Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

Pengertian, Proses, Hak dan Kewajiban PTK

Penyusun :
1. Narin Ledy Mercury Aminanti 1801105098
2. Indah Amanah Diniyati 1801105137

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
JAKARTA
2020
2

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah subhanahu wata’ala,
berkat rahmat dan ridho-Nya kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul
Pengertian dan Proses Administrasi Kurikulum.

Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada dosen mata
kuliah Administrasi dan Supervisi Pendidikan, Bapak Mahnuri dan terima kasih
kepada teman-teman kelas 4D Administrasi dan Supervisi Pendidikan yang telah
memberikan saran dan masukan terhadap makalah ini.

Makalah ini kami susun untuk memenuhi syarat penilaian pada Mata Kuliah
Administrasi dan Supervisi Pendidikan.

Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Jakarta, 28 Maret 2020

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
BAB 1 4
LATAR BELAKANG 4
RUMUSAN MASALAH 5
TUJUAN 5
BAB 2 4
PROSES ADMINISTRASI PTK 6
KESEJAHTERAAN PTK 9
ADMINISTRASI BAGI GURU 12
CUTI PTK 14
DAFTAR PUSTKATA 18
SOAL DAN JAWABAN 19

3
4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kualitas pendidikan nasional masih memprihatinkan dibandingkan


negara-negara Asia bahkan Asia Tenggara. Oleh karena itu, prbaikan sistem
pendidikan nasional sangat diperlukan agar kualitas pendidikan meningat.
Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan adalah dengan
meningkatkan profeionalitas guru.
Peningkatan profesionalitas guru ditandai dengan adanya peningkatan
kompetensi yang harus dimiliki oleh guru yakni kompetensi pedagogik yang
berkaitan dengan pengelolaan peserta didik, kompetensi sosial yang berkaitan
dengan kemampuan berkomunikasi, kompetensi personal yang berkaitan
dengan kemampuan guru untuk memiliki kepribadian yan arif, dan
kompetensi professional yang berkaitan dengan kemampuan guru untuk
menguasai pengetahuan dan peningkatan kualitas pembelajaran. Salah satu
cara yang dapat ditempuh dalam peningkatan kualitas pembelajaran adalah
dengan melaksanakan penelitian tindakan kelas.
Penelitian tindakan kelas merupakan kegiatan penelitian untuk
memecahkan permasalahan-permasalahan pembelajaran. Dengan melakukan
penelitian tindakan kelas, guru mempu memperbaiki proses pembelajaran
melalui kajian terhadap apa yang terjadi di kelasnya. Kegiatan ini memberikan
manfaat bagi guru terutama dalam mendorong guru agar proses pembelajaran
yang dihadirkannya dapat berjalan efektif dan efisien.
Penelitian tindakan kelas dengan demikian merupakan salah satu
kemampuan yan harus dimiliki oleh guru untuk menjaga profesionalitas
kerjanya. Kegiatan ini memungkinkan guru untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran yang bermuara pada peningkatan kualitas pendidikan nasional.
B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana proses administrasi PTK?


2. Apa saja kesejahteraan PTK?
3. Bagaimana administrasi bagi guru dan tendik yang berprestasi dan yang tidak
berprestasi?
4. Apa itu cuti PTK?

C. Tujuan

1. Penulis ingin mengetahui tentang proses administrasi PTK.


2. Penulis ingin mengetahui tentang kesejahteraan PTK.
3. Penulis ingin mengetahui tentang administrasi bagi guru dan tendik yang
berprestasi dan yang tidak berprestasi.
4. Penulis ingin mengetahui tentang cuti PTK.

