Anda di halaman 1dari 35

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

DENGAN HIPERTENSI
Dosen Pembimbing : Mumpuni,SST.,M.Psi

Oleh :
DODIK PRAYOGO
201204022

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PEMKAB JOMBANG


PROGRAM STUDI PROFESI NERS
TAHUN 2020/2021
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan kasus sebagai tugas Stase Keluarga Program Studi Profesi Ners STIKES Pemkab

Jombang.

Nama : Dodik prayogo

NIM : 201204022

Telah dikonsulkan dan direvisi sebagai laporan kasus Stase Keluarga Program Studi

Profesi Ners STIKES Pemkab Jombang pada :

Hari :
Tanggal :

Jombang,

Pembimbing Lahan Mahasiswa

Dodik prayogo
Yunita Karyawati, S.Kep, Ns.,
NIM. 201204022
NIK. :
Laporan Pendahuluan

A. Konsep Keluarga
1. Pengertian Keluarga

Keluarga merupakan sekumpulan orang yang dihubungkan oleh perkawinan,


adopsi dan kelahiran yang bertujuan menciptakan dan mempertahankan budaya
yang umum, meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional, dan sosial
dari individu-individu yang ada didalamnya terlihat dari pola interaksi yang
saling ketergantungan untuk mencapai tujuan bersama (Friedman, 2012).
2. Tahap dan Tugas PerkembanganKeluarga
Tugas Perkembangan Keluarga (Friedman, 2018).
No. Tahap Perkembangan Tugas Perkembangan Utama

a. Keluarga Baru 1) Membentuk pernikahan yang memuaskan


Menikah bagisatu samalain
2) Berhubungan dengan sanak saudara secara
harmonis
3) Perencanaan keluarga (keputusan
tentang menjadi orangtua)
b. Childbearing Family, 1) Tahap II Membentuk keluarga muda sebagai
Setelah Anak Lahir suatu unit yang stabil (menggabungkan bayi
yang baru kedalamkeluarga).
2) Memperbaiki hubungan setelah terjadinya
konflik mengenai tugas perkembangan dan
kebutuhan berbagai anggotakeluarga.
3) Mempertahankan hubungan pernikahanyang
memuaskan.
4) Memperluas hubungan dengan keluarga besar
dengan menambah peran menjadi orangtua
dan menjadi kakek/nenek.
c. Keluarga dengan anak 1) Memenuhi kebutuhan anggota keluarga
usia pra-sekolah seperti rumah, ruang, privasi, dan keamanan
yang mamadai.
2) Mensosialisasikananak.
3) Mengintegrasikan anak kecil sebagai anggota
keluarga baru sementara tetap memenuhi
kebutuhan anaklain
4) Mempertahankan kebutuhan yang sehat
didalamkeluarga
d. Keluarga dengan anak 1) Menyosialisasikan anak-anak, termasuk
usia sekolah meningkatkan prestasi sekolah dan membantu
hubungan anak-anak yang sehat dengan
teman sebaya.
2) Mempertahankan hubungan pernikahan yang
memuaskan.
3) Memenuhi kebutuhan kesehatan fisik anggota
keluarga
e. Keluarga dengan 1) Menyeimbangkan kebebasan dengan
remaja tanggung jawab pada saat anak remaja telah
dewasa dan semakinotonomi.
2) Memfokuskan kembali hubunganpernikahan.
3) Berkomunikasi secara terbuka antara orang tua
dananak
f. Keluarga melepaskan 1) Memperluas lingkaran keluarga terhadap
anak dewasamuda anak dewasa muda, termasuk memasukkan
anggota keluarga baru yang berasal dari
pernikahan anak-anaknya.
2) Melanjutkan untuk memperbarui dan
menyesuaikan kembali hubunganpernikahan.
3) Membantu orangtua suami dan istri yang
sudah menua dansakit.
g. Orang tua paruh- 1) Tahap VII Menyediakan lingkungan
baya (keluarga usia yang meningkatkankesehatan.
pertengahan) 2) Mempertahankan kepuasan dan
hubunganyangbermakna antara orangtua yang
telah menua dan anakmereka.
3) Memperkuat hubungan pernikahan
h. Keluarga dalam 1) Tahap VIII Mempertahankan penataan hidup
tahun terakhir yangmemuaskan
(keluarga usia tua) 2) Menyesuaikan terhadap penghasilan
yang berkurang
3) Mempertahankan hubunganpernikahan
4) Menyesuaikan terhadap kehilanganpasangan
5) Mempertahankan ikatan keluargaantargenerasi
6) Melanjutkan untuk merasionalisasi
kehilangan keberadaan anggota keluarga
(peninjauan dan integrasikehidupan)

3. Tipe keluarga
Mubarak (2011) membagi tipe keluarga menjadi :
a. Secara Tradisional Secara tradisional keluarga dikelompokkan menjadi 2
yaitu :
1) Keluarga Inti (Nuclear Family) adalah keluarga yang hanya terdiri ayah,
ibu dan anak yang diperoleh dari keturunannya atau adopsi atau
keduanya.
2) Keluarga Besar (Extended Family) adalah keluarga inti ditambah anggota
keluarga lain yang masih mempunyai hubungan darah ( kakek- nenek,
paman-bibi)
b. Secara modern
1) Tradisional Nuclear Keluarga inti (ayah, ibu dan anak) tinggal dalam satu
rumah ditetapkan oleh sanksi-sanksi legal dalam suatu ikatan perkawinan,
satu atau keduanya dapat bekerja di luar rumah.
2) Reconstituted Nuclear : Pembentukan baru dari keluarga inti melalui
perkawinan kembali suami/istri, tinggal dalam pembentukan satu rumah
dengan anak- anaknya, baik itu bawaan dari perkawinan lama maupun
hasil dari perkawinan baru, satu/keduanya dapat bekerja di luar rumah.
3) Niddle Age/Aging Couple : Suami sebagai pencari uang, istri di
rumah/kedua-duanya bekerja di rumah, anak-anak sudah meninggalkan
rumah karena sekolah/perkawinan/ meniti karier.
4) Dyadic Nuclear : Suami istri yang sudah berumur dan tidak mempunyai
anak yang keduanya atau salah satu bekerja di luar rumah.
5) Single Parent : Satu orang tua sebagai akibat perceraian atau kematian
pasangannya dan anak-anaknya dapat tinggal di rumah atau di luar rumah.
6) Dual Carrier Yaitu suami istri atau keduanya orang karier dan tanpa
anak.
7) Commuter Married : Suami istri atau keduanya orang karier dan tinggal
terpisah pada jarak tertentu. Keduanya saling mencari pada waktu-waktu
tertentu.
8) Single Adult : Wanita atau pria dewasa yang tinggal sendiri dengan tidak
adanya keinginan untuk kawin.
9) Three Generation Yaitu tiga generasi atau lebih tinggal dalam satu rumah.
10) Institusional Yaitu anak-anak atau orang-orang dewasa tinggal dalam
suatu panti- panti. 1
11) Comunal Yaitu satu rumah terdiri dari dua atau lebih pasangan yang
monogami dengan anak-anaknya dan bersama-sama dalam penyediaan
fasilitas.
12) Group Marriage Yaitu satu perumahan terdiri dari orang tua dan
keturunannya di dalam satu kesatuan keluarga dan tiap individu adalah
kawin dengan yang lain dan semua adalah orang tua dari anak-anak.
13) ) Unmaried Parent and Child Yaitu ibu dan anak dimana perkawinan
tidak dikehendaki, anaknya diadopsi.
14) Cohibing Couple Yaitu dua orang atau satu pasangan yang tinggal
bersama tanpa kawin.
15) Gay and Lesbian Family Yaitu keluarga yang dibentuk oleh pasangan
yang berjenis kelamin sama.

