Anda di halaman 1dari 9

ANALISIS BRAND IMAGE YOGYAKARTA SEBAGAI KOTA PELAJAR

Sigit Haryono
Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis FISIP UPN “Veteran” Yogyakarta
Jl. Babarsari No. 2 Tambakbayan Yogyakarta, Telp. (0274) 485268
e-mail: sigitharyono@rocketmail.com

Abstract
Yogyakarta as a student city is an asset. Branding activity are maintain this positioning
that must be done through marketing strategy. This study is used to support that activity. Brand
image Yogyakarta as student city is importance to be done as part of marketing communication
to identify the audiences. The aim of the study is are describe attributes of student city and how
brand image Yogyakarta as a student city. Research sites are UPN, UGM, and UII students.
Samples size are 300 respondents. Questionare used to data collection technique. Data analysis
use descriptive statistic with “diagram of snake”. Conclusion of brand analysis show that stu-
dent city attributes are students from all Indonesia, popular universities, qualified universities,
completly collection stores book, low cost stores book, sport facilities, entertainment facilities,
residence facilities, reachable living cost. Based on that attributes can be conclusioned that
brand image Yogyakarta as a student city are good.

Key words: brand image, marketing strategy

Pendahuluan Beberapa faktor pendukung tersebut


Yogyakarta mempunyai brand image menjadikan daya saing Yogyakarta sebagai kota
sebagai kota pelajar. Banyak faktor yang mendu- pelajar demikian kuat. Namun demikian pada
kungnya, di antaranya adalah banyaknya sarana beberapa tahun terakhir positioning Yogyakarta
dan prasarana pendidikan. Yogyakarta memiliki sebagai kota pelajar mulai disaingi oleh banyak
banyak universitas besar, dengan 20% penduduk- kota lain di Indonesia. Banyak faktor yang
nya berhubungan dengan pendidikan (Wikipedia, disinyalir sebagai penyebab hal ini. Pemberitaan
2008). Selain karena faktor ini juga dukungan tentang berbagai perilaku mahasiswa yang
masyarakat. Masyarakat sudah sangat terbiasa menyimpang diduga mempunyai andil yang sangat
mengalami perbedaan budaya. Dengan demikian besar. Selain itu juga dukungan dari pengambil
benturan budaya relatif bisa disikapi secara lebih kebijakan sekarang yang nampaknya lebih
baik. Yogyakarta sudah menjadi semacam Indo- berorientasi menjadikan Yogyakarta sebagai kota
nesia mini. wisata dibanding kota pelajar. Kenyataan ini
Biaya pendidikan yang relatif terjangkau, dibuktikan dari anggaran sektor pendidikan yang
termasuk biaya pemenuhan kebutuhan hidup memang sangat tertinggal dibandingkan sektor lain.
sehari-hari juga menjadi faktor pendukung lainnya. Beragam faktor diduga menjadi penyebab
Selain itu juga salah satu faktor penting dalam menurunnya brand image Yogyakarta sebagai
menentukan suksesnya pendidikan di Yogyakarta kota pelajar tersebut, menjadikan animo calon
adalah dukungan sepenuhnya dari pemerintah mahasiswa yang akan kuliah di Yogyakarta menga-
daerah. Melalui Dinas Pendidikan Provinsi Daerah lami penurunan. Akibatnya banyak perguruan
Istimewa Yogyakarta (DIY), promosi yang tinggi, khususnya Perguruan Tinggi Swasta (PTS),
bertujuan untuk menarik minat calon mahasiswa yang paling terkena dampak ini berupa kekurangan
untuk kuliah di Yogyakarta juga terus dilakukan. mahasiswa. Kenyataan ini dapat terlihat pada tabel

