalah untuk mencegah debu, kuman, atau
benda asing lain agar tidak sampai masuk ke paru-paru. Batuk juga bisa menjadi cara
sistem pernapasan manusia mencegah benda asing masuk ke paru-paru.

9. Diafragma
Diafragma adalah dinding otot kuat yang memisahkan rongga dada dari rongga perut.
Saat melakukan pernapasan perut, diafragma akan bergerak ke bawah dan menciptakan
rongga kosong untuk menarik udara. Ini juga bisa membantu memperluas paru-paru.

Cara kerja sistem pernapasan manusia


Proses kerja sistem pernapasan manusia sering pula disebut sistem respirasi. Seperti yang
dijelaskan oleh National Heart, Lung, and Blood Institute, proses respirasi dimulai saat
Anda mengambil udara lewat hidung dan masuk ke tenggorokan. Setelah itu, udara akan
turun melewati laring dan masuk ke dalam trakea.

Di saat bersamaan Anda menarik napas, diafragma dan otot-otot di antara tulang rusuk
Anda menyusut untuk menciptakan ruang kosong di dalam rongga dada. Ini bertujuan
agar paru-paru bisa menarik udara yang Anda hirup.

Setelah udara masuk bergerak sampai ke ujung trakea, udara akan melewati bronkus dan
masuk ke kedua paru-paru. Setelah itu, udara mengalir ke bronkiolus,yang terus mengecil
sampai udara sampai di ujung percabangan.

Di ujung bronkiolus ada kantung kecil udara atau alveoli. Ketika udara mencapai alveoli,
oksigen masuk melalui membran ke dalam pembuluh darah kecil yang disebut kapiler.
Sebaliknya, karbon dioksida dari darah di kapiler keluar dan masuk ke dalam alveoli.

Setelah oksigen dan karbon dioksida bertukar tempat di alveoli, rongga dada akan


mengendurkan otot diafragma sehingga diafragma melonggar. Ini memungkinan karbon
dioksida bergerak naik untuk selanjutnya dikeluarkan lewat paru-paru lalu diembuskan
melalui hidung.

System pencernaan

Organ yang terdapat dalam sistem pencernaan manusia dan fungsinya

Gambaran sistem pencernaan


manusia secara lengkap
Sistem pencernaan manusia terdiri dari saluran berupa "selang" panjang berulir yang
dimulai berurutan dari mulut, tenggorokan, dan berakhir di anus.

Sepanjang saluran ini, ada organ 'aksesori' lain yang juga berfungsi penting untuk
membantu kelancaran pencernaan, seperti kantong empedu, hati, dan pankreas.
Sementara itu, organ yang dikategorikan sebagai alat pencernaan manusia yang
utama dibagi menjadi dua kelompok, yaitu organ padat dan organ tidak padat (yang
berbentuk seperti kantung).

Organ yang masuk dalam alat pencernaan tidak padat adalah mulut, esofagus,
lambung, usus besar , usus kecil, dan anus. Sebaliknya, organ yang masuk dalam alat
pencernaan padat adalah hati, pankreas, dan empedu.

Berikut ini adalah daftar alat alias organ pencernaan manusia dan fungsinya secara
berurutan beserta fungsinya, dari atas hingga bawah:

1. Mulut

Mulut merupakan pintu gerbang saluran pencernaan.

Saat kita mengunyah, proses pencernaan makanan sebenarnya sudah dimulai. Bahkan
sebelum makanan masuk ke mulut, sistem pencernaan kita sudah bersiap-siap dengan
mengeluarkan air liur untuk membasahi mulut.

Saat masuk ke mulut, gerakan mengunyah akan mengubah makanan menjadi partikel
yang lebih kecil. Sementara itu, enzim yang ada di air liur dapat melumatkan makanan
sehingga akan lebih mudah diolah nantinya.

Setelah makanan lumat, lidah akan mendorong makanan ke tujuan selanjutnya, yaitu
tenggorokan.

2. Tenggorokan

Organ yang dalam bahasa medis disebut faring ini merupakan jalan yang digunakan
makanan untuk menuju esofagus.

Saat makanan yang sudah hancur masuk ke tenggorokan, ada dua kemungkinan yang bisa
terjadi.

