Anda di halaman 1dari 13

PENYULUHAN PENCEGAHAN GAKY

Topik : Pencegahan Gaky Bagi Anak anak


Pokok Bahasan : Cara untuk mencegah gaky
Sasaran : Ibu dan anaknya
Tempat : Posyandu, Btp Blok AD
Hari / Tanggal : Kamis / 21 Mei 2020
Waktu : 08.00-11.00 WITA

A. Latar Belakang
Salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia adalah Gangguan
Akibat Kekurangan Yodium (GAKY). GAKY merupakan masalah gizi utama
disamping masalah gizi lainya seperti KEP (Kekurangan Energi Protein), KVA
(Kekurangan Vitamin A) dan anemia. Akibat dari kekurangan yodium secara terus-
menerus dalam waktu yang lama dapat menimbulkan penyakit gondok. Hasil suvei
pemetaan gondok 1998 yang telah di publikasikan WHO tahun 2000 melaporkan
bahwa 18,8% penduduk hidup di daerah endemic ringan, 4,2% penduduk hidup di
daerah endemic sedang dan 4,5% penduduk hidup di daerah endemic berat.
Diperkirakan sekitar 18,2 juta peduduk hidup di wilayah endemic sedang dan berat,
dan 39,2 juta penduduk hidup di wilayah endemic ringan. Menurut jumlah kabupaten
di Indonesia, maka diklasifikasikan 40,2% kabupaten termasuk endemic ringan,
13,5% kabupaten endemic sedang dan 5,1% kabupaten endemic berat
(www.gizi.net.2004).

Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) adalah rangkaian efek


kekurangan yodium pada tumbuh kembang manusia. Kekurangan yodium dapat
mengakibatkan gondok dan kretin. Pengetahuan tentang distribusi gondok endemik
dan kretin endemik di Indonesia diambil dari data epidemiologik baik sebelum Perang
Dunia II dan setelah kemerdekaan tahun 1945. Riset sistematik di Indonesia telah
dikerjakan sejak 1974, ketika program injeksi yodium mulai melakukan penelitian
fundamental yang hasilnya menjadi program penanggulangan GAKY
(www.feedingminds.org). Spektrum GAKY seluruhnya terdiri dari gondok dalam
berbagai tingkat (stadium), kretin, terhambatnya pendengaran, gangguan pertumbuhan
pada anak dan orang dewasa, kejadian lahir mati meningkat, demikian juga dengan
kematian bayi. Kekurangan unsur yodium terutama dipengaruhi oleh faktor
lingkungan yang keadaan tanah dan airnya amat miskin unsur yodium, akibatnya
penduduk yang tinggal di daerah tersebut akan selalu kekurangan yodium (Depkes RI,
2000). Pada kelompok anak balita, satu dari tiga anak di dunia menderita kekurangan
gizi dalam bentuk gangguan pertumbuhan karena energi dan protein. Sekitar satu
milyar anak dan orang dewasa menderita berbagai bentuk kekurangan zat gizi mikro
( vitamin dan mineral ). Anak yang kekurangan makanan bergizi akan terhambat
pertumbuhan fisik, mental dan intelektualnya. Gangguan pertumbuhan ini selain
menyebabkan tingginya angka kematian anak, juga menyebabkan kekurangannya
potensi belajar dan daya tahan tubuh terhadap penyakit serta berkurangnya
produktifitas kerja.

B. Tujuan
a. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 20 menit, diharapkan
ibu dan anak dapat mengetahui tidndakan untuk mencegah terkena Gaky
dan ibu mampu mengetahui dan memenuhi kebutuhan iodium anak.
b. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mendapatkan penyuluhan masyarakat khusunya ibu yang
memiliki anak mampu:
1. Menjelaskan tentang pengertian Gaky
2. Menjelaskan penyebab masalah Gaky
3. Menjelaskan akibat Gaky pada anak-anak
4. Menjelaskan pencegahan dan penanggulangan Gaky
5. Menjelaskan kebutuhan yodium
6. Menyebutkan sumber makanan yang banyak mengandung yodium
7. Menjelaskan cara penggunaan garam beryodium dengan benar pada
saat proses pengolahan.
I
C. METODE
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Tanya jawab
D. MEDIA
1. PPT
2. Leaflet
E. EVALUASI
1. Prosedur : Setelah pembelajaran materi
2. Jenis : Lisan
3. Bentuk : Uraian singkat

