Askep HT Dodik PKM
Askep HT Dodik PKM
DENGAN HIPERTENSI
Dosen Pembimbing : Mumpuni,SST.,M.Psi
Oleh :
DODIK PRAYOGO
201204022
Laporan kasus sebagai tugas Stase Keluarga Program Studi Profesi Ners STIKES Pemkab
Jombang.
NIM : 201204022
Telah dikonsulkan dan direvisi sebagai laporan kasus Stase Keluarga Program Studi
Hari :
Tanggal :
Jombang,
Dodik prayogo
Yunita Karyawati, S.Kep, Ns.,
NIM. 201204022
NIK. :
Laporan Pendahuluan
A. Konsep Keluarga
1. Pengertian Keluarga
3. Tipe keluarga
Mubarak (2011) membagi tipe keluarga menjadi :
a. Secara Tradisional Secara tradisional keluarga dikelompokkan menjadi 2
yaitu :
1) Keluarga Inti (Nuclear Family) adalah keluarga yang hanya terdiri ayah,
ibu dan anak yang diperoleh dari keturunannya atau adopsi atau
keduanya.
2) Keluarga Besar (Extended Family) adalah keluarga inti ditambah anggota
keluarga lain yang masih mempunyai hubungan darah ( kakek- nenek,
paman-bibi)
b. Secara modern
1) Tradisional Nuclear Keluarga inti (ayah, ibu dan anak) tinggal dalam satu
rumah ditetapkan oleh sanksi-sanksi legal dalam suatu ikatan perkawinan,
satu atau keduanya dapat bekerja di luar rumah.
2) Reconstituted Nuclear : Pembentukan baru dari keluarga inti melalui
perkawinan kembali suami/istri, tinggal dalam pembentukan satu rumah
dengan anak- anaknya, baik itu bawaan dari perkawinan lama maupun
hasil dari perkawinan baru, satu/keduanya dapat bekerja di luar rumah.
3) Niddle Age/Aging Couple : Suami sebagai pencari uang, istri di
rumah/kedua-duanya bekerja di rumah, anak-anak sudah meninggalkan
rumah karena sekolah/perkawinan/ meniti karier.
4) Dyadic Nuclear : Suami istri yang sudah berumur dan tidak mempunyai
anak yang keduanya atau salah satu bekerja di luar rumah.
5) Single Parent : Satu orang tua sebagai akibat perceraian atau kematian
pasangannya dan anak-anaknya dapat tinggal di rumah atau di luar rumah.
6) Dual Carrier Yaitu suami istri atau keduanya orang karier dan tanpa
anak.
7) Commuter Married : Suami istri atau keduanya orang karier dan tinggal
terpisah pada jarak tertentu. Keduanya saling mencari pada waktu-waktu
tertentu.
8) Single Adult : Wanita atau pria dewasa yang tinggal sendiri dengan tidak
adanya keinginan untuk kawin.
9) Three Generation Yaitu tiga generasi atau lebih tinggal dalam satu rumah.
10) Institusional Yaitu anak-anak atau orang-orang dewasa tinggal dalam
suatu panti- panti. 1
11) Comunal Yaitu satu rumah terdiri dari dua atau lebih pasangan yang
monogami dengan anak-anaknya dan bersama-sama dalam penyediaan
fasilitas.
12) Group Marriage Yaitu satu perumahan terdiri dari orang tua dan
keturunannya di dalam satu kesatuan keluarga dan tiap individu adalah
kawin dengan yang lain dan semua adalah orang tua dari anak-anak.
13) ) Unmaried Parent and Child Yaitu ibu dan anak dimana perkawinan
tidak dikehendaki, anaknya diadopsi.
14) Cohibing Couple Yaitu dua orang atau satu pasangan yang tinggal
bersama tanpa kawin.
15) Gay and Lesbian Family Yaitu keluarga yang dibentuk oleh pasangan
yang berjenis kelamin sama.