5
6

BAB II

PEMBAHASAN

A. Proses Administrasi PTK

1. Pengadaan
Pengadaan tenaga personil adalah proses kegiatan untuk mengisi
formasi yang kosong. Perlu diketahui bahwa lowonganya suatu formasi,
disamping disebabkan karena pengembangan lembaga dengan menambah
jabatan-jabatan baru juga disebabkan oleh adanya personil-personil lembaga
yang berhenti (Afriansyah. 2019)
Pengadaan tenaga kependidikan diselengarakan dengan langkah-
langkah sebagai berikut:
a. Pengumuman adanya formasi baru
Pengumuman ini dilakukan untuk memberitahukan kepada seluruh
masyarakat yang memenuhi kualifikasi melalui media cetak maupun
media elektronik. Dalam pengumuman pengadaan tenaga
kependidikan,hal yang harus tercantum adalah sebagai berikut:
1) Jenis atau macam pegawai yang dibutuhkan.
2) Persyaratan yang dituntut dari para pelamar.
3) Batas waktu dimulai dan diakhiri pendaftaran.
4) Alamat dan tempat pengajuan pelamaran.
5) Lain-lain yang dipandang perlu.

b. Pendaftaran
Pendaftaran dilakukan setelah pengumuman tersebar dan pendaftar
mengajukan pemohonan dengan memenuhi syarat yang telah ditentukan
beserta lampiran lainnya yang dibutuhkan.

c. Seleksi atau penyaringan


Dalam pengadaan tenaga kependidikan, penyaringan dilaksanakan
melalui dua tahap yaitu:
1) Penyaringan administrative
Penyaringan administrative dilaksanakan berupa pemeriksaan
terhadap kelengkapan beserta lampirannya. Apabila terdapat
kekurangan lengkapan dalam hal administrative maka pesrta tersebut
akan gagal.
2) Ujian atau test
Setelah peserta yang lulus dala tes penyaringan administrative maka
akan mengikuti ujian pegawai dengan materi pengetahuan umum,
pengetahuan tehnis, dan lainnya yang dipandang perlu.
Melakukan seleksi “personal references” atau “employment
references”yang dapat dilakukan melalui dokumen-dokumen atau
berkas-berkas lamaran yang masuk dan dapat pula dilakukan melalui
kontak-kontak komunikasi lainnya. Penyelenggaraan “testing” secara
tertulis misalnya penggunaan tes-tes psikologis (Psychological test),
tes-tes pengetahuan (knowledge test) dan bentuk tes yang mengukur
beberapa bagian pekerjaan yang akan diembankannya (performance
test).
3) Pemeriksaan medis atau kesehatan calon, baik dengan menunjukkan
informasi kesehatannya, maupun pemeriksaan yang dilakukan secara

7
8

langsung oleh tim yang sengaja dibentuk (contoh: Tim Penguji


Kesehatan untuk Calon Pegawai Negeri Sipil).

d. Pengumuman
Pengumuman ini berisi peserta yang lolos dalam seleksi sesuai ketentuan
dan penempatan kerja.

2. Penempatan
Penempatan merupakan tindakan pengaturan atas seseorang untuk
menempati suatu posisi atau jabatan. Meskipun tindakan penempatan ini
mengandung unsur uji coba yang menyebabkan adanya tindakan penempatan
kembali namun pada dasarnya penempatan tenaga kependidikan merupakan
tindakan yang menentukan keluaran dan komposisi ketenagaan dilihat dari
kepentingan keseimbangan struktur organisasi pendidikan nasional. tindakan
penempatan merupakan tindakan terpadu antara apa yang dapat tenaga baru
perlihatkan (kerjakan) dengan tuntutan-tuntutan pekerjaan, kewajiban-
kewajiban dan hal-hal yang ditawarkan dari jabatan tersebut. Karena itu suatu
prinsip yang mengatakan “the right man on the right place” (orang yang tepat
pada tempat yang tepat) haruslah dipenuhi.
Dalam konteks penempatan ini, adanya mutasi (perpindahan pegawai)
dari satu daerah ke daerah lain atau dari satu bidang kerja ke bidang kerja
yang lain dapat dilakukan dengan memperhatikan kebutuhan. Kebutuhan
tersebut dapat berkenaan dengan kebutuhan kuantitas maupun kualitas.
Mutasi atau perpindahan di kalangan tenaga kependidikan dapat menjadi
alternatif penting untuk pengembangan organisasi.
Menurut Penempatan adalah proses penanganan pegawai baru yang
sudah melaksanakan pendaftaran ulang untuk diberi tahu pada bagian seksi
mana mereka ditempatkan. Penetapan atas calon-calon yang diterima dapat
diputuskan oleh atasan langsung atau oleh bagian personalia/ kepegawaian.
Keputusan ini merupakan akhir dari kegiatan penyelenggaraan seleksi.
Artinya tenaga-tenaga kependidikan yang baru diterima.
3. Orientasi
Orientasi merupakan upaya memperkenalkan seorang tenaga
kependidikan yang baru terhadap situasi dan kondisi pekerjaan atau
jabatannya. Ada juga yang berpendapat orientasi adalah suatu proses
pemberian pemahaman kepada peserta, tentang segala sesuatu yang berkaitan
dengan latihan yang sedang diadakan. Tujuan agar seorang itu secepatnya
dapat menyesuaikan diri terhadap orang-orang (tenaga kependidikan lainnya)
atau para peserta didik, falsafah, maksud-maksud dan tujuan-tujuan yang
mendasari pelaksanaan pekerjaan, kebiasaankebiasaan, usaha-usaha
pembaharuan yang berlangsung, dan kesempatan-kesempatan untuk tumbuh
dan berkembang dalam profesi atau karir di masa yang akan datang.
Orientasi bertujuan untuk mempercepat masa adaptasi sehingga tenaga
kependidikan baru dapat bekerja lebih depat dan lebih baik. Namun tidak
semua orientasi menjamin hasil yang baik. Pemberian informasi yang tidak
tepat dapat menimbulkan situasi yang buruk bagi tenaga kependidikan baru
maupun organisasi atau perusahaan. Program orientasi sering juga disebut
dengan induksi, yakni memperkenalkan para pegawai dengan peranan atau
kedudukan mereka, dengan organisasi dan dengan pegawai lain (Nawawi,
1994).