F. Kegiatan penyuluhan
No. Kegiatan Penyuluh Peserta Waktu
1. Pembukaan Memberi salam dan perkenalan Menjawab salam 3 menit
Menjelaskan tujuan, manfaat dan Mendengarkan dan
cakupan materi memperhatikan

2 Kegiatan Inti Menanyakan pengertian Gaky Menjawab, 9 menit


Menjelaskan pengertian Gaky
mendengarkan dan

Menanyakan penyebab masalah Gaky memperhatikan


Menjelaskan penyebab masalah Gaky

Menanyakan akibat Gaky pada anak-


anak
Menjelaskan akibat Gaky pada anak-
anak

Menyanyakan pencegahan Gaky


penanggulangan Gaky

Menjelaskan pencegahan dan


penanggulangan Gaky

Menanyakan kebutuhan yodium

Menjelaskan kebutuhan yodium

Menanyakan sumber makanan yang


banyak mengandung yodium
Menjelaskan sumber makanan yang
banyak mengandung yodium

Menanyakan cara penggunaan garam


beryodium dengan benar pada saat
proses pengolahan

Menjelaskan cara penggunaan garam


beryodium dengan benar pada saat
proses pengolahan.

3. Penutup mengevaluasi pengetahuan ibu menjawab pertanyaan 3 menit


tentang materi yang mendengarkan dan
disampaikan dengan memberi memperhatikan
pertanyaan menyimpulkan menjawab salam
materi yang telah
disampaikan.
memberi salam
MATERI PENYULUHAN KESEHATAN
TENTANG GANGGUAN AKIBAT KEKURANGAN YODIUM (GAKY)
PADA ANAK-ANAK

A. Gambaran Umum Mengenai Masalah GAKY


Gangguan akibat kekurangan iodium (iodine deficiency disorder) adalah gangguan tubuh
yang disebabkan oleh kekurangan iodium sehingga tubuh tidak dapat menghasilkan hormon
tiroid. Kekurangan hormon tiroid mengakibatkan timbul gondok, hipotiroid, kretin, gangguan
reproduksi, kematian bayi dan keterbelakangan mental. Gangguan Akibat Kekurangan Iodium
(GAKI) adalah sekumpulan gejala atau kelainan yang ditimbulkan karena tubuh menderita
kekurangan iodium secara terus – menerus dalam waktu yang lama yang berdampak pada
pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup (manusia dan hewan) (DepKes RI, 1996).
Makin banyak tingkat kekurangan iodium yang dialami makin banyak komplikasi atau
kelainan yang ditimbilkannya, meliputi pembesaran kelenjar tiroid dan berbagai stadium sampai
timbul bisu-tuli dan gangguan mental akibat kretinisme. Masalah ini umumnya lebih banyak
terjadi di daerah pegunungan dimana makanan yang dikonsumsinya sangat tergantung dari
produksi makanan yang berasal dari tanaman setempat yang tumbuh pada kondisi tanah dengan
kadar iodium rendah. Masalah Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI) merupakan
masalah yang serius mengingat dampaknya secara langsung mempengaruhi kelangsungan hidup
dan kulitas manusia. Kelompok masyarakat yang sangat rawan terhadap masalah dampak
defisiensi iodium adalah wanita usia subur (WUS) ; ibu hamil ; anak balita dan anak usia
sekolah.
Data tahun 1998 menunjukkan 87 juta penduduk Indonesia tinggal di daerah endemic
GAKI. Akibatnya tak kurang dari 20 juta penduduk menderita gondok. GAKI pada ibu hamil
berisiko menimbulkan keguguran, sedangkan pada janin menyebabkan lahir mati. Kalaupun
lahir, beresiko mengalami cacat bawaan, kematian dini, kretin, keterbelakangan mental, tuli
juling dan lumpuh. Diperkirakan tiap tahun ada 9 ( sembilan ) bayi kretin lahir di Indonesia.
Sejauh ini Indonesia telah kehilangan 140 juta point ( Kompas, 2002 ).