4. StrukturKeluarga
Struktur peran yang menjelaskan peran masing-masing anggota keluarga
secara formal maupun informal baik di keluarga atau masyarakat.
a. Nilai atau norma keluarga menjelaskan nilai atau norma yang dipelajari
dan dianut oleh keluarga yang berhubungan dengankesehatan.
b. Pola komunikasi keluarga menjelaskan bagaimana cara keluarga
berkomunikasi, siapa pengambil keputusan utama, dan bagaimana peran
anggota keluarga dalam menciptakan komunikasi. Perlu dijelaskan hal-hal
apa saja yang juga memengaruhi komunikasi keluarga.
c. Struktur kekuatan keluarga menjelaskan kemampuan keluarga untuk
memengaruhi dan mengendalikan anggota keluarga untuk mengubah
perilaku yang berhubungan dengan kesehatan.
d. Patrilineal adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara
sedarah dalam beberapa generasi dimana hubungan itu disusun melalui
jalur garisayah.
e. Matilineal adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah
dalam beberapa generasi dimana hubungan itu disusun melalui jalur
garisibu.
f. Patrilokal adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga
sedarahsuami.
g. Matrilokal adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga
sedarahistri.
h. Keluarga kawinan adalah hubungan suami istri sebagai dasar pembinaan
keluarga, dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluarga
karena adanya hubungan dengan suami atau istri (Suprajitno, 2004).
5. Fungsi keluarga.
Terdapat beberapa fungsi keluarga menurut Friedman (1998) yaitu :
a. Fungsi Afektif (The Affective Function) adalah fungsi keluarga yang
utama untuk mengajarkan segala sesuatu untuk mempersiapkan anggota
keluarga berhubungan dengan orang lain. Fungsi ini dibutuhkan untuk
perkembangan individu dan psikososial anggotakeluarga.

b. Fungsi Sosialisasi dan tempat bersosialisasi (Socialization and social


placement function) adalah fungsi mengembangkan dan melatih anak
untuk berkehidupan sosial sebelum meninggalkan rumah untuk
berhubungan dengan orang lain diluarrumah.
c. Fungsi Reproduksi (The Reproductive Function) adalah fungsi untuk
mempertahankan generasi dan menjaga kelangsungankeluarga.
d. Fungsi Ekonomi (The Economic Function), yaitu keluarga berfungsi untuk
memenuhi kebutuhan keluarga secara ekonomi dan tempat untuk
mengembangkan kemampuan individu meningkatkan penghasilan untuk
memenuhi kebutuhankeluarga.
e. Fungsi Perawatan/Pemeliharaan Kesehatan (The Health Care Function),
yaitu fungsi untuk mempertahankan keadaan kesehatan anggota keluarga
agar tetap memiliki produktivitas tinggi. Fungsi ini dikembangkan
menjadi tugas keluarga dibidangkesehatan.
6. Tugas Keluarga Di BidangKesehatan
Sesuai dengan fungsi pemeliharaan kesehatan, keluarga memiliki tugas di
bidang kesehatan menurut Friedman (2003), yaitu :
a. Mengenal masalah kesehatan keluarga yaitu anggota keluarga perlu
mengenal keadaan kesehatan dan perubahan-perubahan yang dialami
anggota keluarga jika menyadari adanya perubahan keluarga, perlu dicatat
kapan terjadinya perubahan yang terjadi dan seberapa besar
perubahannya.
b. Memutuskan tindakan kesehatan yang tepat bagi keluarga yaitu upaya
keluarga untuk mencari pertolongan yang tepat yang sesuai dengan
keadaan keluarga. Tindakan kesehatan yang dilakukan oleh keluarga
diharapkan tepat agar masalah kesehatan dapat berkurang atauteratasi.
c. Merawat anggota keluarga yang sakit adalah dimana keluarga telah
mengambil tindakan yang tepat dan benar namun keluarga memiliki
keterbatasan. Oleh karena itu, anggota keluarga yang sakit perlu
perawatan lanjutan yang dapat dilakukan di pelayanan kesehatan atau di
rumah jika keluarga telah memiliki kemampuan melakukan tindakan
pertolonganpertama.
d. Memodifikasi lingkungan keluarga untuk menjamin kesehatan keluarga.
Hal ini diperlukan untuk menunjang perawatan anggota keluarga
yangsakit.
e. Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan di sekitarnya bagi keluarga.
Hal ini diperlukan untuk mengetahui seberapa jauh tingkat keparahan
penyakit atau keberhasilan suatu tindakan kesehatan yang telah dilakukan
olehkeluarga.
f.
B. Konsep Hipertensi
1. Definisi

Hipertensi merupakan suatu keadaan yang menyebabkan tekanan darah tinggi


secara terus-menerus dimana tekanan sistolik lebih dari 140 mmHg, tekanan
diastolik 90 mmHg atau lebih.Hipertensi atau penyakit darah tinggi merupakan
suatu keadaan peredaran darah meningkat secara kronis.Hal ini terjadi karena
jantung bekerja lebih cepat memompa darah untuk memenuhi kebutuhan
oksigen dan nutrisi di dalam tubuh (Koes Irianto, 2014).
2. Etiologi

Menurut (Kemenkes.RI, 2014), penyebab hipertensi dapat dikelompokan menjadi


dua yaitu:
1) Hipertensi Primer/Hipertensi Esensial

Hipertensi primer merupakan hipertensi yang penyebabnya tidak diketahui


(idiopatik), penyebab hipertensi ini dikatkan dengan faktor gaya hidup
seperti pola hidup kurang bergerak (inaktivitas) dan pola makan yang tinggi
natrium dan lemak.
2) Hipertensi Sekunder/Hipertensi Non Esensial

Hipertensi sekunder merupakan hipertensi yang diketahui penyebabnya.


Beberapa diantaranya disebabkan karena penyakit ginjaldan kelainan
hormonal atau pengaruh obat tertentu (misalnya pil KB).

