PROPOSAL
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
(PTK)
Oleh:
NIM. 1932329929
2019
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
belajar, dan teknologi pendukung terutama dengan aspek personal dan intelektual
peserta didik. Guru harus bisa mengintegrasikan semua faktor tersebut sehingga
menyangkut pada permasalahan kegiatan fisik apa yang harus diberikan kepada
dapat berjalan secara efisien serta bermakna (Mulyati Arifin, 2000: 118).
ini IPA memiliki tingkat kesulitan yang lebih tinggi dibandingkan dengan materi
pelajaran non eksak. Anggapan seperti ini tentu saja perlu disikapi oleh tenaga
1
3
berhubungan antara materi satu dengan yang lainnya. Konsep awal yang diterima
awal peserta didik pada setiap pengalaman belajarnya akan berpengaruh terhadap
bagaimana mereka kan belajar dan apa yang akan mereka pelajari selanjutnya
yang umum dilakukan adalah dalam bentuk ceramah, yaitu metode penyampaian
informasi oleh guru sebagai pembicara kepada peserta didik sebagai sekelompok
karena metode ini kurang menarik, menghalangi respon peserta didik, dan
membatasi daya ingat peserta didik. Oleh karena itu, dibutuhkan suata metode
yang memuaskan dan sebaliknya metode pembelajaran yag kurang tepat akan
membuat peserta didik kurang termotivasi dan dampak selanjutnya bagi peserta
Beberapa identifikasi masalah yang ada dalam penelitian ini dan sering
Menengah Pertama (SMP) adalah sebagai berikut : (1) Selama ini peserta didik
masih pasif dalam pembelajaran IPA, (2) Rendahnya pemahaman peserta didik
mengenai konsep Perubahan Zat, (3) Metode pembelajaran yang selama ini
4
Salah satu alternatif metode yang dapat diterapkan dalam proses belajar
yang memberi kesempatan peserta didik untuk menyadari apa yang telah menjadi
Setelah itu, mereka menguji dan menyempurnakan penjelasan itu, atau bahkan
sebelumnya. Strategi ini juga memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
Probex menantang peserta didik untuk berpikir dan memberikan kepuasan tertentu
apabila prediksi peserta didik ternyata sesuai dengan hasil pengamatan (Tuwuh
Observe-Explain).” Penelitian dilakukan pada peserta didik kelas VII SMP Negeri
penelitian tindakan kelas ini, yaitu: (1) Metode pembelajaran Probex merupakan
metode yang baru dalam pembelajaran, sehingga perlu dikaji keefektifannya; (2)
Mata Pelajaran IPA, khususnya Konsep Perubahan Zat sangat dekat dengan
untuk diterapkan dalam pembelajaran; (3) Ketuntasan hasil belajar peserta didik
kelas VII SMP Negeri 07 Mukomuko secara klasikal pada mata pelajaran IPA
untuk konsep Perubahan Zat masih kurang dari 75%; dan (4) Metode
(5) Metode pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran IPA untuk konsep
B. Rumusan Masalah
Perubahan Zat pada pembelajaran IPA, maka dilakukan penelitian tindakan kelas
tindakan kelas.
meminta peserta didik membaca buku IPA pada materi Perubahan Zat.
(observe).
D. Tujuan Penelitian
Perubahan Zat pada mata pelajaran IPA yang diajarkan menggunakan metode
Probex (Predict-Observe-Explain).
pembelajaran.
8
E. Manfaat Penelitian
Secara teoritis hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai informasi bagi
1. Bagi guru
a. Peserta didik dapat meningkatkan prestasi belajar IPA, baik dari segi
(Predict-Observe-Explain)
3. Bagi sekolah
F. Penegasan Istilah
Penegasan istilah dalam penelitian ini dimaksudkan agar tidak terjadi salah
penafsiran terhadap judul penelitian dan memberikan gambaran yang lebih jelas
kepada para pembaca. Istilah-istilah yang perlu dijelaskan dalam judul penelitian
(Tim Penyusun Kamus, 1993 : 636). Konsep merupakan gambaran mental dari
objek (Tim Penyusun Kamus, 1993 : 456). Jadi pemahaman konsep IPA
adalah proses memahami gambaran mental dari IPA sebagai objeknya. Dalam
penelitian ini, konsep IPA yang diajarkan adalah Perubahan Zat untuk peserta
Pokok bahasan Perubahan Zat adalah salah satu materi dalam Kurikulum
yaitu memahami berbagi sifat dalam perubahan fisika dan kimia. Pokok
bahasan ini terdiri dari empat kompetensi dasar, yaitu: (a) Materi dan
Perubahannya; (b) Perubahan fisika dan Perubahan Kimia; (c) Ciri-ciri Reaksi
yang telah dimiliki sebelumnya. Metode ini melalui tiga tahap pembelajaran,
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
pengertian pembelajaran adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh seorang guru
sedemikian rupa, sehingga tingkah laku peserta didik berubah ke arah yang
diri sesuai dengan tujuan belajar yang ingin dicapai. Mengajar bukan lagi suatu
penyampaian atau penerusan pengetahuan belaka. Namun lebih luas lagi bahwa
mengajar adalah suatu aktifitas perbuatan dalam rangka membimbing anak didik
peserta didik agar mereka dapat belajar sesuai dengan kebutuhan dan minatnya.
