Anda di halaman 1dari 5

Spektra: Jurnal Fisika dan Aplikasinya, Vol. 16, No.

2, Oktober 2015

FOTOMETRI GUGUS BINTANG TERBUKA M67 (NGC 2682)

Fajar Ramadhan1, Rhorom Priyatikanto2, Judhistira Aria Utama1


1
Departemen Pendidikan Fisika, Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Pendidikan Indonesia (UPI), Jl. Dr. Setiabudhi 229, Bandung 40154
2
Pusat Sains dan Antariksa
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional, Jl. Dr. Junjunan no.133 Bandung 40173

*) Email: fajar.ramadhan@student.upi.edu

Abstrak

Gugus bintang terbuka M67 merupakan salah satu gugus bintang paling tua di Galaksi Bima Sakti. Studi
tentang gugus bintang terutama gugus bintang tua bertujuan untuk memahami hal-hal seperti struktur galaksi,
komposisi kimia, populasi bintang, evolusi dinamis dan proses pembentukan bintang-bintang baru di galaksi.
Dengan melakukan pengolahan citra gugus bintang terbuka M67 menggunakan metode fotometri bukaan
(aperture photometry), tujuan penelitian ini adalah menentukan besar nilai usia, pemerahan dan jarak gugus
bintang terbuka M67. Pengolahan citra gugus bintang terbuka M67 memanfaatkan citra yang diambil dengan
menggunakan dua pita yakni pita B dan V. Nilai magnitudo instrumen dalam dua pita diperoleh dengan
memanfaatkan perangkat lunak ImageJ. Transformasi ke sistem standar dilakukan dengan bantuan bintang
standar untuk membangun diagram H-R. Dengan mencocokkan hasil berdasarkan model Isochrone padova,
diperoleh usia gugus bintang terbuka M67 sebesar 3,2 milyar tahun, nilai pemerahan sebesar 0,06 dan jarak
sebesar 909 parsek.

Abstract

M67 is one of the oldest open cluster within Milky Way galaxy and known as the richest star cluster. Star
cluster studies especially old cluster help us to understand galaxy structure, chemical composition, star
population, dynamical evolution and star formation within galaxy. By employing photometric method, the
objective of this research is to determine the age, reddening and distance of M67. The instrumental magnitude
in B and V filter is obtained by using ImageJ software. Transformation to standard system has been done
based on the standard stars within the cluster to construct cluster’s H-R diagram. By employing model of
Padova isochrone for the curve fitting to H-R diagram, the age of M67 is found to be 3.2 billion years,
reddening is 0.06 and its distance 909 parsec.

Keywords: H-R diagram, Isochrone, M67 open cluster, photometric method

1. Pendahuluan disebut sebagai gugus (Cluster) dan dibagi menjadi


beberapa klasifikasi bedasarkan jumlah anggota dan
Sejak masa lampau bintang-bintang telah menjadi interaksi gravitasinya, yakni gugus bola (Globular
bagian dari kebudayaan manusia. Banyak kebudayaan Cluster), gugus terbuka (Open Cluster), young
masa lampau yang menjadikan bintang-bintang massive cluster dan asosiasi bintang. Gugus bintang
sebagai patokan dalam kegiatan praktik keagamaan, memiliki anggota yang lahir dalam waktu yang
navigasi, penanda waktu dalam kegiatan agraris dan hampir bersamaan, oleh karenanya tiap bintang dalam
masih banyak lagi. Hingga masa kini, ilmu satu gugus memiliki usia yang hampir sama dan
perbintangan klasik masih dapat digunakan salah memudahkan dalam penelitian [1].
satunya adalah pemanfaatan rasi bintang sebagai Gugus bintang M67 atau NGC 2682 terletak di
navigasi. konstelasi Cancer. Estimasi usia terbaik yang dapar
Bintang dapat terbentuk oleh karena adanya diberikan pada gugus bintang M67 berkisar antara 3,1
kontraksi awan molekul dalam skala besar (nebula). hingga 5 miliar tahun [2]. Gugus bintang ini
Pada prosesnya bintang-bintang terbentuk secara merupakan salah satu gugus bintang tua di galaksi
berkelompok. Kelompok-kelompok bintang ini Bimasakti. Ada juga beberapa anggapan bahwa

