BAB I
PENDAHULUAN
Viskositas Fluida
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Viskositas Fluida
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Viskositas Fluida
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Ketika Re kecil (< 2000) maka zat cair mengalir secara laminer (setiap bagian
zat cair itu mengalir menuruti garis arusnya sendiri, dan garis arus itu tidak pernah
saling ber-potongan). Sebaliknya, bila Re besar (> 4000) maka fluida mengalir
secara turbulen (terjadi arus pusar). Persamaan (1) memperlihatkan bahwa Re
kecil bila η besar. Artinya, keberadaan η yang semakin besar membuat aliran
cenderung laminer. Ketika aliran zat cair itu laminer, maka kejadian tersebut
memenuhi persamaan Poiseuille. Viskositas kinematik dihubungkan dengan
viskositas spesifik melalui koefisien kinematik Aliran laminer cairan newtonian
yang melewati pipa mengikuti hukum poiseuille :
Q = Av
............................................................................................(2.5.1)
Q=
............................................................................................(2.5.2)
v
t
Dimana: Q = Debit fluida, v = Kecepatan, t = Waktu
Menurut Maria (2012) setiap zat cair memiliki kekentalan atau viskositas.
Kekentalaan yang dimiliki setiap zat berbeda-beda, hal ini bergantung pada
konsentrasi dari zat cair atau fluida tersebut. Viskositas suatu fluida juga
Viskositas Fluida
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
dipengaruhi oleh suhu. Unsur gas memiliki nilai viskositas yang mudah berubah
terhadap perubahan suhu. Pada umumnnyazat cair akan mengalami pengurangan
viskositas jika suhu dinaikan. Hal ini berkaitan dengan struktur molekul dalam
cairan tersebut.
Menurut Gunawan (2013) Sifat cairan sebagaian besar ditentukan oleh
resistansinya untuk mengalir, yang dinamakan viskositas. Suatu fluida
berviskositas rendah mengalir dengan mudah dan membuang sedikit energi, tetapi
menaikan rugi-rugi kebocoran. Suatu fluida kental dapat menyekat dengan baik,
tetapi fluida tipe ini cukup seret dan menyebabkan rugi energi dan tekanan sekitar
sistem, fluida hidrolik haruslah merupakan suatu medium yang berada antara
ekstrim-ekstrim ini, jadi dibutuhkan suatu cara untuk mendefinisikan viskositas.
Menurut Atkins (1996) adanya zat makro molekul akan menaikan viskositas
larutan bahkan pada konsentrasi rendahpun, efeknya besar, karena molekul besar
mempengaruhi aliran fluida pada jarak jauh. Pada konsentrasi rendah, viskositas
larutan berhubungan dengan viskositas pelarut murni. Viskositas diukur dengan
beberapa cara. Dalam “viskometer Ostwald” waktu yang dibutuhkan oleh larutan
untuk melewati pipa kapiler dicatat dan dibandingkan dengan sampel standar.
Menurut Dogra (2009) aliran cairan dapat dikelompokkan ke dalam dua tipe.
Yang pertama adalah aliran laminar atau aliran kental, yang secara umum
menggambarkan laju aliran kecil melalui sebuah pipa dengan garis tengah kecil.
Terminologi viskositas spesifik yang menghubungkan viskositas dalam poise
dengan viskositas spesifik Aliran yang lain adalah aliran turbulen, yang
menggambarkan laju aliran yang besar melalui pipa dengan diameter yang lebih
besar (Widya kunsumaningrum, 2014).
Metode yang tidak merusak untuk mengukur nilai viskositas cairan juga
dikembangkan dengan metode gelombang ultrasonik, yaitu mengukur cepat
rambat gelombang ultrasonik pada cairan. Semakin cepat rambat gelombang
semakin tinggi viskositas cairannya. Metode lain yang sudah dikenal sejak lama
untuk mendapatkan nilai viskositas adalah metode bola jatuh (falling ball method)
dengan prinsip Hukum Stokes.
Dalam ilmu mekanika fluida dijelaskan bahwa fluida memiliki sifat-sifat
viskositas, berat jenis dan lainnya. Semua fluida memiliki viskositas yang
berbeda, sebab itu gesekan aliran fluida berbeda.
Viskositas Fluida
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
2 r2 g
η= ( ρ 0−ρ1..................................................................................(2.5.3)
)
9 v
kecepatan bola jatuh sebagai fungsi rasio antara diameter bola dan tabung yang
disebut edge effects (Warsito, 2012).
