Anda di halaman 1dari 14

MODIFIKASI PERMAINAN BOLA BESAR

SARANA DAN PRASARAN PENDIDIKAN JASMANI

Dosen Pengampu : Dr. Drs. Agus Sumhendartin Suryobroto, M.Pd.

Disusun oleh :

Sanda Muhamad Rivki


18601241062

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2020
KATA PENGANTAR

Assalamualikum Wr. Wb

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, taufik dan inayah-
Nya serta nikmat sehat sehingga penyusunan laporan observasi mata kuliah sarana dan prasarana
pendidikan jasmani ini dapat selesai sesuai dengan yang diharapkan. Shalawat serta salam selalu
tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW dan semoga kita selalu berpegang teguh
pada sunnahnya Amiin.
Dalam penyusunan laporan ini tentunya hambatan selalu mengiringi namun atas bantuan,
dorongan dan bimbingan dari orang tua, dosen dan teman-teman yang tidak bisa kami sebutkan
satu per satu akhirnya semua hambatan dalam penyusunan makalah ini dapat teratasi.
Laporan ini kami susun dengan tujuan sebagai informasi serta untuk menambah wawasan
khususnya mengenai sarana dan prasarana pendidikan jasmandi tingkat sekolah menengah
Semoga laporan observasi ini dapat memberikan manfaat dan memotivasi pemikiran
khususnya untuk para pembaca dan tidak lupa kami mohon maaf apabila dalam penyusunan
laporan ini terdapat kesalahan baik dalam kosa kata ataupun isi dari keseluruhan laporan ini.
Kami sebagai penulis sadar bahwa laporan observasi ini masih jauh dari kata sempurna dan
untuk itu kritik dan saran sangat kami harapkan demi kebaikan kami untuk kedepannya.

Wassalamualaikum Wr.Wb

Yogyakarta, 29 November 2020

Penyusun

2
DAFTAR ISI

Halaman Judul..........................................................................................................................

Kata Pengantar.......................................................................................................................2

Daftar Isi.................................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................4

1.1 Latar Belakang...........................................................................................................4


1.2 Rumusan Masalah......................................................................................................4
1.3 Tujuan ........................................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN .....................................................................................................6

2.1 Landasan Teori...........................................................................................................6


2.1.1 Pengertian Modifikasi........................................................................................6
2.1.2 Konsep Modifikasi............................................................................................6
2.1.4 Kriteria Modifikasi............................................................................................7
2.1.4 Manfaat Modifikasi...........................................................................................7
2.1.5 Model Permainan Bola Basket dengan Modifikasi...........................................7
2.2 Hasil Modifikasi.........................................................................................................8

BAB III PENUTUP...........................................................................................................10

3.1 Kesimpulan.................................................................................................................10
3.2 Saran...........................................................................................................................10

Daftar Pustaka......................................................................................................................11

Lampiran..............................................................................................................................12

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pendidikan Jasmani merupakan media untuk mendorong perkembangan
ketrampilan motorik, kemampuan fisik, pegetahuan, penalaran, penghayatan nilai (sikap-
mental-emosional-spiritual-spiritual-sosial). Dan pembiasaan pola hidup sehat yang
bermuara untuk merangsang pertumbuhan serta perkembangan yang seimbangan.
Dengan Pendidikan Jasmani siswa akan memperoleh berbagai unkapan yang erat
kaitannya dengan kesan pribadi yang menyenangkan serta berbagai ungkapan yang
kreatif, inovatif, terampil, memiliki kebugaran jasmani, kebiasaan hidup sehat dan
memiliki pengetahuan serta pemahaman terhadap gerak manusia.
Sarana pendidikan jasmani merupakan peralatan yang sangat membantu dalam
proses belajar mengajar pendidikan jasmani. Sarana pendididkan jasmani pada dasarnya
merupakan segala sesuatu yang sifatnya tidak permanen, dapat dibawa kemana-mana
atau dipindahkan dari satu tempat ketempat lain. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(2001: 999) dijelaskan, “Sarana adalah segala sesuatu yang dipakai sebagai alat dalam
mencapai maksud dan tujuan”. Contoh: bola, raket, pemukul, tongkat, balok, raket tennis
meja, shattle cock, dll. Sarana atau alat sangat penting dalam memberikan motivasi
peserta didik dengan sungguh-sungguh dan akhirnya tujuan aktivitas dapat tercapai.Guru
dituntut dalam hal ini untuk berpikir kreatif dan inovatif. Dalam berpikir kreatif guru
harus dapat memanfaatkan sesuatu yang ada disekitar dengan memodifikasi sebagai
sarana prasarana dalam pembelajaran. Tentunya dalam memodifikasi suatu permainan
kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan dapat menjadi lebih menarik dan lebih
memotivasi siswa untuk aktif terlibat dalam kegiatan pembelajaran.
Dari permasalahan-permasalahan tersebut di atas, maka dipandang penting
adanya model pembelajaran penjasorkes dengan pendekatan atau memanfaatkan
lingkungan fisik di luar sekolah, sebagai wahana penciptaan pembelajaran penjasorkes
yang inovatif, untuk menjadikan pembelajaran yang lebih menarik dan menyenangkan,
yang sekaligus bermanfaat bagi perkembangan dan pertumbuhan peserta didik.

