BAB I
PENDAHULUAN
Siklus menstruasi bervariasi pada tiap wanita dan hamper 90% wanita memiliki siklus 25-35
hari dan hanya 10-15% yang memiliki panjang panjang siklus 28 hari, namun beberapa wanita
memiliki siklus yang tidak teratur dan hal ini bisa menjadi indikasi adanya masalah kesuburan.
Panjang siklus menstruasi dihitung dari hari pertama periode menstruasi-hari dimana
pendarahan dimulai disebut sebagai hari pertama yang kemudian dihitung sampai dengan hari
terakhir yaitu 1 hari sebelum pendarahan menstruasi bulan berikutnya dimulai.
Rahim terdiri dari 3 lapisan yaitu primetrium (lapisan terluar rahim),miometrium (lapisan
otot rahim,terletak dibagian tengah),dan endometrium (lapisan terdalam rahim).endometrium
adalah lapisan yang berperan didalam siklus menstruasi.2 per tiga bagian endometrium disebut
desidua fungsionalis yang terdiri dari kelenjar,dan 1 per tiga bagian terdalamnya disebut sebagai
desidua basalis.
Siklus haid dapat ditinjau dari uterus maupun ovarium sebagai berikut:
Setiap satu siklus menstruasi terdapat 4 fase perubahan yang terjadi dalam uterus.fase-fase
ini merupakan hasil kerja sama yang sangat terkoordinasi antara hipofisis anterior,ovarium,dan
uterus.fase-fase tersebut adalah :
1 . Fase menstruasi atau deskuamasi
Pada masa ini endometrium dilepaskan dari dinding uterus disertai dengan perdarahan.hanya
lapisan tipis yang tinggal yang disebut dengan stratum basale,stadium ini berlangsung 4
hari.dengan haid itu keluar darah,potongan-potongan endometrium dan lendir dari cervik.Darah
tidak membeku karena adanya fermen yang mencegah pembekuan darah dan mencairkan
potongan-potongan mukosa.Hanya kalau banyak darah keluar maka fermen tersebut tidak
mencukupi hingga timbul bekuan –bekuan darah dalam darah haid.
Dalam fase ini endometrium tumbuh menjadi setebal 3,5 mm. fase ini berlangsung dari hari
ke 5 sampai hari ke 14 dari siklus haid. Fase proliferasi dapat dibagi dalam 3 subfase yaitu :
Fase ini mulai sesudah ovulasi dan berlangsung dari hari ke 14 sampai ke 28.pada fase ini
endometrium kira-kira tetap tebalnya,tetapi bentuk kelenjar berubah menjadi panjang ,berkeluk
keluk dan mengeluarkan getah yang makin lama nyata.Dalam endometrium telah tertimbun
glikogen dan kapur yang kelak diperlukan sebagai makanan untuk telur yang dibuahi.
Memang tujuan perubahan ini adalah untuk mempersiapkan endometrium menerima telur
yang dibuahi.fase ini dibagi atas:
1) Fase sekresi dini
Dalam fase ini endometrium lebih tipis daripada fase sebelumnya karena kehilangan
cairan,tebalnya 4-5 mm.pada saat ini dapat dibedakan beberapa lapisan,yaitu;
stm basale, yaitu lapisan endometrium bagian dalam yang berbatasan dengan lapisan
miometrium. Lapisan ini tidak aktif, kecuali mitosis pada kelenjar.
stratum spongiosum, yaitu lapisan tengah berbentuk anyaman seperti spons.
Ini disebabkan oleh banyak kelenjar yang melebar dan berkeluk keluk dan hanya sedikit
stroma di antaranya.
stratum kompaktum, yaitu lapisan atas yang padat. Saluran saluran kelenjar sempit,
lumennya berisi sekret dan stromanya edema.
SIKLUS OVARIUM
Siklus indung telur (ovarium) terbagi menjadi 3 bagian, yaitu siklus folikuler, siklusovulasi dan
siklus luteal.