Viskositas Fluida
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
F
Tegangan geser = ...........................................................................(2.5.4)
A
Dimana : F = Gaya, A = Luas penampang
v .........................................................................(2.5.5)
Laju regangan =
L
Dimana : v = Kecepatan, L = Jarak antar keping
Viskositas Fluida
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
menyebabkan perubahan laju mendadak, aliran menjadi tidak teratur dan kacau.
Ini disebut aliran turbulen (turbulent flow). Bilangan Reynolds adlah rasio antara
gaya inersia terhadap gaya viskos yang mengkuantifikasikan hubungan kedua
gaya tersebut dengan suatu kondisi aliran tertentu. Dalam aliran turbulen tidak
terdapat pola keadaan tunak pola aliran berubah secara kontinyu. Fluida apabila
bergerak antara dua plat paralel maka bagian bawah plat akan tetap diam, dan
bagian atas bergerak dengan kecepatan konstan . Fluida yang bersentuhan dengan
masing-masing permukaan memiliki kecepatan yang sama dengan permukaan.
Laju aliran pada lapisan tengah fluida bertambah secara homogen dari satu
permukaan kepermukaan yang lain, sehingga lapisan fluida meluncur dengan
mulus satu sama lain atau disebut juga dengan laminar.
Gambar 2.2 Dua permukaan tipis yang dipisahkan dengan fluida setimggi h
(ejournal.unib.ac.id)
Viskositas dinamis biasanya disebut viskositas absolut atau biasa disebut
viskositas saja. Viskositas dinamis adalah gaya tangensial per satuan luas yang
dibutuhkan untuk memindahkan suatu bidang horisontal terhadap lainnya,yaitu
pada saat terjadi kesetimbangan antara gaya berat, gaya apung dan gaya stokes
pada bola tersebut. Secara umum, viskositas lebih banyak dinyatakan dengan
satuan poise. Terminlogi viskositas yang menghubungkan viskositas dan poise
dengan viskositas spesifik adalah viskositas kinematic. Khusus untuk benda yang
berbentuk bola dan bergerak didalam gludayang tepat sifat-sifatnya dalam satuan
kecepatan, ketika mempertahankan jarak dalam cairan. Dirumuskan dengan
persamaan:
τ
μ=
du
( )
dy Viskositas Fluida
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
...………..................................................................(2.5.6)
B ................................................................................(2.5.7)
μ= De
T
Dimana : D dan B = Konstanta, T = Suhu mutlak
Menurut Munson (2003) persamaan di atas sering disebut sebagai
persamaan Andrade. Viskositas ini harus diketahui sekurang-kurangnya untuk dua
nilai temperatur sehingga dua konstanta dapat ditentukan.
Sekitar tahun 1838 Poiseuille melakukan penelitian eksperimental tentang
aliran pada pipa kapiler dan menemukan bahwa debit berbanding lurus dengan
tekanan dan pipa pangkat 4 serta berbanding terbalik dengan panjang pipa, yang
secara matematis dinyatakan oleh:
Q πP d 4
=
t 128 μ l
.........................................................................(2.5.8)
kenaikan suhu. Untuk setiap derajat kenaikan suhu, terdapat pengurangan nilai
koefisien viskoitas secara kasar sebesar 2% untuk hampir semua jenis cairan.
Setiap zat cair mempunyai karakteristik yang khas, berbeda satu zar cair dengan
zat cair yang lain. Oli mobil sebagai salah satu contoh zat cair dapat kita lihat
lebih kental daripada minyak kelapa. Apa sebenarnya yang membedakan cairan
kental atau tidak. Kekentalan atau viskositas dapat dibayangkan sebagai peristiwa
gesekan antara satu bagian dan bagian yang lain. Didalam aliran kental kita dapat
memandang persoalan tersebut seperti tegangan dan regangan pada benda padat.
Kenyataannya setiap fluida baik gas maupun zat cair mempunyai sifat kekentalan
tersebut secara kuantitatif atau dengan angka, sebelum membahas hal itu kita
perlu mengetahui bagaimana cara membedakan zat yang kental dan kurang kental
dengan cara kuantitatif. Salah satu alat yang digunakan untuk mengukur
kekentalan suatu zat cair adalah viscometer (Lutfy,2007)
Apabila zat cair tidak kental maka koefisiennya sama dengan nol
sedangkan pada zat cair kental bagian yang menempel pada dinding luar dalam
keadaan diam dan yang menempel pada dinding dalam akan bergerak bersama
dinding tersebut. Lapisan zat cair antara kedua dinding dengan kecepatan yang
berubahsecara linear sampai V. aliran ini disebut aliran laminer. Aliran zat cair
Viskositas Fluida
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
akan bersifat laminer apabila zat cairnya kental dan alirannya tidak terlalu cepat
(Sudarjo,2008)
Pengertian viskositas fluida (zat cair) adalah gesekan yang ditimbulkan
oleh fluida yang bergerak, atau benda padat yang bergerak didalam fluida.