4
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu modifikasi permainan bola besar ?
2. Bagaimana modifikasi permainan bola besar pada siswa sekolah menengah ?

1.3 Tujuan Masalah


1. Untuk mengetahui dari pengetahuan, konsep, dan manfaat modifikasi berlandaskan
sarana dan prasarana di sekolah menengah.
2. Untuk mengajarkan beberapa modifikasi permainan bola besar terhadap siswa
sekolah menengah.
3. Untuk meningkatkan kualitas mengajar dan mencoba menerapkan model
pembelajaran sebagai inovasi baru dalam proses pembelajaran.

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Landasan Teori

Dalam pendidikan jasmani diperbolehkan untuk melakukan suatu modifikasi permainan


asalkan tidak mengubah atau menyalahi teknik dasar. Modifikasi dilakukan karena untuk
menyesuaikan dengan kondisi dan agar mempermudah dalam penyampaian materi kepada
siswa. Cara ini dimaksud untuk menuntun, mengarahkan dan membelajarkan siswa yang
tadinya tidak bisa menjadi bisa, dari tingkat yang tadinya rendah menjadi memiliki tingkat
yang lebih tinggi, berkaitan dengan modifikasi olahragapermainan yang diterapkan dalam
pembelajaran penjas di sekolah, modifikasi mempunyai keuntungan dan keefektifitasan,
yang meliputi: 1. Meningkatkan motivasi dan kesenangan siswa dalam pembelajaran penjas.
Orientasi pembelajaran olahraga dan permainan yang dimodifikasi kedalam penjas, yaitu:
menimbulkan rasa senang gamefull. Hal ini tentu akan mendorong motivasinya untuk
berpartisipasi dalam mengikuti pembelajaran penjas

2.1.2 Pengertian Modifikasi .

Arti modifikasi secara umum adalah mengubah atau menyesuaikan. Modifikasi


adalah cara merubah bentuk barang dari yang kurang menarik menjadi lebih menarik
tanpa menghilangkan fungsi aslinya, serta menampilkan bentuk yang lebih bagus dari
aslinya.Mengenai pengertian modifikasi, Bahagia (2010:13), mengemukakan bahwa:
modifikasi dapat diartikan sebagai upaya melakukan perubahan dengan penyesuaian-
penyesuaian baik dalam segi fisik material (fasilitas dan perlengkapan) maupun dalam
tujuan dan cara (metoda, gaya, pendekatan, aturan serta penilaian).Apabila modifikasi
dikaitkan dengan pembelajaran pendidikan jasmani mempunyai makna yang cukup luas,
baik modifikasi dalam bentuk benda atau kecakapan yang dimiliki peserta didik.
Pelaksanaan modifikasi sangat diperlukan bagi setiap guru sebagai salah satu alternative

