Anda di halaman 1dari 4

Nama : Fariq Mahardhika

NPM : 210104190052

Kelas :B

Matkul : Produksi Konten Media

Dosen : Evy Saefullah

Produksi Konten Media, adalah satu mata kuliah yang saya tekuni pada saat saya menduduki semester 3
pada masa kuliah. Sebelum pertemuan pertama, saya sempat penasaran dan memikirkan apa yang akan
saya pelajari pada mata kuliah ini. Pertemuan pertama dimulai, saat itu saya masih belum mengerti apa
yang sebenarnya akan terbentuk dari mata kuliah ini. kemudian Pak Evy menjelaskan mengenai “ikigai”,
satu kata ini baru saya dengar dan harus saya cari sebagai tugas yang harus dikerjakan. “ikigai” adalah
sebuah istilah yang berasal dari Jepang, secara harfiah ‘iki’ adalah kehidupan dan ‘gai’ adalah nilai. Jadi,
ikigai adalah nilai hidup yang dipegang untuk membuat kita lebih semangat menjalani hari. Dipercayai
juga bahwa ikigai menjadi prinsip hidup bahagia yang akan menjadi pegangan ketika lelah dan merasa
jenuh dalam melakukan aktivitas setiap hari. Sejujurnya saya masih bingung apa ikigai saya, menjalani
hari dengan semangat seadanya dari sumber semangat yang berbeda-beda. Tidak mudah bagi saya
menemukan semangat yang menetap dalam diri. Saya bertanya-tanya pada diri sendiri dan akhirnya
sedikit teringat bahwa saya menyukai suatu hal yang memunculkan suatu aura positif penyemangat bagi
saya yaitu musik, saya sangat suka bernyanyi, mengutarakan isi hati lewat lirik yang diberi nyawa,
mengekspresikan diri lewat lagu yang saya sukai. Terdapat beberapa irisan yang terdapat dalam ikigai
yang harus saya isi untuk menemukan titik jelas sesuatu yang menjadi ikigai saya.
Setelah ikigai, Pak Evy menugaskan saya untuk menjawab pertanyaan yang ada pada creative brief. Isi
dari beberapa pertanyaan didalamnya seperti menutur jalan hidup saya untuk mendapatkan apa yang
saya inginkan. Dimulai dari apa yang saya inginkan? Diikuti beberapa pertanyaan yang
berkesinambungan.

Setelah dua minggu dilalui, barulah masuk ke tahap membuat sebuah konten yang dimulai dari
pembelajaran sebuah software untuk pengeditan foto/gambar yaitu Adobe Photoshop. Pak Evy
mengajarkan saya dengan perlahan, dimulai dari hal dasar walaupun saya tahu Pak Evy sudah puluhan
tahun bergelut didalam dunia design dan lainnya. Pak Evy mulai memperkenalkan tools yang ada pada
Photoshop, kemudian membuat karakter kartun dengan menggunakan brush. Pak Evy sebagai dosen
pengajar tidak menuntut saya untuk mengikuti karakter yang dibuat, melainkan mengharuskan saya
membuatnya sebebas mungkin, “cari titik kesenangan dalam mengerjakannya” ucap Pak Evy. Pertama
kali saya menarik garis, saya merasa kesulitan karena selalu saja tidak rapih seperti yang saya inginkan.
Tetapi itu adalah sebuah proses yang Pak Evy wajarkan, setelah beberapa kali saya mencoba saya sudah
mulai terbiasa menggunakan Photoshop dan mulai ada ketertarikan untuk menekuninya. Setelah
beberapa tools yang dikenalkan, ada satu tugas yang mengharuskan saya membuat karakter diri saya
sendiri dalam bentuk 2D. Dengan mengikuti arahan dari Pak Evy yang sudah diberikan pada pertemuan,
saya lumayan bisa mengerjakan namun terburu-buru diakhir karena kekurangan waktu. Sebuah masalah
kecil itu menjadi tamparan untuk saya karena untuk menciptakan sebuah karya digital harus
menggunakan kesabaran yang tinggi, ketekunan dan kepositifan dalam berpikir.
Beberapa pertemuan berlalu, saya heran dengan semua hasil tugas yang saya kerjakan harus diperjelas
dengan ikigai yang saya miliki. Begitu pula dengan tugas membuat GIF, saya harus membuat sebuah GIF
sesuai ikigai yang saya miliki. Saya pernah dengar sebuah kalimat dari Pak Evy, “tidak perlu menjelaskan
dengan kata-kata apabila sebuah karya bisa menjelaskan siapa kamu sebenarnya”. Dalam tugas
membuat GIF, saya sangat tertarik membuatnya karena sebelumnya saya belum tahu kalau GIF bisa
dibuat di Photoshop.

GIF adalah tugas terakhir yang Pak Evy berikan sebelum software berpindah ke Corel Draw, Corel Draw
adalah sebuah software yang bisa dibilang ‘pesaing’ Adobe Photoshop. Saya teringat ketika menduduki
bangku SMP, saya pernah menggunakan Corel Draw untuk membuat pamflet event olahraga di sekolah
saya. Itupun hanya sebisanya saja, rentang waktu sampai sekarang pun sudah jauh sekali yang membuat
saya harus memulai dari nol lagi. Tools yang ada di Corel Draw berbeda dengan Photoshop, saya sedikit
kesulitan dan bingung karena belum terbiasa. Pada pertemuan itu Pak Evy menunjukkan sebuah hasil
karya digital yang dibuat dengan Corel Draw, hasilnya sangat bagus dan saya pikir cara membuatnya pun
rumit. Lalu Pak Evy menunjukkan bagaimana cara untuk membuat itu, ternyata waktu yang dihabiskan
tidak sampai 30detik. Pak Evy membagikan trick nya untuk membuat karya tersebut, saya kagum
melihatnya karena hanya dengan menggunakan trick sebuah karya bisa dibuat dengan cepat.

Masih ada beberapa materi yang Pak Evy berikan untuk saya, pada intinya saya sudah mengerti apa yang
dibentuk dari mata kuliah ini. Mencari tahu apa yang menjadi semangat saya, kemudian apa yang saya
tuju, apa sebenarnya jati diri saya dan memberikan cita rasa serta karakteristik yang berbeda pada
setiap karya yang saya buat.

Anda mungkin juga menyukai