Anda di halaman 1dari 25

Smart Governement

Muhammad Nur Alif 18214007


Muh Aji Ismail 18214036
Theo Tanadi 18214041
Smart City and Smart Goverment

Smart City merupakan sebuah kota yang dapat mengelola berbagai sumber
dayanya secara efektif dan efisien untuk menyelesaikan berbagai tantangan
kota menggunakan solusi inovatif, terintegrasi, dan berkelanjutan untuk
menyediakan infrastruktur dan meberikan layanan-layanan kota yang dapat
meningkatkan kualitas hidup warganya (APIC, 2017).

Pada konsep Smart City terdapat sebuah bidang yang khusus menangani
masalah pelayanan publik yaitu Smart Government. Smart Government
merupakan salah satu cluster dari Smart Society. (APIC, 2017)
Smart Government and E-Government

Smart government menyangkut salah satu unsur terpenting dalam perkotaan yaitu
Badan / Instansi Pemerintahan yang dikembangkan berdasarkan fungsi Teknologi
Informasi agar dapat diakses oleh yang berkepentingan secara efektif dan efisien. Sama
seperti fungsi dasar dari pemerintahan yaitu mengelola semua aspek informasi data yang
berkaitan dengan perkotaan termasuk didalamnya ada masyarakat, infrastruktur ,
jaringan, sumberdaya, kebijakan , perekonomian , dan lingkungan. dalam kaitannya
dengan konsep smart government semua informasi data yang diatas dikonversikan
dalam bentuk digital agar dapat di simpan dalam suatu "database" yang nantinya
dapat diakses oleh yang berkepentingan melalui jaringan online dimana saja dan kapan
saja.

E-government berhubungan dengan penggunaan teknologi informasi (seperti wide area


network, internet dan mobile computing) oleh organisasi pemerintah yang mempunyai
kemampuan membentuk hubungan dengan warga negara, bisnis, dan organisasi lain
dalam pemerintahan). Berarti bisa disimpulkan, e-government merupakan upaya yang
dilakukan oleh pemerintah untuk memanfaatkan teknologi informasi, baik seperti
komputer, internet ataupun perangkat digital lainnya dalam menjalankan
pemerintahan dan pelayanan publik
E-Government di Indonesia

Menyadari pentingnya penerapan konsep e-gov, pemerintah menerbitkan Inpres No.3


tahun 2003 mengenai Strategi Pengembangan EGovernment. Strategi pokok yang
diambil oleh pemerintah adalah sebagai berikut:
1. Pengembangan sistem pelayanan yang andal dan terpercaya serta terjangkau oleh
masyarakat luas.
2. Penataan sistem manajemen dan proses kerja pemerintah pusat dan pemerintah
daerah secara holistik.
3. Pemanfaatan teknologi informasi secara optimal.
4. Peningkatan peran-serta dunia usaha dan pengembangan industri telekomunikasi
dan teknologi informasi.
5. Pengembangan sumber daya manusia di pemerintahan dan peningkatan e-literacy
masyarakat.
6. Pelaksanaan pengembangan secara sistematis melalui tahapan yang realistis dan
terukur.
E-Government di Indonesia

Sebagai negara berkembang, aplikasi e-gov di Indonesia sebenarnya


tidak termasuk menggembirakan kendatipun pemerintah sudah
berusaha untuk merumuskan banyak peraturan perundangan
terkait dengan teknologi informasi. Dibandingkan dengan negara
tetangga seperti Singapura dan Malaysia, misalnya, tampak sekali
bahwa aplikasi e-gov Indonesia masih tertinggal. Ada beberapa hal
yang menjadi faktor penyebab kegagalan tersebut berikut adalah
analisis faktor kegagalan menggunakan tools diagram ishikawa
Latar Belakang

