Anda di halaman 1dari 13

GEOGRAFI INDUSTRI

"FAKTOR- FAKTOR INDUSTRI YANG MENENTUKAN BERKEMBANG TIDAKNYA


SUATU INDUSTRI"

Dosen Pengampu :

Drs. Walbiden Lumbantoruan, M.Si.

Kelompok : 3

Cahaya Melani 3183331011

Febrianti Ronauli Manalu 3182131010

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2021
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas berkat dan karunia
yang diberikannya sehingga tugas makalah ini dapat kami selesaikan tepat waktu. Disini kami
mengucapkan rasa terima kasih kepada Bapak Drs. Walbiden Lumbantoruan, M.Si. selaku dosen
pengampu mata kuliah ini, yang telah memberikan tugas ini kepada kami guna untuk
meningkatkan ilmu pengetahuan dan keterampilan. Tak lupa juga kami ucapkan terima kasih
kepada seluruh pihak yang terlibat dalam pembuatan tugas ini, sehingga dapat terselesaikan.

Kami sangat menyadari bahwa Makalah yang telah kami kerjakan ini jauh dari kata
sempurna, dan mungkin masih banyak terdapat kesalahan didalamnya. Oleh sebab itu, kami
sangat mengharapkan kritik dan sarannya agar makalah dan tugas-tugas selanjutnya dapat
dikerjakan lebih baik lagi. Dan jika terdapat kesalahan dalam penulisan Laporan ini, kami
meminta maaf yang sebesar-besarnya.

Akhir kata semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua kedepannya.

Medan, Februari 2021

Kelompok 3

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar..................................................................................................................i

Daftar Isi.............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1

1.1 Latar Belakang...............................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................2

1.3 Tujuan Penulisan...........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................3

2.1 Faktor intern..................................................................................................................3

2.2 Faktor ekstern................................................................................................................5

BAB III PENUTUP...........................................................................................................8

3.1 Kesimpulan....................................................................................................................8

3.2 Saran..............................................................................................................................8

Daftar Pustaka...................................................................................................................9

ii
BAB I

PENDAHLUAN

1.1 Latar Belakang

Industri merupakan salah satu bagian penting dalam suatu pembangunan ekonomi dan
kemajuan suatu negara. Industri sendiri perlu di kembangkan dalam suatu negara,
pengembangannya sendiri haruslah seimbang dan juga terpau dengan melibatkan peran serta
masyarakat secar aktif dalam usaha mendayagunakan secara optimal seluruh sumber daya alam,
sumber daya manusia yang tersedia. Pembangunan industri merupakan pembangunan ekonomi
jangka panjang untuk mencapai struktur ekonomi yang seimbang.
Pada umumnya industri sendiri dalam perkembangannya sangat berhubungan dengan
kesejahtraan atau kemakmuran suatu masyarakat. Oleh karena itu masyarakat maupun
pemerintah dalam suatu negara sebaik mungkin atau sebisa mungkin harus dapat
mengembangkan suatu industri agar nantinya dapat meningkatkan pendapatan masayrakat yang
kemudian dapat memberikan kesejahtraan terhadap masyrakat dan akan mengurangi tingkat
kemiskinan yang ada dalam suatu negara tersebut. dan biasanya industri yang ada di daerah
perkotaan pada suatu negara adalah industri besar dan industri menengah, yang mana industri ini
lebih di perhatikan oleh pemerintah mengingat pajak dan pendapatan dari industri ini cukup
besar. Sedangkan untuk industri yang kecil dan industri rumah tangga umumnya terdapat di
daerah pedesaan. Industri yang ada di pedesaan ini pada umumnya memberikan peluang kepada
masyarakat untuk bekerja di luar usaha tani, industri kecil ini juga di perhatikan oleh pemerintah
akan tetapi tidak sefokus pada industri menengah dan industri besar.industri yang ada di di
pedesaan dapat di jadikan oleh masyarakt sebagai usaha pokok maupun usaha sampingan dalam
memanfaatkan waktu luang seterlah bekerja di sektor lain maupun jasa.
Dan pada umumnya sektor industri umumnya tumbuh dan berkembang jauh lebih pesat
daripada sektor pertanian, oleh karena itu peranan sektor industri dalam perekonomian suatu
negara lambat laun akan menjadi sangat penting. Sektor industri nasional yang didukung oleh
sektor pertanian, industri kecil dan industri rumah tangga kini menjadi perhatian di era global.