Besarnya gesekan ini biasa juga biasa juga disebut sebagai derajat kekentalan zat
cair, maka semakin susah benda padat bergerak didalam zat cair tersebut, yang
berperan adalah gaya kohesi antar pertikel zat cair (Martoharsono,2006)
Viskositas menentukan kemudahan suatu molekul bergerak karena adanya
gesekan antar lapisan material. Karenanya viskositas menunjukkan tingkat
ketahanan suatu cairan untuk mengalir. Semakin besar viskositas maka aliran akan
semakin lambat. Besarnya viskositas dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti
temperatur, gaya tarik antar molekul dan ukuran serta jumlah molekul terlarut.
Fluida, baik zat cair maupun zat gas yang jenisnya berbeda mmiliki tingkat
kekentalan berbeda. Pada zat cair, viskositas disebabkan oleh tumbukan antar
molekul viskositas dapat dinyatakan sebagai tahanan aliran fluida yang
merupakan gesekan antara molekul-molekul cairan satu dengan yang lain. Suatu
jenis cairan yang mudah mengalir, dapat dikatakan memiliki viskositas yang renda
BAB III
PROSEDUR KERJA
a b c
Viskositas Fluida
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
1. Rol meter
d e f
g h
mengganti bola dengan bola kecil, dan melakuka cara seperti yang di atas hingga
diperoleh data yang bagus, kemudian menimbang massa bola, dan gelas ukur.
BAB IV
TABEL PENGAMATAN
ASISTEN
(Hasnawati)
BAB V
PENGOLAHAN DATA
Viskositas Fluida
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
t 1 +t 2+ t 3
t n=
n
0,28+0,27+0,26
t 1=
3
¿ 0,27
0,66+0,67+ 0,68
t 2=
3
¿ 0,67
0,88+0,86+0,87
t 3=
3
¿ 0,87
Berdasarkan data hasil perhitungan viskositas fluida didapatkan hasil
hubungan t terhadap p sebagaimana terlihat pada tabel 5.5.1
Tabel 5.1.1 hubungan t terhadap L
NO L (x) Y x.y x2
a=n ¿ ¿
3 ( 0,422 ) – ( 0,6 ) (1,81)
¿ 2
3 ( 0,14 )−(0,6)
1,266−1,086
¿
0,42−0,36
0,18
¿
0,06
¿ 3 m/s 2
Yn = a . Xn
Y 1=3 x 0,1=0,3
Y 1=3 x 0,2=0,6
Y 1=3 x 0,3=0,9
Tabel 5.1.2 Hubungan L Dan Yn
Viskositas Fluida
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
NO L(x) Yn (y)
1 0,1 0,3
2 0,2 0,6
3 0,3 0,9
X max−X min
Skala X =
n
0,3−0,1
¿
2
¿ 0,1
X n−X min
X1=
skala x
0,1−0,1
X1=
0,01
¿0
0,2−0,1
X2=
0,1
¿1
0,3−0,1
X3=
0,1
¿2
Y max−Y min
Skala Y =
n
0,9−0,3
¿
2
¿ 0,3
Y n −Y min
Y n=
skala y
0,3−0,3
Y 1=
0,3
¿0
0,6−0,3
Y 2=
0,3
¿1
Viskositas Fluida
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
0,9−0,3
Y 3=
0,3
=2
Tabel 5.1.3 grafik hubungan x dan y
NO X Y
1 0 0
2 1 1
3 2 2
2.5
1.5
0.5
0
1 2 3
0,75−0,25
¿
0,3−0,1
0,5
¿
0,2
¿ 2,5
Viskositas Fluida
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
¿ 0,21
0,40+0,41+0,39
t 2=
3
¿ 0,4
0,62+ 0,61+0,60
t 3=
3
¿ 0,61
n (∑ x . y )−( ∑ x )( ∑ y )
a=
(∑ x 2)−¿ ¿
0,852−0,732
¿
0,42−0,36
0,12
¿
0.06
¿ 2 m/s 2
Yn=a . Xn
Y 1=2 ×0,1
=0,2
Y 2=2 × 0,2
¿ 0,4
Y 3=2 × 0,3
Viskositas Fluida
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
¿ 0,6
No X Y
1 0,1 0,2
2 0,2 0,4
3 0,3 0,6
x max−x min
skala x=
n
0,3−0,1
¿
2
¿ 0,1
0,1−0,1
x 1=
0,1
¿0
0,2−0,1
x 2=
0,1
¿1
0,3−0,1
x 3=
0,1
¿2
y max − y min
skala y=
n
0,6−0,2
¿
2
¿ 0,2
0,2−0,2
y 1=
0,2
¿0
Viskositas Fluida
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
0,4−0,2
y 2=
0,2
¿1
0,6−0,2
y 3=
0,2
=2
No X Y
.