Guru berfungsi sebagi fasilitator yaitu orang yang menyediakan fasilitas dan
menurut Max Darsono dkk. (2000: 53), dapat dilihat dari berbagai aliran
lingkungan (stimulus). Agar terjadi stimulus dan respon (tingkah laku yang
diinginkan) maka diperlukan latihan dan setiap latihan yang berhasil harus diberi
adalah cara guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berpikir
agar dapat mengenal dan mempelajari apa yang sedang dipelajari. Aliran Gestalt
mata pelajaran dan cara mempelajarinya sesuai dengan minat dan kemampuannya.
berbagai pengalaman dan dengan pengalaman itu tingkah laku peserta didik akan
meliputi : pengetahuan, keterampilan, dan nilai atau norma yang berfungsi sebagi
yang diperlukan dalam belajar dan keadaannya berubah-ubah juga terdapat dalam
diri guru (motivasi dan kesiapan membelajarkan peserta didik), dan pada upaya
yang telah dikemukakan, maka menurut Max Darsono dkk. (2000: 56), dapat
dilakukan secara sadar dan direncanakan secara sistematis; (2) Pembelajaran dapat
bagi peserta didik; (4) Pembelajaran dapat menggunakan alat bantu belajar yang
tepat dan menarik; (5) Pembelajaran dapat menciptakan suasana belajar yang
aman dan menyenangkan bagi peserta didik; dan (6) Pembelajaran dapat membuat
peserta didik siap menerima pelajaran, baik secara fisik maupun psikologis.
keaktifan peserta didik lebih ditingkatkan. Hal ini pada dasrnya sesuai dengan
hasil penelitian yang dilakukan oleh British Audio Visual (dalam Sudjarwo, 1985:
diterima dapat mengendap sampai 80%. Lebih baik lagi apabila dengan
B. Prestasi Belajar
dalam menyelesaikan sesuatu hal. Hasil belajar adalah hasil yang telah dicapai
13
lainnya.
berikut.
meliputi:
2. Faktor eksternal, yaitu faktor-faktor yang berasal dari luar peserta didik yang
pengajar.
keberhasilan anak dalam belajar. Agar prestasi belajar dapat berhasil dengan baik,
C. Metode Pembelajaran
ditimbulkan pada peserta didik, serta penilaian pembelajaran. Cara mengajar atau
dapat berkembang dan belajar dapat berjalan secara efisien dan bermakna bagi
selama proses belajar mengajar berlangsung, agar peserta didik mencapai tujuan
tujuan. Semakin tepat memilih metode, diharapkan makin efektif dalam mencapai
tujuan pembelajaran. Sehingga perlu diperhatikan bagi seorang guru atau calon
guru dalam memilih metode pembelajaran agar tidak keliru dalam menentukan
yang telah menjadi pengetahuan awal mereka, mereka berinteraksi dengan alat
penjelasan mengenai fenomena yang mereka hadapi. Setelah itu mereka menguji
2000: 24).
kesempatan kepada peserta didik untuk berpikir kembali terhadap suatu masalah
lengkap terhadap suatu masalah. Probex menantang peserta didik untuk berpikir
dan memberikan kepuasan dalam taraf tertentu apabila prediksi peserta didik
Dalam kegiatan Probex, peserta didik diharapkan pada suatu situasi dan
diminta untuk memprediksi apa yang akan terjadi jika dilakukan perubahan
terhadap situasi itu. Saat perubahan berlangsung, peserta didik diminta untuk
Pada tahap ini peserta didik merundingkan prediksi dan pengamatan mereka.
perbedaan antara hasil yang mereka harapkan dengan apa yang sesungguhnya
17
Observasi (Observe)
Percobaan,
pengamatan
Penjelasan (Explain)
Pemecahan Masalah
Aplikasi
Diskusi Lanjut
agar peserta didik memahami konsep-konsep IPA secara sederhana dan mampu
dengan lebih menyadari kebesaran dan kekuasaan Pencipta alam (Darliana, 1997:
2).
sudah dikonfirmasikan secara objektif (Iskandar, 1997: 3). Suatu ide yang
Menurut Herlen (1987: 86), ada sembilan aspek ilmiah yang perlu
dikembangkan oleh guru dalam melakukan pembelajaran IPA, yaitu: (1) sikap
ingin tahu (curiousity), (2) sikap ingin mendapatkan sesuatu yang baru
(originality), (3) sikap kerja sama (cooperation), (4) sikap tidak putus asa
(perseverance), (5) sikap tidak berprasangka (open mindedness), (6) sikap mawas
diri (self criticism), (7) sikap bertanggung jawab (responsibility), (8) sikap
berpikir bebas (independence in thinking), dan (9) sikap kedisiplinan diri (self
Sikap ingin tahu adalah suatusikap yang selalu ingin mendapatkan jawaban
yang benar dari suatu objek yang diamati. Kata benar di sini artinya rasional,
masuk akal, dan objektif, atau sesuai dengan kenyataan. A.T. Bawden dalam
curiousity adalah orang yang selalu mencari kebenaran atas dasar sebab dan
akibat. Anak usia sekolah akan mengungkapkan rasa ingin tahunya dengan
jalan bertanya pada guru, teman, atau dirinya sendiri. Tugas guru adalah
Orang yang mempunyai sikap ingin mendapatkan sesuatu yang baru adalah
eksperimen. Data yang peroleh akan dapat memberikan sesuatu yang baru
dimiliki orang lain adalah mungkin lebih banyak dan llebih sempurna daripada
apa yang dia miliki. Oleh karena itu, untuk meningkatkan pengetahuannya dia
merasa membutuhkan kerja sama dengan orang lain. Anak usia sekolah perlu
dipupuk sikapnya untuk dapat bekerja sama satu dengan yang lain. Kerja sama
itu dapat berbentuk kerja kelompok, pengumpulan data, maupun diskusi untuk
Seseorang yang tidak putus asa, dia akan tetap yakin bahwa kegagalan yang
dialami setidaknya memberikan petunjuk yang berguna bagi orang lain untuk
tidak mengambil jalan yang serupa. Tugas guru adalah memberikan motivasi
bagi anak didik yang mengalami kegagalan dalam upaya menggali ilmu di
bidang IPA.
