Anda di halaman 1dari 28

TUGAS BAHASA INDONESIA

KARYA TULIS ILMIAH

FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERGAULAN BEBAS PADA


REMAJA MASA KINI

DISUSUN OLEH:

NI LUH PUTU EMA PRATIWI


25/XI MIPA 2

SMA NEGERI 1 TABANAN


TABANAN
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
karunia-Nya saya dapat menyelesaikan karya tulis yang berjudul “Dampak Yang
Ditimbulkan Akibat Adanya Pergaulan Bebas Di Kalangan Remaja”.

Karya Tulis Ilmiah ini tidak mungkin dapat terselesaikan tepat pada waktunya
tanpa bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu saya mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ibu Ni Made Ayu Parmita S.PD., selaku guru mata pelajaran Bahasa Indonesia
yang membimbing dalam pembuatan KTI
2. Rekan-rekan kelas dan semua pihak yg membantu atas saran-saran yang telah
diberikan.

Saya menyadari karya tulis ini jauh dari sempurna dari penyajian bahasa serta
wawasan yang ada. Maka dari itu, saya mengharapkan kritik yang bersifat konstruktif
demi kemajuan dalam penulisan karya-karya selanjutnya. Untuk itu saya
mengharapkan permakluman pembaca apabila ada kata-kata yang tidak berkenan di
hati.

Akhir kata saya berharap karya tulis ini dapat bermanfaat dalam pengembangan
ilmu pengetahuan dan bagi pihak-pihak yang memerlukannya. Atas perhatiannya,
terima kasih.

i
ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................ii
ABSTRAK...................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1
1.1 Latar Belakang...................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan...............................................................................................2
1.4 Manfaat Penulisan.............................................................................................2
BAB II LANDASAN TEORI......................................................................................3
2.1 Remaja...............................................................................................................3
2.2 Pergaulan...........................................................................................................4
2.3 Pergaulan Bebas.................................................................................................6
BAB III METODE PENELITIAN.............................................................................9
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian............................................................................9
3.2 Jenis Penelitian..................................................................................................9
3.3 Jenis Pengumpulan dan Pengolahan Data.........................................................9
BAB IV PEMBAHASAN..........................................................................................11
4.1 Pergaulan Remaja Pada Masa Kini..................................................................11
4.2 Dampak Negatif Yang Timbul Akibat Adanya Pergaulan Bebas Pada Remaja
.......................................................................................................................15
4.3 Usaha Yang Dilakukan Untuk Menghindari Dampak Negatif Dari Pergaulan
Bebas................................................................................................................16
BAB V PENUTUP.....................................................................................................17
5.1 Simpulan..........................................................................................................17
5.2 Saran................................................................................................................18

iii
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................19

FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERGAULAN BEBAS PADA


REMAJA MASA KINI

Ni Luh Putu Ema Pratiwi


25/XI MIPA 2 SMA Negeri 1 Tabanan

ABSTRAK

Pergaulan bebas harus dihindari oleh masyarakat khususnya oleh para remaja karena
dapat berdampak negatif pada remaja. Beberapa remaja pada masa kini sudah masuk
ke dalam pergaulan bebas dan sudah mendapatkan dampak negatif dari pergaulan
bebas tersebut. Terdapat faktor yang mempengaruhi pergaulan bebas pada remaja
yaitu faktor internal yang terdiri dari aspek keluarga dan aspek pertemanan. Faktor
eksternal yang mempengaruhi pergaulan bebas pada remaja yaitu adanya motivasi
dari dalam diri remaja yang mendorong untuk masuk ke dalam pergaulan bebas.
Dampak negatif yang ditimbulkan dari pergaulan bebas yaitu kehamilan diluar nikah,
prestasi sekolah menurun, dicap negatif/buruk oleh masyarakat, terjerumus pada
rokok, miras dan narkoba, dan timbul masalah dengan keluarga. Terdapat beberapa
usaha yang dapat dilakukan agar terhindar dari pergaulan bebas yaitu memperkuat
Pendidikan agama, membentuk karakter yang positif, memilih teman, mempererat
hubungan orang tua dan anak, memberikan Pendidikan seks pada remaja,
menghindari lingkungan yang tidak kondusif, mengisi waktu luang, memperluas
pengetahuan, memperbaiki komunikasi dengan keluarga, taat kepada hukum,
menerima diri sendiri, membatasi pergaulan, menetapkan tujuan hidup, menjaga
tingkah laku, dan membatasi waktu diluar rumah.