B. Kesejahteraan PTK

9
10

1. Gaji
Di dalam UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
dinyatakan bahwa yang dimaksud dengan gaji adalah hak yang diterima oleh
guru atau dosen atas pekerjaannnya dari penyelenggaraan pendidikan atau
satuan pendidikan dalam bentuk financial secara berkala sesuai dengan
peraturan perundang-undangan. Ini berarti bahwa seorang guru (dalam hal ini
guru PNS) akan diberi gaji berupa uang yang dibayarkan secara berkala.
Berkala yang diamsud di sini adalah setiap bulan. Besarnya gaji yang
diterima tersebut sesuai pangkat/golongan dan masa kerja.
Di dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 25 Tahun
2011 tentang Perubahan Kedua Belas Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun
1977 tentang Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil, pada Bab II pasal 4
dinyatakan bahwa PNS (termasuk guru PNS) diberi gaji pokok berdasarkan
golongan dan ruang yang ditetapkan untuk pangkat tersebut. Sedangkan pada
pasal 5 dikatakan pula bahwa seorang yang diangkat menjadi calon Pegawai
negeri Sipil diberi gaji poko 80% dari gaji pokok seperti yang dinyatakan
pada pasal 4. Selain diberi gaji pokok, seorang PNS (termasuk guru) akan
mendapat kenaikan gaji berkala apabila telah memenuhi persyaratan seperti:
telah mencapai masa kerja golongan dan penilaian pelaksanaan pekerjaan
sekurang-kurangnya cukup. Di samping kenaikan gaji berkala, seorang PNS
(guru PNS) juga diberi tunjangan keluarga dan tunjangan jabatan.
Di dalam Bab IV pasal 14 ayat 1 (a) UU Nomor 14 Tahun 2005
tentang Guru dan Dosen dinyatakan pula bahwa dalam melaksanakan tugas
keprofesionalannya guru berhak memperoleh penghasilan di atas kebutuhan
hidup minimum dan jaminan kesejahteraan social. Selanjutnya pada pasal 15
dinyatkan pula bahwa yang dimaksud penghasilan di atas kebutuihan hidup
minimum tersebut meliputi; gaji pokok, tunjangan yang melekat poada gaji,
serta penghasilan lain berupa tunjangan profesi, tunjangan fungsional,
tunjangan khusus, dan maslahat tambahan yang terkait dengan tugas sebagai
guru yang ditetapkan berdasarkanb prinsip penghargaan atas dasar prestasi.