3. Faktor – faktor resiko hipertensi

Menurut (Medika, 2019) hipertensi dipengaruhi 2 faktor yaitu tidak dapat diubah
dan dapat diubah :
1) Faktor yang tidak dapat diubah antara lain :
a. Usia

Hal tersebut disebabkan oleh perubahan struktur pembuluh darah


berupa penyempitan lumen dan menjadi kaku sehingga meningkatkan
tekanan darah.
b. Jenis Kelamin

Pria cenderung lebih banyak menderita hipertensidikarenakan gaya


hidup pria kurang sehat tetapi prevalensi hipertensi pada wanita
cenderung meningkat setelah memasuki usia menopause karena adanya
perubahan hormonal setelah menopause.
c. Keturunan (Genetik)

Resiko lebih tinggi pada orang dengan keluarga dekat dengan


riwayat hipertensi.Selain itu, faktor keturunan berkaitan dengan
metabolisme pengaturan garam (NaCl) dan renin membrane sel.
2) Faktor-faktor yang dapat diubah antara lain :
a. Obesitas

Obesitas dapat memicu munculnya hipertensi karena terganggunya


aliran darah.
b. Merokok

Rokok menyebabkan denyut jantung dan suplai oksigen ke otot


jantung mengalami peningkatan.
c. Konsumsi Alkohol dan Kafein Berlebih

Alkohol memicu terjadinya hipertensi akibat adanya peningkatan


kadar kortisol, peningkatan volume sel darah merah, dan pengentalan
darah yang mengakibatkan peningkatan tekanan darah. Sementara itu,
kafein diketahui dapat memacu kerja jantung lebih cepat.
d. Konsumsi Garam Berlebih

Garam (NaCl) mengandung natrium yang dapat menarik cairan di


luar sel agar tidak dikeluarkan sehingga terjadi penumpukan cairan
dalam tubuh
e. Stres

Individu dengan kecenderungan stres emosional merangsang


peningkatan hormone adrenalin dan memicu jantung berdetak lebih
kencang sehingga memicu peningkatan tekanan darah.
f. Keseimbanga Hormonal

Keseimbangan hormonal antara esterogen dan progesterone dapat


memengaruhi tekanan darah pada wanita.Gangguan keseimbangan
hormone ini sering terjadi pada penggunaan alat kontrasepsi hormonal
seperti pil KB.
4. Patofisiologi

hipertensi dimulai dengan adanya atherosklerosis yang merupakan bentuk dari


arterioklerosis (pengerasan arteri). Antherosklerosis ditandai oleh penimbunan
lemak yang progresif pada dinding arteri sehingga mengurangi volume aliran
darah ke jantung, karena sel-sel otot arteri tertimbun lemak kemudian
membentuk plak, maka terjadi penyempitan pada arteri dan penurunan elastisitas
arteri sehingga tidak dapat mengatur tekanan darah kemudian mengakibatkan
hipertensi.Kekakuan arteri dan kelambanan aliran darah menyebabkan beban
jantung bertambah berat yang dimanisfestasikan dalam bentuk hipertrofo
ventrikel kiri (HVK) dan gangguan fungsi diastolik karena gangguan relaksasi
ventrikel kiri sehingga mengakibatkan peningkatan tekanan darah dalam sistem
sirkulasi.(Hull, 1996; dalam Bustan 2007).
5. Manifestasi klinis

Crowin (2000) dalam Wijaya & Putri (2013), menyebutkan bahwa sebagian besar
gejala klinis timbul :
a. Nyeri kepala saat terjaga, kadang – kadang disertai mual dan muntah akibat
peningkatan tekana intracranial
b. Penglihatan kabur akibat kerusakan retina akibat hipertensi
c. Ayunan langkah yang tidak mantap karena kerusakan susunan saraf pusat,
d. Nokturia karena peningkatan aliran darah ginjal dan filtrasi glomerolus.
e. Edama dependen dan pembengkakan akibat peningkatan tekanan kapiler
6. Pemeriksaan Penunjang
a. Hemoglobin / hematokrit : mengkaji hubungan dari sel-sel terhadap volume
cairan (viskositas) dan dapat mengindikasikan faktor-faktor resiko seperti
hipokoagulabilitas, anemia.
b. BUN / kreatinin : memberikan informasi tentang perfusi/fungsi ginjal.
c. Glukosa : Hiperglikemia (diabetes melitus adalah pencetus hipertensi) dapat
diakibatkan oleh peningkatan kadar katekolamin (meningkatkan hipertensi).
d. Kalium serum : hipokalemia dapat mengindikasikan adanya aldosteron
utama (penyebab) atau menjadi efek samping terapi diuretik.
e. Kalsium serum : peningkatan kadar kalsium serum dapat meningkatkan
hipertensi.
f. Kolesterol dan trigeliserida serum : peningkatan kadar dapat
mengindikasikan pencetus untuk/adanya pembentukan plak ateromatosa
(efek kardiofaskuler)
g. Kadar aldosteron urin dan serum : untuk menguji aldosteronisme primer
(penyebab).
h. Foto dada : dapat menunjukkan obstruksi kalsifikasi pada area katub; deposit
pada dan/ EKG atau takik aorta; perbesaran jantung
i. EKG: dapat menunjukkan perbesaran jantung, pola regangan, gangguan
konduksi. Catatan : Luas, peninggian gelombang P adalah salah satu tanda
dini penyakit jantung hipertensi.

(Anonim, 2013).
7. Penatalaksanaan
1) Nonfarmakologis
 Perubahan gaya hidup (olah raga, berhenti merokok dan konsumsi
alcohol, diet rendah garam dan lemak)
 Hindari stress
 Kurangi berat badan
2) Farmakologis

 Diuretik seperti : tiazid, furosemia, spironokiktan,trriamteren,


anillorid.
- Hipertensi ringan dimulai dari dosis yang amat rendah (contoh
12,5 mgperhari).

- Hipertensi sedang, dosis maksimum 25 mg perhari

- Hipertensi berat, dosis 25-50 mg tiap tengahhari.

 Obat antiadrinergik seperti klonidin, guonabenz, guanfasin,


trimetafan, reserpin, guantidin, fentolamin prapanol, timololol
danlain-lain.

- Hipertensi ringan, diberikan pada permulaan 0,1 mg malamhari

- Hipertensi sedang diberikan dengan dosis


125mg per haridianokzid,nitropusid

- Hipertensi berat, dosis 250 mg dau kalisehari

 Vasodilator seperti hidralazin, minaksidil, dianoksid,nitropusid.

Pada hipertensi penggunaan dosis dibatasi sampai 300mg/hari.