4. StrukturKeluarga
Struktur peran yang menjelaskan peran masing-masing anggota keluarga
secara formal maupun informal baik di keluarga atau masyarakat.
a. Nilai atau norma keluarga menjelaskan nilai atau norma yang dipelajari
dan dianut oleh keluarga yang berhubungan dengankesehatan.
b. Pola komunikasi keluarga menjelaskan bagaimana cara keluarga
berkomunikasi, siapa pengambil keputusan utama, dan bagaimana peran
anggota keluarga dalam menciptakan komunikasi. Perlu dijelaskan hal-hal
apa saja yang juga memengaruhi komunikasi keluarga.
c. Struktur kekuatan keluarga menjelaskan kemampuan keluarga untuk
memengaruhi dan mengendalikan anggota keluarga untuk mengubah
perilaku yang berhubungan dengan kesehatan.
d. Patrilineal adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara
sedarah dalam beberapa generasi dimana hubungan itu disusun melalui
jalur garisayah.
e. Matilineal adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah
dalam beberapa generasi dimana hubungan itu disusun melalui jalur
garisibu.
f. Patrilokal adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga
sedarahsuami.
g. Matrilokal adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga
sedarahistri.
h. Keluarga kawinan adalah hubungan suami istri sebagai dasar pembinaan
keluarga, dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluarga
karena adanya hubungan dengan suami atau istri (Suprajitno, 2004).
5. Fungsi keluarga.
Terdapat beberapa fungsi keluarga menurut Friedman (1998) yaitu :
a. Fungsi Afektif (The Affective Function) adalah fungsi keluarga yang
utama untuk mengajarkan segala sesuatu untuk mempersiapkan anggota
keluarga berhubungan dengan orang lain. Fungsi ini dibutuhkan untuk
perkembangan individu dan psikososial anggotakeluarga.
Menurut (Medika, 2019) hipertensi dipengaruhi 2 faktor yaitu tidak dapat diubah
dan dapat diubah :
1) Faktor yang tidak dapat diubah antara lain :
a. Usia
Crowin (2000) dalam Wijaya & Putri (2013), menyebutkan bahwa sebagian besar
gejala klinis timbul :
a. Nyeri kepala saat terjaga, kadang – kadang disertai mual dan muntah akibat
peningkatan tekana intracranial
b. Penglihatan kabur akibat kerusakan retina akibat hipertensi
c. Ayunan langkah yang tidak mantap karena kerusakan susunan saraf pusat,
d. Nokturia karena peningkatan aliran darah ginjal dan filtrasi glomerolus.
e. Edama dependen dan pembengkakan akibat peningkatan tekanan kapiler
6. Pemeriksaan Penunjang
a. Hemoglobin / hematokrit : mengkaji hubungan dari sel-sel terhadap volume
cairan (viskositas) dan dapat mengindikasikan faktor-faktor resiko seperti
hipokoagulabilitas, anemia.
b. BUN / kreatinin : memberikan informasi tentang perfusi/fungsi ginjal.
c. Glukosa : Hiperglikemia (diabetes melitus adalah pencetus hipertensi) dapat
diakibatkan oleh peningkatan kadar katekolamin (meningkatkan hipertensi).
d. Kalium serum : hipokalemia dapat mengindikasikan adanya aldosteron
utama (penyebab) atau menjadi efek samping terapi diuretik.
e. Kalsium serum : peningkatan kadar kalsium serum dapat meningkatkan
hipertensi.
f. Kolesterol dan trigeliserida serum : peningkatan kadar dapat
mengindikasikan pencetus untuk/adanya pembentukan plak ateromatosa
(efek kardiofaskuler)
g. Kadar aldosteron urin dan serum : untuk menguji aldosteronisme primer
(penyebab).
h. Foto dada : dapat menunjukkan obstruksi kalsifikasi pada area katub; deposit
pada dan/ EKG atau takik aorta; perbesaran jantung
i. EKG: dapat menunjukkan perbesaran jantung, pola regangan, gangguan
konduksi. Catatan : Luas, peninggian gelombang P adalah salah satu tanda
dini penyakit jantung hipertensi.
(Anonim, 2013).