10
Spektra: Jurnal Fisika dan Aplikasinya, Vol. 16, No. 2, Oktober 2015

bintang terdekat dengan Bumi yakni Matahari berasal memiliki ukuran 256 x 256 piksel. Area langit yang
dari gugus bintang M67 dikarenakan lebih dari seratus terpotret merupakan bagian dari gugus bintang M67
bintang anggotanya memiliki kemiripan dengan berpusat pada α = 8° 41’ 14,62”, δ = 11° 47’ 25,54”
Matahari [3]. dan bukan merupakan keseluruhan gugus.
Salah satu parameter fisis fundamental gugus
bintang adalah usia dan jarak. Usia gugus bintang
dapat memberikan petunjuk formasi galaksi.
Contohnya, bintang dalam gugus bola merupakan
bintang paling tua dalam galaksi, sehingga dengan
mengetahui usia gugus, dapat diperkirakan pula usia
galaksi dan lebih jauh lagi usia alam semesta.
Sedangkan jarak gugus bintang merupakan besaran
fundamental yang dapat menggambarkan bahwa
mahaluas alam semesta sehingga lebih meyakinkan
manusia bahwa mahabesarnya sang pencipta.
Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan
pemanfaatan studi bintang, gugus bintang dan obyek
astronomi lainnya, manusia akan semakin dekat
dengan misteri alam semesta. Alam semesta
merupakan hal yang masih merupakan misteri bagi
seluruh umat manusia, keberadaanya selalu
menimbulkan tanda tanya besar. Jika pengetahuan
tentang alam semesta dapat terpecahkan, maka hal itu Gambar 1. Area Pengamatan Gugus Bintang
merupakan salah satu pencapaian tertinggi dalam ilmu M67(Sumber: http://dss.nao.ac.jp)
pengetahuan.

2. Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada gugus bintang
yang dinamakan gugus bintang terbuka M67 (NGC
2682). Citra gugus terbuka M67 diperoleh dalam sesi
observasi yang dilakukan Dr. Hakim L. Malasan
dengan menggunakan teleskop berdiameter 65 cm,
pada tanggal 27 Januari 2000 dan berlokasi di Gunma
Astronomical Observatory (GAO).
Pengolahan data menggunakan metode
aperture photometry dengan bantuan perangkat lunak.
Aperture photometry adalah metode yang digunakan
untuk mengukur besar fluks atau intensitas cahaya.
Prinsip kerja metode aperture photometry adalah
menempatkan tiga buah lingkaran dengan diameter
beragam, dimana ketiga lingkaran tersebut
ditempatkan sedemikian rupa sehingga mengurung
sumber cahaya. Penggunaan tiga buah lingkaran
memiliki fungsi tersendiri, dimana lingkaran terdalam Gambar 2. Citra Obyek Gugus Bintang Terbuka M67
digunakan untuk mengukur besar intensitas dari Sebagai Obyek Penelitian
sumber, lingkaran tengah sebagai area pembatas agar
meyakinkan bahwa intensitas terukur merupakan Terdapat 10 bintang standar dalam area
intensitas sumber cahaya tanpa dikotori oleh pengaruh penelitian yang digunakan sebagai pembanding dan
lain, dan lingkaran terluar digunakan untuk mengukur koreksi ekstingsi atmosfer. Kesepuluh bintang
intensitas langit. Sistem fotometri yang digunakan tersebut disajikan dalam tabel berikut:
adalah sistem fotometri UBV dengan menggunakan
dua buah pita, yakni pita B dan V. Tabel 1. Data Bintang Standar dari Bruce Gary,
Waktu paparan (exposure time) untuk citra Hereford Arizona Observatory (Sumber:
dengan pita V selama 60 detik, sedangkan untuk citra brucegary.net/M67)
dengan pita B selama 120 detik. Pengambilan data
R.A.[deg] Dec.[deg] B V
dilakukan pada tanggal 27 Januari 2000. Area gugus
bintang terbuka M67 terpotret di langit memiliki 8°51'20.053" 11°46'42.51" 13,37 12,785
ukuran 5,8 menit busur, sedangkan pada citra obyek 8°51'19.865" 11°47'2.66 12,615 12,135