 Inhibitor enzim pengubah angiotisin, seperti : kaptoril, Benezebril,


ramipril, enalapril, danlain-lain.
- Hipertensi seadng diberikan dengan dosis 2,5-10 m tiap
tengahhari/ 2 kali sehari.
- Hipertensi sedang diberikan dengan dosis 0,5 mg tab. Tiap hari /
2 kali sehari
- Hipertensi berat diberikan 6,2 mg tab tiap tengah hari/2
kalisehari.
 Antagonis saluran kalsium seperti :nifedemin,diltiazom,verapamil,
danlain-lain.
3) Hipertensi ringan diberikan dengan hasil 40-80 mg PO tiga kalli sehari.
4) Hipretensi sedang diberikan dengan dosis 30-120 mg tiap tengah hari.
5) Hipertensi berat diberiokan dengan dosis 120-200 mg tiap tengah hari. (Tom
Smith,1991)
8. Komplikasi

Menurut Wijaya & Putri (2013), sebagai berikut :


a. Gagal jantung dan penyakit jantung koroner. Pada penderita hipertensi, beban kerja
jantung akan meningkat,
b. Resiko stroke,
c. Gangguan filtrasi pada ginjal
d. Retinopati hipertensi dan dapat menimbulkan kebutaan.
9. WOC
Konsep asuhan keperawatan keluarga
Pengkajian
1. Identitas keluarga : Nama kepala keluarga dan anggota keluarga, alamat, jenis kelamin,
umur, pekerjaan, pendidikan dan genogram/silsilah keluarga. Pada pengkajian usia,
pekerjaan dan jenis kelamin untuk mengetahui resiko terjadinya hipertensi pada anggota
keluarga yang lain.
2. Status sosial ekonomi keluarga: dari ketidakmampuan keluarga membuat seseorang tidak
bisa mencukupi kebutuhan keluarga salahsatunya dalam mencari pertolongan kesehatan
di faskes (Padila, 2012).
3. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
1) Tahap perkembangan keluarga saat ini :(Gusti, 2013) Biasanya keluarga dengan
hipertensi terdapat pada tahap keluarga dengan anak dewasa (launcing canter
families), tahap keluarga usia pertengahan (middle age families), dan tahap keluarga
usia lanjut.
2) Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi :(PadilA, 2012) Biasanya
keluarga belum mampu memenuhi kebutuhan dan membantu pasien hipertensi dalam
mengatasi nyeri.
4. Fungsi perawatan
a) Kemampuan keluarga mengenal masalah : hasil dari penelitian syahrul Aminudin
hamid (2013) terdapat hubungan pengetahuan terhadap pencegahan hipertensi dengan
kejadian hipertensi.
b) Kemampuan keluarga membuat keputusan : hasil dari penelitian syahrul aminuddin
hamid (2013), menunjukan bahwa sikap keluarga terhadap pencegahan kejadian
hipertensi masih kurang, hal ini dikarenakan sikap yang kurang memperhatikan
kesehatan keluarga yang lainnya.
c) Kemampuan keluarga memberikan perawatan : hasil dari penelitian M. Isra (2017)
menyatakan dukungan keluarga sangat diperlukan terhadap pola perawatan pasien
dengan hipertensi dikarenakan perlunya pengawasan terhadap minum obat anti
hipertensi.
d) Kemampuan keluarga memodifikasi lingkungan : menurut hasil penelitian oleh Imran
Tumenggung (2013), menyatakan bahwa diperlukannya peran keluarga terhadap
perawatan pasien hipertensi yaitu dengan memodifikasi waktu, peralatan,
memodifikasi lingkungan maupun menolong pekerjaan pada saat penderita
mengalami stress.
e) Kemampuan keluarga memanfaat fasilitias kesehatan : menurut hasil penelitian dari
M. Isra (2017), menyatakan dukungan keluarga sangat erat kaitanya terhadap
penyembuhan penyakit hipertensi dengan cara mengontrol kesehatan penderita pada
pusat kesehatan terdekat.
5. Pemeriksaan Fisik
1) Keadaan Umum
a. Kaji tingkat kesadaran (GCS): kesadaran bisa compos mentis sampai mengalami
penurunan kesadaran, kehilangan sensasi
b. Mengkaji tanda-tanda vital Tanda-tanda vital biasanya melebihi batas normal.
2) Sistem Penginderaan (Penglihatan) :terdapat gangguan penglihatan seperti
penglihatan menurun, buta total, kehilangan daya lihat sebagian (kebutaan
monokuler), penglihatan ganda, (diplopia)/gangguan yang lain.
3) Sistem Penciuman : terdapat gangguan pada sistem penciuman, terdapat hambatan
jalan nafas.
4) Sistem Pernafasan : adanya batuk atau hambatan jalan nafas, suara nafas tredengar
ronki (aspirasi sekresi).
5) Sistem Kardiovaskular : nadi, frekuensi dapat bervariasi (karena ketidakstabilan
fungsi jantung atau kondisi jantung), perubahan EKG, adanya penyakit jantung
miocard infark.
6) Sistem Urinaria : terdapat perubahan sistem berkemih seperti inkontinensia.
7) Sistem Musculoskeletal : kaji kekuatan dan gangguan tonus otot, pada klien
Hipertensi didapat klien merasa kesulitan untuk melakukan aktivitas karena
kelemahan, kesemutan atau kebas.
Diagnose keperawatan
1. Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif
2. Deficit pengetahuan tentang manajemen hipertensi
3. Perilaku kesehatan cenderung beresiko
Perencanaan
SLKI SIKI
No Diagnose
Definisi Kriteria Definisi Intervensi
1. Manajemen Manajemen  Melakukan tindakan Dukungan Observasi
kesehatan untuk mengurangi koping keluarga  Identifikasi respon
kesehatan
Definisi : factor resiko Definisi : emosional terhadap
keluarga meningkat kondisi saat ini
kemampuan memfasilitasi
tidak efektif  Menerapan program  Identifikasi beban
mengatur dan peningkatan nilai-
perawatan meningkat prognosis secara
mengintegrasikan nilai minat dan
 Verbalisasi kesulitan psikologis
penanganan dalam menjalani tujuan dalam
 Identifikasi
masalah kesehatan program keluarga pemahaman tentang
dalam kehidupan perawatan/pengobatan kesesuaian antara
sehari-hari untuk menurun harapan pasien,
mencapai status keluarga, dan tenaka
kesehatan optimal. kesehatan
Terapeutik
 Dengarkan masalah,
perasaan, dan
pertanyaan keluarga
 Fasilitasi
pengungkapan
perasaan antara pasien
dan keluarga
 Fasilitasi anggota
keluarga dalam
mengidentifikasi dan
perencanaan jangka
panajng
 Fasilitasimemperoleh
pengetahuan,
keterampilan, dan
peralatan yang
diperlukan untuk
mempertahankan
keputusan perawatan
 Hargai dan dukung
mekanisme koping
adaptif yang
digunakan
Edukasi
 Informasikan
kemajuan pasien
secara berkala
 Informasikan fasilitas
perawatan yang
tersedia
Kolaborasi
 Rujuk untuk terapi
keluarga, bila perlu
17
2. Deficit Tingkat  Perilaku sesuai Edukasi Observasi
pengetahuan anjuran meningkat kesehatan  Identifikasi kesiapan
pengetahuan
Definisi :  Verbalisasi minat Definisi : dan kemampuan
tentang dalam belajar menerima informasi
kecukupan mengajarkan
manajemen meningkat  Identifikasi factor-
informasi kognitif pengelolaan
 Kemampuan faktor yang dapat
hipertensi yang berkaitan factor resiko
menjelaskan meningkatkan dan
dengan topik pengetahuan tentang penyakit dan menurunkan motivasi
tertentu. topik meningkat perilaku hidup perilaku hidup bersih
 Perilaku sesuai bersih dan sehat. dan sehat
pengetahuan Terapeutik
meningkat  Sediakan materi dan
 Pertanyaan tentang media pendidikan
masalah yang kesehatan
dihadapi menurun  Jadwalkan pendidikan
 Persepsi yang keliru kesehatan sesuai
tentang masalah kesepakatan
menurun  Beri kesempatan
bertanya
Edukasi
 Jelaskan factor resiko
yang dapat
mempengaruhi
kesehatan
 Ajarkan perilaku hidup
bersih dan sehat
 Ajarkan strategi yang
dapat digunakan untuk
meningkatkan perilaku
hidup bersih dan sehat
3. Perilaku Perilaku  Kemampuan tindakan Promosi Observasi
kesehatan pencegahan masalah perilaku upaya  Identifikasi perilaku
kesehatan
Definisi : kesehatan meningkat kesehatan upaya kesehatan yang
cenderung kemampuan dalam  Kemampuan Definisi dapat ditingkatkan
mengubah gaya peningkatan :meningkatkan Terapeutik
beresiko
hidup/ perilaku kesehatan meningkat perubahan  Orientasi pelayanan
untuk memperbaiki  Penerimaan terhadap perilaku kesehatan yang dapat
status kesehatan perubahan status penderita/klein dimanfaatkan
kesehatan meningkat agar memiliki Edukasi
kemampuan dan  Anjurkan makan
kemauan yang sayur dan buah setiap
kondusif bagi hari
kesehatan secara  Anjrkan melakukan
menyeluruh baik aktivitas fisik setiap
bagi lingkungan hari
maupun  Anjurkan tidak
masyarakat merokok di dalam
sekitarnya.

