2
2
STRATEGI PELAKSANAAN
I. Proses Keperawatan
A. Kondisi Pasien :
DS:
1. Klien mengatakan, “Tidak ada mendengar suara, ataupun melihat bayangan yang
tidak-tidak
DO:
1. Klien tampak mengibas telinga seperti ada bisikan dan klien sering berludah
sembarangan
2. Sering melamun
3. Klien sering diam tidak mau diajak bicara
Baik pak, bagaimana kalau kita berbincang-bincang tentang mengontrol suara yang
membisikan bapak dengan cara menghardik?
b. Waktu
Bagaimana kalau waktunya 15 menit pak?
c. Tempat
bapak ingin kita bicara dimana? Bagaimana kalau kita duduk di depan pak?
B. Kerja
“pak bagaimana isi pendengaran yang membisikan bapak? Berapa kali pak dalam sehari?
Waktunya muncul kapan pak, apakah siang atau malam pak? Biasanya suaranya muncul
pada saat apa pak? Bagaimana perasaan bapak pada saat mendengar suara itu pak?
“Baik pak untuk hari ini saya akan mengajarkan bapak mengontrol halusinasi dengan cara
menghardik, saya contohkan terlebih dulu ya pak?
“Kalau bapak mendengar suara bisikan itu muncul, bapak tutup telinga dengan tangan
kemudian bapak bilang pergi sana-pergi sana kamu suara palsu kamu tidak nyata”
“bapak bisa mempraktekkan seperti saya tadi?
“waah bagus bapak sudah pandai dalam mempraktekkan cara menghardik”
“Seperti itu ya pak, ketika bapak mendengar suara bisikan bisa lakukan cara yang tadi bisa
di ulang melakukannya pak?”
C. Terminasi
1. Evaluasi perasaan pasien setelah berbincang-bincang:
“Bagaimana pak persaannya setelah kita berbincang-bincang cara mengontrol halusinasi
dengan menghardik?
2. Evaluasi kemampuan klien
“Bapak coba sekali lagi praktekkan seperti tadi? waaah bagus bapak sudah bisa
melakukkannya”
3. Rencana tindak lanjut
“Mari kita masukkan dalam jadwal kegiatan harian bapak yaa tentang mengontrol
halusinasi dengan cara menghardik”
4. Kontrak untuk pertemuan yang akan datang
a. Topik
Baik pak, bagaimana kalau kita berbincang-bincang lagi besok tentang masalah
mengontrol halusinasi dengan cara menghardik?
d. Waktu
Bagaimana kalau waktunya 15 menit pak?
e. Tempat
Bapak ingin kita bicara dimana? Bagaimana kalau kita duduk di sini lagi pak?