11
Spektra: Jurnal Fisika dan Aplikasinya, Vol. 16, No. 2, Oktober 2015

8°51'26.352" 11°43'53.07" 11,392 11,275 Dimana V dan (B-V) merupakan magnitudo


baku yang akan dicari, Vobs dan (B-V)obs telah
8°51'31.155" 11°45'52.13" 13,201 12,637
diketahui sebelumnya dari magnitudo instrumen
8°51'29.845" 11°47'18.23" 11,022 9,675 terkoreksi koefisien ekstingsi atmosfer. Lalu C1, C2,
8°51'25.354" 11°47'35.63" 13,162 12,555 C3 dan C4 merupakan nilai yang perlu dicari. Karena
warna dan magnitudo bintang standar katalog telah
8°51'22.734" 11°48'4.94" 11,587 10,478
diketahui, maka dengan rajah grafik −
8°51'17.120" 11°48'17.76" 11,574 10,331 versus ( − ) dan rajah grafik ( − ) versus
8°51'22.797" 11°48'51.65" 13,283 12,701 ( − ) nilai nilai C1, C2, C3 dan C4 dapat
diketahui. Kemudian dengan menggunakan
8°51'26.779" 11°48'42.56" 11,094 10,502
persamaan (3) dan (4) maka nilai magnitudo baku
untuk tiap bintang dapat diketahui. Dengan
Menggunakan bantuan perangkat lunak diketahuinya seluruh nilai magnitudo baku untuk tiap
ImageJ, multiple aperture photometry dapat dilakukan bintang, maka diagram HR yang dibangun
sehingga intensitas tiap bintang anggota gugus dapat berdasarkan magnitudo baku dapat dibangun.
terukur. Kemudian dengan menggunakan persamaan Usia dan jarak gugus bintang dapat
hubungan antara magnitudo dan intensitas berikut: diperkirakan dengan mencocokkan data hasil
observasi dengan model isochrone. Isochrone dapat
= −2,5 log + (1) digunakan untuk mengetahui usia gugus bintang
dikarenakan anggota gugus memiliki usia yang
magnitudo instrumen dari tiap bintang anggota gugus hampir sama. Perbandingan beberapa usia isochrone
bintang terbuka M67 dapat ditentukan. dengan diagram HR perlu dilakukan dengan masksud
Koreksi ekstingsi atmosfer perlu dilakukan mendapatkan hasil yang lebih presisi. Besar
pada nilai magnitudo instrumen dikarenakan pergeseran isochrone sumbu X menggambarkan nilai
pengaruhnya yang membuat berkurangnya intensitas ekses warna E(B-V) dan besar pergeseran sumbu Y
radiasi sumber akibat partikel dalam atmosfer bumi. merupakan besar nilai modulus jarak m-M. Koefisien
Dampak ekstingsi ini berupa penyerapan dan ekstingsi materi antarbintang dapat dihitung dengan
penyebaran cahaya. Koefisien ekstingsi atmosfer yang menggunakan persamaan:
terukur merupakan hasil perbandingan nilai antara
magnutudo instrumen dengan magnitudo standar. = 3.1 ∗ ( − ) (5)
Dengan rajah magnitudo standar versus magnitudo
instrumen, besar nilai koefisien untuk masing-masing Nilai-nilai tersebut selanjutnya dapat digunakan untuk
pita dapat diperoleh. menghitung jarak gugus menggunakan persamaan:
Bintang standar katalog diperlukan agar
pengamat yang berbeda dapat saling membandingkan = 10 , ( )
(6)
hasil satu sama lain. Perbandingan hasil pengamatan
diperlukan atas dasar bahwa tiap observasi akan
memiliki respon yang berbeda, bintang yang sama 3. Hasil dan Pembahasan
tidak akan memiliki nilai kecerlangan yang sama Magnitudo instrumen terukur merupakan nilai
dengan pengaturan instrumen yang berbeda. yang didapat dengan menggunakan persamaan (1).
Perbedaan hasil dapat diakibatkan dari perbedaan Hasil rajah grafik magnitudo instrumen V terhadap
ukuran dan kondisi teleskop, alat optik, panjang indeks warna B-V ditampilkan dalam grafik berikut:
gelombang dan kualitas filter yang digunakan. Untuk
menghilangkan faktor tersebut, sistem bintang standar
katalog dapat digunakan untuk mengkalibrasi data
Diagram H-R (mag. Inst)
hasil observasi terhadap kecerlangan bintang standar. 11
Koefisien transformasi adalah: 12
13
= + ( )+ (2)
14
Dimana t merupakan koefisien transformasi V 15
dan z adalah zero point. Persamaan 2 dapat 16
ditransformasikan menjadi persamaan untuk
mendapatkan nilai magnitudo baku untuk tiap bintang. 17
Sehingga persamaan transformasinya adalah: 18
19
= + ∗( − )+ (3)
0 0.5 B-V 1 1.5
( − )= ∗( − ) + (4)
Gambar 3. Diagram H-R Untuk Magnitudo Instrumen