B. Penyebab Masalah GAKY


Yodium dalam tubuh berada dalam bentuk Iodida (I 2). Menyusun tubuh kurang lebih 15-
20 mg, sangat bervariasi antar individu, tergantung wilayah tempat tinggal (kandungan yodium
dalam tanah, air, tanaman, dan pangan sumber yodium yang dikonsumsi. Fungsi yodium dalam
tubuh, bersama hormon-hormon tiroid, adalah : berperan dalam mengatur suhu tubuh, laju
pelepasan energi selama metabolisme basal (BMR), laju penggunaan oksigen oleh sel,
pertumbuhan, perkembangan sistem syaraf, pertumbuhan linier, dan pembentukan panas
tubuh. Penyerapan yodium sangat cepat dan mudah. Yodium terutama terkonsentrasi pd kelenjar
tiroid (70-80%)yang berperan dalam pembentukan hormon T3-triiodothyronin dan T4–tetra
Iodothyronine/tyroxin. Pelepasan hormon tiroid ke dlm darah dipacu oleh TSH (Thyroid
Stimulating Hormon).
Faktor – Faktor penyebab masalah GAKI antara lain :
1. Faktor Defisiensi Iodium dan Iodium Excess
Defisiensi iodium merupakan sebab pokok terjadinya masalah GAKI. Hal ini disebabkan karena
kelenjar tiroid melakukan proses adaptasi fisiologis terhadap kekurangan unsur iodium dalam
makanan dan minuman yang dikonsumsinya. Iodium Excess terjadi apabila iodium yang
dikonsumsi cukup besar secara terus menerus, seperti yang dialami oleh masyarakat di Hokaido
(Jepang) yang mengkonsumsi ganggang laut dalam jumlah yang besar. Bila iodium dikonsumsi
dalam dosis tinggi akan terjadi hambatan hormogenesis, khususnya iodinisasi tirosin dan proses
coupling.
2. Faktor Geografis dan Non Geografis
GAKI sangat erat hubungannya dengan letak geografis suatu daerah, karena pada umumnya
masalah ini sering dijumpai di daerah pegunungan seperti pegunungan Himalaya, Alpen, Andres
dan di Indonesia gondok sering dijumpai di pegunungan seperti Bukit Barisan Di Sumatera dan
pegunungan Kapur Selatan. Daerah yang biasanya mendapat suplai makanannya dari daerah lain
sebagai penghasil pangan, seperti daerah pegunungan yang notabenenya merupakan daerah yang
miskin kadar iodium dalam air dan tanahnya. Dalam jangka waktu yang lama namun pasti
daerah tersebut akan mengalami defisiensi iodium atau daerah endemik iodium.

3. Faktor Bahan Pangan Goiterogenik


Kekurangan iodium merupakan penyebab utama terjadinya gondok, namun tidak dapat
dipungkiri bahwa faktor lain juga ikut berperan. Salah satunya adalah bahan pangan yang
bersifat goiterogenik. Zat goiterogenik dalam bahan makanan yang dimakan setiap hari akan
menyebabkan zat iodium dalam tubuh tidak berguna, karena zat goiterogenik tersebut merintangi
absorbsi dan metabolisme mineral iodium yang telah masuk ke dalam tubuh. Giterogenik adalah
zat yang dapat menghambat pengambilan zat iodium oleh kelenjar gondok, sehingga konsentrasi
iodium dalam kelenjar menjadi rendah. Selain itu, zat goiterogenik dapat menghambat perubahan
iodium dari bentuk anorganik ke bentuk organik sehingga pembentukan hormon tiroksin
terhambat. Beberapa jenis Goitrogen yaitu:
· Kelompok Tiosianat atau senyawa mirip tiosianat
contoh: ubi kayu, jagung, rebung, ubi jalar, buncis
besar
· Kelompok tiourea, tionamide, tioglikoside, vioflavanoid dan disulfida alifatik, contoh :
berbagai makanan pokok di daerah tropis seperti sorgum, kacang-kacangan, bawang merah dan
bawang putih
· Kelompok Sianida
Contoh: daun + umbi singkong , gaplek, gadung, rebung, daun ketela, kecipir, dan terung
· Kelompok Mimosin
contoh: pete cina dan lamtoro
· Kelompok Isothiosianat
contoh: daun pepaya
· Kelompok Asam
contoh: jeruk nipis, belimbing wuluh dan cuka
· Kelompok yang bekerja pada proses proteolisis dan rilis hormon tiroid

