Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN KARYA TULIS ILMIAH

HAND SANITIZER ‘OIINAH’


(Hand Sanitizer dari Ekstrak Pelepah Pisang (Musa paradisiaca) dan
Lidah Buaya (Aloe vera) Beraroma Lemon dengan Campuran
Minyak Esensial Kayu Manis)

Oleh :
Hapida
CLC Baturong

CLC BATURONG
SABAH, MALAYSIA
2017
DAFTAR ISI

Halaman Judul ..............................................................................................................i


Daftar Isi ......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................................2
C. Tujuan Penelitian ........................................................................................ 2
D. Manfaat Hasil Penelitian ............................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................4
A. Kajian Pustaka.............................................................................................. 4
B. Metode Penelitian......................................................................................... 6
BAB III PENUTUP.....................................................................................................10
A. Kesimpulan.................................................................................................10
B. Saran........................................................................................................... 10
Daftar Pustaka ........................................................................................................... 11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH


Menurut Dr. Handrawan Nadesul (2016), tangan adalah media utama bagi
penularan kuman-kuman penyebab penyakit. Akibat kurangnya kebiasaan cuci
tangan, anak-anak merupakan penderita tertinggi dari penyakit diare dan
pernapasan. Hingga tak jarang berujung pada kematian.
Tidak dapat dipungkiri bahwa kesehatan merupakan kebutuhan yang utama
bagi manusia. Apabila seseorang sehat segala aktivitas yang dilakukannya akan
berjalan dengan lancar. Fenomena yang muncul dewasa ini adalah semakin
banyaknya polusi yang menyebarkan virus, kuman dan bakteri. Namun, manusia
terkadang lupa untuk menjaga kesehatannya. Terlebih lagi pada anak-anak
ladang yang tidak menjadikan kebersihan seperti mencuci tangan sebelum makan
sebagai prioritas utama dalam gaya hidup sehari-hari.
Fenomena ini juga terlihat di lingkungan sekolah Humana dan CLC
Baturong. Karena kurangnya pemahaman yang dimiliki oleh orang tua dan juga
sulitnya mendapatkan air di sekolah, banyak siswa yang jarang mencuci tangan
dengan sabun sebelum makan.
Berdasarkan fenomena tersebut dibutuhkan inovasi baru agar dapat
membersihkan tangan dengan praktis, efisien dan menghemat penggunaan air.
Penulis berinisiatif membuat hand sanitizer dari ekstrak lidah buaya (Aloe vera)
dan ekstrak pelepah pisang (Musa parasidiaca) sebagai bahan baku utamanya.
Dan juga memanfaatkan lemon serta kayu manis sebagai pemberi aroma yang
menyegarkan dan menenangkan dan juga melembutkan kulit. Inisiatif ini
dikembangkan karena penulis melihat banyaknya pelepah pisang yang tidak
dimanfaatkan dengan sepenuhnya di Ladang Baturong dan juga ketersediaan
lidah buaya yang melimpah karena banyaknya warga yang menanam daun lidah
buaya di pekarangan rumah mereka.
Pelepah pisang memiliki kandungan yang cukup bermanfaat dalam dunia
kesehatan. Dalam getah pisang terdapat kandungan saponin dan tanin yang
merupakan zat antiseptik alami. Selain pelepah pisang, berdasarkan hasil
penelitian Rahayu (2010) ekstrak gel lidah buaya pada konsentrasi 10,5%

1
mampu menghambat pertumbuhan bakteri E. coli dan Salmonella thypimurium
dengan zona hambat sebesar 7,9 mm dan 6,5 mm. Lidah buaya juga kaya akan
kandngan zat-zat seperti enzim, asam amino, mineral, vitamin, polisakarida, dan
komponen lain yang sangat bermanfaat bagi kesehatan.
Berdasarkan uraian diatas, penulis berinovasi menciptakan suatu produk
hand sanitizer alami dari ekstrak pelepah pisang dan lidah buaya sebagai upaya
pemanfaatan pelepah pisang dan lidah buaya sebagai antiseptik herbal. Produk
ini diharapkan mampu memberikan manfaat yang besar bagi siswa Ladang
Baturong pada khususnya dan dapat dikembangkan lebih luas lagi sehingga
mampu menyentuh banyak lapisan masyarakat.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas, maka permasalahan yang dirumuskan
penulis dalam karya tulis ini, sebagai berikut:
1. Produk apakah yang dapat dihasilkan dari pemanfaatan ekstrak pelepah
pisang (Musa paradisiaca) dan lidah buaya (Aloe vera)?
2. Bagaimana langkah-langkah kerja dalam pembuatan hand sanitizer dari
ekstrak pelepah pisang (Musa paradisiaca) dan lidah buaya (Aloe vera)?

C. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian ini adalah:
1. Mengetahui jenis produk yang dapat dihasilkan dari pemanfaatan ekstrak
pelepah pisang (Musa paradisiaca) dan lidah buaya (Aloe vera).
2. Mengetahui langkah-langkah kerja dalam pembuatan hand sanitizer herbal
dari ekstrak pelepah pisang (Musa paradisiaca) dan lidah buaya (Aloe vera).

D. MANFAAT HASIL PENELITIAN


Manfaat hasil penelitian ini adalah :
“HAND SANITIZER OIINAH” adalah hand sanitizer olahan alami dari
pelepah daun pisang yang memanfaatkan fungsinya sebagai antiseptik. hand
sanitizer ini secara umum berfungsi untuk membunuh bakteri yang terdapat di
tangan. Selain membunuh bakteri, hand sanitizer ini dapat menjaga kelembaban
kulit karena mengandung ekstrak lidah buaya serta dapat meningkatkan

2
kesegaran tubuh karena mengandung sari buah lemon dan kayu manis. Hand
sanitizer ini diharapkan mampu memenuhi kebutuhan siswa dan masyarakat
sekitar Ladang Baturong akan kebersihan tangan. Hand sanitizer ini dapat
digunakan setiap waktu tanpa khawatir kulit teriritasi karena terbuat dari
bahan-bahan alami.

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. KAJIAN PUSTAKA
1. Pelepah Pisang (Musa paradisiaca)
Berbagai upaya dilakukan untuk mengurangi penyakit gangguan
pencernaan yang disebabkan oleh mikroba mulai dari pencegahan hingga
penggobatan. Salah satu upaya pencegahan yang dilakukan yaitu dengan
penggunaan hand sanitizer (Miller, 2006; Myers, 2008).
Hand sanitizer umumnya mengandung Ethyl Alkohol 62 %, pelembut,
dan pelembab. Selain alkohol dan pelembut, hand sanitizer juga
mengandung anti bakteri lain seperti tryclosan, gliserol, tannin, saponin dan
agen antimikroba lainnya. Beberapa sediaan gel hand sanitizer banyak
tersedia di pasaran dan banyak mengandung alkohol serta antibakteri lain.
Senyawa fenol merupakan komposisi terbanyak yang digunakan, karena
senyawa tersebut tidak hanya terdapat pada antibiotik sintetik, namun juga
terdapat pada senyawa alam yang dikenal dengan polifenol.
Pemilihan pelepah pisang sebagai bahan untuk pembuatan hand
sanitizer adalah karena adanya kandungan senyawa polifenol yang tinggi.
Hal ini didukung oleh hasil penelitian (Ariningsih,. Dkk, 2015) yang
melaporkan bahwa pelepah pisang mengandung tiga zat yang berperan
dalam menyembuhkan luka dan sebagai antibakteri, yaitu saponin,
flavonoid, dan asam askorbat. Adapun fungsi Saponin yaitu bermanfaat
untuk meningkatkan pembuluh darah baru pada luka. Flavonoid bermanfaat
untuk memperpendek waktu peradangan /inflamasi. Asam askorbat
bermanfaat untuk memperkuat dan mempercepat pertumbuhan jaringan
ikat/kolagen baru. Selain itu saponin dan tanin merupakan zat antiseptik
alami.
Pendapat yang berbeda dikemukakan oleh Budi 2008 dalam
(Priosoeryanto et al., 2006) yakni getah pelepah pisang mengandung
saponin, antrakuinon, dan kuinon yang dapat berfungsi sebagai antibiotik
dan penghilang rasa sakit. Selain itu, terdapat pula kandungan lektin yang
berfungsi untuk menstimulasi pertumbuhan sel kulit. Kandungan-kandungan

4
tersebut dapat membunuh bakteri agar tidak dapat masuk pada bagian tubuh
kita yang sedang mengalami luka.

