A. Latar Belakang
Salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia adalah Gangguan
Akibat Kekurangan Yodium (GAKY). GAKY merupakan masalah gizi utama
disamping masalah gizi lainya seperti KEP (Kekurangan Energi Protein), KVA
(Kekurangan Vitamin A) dan anemia. Akibat dari kekurangan yodium secara terus-
menerus dalam waktu yang lama dapat menimbulkan penyakit gondok. Hasil suvei
pemetaan gondok 1998 yang telah di publikasikan WHO tahun 2000 melaporkan
bahwa 18,8% penduduk hidup di daerah endemic ringan, 4,2% penduduk hidup di
daerah endemic sedang dan 4,5% penduduk hidup di daerah endemic berat.
Diperkirakan sekitar 18,2 juta peduduk hidup di wilayah endemic sedang dan berat,
dan 39,2 juta penduduk hidup di wilayah endemic ringan. Menurut jumlah kabupaten
di Indonesia, maka diklasifikasikan 40,2% kabupaten termasuk endemic ringan,
13,5% kabupaten endemic sedang dan 5,1% kabupaten endemic berat
(www.gizi.net.2004).
B. Tujuan
a. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 20 menit, diharapkan
ibu dan anak dapat mengetahui tidndakan untuk mencegah terkena Gaky
dan ibu mampu mengetahui dan memenuhi kebutuhan iodium anak.
b. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mendapatkan penyuluhan masyarakat khusunya ibu yang
memiliki anak mampu:
1. Menjelaskan tentang pengertian Gaky
2. Menjelaskan penyebab masalah Gaky
3. Menjelaskan akibat Gaky pada anak-anak
4. Menjelaskan pencegahan dan penanggulangan Gaky
5. Menjelaskan kebutuhan yodium
6. Menyebutkan sumber makanan yang banyak mengandung yodium
7. Menjelaskan cara penggunaan garam beryodium dengan benar pada
saat proses pengolahan.
I
C. METODE
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Tanya jawab
D. MEDIA
1. PPT
2. Leaflet
E. EVALUASI
1. Prosedur : Setelah pembelajaran materi
2. Jenis : Lisan
3. Bentuk : Uraian singkat
F. Kegiatan penyuluhan
No. Kegiatan Penyuluh Peserta Waktu
1. Pembukaan Memberi salam dan perkenalan Menjawab salam 3 menit
Menjelaskan tujuan, manfaat dan Mendengarkan dan
cakupan materi memperhatikan
Karena dampaknya pada kelangsungan hidup dan kualitas sumber daya manusia, yang
mencakup 3 aspek: aspek perkembangan kecerdasan, aspek perkembangan sosial dan aspek
perkembangan ekonomi.
Kandungan yodium di alam yang telah terkikis habis, tidak akan dapat tergantikan lagi.
Akibatnya bila masyarakat yang tinggal di daerah tersebut dan hanya bergantung pada sumber
air dan hasil bahan makanan setempat akan mengalami KEKURANGAN YODIUM
Suatu daerah berisiko mengalami GAKY, jika Kandungan yodium dalam tanah dan air
sudah banyak yang terkikis karena erosi, banjir atau hujan lebat Sumber air, hewan dan
tumbuhan di daerah tersebut mengandung kadar yodium yang rendah
E. Kebutuhan Yodium
Kebutuhan yodium per hari orang berkisar antara 100mg – 300 mg , sedangkan konsumsi garam
bervariasi antara 5-10 gram per orang per hari. Sehingga tidak ada suatu standar yang baku untuk
jumlah yodium yang harus ditambahkan ke dalam garam (NN, 2003).
Persyaratan Garam Sehat
Garam sehat adalah garam konsumsi yang telah dikonfirmasikan dengan yodium yang cukup
untuk untuk kebutuhan tubuh, yaitu mengandung kadar yodium 30 – 40 ppm, dan kandungan air
< 52.
Garam yodium diharuskan dikonsumsi seluruh penduduk baik di daerah endemic maupun di
daerah bukan endemic
Konsumsi garam yodium rata-rata per orang per hari 10 gr dan kebutuhan ion yodium sebesar
150-200 mikrogram per orang per hari bila konsmsi rata-rata
Batas maxsimal konsumsi ion yodium yang dapat di toleler oleh tubuh adalah 2.000 mikrogram
per orang per hari.
Bila konsumsi rata-rata 25-60 ug seseorang sehari, akan terdapat kasus goiter, tetapi tidak
banyak terlihat kasus cretinism.