iv
Kata Kunci : Remaja, Pergaulan Bebas, Faktor Internal, Faktor Eksternal.

v
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pergaulan bebas anak usia remaja pada era milenial masih menjadi
polemik. Era milenial berjalan semakin cepat seiring dengan diikutinya
peningkatan kemajuan teknologi yang memberikan nilai tambah dengan
mudahnya mengakses segala informasi, hal ini memiliki dampak terhadap
pola kehidupan masyarakat dari berbagai kalangan terutama anak usia
remaja. Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak remaja
menuju masa dewasa. Di mana pada masa ini remaja seharusnya mulai
belajar memiliki tanggung jawab sebagai seorang remaja yang mampu
berfikir dan bertindak sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat.

Dalam rentang waktu kurang dari dasawarsa terakhir, pergaulan bebas


yang merupakan kenakalan remaja, semakin menunjukkan peningkatan yang
sangat memprihatinkan. Di antara berbagai macam pergaulan bebas adalah
seks bebas, kasus tawuran dan pecandu alkohol. Hubungan seksual sebelum
pernikahan adalah topik yang hangat dibicarakan. Hubungan seksual di luar
nikah mendatangkan risiko mengandung (hamil), sehingga merupakan
bendungan terhadap pergaulan yang bebas dalam bidang seksual bagi para
remaja.

Pergaulan bebas pada remaja perlu penanganan yang serius karena hal
ini merupakan hal yang sangat penting demi masa depan pelajar yang lebih
baik, perilaku menyimpang yang terjadi hanya akan membawa banyak

1
dampak buruk jika tidak ditangani karena akan semakin banyak masalah
yang timbul dari adanya pergaulan bebas di kalangan pelajar. Melihat pelajar
merupakan generasi penerus bangsa, maka remaja perlu diberikan sosialisasi
mengenai bahaya dari pergaulan bebas.
1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Bagaimanakah pergaulan remaja pada masa kini?


1.2.2 Apakah dampak negatif yang ditimbukan akibat adanya pergaulan
bebas pada remaja?
1.2.3 Usaha apakah yang dapat dilakukan untuk menghindari dampak
negatif dari pergaulan bebas?
1.3 Tujuan Penulisan

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan diatas,


tujuan yang hendak dicapai adalah sebagai berikut :
1) Untuk mengetahui bagaimana pergaulan remaja pada masa kini.
2) Untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan akibat pergaulan bebas
pada remaja di masa kini.
3) Untuk mengetahui usaha-usaha yang dapat dilakukan remaja agar tidak
masuk dan terhindar dari pergaulan bebas.
1.4 Manfaat Penulisan

Melalui penelitian ini sangat diharapkan memperoleh hasil yang baik


dan dapat mencapai tujuan penelitian secara optimal. Adapun manfaat yang
diharapkan:
1) Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan masyarakat
khususnya remaja mengenai dampak pergaulan bebas dan dapat
terhindar dari bahaya pergaulan bebas.

2
2) Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan mengenai hal-hal
yang dapat dilakukan untuk dapat mencegah remaja agar tidak masuk ke
dalam pergaulan bebas.

3
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Remaja

Remaja menurut definisi yang dirumuskan WHO, remaja adalah suatu


masa pertumbuhan dan perkembangan saat individu berkembang dari saat
pertama kali menunjukkan tanda – tanda seksual sekundernya sampai ia
mencapai kematangan seksual, individu mengalami perkembangan
psikologi dan pola identifikasi dari kanak – kanak menjadi dewasa, terjadi
peralihan dari ketergantungan sosial ekonomi yang penuh pada keadaan
yang relatif lebih mandiri (Fatimah, 2006).

Menurut ciri perkembangannya masa remaja dibagi tiga tahap yaitu


masa remaja awal 10 -12 tahun, masa remaja tengah 13 – 15 tahun dan
masa remaja akhir 16 – 19 tahun. Ciri – ciri perkembangan remaja perlu
dipahami, agar penanganan masalah yang berkaitan dengan kesehatan
reproduksinya dapat dilakukan lebih baik (Depkes RI, 2001).