Sikap tidak berprasangka dapat dikembangkan secara dini pada anak usia
ilmu.
terhadap dirinya sendiri. Itulah sikap mawas diri untuk menjunjung tinggi
kebenaran. Anak usia SMP harus dikembangkan sikapnya untuk jujur pada
mulia. Sikap ini bukan monopoli ilmuwan dalam mencari kebenaran, namun
tidak ada seorang pun yang tidak setuju bahwa anak didik perlu dibina
melaporkan hasil pengamatan kepada teman sejawat, guru, atau orang lain
dengan sejujur-jujurnya.
Tugas guru adalah mengembangkan pikiran bebas dari anak dan bukan
21
merekam hasil sesuai fakta dan membuat simpulan dengan hasil kerja mereka
berpikir bebas.
mengontrol atau pun mengatur dirinya sendiri menuju tingkah laku yang
dikehendaki dan dapt diterima oleh masyarakat (Wingo dalam Hendro dan
Kaligis, 1992: 10). Tugas guru untuk dapat mengatur kapan dia harus
berbagai gejala alam. Tetapi yang lebih penting dalam pembelajaran IPA adalah
peserta didik mampu menggunakan metode ilmiah dan bersikap ilmiah untuk
kekuasaan Pencipta alam semesta (Hadiat, 1996: 2). Melalui sikap dan proses
IPA merupakan suatu proses dari upaya manusia untuk memahami berbagai
gejala alam. Oleh karena itu, diperlukan suatu tata cara tertentu yang sifatnya
analitis, cermat, lengkap, serta menghubungkan gejala alam yang satu dengan
gejala alam lain, sehingga keseluruhannya membentuk sudut pandang yang baru
terhadap objek yang diamati. Metode ilmiah dikembangkan secara bertahap dan
akhirnya akan terbentuk suatu paduan yang lebih utuh bagi anak untuk melakukan
penelitian.
22
menafsirkan data apabila data sudah ditata dan diklasifikasi secara teratur; (4)
membuat dugaan tentang kejadian alam melalui serangkaian proses pemikiran; (6)
adalah kemampuan untuk menarik kesimpulan dari data yang sudah terkumpul
keterampilan untuk menyampaikan apa yang ada dalam pikiran dan perasaan
Perubahan Zat adalah salah satu materi IPA dalam Kurikulum Satuan
Tingkat Pendidikan SMP kelas VII semester 2. Standar kompetensi dari konsep
perubahan zat adalah memahami berbagi sifat dalam perubahan fisika dan kimia,
dengan empat kompetensi dasar yang ingin dicapai, yaitu: (1) Membandingkan
sifat fisika dan sifat kimia zat; (2) Melakukan pemisahan campuran berdasarkan
sifat fisika dan sifat kimia; (3) Menyimpulkan perubahan fisika da perubahan
reaksi kimia melalui percobaan sederhan Tujuan dari konsep Perubahan Zat
membandingkan sifat fisika dan sifat kimia zat; (2) menyimpulkan terjadinya
memisahkan campuran dengan berbagai cara berdasarkan sifat fisika dan sifat
reaksi kimia melalui percobaan sederhana. Alokasi waktu yang disediakan dalam
pembelajaran konsep Perubahan Zat adalah 3 x 40 menit atau tiga kali pertemuan
G. Hipotesis Tindakan
pembelajaran IPA, akan dapat meningkatkan pemahaman peserta didik kelas VII
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Setting Penelitian
peserta didik kelas VII B tahun pembelajaran 2019/2020. Peneliti memilih SMP
S.Pd.) dan seorang rekan guru (Retno sigit, S.Pd.). Tim kolaborasi tersebut
metode pembelajaran Probex, tim kolaborasi juga melakukan analisis dan refleksi,
B. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas VII B SMPN 07
Pertimbangan peneliti memilih peserta didik kelas VII B sebagai subjek penelitian
karena nilai rata-rata ulangan IPA untuk konsep Perubahan Zat pada kelas tersebut
Variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian
suatu penelitian (Suharsimi Arikunto, 1990 : 3). Terdapat empat variabel dalam
pertemuan terakhir.
2. Sikap ilmiah dan keterampilan proses peserta didik dalam pembelajaran IPA
Terpadu pada konsep Perubahan Zat melalui metode Probex. Sikap ilmiah dan
pengamatan.