12
Spektra: Jurnal Fisika dan Aplikasinya, Vol. 16, No. 2, Oktober 2015

Rajah magnitudo instrumen terhadap magnitudo 12,0376 12,4689 12,135 12,615


bintang standar yang ada pada katalog dapat
memberikan besar nilai ekstingsi atmosfer. Adapun 11,2033 11,3062 11,275 11,392
nilai ekstingsi yang berpengaruh pada pita B sebesar 12,5531 13,0772 12,637 13,201
1,025 dan pita V sebesar 0,952. 9,88455 10,7495 9,675 11,022
Persamaan (3) dan (4) dapat dipergunakan
untuk mendapatkan nilai magnitudo baku tiap bintang. 12,423 13,0105 12,555 13,162
Berikut adalah rajah grafik − versus 10,2604 11,3324 10,478 11,587
( − ) dan rajah grafik ( − ) versus 10,0789 11,2928 10,331 11,574
( − ) yang dipergunakan untuk mendapatkan
nilai koefisien transformasi C1, C2, C3 dan C4: 12,6302 13,1459 12,701 13,283
10,3605 10,9166 10,502 11,094
0.7
y = -0.0199x + 0.5809 Gugus bintang terbuka M67 memiliki anggota
0.65 yang melimpah dengan jarak kurang dari 1 kpc, hal
ini menjadikannya salah satu gugus bintang yang
0.6
Vstd-Vobs

banyak dipelajari. Berdasarkan [4] parameter fisis


0.55 gugus bintang M67 diantaranya color excess sebesar
0,05, modulus jarak sebesar 9,6 dan mendapati bahwa
0.5 38% bintang anggotanya merupakan sistem bintang
biner. Adapun berdasarkan [5] bintang-bintang
0.45
anggota M67 memiliki rerata massa sekitar 1,33
0.4 massa matahari dan berusia sekitar 4 milyar tahun.
0 0.5 1 1.5 Berikut adalah beberapa parameter fisis M67
(B-V)std yang diambil dari beberapa sumber:

Gambar 4. Rajah grafik Vstd-Vobs versus (B-V)std Tabel 3. Parameter fisis Gugus bintang Terbuka M67

Usia Jarak
1.4 E(B-V) m-M Sumber
(Gyr) (pc)
1.2 y = 1.1331x - 1.1568 Montgomery,
1 0.05 9.6 - 774
1993
(B-V)std

0.8 - - 4 - Naim, 2012


0.6 Sarajedini,
0.041 9.7 3.5 - 4 821
0.4 2009
0.2 Yakut, 2009
- - - 857
[6]
0
0.059 9.97 - 908 WEBDA
1 1.5 2
(B-V)obs 0.06 9.98 3.2 909 Penelitian ini

Gambar 5. Rajah grafik (B-V)std versus (B-V)obs Diagram HR magnitudo baku dirajah
bersamaan dengan model isochrone guna
memprediksikan usia gugus bintang. Dengan
Terlihat dari gambar (4) dan (5) nilai C1, C2, C3 dan mencocokkan beberapa model isochrone berusia
C4 masing-masing adalah (-0,196), (0,58), (1,133) dan tertentu dengan data, akan terlihat seberapabesar
(-1,156). Selanjutnya dengan menerapkan persamaan kecocokan antara masing-masing model dengan data.
(3) dan (4) pada seluruh nilai magnitudo yang telah Berikut adalah rajah kurva isochrone dengan usia
dikoreksi ekstingsi atmosfer akan didapat nilai 5E8, 1,6E9, 3,2E9 dan 1E10 tahun yang disandingkan
magnitudo baku. Hasil perhitungan nilai magnitudo dengan data pengamatan.
baku ditampilkan bersamaan dengan nilai magnitudo
pada katalog guna melihat seberapa besar perbedaan
nilai antar keduanya pada tabel (2).