7. Penatalaksanaan
1) Nonfarmakologis
Perubahan gaya hidup (olah raga, berhenti merokok dan konsumsi
alcohol, diet rendah garam dan lemak)
Hindari stress
Kurangi berat badan
2) Farmakologis
18
PENGKAJIAN KEPERAWATAN KELUARGA
AnalisisMasalahKesehatanINDIVIDU :
C. STRUKTUR KELUARGA
XX
19
Genogram
Keterangan :
: pasien
: meninggal
: laki-laki
: perempuan
: tinggal serumah
D. FUNGSI KELUARGA x
Fungsi Afektif : Berfungsi Tdk Berfungsi
Fungsi Sosial : x Berfungsi Tdk Berfungsi
Fungsi Ekonomi : x Baik Kurang Baik
E. POLA KOPING KELUARGA
Mekanisme koping : x Efektif Tidak Efektif
Stressor yg dihadapi keluarga : keluarga bingung menghadapi pasien yang sering makan makanan yang asin dan
berlemak (olahan ayam, daging dan bersantan) secara sembunyi sembunyi meskipun sudah dilarang karena takut
tensinya naik. Jika tensinya naik pasien biasanya mengeluh pusing dan susah tidur
Apakah keluarga mengetahui penyebab masalah kesehatan yang dialami anggota dalam keluarganya: tidak, karena kurangnya informasi
4) Apakah keluarga mengetahui tanda dan gejala masalah kesehatan yang dialami anggota dalam keluarganya :
ya, pusing dan jika ditensi tekanannya tinggi
5) Apakah keluarga mengetahui akibat masalah kesehatan yang dialami anggota dalam keluarganya bila tidak diobati/dirawat
: tidak karena kurangnya informasi
6) Pada siapa keluarga biasa menggali informasi tentang masalah kesehatan yang dialami anggota keluarganya:
Keluarga, cucunya yang beda rumah
Kader Tenaga kesehatan, yaitu mantri sekitar
7) Keyakinan keluarga tentang masalah kesehatan yang dialami anggota
keluarganya: Perlu berobat ke fasilitas yankes
8) Apakah keluarga melakukan upaya peningkatan kesehatan yang dialami anggota keluarganya secara aktif : (bagaimana bentuk
tindakan upaya peningkatan kesehatan),
Ya, jelaskan : mengurangi takaran garam di masakan , mengurangi makanan berminyak
9) Apakah keluarga mengetahui kebutuhan pengobatan masalah kesehatan yang dialami yang dialami anggota keluarganya
: Ya, Jelaskan : keluarga mengatakan biasanya pasien minum captopril 25mg tiap merasa pusing, jika tidak kunjung berkurang maka
dibawa ke faskes terdekat
10) Apakah keluarga dapat melakukan cara merawat anggota keluarga dengan masalah kesehatan yang dialaminya: Ya, jelaskan obat
yang diresepkan harus diminum sesuai resep, tenangkan pikiran, istirahat cukup, kurangi garam dan makanan berlemak
11) Apakah keluarga dapat melakukan pencegahan masalah kesehatan yang dialami anggota keluarganya: Ya, jelaskan obat yang diresepkan
harus diminum sesuai resep, tenangkan pikiran, istirahat cukup, kurangi garam dan makanan berlemak
12) Apakah keluarga mampu memelihara atau memodifikasi lingkungan yang mendukung kesehatan anggota keluarga yang
mengalami masalah kesehatan :
Ya, jelaskan : pencahayaan rumah dan sampah sudah di buang pada tempatnya
13) Apakah keluarga mampu menggali dan memanfaatka nsumber di masyarakat untuk mengatasi masalah kesehatan anggota keluarganya: Ya,
jelaskan : jika terdapat keluhan kesehatan keluarga selalu membawa keluarga yang sakit ke faskes terdekat
KEMANDIRIAN KELUARGA
Kriteria :
1. Menerima petugas puskesmas Kemandirian I : Jika memenuhi kriteria 1&2
2. Menerima yankes sesuai rencana Kemandirian II : jika memenuhi kriteria 1 s.d 5
3. Menyatakan masalah kesehatan secara benar
Kemandirian III : jika memenuhi kriteria 1 s.d 6
4. Memanfaatkan faskes sesuai anjuran
