KEDALUWARSA
apt. Ratna Kurnia Illahi, M.Pharm.
Departemen Farmasi Komunitas
Jurusan Farmasi Fakultas Kedokteran
Universitas Brawijaya
Obat sisa, obat rusak,
dan obat kedaluwarsa???
■ Obat sisa : obat-obatan farmasi apapun yang telah diresepkan
atau obat swamedikasi yang tidak sepenuhnya digunakan, yang
terdapat di rumah tangga maupun di layanan kesehatan
■ Obat rusak: obat yang rusak atau kehilangan potensinya jika pada
penyimpananannya sering terpapar dengan panas, cahaya, dan
kelembaban yang lebih tinggi (Kristina et al., 2018)
■ Obat kedaluwarsa: obat yang telah melewati batas waktu jaminan
produsen terhadap kualitas produk yang ditentukan berdasarkan
cara penyimpanan obat pada kondisi ideal yang disarankan oleh
produsen, dengan mempertimbangkan segala aspek meliputi
kondisi suhu, kelembapan, paparan cahaya, dan integritas
pengemasan (Nuryeti dan Ilyas., 2018)
Degradasi produk obat
BUD
(Beyond Use Date)
B U D (Beyond Use Date)
■ Digunakan saat obat telah dibuka atau dirusak kemasan
primernya.
■ Lama BUD lebih pendek atau bisa sama dengan ED.
■ BUD tidak selalu dicantumkan dalam kemasan.
■ Lebih sering berkaitan dengan dekomposisi
fisika/kontaminasi mikroba daripada dekomposisi kimiawi.
Penetapan BUD (USP, 2019)
Jenis Formulasi BUD (Hari)
Bentuk sediaan padat (solid dosage 180
forms)a
Bentuk sediaan yang mengandung air 30
terdapat pengawet (Preserved
aqueouse dosage forms)b
Bentuk sediaan yang mengandung air 14
tanpa pengawet (Non-preserved
aqueouse dosage forms)b
Bentuk sediaan tidak mengandung air 90
(non-aqueouse dosage forms)c
Keterangan :
a : Kapsul, granul, tablet, dan serbuk
b : Emulsi, gel, krim, larutan, spray, dan suspensi
c : Suppositoria, ointment, fixed oil, atau wax
Pengelolaan obat sisa
6. Khusus
a. Tidak mencampur tablet dengan kapsul atau bentuk sediaan
lain dalam satu wadah.
b. Tidak menyimpan tablet atau kapsul di dalam freezer, tempat
yang panas atau lembab karena dapat menyebabkan obat
rusak.
c. Simpan obat cair seperti sirup, suspensi, emulsi pada suhu
ruang 20°C atau dalam kulkas dengan suhu 2-10°C
(disesuaikan dengan petunjuk).
d. Tidak menyimpan obat dalam freezer.
Pengelolaan obat sisa
6. Khusus
e. Setelah menggunakan obat cair, tutup rapat botol untuk
menghindari udara masuk. Karena udara dapat membawa
bakteri dari luar yang dapat tumbuh dalam media air.
f. Selalu menyimpan obat cair dalam botol dan kemasan
aslinya. Karena botol obat cair biasanya sudah didesain kedap
cahaya dengan warna botol gelap/coklat tua.
g. Penyimpanan salep dan pasta dapat disimpan dalam wadah
tertutup rapat untuk mencegah hilangnya komponen obat yang
mudah menguap (Shafaat et al., 2013).
Pengelolaan obat sisa
6. Khusus
h. Insulin merupakan obat yang bersifat tidak stabil dan peka
terhadap suhu ekstrem dan sinar matahari, sehingga harus
disimpan dalam pendingin antara 2-8°C (Shafaat et al., 2013).
i. Sediaan lain seperti suppositoria dan ovula harus disimpan
pada suhu tertentu yang tertera pada kemasan atau label obat
(Lutfiyati dkk., 2017).
7. Tidak memberikan obat-obatan pribadi kepada teman, hal ini
dikarenakan dokter meresepkan obat berdasarkan gejala spesifik
dan riwayat medis. Obat yang bekerja untuk seseorang belum tentu
efektif untuk orang lain selain itu mungkin dapat membahayakan
orang lain (FDA, 2013).
Pengelolaan obat sisa
■ Kapsul:
– Kapsul atau cangkang terbuka, kosong, rusak seperti meleleh
sehingga dapat melekat dengan lainnya.
– Terdapat perubahan warna pada isi kapsul
Obat rusak
■ Tablet Salut:
– Kemasan rusak sehingga mempengaruhi mutu obat dan
menimbulkan kelainan fisik
– Tablet pecah-pecah, dan terdapat perubahan warna obat
– Basah, sehingga menjadi lengket dan menempel satu dengan
yang lain
■ Cairan:
– Terjadi kekeruhan dan terdapat endapan
– Terjadi perubahan rasa, bau, dan warna
– Terjadi perubahan konsistensi obat dari awalnya
– Kemasan dan botol rusak atau terjadi kebocoran
Obat rusak
■ Salep:
– Terdapat perubahan pada bau dan warna sediaan dari
awalnya
– Pot, tube, kemasan rusak atau bocor
■ Kemasan obat dianggap baik apabila segel tidak rusak, warna dan
tulisan pada kemasan tidak luntur.
■ Bila tidak ditemukan tanggal kedaluwarsa pada kemasan,
kemungkinkan obat sudah kedaluwarsa, sehingga dalam hal ini
sebaiknya obat dibuang.
Obat kedaluwarsa
Keputusan
Identifikasi Kelayakan Layak
Dipilih metode
pemusnahanny Tidak layak
a
3. Jika tidak terdapat instruksi pembuangan obat pada label obat yang
diresepkan dan tidak terdapat pula program pengembalian obat
yang tersedia, maka obat-obatan dapat dibuang ke tempat sampah
rumah tangga, dengan memperhatikan hal berikut:
– Obat dikeluarkan dari wadah aslinya dan dicampur dengan
bahan-bahan yang akan dibuang, seperti bubuk kopi yang tidak
terpakai atau kotoran kucing sehingga obat kurang menarik
perhatian anak-anak maupun hewan peliharaan. Selain itu obat
tidak akan dikenali oleh orang yang akan menyalahgunakan obat
bekas yang diambil dari sampah.
Pedoman FDA dan National Drug Control Policy (2013):
2. Tahap Pengadaan
■ Memilih PBF yang mempunyai reputasi baik
■ Pemeriksaan tanggal kedaluwarsa saat penerimaan
Pencegahan obat kedaluwarsa
3. Tahap Penyimpanan
■ Tanggal kedaluwarsa ditulis pada tiap kartu stok untuk obat jadi
dan pada etiket di wadah untuk bahan baku obat.
■ Menyimpan pada rak yang sesuai, secara alfabetis menurut
bentuk sediaan, dan memperhatikan terutama sistem FEFO (first
expired first out)
■ Menjaga kondisi penyimpanan sesuai, layak, dan menjamin
stabilitas obat.
■ Bila ada obat yang rusak/kedaluwarsa, disimpan di tempat
tersendiri dan didokumentasikan untuk ditindaklanjuti.
Pencatatan dan Pelaporan