1
Akan tetapi dalam perkembangan industri itu di pengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor
tersebut akan mempengaruhi berkembang atau tidaknya industri tersebut.

Berawal dari latar belakang di atas kelompok kami mencoba untuk memaparkan materi
tentang faktor-faktor industri yang dapat mempengaruhi berkembang atau tidaknya sebuah
industri.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa saja faktor intern industri yang mempengaruhi berkembang atau tidaknya sebuah kegiatan
industri?

2. Apa saja faktor ekstern industri yang mempengaruhi berkembang atau tidaknya sebuah
kegiatan industri?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Mengetahui apa saja faktor intern industri yang mempengaruhi berkembang atau tidaknya
sebuah kegiatan industri.

2. Mengetahui apa saja faktor ekstern industri yang mempengaruhi berkembang atau tidaknya
sebuah kegiatan industri.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Faktor-Faktor intern Penentu Industri

Faktor intern merupakan faktor yang berasal dari dalam kawasan industri sendiri yang dapat
berpengaruh terhadap cepat atau lambatnya perkembangan kawasan industri, faktor tersebut
antara lain :
1) Sumber Daya Alam (Modal), Adanya sumber daya alam sebagai bahan baku utama industri.
Jika kita akan memproduksi sebuah barang kita memerlukan bahan baku. Bahan baku industri
sering diambil dari sumber daya alam yang ada. Misalkan : Dalam memproduksi sebuah jaket
atau baju, industri pakaian memerlukan bahan baku industri yaitu kain. Kain dibuat dari tanaman
kapas yang dijadikan benang. Lalu dipintal menjadi kain untuk dijadikan baju atau jaket.

2) Sumber Daya Manusia dan Mesin, Adanya sumber daya manusia dan mesin sebagai faktor
pendukung utama kegiatan industri. Hal ini untuk mempercepat kegiatan industri. Dalam
kegiatan industri perlu ada kemampuan atau usaha manusia berupa jasmani maupun rohani yang
digunakan untuk meningkatkan guna suatu barang yang diproduksi.

3) Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Negara Indonesia harus belajar dari negara lain yang
sudah maju, bagaimana mereka bisa maju dalam penguasaan IPTEK nya juga harus ada
pendidikan yang tinggi, setelah itu Pemerintah Indonesia memberi langkah atau rencana untuk
memajukan Negara Indonesia di penguasaan IPTEK. Jika Negara Indonesia sudah menguasai
IPTEK, maka industri Negara Indonesia menjadi Industri yang sangat maju.

4. Keadaan Politik, Sosial dan Budaya, Dalam perkembangan industri di Negara Indonesia
terlebih dahulu mengetahui keadaan politik, sosial dan budaya. Jika keadaan tersebut di Negara
Indonesia berjalan dengan baik, maka perkembangan industri juga akan berjalan dengan baik.
Sebaliknya, jika keadaan politik, sosial dan budaya tidal berjalan dengan baik, maka
perkembangan industri di Negara Indonesia tidak berjalan dengan baik.

5) Faktor Lokasi, yang dimaksud faktor lokasi dalam hal ini adalah letak suatu industri dalam
suatu daerah tertentu, letak ini sangat berpengaruh terhadap minat investor, mengingat dalam

3
kegiatan industrinya para investor akan membutuhkan kemudahan, yang menyangkut faktor
lokasi meliputi jarak kawasan industri dari berbagai sarana di perkotaan seperti dari pelabuhan
laut, Bandar udara, pusat pemerintahan, bebas banjir, bebas macet, terdapat akses jalan menuju
jalan utama yang menghubungkan kota-kota besar, dan lokasi kawasan industri berada dalam
daerah industri sesuai Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW).

