PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu hal yang penting di zaman modern ini, di
mana salah satu faktor yang menjamin keberhasilan seseorang di antaranya
adalah seberapa tinggi tingkat pendidikan yang dimilikinya. Ditambah lagi
dengan beberapa bidang profesi yang menuntut suatu gelar serta pengetahuan
tertentu yang harus dimiliki para pekerja di dalamnya. Saat ini pun sudah
banyak orang tua yang sadar akan pentingnya pendidikan bagi masa depan
putra putri mereka. Tak lain juga yaitu Negara, yang juga menaruh perhatian
tinggi di bidang pendidikan, yang bertujuan untuk sumber daya manusia yang
terdidik dan berkualitas, yang nantinya akan ambil bagian dalam pembangunan
dan perkembangan di Negara tersebut. Sekolah dan guru dapat membuat
perbedaan yang hebat dalam prestasi anak-anak. Meskipun guru mengikuti
berbagai filsafat pendidikan dengan baik, namun lingkungan dalam kelas bisa
saja menjadi masalah bagi anak yang kurang berprestasi. Bangsa terus
berusaha mencari cara yang lebih baik untuk mendidik anak-anaknya.
Mengadakan berbagai macam kegiatan disekolah memang sangatlah
membantu untuk membantu belajar siswa baik akademik dan nonakademik.
Tidak dapat dipungkiri bahwa bagaimana siswa memahami pelajaran
tergantung dari bagaimana guru mengajar, bukan dari seberapa pintar murid
tersebut tapi lebih ke bagaimana cara guru mengajar siswa yang bisa saja
memiliki tipe yang berbeda di setiap kelas.
1
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari pengajaran ?
2. Apa yang dimaksud dengan pengajaran yang berpusat pada guru dan
ekspektasi guru ?
3. Apa yang dimaksud dengan pengajaran yang berpusat pada siswa ?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari pengajaran
2. Memahami apa yang dimaksud dengan pengajaran yang berpusat pada
guru dan ekspektasi guru
3. Memahami apa yang dimaksud dengan pengajaran yang berpusat pada
siswa
D. Manfaat
Dalam makalah ini, kita akan dapat mengetahui apa yang dimaksud
dengan pengajaran, serta metode-metode dalam pengajaran, diantaranya
pengajaran yang berpusat pada guru dan ekspektasi guru serta pengajaran
yang berpusat pada siswa.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pengajaran
Pengajaran berasal dari kata mengajar, yang berarti memperlihatkan
sesuatu pada seseorang melalui tanda atau simbol. Penggunaan tanda atau
simbol dimaksudkan untuk membangkitkan atau mebumbuhkan respon
mengenai suatu kejadian, seseorang, observasi, penemuan, dan lain
sebagainya. Pada perkembangan selanjutnya, mengajar diartikan sebagai
proses menyampaikan informasi atau pengetahuan dari guru kepada siswa.
Menurut KBBI Pengajaran merupakan kegiatan yang dilakukan guru
dalam menyampaikan pengetahuan kepada siswa. Pengajar juga diartikan
sebagai interaksi belajar dan mengajar, pengajaran berlangsung sebagai suatu
proses yang saling mempengaruhi antara guru dan siswa.
Dalam proses pengajaran, belajar dan mengajar dua kegiatan yang tak
dapat dipisahkan. John Dewey mengistilahkan keterkaitan itu sebagai teaching
is to learning as selling is to buying, artinya seseorang tidak mungkin akan
menjual manakala tak ada orang yang membeli. Hal ini berarti tidak akan ada
perbuatan mengajar manakala tidak membuat seseorang belajar. Mengajar
adalah suatu proses yang mengandung aktivitas.
3
Guru memiliki peranan yang sangat tinggi dalam proses pembelajaran,
dimana peranan guru disini berfungsi untuk mentransferkan materi kepada
anak didiknya. Pada pengajaran yang berpusat pada guru, guru
menyampaikan isi materi pelajaran dalam format yang sangat terstruktur,
mengarahkan kegiatan para peserta didik, dan mempertahankan fokus
pencapaian akademik. Mengingat bahwa guru memiliki perana yang utama
dalam mentransfer materi ke anak didiknya, diharapkan menjadi seorang guru
memiliki sifat yang efektif.
4
baik yang dapat diajarkan dengan pola kegiatan yang bertahap, selangkah
demi selangkah.
Pengajaran langsung paling cocok untuk mengajarkan keterampilan
dasar, seperti fakta-fakta sains, kosakata bacaan, dan aturan tata bahasa. Sisi
negatif dari pengajaran langsung adalah kecenderungan siswa yang menjadi
lebih pasif terhadap pemahaman materi, serta membuat siswa tidak
mengajukan pertanyaan atau bahkan memikirkan pertanyaan (Freiberg &
Driscoll, 2005).
Pengajaran secara langsung memiliki beberapa metode, diantaranya
yaitu, seatwork (tugas mandiri yang dikerjakan secara langsung di dalam kelas,
baik secara individu maupun kelompok), pekerjaan rumah, questioning (guru
melontarkan pertanyaan kepada siswa) dan rectitation (siswa menjawab
pertanyaan yang diajukan oleh guru), serta diskusi kelompok, dimana siswa
saling melontarkan pertanyaan, saling menjawab pertanyaan, dan saling
merespon jawaban. Pada diskusi kelompok ini, siswa akan terlibat langsung
dan memiliki kesempatan untuk berpartisipasi.
5
cenderung lebih banyak ditanyai dan diberi pertanyaan yang sulit, serta diberi
lebih banyak kesempatan dan waktu yang lebih lama untuk merespon.
Sebaliknya, pada siswa-siswa ekspektasi rendah, guru akan melontarkan
pertanyaan yang lebih mudah, dan memberi waktu lebih sedikit untuk
menjawab.
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengajaran adalah suatu proses atau metode yang diberikan oleh guru
dalam membimbing, membantu, dan mengarahkan siswa agar memiliki
pengetahuan yang benar. pengajaran yang baik, merupakan kolaborasi antara
pengajaran yang berpusat pada guru dan ekspektasi guru, serta pengajaran
yang berpusat pada siswa, karena siswa juga masih memerlukan bantuan dan
dukungan guru dalam proses belajar mengajar, namun di samping itu, siswa
juga harus bersikap aktif dan kritis dalam proses akademik.
7
DAFTAR PUSTAKA