Ciri khas remaja awal lebih dekat dengan teman sebayanya, ingin
bebas, lebih banyak memperhatikan keadaan tubuhnya dan mulai berfikir
abstrak. Ciri khas tahap remaja tengah, yaitu mencari identitas diri, timbul
keinginan berkencan mempunyai rasa cinta yang mendalam,
mengembangkan kemampuan berfikir abstrak, berkhayal tentang aktifitas
seks. Ciri khas taraf akhir, yaitu pengungkapan kebebasan diri, lebih
sensitif dalam mencari teman sebaya, mempunyai citra jasmani dirinya,
dapat mewujudkan rasa cinta, mampu berfikir abstrak (Depkes RI, 2001).

4
Perubahan psikis yang terjadi pada masa remaja ditandai dengan
keinginan untuk menyendiri, keengganan untuk bekerja, merasa bosan,
kegelisahan yang menguasai diri, emosional, kurang percaya diri,
mengkhayal dan berfantasi, mengalami rasa malu yang berlebihan,
keinginan untuk mencoba hal yang belum diketahui, keinginan untuk
menjelajah dan suka akan aktivitas kelompok (Fatimah, 2006).

Perubahan kelamin primer dimulai dengan berfungsinya organ – organ


genetalia yang ada. Perubahan ini terjadi pada laki – laki ditandai dengan
mulai keluarnya mani (sperma) saat mimpi basah. Sedangkan pada wanita
ditandai dengan menarche atau haid pertama kali (Soetjiningsih, 2004).

Perubahan organ kelamin sekunder pada laki – laki ditandai dengan


perubahan suara, bidang bahu melebar sering mimpi basah, tumbuh rambut
pada organ tertentu (dada dan sekitar kemaluan), perubahan penis jika ada
rangsangan (Soetjiningsih, 2004).

Perubahan organ sekunder pada wanita antara lain suara lebih bagus,
kulit muka dan badan halus, bidang bahu mengecil, bidang pinggul
melebar, payudara membesar, tumbuh rambut di sekitar ketiak dan
kemaluan, alat kelamin membesar dan mulai berfungsi (Soetjiningsih,
2004).

Berbagai perubahan tersebut terjadi karena adanya peningkatan kadar


gonadotropin yatau Folikel stimulating hormon (FSH) dan Leuteanezing
hormon (LH) yang akan mematangkan sel leidig dan mengeluarkan
hormon testosteron serta hormon estrogen pada wanita sebelum menstruasi.
Selama pubertas pada anak laki – laki kadar hormon testosteron meingkat

5
melebihi 20 ng/dl, yang sebelumnya selama anak – anak lebih kecil dari 10
ng/dl (Soetjiningsih, 2004).
2.2 Pergaulan

2.2.1 Pengertian Pergaulan


Pergaulan merupakan jalinan hubungan sosial antara seseorang dengan
orang lain yang berlangsung dalam jangka relatif lama sehingga terjadi
saling mempengaruhi satu dengan lainnya. Pergaulan merupakan
kelanjutan dari proses interaksi sosial yang terjalin antara individu dalan
lingkungan sosialnya.
2.2.2 Lingkungan pergaulan
Lingkungan pergaulan adalah daerah atau kawasan tempat seseorang
itu bergaul atau berbaur dengan sekitarnya sehingga didalamnya terjadi
interaksi yang akan mempengaruhi pribadi seseorang baik secara langsung
maupun tidak langsung. Lingkungan pergaulan tempat berkembanganya
perilaku terhadap kebiasaan yang ada di lingkungan. Lingkungan pergaulan
yang kurang baik akan berpengaruh pada perkembangan jiwa seseorang.
Hal-hal yang tidak baik yang diterimanya dalam interaksi menjadi hal yang
biasa baginya. Lingkungan dan pergaulan yang tidak baik dapat
mempengaruhi seseorang untuk melanggar norma-norma yang ada di
dalam masyarakat.
Lingkungan pergaulan yang termasuk dalam lingkungan sosial
maupun faktor yang sangat erat hubunganya dengan prestasi belajar yang
dicapai siswa. Siswa dapat memperoleh prestasi belajar yang baik bila
lingkungan tempatnya berinteraksi dan bergaul dapat menciptakan suasana
yang menyenangkan dan kenyamanan untuk belajar. Adanya dukungan,
perhatian, dan energi positif yang diberikan keluarga, teman, dan
masyarakat disekitarnya akan membuat siswa merasa dihargai dan