- Sesaat sebelum ovulasi : kadar hormon estrogen menurun dan progestron naik secara mendadak
Hipotalamus mengontrol kerja dari kelenjar pituitary (kelenjar hipofisis). Kelenjar hipofisis
disebut juga master of gland karena banyak menyekresikan hormon dan memengaruhi kerja
hormon yang dihasilkan oleh kelenjar lain di dalam tubuh. Hipotalamus terletak di bagian dalam-
bawah otak. Kelenjar hipotalamus memerintahkan kelenjar hipofisis bagian depan dan belakang
untuk menghasilkan atau menghambat produksi hormon kelenjar endokrin lain sesuai dengan
kebutuhan. Hipotalamus sangat penting karena menjadi penghubung dan pengatur komunikasi
antara sistem hormon dan sistem saraf. Selain itu, berperan juga dalam mengatur pertumbuhan
dan perkembangan manusia. Hipotalamus dapat berkomunikasi dengan kelenjar hipofisis
dengan dua cara, yaitu:
1. dengan impuls saraf atau dengan mengeluarkan hormon. Misalnya, jika tekanan darah turun,
hipotalamus mengirimkan implus saraf ke kelenjar hipofisis bagian depan. Akbatnya, hipofisis
menyekresikan ADH (antidiuretic hormone) yang menyebabkan tekanan darah naik.
Hipotalamus juga dapat mengeluarkan hormone yang disebut releasing hormone dan inhibiting
hormone. Releasing hormone merangsang kelenjar hipofisis menyekresikan hormone tertentu.
Inhibiting hormone menekan kelenjar hipofisis sehingga tidak menyekresikan hormon tertentu.
Dari 9 jenis hormon yang disekresikan kelenjar hipofisis, 7 hormon disekresikan bagian depan
(anterior) hipofisis dan 2 lainnya oleh bagian belakang (posterior) hipofisis. Kelenjar hipofisis
posterior tersusun atas jaringan saraf dan sebenarnya merupakan bagian dari hipotalamus.
Kelenjar hipofisis anterior tersusun atas sel-sel endokrin yang menyintesis dan menyekresikan
beberapa hormon ke dalam darah.
a. Hipofisis Anterior
Bagian hipofisis anterior (depan) menghasilkan hormon-hormon sebagai berikut (Campbell,
1998: 925).
1) FSH (folikel stimulating hormone), berfungsi merangsang pematangan folikel de Graaf
tempat sel telur berada.
2) LH (lutenizing hormone), yaitu hormon yang berperan dalam pematangan sel gonad pada
wanita.
5) Prolaktin, hormon ini mengaktivasi air susu pada ibu yang sedang menyusui.
6) GH (growth hormone), merangsang pertumbuhan tulang dan bagian tubuh lainnya dan
berperan membantu penyerapan nutrisi tubuh.
2) Oxytocin, merupakan hormon yang berperan dalam kontraksi otot rahim pada saat
seorang wanita melahirkan. Proses terjadinya haid sangat tergantung pada Mekanisme Umpan
Balik antara
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Sedangkan pada Siklus endometrium terdiri dari 4 fase yaitu, fase menstruasi, fase
regenerasi, fase proliferasi dan fase sekresi. Hipotalamus mengontrol kerja dari kelenjar pituitari
(kelenjar hipofisis). Kelenjar hipofisis disebut juga master of gland karena banyak
menyekresikan hormon dan memengaruhi kerja hormon yang dihasilkan oleh kelenjar lain di
dalam tubuh. Hipotalamus dapat berkomunikasi dengan kelenjar hipofisis dengan dua cara, yaitu
dengan impuls saraf atau dengan mengeluarkan hormon.
3.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
http://rahmawatifattah.blogspot.com/
http://digilib.unsri.ac.id/download/PERUBAHAN%20ENDOMERIUM%20DALAM
%20SIKLUS%20MENSTRUASI.pdf , http://www.authorstream.com/Presentation/dodo.w-
218693-SIKLUSMENSTRUASI-PENDAHULUAN-Selayang-Pandang-AKAN-
BERLANGSUNGSECARA-menstrua-Education-ppt-powerpoint/
file:///C:/Users/Djavu%20Net/Documents/siklus%20haid/05.%20Siklus
%20Menstruasi%20%C2%AB%20Intan%20Riani%20Ngeblog.htm
file:///C:/Users/Djavu%20Net/Documents/siklus%20haid/SIKLUS
%20MENSTRUASI%20NORMAL%20%C2%AB%20CahayaMata%E2%80%A6Berpikir
%E2%80%A6%20Berkarya%E2%80%A6Menapaki%20Jejak%20Kehidupan%20dalam
%20Wacana.htm
http://budisma.web.id/materi/sma/biologi-kelas-xi/sistem-hormon