Jurnal Ilmu Komunikasi, Volume 7, Nomor 3, September - Desember 2009 301

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com


Analisis Brand Image Yogyakarta... Sigit Haryono

berikut yang menggambarkan total PTS dan bagaimana brand image Yogyakarta sebagai kota
Mahasiswa Baru (Maba) di Yogyakarta dari tahun pelajar.
2001 sampai dengan 2007.
Metode Penelitian
Table 1 Total PTS dan Maba di Yogyakarta Penelitian ini merupakan penelitian survei
yang dilakukan terhadap mahasiswa UPN “Vet-
Tahun Jumlah PTS Jumlah Maba
eran” Yogyakarta, UII, dan UGM. Penelitian ini
bertipe deskriptif karena penelitian bertujuan
2001 102 48.808
untuk menggambarkan brand image Yogyakarta
2003 101 47.530 sebagai kota pelajar.
2005 110 31.368 Populasi pada penelitian ini adalah ma-
2007 120 29.555 hasiswa UPN “Veteran” Yogyakarta, UII, dan
Sumber: Kompas, 2007 UGM. Sampelnya adalah sebagian dari mereka.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah
Fenomena di atas merupakan ancaman purposive sampling. Ukuran sampel ditentukan
bagi positioning Yogyakarta sebagai kota pelajar. 100 responden untuk masing-masing universitas.
Ancaman ini sekaligus merupakan tantangan bagi Instrumen penelitian berupa kuesioner.
para pelaku pendidikan di Yogyakarta untuk tetap Aspek-aspek atau atribut-atribut yang akan
mempertahankan daya saing strategis berupa diungkap sebagai indikator untuk mengukur
brand image yang sudah puluhan tahun dipegang. brand image akan diperoleh dengan cara:
Perlu sebuah usaha keras untuk memper- pertama, Focus Group Discussion (FGD) dengan
tahankan brand image ini. Salah satu usaha yang para mahasiswa untuk menyerap sebanyak-
dilakukan adalah dengan melakukan kegiatan banyaknya atribut yang dipertimbangkan oleh
komunikasi pemasaran. Untuk melakukan kegi- mereka dalam membentuk brand image kota
atan komunikasi pemasaran perlu terlebih dahulu pelajar. Kedua, hasil FGD akan dibuat daftar
dilakukan analisis brand image. Brand image pertanyaan yang disebar kepada 50 orang
terbentuk dari beragam atribut. Analisis brand responden. Hasil survai ini akan diuji dengan
image perlu dilakukan untuk mengetahui atribut- menggunakan Cochran Q-test untuk mengetahui
atribut yang membentuknya. Berdasarkan analisis atribut-atribut sebenarnya yang membentuk
tersebut akan diketahui atribut-atribut yang brand image.
mempunyai posisi lemah untuk diperbaiki dan Definisi konsep citra (brand image) adalah
atribut-atribut yang mempunyai posisi kuat untuk seperangkat keyakinan, ide, dan kesan yang
dipertahankan. Hasil analisis ini akan sangat dimiliki oleh seseorang terhadap suatu objek
berguna untuk membuat sebuah materi komunikasi (Kotler, 2002b). Definisi operasional citra (brand
pemasaran. image) adalah seperangkat keyakinan, ide, kesan
Kegiatan komunikasi pemasaran untuk yang dimiliki oleh para mahasiswa UPN, UII, dan
memperbaiki brand image Yogyakarta sebagai UGM. Atribut-atribut adalah beberapa atribut
kota pelajar perlu dilakukan dengan mendasarkan yang dianggap para mahasiswa UPN, UII, dan
pada sebuah penelitian mengenai analisis brand UGM dapat membentuk brand image Yogyakarta
image. Berdasarkan latar belakang masalah sebagai kota pelajar. Atribut-atribut tersebut akan
tersebut maka penelitian ini diberi judul “Analisis diperoleh dengan melakukan FGD dan menyebar
Brand Image Yogyakarta sebagai Kota Pelajar kuesioner yang hasilnya akan diuji dengan
(Studi pada Mahasiswa UPN “Veteran” Yogya- menggunakan Cochran Q-test.
karta, Universitas Islam Indonesia, dan Universi- Skala pengukuran menggunakan skala
tas Gadjah Mada). Ada pun yang menjadi rumusan likert, dengan gradasi jawaban mulai dengan sangat
masalah pada penelitian ini adalah pertama, atribut- setuju yang akan diberi skor 5, setuju dengan skor
atribut apa saja yang dipertimbangkan dalam 4, netral dengan skor 3, tidak setuju dengan skor
membentuk brand image kota pelajar, dan kedua, 2, dan sangat tidak setuju dengan skor 1.

302 Jurnal Ilmu Komunikasi, Volume 7, Nomor 3, September - Desember 2009

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com


Sigit Haryono Analisis Brand Image Yogyakarta...

