PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dianggap sebagai salah satu profesi kesehatan yang harus dilibatkan untuk
dikenal masyarakat luas dan ditakuti karena menular. Namun demikian, TBC
orang di dunia terinfeksi oleh penyakit ini, dengan angka kematian 3 juta orang
1
per tahunnya, yang merupakan 25% kematian dapat dicegah apabila TB dapat
ditanggulangi dengan baik. Oleh sebab itu, kelompok tertarik untuk membahas
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
paru
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
seluruh organ tubuh lainnya. Bakeri ini dapat masuk melalui saluran
pernapasan dan saluran pencernaan (GI) dan luka terbuka pada kulit.
Tetapi paling banyak melalui inhalasi droplet yang berasal dari orang yang
209).
B. Etiologi
tidak berspora sehingga mudah dibasmi dengan pemanasan, sinar matahari, dan
sinar ultraviolet. Ada dua macam mikobakteria tuberculosis yaitu tipe Human
dan tipe Bovin. Basil tipe Bovin berada dalam susu sapi yang menderita
mastitis tuberculosis susu. Basil tipe Human bisa berada di berca ludah
(droplet) dan di udara yang berasal dari penderita TBC, dan orang yang terkena
jillid 3 : 210)
3
1. Fase 1 (Fase Tuberculosis Primer)
pertahanan tubuh.
2. Fase 2
4. Fase 4
C. Manifestasi klinis
6. Pada anak :
gagal tumbuh
4
- Riwayat kontak dengan pasien TB paru dewasa.
droplet besar (lebih dari 100µ) dan kecil (1-5µ). Droplet yang besar menetap,
sementara droplet yang kecil tertahan di udara dan terhirup oleh individu yang
rentan. Individu yang berisiko tinggi untuk tertular TB antara lain yang kontak
sedang rendah. Namun tidak semua yang terinfeksi TB menderita TB bila daya
tahan tubuhnya kuat. Kuman TB hanya akan terus tidur di dalam tubuh
sumber air yang buruk, pembuangan kotoran yang dekat dengan sumber air,
dan intimasi antara kontak dengan kasus dan penurunan jumlah sinar
5
Keteraturan minum obat prinsipnya adalah sebuah perilaku peran sakit
dengan segala tindakan yang dilakukan individu yang sedang sakit untuk
PMO (Depkes, 1999 dalam Hateyaningsih 2009). Namun PMO terbaik adalah
dialami oleh kelompok dewasa muda pada usia produktif sehingga terjadi
dengan jumlah penduduk miskin sekitar 40-55 juta orang (Agustine, 2006
6
dalam Hateyaningsih, 2009). Tingkat pendapatan akan berpengaruh besar
Hateyaningsih, 2009).
E. Pemeriksaan penunjang
Meurut Mansjoer, dkk (1999) dalam Nanda NIC NOC Jilid III, 2015 :
pemeriksaan ini tidak spesifik karena hanya 30 – 70% pasien yang dapat
terhadap basil TB
- Bayangan lesi terletak di lapangan paru atas atau segmen apikal lobus
bawah
7
- Adanya klasifikasi
- Bayangan millie
F. Prognosis
meninggal, 25% sembuh sendiri dengan daya tahan tubuh yang tinggi, dan
25% menjadi kasus kronis yang tetap menular (Depkes, 2005 dalam Ayunah,
2008). Hal tersebut dapat dicegah dengan cara menutup mulut saat batuk dan
membuang dahak pada tempat yang benar, dan menjaga ventilasi udara
(Kemenkes, 2011).
G. Penatalaksanaan
– 3 bulan) dan fase lanjutan 4 atau 7 bulan. Obat yang biasa digunakan adalah
PADUAN OBAT
Kategori Tahap Intensif Tahap Lanjutan Untuk Klien Tuberkulosis
I 2HRZE 4H3R3 Ditujukan untuk pasien
8
pada paru, pasien TBC paru
sembuh karena tanda dan gejala TB sudah tidak dirasa lagi. Penularan juga
sudah tidak ada. Namun, kuman di tubuh sebenarnya belum mati. Kuman TB
hanya tidur sejenak. Ketika pengobatan dihentikan pada periode sebelum 6-9
bulan, suatu saat kuman tersebut akan bangun dari tidurnya dan pasien pun
terserang TB lagi.