6
atau solusi mengatasi permasalahan yang terjadi dalam proses pembelajaran pendidikan
jasmani. Modifikasi pembelajaran pendidikan jasmani sangat penting untuk diketahui
oleh para guru penjasorkes. Sehingga dalam penyelenggaraan proses penjasorkes
hendaknya mencerminkan karakteristik program penjasorkes itu sendiri, yaitu
“Developmentally Appropriate Practice” (DAP). Artinya bahwa tugas ajar yang
disampaikan harus memperhatikan kearah perubahan tersebut. Dengan demikian tugas
ajar tersebut harus sesuai dengan tingkat perkembangan dan tingkat kematanga anak
didik yang diajarnya. Perkembangan atau kematangan yang dimaksud mencapai fisik,
psikis maupun keterampilannya. Esensi modifikasi adalah menganalisa sekaligus
mengembangkan materi pelajaran dengan cara, merumuskannya dalam bentuk aktivitas
belajar yang potensial sehingga dapat memperlancar siswa dalam belajar. Cara ini
dimaksudkan untuk menuntun, mengarahkan, dan membelajarkan siswa dari yang
tadinya tidak bisa menjadi bisa, dari tingkat yang rendah ke tingkat yang lebih tinggi
(Suparman, 2000:1). Jadi modifikasi adalah suatu cara atau usaha yang dilakukan guru
berupa rancangan model pembelajaran yang baru dan lebih variatif untuk menarik minat
siswa agar lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran dan dapat menciptakan perubahan,
sekaligus meningkatkan mutu pendidikan.

2.1.2 Konsep Modifikasi

Menurut Yoyo Bahagia dkk. (2000:34), konsep modifikasi permainan dan


olahraga pada dasarnya sama dengan konsep pengembangan pentahapan belajarnya.
Modifikasi pembelajaran permainan dapat disederhanakan melalui pengurangan dan
penambahan struktur permainan itu sendiri tanpa mengurangi hakekat dan tujuan dari
pendidikan jasmani. Struktur-struktur tersebut diantaranya: (1) ukuran lapangan, (2)
bentuk, ukuran dan jumlah peralatan yang digunakan, (4) jenis skill yang digunakan, (5)
aturan, (6) jumlah pemain, (7) organisasi permainan dan (8) tujuan permainan

2.1.3 Kriteria Modifikasi


Ada beberapa kriteria dalam modifikasi pembelajaran permainan, antara lain : 1)
mendorong partisipasi maksimal, 2) memperhatikan keselamatan, 3) mengajar efektifitas
dan efisien gerak, 4) memenuhi tuntutan perbedaan kemampuan anak, 5) sesuai dengan

7
pertumbuhan perkembangan anak, 6) memperkuat keterampilan yang sudah dipelajari
sebelumnya, 7) mengajar menjadi anak yang cerdas, dan 8) meningkatkan perkembangan
emosional dan sosisal (Adang Suherman, 2000:15).
2.1.4 Manfaat Modifikasi

Menurut Lutan (1988), Modifikasi dalam mata pelajaran pendidikan jasmani diperlukan
dengan tujuan agar:

1. Siswa memperoleh kepuasan dalam mengikuti pelajaran.


2. Meningkatkan kemungkinan keberhasilan dalam berpartisipasi.
3. Siswa dapat melakukan pola gerak secara benar.

Dari pendapat tersebut dapat diartikan bahwa pendekatan modifikasi dapat digunakan
sebagai suatu alternatif dalam pembelajaran pendidikan jasmani, oleh karenanya
pendekatan ini mempertimbangkan tahap-tahap perkembangan dan karakteristik anak,
sehingga anak akan mengikuti pelajaran pendidikan jasmani dengan senang dan gembira.
Pendekatan modifikasi ini dimaksudkan agar materi yang ada dalam kurikulum dapat
disajikan sesuai dengan tahap-tahap perkembangan kognitif, afektif dan psikomotorik
anak.

2.1.5 Model Permainan Bola basket dengan Modifikasi


Permainan Basket Hoolahoop adalah modifikasai dari permainan bola basket dengan
menggunakan media hoolahop dan tongkat pramuka yang dimodifikasi sebagai ring. Model
permainan ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan gerak dasar anak
dalam bermain bola basket agar lebih aktif bergerak sehingga anak merasa gembira dan
tertarik untuk melakukan teknik-teknik yang digunakan dalam bermain bola basket. Selain
itu anak merasa menikmati permainan tersebut sehingga dapat mencapai tujuan dari penjas
itu sendiri.
Berikut adalah perbedaan antara bola basket dengan Hoolahop

8
Permainan Bola Basket Permainan Basket Drum Keterangan

9
Jumlah pemain dalam 1 Jumlah pemain dalam 1 Digunakan 7 orang
tim 5 orang tim 7 orang dalam setiap timnya
karena dalam modifikasi
permainan ini karena
salah satu perarturannya
tidak diperbolehkan
dribling. Dan siswa dapat
bermain secara
keseluruhan untuk
menghemat waktu.