4. Faktor Zat Gizi Lain


Defisiensi protein dapat berpengaruh terhadap berbagai tahap pembentukan hormon dari kelenjar
thyroid terutama tahap transportasi hormon. Baik T 3 maupun T4 terikat oleh protein dalam
serum, hanya 0,3 % T4 dan 0,25 % T3 dalam keadaan bebas. Sehingga defisiensi protein akan
menyebabkan tingginya T3 dan T4 bebas, dengan adanya mekanisme umpan balik pada TSH
maka hormon dari kelenjar thyroid akhirnya menurun.

C. Akibat GAKY pada Anak-Anak


GAKY mengancam kualitas sumber daya manusia (SDM), karena mempunyai potensi
menurunkan tingkat kecerdasan atau sering disebut Intelligence Quotient (IQ)

POTENSI PENURUNAN IQ KARENA GAKY:


Kretin: 50 IQ Point
Gondok:10 IQ Point
Tinggal di daerah GAKY: 5 IQ Point

Karena dampaknya pada kelangsungan hidup dan kualitas sumber daya manusia, yang
mencakup 3 aspek: aspek perkembangan kecerdasan, aspek perkembangan sosial dan aspek
perkembangan ekonomi.
Kandungan yodium di alam yang telah terkikis habis, tidak akan dapat tergantikan lagi.
Akibatnya bila masyarakat yang tinggal di daerah tersebut dan hanya bergantung pada sumber
air dan hasil bahan makanan setempat akan mengalami KEKURANGAN YODIUM
Suatu daerah berisiko mengalami GAKY, jika Kandungan yodium dalam tanah dan air
sudah banyak yang terkikis karena erosi, banjir atau hujan lebat Sumber air, hewan dan
tumbuhan di daerah tersebut mengandung kadar yodium yang rendah