Saat berobat untuk pengobatan yang kedua kali, obatnya tidak sama
saat pengobatan pertama. Hal ini dikarenakan kuman TB sudah resisten dengan
obat. Menurut dr. Hardja, ketika seorang pasien yang mengalami TB berulang
9
kembali bosan dengan proses pengobatannya dan merasa sembuh, akibatnya
mana saja. Salah satu faktor risiko tersebut adalah faktor lingkungan dan
merupakan faktor risiko pada dewasa. Kebiasaan gaya hidup seperti merokok,
stres, kurang olahraga dan higiene personal yang buruk dapat meningkatkan
tahan asam BTA, kultur sputum, dan tes kulit tuberkulin. Namun, tes kulit
anak. Rontgen dada biasanya akan menunjukkan lesi pada lobus atas. Kultur
BAB III
10
A. Definisi Keperawatan Komunitas
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
dan di puskesmas
11
e. Teratasi dan terkendalinya keadaan lingkungan fisik dan social untuk
penduduk di daerah kumuh, daerah terisolasi, dan daerah yang tidak terjangkau
1. Pengkajian
Pengkajian merupakan salah satu cara yang digunakan untuk
mengumpulkan data – data penunjang untuk menegakkan diagnosa.
2. Diagnosa
Diagnosa keperawatan dirumuskan berdasarkan data yang didapatkan
pada pengkajian. Dari data yang ditemukan saat pengkajian, dapat
disimpulkan masalah yang dapat ditegakkan.
3. Perencanaan (Intervensi)
Perencanaan keperawatan terdiri dari penetapan tujuan yang
menyangkut tujuan umum dan tujuan khusus serta dilengkapi dengan
kriteria dan standar. Adapun tujuan dan kriteria hasil perencanaan pada
keluarga yang menderita pentyakit TBC adalah sebagai berikut:
Tujuan umum : Setelah dilakukan pertemuan sebanyak 6 kali kunjungan,
manajemen kesehatan diri pada keluarga efektif dan adekuat. Kunjungan
keluarga dilakukan sebanyak 6 x 50 menit.
Tujuan khusus 1: Keluarga mampu mengenal masalah tuberkulosis dengan
12
1. Menyebutkan definisi tuberkulosis
2. Menyebutkan penyebab TB paru
3. Menyebutkan penyebaran TB paru
4. Menyebutkan 3 dari 6 tanda-tanda awal gejala TB paru
5. Mengidentifikasi anggota keluarga yang menderita TB paru
Tujuan khusus 2: Keluarga mampu memutuskan untuk merawat anggota
keluarga dengan masalah TB paru
1. Menyebutkan 2 dari 3 akibat TB paru jika tidak diobati
2. Menyebutkan 2 dari 4 akibat TB jika putus obat
3. Memutuskan untuk merawat anggota keluarga dengan masalah TB patu
dengan mengatakan mau merawat anggota keluarga dengan masalah TB
paru
Tujuan khusus 3: Keluarga mampu merawat anggota keluarga dengan
masalah TB paru dengan
1. Menyebutkan 4 dari 6 cara pencegahan TB paru
2. Menyebutkan 2 dari 4 cara merawat anggota keluarga dengan TB
3. Me-redemonstrasikan 3 gerakan senam pernapasan
4. Menyusun jadwal melakukan senam pernapasan
Tujuan khusus 4: Keluarga mampu memodifikasi lingkungan untuk
merawat anggota keluarga dengan masalah TB paru, dengan menyebutkan 3
dari 5 cara memodifikasi lingkungan untuk penderita TB paru
Tujuan khusus 5: Keluarga mampu menggunakan fasilitas kesehatan yang
ada untuk mengobati TB paru
1. Menyebutkan 2 manfaat tersedianya fasilitas kesehatan
2. Menyebutkan 2 dari 3 fasilitas kesehatan yang ada disekitar tempat
tinggal
3. Mengunjungi fasilitas kesehatan secara rutin
4. Implementasi
Pelaksanaan implementasi rencana keperawatan diharapkan dapat
mencapai tujuan yang telah direncanakan serta hasil yang diharapkan sesuai
13
dengan kriteria standar yang telah ditetapkan. Adapun implementasi yang
dilakukan pada keluarga yang menderita penyakit TBC:
1. Mendiskusikan bersama keluarga mengenai pengertian TB paru,
penyebab TB paru, penyebaran TB paru, tanda dan gejala TB paru
2. Membantu keluarga mengidentifikasi anggota keluarga dengan masalah
TB paru
3. Memberikan informasi mengenai akibat TB paru jika tidak diobati dan
putus obat
4. Memotivasi dan membantu keluarga untuk memutuskan merawat
anggota keluarga yang mengalami TB paru
5. Mendiskusikan bersama keluarga mengenai cara mencegah masalah TB
paru
6. Mendiskusikan bersama keluarga mengenai cara merawat anggota
keluarga dengan TB paru
7. Mengajarkan keluarga senam pernapasan dengan 3 gerakan pertama
yang diulang dalam 3 kali kunjungan keluarga serta mengajarkan 7
gerakan selanjutnya dalam2 kunjungan berikutnya
8. Menyusun jadwal melakukan senam pernapasan
9. Memodifikasi lingkungan Mendiskusikan bersama keluarga bagaimana
memodifikasi lingkungan rumah untuk meningkatkan pencegahan TB
paru dalam keluarga
10. Mendiskusikan bersama keluarga mengenai manfaat dari fasilitas
kesehatan
11. Mendiskusikan bersama keluarga mengenai fasilitas kesehatan
yang ada disekitar tempat tinggal
12. Memotivasi keluarga untuk berkunjung ke fasilitas kesehatan
5. Evaluasi
14
Evaluasi yang ingin penulis gambarkan dalam tulisan ini terdiri
rangkuman evaluasi dari semua implementasi yang telah penulis lakukan
kepada keluarga.