3. Respon peserta didik dan observer setelah dilaksanakn pembelajaran IPA pada
dengan metode pembelajaran Probex, yang ditunjukkan oleh hasil tes evaluasi
D. Jenis Penelitian
research). Penelitian tindakan kelas (PTK) adalah penelitian yang dilakukan oleh
Pendidikan Dasar dan Menengah, 1993: 3). PTK dilaksanakn dengan tujuan untuk
menurut Kurt Lewin dalam Kasihani Kasbolah E.S. (1999), meliputi empat tahap,
E. Rancangan Penelitian
Zat pada peserta didik kelas VII B SMP Negeri 07 Mukomuko. Data kualitatif
menampung data secara rinci dan bermakna, dimulai dari data yang paling
sederhana sampai dengan data yang kompleks. Penelitian ini juga bersifat
kuantitatif karena berupaya untuk mencari data tingkat prestasi peserta didik
peserta didik dalam mengerjakan soal tes yang diberikan setelah akhir
Penelitian tindakan kelas ini dirancang untuk dilaksanakan dalam dua siklus.
Setiap silkus ada empat tahap, yakni tahap perencanaan, tahap tindakan, tahap
1. Tahap Perencanaan
(a) Standar kompetensi dan kompetensi dasar; (b) Indikator pembelajaran; (3)
pembelajaran); (4) Materi, media, dan sumber pembelajaran, (5) Evaluasi proses
28
dan hasil pembelajaran, dan (6) Lembar pengamatan, catatan lapangan, dan target
pembelajaran terbagi atas dua siklus, dengan masing-masing siklus terdiri dari
pembelajaran adalah sub konsep perubahan fisika dan perubahan kimia. Langkah-
kertas, korek api, dan kawat, dengan terlebih dulu peserta didik diminta
membuat prediksi tentang hasil percobaan yang akan dilakukan pada lembar
Siklus kedua dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 21 Januari 2020. Fokus
sederhana dengan bahan batu kapur dan air dalam gelas. Sebelum melakukan
percobaan, peserta didik terlebih dulu peserta didik diminta membuat prediksi
tentang hasil percobaan yang akan dilakukan pada lembar prediksi yang sudah
disiapkan.
percobaan.
Siklus kedua dilaksanakan pada hari Senin tanggal 28 Januari 2020. Fokus
reaksi kimia dengan bahan pasir, tanah, gula, air, dan gelas. Sebelum
membuat prediksi tentang hasil percobaan yang akan dilakukan pada lembar
percobaan.
menganalisis apa yang telah dicapai peserta didik dalam setiap tahapnya.
Kekurangan atau pun faktor-faktor lain yang menyebabkan kesulitan peserta didik
31
dan guru di siklus I diperbaiki pada siklus II dan selanjutnya kekurangan pada
Sumber data dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas VII B SMP
diperoleh dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan data kuantitatif. Data
kualitatif terdiri dari: (1) data dokumentasi; (2) lembar observasi sikap ilmiah
peserta didik; (3) lembar observasi keterampilan peserta didik; dan (4) hasil
wawancara guru dengan peserta didik dan observer. Data kuantitatif adalah hasil
1. Teknik Observasi
Observasi dalam penelitian ini dilakukan secara langsung oleh dua orang
rekan sejawat dan tim kolaborasi (Retno sigit, S.Pd. dan Lena Zaikarti, S.Pd.).
Kegiatan yang diamati adalah sikap ilmiah dan keterampilan proses peserta
2. Teknik Wawancara
32
dalam penelian ini dilakukan untuk mengetahui respon guru (observer) dan
Probex.
3. Metode Dokumentasi
data-data yang sudah ada (Prijono, 2000: 83). Teknik dokumentasi dalam
penelitian, hasil belajar peserta didik, situasi dan kondisi peserta didik saat
4. Metode Tes
individu atau kelompok (Mulyono Seputra, 1994: 413). Tes dilaksanakan pada
saat proses pembelajaran (LKPD) dan setiap akhir pembelajaran (post test)
H. Analisa Data
Analisa data adalah suatu cara menganalisa data yang diperoleh selama
dalam penelitian ini terbagi menjadi dua, yaitu analisa data untuk data berjenis
kuantitatif, berupa angka hasil tes peserta didik dan hasil LKPD, dan analisa data
Data hasil belajar peserta didik dianalisis dengan melakukan tes pada
setiap akhir pertemuan pembelajaran (post test). Hasil tes akhir dinilai dengan
angka antara 10 sampai dengan 100. Hasil LKPD juga dinilai seperti hasil tes,
yaitu berupa angka 10 sampai dengan 100. Hasil tes peserta didik dan hasil LKPD
peserta didik kemudian diolah sebagai hasil belajar dengan rumus sebagai berikut.
Peserta didik dikatakan mencapai atau melampaui hasil belajar jika nilai peserta
didik menunjukkan sama atau lebih besar dari KKM (Kriteria Ketuntasan
Minimal) yang ditetapkan, yaitu 5,7. Jika nilai peserta didik kurang dari KKM,
Seluruh peserta didik dikatakan tercapai hasil belajarnya jika target nilai rata-rata
sama dengan atau melebihi KKM dengan jumlah peserta didik yang tercapai hasil
Kriteria penilaian tercapai jika prosentase hasil berada pada kategori baik
atau sangat baik. Kriteria penilaian pengisian lembar observasi adalah sebagai
berikut.
Berdasarkan hasil analisa data kualitatif dan data kuantitatif, maka dapat
dilihat peningkatan nilai dan prosentase dalam tiap siklusnya. Peningkatan nilai
dan prosentase terus dilakukan sampai memenuhi target sesuai indicator kinerja
I. Indikator Kinerja
Keabsahan data dalam penelitian ini berkaitan dengan hasil simpulan yang
diperolah dari hasil observasi rekan sejawat, hasil wawancara dengan peserta
didik, hasil pengerjaan LKPD, dan hasil tes peserta didik. Tolok ukur keberhasilan
dalam penelitian ini dapat dilihat dari beberapa hal sebagai berikut.
