Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia adalah salah satu makhluk ciptaan Allah SWt yang memiliki peranan
penting dalam kehidupan di muka bumi. Manusia juga dipandang sebagai makhluk yang
paling tinggi derajatnya dibandingkan makhluk Allah SWT bahkan Allah menyuruh para
malaikat untuk bersujud kepada Adam Alaihi salam. Masyarakat barat memiliki
pandangan bahwa manusia adalah makhluk yang memiliki jiwa dan raga serta dibekali
dengan akal dan pikiran.
Tujuan Allah SWT menciptakan manusia adalah agar manusia menyembah Allah
SWT.
Adapun yang akan dibahas dalam makalah ini adalah: hakikat penciptaan
manusia, tingkatan nama manusia dalam Alquran, sifat manusia menurut Islam,potensi
manusia,proses penciptaan manusia, hikmah dari proses penciptaan manusia,alam
kehidupan manusia, tujuan kehidupan manusia, dan tugas manusia terhadap diri sendiri,
orang lain,dan lingkungan.
BAB II
1
ISI
2
a. Tingkatan Nama Manusia Di Dalam Al Quran
1. Al-Qur’an Menggelar Manusia Dengan Sebutan Yaa Bani Adam “Anak Cucu
Adam”
Asal kata dari Insan berasal dari kata ‘’al-uns’’, Dan sebanyak 65 kali
disebutkan dan tersebar di dalam 43 surat. Insan dapat diartikan lemah lembut,
harmonis, tampak, atau pelupa. Kata ini digunakan dalam Al-Qur’an untuk
menyampaikan tentang manusia yang kemanusiaannya secara totalitas Jiwa
dan raga. Manusia yang telah sampai pada segi insan yang sempurna yakni
‘’kamil’’, Bermakna: ‘’manusia sempurna’’, yang memang susah ditemukan.
Karena umumnya manusia seperti ini memilih menepi meninggalkan segala
hiruk pikuk dunia.
2. Mudah Terperdaya
4
benar beriman kepada Allah, hari kemudian dan beramal soleh, mereka akan
menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak ada kepada mereka, dan tidak
(pula) mereka bersedih hati. ” (QS. Al-Baqarah: 62)
6. Suka Tergesa-gesa
“Dan manusia mendoa untuk orang lain yang mendoa untuk kebaikan.
Dan apakah manusia bersifat tergesa-gesa. ” (QS. Al-Isra ': 11)
8. Suka Berlebih-lebihan
"Dan manusia manusia yang ditimpa bahaya dia berdoa kepada Kami
dalam situasi yang berbahaya, tetapi setelah Kami hilangkan bahaya itu
daripadanya, dia (kembali) melalui (jalannya yang sesat), seolah-olah dia tidak
pernah berdoa kepada Kami untuk (menghilangkan bahaya yang sudah
menimpanya. Begitulah orang-orang yang melampui batas itu suka apa yang
sudah mereka kerjakan. ” (QS. Yunus: 12)
5
10. Manusia Suka Mengeluh
6
15. Manusia Itu Suka Berangan-angan
c. Potensi Manusia
7
amanah, ia akan menduduki derajat paling tinggi di atas derajat malaikat.
Karena ia bukan sekadar mampu melakukan kebaikan, melainkan juga
keburukan. Tetapi keistimewaan manusia ia mampu memenangkan kebaikan
atas keburukan (Al-Isrâ’: 11).
8
Al-Qur’an sering menegaskan bahwa setiap individu bertanggung jawab
dihadapan Allah (Al-Isrâ’: 15), sehingga al-Qur’an menghindarkan warisan
tanggung jawab dari kelompok.
QS Al An’am (6) : 2
Dialah Yang menciptakan kamu dari tanah, sesudah itu
ditentukannya ajal (kematianmu), dan ada lagi suatu ajal yang ada pada
sisi-Nya (yang Dia sendirilah mengetahuinya), kemudian kamu masih
ragu-ragu (tentang berbangkit itu).
9
QS Shaad (38) : 71
QS Al-Hijr (15) : 28
b. Tahapan Biologi
10
“Apakah manusia mengira akan dibiarkan tak terurus? Bukankah ia
hanya setitik mani yang dipancarkan?” (QS Al Qiyamah:36-37)
3. Segumpal Darah
Setelah melalui proses selama 40 hari, maka terjadilah gumpalan darah yang
ada di dalam rahim ibu. Proses ini berawal dari sperma yang bertemu dengan sel
telur, menjadi sel tunggal yang dikenal sebagai zigot. Setelah munculnya zigot, ia
akan berkembang biak dengan membelah diri menjadi gumpalan daging.