2. Lidah Buaya (Aloe vera)


Aloe vera var. sinensis adalah salah satu varietas dari tanaman lidah
yang berada di Indonesia dan merupakan tanaman hias yang sangat mudah
ditemukan, baik di lingkungan rumah atau di luar lingkungan, selain
penanaman yang mudah tanaman ini memiliki kandungan zat yang
berkhasiat berguna bagi manusia, beberapa khasiat diantaranya sebagai anti
inflamasi, anti alergi dan banyak khasiat yang lainnya.
Hasil penelitian Ida dan Noer (2012) sediaan gel menggunakan ekstrak
lidah buaya dengan basis carbopol berkhasiat sebagai gel antiseptik luka
bakar. Tanaman ini kaya akan kandungan zat-zat seperti enzim, asam amino,
mineral, vitamin, polisakarida, dan komponen lain yang sangat bermanfaat
bagi kesehatan (Wijayanti, 2012).
Hasil penelitian Rahayu (2006) ekstrak gel lidah buaya (Aloe
barbadensis) pada konsentrasi 10,5% mampu menghambat pertumbuhan
bakteri E. coli dan Salmonella thypimurium dengan zona hambat sebesar 7,9
mm dan 6,5 mm. Dalam industri makanan, lidah buaya telah digunakan
sebagai sumber makanan fungsional dan sebagai bahan dalam produk
makanan lainnya, contohnya dalam produksi minuman kesehatan yang
beredar di pasaran. Sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Padmadisastra (2003), lidah buaya digunakan sebagai minuman kesehatan
yang berguna untuk kesehatan manusia karenga khasiat yang dimiliki oleh
tanaman ini.
Dalam industri kosmetik, lidah buaya telah digunakan sebagai bahan
dasar untuk produksi krim, lotion, sabun, shampo, pembersih wajah dan
produk lainnya (Hamman, 2008). Dalam dunia kecantikan, lidah buaya
memiliki khasiat untuk meremajakan kulit membuat kulit tidak kering dan
terlihat awet muda (Hartawan, 2012).
Berdasarkan penelitian Aslikhah dan Maspiyak (2013) lidah buaya bisa
digunakan sebagai produk untuk merawat diri terutama rambut karena
memiliki nutrisi yang penting untuk rambut, nutrisi yang dibutuhkan

5
diantaranya adalah vitamin A. Semua bagian tanaman lidah buaya bisa
dimanfaatkan dari getahnya sampai daging atau gelnya. Gel lidah buaya
memiliki kandungan nutrisi yang kompleks namun zat aktifnya mudah rusak
sehingga perlu dilakukan metode yang cocok digunakan dalam pengolahan
lidah buaya (Ramadhia et al., 2012).
Industri kosmetik sudah memanfaatkan lidah buaya sebagai bahan baku
herbal yang bertujuan agar memiliki sediaan yang memiliki efek samping
kecil. Sediaan kosmetik yang sudah dipasarkan diantaranya seperti krim, gel,
pasta. Produk kosmetik yang sudah umum di pasaran diantaranya adalah
sediaan gel memiliki beberapa kelebihan yaitu lebih mudah tersebar serta
penyerapannya yang baik pada kulit manusia, (Ginanjar et al., 2010).

B. METODE PENELITIAN
1. Tahap Persiapan dan Perencanaan
Persiapan pelaksanaan program meliputi observasi lapangan dan
observasi jurnal penelitian. Observasi lapangan dilakukan guna mengetahui
kebermanfaatan dan ketersediaan bahan baku yang digunakan untuk
pembuatan produk. Adapun observasi jurnal penelitian dilakukan untuk
mengetahui kandungan yang terkandung dalam produk yang telah diteliti oleh
seseorang dengan mencarinya di berbagai sumber jurnal.
Perencanaan produk yang akan dikembangkan adalah hand sanitizer
alami dari ekstrak pelepah pisang dan lidah buaya dengan aroma lemon dan
kayu manis yang nantinya akan diujicobakan pada siswa CLC dan Humana
Ladang Baturong.
2. Tahap Analisa Hasil Produk
 Uji Sensorik
Uji Sensorik dilakukan untuk menguji tingkat kebermanfaatan dan
penerimaan konsumen terhadap produk tersebut.
 Uji pustaka atau jurnal penelitian
Uji pustaka dilakukan untuk mengetahui kandungan yang terkandung
dalam produk yang telah diteliti oleh seseorang dengan mencarinya di
berbagai sumber jurnal.

6
3. Tahap Produksi
Produksi inovasi yang direncanakan adalah ‘HAND SANITIZER
OIINAH’ yang terbuat dari ekstrak pelepah pisang (Musa parasidiaca),
ekstrak daun lidah buaya (Aloe vera), sari buah lemon dan kayu manis.