6
disayangi sehingga siswa akan terpacu untuk belajar terus dan tidak ingin
mengecewakan orangorang yang telah mendukungnya. Lingkungan
pergaulan siswa bila dipadukan dengan lingkungan pendidikannya maka
berdampak besar kepada prestasi belajar, hal ini menyimpulkan bahwa
prestasi siswa ditentukan sebagaimana besarnya lingkungan pergaulan
peserta didik tersebut dengan apa yang terjadi dengan sekelilingnya.
2.2.3 Macam-macam lingkungan pergaulan
Ada 3 macam lingkungan pergaulan,yaitu :
1) Lingkungan keluarga
Dalam keadaan normal, maka lingkungan pertama yang berhubungan
dengan anak adalah orang tuanya, saudara, dan mungkin juga dengan
kerabatnya.lingkungan keluarga merupakan miniatur dari masyarakat
dan kehidupan, sehingga pola keluarga akan memberi pandangan anak
terhadap hidup di masyarakat. Hal – hal ini yang perlu diperhatikan
dalam lingkungan keluarga adalah status sosial ekonomi, suasana
keluarga, pola asuh orang tua dan dukungankeluarga.
2) Lingkungan sekolah
Sekolah merupakan tempat dimana anak melakukan kegiatan belajar
secara terarah dan terprogram dengan baik. Pergaulan sekolah berarti
segala kegiatan antara guru dengan siswa yang meliputi : kegiatan
pembelajaran, interaksi sosial, serta komunikasi sosial antara warga
sekolah. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pergaulan sekolah adalah
lingkungan dimana guru dan siswa melakukan aktivitas belajar
mengajar serta interaksi sosial dan komunikasi personalantar warga
sekolah.
3) Lingkungan masyarakat
Lingkungan masyarakat merupakan lingkungan yang berada di sekitar
individu yang akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembanga

7
remaja. Remaja yang tinggal bersama orang tua maupun di kos-kosan
tidak lepas dari interaksi dengan lingkungan masyarakat.
Lingkungan masyarakat yang mempengaruhi remaja:
a) Pola kehidupan masyarakat
b) Teman bergaul
c) Media masa
2.3 Pergaulan Bebas

2.3.1 Pengertian Pergaulan Bebas


Dari segi bahasa pergaulan artinya proses bergaul, sedangkan bebas
yaitu lepas sama sekali (tidak terhalang, terganggu, dan sebagainya
sehingga boleh bergerak, berbicara, berbuat dengan leluasa, tidak terikat
atau terbatas oleh aturan-aturan). Merujuk dari pengertian diatas maka
dapat diuraikan bahwa pergaulan bebas adalah tindakan atau sikap yang
dilakukan oleh individu atau kelompok dengan tidak terkontrol dan tidak
dibatasi oleh aturan-aturan hukum yang berlaku dalam masyarakat.
2.3.2 Bentuk-bentuk Pergaulan Bebas Pada Remaja
1) Penggunaan Obat-obatan Terlarang
Narkoba (Singkatan dari Narkotika, Psikotropika, dan bahan
adkitif lainnya) adalah bahan yang jika dimasukkan dalam tubuh
manusia, baik dengan diminum, dihirup, atau disuntikkan, dapat
mengubah pikiran, suasana hati, atau perasaan, dan perilaku seseorang.
Narkoba dapat menimbulkan ketergantungan fisik dan psikologis.
Penyalahgunaan narkoba merupakan pola penggunaan yang bersifat
patologis, yang berlangsung dalam jangka waktu tertentu dan
menimbulkan gangguan fungsi moral dan fungsi social. Narkoba
sangat membahayakan hidup manusia karena akan berpengaruh pada
kondisi fisik dan emosional penderita.