DAFTAAR PUSTAKA
E.R. Jenny Kaligis dan Darmojo. 1991. Pendidikan IPA 2. Jakarta: Depdikbud.
Max Darsono dkk. 2000. Belajar dan Pembelajaran. Semarang: IKIP Semarang
Press.
TIM IPA Terpadu 1. 2007. IPA Terpadu SMP/MTs Kelas VII. Jakarta: Yudhistira.
48
37
Lampiran 1
DAFTAR NAMA SUBJEK PENELITIAN
PESERTA DIDIK KELAS VII B SMP NEGERI 07 MUKOMUKO
TAHUN PEMBELAJARAN 2019/2020
Lampiran 2
Lampiran 3
REKAPITULASI PENILAIAN KETERAMPILAN PROSES PESERTA
DIDIK
Pratindaka
No NIS Nama Peserta didik L/P
n Siklus I Siklus II Siklus III
1 ALIUS HIRAYUDA L
2 ANDIKAL TRIADI L
3 ASIFA FITRAH AZHARI L
4 BARY SAPUTRA L
5 DELA PUSPITA L
6 DELA PUTRIANA P
7 FAHRENDRA L
FARHAN DWIKA
8 ANDREAN P
9 FIYONA AGUSTIMAR P
10 JUANDA MARIZKI L
11 MARIHATI BULOLO P
12 NANDA FAREZA P
13 NENGSIH WULANDARI L
14 PINA ANDAYANA P
RANI RUSLI ADE
15 NINGSIH L
16 REVA MARDIA P
17 RIFANI DWIYANTI P
18 RIZKY PRATAMA P
19 SAFINDA L
SECHA DETIA
20 RAHMADIANI P
21 ULVA DWI YANTI P
22 VERO WONO WIBOWO P
23 WIDIA MONICA CAHINIA P
YESA ELPA SUTRI
24 MAYANI P
25 YOSE ARDIAN LOPEZ L
Jumlah
Rerata
Prosentase Ketercapaian
41
Lampiran 5
Petunjuk Pengisian
1. Berilah skor dan kategori penilaian pada kolom yang tersedia berkaitan sikap
ilmiah peserta didik sesuai dengan aspek yang diamati.
2. Skala penilaian untuk masing-masing aspek.
No Interval Kategori
1. 85 – 100 Sangat Baik (SB)
2. 70 – 84 Baik (B)
3. 55 – 69 Cukup (C)
4. 40 – 54 Kurang (K)
5. 00 - 39 Sangat Kurang (SK)
Petunjuk Pengisian
1. Berilah skor dan kategori penilaian pada kolom yang tersedia berkaitan
keterampilan proses peserta didik sesuai dengan aspek yang diamati.
2. Skala penilaian untuk masing-masing aspek.
No Interval Kategori
1. 85 – 100 Sangat Baik (SB)
2. 70 – 84 Baik (B)
3. 55 – 69 Cukup (C)
4. 40 – 54 Kurang (K)
5. 00 - 39 Sangat Kurang (SK)
A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu mendefinisikan perubahan fisika dan perubahan kimia
melalui percobaan sederhana
B. Materi Pembelajaran
Perubahan fisika dan perubahan kimia
2. Kegiatan Inti
a. Guru membagi peserta didik dalam 5
kelompok 5 Ceramah
b. Guru membagikan LKPD dan
memberikan petunjuk singkat pengerjaan 10 Probex
LKPD
c. Peserta didik menuliskan hasil prediksi
terhadap fenomena yang berkaitan
dengan perubahan fisika dan perubahan
kimia (predict). 20 Probex
d. Peserta didik melakukan percobaan
tentang perubahan fisika dan perubahan
kimia kemudian mencatat hasil 10
percobaan pada kolom observasi Probex
(observe).
e. Peserta didik mendiskusikan beberapa
pertanyaan tentang perubahan fisika dan
perubahan kimia kemudian mencatatkan 5
jawabannya di kolom penjelasan Presentasi
(explaini).
f. Presentasi hasil diskusi
3. Kegiatan Akhir
a. Guru dan peserta didik 5 Tanya jawab
menyimpulkan hasil pembelajaran
b. Peserta didik melaksanakan post test 10 Penugasan
E. Alat, Bahan, dan Sumber Belajar
1. Alat
a. Gelas Kimia
b. Korek Api
2. Bahan
a. Lilin
b. Kawat
3. Sumber Belajar
a. Buku pelajaran IPA Kelas V1II.
b. Buku lain yang relevan
F. Penilaian
1. Teknik : Tes Tertulis
2. Bentuk Instrumen : Pilihan Ganda
3. Soal/Instrumen : Terlampir
Yasril, S.Pd.
45
Lampiran 8
RENCANA PEMBELAJARAN SIKLUS II
A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu mengidentifikasi terjadinya reaksi kimia melalui
percobaan sederhana
B. Materi Pembelajaran
Ciri-ciri reaksi kimia
2. Kegiatan Inti
a. Guru membagi peserta didik dalam 5
kelompok 5 Ceramah
b. Guru membagikan LKPD dan
memberikan petunjuk singkat pengerjaan 10 Probex
LKPD
c. Peserta didik menuliskan hasil prediksi
terhadap fenomena yang berkaitan
dengan ciri-ciri reaksi kimia (predict). Probex
d. Peserta didik melakukan percobaan 20
tentangciri-ciri reaksi kimia kemudian
mencatat hasil percobaan pada kolom
observasi (observe). 10 Probex
e. Peserta didik mendiskusikan beberapa
pertanyaan tentang ciri-ciri reaksi kimia
kemudian mencatatkan jawabannya di 5 Presentasi
kolom penjelasan (explaini).
f. Presentasi hasil diskusi
3. Kegiatan Akhir
a. Guru dan peserta didik 5 Tanya jawab
menyimpulkan hasil pembelajaran
b. Peserta didik 10 Penugasan
melaksanakan post test
Yasril , M.Pd.