18
PENGKAJIAN KEPERAWATAN KELUARGA

NamaPuskesmas No. Register


Nama Perawat Tanggal Pengkajian 18 Februari 2021
A. DATA KELUARGA
Nama Kepala Keluarga Tn. C Bahasa sehari-hari Bahasa Jawa

Alamat Rumah & Telp Dsn.Gebang malang Yankesterdekat, Jarak 2 km

Pekerjaan Petani Alat transportasi Sepeda ontell

Agama & Suku Islam/Jawa Status KelasSosial Menengah Kebawah


DATA ANGGOTA KELUARGA
No Nama Hub Umur JK Suku Pendidika Pekerjaan Status Gizi (TB, TTV Status
dgn n Terakhir Saat Ini BB, BMI) (TD, N, S, P) Imunisasi
KK Dasar
1. Tn.C Pasien 66 th L Jawa SMP Petani BB :57kg, TB :1.5 cm, TD : 160/100mmHg Lengkap
BMI : 25,3 N : 90 x/mnt
S : 36,7 0C
RR : 20 x/mnt
2. Ny.F Istri 49 th P Jawa SMP Petani BB :61kg, TB :1.62 cm, TD : 110/80mmHg Lengkap
BMI : 23,2 N : 90 x/mnt
S : 36,5 0C
RR : 22 x/mnt
LANJUTAN

No Nama Alat Bantu/ Protesa Status Kesehatan Riwayat Penyakit/ Alergi


Saat ini
1. Tn. C Tidak ada Mengeluh pusing, sakit daerah tengkuk susah Hipertensi
tidur
2. Ny. F Tidak ada Sehat Tidak ada

AnalisisMasalahKesehatanINDIVIDU :

B. TAHAP DAN RIWAYAT PERKEMBANGAN KELUARGA


Tahap Perkembangan Klg Saat Ini Lansia

Tugas Perkembangan Keluarga : x Dapat dijalankan Tdk Dpt Dijalankan


Bila Tdk dijalankan, sebutkan :
. .. ... .. .. ... .. ... .. .. ... .. ... .. .. ... .. ... .. .. ... .. ... .. .. ... .. ... .. .. ... .. ... .. .. ... .. ... .. .. ... .. ... .. .. ...

C. STRUKTUR KELUARGA
XX

Pola Komunikasi : x Baik Disfungsional


Peran Dalam Keluarga : x Tdk Ada Masalah Ada Masalah
Nilai/Norma KLg : x Tdk ada konflik nilai Ada Konflik
Pengambilan keputusan dalam keluarga : anak dan menantu

19
Genogram

Keterangan :
: pasien
: meninggal
: laki-laki
: perempuan
: tinggal serumah

D. FUNGSI KELUARGA x
Fungsi Afektif : Berfungsi Tdk Berfungsi
Fungsi Sosial : x Berfungsi Tdk Berfungsi
Fungsi Ekonomi : x Baik Kurang Baik
E. POLA KOPING KELUARGA
Mekanisme koping : x Efektif Tidak Efektif
Stressor yg dihadapi keluarga : keluarga bingung menghadapi pasien yang sering makan makanan yang asin dan
berlemak (olahan ayam, daging dan bersantan) secara sembunyi sembunyi meskipun sudah dilarang karena takut
tensinya naik. Jika tensinya naik pasien biasanya mengeluh pusing dan susah tidur

DATA PENUNJANG KELUARGA


Rumah dan Sanitasi Lingkungan PHBS Di Rumah Tangga
Kondisi Rumah Jika ada Bunifas, Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan :
Type rumah : semi permanen
Lantai : tanah Jika ada bayi, Memberi ASI ekslusif : Ya
Kepemilikan rumah : sendiri jika ada balita, Menimbang balita tiap bln :
Ventilasi :
Baik (10-15% dari luas lantai): tidak Menggunakan air bersih untuk makan & minum:
Jendela setiap hari dibuka: ya Ya
PencahayaanRumah : Menggunakan air bersih untuk kebersihan diri:
Baik Ya
...........................................................................................
Saluran Buang Limbah : Mencuci tangan dengan air bersih & sabun :
Terbuka Tidak
...........................................................................................
Air Bersih : Melakukan pembuangan sampah pada tempatnya :
Sumber air bersih: sumur Ya
sebutkan..... ..........................................................................................
Kualitas air: kurang bersih Menjaga lingkungan rumah tampak bersih
Ya
Jamban Memenuhi Syarat : (observasi dan validasi) : keluarga menyapu 2xsehari, tempat
Kepemilikan jamban : ya membuang sampah di belakang rumah
Jenis jamban : cemplung Mengkonsumsi lauk dan pauk tiap hari :
Jarak septic tank dengan sumber air : kira-kira 10m Ya
Nasi dan lauk pauk seadanya
Menggunakan jamban sehat :
Tempat Sampah: Ya
Kepemilikan tempat sampah ;Ya ...........................................................................................
Jenis : Terbuka Memberantas jentik di rumah sekali seminggu :
Di belakang rumah Tidak karena belum keramik
...........................................................................................
Rasio Luas Bangunan Rumah dengan Jumlah Makan buah dan sayur setiap hari : tidak
2
Anggota Keluarga (8m /orang) : Tidak Sayuran sedanya
8 x 12 m luas total Melakukan aktivitas fisik setiap hari : ya
Jalan kaki setiap pag ke sawahi
Tidak merokok di dalam rumah :ya (merokok)
............................................................
Penggunaan alkohol dan zat adiktif : tidak
...................................................................................