5. Melaksanakan perawatan sederhana sesuai anjuran Kemandirian IV : Jika memenuhi kriteria 1 s.d 7
6. Melaksanakan tindakan pencegahan secara aktif
7. Melaksanakan tindakan promotif secara aktif
Kategori :
Kemandirian I Kemandirian II √
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan
Laboratorium
GDP/2JPP/acak - - -
Asam Urat - - -
Cholesterol - - -
Hb - - -
ANALISA DATA
No Data Etiologi Problem
1. Ds : Perilaku gaya hidup Perilaku kesehatan
keluarga bingung tidak sehat cenderung beresiko
menghadapi pasien
yang sering makan
makanan yang asin
dan berlemak
(olahan ayam,
daging dan
bersantan) secara
sembunyi sembunyi
meskipun sudah
dilarang
pasien mengatakan
pusing dan nyeri
daerah tengkuk
Do :
Keluarga
mengatakan jika
sakit dibawa ke
faskes terdekat
2. Ds : pasien Agen pencedera Nyeri akut
mengatakan pusing, fisiologis
sakit daerah tengkuk
P : nyeri
Q : seperti ditimpa
benda berat
R : tengkuk
S:2
T : saat istirahat dan
beraktivitas
Do :
Susah tidur
TD : 160/100mmHg
N : 90 x/mnt
RR : 20 x/mnt
Skoring Masalah Keperawatan Keluarga:Nyeri Akut
Kriteria SKOR Bobot Hasil Pembenaran
SIFAT MASALAH 3/3 x 1 = 1 Setiap tekanan darah Tn.C tinggi,
Tn.C merasakan pusing (nyeri
Wellness 3 dibagian tengkuk)
Aktual 3 1
Resiko 2
Potensial 1
KEMUNGKINAN MASALAH 2/2 x 2 = 2 Harapan keluarga terhadap
kesembuhan Tn.C dari pusing
DAPAT DIUBAH (nyeri dibagian tengkuk) yang
Mudah 2 dapat disebab kan karena Tn.C
sering makan makanan olahan
Sebagian 1 2 ayam, daging dan bersantan secara
Tidak dapat 0 sembunyi-sembunyi
total skor : 5
Skoring Masalah Keperawatan Keluarga:Perilaku Kesehatan Cenderung Beresiko
Kriteria SKOR Bobot Hasil Pembenaran
SIFAT MASALAH 3/3 x 1 = 1 Setiap tekanan darah Tn.C tinggi,
karena sering makan makanan
Wellness 3 olahan ayam, daging dan
Aktual 3 1 bersantan secara sembunyi-
sembunyi
Resiko 2
Potensial 1
KEMUNGKINAN MASALAH 1/2 x 2 = 1 Keluarga mengatakan meskipun
makanan keluarga sudah
DAPAT DIUBAH disamakan dengan pantangan
Mudah 2 Tn.C jika bosan/tidak kadang-
kadang membeli makanan diluar
Sebagian 1 2
Tidak dapat 0
POTENSIAL MASALAH YANG 2/3 x 1 = 2/3 Potensial masalah Tn.C terhadap
ketidakpatuhan cukup dapat di
DAPAT DICEGAH ubah.
Tinggi 3
Cukup 2 1
Rendah 1
MENONJOLNYA MASALAH 2/2 x 1 = 1 Keluarga mengatakan jika Tn.C
merasakan nyeri itu sudah biasa,
Segera 2 hanya perlu minum captopril
Tak perlu 1 1 25mg dan tidak perlu ditangani
Tak dirasakan 0
2
total skor : 3
3
25
INTERVENSI
SLKI SIKI
No Diagnosa
Definisi Kriteria Definisi Intervensi
1. Nyeri akut Tingkat nyeri Keluhan nyeri menurun Manajemen nyeri Observasi
Definisi : pengalaman Kesulitan tidur menurun Definisi :
Amati lokasi, karakteristik,
sensorik atau Frekuensi nadi membaik mengidentifikasi dan
durasi frekuensi, kualitas,
emosional yang Tekanan darah membaik mengelola pengalaman
intensitas nyeri
berkaitan dengan sensorik atauemosional
keruskan jaringan yang berkaitan dengan Identifikasi skala nyeri
aktual atau fungsional, kerusakan jaringan atau
Identifkasi faktor yang
dengan onset fungsional dengan onset
memperberat dan
mendadak atau lambat mendadak atau lambat
memperingan nyeri
dan berintensitas dan berintensitas ringan
ringan hingga berat hingga berat dan Identifikasi pengaruh nyeri
dan konstan. konstan. pada kualitas hidup
Terapeutik
Berikan terapi
nonfarmakologis untuk
mengurangi nyeri (kompres
hangat)
Fasilitasi istirahat tidur
