Anda di halaman 1dari 14

MENGENALI AUTODESK LAND DEKSTOP

1. Pengertian Autodesk Land Dekstop


LAND DEKSTOP adalah sebuah aplikasi dari CAD untuk membuat
Permukaan tanah (Surface) secara digital atau biasa disebut Digital Terrain
Models (DTM), dengan memakai titik – titik (point) secara tiga
dimensional sebagai referensi, di mana titik – titik tersebut langsung
diambil dari hasil pengukuran di lapangan dengan koordinat XY dan Z
Sedangkan Civil Design adalah penggunaan DTM yang telah dibuat di
Land Desktop untuk merencanakan Jalan, Drainase Bendungan Dan lain
sebgai nya
Syarat utama untuk bisa bekerja dengan Land Desktop adalah
bahwa gambar dan desain (file gambar) anda harus dihubungan dengan
sebuah Project.

2. Tahapan menggambar di AutoCAD Land Development Desktop 2i


 Membuat Project
 Mengimport Koordinat ke AutoCAD Land Development
 Membuat kontur
 Membuat Stasiun ( STA )
 Membuat potongan melintang / cross section
 Membuat potongan memanjang / long section

a) Pengertian Project
Project merupakan sebuah media penyimpanan untuk gambar yang
terhubungkan dengan data, yang didalamnya dapat termasuk, data point,
surface, alignment, dan hasil pengamatan survey. Data project tidak
disimpan didalam gambar akan tetapi terpisah dalam folder system anda

b) Point Koordinat
Koordinat adalash suatu titik XY Dan Z yang di hasilkan dari hasil
pengukuran

1
c) Garis Kontur
Garis kontur adalah garis yang menghubungkan titik-titik yang
mempunyai ketinggian yang sama dari suatu datum/bidang acuan tertentu.
Konsep garis kontur dapat mudah di pahami dengan membayangkan suatu
kolam air. Jika air dalam keadaan tenang maka tepi permuakaan akan
menunjukan elevasi yang sama dan garis tersebut akan menutup di tepi
kolam membentuk garis kontur.

d) Stasiun( STA )
STA adalah kependekan dari Stasiun. STA merupakan tanda yang
digunakan dalam proses STASIONING. STA ini bisa kita jumpai pada
patok-patok yang dipasang di jalan atau lokasi tertentu. STASIONING
sendiri adalah penomoran panjang jalan.

e) Cross section
adalah pengukuran yang dilakukan melitang, artinya bahwa pengukuran
Cross Section itu dilakukan dengan CROSS ATAU MEMOTONG jalan.
Cross Section itu "L, CL DAN R".

f) Long section
adalah Pengukuran yang dilakukan memanjang, artinya bahwa
pengukuran Long section itu dilakukan dengan lurus atau mengikuti
ALUR JALAN. Penempatan Rambu ukur juga harus ditengah jalan atau
diantara samping kiri dan kanan jalan. long section itu "CL"

2
3. Tahapan untuk mulai melakukan penggambaran

1. Buat new drawing klik simbol new pada kiri atas. Seperti pada
gambar di bawah ini. Lalu akan muncul pop up window. Isikan
name drawing dengan nama latihan atau yang lain. Lalu klik Create
Project.

Gambar 4.25 Membuat job

2. Lalu akan muncul pop up window lagi. Pada prototype ganti


menjadi default metric. Kemudian isikan nama project "latihan".
Klik OK dan klik OK lagi