Pertama, makanan bisa melewati jalur yang tepat, yaitu ke esofagus untuk lalu menuju
lambung. Kedua, makanan justru masuk ke jalur yang salah menuju ke saluran napas.
Kemungkinan kedua inilah yang membuat kita bisa tersedak .

Untuk mencegah makanan melewati jalur yang salah, di tenggorokan terdapat epiglotis.

Epiglotis adalah bagian dari organ pencernaan yang berbentuk seperti daun. Fungsinya
hampir sama seperti pintu, yang bisa membuka dan menutup sesuai dengan kebutuhan.

3. Esofagus
Esofagus adalah organ bagian dari sistem pencernaan dengan bentuk seperti tabung
berotot yang letaknya membentang dari faring hingga ke lambung.

Melalui suatu mekanisme gerakan meremas yang dinamakan gerakan peristaltik, esofagus
akan mengantarkan makanan ke lambung.

4. Lambung

Alat pencernaan manusia selanjutnya adalah lambung.

Selain menyimpan makanan, lambung juga berperan dalam mencampur dan


menghancurkan makanan menjadi bentuk yang lebih mudah diserap.

Fungsi tersebut dilakukan oleh enzim dan asam yang diproduksi lambung.

Saat makanan menuju ke organ selanjutnya setelah lambung, konsistensinya sudah


menyerupai pasta atau cairan.

5. Usus halus

Dari lambung, makanan akan menuju ke usus halus . Usus halus dibagi menjadi tiga
bagian, yaitu:

 Usus dua belas jari (duodenum)


 Jejunum
 Ileum

Organ ini masih akan terus mengolah makanan menggunakan enzim yang diproduksi oleh
pankreas dan hati. Duodenum bertugas untuk terus memecah makanan dan mengolahnya.

Sementara itu, jejunum dan ileum berperan agar nutrisi yang ada pada makanan bisa
diserap oleh tubuh.

Di usus kecil juga terdapat gerak peristaltik, yang akan menggerakkan makanan dan
mencampurnya dengan zat-zat yang dikeluarkan oleh alat pencernaan manusia lainnya.

6. Usus besar

Setelah itu, makanan akan menuju usus besar. Di sini makanan yang masuk adalah sisa-
sisa dari pencernaan dan akan dipindahkan menuju ke rektum, lalu anus.

Namun sebelumnya, air yang terdapat di sisa-sisa tersebut akan dihilangkan, sehingga
konsistensinya lebih padat.

Sisa makanan tersebut akan terus berada di usus besar, hingga ada gerakan yang memicu
pengeluarannya dari rektum.
Umumnya, sisa makanan membutuhkan waktu sekitar 36 jam untuk melewati usus besar.

7. Rektum

Rektum merupakan sebuah “ruangan” yang menghubungkan usus besar dan anus.

Fungsi organ pencernaan ini adalah untuk menerima sisa makanan yang sudah berubah
menjadi feses, dan menyimpannya.

Saat ada feses masuk ke rektum, sensor yang berada di area tersebut akan mengirimkan
pesan ke otak, untuk menentukan feses tersebut perlu dikeluarkan atau tidak.

8. Anus

Anus merupakan pintu terakhir dari sistem pencernaan manusia. Organ ini terdiri dari
otot yang digunakan untuk menjaga dan menahan feses keluar dari rektum jika belum
saatnya.

Selain itu, otot ini juga akan mencegah kita buang air besar secara spontan saat tidur.

Organ yang membantu sistem pencernaan manusia dan fungsinya

Di luar dari delapan alat di atas, sistem pencernaan manusia juga dibantu oleh tiga organ
lain yang juga terletak di rongga perut, yaitu hati, pankreas, dan empedu.

1. Hati

Hati juga memiliki peran  dalam sistem pencernaan.

Organ yang satu ini, memproduksi suatu zat bernama empedu, yang berguna untuk
mencerna lemak dan menyingkirkan kelebihannya.

Nutrisi yang terdapat di makanan, juga akan disaring oleh hati. Selain itu, hati juga akan
menyaring racun dan zat-zat kimia lain yang berbahaya bagi tubuh.

2. Pankreas

Pankreas memproduksi enzim yang kemudian akan dilepaskan di usus dua belas jari,
untuk membantu pencernaan lemak, protein, dan karbohidrat secara kimiawi.