KEMAMPUAN KELUARGA MELAKUKAN TUGAS PEMELIHARAAN KESEHATAN ANGGOTA KELUARGA


Adakah perhatian keluarga kepada anggotanya yang menderita sakit: Ada, jika sakit saja dibawa ke faskes terdekat
Apakah keluarga mengetahui masalah kesehatan yang dialami anggota dalam keluarganya : Ya

Apakah keluarga mengetahui penyebab masalah kesehatan yang dialami anggota dalam keluarganya: tidak, karena kurangnya informasi

4) Apakah keluarga mengetahui tanda dan gejala masalah kesehatan yang dialami anggota dalam keluarganya :
ya, pusing dan jika ditensi tekanannya tinggi
5) Apakah keluarga mengetahui akibat masalah kesehatan yang dialami anggota dalam keluarganya bila tidak diobati/dirawat
: tidak karena kurangnya informasi
6) Pada siapa keluarga biasa menggali informasi tentang masalah kesehatan yang dialami anggota keluarganya:
Keluarga, cucunya yang beda rumah
Kader Tenaga kesehatan, yaitu mantri sekitar
7) Keyakinan keluarga tentang masalah kesehatan yang dialami anggota
keluarganya: Perlu berobat ke fasilitas yankes

8) Apakah keluarga melakukan upaya peningkatan kesehatan yang dialami anggota keluarganya secara aktif : (bagaimana bentuk
tindakan upaya peningkatan kesehatan),
Ya, jelaskan : mengurangi takaran garam di masakan , mengurangi makanan berminyak
9) Apakah keluarga mengetahui kebutuhan pengobatan masalah kesehatan yang dialami yang dialami anggota keluarganya
: Ya, Jelaskan : keluarga mengatakan biasanya pasien minum captopril 25mg tiap merasa pusing, jika tidak kunjung berkurang maka
dibawa ke faskes terdekat
10) Apakah keluarga dapat melakukan cara merawat anggota keluarga dengan masalah kesehatan yang dialaminya: Ya, jelaskan obat
yang diresepkan harus diminum sesuai resep, tenangkan pikiran, istirahat cukup, kurangi garam dan makanan berlemak
11) Apakah keluarga dapat melakukan pencegahan masalah kesehatan yang dialami anggota keluarganya: Ya, jelaskan obat yang diresepkan
harus diminum sesuai resep, tenangkan pikiran, istirahat cukup, kurangi garam dan makanan berlemak
12) Apakah keluarga mampu memelihara atau memodifikasi lingkungan yang mendukung kesehatan anggota keluarga yang
mengalami masalah kesehatan :
Ya, jelaskan : pencahayaan rumah dan sampah sudah di buang pada tempatnya
13) Apakah keluarga mampu menggali dan memanfaatka nsumber di masyarakat untuk mengatasi masalah kesehatan anggota keluarganya: Ya,
jelaskan : jika terdapat keluhan kesehatan keluarga selalu membawa keluarga yang sakit ke faskes terdekat

KEMANDIRIAN KELUARGA
Kriteria :
1. Menerima petugas puskesmas Kemandirian I : Jika memenuhi kriteria 1&2
2. Menerima yankes sesuai rencana Kemandirian II : jika memenuhi kriteria 1 s.d 5
3. Menyatakan masalah kesehatan secara benar
Kemandirian III : jika memenuhi kriteria 1 s.d 6
4. Memanfaatkan faskes sesuai anjuran
5. Melaksanakan perawatan sederhana sesuai anjuran Kemandirian IV : Jika memenuhi kriteria 1 s.d 7
6. Melaksanakan tindakan pencegahan secara aktif
7. Melaksanakan tindakan promotif secara aktif
Kategori :
Kemandirian I Kemandirian II √

Kemandirian III Kemandirian IV

PENGKAJIAN FISIK INDIVIDU SEBAGAI BERIKUT :


AnggotaKeluarga Ny. K Tn. A Ny. N Gangg.Keseimb - - -
Nyeri spesifik:
Sistem pencernaan:
Lokasi Tengkuk - - Intake cairan kurang - - -
Tipe akut - - Mual/muntah - - -
Durasi Saat - - Nyeri perut - - -
Muntah darah - - -
Flatus - - -
Distensi abdomen - - -
Colostomy - - -
Diare - - -
Konstipasi - - -
Bising usus 22x/mnt 19x/mnt 20x/mnt
Terpasang Sonde - - -
Sistem persyarafan:
Nyeri kepala Ya - -
Pusing Ya - -
Tremor - - -
Reflek pupil anisokor - - -
Paralisis : Lengan - - -
kiri/ Lengan kanan/
Kaki kiri/
Kaki kanan
Anestesi daerah - - -
perifer
Riwayat
pengobatan
Alergi Obat - - -
Jenis obat yang Captopril - -
dikonsumsi

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan
Laboratorium
GDP/2JPP/acak - - -
Asam Urat - - -
Cholesterol - - -
Hb - - -

ANALISA DATA
No Data Etiologi Problem
1. Ds : Perilaku gaya hidup Perilaku kesehatan
 keluarga bingung tidak sehat cenderung beresiko
menghadapi pasien
yang sering makan
makanan yang asin
dan berlemak
(olahan ayam,
daging dan
bersantan) secara
sembunyi sembunyi
meskipun sudah
dilarang
 pasien mengatakan
pusing dan nyeri
daerah tengkuk
Do :
 Keluarga
mengatakan jika
sakit dibawa ke
faskes terdekat
2. Ds : pasien Agen pencedera Nyeri akut
mengatakan pusing, fisiologis
sakit daerah tengkuk
P : nyeri
Q : seperti ditimpa
benda berat
R : tengkuk
S:2
T : saat istirahat dan
beraktivitas

Do :
 Susah tidur
 TD : 160/100mmHg
 N : 90 x/mnt
 RR : 20 x/mnt
Skoring Masalah Keperawatan Keluarga:Nyeri Akut
Kriteria SKOR Bobot Hasil Pembenaran
SIFAT MASALAH 3/3 x 1 = 1 Setiap tekanan darah Tn.C tinggi,
Tn.C merasakan pusing (nyeri
Wellness 3 dibagian tengkuk)
Aktual 3 1
Resiko 2
Potensial 1
KEMUNGKINAN MASALAH 2/2 x 2 = 2 Harapan keluarga terhadap
kesembuhan Tn.C dari pusing
DAPAT DIUBAH (nyeri dibagian tengkuk) yang
Mudah 2 dapat disebab kan karena Tn.C
sering makan makanan olahan
Sebagian 1 2 ayam, daging dan bersantan secara
Tidak dapat 0 sembunyi-sembunyi