47
Lampiran 9
A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi
kecepatan reaksi melalui percobaan sederhana
I. Materi Pembelajaran
Faktor-faktor kecepatan reaksi
2. Kegiatan Inti
a. Guru membagi peserta didik dalam 5
kelompok 5 Ceramah
b. Guru membagikan LKPD dan
memberikan petunjuk singkat pengerjaan 10 Probex
LKPD.
c. Peserta didik menuliskan hasil prediksi
terhadap fenomena yang berkaitan
dengan faktor-faktor kecepatan reaksi Probex
kimia (predict). 20
d. Peserta didik melakukan percobaan
tentang faktor-fakor reaksi kimia
kemudian mencatat hasil percobaan pada 10 Probex
kolom observasi (observe).
e. Peserta didik mendiskusikan beberapa
pertanyaan tentang faktor-faktor reaksi 5 Presentasi
kimia kemudian mencatatkan
jawabannya di kolom penjelasan
(explaini).
f. Presentasi hasil diskusi
3. Kegiatan Akhir
a. Guru dan peserta didik 5 Tanya jawab
menyimpulkan hasil pembelajaran
b. Peserta didik melaksanakan post 10 Penugasan
test
A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu menyimpulkan perubahan kimia dan perubahan fisika
melalui percobaan sederhana dengan metode Probex (Predict-Observer-
Explain).
B. Pengantar Materi
Setiap zat akan mengalami perubahan. Perubahan zat dibedakan atas
perubahan fisika dan perubahan kimia. Perubahan fisika bersifat sementara,
sedangkan perubahan kimia sifatnya tetap. Pada umumnya, perubahan fisika
hanya mengalami perubahan wujud disertai perubahan energi. Perubahan
kimia tidak hanya mengalami perubahan wujud, tetapi juga perubahan zat.
C. Langkah-langkah Kegiatan
1. Prediksi (Predict)
Disediakan lilin, korek api, kertas, dan kawat.
Prediksikan perubahan yang terjadi pada ketiga bahan tersebut jika
masing-masing bahan diberi perlakuan berikut.
a. Lilin dinyalakan dan dibiarkan beberapa saat.
b. Korek api dinyalakan, kemudian dipadamkan.
c. Kawat dibakar kemudian didinginkan.
Catat prediksimu pada tabel berikut!
Tabel Prediksi
Kepala Batang Korek
Lilin Kawat
api
Jenis
Selam
Perubaha Selama Sesudah Selama Sesudah Sesudah
a
n Dinyalaka Dipadamka Dinyalaka Dipadamka Didinginka
Dibaka
n n n n n
r
Warna
Wujud
Zat baru
2. Observasi (Observe)
a. Alat dan Bahan
1) Lilin
2) Korek Api
3) Kawat
4) Tempat lilin
50
b. Petunjuk Kerja
1) Nyalakan sebuah lilin, biarkan beberapa saat dan amati perubaan
yang terjadi. Catat pengamatanmu pada tabel observasi!
Tabel Observasi
Kepala Batang Korek
Lilin Kawat
api
Jenis
Selam
Perubaha Selama Sesudah Selama Sesudah Sesudah
a
n Dinyalaka Dipadamka Dinyalaka Dipadamka Didinginka
Dibaka
n n n n n
r
Warna
Wujud
Zat baru
51
3. Penjelasan (Explain)
a. Bandingkan hasil prediksimu dengan hasil observasi! Adakah
persamaan antara prediksimu dengan hasil observasi?
b. Jika ada perbedaan antara prediksimu dengan hasil observasi, sebutkan
dan jelaskan mengapa terjadi perbedaan tersebut!
c. Sebutkan percobaan yang menunjukkan adanya perubahan wujud zat
dan percobaan yang tidak menunjukkan perubahan wujud zat!
d. Sebutkan percobaan yang menunjukkan terbentuknya zat baru dan
percobaan yang tidak membentuk zat baru!
e. Berdasarkan hasil observasi, sebutkan percobaan yang mengalami
perubahan kimia dan perubahan fisika!
f. Seandainya diberikan data-data sebagai berikut.
1. nasi membusuk 4. singkong menjadi tape
2. es meleleh 5. kapur barus menyublim
3. kertas terbakar
Kelompokkan data-data tersebut ke dalam perubahan kimia dan
perubahan fisika!
g. Simpulkan pengertian perubahan kimia dan perubahan fisika
berdasarkan observasi yang telah dilakukan!
Tabel Penjelasan
Nomor Soal Jawaban
a
b
c
d
e
f
g
52
Lampiran 11
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK SIKLUS II
A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu mengidentifikasi ciri-ciri reaksi kimia melalui percobaan
sederhana dengan metode Probex (Predict-Observe-Explain).