Menurut penilaian pada tahun 2016 yang dilakukan oleh


ombudsman sebuah lembaga negara di Indonesia yang memiliki
kewenangan mengawasi penyelenggaraan pelayanan publik hanya
29% pemerintah kota yang berada pada zona hijau dalam penilaian
terhadap standar pelayanan dan kompetensi penyelenggaraan
pelayan publik menurut Undang-Undang nomor 25 tahun 2009
(Ombudsmen, 2016).
Latar Belakang

Resource : Ringkasan Eksekutif Hasil Penilaian Kepatuhan Ombudsman RI 2016


Masalah dan Peluang

Tinggi praktik KKN

Rendahnya
kualitas
pelayanan Penggunaan Teknologi

Birokrasi yang panjang


dan adanya tumpang
tindih tugas dan
kewenangan

Rendahnya
Pembuatan SOP
pengawasan
external
Analisis masalah
Masalah Utama Kegagalan

Sumber Daya Manusia


Dalam melakukan pengelolaan sebuah aplikasi IT dibutuhkan keterampilan namun,
dengan sumber daya yang dimiliki oleh pemerintah sekarang hal itu sangat kurang
disertai dengan adanya beberapa orang di pemerintahan yang menolak penggunaan
sistem baru tersebut (E-goverment) sehingga penerapannya akan terhambat. Dalam
mengembangkan sistem ini diperlukan banyak persiapan dan faktor sumber daya
manusia menjadi salah satu faktor utama jika sistem ini berhasil. Kesiapan dari segi
manusia sangatlah dibutuhkan.

Aplikasi
Aplikasi yang telah dikembangkan untuk mendukung E-Government memang telah
banyak tersedia namun, dalam pengembangannya banyak aplikasi yang dikembangkan
tanpa melihat urgensi dari aplikasi tersebut. Jumlah aplikasi yang terlampau banyak
juga menjadi faktor karena akan timbul kebingungan karena terlalu banyak aplikasi
dengan fungsi yang harusnya dapat digabungkan. Pemanfaatan dari aplikasi tersebut
juga kurang maksimal karena ketidaktahuan dalam mengoperasikannya.
Masalah Utama Kegagalan

Regulasi
Regulasi menjadi faktor penting dalam penerapan E-Government hal ini menjadi salah
satu faktor kegagalan karena, seperti yang kita ketahui banyaknya regulasi dari
pemerintah pusat dan daerah yang tidak selaras menyebabkan sistem baru ini sulit di
implementasikan terutama karena ketentuan e-government sendiri sangat umum
pendefinisiannya pada Inpres no 3 tahun 2003 tersebut. Komitmen yang kurang juga
dari pemerintah dapat dilihat dengan banyaknya anggaran yang disalahgunakan oleh
para pejabat.

Infrastruktur
Indonesia merupakan negara yang sangat luas dengan keaadan alam yang sangat
berbeda. Infrastuktur untuk tiap tempat juga sangat berbeda sehingga jika ingin
dilakukan sebuah penerapan sistem secara terpusat dan menyeluruh sangat susah
seperti di Jakarta dan Papua misalnya keadaan infrastruktur sangatlah berbeda
sehingga banyaknya ketimpangan antara daerah yang maju dan tertinggal.
Ketimpangan ini menyebabkan kesulitan dalam membuat sebuah sistem terpusat.
Penguraian Masalah

People
Masalah-masalah yang telah disebutkan diatas jika diuraikan dari kacamata people
sebagai pengguna dan pembuat sistem berada di semua aspek. Manusia sebagai
pengguna sistem harus siap dalam menghadapi sistem baru tersebut dan menjadi
faktor agar pengembangan sistem dapat berjalan lancar. Mungkin dalam
mempersiapkan diri ada beberapa penyesuaian yang harus dilakukan dengan cara
pelatihan agar mereka siap dalam menggunakan sistem tersebut.