POTENSIAL MASALAH YANG 3/3 x 1 = 1 Tn.C sering merasa pusing (nyeri


tengkuk) jika mengalami darah
DAPAT DICEGAH tinggi
Tinggi 3
Cukup 2 1
Rendah 1
MENONJOLNYA MASALAH 2/2 x 1 = 1 Keluarga mengatakan jika Tn.C
merasakan nyeri itu sudah biasa,
Segera 2 hanya perlu minum captopril
Tak perlu 1 1 25mg dan tidak perlu ditangani
Tak dirasakan 0

total skor : 5
Skoring Masalah Keperawatan Keluarga:Perilaku Kesehatan Cenderung Beresiko
Kriteria SKOR Bobot Hasil Pembenaran
SIFAT MASALAH 3/3 x 1 = 1 Setiap tekanan darah Tn.C tinggi,
karena sering makan makanan
Wellness 3 olahan ayam, daging dan
Aktual 3 1 bersantan secara sembunyi-
sembunyi
Resiko 2
Potensial 1
KEMUNGKINAN MASALAH 1/2 x 2 = 1 Keluarga mengatakan meskipun
makanan keluarga sudah
DAPAT DIUBAH disamakan dengan pantangan
Mudah 2 Tn.C jika bosan/tidak kadang-
kadang membeli makanan diluar
Sebagian 1 2
Tidak dapat 0
POTENSIAL MASALAH YANG 2/3 x 1 = 2/3 Potensial masalah Tn.C terhadap
ketidakpatuhan cukup dapat di
DAPAT DICEGAH ubah.
Tinggi 3
Cukup 2 1
Rendah 1
MENONJOLNYA MASALAH 2/2 x 1 = 1 Keluarga mengatakan jika Tn.C
merasakan nyeri itu sudah biasa,
Segera 2 hanya perlu minum captopril
Tak perlu 1 1 25mg dan tidak perlu ditangani
Tak dirasakan 0

2
total skor : 3
3

Prioritas masalah keperawatan :


1. Nyeri akut b/d agen pencedera fisiologis d/d sakit tengkuk, susah tidur, dan tekanan
darah naik
2. Perilaku kesehatan cenderung beresiko b/d perilaku gaya hidup tidak sehat d/d
mengkonsumsi makanan asin dan berlemak

25
INTERVENSI
SLKI SIKI
No Diagnosa
Definisi Kriteria Definisi Intervensi
1. Nyeri akut Tingkat nyeri  Keluhan nyeri menurun Manajemen nyeri Observasi
Definisi : pengalaman  Kesulitan tidur menurun Definisi :
 Amati lokasi, karakteristik,
sensorik atau  Frekuensi nadi membaik mengidentifikasi dan
durasi frekuensi, kualitas,
emosional yang  Tekanan darah membaik mengelola pengalaman
intensitas nyeri
berkaitan dengan sensorik atauemosional
keruskan jaringan yang berkaitan dengan  Identifikasi skala nyeri
aktual atau fungsional, kerusakan jaringan atau
 Identifkasi faktor yang
dengan onset fungsional dengan onset
memperberat dan
mendadak atau lambat mendadak atau lambat
memperingan nyeri
dan berintensitas dan berintensitas ringan
ringan hingga berat hingga berat dan  Identifikasi pengaruh nyeri
dan konstan. konstan. pada kualitas hidup
Terapeutik
 Berikan terapi
nonfarmakologis untuk
mengurangi nyeri (kompres
hangat)
 Fasilitasi istirahat tidur
 Pertimbangkan jenis dan
sumber nyeri dalam
pemilihan strategi meredakan
nyeri
Edukasi
 Ajarkan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
 Jelaskan strategi meredakan
nyeri
Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian
antihipertensi
2. Perilaku Perilaku kesehatan  Kemampuan tindakan Promosi perilaku Observasi
Definisi : kemampuan pencegahan masalah upaya kesehatan  Amati perilaku upaya
kesehatan
dalam mengubah gaya kesehatan meningkat Definisi :meningkatkan kesehatan yang dapat
cenderung hidup/ perilaku untuk  Kemampuan peningkatan perubahan perilaku ditingkatkan
memperbaiki status kesehatan meningkat penderita/klein agar Terapeutik
beresiko
kesehatan memiliki kemampuan  Orientasi pelayanan
dan kemauan yang kesehatan yang dapat
kondusif bagi kesehatan dimanfaatkan
secara menyeluruh baik Edukasi
bagi lingkungan maupun  Anjurkan makan sayur dan
masyarakat sekitarnya. buah setiap hari
 Anjrkan melakukan aktivitas
fisik setiap hari
 Anjurkan tidak merokok

IMPLEMENTASI
No Diagnosa Tanggal Implementasi Evaluasi TTD
1. Nyeri akut 19-02-2021  Mengobservasi lokasi, karakteristik, S : pasien mengatakan masih pusing dan
durasi frekuensi, kualitas, intensitas nyeri nyeri tengkuk, P : nyeri, Q : seperti ditimpa
Hasil : benda berat, R : tengkuk, S : 2, T : saat
P : nyeri, Q : seperti ditimpa benda berat, istirahat dan beraktivitas
R : tengkuk, S : 2, T : saat istirahat dan O:
beraktivitas  Susah tidur
 Mencari tau faktor yang memperberat dan  TD : 160/100mmHg
memperingan nyeri  N : 90 x/mnt
Hasil : jika mengkonsumsi makanan yang A : nyeri akut teratasi sebagian
asin dan berminyak sakit daerah tengkuk P : intervensi dilanjutkan dirumah
sering kambuh
 Mengidentifikasi lokasi, karakteristik,
 melihat pengaruh nyeri pada kualitas durasi frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
hidup
 Mengidentifikasi pengaruh nyeri pada
Hasil : aktivitas sehari-hari jadi terhambat
kualitas hidup
 Monitor efek samping penggunaan
 Memonitor efek samping penggunaan
antihipertensi
antihipertensi
Hasil : tidak ada
 Memberikan terapi nonfarmakologis
 Berikan terapi nonfarmakologis untuk
untuk mengurangi nyeri (kompres
mengurangi nyeri (kompres hangat)
hangat)
Hasil : pasien bersedia dilakukan tindakan
 Fasilitasi istirahat tidur  Fasilitasi istirahat tidur
Hasil : pasien tidur ±7 jam/hari
 Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Hasil : pasien bersedia melakukan
tindakan
 Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu
nyeri
Hasil : pasien bersedia mendengarkan
(penyebab hipertensi karena penyempitan
pembuluh darah sehingga menyebabkan
tekanan vaskuler ke serebral meningkat
serta kebutuhan O2 dan nutrisi di otak
berkurang)
 Jelaskan strategi meredakan nyeri
Hasil : menggunakan kompres hangat
 Kolaborasi pemberian antihipertensi