D. Pencegahan dan penanggulangan GAKY


Kegiatan pencegahandan penaggulangan GAKI yang telah dilakukan oleh pemerintah
meliputi komunikasi , informasi dan edukasi (KIE ) terhadap penaggulangan GAKI yang tertuju
pada 3 ( tiga ) kelompok sasaran yaitu :
a. Para perencana, pengelola dan pelaksana program.
b. Masyasarakat didaerah gondok endemik.
c. Masyarakat di luar daerah gondok endemik.
Intervensi GAKI terus dilakukan dengan bantuan sejumlah badan dunia. Program
intensifikasi penanggulangan GAKI yang berlangsung tahun 1997 – 2003 bertujuan menurunkan
prevalensi GAKI lewat pemantauan status GAKI pada penduduk, meningkatkan persediaan
garam beriodium serta meningkatkan kerja sama lintas sektoral. Upaya penanggulangan GAKI
sudah dimulai sejak pemerintahan Belanda melalui distribusi garam beryodim ke daerah endemik
berat. Penanggulangan GAKI dilakukan dalam dua jangka waktu, yaitu :
Jangka Panjang: suplementasi tidak langsung melalui fortifikasi garam konsumsi dengan
iodium dimana program ini disebut garam iodium.
Jangka pendek: suplementasi langsung dengan ,minyak iodium baik secara oral maupun
suntikan lipiodol. Upaya ini hanya ditunjukkan pada daerah endemik berat dan telah
dilaksanakan sejak tahun 1974
Menurut ketentuan Peraturan Menteri Kesehatan RI 1986, kandungan KIO3 yang
dianjurkan adalah 40 ppm. Iodium diperlukan semata – mata untuk biosintesis hormon thyuroid
yang mengandung iodium. Kebutuhan iodium meningkat pada kaum remaja dan kehamilan.
Banyaknya metoda suplementasi Iodium tergantung pada beratnya GAKI pada populasi, grade
iodium urine dan prevalensi goiter dan kretinism.
a. GAKI ringan:
Prevalensi goiter : 5 – 19,9% (anak sekolah)
Iodium urine : 50 – 99mg/l
Dieliminasi dengan garam berjodium.
b. GAKI sedang :
Prevalensi goiter : 20 – 29,9% dan beberapa hypothyroidism.
Iodium urine : 20 – 49 mg/hr
Dapat dikontrol dengan garam berjodium (biasanya 20 – 40 mg/kg pada tingkat rumahtangga)
Disamping itu minyak beriodium diberi secara oral atau suntik yang dikoordinasi melalui
puskesmas.
c. GAKI berat :
Prevalensi goiter : ³ 30%, endemic cretinism
Iodium urine : < 20 mg/l
Penanganannya : minyak beriodium diberikan sampai sistim garam berjodium efektif, jika sistim
saraf pusat dicegah dengan sempurna.

E. Kebutuhan Yodium
Kebutuhan yodium per hari orang berkisar antara 100mg – 300 mg , sedangkan konsumsi garam
bervariasi antara 5-10 gram per orang per hari. Sehingga tidak ada suatu standar yang baku untuk
jumlah yodium yang harus ditambahkan ke dalam garam (NN, 2003).
Persyaratan Garam Sehat
Garam sehat adalah garam konsumsi yang telah dikonfirmasikan dengan yodium yang cukup
untuk untuk kebutuhan tubuh, yaitu mengandung kadar yodium 30 – 40 ppm, dan kandungan air
< 52.
Garam yodium diharuskan dikonsumsi seluruh penduduk baik di daerah endemic maupun di
daerah bukan endemic
Konsumsi garam yodium rata-rata per orang per hari 10 gr dan kebutuhan ion yodium sebesar
150-200 mikrogram per orang per hari bila konsmsi rata-rata
Batas maxsimal konsumsi ion yodium yang dapat di toleler oleh tubuh adalah 2.000 mikrogram
per orang per hari.
Bila konsumsi rata-rata 25-60 ug seseorang sehari, akan terdapat kasus goiter, tetapi tidak
banyak terlihat kasus cretinism.
Adapun kecukupan yodium yang dianjurkan untuk orang Indonesia adalah:
1. Umur 0 sampai 9 tahun kebutuhannya sebesar 50-120 mg
2. Umur 10-59 dan >60 tahun sebesar 150 mg (pria)
3. Umur 10-59 da>60 tahun sebesar 150 (wanita)
4. Wanita hamil mendapat tambahan +25 mg: wanita laktasi 0-12
bnulan sebesar +50 mg (muhilal, dkk. 1998)
F. Sumber makanan yang banyak mengandung yodium
Iodium dapat diperoleh dari berbagai jenis pangan dan kandungannya yang berbeda-beda
tergantung asal jenis pangan tersebut dihasilkan. Kandungan yodium pada buah dan sayur
tergantung pada jenis tanah. Kandungan yodium pada jaringan hewan dan produk susu
tergantung pada kandungan yodium pada pakan ternaknya. Pangan asal laut merupakan sumber
yodium alamiah. Sumber iodium lain adalah garam dan air yang difortifikasi (Muchtadi. dkk,
1992). Hal yang sama juga dikemukakan oleh Sauberlich, (1999) bahwa makanan laut dan
ganggang laut adalah sumber iodium paling baik.
Soehardjo (1990) mengatakan bahwa dengan mengkonsumsi pangan yang kaya iodium
dapat menkan atau bahkan mengurangi besarnya prevalensi gondok pada anak. Berikut Gibson
(1990) menyebutkan rata-rata kandungan yodium dalam bahan makanan antara lain : Ikan Tawar
30 mg, Ikan laut 832 mg, Kerang 798 mg, Daging 50 mg, Susu 47 mg, Telur 93 mg, Gandum 47
mg, Buah-buahan 18 mg, Kacang-kacangan 30 mg dan Sayuran 29 mg.