Pertimbangkan jenis dan
sumber nyeri dalam
pemilihan strategi meredakan
nyeri
Edukasi
Ajarkan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Jelaskan strategi meredakan
nyeri
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian
antihipertensi
2. Perilaku Perilaku kesehatan Kemampuan tindakan Promosi perilaku Observasi
Definisi : kemampuan pencegahan masalah upaya kesehatan Amati perilaku upaya
kesehatan
dalam mengubah gaya kesehatan meningkat Definisi :meningkatkan kesehatan yang dapat
cenderung hidup/ perilaku untuk Kemampuan peningkatan perubahan perilaku ditingkatkan
memperbaiki status kesehatan meningkat penderita/klein agar Terapeutik
beresiko
kesehatan memiliki kemampuan Orientasi pelayanan
dan kemauan yang kesehatan yang dapat
kondusif bagi kesehatan dimanfaatkan
secara menyeluruh baik Edukasi
bagi lingkungan maupun Anjurkan makan sayur dan
masyarakat sekitarnya. buah setiap hari
Anjrkan melakukan aktivitas
fisik setiap hari
Anjurkan tidak merokok
IMPLEMENTASI
No Diagnosa Tanggal Implementasi Evaluasi TTD
1. Nyeri akut 19-02-2021 Mengobservasi lokasi, karakteristik, S : pasien mengatakan masih pusing dan
durasi frekuensi, kualitas, intensitas nyeri nyeri tengkuk, P : nyeri, Q : seperti ditimpa
Hasil : benda berat, R : tengkuk, S : 2, T : saat
P : nyeri, Q : seperti ditimpa benda berat, istirahat dan beraktivitas
R : tengkuk, S : 2, T : saat istirahat dan O:
beraktivitas Susah tidur
Mencari tau faktor yang memperberat dan TD : 160/100mmHg
memperingan nyeri N : 90 x/mnt
Hasil : jika mengkonsumsi makanan yang A : nyeri akut teratasi sebagian
asin dan berminyak sakit daerah tengkuk P : intervensi dilanjutkan dirumah
sering kambuh
Mengidentifikasi lokasi, karakteristik,
melihat pengaruh nyeri pada kualitas durasi frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
hidup
Mengidentifikasi pengaruh nyeri pada
Hasil : aktivitas sehari-hari jadi terhambat
kualitas hidup
Monitor efek samping penggunaan
Memonitor efek samping penggunaan
antihipertensi
antihipertensi
Hasil : tidak ada
Memberikan terapi nonfarmakologis
Berikan terapi nonfarmakologis untuk
untuk mengurangi nyeri (kompres
mengurangi nyeri (kompres hangat)
hangat)
Hasil : pasien bersedia dilakukan tindakan
Fasilitasi istirahat tidur Fasilitasi istirahat tidur
Hasil : pasien tidur ±7 jam/hari
Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Hasil : pasien bersedia melakukan
tindakan
Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu
nyeri
Hasil : pasien bersedia mendengarkan
(penyebab hipertensi karena penyempitan
pembuluh darah sehingga menyebabkan
tekanan vaskuler ke serebral meningkat
serta kebutuhan O2 dan nutrisi di otak
berkurang)
Jelaskan strategi meredakan nyeri
Hasil : menggunakan kompres hangat
Kolaborasi pemberian antihipertensi
Contoh :
Membayangkan hal-hal yang indah
Membaca buku, Koran sesuai yang di sukai
Mendengarkan musik, radio, dan lain-lain
2. Relaksasi
Teknik relaksasi:
a. Menarik nafas dalam
b. Keluarkan perlahan-lahan dan rasakan
c. Nafas beberapa kali dengan irama yang normal
d. Ulangi nafas dalam dengan konsentrasi pikiran
e. Setelah rileks, nafas pelan
3. Stimulasi Kulit
Strategi penghilang nyeri tanpa obat yang sederhana, yaitu dengan menggosok kulit. Masase adalah stimulasi kutaneus tubuh
secara umum, sering dipusatkan pada punggung dan bahu. Masase dapat membuat pasien lebih nyaman karena masase membuat