B. Pengantar Materi
Reaksi kimia adalah perubahan kimia dari zat-zat yang bereaksi (reaktan)
dengan zat-zat hasil reaksi (produk). Setiap reaksi kimia selalu menghasilkan
zat baru yang memiliki sifat baru pula. Ketika reaksi kimia sedang
berlangsung, maka akan terjadi beberapa perubahan-perubahan yang
menyertainya dan dapat kita amati secara langsung.
C. Langkah-langkah Kegiatan
1. Prediksi (Predict)
Disediakan setengah gelar air dan batu kapur.
Prediksikan beberapa perubahan yang terjadi pada gelas yang berisi air
tersebut, jika batu kapur/gamping dimasukkan ke dalamnya.
Tabel Prediksi
Air dalam gelas
Jenis pengamatan Sebelum batu kapur Setelah batu kapur
dimasukkan dimasukkan
Warna
Suhu
Ada tidaknya endapan
Ada tidaknya uap air
2. Observasi (Observe)
a. Alat dan Bahan
1) Gelas
2) Air
3) Batu kapur
4) Termometer
b. Petunjuk Kerja
1) Masukkan setengah gelas air ke dalam sebuah gelas kimia.
2) Secara perlahan, masukkan batu kapur ke dalam gelas yang telah
terisi air tersebut.
3) Amati dan catat perubahan-perubahan yang terjadi setelah batu
kapur dimasukkan ke dalam gelas.
½ gelas air Batu kapur Larutan air kapur
air
53
Tabel Penjelasan
Nomo
Jawaban
r Soal
a
b
c
d
e
f
g
54
Lampiran 12
LEMBAR KERJA SIKLUS III
A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi
kecepatan reaksi kimia melalui percobaan sederhana dengan metode Probex
(Predict-Observe-Explain).
B. Pengantar Materi
Reaksi kimia ada yang berlangsung dengan cepat dan ada pula yang lambat.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kecepatan suatu reaksi kimia.
C. Langkah-langkah Kegiatan
1. Prediksi (Predict)
Prediksikan beberapa percobaan berikut, manakah yang lebih cepat larut
dan jelaskan faktor yang mempengaruhinya!
a. Sesendok gula dalam segelas air panas atau sesendok gula dalam
segelas air dingin.
b. Sesendok pasir dalam segelas air atau sesendok tanah dalam segelas
air.
c. Sesendok gula dalam segelas air atau tiga sendok gula dalam segelas
air.
d. Sesendok garam dalam setengah gelas air atau sesendok garam dalam
segelas air.
Catat prediksimu pada tabel berikut!
Tabel Prediksi
Nomor Faktor yang
Percobaan yang lebih mudah larut
Percobaan Mempengaruhi
a
b
c
d
2. Observasi (Observe)
a. Alat dan Bahan
1) Gelas kimia 5) Garam
2) Sendok 6) Tanah
3) Pengaduk 7) Pasir
4) Gula pasir
b. Petunjuk Kerja
1) Ambil dua buah gelas kimia, gelas pertama diisi dengan air panas
dan gelas kedua diisi dengan air biasa dengan volume yang sama.
Masukkan ke dalam masing-masing gelas, sesendok gula pasir,
aduk dengan kecepatan dan waktu yang sama (30 detik).
Bandingkan, percobaan mana yang lebih mudah larut. Catat hasil
pengamatanmu pada tabel pengamatan!
55
Gula pasir
Gula pasir
I II
2) Isi air ke dalam dua buah gelas kimia dengan volume yang sama.
Masukkan ke dalam gelas pertama sesendok pasir, dan gelas ke dua
sesendok tanah. Aduk kedua larutan dengan kecepatan dan waktu
pengadukan yang sama (30 detik). Bandingkan, percobaan mana
yang lebih mudah larut. Catat hasil pengamatanmu pada tabel
pengamatan!
Pasir Tanah
Air Air
I II
3) Sediakan dua buah gelas kimia. Isi air ke dalam masing-masing
gelas dengan volume yang sama. Masukkan sesendok gula pasir ke
dalam gelas pertama dan tiga sendok gula pasir ke dalam gelas
kimia ke dua. Aduk kedua larutan dengan kecepatan dan waktu
pengadukan yang sama (30 detik). Bandingkan, percobaan mana
yang lebih mudah larut. Catat hasil pengamatanmu pada tabel
pengamatan!
1 Sendok Gula Pasir 3 sendok gula pasir
Air Air
I II
4) Ambil dua buah gelas kimia. Isi air ke dalam gelas pertama sampai
volume air penuh, sedangkan gelas ke dua diisi air dengan volume
setengah gelas. Masukkan sesendok garam ke dalam masing-
masing gelas. Aduk kedua larutan dengan kecepatan dan waktu
pengadukan yang sama (30 detik). Bandingkan, percobaan mana
yang lebih mudah larut. Catat hasil pengamatanmu pada tabel
pengamatan!
Garam Garam
Air Air
I II
56
Tabel Pengamatan
Nomor Faktor yang
Percobaan yang lebih mudah larut
Percobaan mempengaruhi
1)
2)
3)
4)
3. Penjelasan (Explain)
a. Bandingkan hasil prediksimu dengan hasil observasi! Adakah
persamaan antara prediksimu dengan hasil observasi?
b. Jika ada perbedaan antara prediksimu dengan hasil observasi, sebutkan
dan jelaskan mengapa terjadi perbedaan tersebut!
c. Jelaskan menurut pendapatmu, apakah kecepatan pengadukan juga ikut
mempengaruhi kecepatan suatu reaksi kimia! Mengapa demikian?
d. Kelompokkan zat yang merupakan pelarut dan zat yang terlarut
berdasarkan percobaan yang telah dilakukan!
e. Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, simpulkan faktor-faktor
yang mempengaruhi kecepatan reaksi kimia suatu zat!