2. Tunjangan
Tunjangan profesi diberikan kepada guru yang telah memiliki
sertifikat pendidik yang diangkat oleh penyelenggarakan pendidikan dan
satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat. Besarnya
tunjangan profesi adalah sebesar gaji pokok guru tersebut. Tunjangan profesi
tersebut dialokasikan dalam anggaran pendapatan dan belanja negara
(APBN) dan/atau anggaran pendapat belanja daerah (APBD). Hal ini
dinyatakan dalam pasal 16 ayat 2 dan 3 UU Nomor 14 tahun 2005 tentang
Guru dan Dosen saja, tapi boleh juga dalam alokasi APBD. Namun sampai
tahun 2011 ini pembayaran tunjangan profesi guru belum dibebankan pada
APBD kabupaten/kota.
Di samping gaji pokok, tunjangan keluarga (istri/suami dan anak)
tunjangan fungsional, tunjangan profesi, di beberapa daerah guru juga
mendapat insentif atau yang sejenis dengan itu dari dana APBD
kabupaten/kota di tempat guru tersebut bertugas. Besarnya tentulah beragam
sesuai dengan kemampuan keuangan daerah.
Pemberian gaji dan berbagai tunjangan terhadap guru tersebut
bertujuan untuk meningkatkan kesejahteran guru. Tentu dengan tingkat
kesejahteran yang baik seorang guru dapat menjalankan tugasnya dengan
baik pula. Guru tidak lagi harus bekerja sampingan yang dapat membuat dia
mengabaikan tugasnya sebagai pendidikan di sekolah. Tentu dengan harapan,
jika guru tersebut dapat mencurahkan perhatiannnya di sekolah, mutu
pendidikan akan bisa ditingkatkan. Mekipun sesungguhnya tidak menjamin
dengan peningkatan kesejahteraan guru mutu pendidikan akan meningkat.
Namun kita mungkin sepakat bahwa bila kesejahteraan guru diturunkan tidak

11
12

akan mampu menaikkan mutu pendidikan. Bahkan bisa dipastikan mutu


pendidikan akan merosot tajam. Hal tersebut barangkali disebabkan semangat
dan gairah guru akan menurun bila kesejahteraannya diturunkan.

3. Penghargaan
Pemerintah memberikan sebuah penghargaan di institusi pendidikan
terhadap guru, dosen, kepala sekolah, dan seluruh tenaga pendidik yang
berprestasi. Penghargaan PTK berprestasi ini sebagai penggerak perubahan
dalam kemajuan mutu pendidikan. Direktur Jenderal Pendidikan Menengah
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Dirjen Dikmen Kemdikbud)
Achmad Jazidie mengatakan, tujuan diberikannya penghargaan adalah untuk
meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Tujuan lainnya, adalah
untuk dapat meningkatkan mutu pendidikan ke arah yang lebih baik.
Penilaian PTK berprestasi sesuai dengan standar yang ditentukan
mulai dari menilai aspek kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian,
kompetensi sosial, kompetensi profesional, dan menguasai teknik-teknik
pembelajaran. “PTK berprestasi sebagai pelopor pengimplementasian
Kurikulum 2013. Pemilihan PTK berprestasi dilakukan berjenjang mulai dari
tingkat satuan pendidikan, kabupaten, provinsi, dan nasional. Kemudian
diseleksi lagi dengan beberapa kriteria sampai terpilih peringkat 1, 2, dan 3.
“Kegiatan pemilihan PTK berprestasi merupakan salah satu bentuk perhatian
pemerintah terhadap para guru, kepala sekolah, serta pengawas pendidikan
(Asnawir, 2005).