Tabel 2. Perbandingan Nilai Magnitudo Baku


Dengan Magnitudo Pada Katalog

Vbaku Bbaku VKatalog Bkatalog


12,6704 13,1948 12,785 13,37

13
Spektra: Jurnal Fisika dan Aplikasinya, Vol. 16, No. 2, Oktober 2015

6. Daftar Pustaka

[1] H. Formert & K. Christine, Open Star Cluster.


SEDS. University of Arizona, Lunar and Planetary
Lab (2010). Retrieved 2009-01-02.

[4] K. A. Montgomery, L. A. Marschall & K. A.


Janes, CCD Photometry of the Old Open Cluster
M67, The Astronomical Journal Vol. 106 (1993), p.
181-219.

[5] S. O. Naim & G. Evgeny, Examining the M67


Classification as an Open Cluster, International
Journal of Astrophysics (2012), p. 167-173.
Gambar 6. Perbandingan Isochrone berusia 5E8,
1,6E9, 3,2E9 dan 1E10 tahun yang disandingkan
[3] W. L. Sanders, W. L, Membership of the Open
dengan data pengamatan
Cluster M67, Astronomy and Astrophysics
Supplement Series 27 (1977), p. 89-116
Gambar (6) menunjukkan bahwa data
pengamatan cocok dengan model kurva isochrone
[2] A. Sarajedini, A. Dotter & K. Allyson, Deep
berusia 3,2 milyar tahun hingga 4 milyar tahun untuk
2MASS Photometry of M67 and Calibration of the
daerah sekitar deret utama dan daerah red giant,
Main Sequence J-KS Color Difference as an Age
namun titik belok kurva isochrone dengan usia 3,2
Indicator, AJ (2009)
milyar tahun dirasa lebih cocok pada daerah bintang
bermassa rendah.
[6] K. Yakut, W. Zima, B. Kalomeni, H. van Wickel,
Perhitungan jarak dilakukan dengan
C. Waelkens, P. De Cat, E. Bauwens, M. Vuckovic, S.
menggunakan model kurva isochrone berusia 3,2
Saesen, L. Le Guillou, M. Parmaksizoglu, K. Oluc, I.
milyar tahun sehingga mendapatkan nilai m-M dan
Khamitov, G. Raskin & C. Aerts, Close Binary and
color excess sebesar 9,98 dan 0,06. Nilai m-M
Other Variable Stars in the Solar Age Galactic Open
menunjukkan perbedaan nilai magnitudo baku bintang
Cluster M67, Astronomy and Astrophysics Vol.
dengan nilai magnitudo mutlaknya, sedangkan nilai
505(2009), p. 165-176
color excess 0,06 menunjukkan bahwa gugus bintang
terbuka M67 jauh dari bidang galaksi. Dengan
menggunakan persamaan (5) maka nilai koefisien
ekstingsi materi antarbintang sebesar 0,186, sehingga
seluruh komponen yang diperlukan untuk menghitung
jarak gugus bintang seperti dalam persamaan (6) telah
lengkap. Dengan menggunakan persamaan (6) didapat
nilai d sebesar 909,49 pc.

4. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan data fotometri


yang dilakukan, maka dapat dapat disimpulkan:
1. Magnitudo baku bintang anggota gugus bintang
terbuka M67 dalam pita B memiliki rentang
nilai 10,318 hingga 17,08 sedangkan dalam pita
V memiliki rentang nilai 9,884 hingga 16,116.
2. Gugus bintang terbuka M67 berusia 3,2E9 tahun
dan berjarak 909,49 pc

5. Ucapan Terimakasih
Terimakasih kepada Dr. Hakim Luthfi Malasan
yang telah mengizinkan penulis menggunakan data
observasi yang telah diperolehnya.

14

Anda mungkin juga menyukai