6) Permodalan, permodalan merupakan salah satu faktor penting bagi perkembangan industri,
dengan modal yang cukup maka pembangunan kawasan industri dapat berjalan dengan lancar,
hal ini adalah sesuatu yang wajar karena membangun suatu kawasan indusri memerlukan
investasi yang sangat besar , mulai dari pembebasan tanah, pembangunan sarana dan prasarana
serta fasilitas, dan operasionalnya. Semua itu harus di tanggung sendiri oleh pengembang
kawasan industri, tanpa adanya bantuan dari pemerintah. Sehingga bagi perusahaan kawasan
industri hal ini merupakan sesuatu yang sangat berat, sehingga diperlukan adanya fasilitas
pendanaan dari perbankan dengan memberikan insentif bagi perusahaan kawasan industri,
fasilitas ini dapat berupa kemudahan bagi perusahaan kawasan industri untuk meminta dana
pinjaman. Apabila fasilitas ini diberikan akan membantu meringankan beban pengembang
kawasan industri dalam memenuhi kebutuhan dana untuk pembangunan dan pengembangan
kawasan industri guna menciptakan kawasan industri yang lengkap dan dapat memenuhi
kebutuhan yang diperlukan oleh investor dalam menjalankan kegiatan industrinya.

7) Kelengkapan Fasilitas, kelengkapan fasilitas dalam kawasan industri, sangat berpengaruh


terhadap perkembangan kawasan industri, kawasan industri yang menyediakan fasilitas yang
lengkap akan menjadi daya tarik bagi investor untuk masuk ke dalam kawasan industri tersebut,
sehingga pemasaran kawasan industri menjadi mudah dan kawasan industri akan cepat
berkembang dengan dapat terjualnya kavling-kavling industri dan tersewanya bangunan siap
pakai yang disediakan di dalam kawasan industri.

Fasilitas standar yang harus disediakan oleh suatu kawasan industri telah diatur dalam Keppres
Tentang Kawasan Industri maupun Kepmen Tentang Izin Usaha Kawasan Industri.

8) Promosi, selain dari faktor lokasi, permodalan, dan kelengkapan fasilitas, yang tak kalah
penting bagi perkembangan kawasan industri adalah faktor promosi, keberadaan suatu kawasan
industri tidak akan diketahui atau dikenal dikalangan investor apabila tidak dilakukan upaya
promosi, promosi di sini dilakukan dengan tujuan memperkenalkan keberadaan kawasan industri

4
dan sekaligus upaya menarik investor agar mau menanamkan modalnya di dalam kawasan
industri. Mengingat suatu kawasan industri diperuntukkan bagi perusahaan PMA maupun
PMDN, maka dalam berpromosi , kawasan industri melakukan tidak hanya pada tingkat nasional
melainkan juga tingkat internasional. Dengan demikian dalam hal promosi ini juga memerlukan
biaya yang tidak sedikit, menggingat sebagian besar promosi kawasan industri di lakukan sendiri
oleh perusahaan kawasan industri, kalaupun ada bantuan promosi dari pemerintah sifatnya hanya
merupakan sampingan dan biasanya bukan tujuan utama untuk mempromosikan kawasan
industri tetapi lebih mempromosikan potensi suatu daerah secara umum, meskipun apabila ada
investor masuk suatu kawasan industri, dalam jangka panjang yang diuntungkan adalah
pemerintah khususnya pemerintah daerah dimana kawasan industri berada.

2.2 Faktor- faktor ekstern penentu industri

1. Iklim Investasi, Kawasan industri dalam perkembangannya sangat dipengaruhi oleh


iklim investasi, hal ini dapat dimaklumi bahwa suatu kawasan industri tidak akan dapat
beroperasi kalau tidak ada investor yang mau membangun pabrik di dalam kawasan industri.
Dengan demikian berkembangnya kawasan industri juga terkait dengan minat para investor
tertarik menanamkan modalnya di suatu daerah dimana kawasan industri dibangun. Sedangkan
minat investor untuk mau menanamkan modal di suatu wilayah atau daerah tergantung dengan
baik tidaknya iklim investasi di daerah/wilayah tersebut. Iklim investasi di katakan baik atau
kondusif apabila para calon investor dapat merealisasikan investasinya di suatu daerah dapat
berjalan dengan lancar tanpa adanya hambatan-hambatan yang berarti yang meliputi kurun
waktu mulai dari proses perizinan sampai dengan operasional usahanya dan kelangsungan hidup
usahanya sehingga tujuan utama sejak awal melakukan investasi untuk mencari keuntungan
dapat tercapai.