Proses
Masalah-masalah diatas jika dilihat dari segi prosesnya maka ada dua hal yang menjadi
fokus utama yaitu pertama adalah proses pengembangan sistem itu sendiri yakni
bagaimana cara masalah masalah pengembangan tersebut dapat di kontrol sehingga
menjadi sebuah sistem yang baik dan yang kedua adalah bagaimana sistem yang baru
ini dapat menggantikan sistem yang ada sekarang karena dapat kita lihat bahwa
kebiasaan juga menjadi salah satu masalah yang menyebabkan pengguna malas untuk
berpindah ke sistem baru
Penguraian Masalah

Teknologi
Masalah-masalah diatas tidak lepas dari masalah teknologi seperti yang kita ketahui
bahwa e-government pastilah menggunakan teknologi akan tetapi infrastruktur yang
ada sekarang memang dirasa belum dapat menunjang penerapan e-gov itu sendiri.
Terutama di Indonesia dimana kondisi kota yang berbeda menyebabkan teknologi tiap
kota berbeda sehingga penerapan sebuah sistem secara terintegrasi sangatlah sulit.
Pemerintah memiliki peran yang sangat penting untuk menjamin bahwa semua
kebutuhan teknologi sebagai sarana penunjang harus dapat dipenuhi.

Informasi
Indonesia merupakan negara yang sangat luas sehingga informasi yang berada di
dalamnya juga sangat beragam apalagi dengan penerapan E-government ini maka
harus dapat dibedakan antara informasi yang bersifat tertutup dan terbuka. Proses
aliran informasi pada sistem baru juga menjadi fokus utama karena penggunaan
teknologi. Sebuah informasi pada sistem e-government juga harus dapat dijamin
keamanannya karena informasi yang ada di dalamnya menyangkut tentang keamanan
negara.
Smart Thinking for Solution

Sensing Understanding

Diperlukan akses
yang lebih
mudah, agar
Berbagai pelayanan publik birokrasi yang
yang diberikan oleh panjang dapat
pemerintah memiliki
birokrasi yang menyulitkan
Actuating dihilangkan dan
adanya control
masyarakat dan dari eksternal
banyaknya pemerintah
penyalahgunaan (masyarakat)
wewenang
Smart Government menjadi solusi
agar pelayanan publik di
Indonesia dapat meningkat
dengan penggunaan online portal
Conceptual and Total Solution

1. Pembuatan sebuah online portal yang terintegrasi untuk memberikan


layanan publik ke masyarakat.
2. Pemberian pelatihan untuk pegawai pemerintahan dalam rangka
mempersiapkan diri untuk penerapan sistem baru.
3. Sosialisasi ke masyarakat mengenai penerapan sistem baru tersebut.
4. Pembuatan regulasi mengenai penerapan dan pengembangan E-government
secara jelas yang menjabarkan standard-standard yang digunakan’
5. Melibatkan expert dalam pengembangan E-government
Solusi nomor 1 dirasa perlu karena setelah melihat analisis resiko dan masalah
yang ada, pengembangan sebuah aplikasi menjadi faktor paling penting dalam
pengembangan E-government maka dari itu saya akan memberikan solusi dan
mengenai pembuatan sebuah online portal yang memiliki interface yang mudah
dimengerti oleh masyarakat. Dengan menggunakan framework AE yaitu dari
segi bisnis, data, aplikasi, dan Teknologi saya akan menjelasakan solusi
tersebut.
Untuk solusi no 2,3,4 dan 5 saya rasa menjadi faktor pendukung agar solusi no 1
dapat berjalan dengan baik.
Layer Bisnis

Perpajakan
Status pajak dan Kependudukan
pengingat pajak NPWP,
Akta kelahiran, KK,KTP
Faktur Pajak.

Online
Portal

Perizinan
Izin bisnis dan
Pengaduan
pembangunan Informasi
Aspirasi masyarakat,
usaha, asset, pendaftaran
laporan kejahatan,
ukm
komunikasi publik
Layer
Bisnis
Online

AKSES Pendaftaran Pilih Jenis Pengisian


Layanan Layanan Form
Online KTP/Akte Kelahiran/Izin Pembuatan, Kehilangan,
Portal Bangunan/Izin Bisnis/dsb. Rusak, Pengaduan dsb.