8
2) Seks diluar nikah (sek pra nikah)
Hubungan seks diluar nikah adalah hubungan kelamin antara laki-
laki dengan perempuan diluar nikah, sehingga merupakan bentuk
penyimpangan seksual. Ada beberapa remaja yang melakukan seks
diluar nikah di desa Sumberrejo sebelum mendapat hak yang sah dari
lembaga perkawinan, bahkan sampai putus sekolah untuk mengurus
anaknya dan ada yang bekerja untuk menghidupi keluarganya, alasan-
alasan mereka karena terpengaruh oleh gambar-gambar dan video-
vidio porno yang mereka dapat sehingga timbul rasa ingin coba-coba
dan ada pula karena cinta yang berlebihan dengan pacarnya, dan ada
juga karena cinta mereka yang tidak di restui oleh orangtua-nya.
3) Merokok dan minum-minuman keras
Minuman keras ialah segala jenis minuman yang memabukkan,
sehingga dengan meminumnya menjadi hilang kesadarannya, yang
termasuk minuman keras seperti arak minuman yang banyak
mengandung alkohol, seperti wine, whisky brandy, sampagne, malaga
dan lain-lain. Minuman beralkohol adalah minuman yang mengandung
etanol. Etanol adalah bahan psikoaktif dan konsumsinya menyebabkan
penurunan kesadaran. Pada kehidupan modern, ada kecenderungan
sebagian orang mencari kesenangan melalui beraneka ragam cara,
diantaranya mabuk-mabukkan. Orang yang suka mabuk tidak tahu
urusan hukum ataupun akibat yang ditimbulkan dari perbuatannya.
Mabuk-mabukkan merupakan kebiasaan buruk yang dapat merusak
masa depan umat manusia dan menjadi pintu gerbang munculnya
berbagai perilaku keji dan mungkar yang dilakukan manusia.
4) Tawuran/Perkelahian
Kekerasan sudah dianggap sebagai pemecah masalah yang sangat
efektif yang dilakukan oleh para remaja. Hal ini seolah menjadi bukti
nyata bahwa seorang yang terpelajar pun leluasa melakukan hal-hal

9
yang bersifat anarkis, premanis, dan rimbanis. Tentu saja perilaku
buruk ini tidak hanya merugikan orang yang terlibat dalam perkelahian
atau tawuran itu sendiri tetapi juga merugikan orang lain yang tidak
terlibat secara langsung Secara psikologis, perkelahian yang
melibatkan pelajar usia remaja digolongkan sebagai salah satu bentuk
kenakalan remaja (juvenile deliquency).

10
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian karya tulis ilmiah ini dilakukan pada Tanggal 28 Februari


2021 sampai dengan 4 Maret 2021 yang dilaksanakan di SMA Negeri 1
Tabanan.
3.2 Jenis Penelitian

Penelelitian yang dilakukan berjenis kuantitatif dengan pendekatan


deskriptif. Metode Penelitian Kuantitatif, sebagaimana dikemukakan oleh
Sugiyono (2009: 14) dapat diartikan sebagai metode penelitian yang
berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada
populasi/sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya
dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen
penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk
menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Penelitian ini menggunakan
pendekatan deskriptif dengan tujuan untuk mendeskripsikan objek penelitian
ataupun hasil penelitian. Adapun pengertian deskriptif menurut Sugiyono
(2012: 29) adalah metode yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau
memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data atau sampel
yang telah terkumpul sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan
membuat kesimpulan yang berlaku umum.
3.3 Jenis Pengumpulan dan Pengolahan Data

Karya tulis ilmiah ini menggunakan 2 metode penelitian, yaitu :

11
1) Metode kepustakaan

Mardalis (1999) dalam Abdi Mirzaquon dkk (2017) menyebutkan


bahwa metode kepustakaan merupakan suatu studi yang digunakan adalah
mengumpulkan informasi dan data dengan bantuan berbagai macam
material yang ada di perpustakaan seperti dokumen, buku majalah, kisah
kisah sejarah dan sebagainya.

2) Metode kuesioner

Angket (Kuesioner) Menurut sugiyono (2013: 199) kuesioner


merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada
responden untuk dijawab.

12
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Pergaulan Remaja Pada Masa Kini

13
14
Dari hasil kuisioner diatas yang diisi oleh 50 orang wanita maupun
pria remaja, peneliti dapat memperkirakan bahwa remaja saat ini sudah ada
beberapa yang masuk ke dalam lingkungan pergaulan bebas dan ada juga
yang sudah terjerumus dalam dampak negatif dari pergaulan bebas seperti
merokok dan melakukan seks bebas. Akan tetapi tidak sedikit juga remaja
yang punya cara sendiri untuk menjauhi pergaulan bebas yang bisa merusak
dirinya dan memperhatikan lingkungan pergaulannya.