G. Cara penggunaan garam beryodium dengan benar pada saat proses pengolahan.
Cara penggunaan garam yodium:
Tidak di bumbukan pada sayuran mendidih, tetapi dimasukkan setelah sayuran diangkat dari
tungku, kadar KIO3 dalam makanan akan terjadi penurunan setelah dididihkan 10 menit.
Kadar yodium juga akan menurun pada makanan yang asam, makin asam makanan makin
mudah menghilangkan KIO3 dari makanan tersebut.
Proses perusak terhadap kandungan yodium
Merebus (terbuka) kadar yodium hilang ± 50 %
Menggoreng kadar yodium hilang ± 35 %
Memanggang kadar yodium hilang ± 25 %
Brengkesan atau pepesan kadar yodium hilang ± 10 %
H. Cara mengetahui mutu garam beryodium.
Cara mengetahui kadar yodium dalam garam. Untuk mengetahui kadar iodium dalam garam
dapat dilakukan pengetesan dengan cara :
a. Dengan Yodida / Test Kit
Caranya:
1. Ambil 1 sendok teh garam, lalu tetesi dengan cairan yodida.
2. Tunggu beberapa menit sampai terjadi perubahan warna pada garam dari putih menjadi biru
keunguan (pada garam beryodium).
3. Bandingkan dengan warna yang ada pada kit yang tertera pada kemasan.
b. Dengan parutan singkong.
Bila tidak tersedia test kit atau cairan yodida, maka ada cara yang sederhana dan tidak
membutuhkan biaya yang tinggi yaitu dengan parutan singkong.
Caranya :
a. Kupas singkong yang masih segar, kemudian parut dan peras tanpa air.
b. Tuang 1 sendok perasan singkong parut tanpa di tambah air ke dalam
tempat yang bersih.
c. Tambahkan 4 – 6 sendok teh munjung garam yang akan diperiksa.
d. Tambahkan 2 sendok jeruk nipis, aduk sampai rata, biarkan beberapa
menit. Bila timbul biru keunguan berarti garam tersebut mengandung yodium.
Tips untuk memilih garam beryodium:
1. Pilihlah garam yang dikema dan berlabel “Gram Beryodium”, ada nomer
MD atau SP , isi /berat kemasan, kandungan yodium 30-80 ppm, nama produsen.
2. Pilihlah kemasan rapi adn tidak rusak.
3. Pilihlah garam yang putih dan kering, tidak lembab atau basah.
4. Beli sedikit dulu (kemasan kecil) untuk diuji dirumah, kalau perlu
beberapa merk, untuk pegangan dalam pembelian selanjutnya.
5. Hindari memilih garam beta/briket apalagi yang tidak dikemas, kecuali
telah anda uji pada setiap bagian (luar dan dalam) dan hasilnya cukup.
6. Apabila sudah dilakukan uji terhadap merk tertentu, pembelian
selanjutnya tidak perlu diuji lagi.
7. Pilihlah kemasan kecil agar penyimpanan di rumah tidak terlalu lama,
untuk menghindari proses pelembaban akibat terbukanya kemasan.

Kesimpulan
Iodium merupakan salah satu unsur mineral mikro yang sangat dibutuhkan oleh tubuh
walaupun dalam jumlah yang relative kecil. Namun apabila diabaikan dapat menimbulkan efek
atau ampak yang cukup berpengaruh dalam kehidupan. Dan korban penderita GAKY akan
menjadi beban bagi semua orang yang ada disekitar kehidupannya.

Anda mungkin juga menyukai