Data yang telah terkumpul akan dianalisis perhatian para pemasar. Citra yang baik dan suatu
untuk menjawab rumusan masalah dengan alat organisasi akan mernpunyai dampak yang
análisis Cochran Q-test dan Analisis Brand Im- menguntungkan, sedangkan citra yang jelek akan
age. Cochran Q-test digunakan sebagai alat merugikan organisasi.
analisis untuk menjawab rumusan masalah yang Beberapa ahli mendefinisikan tentang
pertama, yaitu atribut-atribut apa saja yang brand image atau citra. Webster (Sutisna, 2002:
dipertimbangkan dalam membentuk brand image 331) mendefinisikannya sebagai gambaran men-
kota pelajar. Dengan uji ini akan dikeluarkan tal atau konsep tentang sesuatu. Aaker dan Keller
atribut-atribut yang dinilai tidak sah berdasarkan (Fatmawati, 2004: 127) mendefinisikan citra
kriteria statistika tertentu. Namun apabila proporsi sebagai persepsi pelanggan tentang kualitas yang
jawaban sama, yaitu ya semua untuk masing- berkaitan dengan merk/nama perusahaan. Pada
masing atribut, maka tanpa menggunakan uji ini, tingkat perusahaan, citra perusahaan didefinisikan
atribut-atribut tersebut sah digunakan sebagai sebagai persepsi tentang sebuah organisasi dalam
atribut yang akan membentuk brand image. Pada ingatan pelanggan. Sedangkan menurut Kotler
penelitian ini uji Cochran Q-test menggunakan alat (2002b: 629) citra adalah seperangkat keyakinan,
bantu komputer program SPSS. ide, dan kesan yang dimiliki oleh orang terhadap
Analisis brand image digunakan untuk suatu objek. Objek dimaksud bisa berupa orang,
menjawab rumusan masalah yang kedua, yaitu organisasi, kelompok orang atau lainnya yang dia
bagaimana brand image Yogyakarta sebagai kota ketahui. Jika objek itu berupa organisasi, berarti
pelajar. Alat yang digunakan adalah Analisis Dia- seluruh keyakinan, gambaran dan kesan atas
gram Ular. Metode ini sering digunakan untuk organisasi dan seseorang merupakan citra.
mengukur citra sebuah objek. Dinamakan diagram Oleh karena itu, citra atau brand image
ular karena hasil penelitian ini akan membentuk sebuah organisasi merepresentasikan nilai-nilai
gambar seperti ular. Pada penelitian ini, analisis dia- konsumen, konsumen potensial, konsumen yang
gram ular akan menggambarkan citra (brand im- hilang, dan kelompok-kelompok masyarakat lain
age) Yogyakarta sebagai kota pelajar berdasar- yang mempunyai hubungan dengan organisasi.
kan atribut-atribut tertentu. Citra bervariasi tergantung pada kelompok atau
Tahapan-tahapan yang digunakan adalah mungkin pada setiap individu (Gronroos, 1990:
pertama, menentukan atribut-atribut. Pada peneli- 231).
tian ini atribut-atribut berarti atribut-atribut yang Mengutip Zimmer dan Golden (Mudie,
dipertimbangkan dalam membentuk brand image 1997: 313 ) mengatakan bahwa pengukuran citra
Yogyakarta sebagai kota pelajar. Langkah-langkah bukanlah hal yang mudah dilakukan, ada dua
untuk menentukan atribut dimulai dengan FGD kesulitan yang mungkin muncul. Pertama adalah
yang dilanjutkan dengan menyebar kuesioner yang masalah konseptualisasi citra. Citra adalah kon-
hasilnya akan dilanjutkan dengan menyebar sep yang mudah dimengerti tetapi sulit dijelas-
kuesioner yang hasilnya akan diuji dengan kan secara sistematis karena sifatnya abstrak.
Cochran Q-test untuk mengetahui atribut-atribut Kedua adalah masalah pada saat pengukuran itu
sebenarnya yang dipertimbangkan. Kedua, sendiri karena citra adalah abstrak dan objektif
membuat kuesioner dengan berdasar pada atribut- Namun demikian bukan berarti citra tidak
atribut yang telah ditemukan dengan skala likert. dapat diukur. Menurut Simamora (2004: 124), ada
Ketiga, merata-ratakan hasilnya dan membuat dua pendekatan yang dapat dipakai untuk
interpretasi untuk masing-masing atribut-atribut. mengukur citra. Pertama adalah merefleksikan citra
Keempat, membuat diagram ular yang akan di benak konsumen menurut mereka sendiri. ini
menunjukkan posisi masing-masing atribut. disebut pendekatan tidak terstruktur (unstruc-
tured approach) karena memang konsumen bebas
Hasil Penelitian dan Pembahasan menjelaskan citra suatu objek di benak mereka.
Konsep citra atau brand image dalam Cara kedua adalah peneliti menyajikan dimensi
dunia bisnis telah berkembang dan menjadi atau atribut yang jelas, kemudian responden