Upload Pengambilan
Estimasi Pengecekan
Kelengkapan Nomor
Waktu dan
Dokumen Antrian
Pengambilan Offline
Layer Data
Data masyarakat
• Nama
• Tempat Tanggal Lahir
• NIK
• No KK
• NPWP
Data Perusahaan
• Izin Bisnis
• Asset
• No pendaftaran UKM
• Status Pajak
Data Kependudukan
• Jumlah Penduduk
• Data kelahiran
• Data asset
Data Perpajakan
Data Pengaduan
Layer Aplikasi

Data
Application Integration
Interface Analytics Devices
Platform Services
and Model

SOA Computer
Java, ME
HTML
CCTV
JSON (Surveillance
Decision Devices)
Android Support
System
XML Server

CSS
iOS
REST API DataCenter
Layer Teknologi

Untuk Layer Teknologi saya akan memberikan mengenai


kebutuhan-kebutuhan teknologi :
1. Komputer untuk semua unit pemerintahan yang terkait
2. Data Center untuk menyimpan semua data yang
dibutuhkan
3. Internet untuk setiap kantor pemerintahan yang terkait
4. Disaster Recovery Center sebagai tempat menyimpan
backup data.
Solusi spesifik

People
Seperti yang saya sebutkan dalam solusi diatas bahwa untuk segi people diperlukan
adanya pelatihan untuk pegawai pemerintahan dan sosialisasi penggunaan sistem
untuk masyarakat. Pelatihan tersebut akan memberikan keterampilan bagi pegawai
tersebut sehingga dapat menjalankan sistem baru tersebut secara efektif dan effiesien.
Pelatihan ini dirasa perlu untuk memberikan perataan kemampuan bagi setiap pegawai
untuk setiap divisi. Pembuatan divisi IT juga diperlukan untuk melakukan maintenance
dan mengurus apabila ada kerusakan pada komponen tenik.
Proses
Seperti yang saya katakana sebelumnya segi proses terbagi atas dua hal yang menjadi
fokus utama yaitu pertama adalah proses pengembangan sistem itu sendiri yakni
dengan bekerja sama dengan pihak ketiga yang telah ahli dalam mengembangkan
sebuah sistem sehingga sistem dapat lebih baik dari segi kualitas dan untuk proses
transisi ke sistem baru yaitu pihak ketiga ini diharapkan dapat memberikan pelatihan
terlebih dahulu kepada semua pegawai dan anggota divisi IT sehingga dalam
keberjalanan sistem internal pemerintahan dapat menyelesaikan masalahnya sendiri.
Solusi spesifik

Teknologi
Teknologi yang tidak merata menyebabkan solusi untuk masalah ini hanya satu yakni
perataan distribusi teknologi dan infrastruktur yang ada di Indonesia sehingga sistem
yang dikembangkan tidak hanya dapat diimplementasikan di beberapa kota di
Indonesia saja melainkan disemua kota yang ada di Indonesia. Teknologi yang dimaksud
bisa seperti komputer, datacentre, hingga jaringan internet yang jika dilihat memang
sangat berbeda conthnya di Papua dan Jakarta ketersediaan infrastruktur sangatlah
mengalami ketimpangan

Informasi
Setelah sistem berjalan informasi yang mengalir didalamnya sangatlah perlu dijaga
karena memiliki privasi maka dari itu pembuatan Data center merupakan sebuah solusi
yang sangat baik dengan catatan orang-orang yang akan bekerja didalamnya memiliki
kompetensi yang baik. Kemampuan hardskill dan softskill pada pekerja di data center
sangat lah dibutuhkan maka dari itu dibutuhkan seleksi pegawai yang baik dengan
pengawasan yang sangat ketat.
Risk Assesment