Menurut Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) ada lima kendala yang
mengakibatkan iklim investasi di Indonesia belum kondusif.
Pertama, soal proses perizinan, proses perizinan invetasi di Indonesia dinilai sangat lama dan
berbeli-belit. Langkah yang diusulkan BKPM mengatasi lamanya proses perizinan ini adalah
menghapus semua perizinan atau tetap memberlakukan izin tetapi ada pihak yang di tunjuk

5
menjadi penanggung jawab. Untuk perizinan di daerah, pemerintah pusat harus menetapkan
batas waktunya, jika tidak tepat waktu pemerintah pusat harus segera mengambilnya.
Hambatan kedua adalah tidak adanya rules of law. Penyelesaian tatanan hukum ini sangatlah
penting dalam menciptakan iklim investasi.
Ketiga, masalah pemutusan hubungan kerja. Harus ada terobosan riil untuk implementasi
Undang-Undang N. 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan. Bagi BPKM, kondisi-kondisi ini
mesti dilaksanakan. Dalam konteks ketenagakerjaan, jika tidak segera memberikan terobosan riil
berupa safeguard unuk memberikan rasa aman, investor dalam maupun luar negeri bisa angkat
kaki. Jangankan untuk menarik investor, investor lama pun bisa kabur.
Keempat, masalah infrastruktur , infrastruktur di Indonesia sudah berada pada titik nadir dan
sangat sulit. Infrastruktur kita tidak terletak pada pasar, sehingga tidak terjadi distribusi investasi
yang sehat.
Kelima adalah masalah insentif, undang-undang investasi tahun 1967 jelas sekali ditunjukkan
aturan insentifnya kepada daerah yang menggalakkan ekspor dan usaha strategis. Namun, setelah
tahun 1984, sebagian besar hasil bumi di Indonesia diproses di singapura terlebih dahulu,
sebelum didistribusikan ke semua Negara.
2. Dukungan Pemerintah, Secara teknis kawasan industri lebih terintegrasi dan tertata apabila
dibandingkan lokasi di luar kawasan industri. Hal ini tentunya lebih berpotensi untuk menarik
minat investor. Namun untuk mengajak investor masuk ke suatu kawasan industri bukan sesuatu
yang mudah. Faktor yang mempengaruhinya di antaranya harga tanah di dalam kawasan industri
umumnya lebih mahal dibanding diluar, sehingga dapat mengakibatkan biaya yang tinggi. Oleh
karena itu, untuk mendorong pengembangan kawasan industri Pemerintah harus memberikan
dukungan. Dukungan dari Pemerintah tersebut dapat berupa stimulan yang diberikan kepada
Pengembang/Pengusaha kawasan industri maupun kepada investor yang berlokasi di dalam
kawasan industri.

Stimulan itu dapat berupa insentif Pajak Bumi bangunan (PBB) atau dukungan biaya
pembangunan dan perawatan infrastruktur, serta kemudahan-kemudahan dalam perizinan seperti
pelayanan satu atap dan lain-lain yang membedakan dengan melakukan investasi dengan
membangun pabrik di luar kawasan industri.

6
Pemerintah harus membantu dengan cara mengharuskan para pengusaha yang telah
memperoleh izin investasi untuk membangun pabriknya di dalam kawasan industri. Apabila ini
bisa dijalankan secara konsisten akan membawa keuntungan bagi Pemerintah sendiri terutama
dalam penataan rencana tata ruang yang serasi serta mengamankan aspek-aspek pencemaran
lingkungan seoptimal mungkin. Sedangkan bagi pengelola kawasan industri hal ini juga sangat
penting mengingat yang bersangkutan terkait dengan prinsip-prinsip bisnis di dalam membangun
kawasan industrinya. Apabila pemerintah tidak membantu dengan cara membiarkan pabrik-
pabrik dibangun di areal luar kawasan industri, maka upaya-upaya pengelolaan kawasan industri
menjadi terganggu dan pada giliranya akan membuat kawasan industri tidak berkembang
sebagaimana yang diharapkan.

