DISUSUN OLEH
NIM : E1A018078
KELAS : C / V
UNIVERSITAS MATARAM
2020
1. SISTEM PENCERNAAN PADA PORIFERA
Proses pencernaan makanan dimulai dari mulut yang dilengkapi dengan rahang dari zat
tanduk. Di dalam mulut terdapat lidah parut atau radula dengan gigi-gigi kecil dari kitin.
Selanjutnya terdapat kerongkongan, kemudian lambung yang bulat, usus halus dan berakhir
di anus.
Sistem pencernaan makanan hewan ini sudah sempurna. Sistem pencernaan dimulai dari
mulut yang posisinya berada di bawah permukaan tubuh. Kemudian diteruskan melalui
faring, ke kerongkongan, ke lambung, lalu ke usus, dan terakhir di anus. Anus ini letaknya
ada di permukaan atas tubuh dan pada sebagian Echinodermata tidak berfungsi. Pada hewan
ini lambung memiliki cabang lima yang masing-masing cabang menuju ke lengan. Di
masing-masing lengan ini lambungnya bercabang dua, tetapi ujungnya buntu.
Sistem pencernaan cacing pipih disebut sistem gastrovaskuler, dimana peredaran makanan
tidak melalui darah tetapi oleh usus. Sistem pencernaan cacing pipih dimulai dari mulut,
faring, dan dilanjutkan ke kerongkongan. Di belakang kerongkongan ini terdapat usus yang
memiliki cabang ke seluruh tubuh. Dengan demikian, selain mencerna makanan, usus juga
mengedarkan makanan ke seluruh tubuh. Selain itu, cacing pipih juga melakukan
pembuangan sisa makanan melalui mulut karena tidak memiliki anus. Cacing pipih tidak
memiliki sistem transpor karena makanannya diedarkan melalui sistem
gastrovaskuler.Sementara itu, gas O2 dan CO2 dikeluarkan dari tubuhnya melalui proses
difusi.
Sistem pencernaannya sudah lengkap dan memiliki cairan pseudoselom yang membantu
sirkulasi makanan ke seluruh tubuh. Saluran pencernaan berupa pipa lurus yang dimulai dari
kerongkongan (esofagus) dilanjutkan ke usus (intestinum) dan berakhir di anus. Contoh:
Ascaris lumbricoides(cacing gelang), Ancylostoma duodenale(cacing tambang),dan
Trichinella spiralis(cacing otot).
Sistem pencernaannya lengkap, yaitu terdiri dari mulut yang berhubungan dengan faring,
esofagus,tembolok, empela, intestinum, dan anus. Makanan dicerna secara ekstraseluler. Mulut
dilengkapi oleh gigi kitin yang berada di ujung depan, sedangkan anus berada di ujung belakang.
Makanan yang dimakan oleh cacing tanah yaitu berupa sampah organic maupun sampah pasar yang
nantinya dikeluarkan melalui anus berupa zat sisa yang dapat dijadikan sebagai pupuk kompos untuk
menyuburkan tanah.
Makanan Crustacea berupa bangkai hewan-hewan kecil dan tumbuhan. Alat pencernaan
berupa mulut terletak pada bagian anterior tubuhnya, sedangkan esophagus, lambung, usus
dan anus terletak di bagian posterior. Hewan ini memiliki kelenjar pencernaan atau hati yang
terletak di kepala – dada di kedua sisi abdomen. Sisa pencernaan selain dibuang melalui anus,
juga dibuang melalui alat eksresi disebut kelenjar hijau yang terletak di dalam kepala .
9. SISTEM PENCERNAAN PADA INSECTA
a.Rongga Mulut
Sebagai masuknya makanan. Berbeda dari mulut hewan umumnya yang mempunyai
gigi untuk mengunyah makanan, untuk serangga organ rongga mulut ini tidak bergigi.
b.Faring
c. Kerongkongan (esophagus)
d.Tembolok
Hampir sama juga dengan tembolok yang sering dijumpai pada organisme Aves
(burung), tembolok disini berfungsi untuk menyimpan makanan, dan menunggu
antrian ke lambung (ventrikulus). Kemudian terjadi pencernaan melewati enzim yang
terbawa menuju dalam tubuh serangga. Tetapi, pencernaan yang terjadi cuma
sebagian kecil yang tersimpan bahan makanannya, jadi tidak seluruhnya.
Pada proventrikulus, terjadi pencernaan berbeda-beda yang sesuai dengan jenis tipe
makanan serangga. Untuk serangga pemakan makanan berjenis keras dan liat, maka
proventrikulus fungsinya memecah makanan yang baik secara fisik ataupun
enzimatis. Untuk serangga yang memakan cairan seperti nektar, maka lambung
depannya akan termodifikasi serupa katup dan saluran panjang.
Sistem pencernaan pada serangga akan menuju ke pencernaan tengah, yakni terdiri
dari gastrik kaekum serta ventrikulus. Struktur dinding pada organ pencernaan tengah
yang terdiri atas jonjot-jonjot dinding epitel yang kolumnar ber-vili.