Adapun kecukupan yodium yang dianjurkan untuk orang Indonesia adalah:
1. Umur 0 sampai 9 tahun kebutuhannya sebesar 50-120 mg
2. Umur 10-59 dan >60 tahun sebesar 150 mg (pria)
3. Umur 10-59 da>60 tahun sebesar 150 (wanita)
4. Wanita hamil mendapat tambahan +25 mg: wanita laktasi 0-12
bnulan sebesar +50 mg (muhilal, dkk. 1998)
F. Sumber makanan yang banyak mengandung yodium
Iodium dapat diperoleh dari berbagai jenis pangan dan kandungannya yang berbeda-beda
tergantung asal jenis pangan tersebut dihasilkan. Kandungan yodium pada buah dan sayur
tergantung pada jenis tanah. Kandungan yodium pada jaringan hewan dan produk susu
tergantung pada kandungan yodium pada pakan ternaknya. Pangan asal laut merupakan sumber
yodium alamiah. Sumber iodium lain adalah garam dan air yang difortifikasi (Muchtadi. dkk,
1992). Hal yang sama juga dikemukakan oleh Sauberlich, (1999) bahwa makanan laut dan
ganggang laut adalah sumber iodium paling baik.
Soehardjo (1990) mengatakan bahwa dengan mengkonsumsi pangan yang kaya iodium
dapat menkan atau bahkan mengurangi besarnya prevalensi gondok pada anak. Berikut Gibson
(1990) menyebutkan rata-rata kandungan yodium dalam bahan makanan antara lain : Ikan Tawar
30 mg, Ikan laut 832 mg, Kerang 798 mg, Daging 50 mg, Susu 47 mg, Telur 93 mg, Gandum 47
mg, Buah-buahan 18 mg, Kacang-kacangan 30 mg dan Sayuran 29 mg.
G. Cara penggunaan garam beryodium dengan benar pada saat proses pengolahan.
Cara penggunaan garam yodium:
Tidak di bumbukan pada sayuran mendidih, tetapi dimasukkan setelah sayuran diangkat dari
tungku, kadar KIO3 dalam makanan akan terjadi penurunan setelah dididihkan 10 menit.
Kadar yodium juga akan menurun pada makanan yang asam, makin asam makanan makin
mudah menghilangkan KIO3 dari makanan tersebut.
Proses perusak terhadap kandungan yodium
Merebus (terbuka) kadar yodium hilang ± 50 %
Menggoreng kadar yodium hilang ± 35 %
Memanggang kadar yodium hilang ± 25 %
Brengkesan atau pepesan kadar yodium hilang ± 10 %
H. Cara mengetahui mutu garam beryodium.
Cara mengetahui kadar yodium dalam garam. Untuk mengetahui kadar iodium dalam garam
dapat dilakukan pengetesan dengan cara :
a. Dengan Yodida / Test Kit
Caranya:
1. Ambil 1 sendok teh garam, lalu tetesi dengan cairan yodida.
2. Tunggu beberapa menit sampai terjadi perubahan warna pada garam dari putih menjadi biru
keunguan (pada garam beryodium).
3. Bandingkan dengan warna yang ada pada kit yang tertera pada kemasan.
b. Dengan parutan singkong.
Bila tidak tersedia test kit atau cairan yodida, maka ada cara yang sederhana dan tidak
membutuhkan biaya yang tinggi yaitu dengan parutan singkong.
Caranya :
a. Kupas singkong yang masih segar, kemudian parut dan peras tanpa air.
b. Tuang 1 sendok perasan singkong parut tanpa di tambah air ke dalam
tempat yang bersih.
c. Tambahkan 4 – 6 sendok teh munjung garam yang akan diperiksa.
d. Tambahkan 2 sendok jeruk nipis, aduk sampai rata, biarkan beberapa
menit. Bila timbul biru keunguan berarti garam tersebut mengandung yodium.
Tips untuk memilih garam beryodium:
1. Pilihlah garam yang dikema dan berlabel “Gram Beryodium”, ada nomer
MD atau SP , isi /berat kemasan, kandungan yodium 30-80 ppm, nama produsen.
2. Pilihlah kemasan rapi adn tidak rusak.
3. Pilihlah garam yang putih dan kering, tidak lembab atau basah.
4. Beli sedikit dulu (kemasan kecil) untuk diuji dirumah, kalau perlu
beberapa merk, untuk pegangan dalam pembelian selanjutnya.
5. Hindari memilih garam beta/briket apalagi yang tidak dikemas, kecuali
telah anda uji pada setiap bagian (luar dan dalam) dan hasilnya cukup.
6. Apabila sudah dilakukan uji terhadap merk tertentu, pembelian
selanjutnya tidak perlu diuji lagi.
7. Pilihlah kemasan kecil agar penyimpanan di rumah tidak terlalu lama,
untuk menghindari proses pelembaban akibat terbukanya kemasan.
Kesimpulan
Iodium merupakan salah satu unsur mineral mikro yang sangat dibutuhkan oleh tubuh
walaupun dalam jumlah yang relative kecil. Namun apabila diabaikan dapat menimbulkan efek
atau ampak yang cukup berpengaruh dalam kehidupan. Dan korban penderita GAKY akan
menjadi beban bagi semua orang yang ada disekitar kehidupannya.