Gambar 4.26 Pengaturan membuat job

3. Drawing selec tipe pilih aec m.dwt lalu OK

3
Gambar 4.27 create Point data base

4. Muncul pengaturan selanjutnya Pengaturan Load Setting. pilih yang


m1000set (metric 1:1000) kemudian klik Next
5. Pada Pengaturan Unit. Linear units pilih meters. angle unit pilih
degree. Khususnya pada angle display style pilih yang north
azimuth. Lalu Next
6. Pengaturan scale. Skala horizontal 1:1000 skal vertikal 1:100. lalu
next
7. Pengaturan zona atau datum utuntuk daerah samarinda di pilih
datum ( wgs 84 ) untuk zona sendiri di pilih UTM WGS 84 ZONA
50 SOUTH
8. Untuk pengaturan selanjutnya tinggal next terus saja. pada
pengaturan terakhir tulis profil name yang sudah dibuat dengan kata
latihan. Lalu finish.
9. Menuju ke menu Point yang terdapat pada menu diatas toolbar. Pilih
Point setting. Akan muncul pop window pengaturan point. Di sini
yang perlu diatur cukup ke bagian marker dan text. Ganti size unit
dengan angka 0.5 dan text juga seperti itu. lalu klik OK. seperti pada
gambar di bawah ini.

4
1

Gambar 4.28 Pengaturan size point

10. Lanjut ke pengaturan Point lagi pada menu di atas toolbar.


Pilih import/ekport Point. Pilih Format manager. Muncul
pengaturan format manager pilih add > User Point file. OK
11. Masuk pada pengaturan Point file format. Beri nama format dengan
PXYZD atau yang lain. Pilih delimited by. lalu klik pada <unused>.
Pilih urutan kolom sesuai dengan file data pengukuran. seperti pada
gambar di bawah ini.

Gambar 4.29 Pengimputan point

12. Klik Load. masukkan data koordinat pengukuran yang sudah kita


buat menjadi format txt pada langkah 2. Setelah dimasukkan
kemudian klik Parse. Lalu OK. Pengaturan format manager di close.
13. Buat layer baru dengan nama titik detail atau yang lain. layer ini
untuk menampung data pengukuran yang akan kita plot. Caranya

5
cari pengaturan layer. Klik New layer. Lalu aktifkan layer baru
tersebut.
14. Masuk ke pengaturan Point lagi pada menu di atas toolbar.
Pilih import/ekport Point. Pilih Import Point. Muncul pengaturan
import point. Setting sesuai dengan data yang telah kita buat tadi.
Untuk source file tergantung dimana anda menyimpan data
pengukuran txt tadi. kemudian klik OK. seperti gambar di bawah
ini.

Gambar 4.30 Import Point

15. Akan muncul pengaturan lagi. langsung klik Ok saja. data titik-titik
penyebaran pengukuran langsung terplot di layar. Apabila anda
kesulitan untuk mencari data yang sudah diplot anda bisa zoom all
dengan cara ketik z spasi a. hasilnya seperti gambar di bawah ini. 

Gambar 4.31 Tampilan point

6
16. Tahap selanjutnya adalah membuat garis kontur tanah. yang ini
terbilang mudah. Masuk ke menu Terrain pada menu di atas
toolbar. Pilih Terrain Model explorer akan muncul pengaturan pop
up. Klik kanan pada terrain >> create new surface. pilih Point
file klik kanan. add point from autocad object >>Point.
17. Ketik Entity atau E pada command. apabila cursor sudah berbentuk
kotak kecil lalu blok semua titik penyebaran atau titik tertentu yang
ingin anda buat kontur. Kemudian Enter. akan kembali ke
pengaturan terrain lagi.
18. Pada pengaturan terrain. Klik kanan pada surface1 (surface yang
sudah kita buat) dan pilih Build. Ok>>Ok>>cancel.
19. Masuk ke menu Terrain pada menu di atas toolbar. Pilih create
Contour. akan muncul pengaturan contour. ganti interval minor
dengan interval pilihan anda. saya menggunakan 0.1 untuk
minornya. Klik pengaturan style manager. Pada pengaturan style
manager, Atur contour appearance. Pilih yang add vertical dengan
nilai maksimal. Klik OK

Gambar 4.32 Pengaturan Terrain

7
Gambar 4.33 Pengaturan tampilan contur
20. Pada Command akan muncul pertanyaan erase old contour? Yes or
No. ketik pada command Y spasi. Hasilnya seperti ini. Anda bisa
mengubah warna contour sesuai dengan selera anda. pada
pengaturan layer.