Ukuran lapangan Ukuran lapangan Mengarah pada ukuran


lapangan sesungguhnya
Panjang : 28 meter Panjang : 28 meter menurut peraturan
PERBASI, dengan fokus
Lebar : 15 meter Lebar : 15 meter
pada modifikasi area
Tinggi ring : 2,75 meter Tinggi ring : 1,60 meter dengan pertimbangan
salah satu olahraga
modifikasi bola basket
yaitu korf ball. Dan juga
tinggi tongkat pramuka
kurang 160 cm

Bola yang digunakan Bola yang digunakan


yaitu bola basket Bola yang digunakan yaitu standar bola basket.
disesuaikan dengan bola basket disesuaikan Karena dipergunakan
peraturan dengan peraturan untuk siswa sekolah
menengah

Poin kemenangan yaitu Waktu permainan


Poin kemenangan yaitu mencetak angka disesuaikan dengan
mencetak angka sebanyak
sebanyakbanyaknya dalam kebutuhan dan jumlah
–banyaknya dalam 4
quarter 2 babak siswa.

Peraturan permainan Permainan ini mengacu Agar siswa dalam satu


mengacu pada peraturan pada peraturan bola basket tim tersebut dapat
FIBA sesungguhnya dengan bekerjasama dengan baik
dengan sedikit dan permainan lebih
memodifikasi yaitu tidak mudah dari peraturan
bola basket
diperbolehkanya dribling

10
saat permainan berlangsung

Hasil Modifikasi
Modifikasi Permainan Bola Basket
1. Modifikasi Sarana dan Prasarana
 Ukuran lapangan
 Panjang : 28 meter
 Lebar : 15 meter
 Tinggi ring : 1,60 meter
 Ring menggunkan Hoolahoop
 Tiang ring menggunakan tongkat pramuka

11
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

12
Sarana dan Prasarana adalah segala sesuatu yang diperlukan dalam pembelajaran
pendidikan jasmani,yang memiliki sifat dapat dipindah tempatkan dan permanen. Sarana
dan prasarana dapat memberikan motivasi terhadap peserta didik dalam melakukan
aktivitas jasmani dengan sungguh-sungguh yang nantinya dapat tercapainya tujuan
pendidikan jasmani.
Dalam pelaksanaan pembelajaran pendidikan jasmani, seorang guru olahraga
dituntut untuk dapat berpikir kreatif dan inovatif dalam menyampaikan materi
pembelejaran. Keterbatasan sarana dan prasarana olahraga, cara seorang guru untuk
mengatasi maslaah tersebut yatu dengan memodifikasi permainan yang akan menjadi
materi pembelajaran. Tentunya agar materi tersebut dapat tersampaikan dengan baik
kepada peserta didik

3.2 Saran
Dalam hal ini saran ditujukan kepada tenaga pendidik untuk dapat terus berpikir
kreatif dan inovatif salah satunya dengan memodifikasi materi pembelajaran yang
disebabkan kurang memadainya sarana dan prasarana yang ada.

DAFTAR PUSTAKA

13
Sumhendartin, Agus. 2020. Bab VI GURU PENDIDIKAN JASMANI DALAM
KREATIVITAS PENGADAAN SARANA DAN PRASARANA. UNY : Materi Matkul Sarana
dan Prasarana UNY

Yoyo Bahagia, Adang Suherman. (2000). Prinsip-prinsip Pengembangan dan Modifikasi


Cabang Olahraga, Jakarta: Depdiknas, Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah Bagian Proyek
Penataran Guru SLTP Setara D-III Tahun 2000

Sarumpaet, A., dkk.,(1992). Permainan Besar. Jakarta: Depdiknas Ditjen Dikti, Proyek
Pembinaan Tenaga Kependidikan 1992.

14

Anda mungkin juga menyukai