2. Perilaku 19-02-2021  Melihat perilaku upaya kesehatan yang S :


dapat ditingkatkan
kesehatan
Hasil : perubahan gaya hidup  Pasein mengatakan sudah mengetahui
cenderung - Kurangi konsumsi garam
apa saja yang harus dihindari untuk
 Hipertensi ringan
beresiko
Pada pengolahan makanannya mencegah hipertensi
boleh menggunakan 1 sendok
teh garam dapur
 Keluarga mengatakan akan merawat
 Hipertensi sedang
Pada pengolahan makanannya pasien lebih baik lagi
boleh menggunakan ½ sendok
O:
teh garam dapur.
 Hipertensi berat
Pada pengelolahan makanannya  Pasien dan keluarga mengerti cara
tidak ditambahkan garam dapur. pencegahan hipertensi
- Berhenti merokok dan alkoholisme
- Menghindari stres  Pasien dan keluarga akan menerapkan
- Kurangi berat badan
Mempertahankan Indeks Masa membuat makanan dengan takaran
Tubuh normal (18.5– 24.9 kg/m2) garam sedikit (±1sdt garam)dan rendah
 Orientasi pelayanan kesehatan yang
dapat dimanfaatkan lemak, serta mengganti menu setiap hari
Hasil : mantri dan puskesmas terdekat agar tidak mudah bosan
 Anjurkan makan sayur dan buah setiap
A : perilaku kesehatan cenderung beresiko
hari
Hasil : pasien dan keluarga tidak teratasi
bersedia melakukan tindakan karena
P : intervensi dilanjutkan dirumah
masalah biaya
 Anjrkan melakukan aktivitas fisik setiap
hari
Hasil : pasien dan keluarga bersedia
melakukan tindakan (Melakukan olah
raga tidak perlu olah raga berat, cukup
olah raga ringan atau mengerjakan
pekerjaan sehari-hari selama kurang lebih
30 menit setiap hari. Olahraga atau
pekerjaan sehari-hari dapat dilakukan,
misalnya jalan cepat, jogging, bersepeda
atau berkebun. Aktivitas tersebut dapat
dikombinasikan atau dilakukan secara
bergantian.)
 Anjurkan tidak merokok di dalam
Hasil : pasien bersedia melakukan
tindakan
3. Nyeri akut 21-02-2021  Mengobservasi lokasi, karakteristik, S : pasien mengatakan pusing dan nyeri
durasi frekuensi, kualitas, intensitas nyeri tengkuknya berkurang, P : nyeri, Q : seperti
Hasil : ditimpa benda berat, R : tengkuk, S : 1, T :
P : nyeri, Q : seperti ditimpa benda berat, saat istirahat dan beraktivitas
R : tengkuk, S : 1, T : saat istirahat dan O:
beraktivitas  Tidak susah tidur lagi
 melihat pengaruh nyeri pada kualitas  TD : 140/90mmHg
hidup  N : 88 x/mnt
Hasil : aktivitas sehari-hari jadi terhambat A : nyeri akut teratasi sebagian
 Monitor efek samping penggunaan P : intervensi dilanjutkan di rumah
antihipertensi  Mengidentifikasi lokasi, karakteristik,
Hasil : tidak ada durasi frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
 Berikan terapi nonfarmakologis untuk  Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas
mengurangi nyeri (kompres hangat) hidup
Hasil : pasien bersedia dilakukan tindakan  Monitor efek samping penggunaan
 Fasilitasi istirahat tidur antihipertensi
Hasil : pasien tidur ±7 jam/hari
 Berikan terapi nonfarmakologis untuk
 Jelaskan strategi meredakan nyeri
mengurangi nyeri (kompres hangat)
Hasil : menggunakan kompres hangat
 Kolaborasi pemberian antihipertensi
 Kolaborasi pemberian antihipertensi

4. Perilaku 21-02-2021  mengobservasi perilaku upaya kesehatan S:


yang dapat ditingkatkan
kesehatan
Hasil : perubahan gaya hidup  Pasein mengatakan mengetahui apa saja
cenderung - Kurangi konsumsi garam
yang harus dihindari untuk mencegah
 Hipertensi ringan
beresiko
Pada pengolahan makanannya hipertensi
boleh menggunakan 1 sendok
teh garam dapur  Keluarga mengatakan akan merawat
 Hipertensi sedang
pasien lebih baik lagi
Pada pengolahan makanannya
boleh menggunakan ½ sendok O:
teh garam dapur.
 Hipertensi berat  Pasien dan keluarga mengerti cara
Pada pengelolahan makanannya
tidak ditambahkan garam dapur. pencegahan hipertensi
- Berhenti merokok dan alkoholisme
- Menghindari stres  Pasien dan keluarga akan menerapkan
- Kurangi berat badan membuat makanan dengan takaran
Mempertahankan Indeks Masa
Tubuh normal (18.5– 24.9 kg/m2) garam sedikit (±1sdt garam)dan rendah
 Orientasi pelayanan kesehatan yang lemak, serta mengganti menu setiap hari
dapat dimanfaatkan
Hasil : bidan desa dan puskesmas agar tidak mudah bosan
terdekat A : perilaku kesehatan cenderung beresiko
 Anjurkan makan sayur dan buah setiap teratasi
hari
Hasil : pasien dan keluarga bersedia P : intervensi dilanjutkan dirumah
melakukan tindakan
 Anjrkan melakukan aktivitas fisik setiap
hari
Hasil : pasien dan keluarga bersedia
melakukan tindakan (Melakukan olah
raga tidak perlu olah raga berat, cukup
olah raga ringan atau mengerjakan
pekerjaan sehari-hari selama kurang lebih
30 menit setiap hari. Olahraga atau
pekerjaan sehari-hari dapat dilakukan,
misalnya jalan cepat, jogging, bersepeda
atau berkebun. Aktivitas tersebut dapat
dikombinasikan atau dilakukan secara
bergantian.)
 Anjurkan tidak merokok di dalam
Hasil : pasien bersedia melakukan
tindakan
SAP NYERI
a. Pengertian
1. Nyeri adalah suatu rasa yang tidak nyaman, baik ringan maupun berat
2. Nyeri merupakan suatu ketidaknyamanan yang meningkat dan sensasinya sangat subyektif, serta menimbulkan
gangguan dan perubahan aktifitas fisik, psikis yang meliputi emosi, pola fikir dan sebagainya.
b. Tujuan manajemen nyeri Non Pharmacologis
1. Menangani nyeri akut atau kronis
2. Memberikan rasa nyaman
3. Mengurangi ketergantungan pasien pada obat-obatan penghilang rasa sakit.
c. Cara sederhana mengatasi nyeri
1. Distraksi (Pengalihan pada hal-hal lain sehingga lupa terhadap nyeri yang sedang dirasakan)

Contoh :
 Membayangkan hal-hal yang indah
 Membaca buku, Koran sesuai yang di sukai
 Mendengarkan musik, radio, dan lain-lain
2. Relaksasi

Tiga hal penting dalam relaksasi adalah :


a. Posisi yang tepat
b. Pikiran tenang
c. Lingkungan tenang

Teknik relaksasi:
a. Menarik nafas dalam
b. Keluarkan perlahan-lahan dan rasakan
c. Nafas beberapa kali dengan irama yang normal
d. Ulangi nafas dalam dengan konsentrasi pikiran
e. Setelah rileks, nafas pelan
3. Stimulasi Kulit

Strategi penghilang nyeri tanpa obat yang sederhana, yaitu dengan menggosok kulit. Masase adalah stimulasi kutaneus tubuh
secara umum, sering dipusatkan pada punggung dan bahu. Masase dapat membuat pasien lebih nyaman karena masase membuat

Anda mungkin juga menyukai