1 0 0
2 1 1
3 2 2
2.5
1.5
0.5
0
1 2 3
Ymax−Ymin
tan α=
Xmax −Xmin
0,6−0,2
¿
0,3−0,1
0,4
¿
0,2
¿2
Viskositas Fluida
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
0,002
¿
0,002
=1
Menentukan massa jenis fluida
m
ρf=
v
147−128
¿
25
=0,76 kg/mᵌ
a. Menentukan nilai viskositas (ɳ) dari grafik hubungan t terhadap L
1. Bola I
ɳ=2 × g ×r 2 ¿ ¿
¿ 2(9.8)׿ ¿
0,034
¿
9
¿0,003
2. Bola II
ɳ=2 × g ×r 2 ¿ ¿
Viskositas Fluida
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
¿ 2(9.8)׿ ¿
0,0006
¿
9
¿ 0,00006
1. Bola I
ɳ=2 × g ׿ ¿
2×(9.8) ( 6,3−0,76 )
¿ ×2
9
= 24,1
2. Bola II
ɳ=2 × g ׿ ¿
2×(9.8) ( 1−0,76 )
¿ ×2
9
¿ 1,04
c. Menentukan nilai viskositas ( ƞ ) dari data yang diperoleh
1. Untuk bola I
2 × g × t 1 r 2 ( ρb− ρ f )
ɳ 1=
9L
¿ 2(9,8) ¿ ¿
0,293
¿
0,9
¿ 0,32
2 × g × t 2 r 2 ( ρb− ρf )
ɳ 2=
9L
¿ 2(9,8) ¿ ¿
1,12
¿
1,8
¿ 0,62
2× g × t 3 r 2 ( ρb −ρf )
ɳ 3=
9L
¿ 2(9,8) ¿ ¿
Viskositas Fluida
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
1,49
¿
2,7
¿ 0,55
5.3 Teori Ketidakpastian
2.>r 2 ( ρb− ρf )
ɳ=
9L
δɳ 2
∆ ɳ=
√( ) δt
¿¿
δɳ 2
√( ) +
δL
¿¿
δ ɳ 2 .>r 2 ( ρb−ρf )
=
δt 9L
Di mana :
U =2> r 2 ( ρb−ρf ) U ' =2 g r 2 ( ρb−ρf )
δ ɳ U ' .V −V ' . U
V = 9L V ' =0 =
δt V2
2 g r 2 ( ρb−ρf ) 9 L−0
¿
(9 L) 2
2 g r 2 ( ρb−ρf )
¿
9L
2(9,8)× ( 0,0126 )2 (6,3−0,76)
¿
9(0,1)
1,72
¿
0,9
¿ 1,91
2 2 2
( t 1−t ) + ( t 2−t ) +(t 3−t)
Δt=
√ n (n−1)
2 2 2
¿
√ ( 0,28−0,27 ) + ( 0,27−0,27 ) + ( 0,26−0,27 )
3 ( 3−1 )
0,0001
¿
√ 6
¿ 0,001
Viskositas Fluida
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
δη g .tr 2 ( ρb−ρf )
=
δr 9L
Dimana :
U =2> r 2 ( ρb−ρf ) U ' =4. gtr ( ρb−ρf )
V =9 L V ' =0
δη U ' V −V ' U
=
δr v2
4 gtr ( ρb−ρf )
¿
(9 L)
4 ( 9,8 )( 0,28 )( 0,0126 ) (6,3−0,76)
¿
9(0,1)
0,76
¿
0,9
¿ 0,84
∆ r =√ ¿ ¿ ¿
δη 2 g . tr 2 ( ρb−ρf )
=
δρb 9L
Dimana :
U =2 g . t r 2 ( ρb−ρf ) U ' =2 gtr 2(1-pf)
V =9 L V ' =0
δη U ' . V −V ' . U
=
δρb v2
( 2>r 2 ) (1− pf )(9 L)
¿
(9 L)2
¿ 2(9,8)(0,28)(0,126) 2 ¿ ¿
0,02
¿
0,9
¿ 0,022
Viskositas Fluida
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
m
ρb=
V
2
δρn 2
∆ ρb=
δρb m
√( δρb
δm )
( ∆ m )2 +( )
V
( ∆ V )2
=
δm V
Dimana :
U =m U ' =1
V =V V ' =0
δρb U ' . V −V ' . U
=
δm v2
¿1¿¿
0,014
¿
0,0196
¿ 0,71
1
∆ m= × 10 −3
2
¿ 0,5 ×10 −5
¿ 5 ×10 ⁻ ⁴
2