Tabel Penjelasan
Nomor Soal Jawaban
a
b
c
d
e
57
Lampiran 13
LEMBAR EVALUASI SIKLUS I
Mata Pelajaran : IPA
Konsep : Perubahan Zat
Sub Konsep : Perubahan Fisika dan Kimia
Kelas/Semester : VII/2
Waktu : 10 Menit
Nama :…………………………….
Kelas :…………………………….
Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d jawaban yang paling tepat!
1. Berikut ini merupakan sifat fisik suatu zat, kecuali….
A. kelenturan c. keasaman
B. kekerasan d. daya hantar listrik
2. Sifat fisik yang dapat dilihat secara langsung oleh indra kita adalah….
1. penguapan zat c. melarutkan zat
2. kekerasan zat d. pemanasan zat
3. Ciri suatu materi yang dapat diamati dengan mengubah zat secara fisik
misalnya….
a. wujud zat c. bau zat
b. warna zat d. daya hantar zat
4. Ciri-ciri suatu zat yang berhubungan dengan terbentuknya zat baru disebut
sifat….
a. zat c. alam
b. kimia d. fisika
5. Perhatikan peristiwa berikut.
(1) Ketela menjadi singkong (3) Besi berkarat
(2) Es mencair (4)
Lilin dibakar
Berdasarkan data tersebut, yang termasuk perubahan fisika adalah nomor….
a. (1) dan (2)
c. (1)
dan (3)
b. (2) dan (3)
d. (2)
dan (4)
6. Fermentasi atau peragian merupakan contoh dari perubahan….
a. kimia c. volume
b. wujud d. fisika
7. Perubahan zat yang bersifat tetap, yaitu….
a. pelapukan c. pembekuan
b. perubahan warna d. penguapan
8. Perubahan fisika bersifat irreversibel, artinya….
a. tetap c. stabil
b. kontinu d. sementara
9. Berikut ini yang tidak termasuk perubahan kimia adalah….
a. nasi yang membusuk c. kertas dibakar
b. kedelai menjadi tempe d. air membeku
10. Beras yang ditumbuk halus menjadi tepung merupakan contoh perubahan….
a. fisika c. kimia
58
b. wujud d. volume
59
Lampiran 14
LEMBAR EVALUASI SIKLUS II
Nama :…………………………….
Kelas :…………………………….
Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d jawaban yang paling tepat!
1. Berikut ini yang merupakan sifat kimia dari logam tembaga adalah….
a. warnanya kuning kecoklatan c. mudah dibengkokkan
b. dapat bereaksi dengan oksigen d. mudah menghantarkan arus
listrik
2. Berikut ini yang merupakan contoh reaksi kimia adalah….
a. bensin menguap c. fotosintesis
b. besi melebur d. gula larut dalam air
3. Zat-zat yang merupakan hasil reaksi disebut….
a. reaktan c. katalis
b. produk d. input
4. Belerang yang dibakar oleh gas oksigen akan menghasilkan gas belerang
dioksida. Zat yang bertindak sebagai pereaksi adalah….
a. belerang saja c. belerang dioksida
b. belerang dan oksigen d. oksigen dan belerang dioksida
5. Reaksi dua zat atau lebih yang bergabung dengan zat lain disebut reaksi….
a. netralisasi c. penggabungan
b. penguraian d. oksidasi
6. Campuran pasir dan kerikil dapat dipisahkan berdasarkan sifat fisik….
a. warna c. titik didih
b. ukuran partikel d. berat jenis
7. Berikut ini merupakan ciri-ciri reaksi kimia, kecuali…
a. timbulnya endapan c. perubahan warna
b. perubahan suhu d. selalu timbul gas
8. Endapan pada suatu reaksi kimia terjadi karena adanya hasil reaksi berupa….
a. gas c. zat padat
b. zat cair d. koloid
9. Reaksi kimia yang ditandai dengan perubahan warna terjadi pada….
a. warna besi menjadi merah setelah dilapisi cat
b. warna buah apel menjadi coklat setelah dikupas
c. jeruk diperas menghasilkan air jeruk berwarna kuning
d. warna pelangi di langit
10. Reaksi kimia yang bersifat menyerap kalor disebut reaksi…
a. eksoterm c. oksidasi
b. endoterm d. peleburan
60
Lampiran 15
LEMBAR EVALUASI SIKLUS III
Nama :…………………………….
Kelas :…………………………….
Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d jawaban yang paling tepat!
7. Berikut ini kegiatan yang tidak perlu dilakukan untuk mempercepat pelarutan
suatu zat padat ke dalam air adalah….
a. mempercepat pengadukan c. menambah zat padat
b. menaikkan suhu air d. menambah volume air
8. Gas yang terdapat dalam minuman bersoda sehingga menimbulkan rasa segar
adalah….
a. karbondioksida c. karbonmonoksida
b. oksigen d. hydrogen
9. Proses penjernihan air yang kotor dilakukan berdasarkan prinsip….
a. pengendapan c. perbedaan ukuran partikel
b. kenaikan suhu d. penambahan volume
10. Gas yang digunakan untuk menghambat api jika terjadi kebakaran adalah…
a. oksigen c. nitrogen
b. hidrogen d. karbondioksida