Berdasarkan hasil kuisioner diatas, terdapat beberapa faktor yang dapat


mempengaruhi pergaulan pada remaja khususnya yang menyebabkan
pergaulan bebas yaitu faktor eksternal dan faktor internal. Faktor eksternal
merupakan faktor yang datang dari luar individu. Ada beberapa hal secara
eksternal yang dapat mempengaruhi pergaulan bebas pada remaja yaitu
pertama aspek keluarga, di dalam keluarga jelas dibutuhkan adanya
komunikasi terutama orang tua dengan anak-anaknya, karena hal tersebut
dapat memberikan kehangatan dan hubungan yang baik antara orang tua dan
anak. Dengan adanya komunikasi, orang tua dapat memahami kemauan dan

15
harapan anak, demikian pula sebaliknya. Sehingga akan tercipta adanya
saling pengertian dan akan sangat membantu di dalam memecahkan atau
mencari jalan keluar dari persoalan yang dihadapi anaknya. Komunikasi
merupakan hal yang penting dalam keluarga, karena dengan komunikasi
dalam suatu keluarga terlihat adanya interaksi, hubungan yang akrab antar
keluarga. Berbeda halnya ketika seorang anak berada pada keluarga yang
kurang adanya komunikasi antara orang tua dengan anak. Hal ini dapat
mengakibatkan anak akan merasa kesepian di dalam keluarga. Kedua aspek
pergaulan, bagi remaja seorang teman merupakan suatu kebutuhan, sehingga
terkadang teman dianggap sebagai “orang tua kedua” bagi remaja. Dorongan
untuk memiliki teman dan membentuk suatu kelompok juga dapat dipandang
sebagai usaha agar tidak tergantung dengan orang yang lebih dewasa atau
sebagai tindakan nyata dalam interaksi sosial. Maka didalam lingkungan
pergaulan remaja selalu kita temukan adanya kelompok teman sebaya.
Pergaulan dengan teman sebaya dapat membawa seseorang kearah positif
dan negatif. Aspek positifnya adalah tersedianya saluran aspirasi, kreasi,
pematangan kemampuan, potensi dan kebutuhan lain sebagai output
pendidikan orang tua dan potensinya. Akan tetapi jika yang dimasukinya
adalah lingkungan yang buruk maka akan mendorong mereka kepada hal
negatif.
Faktor internal merupakan faktor yang muncul karena adanya
dorongan dan kemauan dari individu itu sendiri. Pribadi manusia dapat
dipengaruhi oleh sesuatu, karena itu ada usaha untuk membentuk pribadi,
membentuk watak atau mendidik watak seseorang. Hal yang secara internal
dapat mempengaruhi pergaulan bebas pada remaja yaitu aspek motivasi,
masa remaja merupakan masa dimana seorang anak mulai dihadapkan pada
relaita kehidupan. Pada saat inilah jiwa seoarang remaja mengalami
peralihan dari jiwa kekanak-kanakan kearah pendewasaan. Dalam masa
peralihan ini tentunya anak banyak mengalami peristiwa baru yang selama

16
ini belum pernah dialami pada masa sebelumnya. Peralihan keadaan inilah
yang dapat memicu timbulnya dorongan untuk mencoba hal-hal baru yang
selama ini belum pernah mereka coba, tentunya tanpa pemikiran yang
matang tentang akibat-akibat yang bisa ditimbulkan karena keterbatasan
pemikiran pada usia dewasa misalnya merokok dan melakukan seks bebas.
4.2 Dampak Negatif Yang Timbul Akibat Adanya Pergaulan Bebas Pada
Remaja
Pergaulan bebas memiliki beberapa dampak negatif, diantaranya:
1) Kehamilan di luar nikah dan penyakit kelamin
Anak yang terjerat pergaulan bebas cenderung mencoba hal yang
baru tanpa memikirkan akibatnya. Akhirnya anak tersebut dapat terjebak
seks bebas dan terkena penyakit kelamin serius seperti AIDS, herpes
dan gonorhea.
2) Prestasi di sekolah menurun
Anak yang terjebak ke dalam pergaulan bebas akan malas belajar
dan hanya memikirkan berkumpul dengan teman, akibatnya prestasi di
sekolah menurun.
3) Dicap jelek oleh masyarakat
Anak yang terjerat pergaulan bebas akan dicap jelek oleh
masyarakat karena dinilai dapat mengganggu masyarakat karena ngebut-
ngebutan, vandalisme, dll.
4) Terjerumus pada rokok, miras dan narkoba
Anak yang terjerat pergaulan bebas cenderung mencoba hal yang
baru tanpa memikirkan akibatnya. Ia akan mencoba hal-hal baru seperti
mencoba rokok, miras, dan sebagainya.
5) Timbul masalah dengan keluarga
Remaja yang nakal akan mengurangi keharmonisan dengan
keluarga. Akibatnya akan terjadi perselisihan dan pertengkaran dalam
keluarga.