Zigot melekat pada dinding rahim seperti akar yang kokoh menancap di tanah.
Zigot mampu mendapatkan zat-zat penting dari tubuh sang ibu sebagai proses
pertumbuhannya. Saat zigot yang tumbuh ini ada dalam tubuh ibu maka Allah
SWT menggunakan istilah alaqah yang artinya sesuatu yang menempel pada suatu
tempat. Secara harfiah digunakan untuk menggambarkan lintah yang menempel
pada tubuh untuk menghisap darah.
11
belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami
jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Sucilah Allah, Pencipta
Yang Paling Baik” (QS Al Mu’minun:14)
Menurut para ahli embriologi, tulang dan otot terbentuk secara bersamaan.
Penelitian berbagai ilmuan menunjukkan bahwa perkembangan dalam rahim ibu
sama persis sebagaimana yang disampaikan di dalam Al Quran. Pada awalnya
jaringan tulang rawan embrio mulai mengeras. Setelahnya, sel-sel otot yang
terpilih di jaringan sekitar tulang bergabung membungkus tulang-tulang ini.
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam
dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-
orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan
berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya
berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia,
Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka”. (QS Ali Imran :
190-191)
Dari ayat diatas dapat kita pahami bahwa dibalik penciptaan langit dan bumi
beserta segala isinya terdapat tanda-tanda yang bisa menjadi ilmu pengetahuan
jika dipahami oleh orang-orang yang menggunakan akal. Hikmah dari Proses
Penciptaan Manusia yaitu:
Ada 5 macam alam yang di lalui dalam proses kehidupan manusia yaitu
1. Alam ROH
Manusia terdiri dari 2 kepribadian, yaitu pribadi spirit/roh dan pribadi
duniawi/jasad, oleh karena itu secara teoritis dia bisa hidup dalam dua alam, yaitu
12
alam roh dan alam duniawi. Pada awalnya sebelum kita terlahir di Dunia yang penuh
dengan kisah, cerita susah atau senang dimana dunia penuh dengan hiasan, godaan
dan ujian bagi setiap manusia.
2. Alam Rahim
Alam rahim adalah masa perpindahan sejak pertama dalam tulang sulbi para
ayah dan rahim para ibu sebelum dilahirkan dimana masa kehidupan manusia sejak
dalam tulang sulbi ayah dan rahim ibu sebelum dilahirkan.
3. Alam Dunia
Alam Dunia adalah Masa kehidupan di dunia sejak dilahirkan dan diwafatkan
oleh Allah SWT, dimana proses perpindahan dari Alam Rahim ke Alam Dunia
bukanlah hal yang gampang. Selama sembilan bulan di alam rahim itu, janin tumbuh
dan membentuk diri sehingga menjadi bentuk yang sempurna.
Manusia hidup diduniadengan umur yang beragam mulai dari yang hidup
hanya beberapa saat hingga yang hidup puluhan tahun bahkan ada yang lebih dari 100
tahun. Kehidupan dunia adalah kehidupan yang pertama bagi manusia. Allah
menjadikan dua kali kehidupan dan dua kali kematian bagi manusia sebagaimana
disebutkan dalam QS Al Mukmin ayat 11.
4. Alam Barzah
Alam kubur disebut juga dengan alam Barzakh. Ketika manusia meninggal,
mereka akan menempati alam ini sampai hari kiamat tiba. Alam barzah adalah suatu
dunia lain yang dimasuki seseorang setelah meninggal dunia untuk menunggu
datangnya kebangkitan kembali pada hari kiamat. Pada alam kubur akan datang
13
malaikat mungkar dan nakir untuk memberikan pertanyaan seputar keimanan dan
amal perbuatan kita.
lam Barzah adalah kurun waktu (periode) di antara saat kematian manusia di
dunia ini dengan saat pembangkitan (dihidupkannya kembali) manusia di Hari
Pembalasan. Kita tidak mengetahui apa yang terjadi di dalam periode ini. Namun
demikian, kita dapat menyimak dari berbagai ayat didalam kitab suci Al-Qur-an dan
Hadits Nabi Muhammad SAW mengenai periode ini. Sebagai contoh, Allah SWT
berfirman dalam Surat Al-An’aam Ayat 93
“Jika saja kamu dapat melihat betapa dahsyatnya saat orang-orang zalim
didalam sakaratul maut, Para malaikat memukul dengan tangan mereka (seraya
berkata), “Keluarkanlah nyawamu! Di hari ini kamu akan dibalas dengan siksa yang
menghinakan; karena perkataan-perkataanmu yang selama ini kamu ucapkan perihal
Allah yang tidak benar, dan kamu selalu sombong terhadap petunjuk (ayat-ayat)-
Nya.”