3. Ketersediaan Prasarana Umum, Pengeluaran Pemerintah dapat dibedakan menjadi


pengeluaran rutin dan pengeluaran investasi Pemerintah atau pembangunan. Pengeluaran rutin
adalah pengeluaran Pemerintah untuk membiayai administrasi pemerintah, pengurusan harta
benda negara seperti memperbaiki jalan lama, memelihara gedung pemerintah dan sebagainya
dan membiayai tersedianya fasilitas sosial untuk keperluan penduduk. Sedangkan pengeluaran
investasi adalah pengeluaran yang akan menambah modal sosial masyarakat yaitu barang-barang
modal yang akan digunakan oleh masyarakat seperti jalan-jalan, pelabuhan dan jaringan jalan
kereta api di dalam negara tersebut.

Kegagalan suatu daerah untuk menarik modal ke daerahnya seringkali bukan disebabkan
oleh terbatasnya pasar atau kekurangan bahan mentah maupun tenaga kerja, tetapi karena
kekurangan berbagai jenis prasarana yang tersedia di daerah tersebut. Faslitas pelabuhan dan
pengangkutan yang kurang memadai, buruknya jaringan pengangkutan, dan kurang sempurnanya
keadaan komunikasi seringkali menyebabkan penanam modal enggan untuk mengekploiter
modalnya disuatu daerah. Ketiadaan prasarana mempertinggi resiko atau kemungkinan
kegagalan usaha tersebut. Berarti, industrialisasi daerah tidak mungkin tercapai apabila
pemerintah gagal untuk menyediakan prasarana yang cukup memadai.

7
8
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Industri adalah suatu bidang atau kegiatan ekonomi yang berkaitan dengan pengolahan bahan
baku atau pembuatan barang jadi di pabrik dengan menggunakan keterampilan dan tenaga kerja
dan penggunaan alat-alat di bidang pengolahan hasil bumi, dan distribusinya sebagai kegiatan
utama. Menurut schneider (1993) industri merupakan jaringan yang helainya menjangkau hampir
setiap aspek masyarakat, kebudayaan, dan kepribadian. Industri juga merupakan sebuah faktor
penting dalam membentuk masalah-masalah sosial yang kompleks.Apabila ini bisa dijalankan a
konsisten akan membawa keuntungan bagi Pemerintah sendiri terutama dalam penataan rencana
tata ruang yang serasi serta mengamankan aspek-aspek pencemaran lingkungan seoptimal
mungkin. Sedangkan bagi pengelola kawasan industri hal ini juga sangat penting mengingat
yang bersangkutan terkait dengan prinsip-prinsip bisnis di dalam membangun kawasan
industrinya. Apabila pemerintah tidak membantu dengan cara membiarkan pabrik-pabrik
dibangun di areal luar kawasan industri, maka upaya-upaya pengelolaan kawasan industri
menjadi terganggu dan pada giliranya akan membuat kawasan industri tidak berkembang
sebagaimana yang diharapkan.

3.2 SARAN

Makalah ini jauh dari kata sempurna jadi kami sangat meminta masukan ataupun saran bagi
pembaca ataupun dosen pengampu agar makalah yang kami buat dapat dikatakan sempurna dan
berguna bagi kami begitu juga bagi para pembaca.

9
DAFTAR PUSTAKA

Realisasi Investasi, Kompas, 22 Januari 2006


(http://www.definisi-pengertian.com/2015/05/faktor-mempengaruhi-perkembangan-kawasan-
industri.html Dikutip Pada tanggal 25 Februari 2021)
Arsyad, Lincolin. 2004. Industri Ekonomi Pembangunan. Yogyakarta: STIE YKPN
Dumairy. 1996. Perkembangan Industri Indonesia. Jakarta: Erlangga.

10

Anda mungkin juga menyukai