Jurnal Ilmu Komunikasi, Volume 7, Nomor 3, September - Desember 2009 303

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com


Analisis Brand Image Yogyakarta... Sigit Haryono

berespons terhadap atribut-atribut yang ditanyakan semua responden menjawab YA untuk semua
itu. ini disebut pendekatan terstruktur (structured atribut yang ditawarkan. Hal ini berarti semua
approach). atribut tersebut dinyatakan sah sebagai atribut dari
Penelitian tentang analisis brand image kota pelajar.
Yogyakarta sebagai kota pelajar menggunakan Jadi, berdasarkan hasil penelitian dapat
pendekatan yang kedua. Penelitian dilakukan dirumuskan bahwa aribut-atribut kota pelajar
dengan pendekatan terstruktur, yaitu dengan adalah: (1) Banyak mahasiswa/pelajar dari seluruh
mencari atribut-atribut, kemudian responden Indonesia; (2) Banyak perguruan tinggi ternama;
diminta untuk berespon terhadap atribut-atribut (3) Banyak perguruan tinggi yang berkualitas
tersebut. Penelitian ini sejalan dengan penelitian nasional/internasional; (4) Banyak terdapat
yang dilakukan oleh Carl Driesener dan Jenni perpustakaan; (5) Banyak terdapat toko buku
Romaniuk (2006:681), yang menggunakan atribut- dengan koleksi lengkap; (6) Banyak terdapat toko
atribut dan responden memberikan jawaban bebas buku murah; (7) Banyak terdapat fasilitas olahraga;
atas kinerja atribut-atribut yang ditentukan. (8) Banyak terdapat fasilitas hiburan; (9) Banyak
Hasil penelitian menjelaskan bahwa terdapat fasilitas tempat tinggal/kos; (10) Biaya
berdasarkan FGD dijaring beberapa atribut untuk hidup yang terjangkau.
menilai brand image kota pelajar, yaitu: banyak Atribut-atribut di atas adalah atribut yang
mahasiswa/pelajari dari seluruh Indonesia, banyak digunakan untuk mengukur brand image kota
perguruan tinggi ternama, banyak perguruan tinggi pelajar. Hasil penelitian ini sejalan dengan
yang berkualitas nasional/internasional, banyak Wijanarko (www.jakartaconsulting.com ) yang
terdapat perpustakaan, banyak terdapat toko buku mengatakan bahwa citra atau brand image
dengan koleksi lengkap, banyak terdapat toko terbentuk di benak konsumen dan brand sebagai
buku murah, banyak terdapat fasilitas olahraga, objek dengan serangkaian atribut. Jadi untuk
banyak terdapat fasilitas hiburan, banyak terdapat membentuk sebuah citra atau brand image tidak
fasilitas tempat tinggal/kos, biaya hidup yang hanya ditentukan oleh satu atribut saja, namun multi
terjangkau. atribut. Jika atribut-atribut yang diasosiasikan positif
Berdasarkan hasil focus group discussion maka citra suatu produk atau perusahaan akan
tersebut dibuat kuesioner tahap 1 untuk menjawab positif, dan sebaliknya jika atribut-atribut tersebut
rumusan masalah yang pertama, yaitu atribut- diasosiasikan negatif maka citra akan negatifpula.
atribut apa saja yang dapat digunakan untuk Tugas seorang pemasar harus mengkomunikasikan
menilai brand image Yogyakarta sebagai kota atribut-atribut unggul yang dia miliki.
pelajar. Hasil kuesioner tahap 1 diketahui bahwa Menurut Simamora (2004: 125) berda-

304 Jurnal Ilmu Komunikasi, Volume 7, Nomor 3, September - Desember 2009

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com


Sigit Haryono Analisis Brand Image Yogyakarta...