Gambar 4.34 Contur

21. Langkah terakhir adalah memberi elevasi pada garis contour. masuk
menu terrain>>contour label>>group interior lalu pilih interval yang
tadi dibuat. klik OK.
22. Klik kiri mouse didepan garis contour lalu potong garis contour
yang akan diberi elevasi.

Gambar 4.35 Detail Contur


23. Membuat polyline sesuai dengan rencana potongan memanjang. 
 

8
Gambar 4.36 garis rencana STA

24. Memunculkan label stasiun pada alignment. Pilih menu alignment>


Define From Polyline> klik polyline pada gambar>Enter>
Kemudian isi kotak yang muncul seperti di bawah ini.

Gambar 4.37 Nama Aligemen

25. Masih di menu Alignment, klik pengaturan station label setting >


keluar kotak dialog> atur jarak antar stasiun pada station label
increment> Station tick increment> klik Ok>dalam contoh ini jarak
10 m.
 

9
Gambar 4.38 Pengaturan jarak STA

26. Mengatur ukuran huruf pada label. Buka pada menu Utilities> set
text style > pilih font dan ukuran> klik apply
 

Gambar 4.39 Pengaturan text

27.  Langkah selanjutnya adalah kembali ke menu Alignment > Create


station Label > Enter > Enter > Enter

Gambar 4.40 Detai tampilan STA


28. Membuat potongan memanjang. Pertama keluarkan dulu menu
workspace. disini kita akan menggunakan civil design. Jika anda
belum menginstal program civil design maka instal terlebih dahulu.
setelah terinstal maka civil design otomatis masuk ke program
land desktop. klik kanan pada area kursor di gambar berikut > acad>

10
workspace. Setelah workspace keluar maka kita akan memilih civil
design.

Gambar 4.41 Menu Pilate Maneger

29. Setelah pengaturan workspace dirubah ke civil design maka akan


muncul tambahan menu. Langkah selanjutnya adalah membuat
potongan memanjang. Buka menu Profil> Profil setting> value>
ganti dengan nilai seperti di bawah ini> Ok

Gambar 4.42 Profile Value Setting

30. Selanjutnya masih di menu PRofil> Surface>Set current


Surface>ok 
31. Profil > surface> toggle multiple surface> Ok
32. Profil > surface > Select Multiple Surface> Ok
33. Profil > Existing ground > sample from surface>Ok> enter> enter

11
34. Pengaturan terakhir untuk membuat potongan memanjang
adalah Profil> Create Profil> Full Profil. Maka akan muncul kotak
dialog seperti di bawah ini. Klik centang pada Import
grid. Pengaturan grid sesuai dengan kebutuhan. Klik OK> Maka
akan muncul Potongan memanjang

Gambar 4.43 Profile Generator

Gambar 4.44 tampila long section

35. Langkah selanjutnya adalah membuat potongan melintang. pilih


menu cross section>existing ground>Sample from surface. Ubah
pengaturan pada lingkaran biru di bawah ini sesuai kebutuhan. klik
Ok.

12
Gambar 4.45 Section sampling settings

36. Pilih menu cross section>section plot> All>enter>enter>  maka


akan muncul potongan melintang dari stasiun awal sampai akhir
sesuai dengan alignment yang dibuat di awal.

Gambar 4.46 Tampilan Cros section

1. Sebelum melakukan pengukuran, sebaiknya diadakan survey lokasi


yang akan diukur.
2. Gunakan alat yang sesuai dengan kegunaanya serta memenuhi syarat.
3. Periksa alat ukur sebelum ke lokasi, untuk memastikan apakah alatukur
tersebut siap untuk digunakan atau tidak.
4. Gunakan program TransIt v2.35 karna sofware ini hanya untuk
mendownload data hasil TS nikon.
5. Lakukan penggambaran yang sangat detail sehingga mudah di baca
dan di buktikan antara kontur dan garis potongan.

13
14

Anda mungkin juga menyukai