C. Administrasi Bagi Guru dan Tendik yang Berprestasi dan yang Tidak
Berprestasi
Peningkatan profesionalisme tenaga pendidik itu dilakukan, mula dari
kegiatan rutin sampai pelatihan dan pendidikan lanjut. Peningkatan
profesionalisme tenaga pendidik sangat berkaitan erat dengan empat kriteria
kinerja, yaitu karakteristik tenaga pendidik, proses-proses peningkatan
profesionalisme, hasil dan kombinasi di antara ketiganya.  Kualitas kerja perlu
tenaga pendidik, kemampuan komunikasi, insiatif, dan motivasi kerja, termasuk
hal yangperlu diperhatikan. Seorang  tenaga pendidik harus memahami tugas dan
tanggung jawab-nya, memiliki kemampuan mengajar sesuai dengan bidangnya,
mempunyai semangat tinggi, serta memiliki insiatif dan  kemauan tinggi,
sehingga ia memiliki energi yang optimal dalam menjalankan tugas
profesionalismenya.
Ada sejumlah hal yang perlu Anda
cermati  untuk  meningkatkan profesionalisme tenaga pendidik.
1)  Senantiasa belajar dari pekerjaan sehari-hari.
2) Melakukan observasi kegiatan manajemen pendidikan secara terencana.
3) Membaca berbagai hal yang berkaitan dengan dunia pendidikan atau pross-
proses pembelajaran  yang sedang dilaksanakan.
4) Memanfaatkan hasil-hasil penelitian pendidikan orang lain.
5)  Berfikir untuk kelangsungan dan aplikasi pendidikan di masa mendatang.
6) Merumuskan  ide-ide yang dapat diujicobakan.

Dalam upaya pembinaan dan peningkatan profesionalisme


tenaga pendidik, perlu pula dilakukan melalui pengembangkan konsep
kesejawatan yang harmonis dan objektif. Untuk itu, diperlukan adanya sinergi
dengan sebuah wadah organisasi (kelembagaan) para pendidik, dengan bentuk
dan mekanisme kegiatan yang jelas, serta standar profesi yang  dapat diterapkan
secara praktis. Beberapa upaya lain yang dapat dilakukan untuk meningkatkan
profesionalisme tenaga pendidik adalah sebagai berikut:

13
14

1) Meningkatkan kualitas dan kemampuan dalam pelaksanaan proses


pembelajaran.
2) Berdiskusi tentang rencana pembelajaran.
3) Berdiskusi tentang substansi materi pelajaran.
4) Berdiskusi tentang pelaksanaan proses belajar mengajar termasuk evaluasi
pengajaran.
5) Melaksanakan onservasi aktivitas rekan sejawat di kelas.
6) Mengembangkan kompetensi dan performansi guru.
7) Mengkaji jurnal dan buku pendidikan.
8) Mengikuti studi lanjut dan pengembangan pengetahuan melalui kegiatan
ilmiah.
9) Melakukan penelitian.
10) Menulis artikel.
11) Menyusun laporan penelitian.
12) Menyusun makalah.
13) Menyusun laporan atau review buku (Pidarta, 1997).

D. Cuti PTK

Cuti adalah keadaan tidak masuk kerja yang diijinkan dalam jangka
waktu tertentu.
Jenis-jenis cuti:
a. Cuti Tahunan
a. Hak Cuti Tahunan
 Merupakan hak PNS, termasuk CPNS yang telah bekerja
secara terus menerus selama 1 (satu) tahun.
 CPNS hanya berhak atas cuti tahunan, kecuali ditentukan lain
oleh pejabat yang berwenang memberikan cuti berdasarkan
pertimbangan kemanusiaan.
 Selama menjalankan cuti tahunan, PNS/CPNS yang
bersangkutan memperoleh TKPKN.
b. Penggunaan Cuti Tahunan
 Penggunaan cuti tahunan dapat digabungkan dengan cuti
bersama, dengan jumlah paling sedikit menjadi 3 (tiga) hari
kerja.
 Cuti bersama yang tidak digunakan karena kepentingan dinas
dan berdasarkan surat tugas, tetap menjadi hak cuti tahunan
PNS.

b. Cuti Besar
a. Hak cuti besar
 Merupakan hak PNS yang telah bekerja paling kurang 6
(enam) tahun secara terus menerus.
 PNS yang akan/telah menjalani cuti besar tidak berhak lagi
atas cuti tahunan dalam tahun yang bersangkutan.
 Selama menjalankan cuti besar, PNS yang bersangkutan tidak
berhak atas tunjangan jabatan dan tidak memperoleh TKPKN.
b. Penggunaan Cuti Besar
 PNS perlu merencanakan penggunaan cuti besar sejak awal
tahun.Cuti besar dapat digunakan oleh PNS untuk Memenuhi
kewajiban agama, Persalinan anaknya yang keempat apabila
PNS yang bersangkutan mempunyai hak cuti besar menjelang
persalinan,Keperluan lainnya sesuai pertimbangan pejabat
yang berwenang memberikan cuti.