Untuk melakukan risk assessment saya menggunakan sebuah tabel dari Failure Mode & Effect Analysis (FMEA)
method.
Potential Cause(s)/
Potential Potential Effect(s) of Current Design Recommended
No Risk/Issue Sev. Mechanism(s) of Prob. Det. RPN
Failure Model Failure Control Action(s)
Failure

Sumber Daya Sumber daya Sistem yang telah 7 Sistem penerimaan 4 Sosialisasi Diperlukan sebuah divisi
Manusia manusia yang dikembangkan tidak pegawai yang pembimbingan khusus yang dapat
memahami IT dapat diterapkan diterapkan mengenai megelolah
kurang sekarang belum sistem baru permasalahan IT dan
1. menempatkan IT 1 28 menjadi pihak yang
sebagai parameter membantu pegawai lain
penilaian

Sumber Daya SDM tidak dapat Sistem yang baru 5 Tidak mengikuti 3 Adanya SOP Sosialisasi mengenai
Manusia menggunakan akan dianggap lebih prosedur yang untuk penggunaan sistem
2. 1 15
sistem buruk dibandingkan diberikan penggunaan
sistem lama sistem
Aplikasi Aplikasi sulit Penggunaan sistem 4 Pengembangan 2 Pembentukan divisi
untuk tidak maksimum dilakukan tanpa UI/UX dalam
3. digunakan mempertimbangka 3 24 pengembangan
n kemampuan
pegawai
Aplikasi Banyaknya Kemalasan dalam 6 Sistem tidak 4 Gunakan orang- Pembuatan portal yang
aplikasi yang menggunakan sistem terintegrasi antar orang yang ahli mengintegrasi semua
4. harus digunakan karena terlalu komponen dalam 1 24 aplikasi yang ada
banyak aplikasi pengembangan
Risk Assesment
Potential Cause(s)/
Potential Potential Effect(s) of Current Design Recommended
No Risk/Issue Sev. Mechanism(s) of Prob. Det. RPN
Failure Model Failure Control Action(s)
Failure

Infrastruktur Infrastruktur Sistem tidak dapat 5 Projek untuk 2 Adanya Undang- Menyewa pihak
belum berjalan karena pengadaan Undang dan ketiga untuk
5. menunjang belum didukung oleh infrastruktur bidang 2 20 melakukan audit
kesiapan pada segi anggarannya di pengawas untuk setiap proyek
infrastruktur korupsi
Infrastruktur Ketimpangan Susah membuat 3 Keadaan tiap kota- 3 Penyamaan
antar daerah sistem terpusat Se- kota di Indonesia infrastruktur terlebih
6. Indonesia berbeda dari segi 1 9 dahulu sebelum
infrastrukturnya menerapkan E-
government
Regulasi Perbedaan Sistem sulit 4 Sistem akan lama 3 Membuat sebuah
antara diterapkan karena untuk diterapkan Undang-Undang
pemerintah adanya kebingunan mengenai penerapan
7. pusat dan menggunakan aturan 1 12 dan standard
daerah siapa pengembangan E-
government

Regulasi Kurangnya E-Government tidak 4 Banyak orang 4 Adanya Inpers Diperlukan peraturan
komitmen dari akan mendapatkan dipemerintah tidak no 3 tahun 2003 yang lebih mengikat
8. Pemerintah hasil yang maksimum melihat urgensi dari 1 16 dan jelas mengenai E-
penerapan E- Government
government

Sev =Severity Det = Detection


Prob = Probability RPN = Risk Priority Number RPN = Sev x Prob x Det
Manfaat dari penerapan Online Portal

Kemudahan masyarakat dalam memperoleh


pelayanan publik

Tingkat kepuasaan masyarakat terhadap


pemerintah naik

Kemudahan masyarakat untuk melakukan kontrol

Anda mungkin juga menyukai