3. Empedu

Cairan empedu disimpan dan dikeluarkan dari kantung empedu.

Saat makanan yang berlemak masuk ke usus dua belas jari, kantung empedu akan
berkontraksi dan mengeluarkan cairan empedu.
Peran hormon dan fungsi sistem saraf dalam proses pencernaan manusia

Alat pencernaan manusia bisa bekerja dengan baik karena dikontrol oleh hormon dan
saraf.

Keduanya memberikan semacam sinyal, yang berjalan di sepanjang saluran cerna menuju
ke otak.

1. Peran hormon dalam pencernaan manusia

Hormon yang berperan dalam sistem pencernaan manusia, dihasilkan oleh sel yang
terdapat pada lambung dan usus.

Hormon ini berfungsi untuk memicu produksi komponen yang membantu pencernaan dan
mengirimkan sinyal kenyang dan lapar ke otak.

Selain itu, ada juga hormon yang diproduksi di pankreas, yang berperan penting untuk
pencernaan.

2. Peran sistem saraf dalam pencernaan manusia

Di tubuh, ada saraf yang menghubungkan sistem saraf pusat, yaitu otak dan tulang
belakang, ke sistem pencernaan dan mengontrolnya.

Oleh karena itu, saat melihat makanan yang lezat, saraf di otak akan mengirimkan sinyal
ke kelenjar air liur untuk membuat rongga mulut Anda lebih basah, sebagai persiapan
makan.

Selain itu, ada juga saraf di dinding saluran pencernaan yang bertugas mengatur cepat
atau lambatnya pengolahan makanan di area tersebut.

Saraf juga dapat mengirimkan sinyal ke otot saluran cerna, untuk berkontraksi atau
relaksasi, untuk menggerakkan makanan melalui usus.

Anatomi ginjal manusia


Secara umum, anatomi ginjal manusia terdiri dari tiga bagian, yaitu korteks renal, medula
renal, dan pelvis renal. Untuk lebih lengkap, simak penjelasan bagian-bagian renal di
bawah ini.
1. Korteks renal
Bagian terluar dari ginjal disebut dengan korteks. Bagian ini dikelilingi oleh kapsul renal
dan lapisan lemak yang berfungsi unutk melindungi struktur dalam organ dari kerusakan.

2. Medula renal
Medula merupakan jaringan ginjal yang halus. Bagian ini terdiri dari lengkung Henle
serta piramida renal, yaitu struktur kecil yang berisi nefron dan tubulus. Tubulus inilah
yang berfungsi untuk mengangkut cairan yang masuk dan mengeluarkan urine dari renal.

3. Pelvis renal
Pelvis renal adalah bagian terdalam ginjal yang berbentuk corong. Fungsi bagian yang
satu ini adalah sebagai jalur bagi cairan untuk berpindah dari renal menuju kandung
kemih.

Pelvis renal terdiri dari dua bagian. Bagian pertama pelvis renal terdiri dari calyces, yaitu
ruang berbentuk cangkir yang berfungsi untuk mengumpulkan cairan sebelum ke
kandung kemih. Selanjutnya, cairan tersebut akan masuk ke hilum, yaitu lubang kecil
yang akan mengalirkan cairan tadi menuju kandung kemih.

Selain bagian-bagian tersebut, ginjal juga terdiri dari nefron. Nefron ini terletak di
sepanjang korteks hingga medula renal. Fungsi nefron itu sendiri adalah untuk menyaring
darah, menyerap nutrisi, dan mengalirkan zat-zat buangan ke urine.

Nefron terdiri dari beberapa bagian, yaitu:

1. Badan malphigi, disebut juga korpus renal. Badan malphigi terdiri dari dua bagian,
yaitu glomerulus atau kumpulan kapiler yang menyerap protein dari darah; dan kapsul
Bowman.

2. Tubulus renal, yaitu kumpulan tabung yang menjalar dari kapsul Bowman menuju
tabung pengumpul (tubulus kolektivus). Kumpulan tabung ini terdiri dari tubulus
proksimal, lengkung Henle, dan tubulus distal.