15
16

 PNS yang telah melaksanakan cuti tahunan dan akan


mengambil cuti besar pada tahun yang bersangkutan harus
mengembalikan TKPKN yang diterimanya selama
melaksanakan cuti tahunan.

c. Cuti Sakit
a. Hak Cuti Sakit merupakan hak PNS dan/atau PNS/CPNS wanita
yang mengalami gugur kandungan.
b. Penggunaan Cuti Sakit
 PNS yang menderita sakit lebih dari 2 (dua) hari harus
melampirkan surat keterangan dokter dari rumah sakit
pemerintah/puskesmas.
 PNS yang telah menggunakan cuti sakit untuk jangka waktu
paling lama 1 (satu) tahun 6 (enam) bulan dan telah aktif
bekerja kembali.

d. Cuti Bersalin
a. Hak Cuti Bersalin
 Merupakan hak PNS/CPNS wanita untuk persalinan anaknya
yang pertama, kedua, dan ketiga.
 Cuti bersalin yang digunakan oleh CPNS wanita untuk
persalinan anaknya yang pertama akan mengurangi hak cuti
persalinan setelah yang bersangkutan menjadi PNS.

e. Cuti Karena Alasan Penting


a. Hak Cuti Karena Alasan Penting
 Merupakan hak PNS.
 Selama menjalankan cuti karena alasan penting, PNS yang
bersangkutan tidak memperoleh TKPKN.
b. Hak Cuti bagi PNS yang Sedang Tugas Belajar
PNS yang sedang tugas belajar di dalam negeri atau di luar negeri
yang akan menggunakan cuti bersalin dan cuti besar untuk
persalinan anaknya yang keempat (apabila yang bersangkutan
mempunyai hak cuti besar menjelang persalinan) harus
mengajukan permohonan cuti kepada pejabat yang berwenang
memberikan cuti melalui Pimpinan Perguruan Tinggi atau Kepala
Perwakilan Republik Indonesia di negara yang bersangkutan
(Sugito, 2011).

17
18

DAFTAR PUSTAKA

https://journal.uny.ac.id/index.php/jpakun/article/view/1793/1487

http://kepseksmpdarussuada.blogspot.com/2016/01/tugas-makalah-pengertian-
tenaga.html

S. Suyatno. 2015. Revitalisasi Kearifan Lokal sebagai Upaya Penguatan Identitas


Keindonesiaan. Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan, http://badanbahasa.kemdikbud.go.id. Diakses pada
tanggal 1 November 2015.

Anonim. 2012. Kompetensi Pedagogik Guru. www.m-edukasi.


web.id/2012/04/kompetensipedagogik-guru.html.
SOAL
1. Karena mau cepat selesai maka pada saat penelitiannya masih harus
silanjutkan ke daur 3, Pak Yusril sudah menghentikannya sampai daur 2. Ia
kemudian menyusun laporan PTK dan melaporkan bahwa tindakan
perbaikannya sudah menunjukkan hasil positif. Sesuai keetika penulisan
laporan Pak Yusril telah mengabaikan unsur….
A. Estetika
B. Logika
C. Kajujuran
D. Keajengan
E. Kerapihan.

2. Agar mampu mengembangkan RPP dengan efektif dan memberikan hasil


yang signifikan. Hal yang paling penting dilakukan sebelum memberikan
tindakan perbaikan adalah ….
A. Mempelajari Proposal PTK
B. Melakukan administrasi simulasi perbaikan
C. Berdiskusi dengan rekan sejawat
D. Memvalidasi RPP
E. Semua jawaban benar

3. Dari hasil analisis masalah yang dilakukan di kelasnya, Pak Bambang meilhat
bahwa dalam 3 kali ulangan aritmatika yang diberikan, rata-rata haya 2 orang
dari 30 siswanya yang mendapati nilai diatas 60. Sebagian besar siswa tidak
mampu menyelesaikan soal tentang perkalian. Selain itu, pada setiap pelajaran
matematika, suasana kelas menjadi tegang karena siswa merasa matematika
sebagai pelajaran yang sulit. Sehubungan dengan masalah tersebut, Pak
Bambang kemudian merumuskan masalah pembelajaran berikut : “Metode
apa yang dapat saya gunakan agar siswa siswa daapat mengerjakan soal-soal
tentang perkalian serta dalam suasana yang lebih rileks?” Selanjutnya,
permasalahan tersebut dapat dirinci secara operasional sebagai berikut:
1) Apakah pemberian tugas-tugas atau PR akan dapat meningkatkan hasil
belajar siswa?
2) Bagaimana bentuk materi tugas yang dpaat meningkatkan motivasi siswa
terhadap pelajaran aritmatika?
3) Apakah saya perlu berkonsultasi dengan kepala sekolah?