Jelaslah dari ayat ini bahwa manusia bisa mendapatkan hukuman diwaktu
kematian mereka.
5. Alam Akhirat
Alam akhirat adalah Masa kehidupan di alam yang kekal dalam kenikmatan
syurga atau dalam kepedihan neraka. Seseorang tidak mungkin memiliki pengetahuan
yang sempurna mengenai persoalan-persoalan yang belum ia alami atau belum
mengetahuinya secara hudhuri, atau belum ia sentuh dengan indranya.
Suasana dan keadaan golongan manusia di hari akhirat pada umumnya berada
dalam kepanikan yang amat sangat, tidak ada yang bisa saling tolong menolong. Ada
yang bergembira dan ada yang bermuka masam, tergantung dari amalannya di dunia.
(QS 80 – ‘Abasa : 33-42)
Setiap manusia akan diadili dalam pengadilan akhirat di mana kita akan
membela diri sendiri saat diminta pertanggung-jawaban atas perbuatan kita di dunia,
tidak ada orang lain yang bisa menggantikan kita atau membela kita dalam peradilan
akhirat yang Maha Adil. (QS 16 – An Nahl : 111, QS 19 – Maryam : 80, QS 2 – Al
Baqarah : 123)
14
Dipastikan manusia diminta pertanggungan-jawabnya berdasarkan apa yang
dikerjakannya dan dengan segala argumentasi dan alasan-alasan pembenaran
perbuatannya.
“Dan tidak Ku-ciptakan jin dan manusia melainka untuk menyembah kepada-Ku.”
“Dan tidaklah kami mengutus kamu melainkan untuk menjadikan rahmat bagi
semesta alam” (Al-Anbiya 107)
15
Maka jalaslah kesatuan manusia dan alam semesta ini dapat terjaga dengan
baik jika manusia dapat menjalankan fungsi kekhalifahannya dimuka bumi ini.
Manusia dibekali akal selain naluri yang membedakan dengan hewan. Dan akal pula
yang sering kali membuat manusia memiliki agenda sendiri ketika melakukan
penciptaan, bahkan tak jarang bertentangan dengan misi penciptaan dirinya. Islam
merupakan sistem hidup yang tidak memisahkan antara kehidupan dunia dan akhirat.
Apa yang kita lakukan di dunia menjadi rujukan dimana kelak Allah SWT akan
menempatkan kita, surge atau neraka. Para seniman, budayawan muslim, serta para
ulama yang dimotori oleh Djamaludin Malik menyatakan, bahwa yang disebut dengan
kebudayaan, kesenian Islam ialah manivestasi dari rasa, cipta dan karsa manusia
muslim dalam mengabdi kepada Allah untuk kehidupan umat manusia.
16
menjadi khalifah di muka bumi ini. Manusia bertugas menyuburkan bumi dengan
menjalankan syariat. Untuk menjalankan tugasnya, manusia dilengkapi dengan
perangakat yang sempurna. Perngakat itu dianugerahkan Allah secara bertahap, agar
menusia dapat memiliki waktu untuk mengembangaka potensi itu.
Pada saat lahir manusia, belum bisa melihat dan juga berbahasa seperti
sekarang. Mereka baru bisa mendengar. Setelah itu diberikanlah penglihatan,
kemudian ia mengembangkan organ-oragan geraknya agar dapat berdiri dan berjalan,
ia mendapatkan informasi berupa suara, warna, rasa, bau dan tekstur, mulailah
memiliki kemampuan berbahasa. Dia mulai dapat mempelajari hidup. Aqalnya
semakin berkembang. Saat akalnya berkembang inilah seharusnya manusia diajarkan
tentang Allah dan syariat yang dibebankan padanya. Sebab pada masa ini, nafsu dan
emosi manusia belum sempurna, sehingga akal masih mendominasi fikiranya. Akal
adalah elemen hati yang patuh kepada Allah. Emosi dan keinginannya belum
sempurna. Dia baru memiliki keinginan makan, minum, perasaan sayang yang tulus,
perasaan marah, sedih, senang,dsb. Jika pada masa ini manusia diberi informasi dan
pelatihan yang cukup tentang Allah, syariat, akhlak mulia, tugas manusia, insya Allah
manusia tersebut akan mudah menjalankan tugas-tugasnya sebagai khalifah di muka
bumi ini. Maka sangat penting nuntuk mengembangkan akal secara maksimal pada
tahap-tahap awal.