Cara kerja ginjal


Sumber: Western Alliance
Pembentukan urine awalnya didahului dengan proses penyaringan (filtrasi) darah. Proses
ini dilakukan oleh glomerulus pada darah yang mengalir dari aorta melalui arteri renal ke
badan malphigi. Kemudian, zat sisa hasil penyaringan (urine primer) yang mengandung
air, glukosa, garam, dan urea disimpan dalam kapsul Bowman.

Selanjutnya, urine primer akan dialirkan menuju saluran pengumpul. Saat dialirkan inilah
urine akan mengalami tahapan reabsorpsi (penyerapan). Berbagai zat yang masih bisa
digunakan, seperti glukosa, asam amino, dan garam akan diserap lagi oleh tubulus
proksimal dan lengkung Henle. Nah, penyerapan ini akan menghasilkan urine sekunder
yang memiliki kadar urea yang tinggi.

Setelah itu, proses akhir pembentukan urine adalah augmentasi atau pengeluaran zat.
Urine sekunder akan mengalir menuju tubulus distal melewati pembuluh kapiler darah
untuk melepaskan berbagai zat yang tidak berguna lagi bagi tubuh. Urine yang sudah
diaugmentasi inilah urine sesungguhnya dan disimpan pada kandung kemih.

Saat kandung kemih sudah penuh dengan urine, saraf di sekitar kandung kemih akan
mengirimkan sinyal pada otak. Ketika sinyal diterima oleh otak, maka akan muncul rasa
ingin buang air kecil.
Beragam penyakit ginjal

Jika Anda tidak menjaga kesehatan bagian-bagian renal secara optimal, Anda harus
berhati-hati dengan risiko berbagai penyakit yang semakin meningkat. Pasalnya,
kebanyakan masalah pada ginjal tidak menimbulkan gejala apa pun sampai penyakitnya
memasuki stadium lanjut.

Beberapa gejala yang mungkin dialami seseorang jika ginjalnya bermasalah, di


antaranya:

 Sulit tidur
 Mudah cemas
 Sulit berkonsentrasi
 Kulit kering dan gatal
 Perubahan frekuensi buang air kecil
 Nyeri saat buang air kecil
 Kencing berdarah
 Kencing berbusa
 Bengkak di sekitar mata dan kaki
 Nafsu makan berkurang
 Kram otot
Seiring bertambahnya usia, hampir seluruh organ tubuh akan mengalami penurunan
fungsi. Begitu pula pada ginjal Anda. Akibatnya, kemampuan organ ini untuk menyaring
darah menjadi tidak optimal. Karena itulah, lansia umumnya mengalami salah satu atau
beberapa gejala penyakit ginjal di atas.

Beda dengan penurunan fungsi ginjal yang diakibatkan oleh penyakit, hal ini dapat
memicu masalah kesehatan yang lebih serius. Jika fungsi renal berkurang sebanyak 10
sampai 15 persen, ini menandakan seseorang mengalami penyakit gagal ginjal. Alhasil,
penderita membutuhkan cuci darah (dialisis) atau bahkan transplantasi ginjal supaya
ginjalnya bisa tetap bekerja secara optimal.

Berbagai masalah pada organ penyaring cairan tubuh ini, yang mungkin terjadi meliputi:

1. Gagal ginjal akut
Gagal ginjal adalah kondisi saat renal sudah tidak mampu lagi menyaring zat-zat sisa dari
dalam darah. Hal ini dapat disebabkan oleh batu saluran kemih, obat-obatan, dehidrasi
berat, atau trauma pada renal.

Gejalanya dapat berupa penurunan jumlah urine, bengkak di bagian kaki, sesak napas,
nyeri dada, kecemasan, kejang, hingga koma. Jika tidak segera ditangani, hal ini dapat
mengancam nyawa penderitanya.

2. Batu ginjal
Batu ginjal adalah kristal yang terbentuk di dalam renal. Anda mungkin lebih umum
mengenalnya sebagai kencing batu. Meskipun disebut sebagai batu ginjal, batuan yang
mengkristal nyatanya tidak hanya bersarang di renal saja. Batuan bisa berpindah ke
sepanjang saluran kemih, baik itu di ureter, kandung kemih, atau uretra.

Jika batu ginjal sudah berpindah ke saluran kemih, kristal tersebut dapat melukai dinding-
dinding saluran kemih. Hal ini dapat menyebabkan timbulnya bercak darah pada urine.