19
20

Manakah pertanyaan yang dapat digunakan Pak Bambang untuk memecahkan


masalahnya?
A. 3
B. 1 dan 2
C. 2 dan 3
D. 1 dan 3
E. 1, 2, dan 3

4. Dalam tahap pelaksanaan tindakan perbaikan di kelas, sebagai peneliti guru


akan …
1) Mengidentifikasi dampak tindakan perbaikan yang diberikan dengan
mengamati perilaku siswa
2) Mengidentifikasi penyebab masalah pembelajaran melalui wawancara
dengan siswa
3) Mengajar sebagaimana biasa sesuai jadwal

A. 3
B. 1 dan 2
C. 2 dan 3
D. 1 dan 3
E. 1, 2, dan 3

5. Hasil analisis masalah menunjukkan


1) Siswa tidak mau menyimak pelajaran
2) Guru menjelaskan dengan metode ceramah
3) Siswa tidak ada yang bertanya kepada guru tentang pelajaran yang baru
saja disajikan guru.
Permaslahan yang dapat dirumuskan berdasarkan kasus-kasus diatas adalah,
kecuali ….
A. Metode apa yang sebaiknya digunakan agar siswa mau menyimak
pelajaran?
B. Strategi apa yang sebaiknya digunakan agar siswa mau menyimak?
C. Bagaimana cara saya menyelesaikan masalah ini?
D. Bagaimana cara saya memotivasi siswa agar mereka mau bertanya?
E. C dan D salah
6. Dalam upaya mencapai tujuan dan sasaran observasi, maka peneliti PTK
hendaknya mengarahkan secara pokok dan fokus utama selama proses
observasi untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut,
1) Apakah sudah terjadi perubahan dikelas saya?
2) Apakah tindakan perbaikan sudah berhasil?
3) Apakah dampak dari tindakan perbaikan yang sudah saya berikan?

A. 1 dan 2
B. 2 dan 3
C. 1 dan 3
D. 1, 2, dan 3
E. Semua jawaban salah

7. Apabila sebagian besar siswa Anda malas mengerjakan tugas-tugas yang


Anda berikan, maka PTK yang akan Anda laksanakan dapat dikategorikan ke
dalam domein ….
A. Kenakalan remaja
B. Disiplin belajar
C. Interkasi belajar
D. Prestasi belajar
E. Kemauan belajar

8. Penilitian Tindakan Kelas dilalukan sebagai sebagaimana mestinya dan


dilaksanakan secara konsisten oleh peneliti (guru) maka dapat memperbaiki

A. Kualitas pendidikan nasional
B. Apa yang terjadi dalam proses pembelajaran di kelas
C. Kualitas dan kuantitas penelitian pendidikan
D. Dan meningkatkan promosi karier guru
E. Guru dapat mencari aktivitas tambahan

9. Dalam melaksakan suatu proyek penilitian tindakan perlu dijelaskan apakah


proyek itu suatu penelitian atau suatu tindakan. Untuk memberikan untuk
memberikan penjelasan tersebut merupakan …
A. Hal yang biasa – biasa saja
B. Kelebihan dari peneilitian tindakan
C. Kesulitan atau kesukaran penelitian tindakan

21
22

D. Menambah kegiatan kerja


E. Semua jawaban salah

10. Field Notes yang dibuat peneliti ketika tindakan berlangsung divalidasi
dengan menanyakan kembali kebenarannya kepada mitra yang melaksakan
tindakan di kelas …
A. Member check
B. Saturation
C. Triangulation
D. Etic dan Emic
E. Understanding

Anda mungkin juga menyukai