Setelah kedewasaan akal dan emosi berkembang, mulailah nafsu dan tubuhnya
mulai menjadi sempurna. Ia mulai memahami dan mengalami apa yang disebut
syahwat terhadap lawan jenis. Mulai saat itulah ia harus berdiri menjalankan tugasnya
sebagai khalifah. Tetapi ada satu hal yang mungkin dilupakan manusia, yaitu
kedewasaan ruh. Dan ternyata tidak semua manusia berkembang dengan pesat
diwaktu dini dalam hal ini. Mungkin hanya ruh pada nabi dan rosul saja yang
berkembang pesat. Ruhnya disaan masih bayi. Sedangkan yang lain berumur tujuh
tahun barulah berkembang pesat dan ada pula yang ruhnya malah makin kedil tidak
berkembang. Ruh inilah yang didalamnya terdapat potensi pengenalan kepada Allah
yang telah menciptakan segalanya. Ruh inilah yang akan mencintai Allah. Dan itulah
tujuan manusia diciptakan agar mengenal Allah. Dengan mengenal Allah, ibadah dan
perjalanan kita tidak salah alamat, dengan syariat Allah, ibadah dan perjalanan kita
tidak salah cara.
17
Allah mengajarkan manusia untuk menyembahNya agar manusia tidak
menyembah selain-Nya. Sebab nenyembah dan mencintai yang selain Dia akan
menyebabkan manusia menjadi resah gelisah dan gundah gulana.
18
3) Menegakkan keadilan (Q.S An-Nisa : 135)
4) Bertanggung jawab terhadap amar ma’ruf nahi munkar (Q.S Ali-Imran : 104
dan 110)
5) Berlaku baik terhadap golongan masyarakat yang lemah ,termasuk didalamnya
adalah fakir miskin serta anak yatim (Q.S At-Taubah : 60,An-Nisa :2 ),orang
yang cacat tubuh (Q.S Abasa:1-11 ),orang yang berada dibawah penguasaan
orang lain.
19
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Manusia diberi akal dan hati untuk dapat memahami ilmu yang diturunkan
Allah, berupa al-Quran. Dengan ilmu manusia mampu berbudaya. Manusia di
ciptakan dari tanah dengan di beri bentuk sebaik-baiknya. Tujuan utama penciptaan
manusia adalah agar manusia menyembah dan mengabdi kepada Allah swt. manusia
tidak hanya hidup saja namun manusia hidup didunia memiliki tiga tugas yaitu tugas
terhadap diri sendiri, kepada orang lain dan dan terhadap lingkungan.
20
DAFTAR PUSTAKA
Azra, Azyumrdi, dkk. 2002. Pendidikan agama islam untuk perguruan tinggi umum. Jakarta:
depag.
http://abalhafiz.blogspot.com/2013/06/7-alam-yang-dilewati-manusia.html
https://dalamislam.com/info-islami/hakikat-manusia-menurut-islam
https://dalamislam.com/info-islami/proses-penciptaan-manusia
http://dennyprabowo.multiply.com/jurnal/item/60- al Quran
http://risalahmutiaratauhid.blogspot.com/2015/03/tahap-tahap-kehidupan-manusia-
menurut.html
http://semarnglindhur.blogspot.com/2012/07/konsep-ketuhanan-dan-
hakikat-manusia.html?m=1
http://tafany.wordpiess.com/2007/1c/27/hakikat-manusia-menurut-islam-by-ana-a-aprianti-
muhammad-siti-khotipah/
https://updateberitamu.wordpress.com/2014/10/10/makalah-proses-penciptaan-manusia-
menurut-islam/
Muhayati, Siti, dkk. 2009. Pendidikan agama islam diperguruan tinggi. Madiun
www.google.co.id/m?q=tujuan+penciptaan +manusia
21