Pelepah pisang + air direbus

Daun lidah buaya dipanaskan Pengu-


Pencam
kuran
pu Produk
takaran
ran
yang
Buah lemon diperas bahan
sesuai

Kayu manis + Minyak dipanaskan


zaitun

Bagan 1. Skema Pembuatan ‘HAND SANITIZER OIINAH’


4. Tahap Penjelasan Proses
1) Proses Pembuatan ‘HAND SANITIZER OIINAH’
1.1) Pemilihan bahan
Bahan utama dalam pembuatan ‘HAND SANITIZER
OIINAH’ adalah ekstrak pelepah pisang. Untuk menambah tingkat
kekentalan, maka diperlukan tambahan ekstrak daun lidah buaya.
Selain untuk menambah kekentalan, ekstrak daun lidah buaya juga
digunakan untuk menjaga kelembapan kulit dan dapat meremajakan
kulit. Untuk menambah kesegaran aroma menggunakan sari buah
lemon yang masih segar. Kayu manis juga bermanfaat sebagai
antiseptik dan antioksidan. Daun lidah buaya dan buah lemon yang
dipilih haruslah segar dan tidak busuk.
1.2) Pembuatan
- Ekstrak pelepah pisang (Musa parasidiaca)
Pada pembuatan ekstrak pelepah pisang, pertama-tama siapkan
pelepah pisang yang sudah dibersihkan bagian luarnya sehingga
tinggal bagian berbentuk mirip gabus. Potong kecil-kecil agar mudah
dicairkan di blender. Cuci pelepah daun pisang hingga bersih. Setelah
itu blender pelepah pisang dengan air sampai halus. Kemudian rebus
hasil blender ini sampai mendidih. Diamkan air rebusan selama 24

7
jam, hingga terdapat dua warna yang berbeda yaitu warna kuning
kecoklatan dan endapan yang berwarna coklat keruh. Pisahkan
endapan keruh tersebut. Endapan coklat keruh merupakan ekstrak
pelepah pisang.
- Ekstrak daun lidah buaya ( Aloe vera )
Pada pembuatan ekstrak ini, sebaiknya menggunakan daun
lidah buaya yang besar dan masih segar. Cuci daun lidah buaya
tersebut hingga bersih dan kering. Gunakan pisau untuk membuka
daun lidah buaya dan menggunakan sendok bersih untuk mengikis gel
dari daun kedalam wadah bersih yang terbuat dari kaca. Gel tersebut
merupakan ekstrak daun lidah buaya.
- Sari buah lemon
Sebaiknya menggunakan bahan lemon yang besar dan masih
segar. Belah lemon menjadi dua bagian. Kemudian peras buah lemon
tersebut hingga keluar airnya. Air tersebut merupakan sari buah
lemon.
- Minyak esensial kayu manis
Hancurkan kayu manis sampai halus. Setelah itu masukkan
minyak zaitun ke dalam wajan yang telah dipanaskan. Masukkan kayu
manis ke dalam wajan dan aduk sampai merata. Kemudian saring hasil
campuran tersebut. Hasil saringan inilah yang merupakan minyak
esensial kayu manis.
- ‘HAND SANITIZER OIINAH’
Campurkan ekstrak pelepah pisang, ekstrak daun lidah buaya,
sari buah lemon dan minyak esensial oil dengan takaran yang telah
disesuaikan. Kemudian aduk campuran tersebut dan masukkan ke
dalam kemasan.
2) Penyajian Produk
Produk ‘HAND SANITIZER OIINAH’ dikemas dalam botol
plastik untuk menjaga higienitas produk dari kontaminasi bakteri dan
lingkungan luar.

8
5. Keberlanjutan
Diharapkan nantinya produk ‘HAND SANITIZER OIINAH’ ini
mampu menjadi antiseptik alami yang digunakan oleh siswa dan masyarakat
disekitar. Dan juga mampu dikembangkan dalam skala industri kecil
menengah.

9
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan
bahwa hand sanitizer dari Ekstrak Pelepah Pisang (Musa paradisiaca) dan Lidah
Buaya (Aloe vera) Beraroma Lemon dengan Campuran Minyak Esensial Kayu
Manis berhasil dibuat dengan hasil yang cukup memuaskan.

B. SARAN
Disarankan untuk menemukan varian-varian wangi lainnya selain aroma
lemon.

10
DAFTAR PUSTAKA

Nadesul, Handrawan. 2016. Sehat Itu Murah. Jakarta: Kompas.


Rahayu, I. D., 2010, Aloe barbadensis Miller and Aloe chinensis Baker As Antibiotic In
Medication of Poultry Etnoveteriner By In Vitro, Jurnal Protein, 13 (1), 31-34.

11

Anda mungkin juga menyukai