17
4.3 Usaha Yang Dilakukan Untuk Menghindari Dampak Negatif Dari
Pergaulan Bebas
1) Memperkuat pendidikan agama
2) Membentuk karakter yang positif
3) Memilih teman
4) Mempererat hubungan orang tua dan anak
5) Memberikan pendidikan seks pada remaja
6) Menghindari lingkungan yang tidak kondusif
7) Mengisi waktu luang
8) Memperluas pengetahuan
9) Memperbaiki komunikasi dengan keluarga
10) Taat kepada hukum
11) Menerima diri sendiri
12) Membatasi pergaulan
13) Menetapkan tujuan hidup
14) Menjaga tingkah laku
15) Membatasi waktu diluar rumah

18
BAB V
PENUTUP

5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan
sebelumnya dan mengacu pada tujuan penelitian, maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
5.1.1 Pergaulan remaja pada saat ini ada beberapa remaja yang sudah masuk
kedalam lingkungan pergaulan bebas dan sampai masuk kedalam
dampak negatif pergaulan bebas seperti merokok dan melakukan seks
bebas.
5.1.2 Dampak negatif yang ditimbulkan akibat adanya pergaulan bebas pada
remaja yaitu kehamilan diluar nikah dan penyakit kelamin, prestasi di
sekolah menurun, dicap negatif/buruk oleh masyarakat, terjerumus
pada rokok, miras, dan narkoba, dan timbul masalah dengan keluarga.
5.1.3 Usaha yang dapat dilakukan agar remaja terhindar dari bahaya
pergaulan bebas yaitu memperkuat Pendidikan agama, membentuk
karakter yang positif, memilih teman, mempererat hubungan orang tua
dan anak, memberikan Pendidikan seks pada remaja, menghindari
lingkungan yang tidak kondusif, mengisi waktu luang, memperluas
pengetahuan, memperbaiki komunikasi dengan keluarga, taat kepada
hukum, menerima diri sendiri, membatasi pergaulan, menetapkan
tujuan hidup, menjaga tingkah laku, dan membatasi waktu diluar
rumah.

19
5.2 Saran

Berdasarkan hasil kuisioner, maka dapat diajukan beberapa saran yang


bersifat membangun khususnya dalam mencegah remaja agar tidak masuk ke
dalam pergaulan bebas yaitu :
5.2.1 Remaja agar lebih memperhatikan lingkungan pergaulan, dapat
memilah pertemanan yang sehat dan pertemanan yang berdampak
negatif, dan dapat menolak pergaulan atau ajakan mengarah pada
dampak yang negatif.
5.2.2 Peran keluarga khususnya orang tua sangat diperlukan untuk
membentuk karakter remaja sejak dini dan mengarahkan remaja agar
berperilaku yang baik dan positif.
5.2.3 Pemerintah atau pihak sekolah perlu memberikan sosialisasi kepada
remaja mengenai bahaya atau dampak negatif dari adanya pergaulan
bebas.

20
21
DAFTAR PUSTAKA

Farida. (2009). Pergaulan Bebas dan Hamil Pranikah. Analisa Volume XVI, No. 01,
125-135.

Moh. Fendri Bukoting, A. M. (2020). Dampak Pergaulan Bebas Terhadap Angka


Putus Sekolah di Desa Kuala Utara Kecamatan Kaidipang Kabupaten Bolaang
Mongondow Utara. PAKERTI : Jurnal Pendidikan Islam & Budi Pekerti
Volume. 1 Nomor. 1, 1-14.

Rizki Dwi Hartono, N. D. (2013). Faktor-faktor yang Menyebabkan Remaja


Berprilaku Menyimpang (The Factors That Causes Teenagers Behave
Deviant). Artikel Ilmiah Hasil Penelitian Mahasiswa, 1-4.

Siti Suhaida, H. J. (2018). Pergaulan Bebas di Kalangan Pelajar. Neo Societal;Vol.


3;No. 2, 425-432.

22

Anda mungkin juga menyukai