15
Core : tingkat pendidikan desa X dengan presentase SMA sebanyak 65%,
SMP sebanyak 52% sarjana 43%, pekerjaan terdiri dari PNS, Buruh,
pedagang, IRT dengan royalitas paling banyak buruh pabrik 46% pedagang
sebesar 34% dan lainnya 10%. Dalam desa tersebut terdapat lebih dari 10
keluarga yang menderita penyakit Tuberculosis. Keyakinan yang dianut
masyarakat desa X yang paling mayoritas adalah agama islam 65%, Kristen
20%, katolik 12% hindu 3%.
16
5. Pemerintah di desa X belum terlalu memperhatikan kesehatan desa dan
masyarakat sekitar dikarenakan dalam desa tersebut terdapat home industry.
Home industry tersebut menyebabkan polusi udara yang sangat mengganggu.
Transportasi terbilang cukup baik dengan batas waktu sampai 19:00 malam,
dengan keadaan jalan yang bagus
6. Di daerah X terdapat puskesmas M yang merupakan wilayah kerja mereka,
tetapi belum bekerja semaksimal mungkin dengan program kesehatan yang
belum berjalan dengan baik dikarenakan keterbatasan tenaga kesehatan yang
mempunyai 2 Nurse dan D3 Keperawatan 5 orang.
7. Kelurahan X terbilang cukup baik dalam system komunikasi karena masing –
masing di desa tersebut memiliki vasilitas seperti televisi dan radio serta dalam
keluarga masing – masing memiliki telephone.
8. Berdasarkan pekerjaan terdiri dari PNS, Buruh, pedagang, IRT dengan
royalitas paling banyak buruh pabrik 46% pedagang sebesar 34% dan lainnya
10% pendapatan masyarakat di desa X berkisar pada Rp. 800.000 sampai
dengan Rp. 1.500.000
9. Program dari puskesmas serta tenaga kesehatan di wilayah X terbilang cukup
terstruktur mulai dari sarana transportasi yaitu Ambulance, kemudian
pelaksanaan kerja bakti atau Gerakan Masyarakat Sehat (GERMAS). Biaya
terbilang dapat dijangkau walaupun pendapatan dalam kategori rendah sampai
sedang . kegiatan tersebut dapat membuat kesadaran bagi masyarakat dan dapat
mengurangi tingkat stress dari masyarakat.
ANALISA DATA
17
Tanda dan Gejala Masalah
18
terhadap keluarga-keluarga yang
mungkin akan terjangkit penyakit
TBC
5. Beberapa rumah di desa X
memiliki pencahayaan yang
kurang
NO KRITERIA BOBOT
1 Kesadaran masyarakat terhadap masalah 2
2 kesehatan 4
3 Motivasi masyarakat untuk menyelesaikan 3
masalah
4 Kemampuan perawat mempengaruhi 1
penyelesaian masalah kesehatan
5 Ketersediaan Tenaga Ahli yang relevan 5
dalam penyelesaian masalah
6 Keparahan hasil jika masalah tersebut tidak 6
diselesaikan
Kecepatan penyelesaian masalah yang bisa
dicapai
Keterangan
1 = tidak dirasakan
2= sangat rendah
3= rendah
4= cukup
5= baik
6= sangat baik
19