3. Glomerulonefritis
Glomerulonefritis adalah peradangan pada glomerulus atau pembuluh darah kecil yang
menyaring darah. Karena glomerulus mengalami peradangan, renal tidak dapat
menyaring darah dengan normal dan Anda dapat mengalami gagal ginjal.

Mirip dengan penyakit ginjal lainnya, gejala glomerulonefritis dapat berupa kencing
berdarah, tekanan darah tinggi, jarang buang air kecil, nyeri perut, kencing berbusa, dan
pembengkakan di wajah, tangan, kaki, dan perut karena penumpukan cairan dalam tubuh.

4. Nefritis akut
Nefritis akut adalah peradangan (pembengkakan) pada nefron renal. Kondisi ini
menyebabkan sel-sel abnormal dari darah masuk ke urine dan menyebabkan peradangan.
Sel-sel tersebut biasanya berupa eosinofil atau sejenis sel darah putih.

Ketika peradangan sudah menyebabkan nefritis, penderita akan mengalami demam,


muntah, hipertensi, nyeri punggung, dan gangguan kencing (sensasi terbakar, perubahan
frekuensi, air kencing berbusa, atau kencing berdarah).

5. Infeksi saluran kencing


Infeksi saluran kencing terjadi ketika bakteri menginfeksi saluran kencing Anda, bisa dari
ginjal hingga saluran uretra. Gejalanya adalah demam, nyeri saat berkemih, dan
meningkatnya frekuensi berkemih. Biasanya dokter akan menyarankan untuk minum air
yang cukup serta memberikan antibiotik untuk mengobati infeksi tersebut.

6. Asidosis
Asidosis adalah kondisi saat tubuh dipenuhi oleh darah yang bersifat asam. Normalnya,
pH tubuh tidak terlalu asam atau tidak terlalu basa, yaitu sekitar 7,4.

Dalam kondisi asidosis, pH tubuh cenderung kurang dari 7,35. Hal ini dapat disebabkan
oleh banyaknya kadar karbondioksida dalam tubuh, diare, penurunan jumlah insulin, atau
karena ginjal gagal menyaring zat basa dalam tubuh.

7. Uremia
Uremia adalah penumpukan urea dalam darah yang menyebabkan iritasi pada sistem
saraf. Pada awalnya, penderita uremia tidak merasakan gejala apa pun. Namun, lama
kelamaan penderita akan mengalami kram kaki, hilang nafsu makan, sakit kepala,
kelelahan parah, muntah, dan sulit berkonsentrasi.

8. Ginjal polikistik (PKD)


Jika ada salah satu anggota keluarga yang terkena penyakit ginjal polikistik, artinya Anda
berisiko terkena penyakit yang sama. Ya, penyakit ini termasuk penyakit keturunan yang
disebabkan karena adanya beberapa kista di dalam renal.

Orang dengan kondisi ini cenderung tidak merasakan gejala apa pun. Gejala kista baru
akan terasa jika kista tersebut sudah mulai tumbuh sebesar tiga sentimeter atau lebih
besar. Gejalanya meliputi kencing berdarah, perut terasa ditekan, infeksi saluran kencing,
dan sebagainya.

9. Gagal ginjal kronis


Gagal ginjal kronis adalah penurunan fungsi ginjal di bawah batas normal lebih dari 3
bulan. Bila Anda menderita penyakit ini, artinya fungsi renal tidak lagi mampu
menyaring kotoran, mengontrol jumlah air dalam tubuh, juga kadar garam dan kalsium
dalam darah.

Penyakit ini umumnya disebabkan karena hipertensi dan diabetes yang tidak segera
ditangani. Gejalanya ditandai dengan sesak napas, muntah, nyeri tulang, bengkak di
sekitar mata dan kaki, pingsan, tangan dan kaki kebas, dan penurunan berat badan.
Daftar pustaka

https://hellosehat.com/pernapasan/sistem-pernapasan-manusia/#gref

https://hellosehat.com/hidup-sehat/tips-sehat/pemeriksaan-fungsi-ginjal-dan-penyakit/#gref

https://www.sehatq.com/artikel/alat-pencernaan-manusia-ternyata-tak-hanya-lambung-dan-usus

Anda mungkin juga menyukai