Anda di halaman 1dari 7

PEMBELAJARAN TAFSIR

Pendahuluan
H.M.Iswandi, S.Psi.I
‫شقَ ٰى‬ ِ َ‫ي فَاَل ي‬
ْ َ‫ض ُّل َواَل ي‬ َ ‫فَ َم ِن اتَّبَ َع ُه َدا‬
“Lalu barang siapa yang mengikut petunjuk-Ku, ia tidak
akan sesat dan tidak akan celaka” (QS. Thaha: 123).

ِ ‫س َن تَ ْف‬
‫سي ًرا‬ ِّ ‫َوالَ يَأْتُونَ َك بِ َمثَ ٍل إِال ِج ْئنَا َك بِا ْل َح‬
َ ‫ق َوأَ ْح‬
“Tidaklah orang-orang kafir itu datang kepadamu
(membawa) syubhat, melainkan Kami datangkan kepadamu
suatu yang benar dan yang paling baik
penjelasannya” (QS. Al-Furqan: 33).

‫خيركم من تعلم القرآن وعلمه‬


“Sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari Al-
Qur`an dan mengajarkannya” 
(HR. Imam Al-Bukhari).
Imam Ibnul Qoyyim rahimahullah setelah
membawakan hadits tadi, lalu menjelaskan,
‫ وتعلم معانيه وتعليمها‬،‫وتعلم القرآن وتعليمه يتناول تعلم حروفه وتعليمها‬

Mempelajari Al-Qur`an dan mengajarkannya mencakup:


(1) mempelajari dan mengajarkan huruf-hurufnya, dan
(2) mempelajari dan mengajarkan makna-maknanya,

‫ وهو أشرف قسمي تعلمه وتعليمه‬,


‫ واللفظ وسيلة إليه‬،‫فإن المعنى هو المقصود‬.
“Yang terakhir inilah (no.2) merupakan jenis mempelajari
Al-Qur`an dan mengajarkannya yang paling mulia,
karena makna Al-Qur`an itulah yang menjadi tujuan
yang dimaksud, sedangkan lafadz Al-Qur`an  adalah
sarana untuk mencapai maknanya.”
Di dunia ini tak ada kitab yang
penanganannya begitu banyak menuntut
keahlian, begitu banyak meminta tenaga,
waktu dan biaya, seperti dilakukan orang
terhadap Al-Qur’an.
Tafsir diambil dari riwayat dan dirayat,
yakni ilmu lughat, nahwu, sharaf, ilmu
balaghah, ushul fiqh dan dari ilmu
asbabun nuzul, serta nasikh mansukh.
Mempelajari ilmu tafsir hukumnya adalah
Wajib, berdasarkan firman Allah,

۟ ُ‫ب أَن َز ْل ٰنَهُ إِلَ ْي َك ُم ٰبَ َر ٌك لِّيَ َّدبَّ ُر ٓو ۟ا َءا ٰيَ ِت ِهۦ َولِيَتَ َذ َّك َر أُ ۟ول‬
ِ َ‫وا ٱأْل َ ْل ٰب‬
‫ب‬ ٌ َ‫ِك ٰت‬

“Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan


kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka
memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya
mendapat pelajaran orang-orang yang
mempunyai fikiran.” (QS. Shad : 29)

Sa’id bin Jubair ra. berkata, “Barangsiapa membaca
Al-Qur’an kemudian tidak tahu tafsirnya, maka
seakan-akan dia seperti orang buta atau orang badui
(Arab gunung).”  

Firman ALLAH

‫ب أَ ْقفَالُ َهٓا‬
ٍ ‫ان أَ ْم َعلَ ٰى قُلُو‬ َ ‫أَفَاَل يَتَ َدبَّ ُر‬
َ ‫ون ٱ ْلقُ ْر َء‬
 
“Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al
Quran ataukah hati mereka terkunci? ”
(QS. Muhammad : 24)
Tujuan dari mempelajari tafsir, ialah :
memahamkan makna-makna Al-Qur’an, hukum-
hukumnya, hikmat-hikmatnya, akhlaq-akhlaqnya,
dan petunjuk-petunjuknya yang lain untuk
memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat.

Maka dengan demikian, jelas bahwa faidah yang kita


dapatkan dalam mempelajari tafsir ialah :
“terpelihara dari salah dalam memahami Al-Qur’an”.

Sedangkan maksud yang diharapkan dari


mempelajari tafsir ialah :
“mengetahui petunjuk-petunjuk Al-Qur’an, hukum-
hukumnya degan cara yang tepat”.

Anda mungkin juga menyukai