δη 2>r ( ρb− ρf )
=
δρf 9L
Dimana :
U =2> r 2 (ρb− ρf ) U ' =2>r 2
V =9 L V ' =0
δη U ' V −V ' U
=
δρf V2
2> r 2 ( ρb−1 ) . 9 L
¿ ¿¿
2> r 2 (pb−1)
¿
9L
2 ( 9,8 )( 0,28 )( 0,126 )2 (6,3−1)
¿
9(0,1)
¿ 283,2
m
ρf =
V
Viskositas Fluida
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Δ ρf = (√ δρfδm ) ¿ ¿
2
Dimana :
U =m U ' =1
V =V V ' =0
δρf U ' V −V ' U
=
δm V2
1. V
¿
V2
1
¿
V
1
¿
4 −3
πr
3
1
¿
4
(3,14)(0,126)3
3
1
=
0,08
= 12,5
1
Δ m= X skala terkecil
2
1
¿ X 10 −3
2
¿ 0,5 X 10 −3
= 5 × 10⁻⁴
δρf m
=
δV V
Dimana :
U =m U ' =0
V =V V ' =1
δρf U ' V −V ' U
=
δV V2
m
¿
¿¿
Viskositas Fluida
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
0,046
¿
¿¿
= 2,3
1
Δ v= X skalaterkecil
2
¿ 0,5 X 1 0−6
¿ 5 X 10−7
δη 2>r 2 ( ρb−ρf )
=
δL 9L
Dimana :
U =2> r 2 ( ρb−ρf ) U ' =0
V =9 L V ' =9
' '
δη U V −V U
=
δL V2
̶ 9 (2>r 2 ( ρb−ρf ))
¿ ¿¿
¿ ̶ 18(9,8)(0,28)¿¿
4,34
¿
0,81
¿ 5,35
1
Δ L= × skala terkecil
2
1
= × 10⁻⁵
2
¿0,5 ×10 ⁻⁵
¿ 5 ×1 0− 4
∆ɳ
KR= ×100 %
2 ( ɳ+ ∆ ɳ )
0,017
¿ × 100 %
2×(0,017+ 0,32)
0,017
¿ × 100 %
0,674
¿2%
KB=100 %−KR %
¿ 100 %−2 %
¿ 98 %
Viskositas Fluida
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Viskositas Fluida
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
BAB VI
ANALISA PENGOLAHAN DATA
Viskositas Fluida
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
BAB VII
PENUTUP
7.1 Kesimpulan
7.2 Saran
7.2.1 Laboratorium
Kalau bisa baik didalam maupun diluar kebersihan laboratorium tetap
dijaga agar dalam melakukan praktikum para praktikan merasa nyaman.
7.2.1 Asisten
Sebaiknya asisten tetap mempertahankan keramahannya terhadap para
praktikan agar para praktikan dalam melakukan percobaan tetap nyaman demi
kelancaran praktikum.
7.2.3 Praktikum
Viskositas Fluida
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Viskositas Fluida
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
DAFTAR PUSTAKA
Hermawati maria yeni, Suciyati sri wahyu, & warsito, 2013. Uji Viskositas Fluida
Menggunakan Transduser Ultrasoniksebagai Fungsi Temperatur dan
Akuisisinya pada Komputer Menggunakan Universal Serial Bus. Jurnal
dan Teori Fisika vol 1, No. 1.
Munsen Bruce, R Donald F.Y & Theodere, H.O, 2004. Mekanika Fluida Edisi ke
4. Jakarta : Erlangga.
Viskositas Fluida