sarkan bentuk gambar yang dihasilkan dan metode mampu menyedot calon mahasiswa untuk datang
pengukuran yang dilakukan, sejauh ini ada tiga ke Yogyakarta. Sudah sejak lama Yogyakarta
pendekatan terstruktur yang yang dipakai dalam terkenal karena faktor ini. Universitas Gadjah
mengukur citra, yaitu diagram ular, teknik KS, dan Mada, Universitas Islam Indonesia, dan Universi-
jaring laba-laba. Pendekatan yang digunakan pada tas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta
penelitian ini adalah diagram ular. Pada diagram adalah perguruan tinggi-perguruan tinggi yang telah
ular, bentuk gambar yang dihasilkan akan seperti berpengalaman selama puluhan tahun dan
ular. Metode ini dapat digunakan untuk mengukur mempunyai reputasi baik.
citra sebuah objek yang dapat dibandingkan de- Berdasarkan penelitian ini, juga diketahui
ngan standar yang diinginkan perusahaan. Standar bahwa atribut yang paling dipersepsikan lemah
yang diinginkan dapat berupa merek atau peru- dibanding atribut-atribut yang lain adalah
sahaan pesaing. Berdasarkan perbandingan itu keberadaan fasilitas olahraga. Fasilitas olahraga
dapat diketahui kelebihan dan kekurangan peru- adalah fasilitas pendukung yang mempunyai peran
sahaan dibanding pesaingnya. besar untuk menarik para calon mahasiswa.
Langkah pertama yang digunakan untuk Fasilitas olahraga menjadi kebutuhan karena
membuat diagram ular adalah mencari nilai rata- olahraga adalah bagian dari gaya hidup orang-
rata masing-masing atribut. Berdasarkan hasil orang muda. Mahasiswa/pelajar jika dilihat dari
penelitian analisis brand image dengan menggu- usia adalah orang-orang muda yang menyukai
nakan atribut-atribut seperti di atas diperoleh nilai kegiatan yang bersifat sporty.
mean total untuk masing-masing atribut seperti Atribut kedua yang dipersepsikan lemah
dalam tabel 2. dibandingkan atribut-atribut yang lain adalah
Berdasarkan tabel 1 di atas dapat dijelas- perguruan tinggi yang berkualitas nasional dan
kan bahwa atribut yang paling dominan dalam internasional. Hal ini memang tidak mengherankan
membentuk brand image kota pelajar adalah karena berdasarkan peringkat perguruan tinggi
banyak terdapat fasilitas tempat tinggal/kos. Atribut yang masuk dalam skala internasional hanya Uni-
ini menjadi paling dominan karena sebagian besar versitas Gadjah Mada. Perguruan tinggi-perguruan
responden adalah pelajar/mahasiswa dari luar tinggi yang lain hanya masuk dalam skala sebagai
kota. Keberadaan fasilitas tempat tinggal/kos perguruan tinggi yang bereputasi nasional.
menjadi kebutuhan pokok bagi mereka. Selain itu atribut keberadaan toko buku
Atribut kedua yang dominan adalah banyak murah juga menjadi sorotan, sebagai atribut yang
pelajar/mahasiswa dari seluruh Indonesia. Yog- dipersepsikan lemah dibanding atribut-atribut
yakarta memang menjadi semacam Indonesia mini. yang lain. Kondisi ini karena mahasiswa adalah
Banyak pelajar dan mahasiswa yang menuntut ilmu komunitas yang sangat elastis terhadap harga.
di kota ini. Tidak mengherankan jika atribut ini Dengan kata lain, atribut harga menjadi bahan
menjadi atribut yang juga dominan dalam mem- pertimbangan utama untuk banyak keputusan
bentuk brand image kota pelajar. pembelian, termasuk buku. Buku yang murah
Biaya hidup yang terjangkau juga me- menjadi kebutuhan bagi mereka.
rupakan atribut yang cukup dominan. Biaya hidup Hasil nilai mean total tersebut di atas dapat
yang terjangkau menjadi salah satu pertimbangan digunakan untuk menggambarkan posisi masing-
karena sebagian besar mahasiswa adalah segmen masing atribut dengan menggunakan diagram ular.
yang sensitif terhadap harga. Yogyakarta sejak Diagram ular adalah salah satu pendekatan yang
dahulu terkenal mempunyai atribut biaya hidup digunakan untuk mengukur citra. Ular yang ter-
terjangkau. Kondisi ini menjadi daya tarik yang bentuk semakin ke kanan meununjukkan posisi
sangat tinggi bagi pelajar/mahasiswa yang berasal yang semakin baik, sebaliknya semakin ke kiri
dari kota-kota lain. menunjukkan posisi yang semakin buruk. Diagram
Atribut keempat yang dominan adalah ini akan lebih memperjelas tentang atribut-atribut
banyaknya perguruan tinggi ternama. Banyak apa saja yang perlu diperbaiki dalam rangka
perguruan tinggi ternama menjadi magnet yang meningkatkan brand image, dan atribut-atribut

Jurnal Ilmu Komunikasi, Volume 7, Nomor 3, September - Desember 2009 305

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com


Analisis Brand Image Yogyakarta... Sigit Haryono

apa yang perlu dipertahankan atau di-blow up Pada gambar 1 juga diketahui Yogyakarta
sebagai alat dalam komunikasi pemasaran. Ber- dicitrakan sangat baik oleh mahasiswa UGM
dasarkan nilai mean atau rata-rata jawaban res- pada atribut-atribut banyak mahasiswa dari
ponden untuk masing-masing sampel tersebut, seluruh Indonesia, banyak perguruan tinggi

Gambar 1 Diagram Ular Brand Image Yogyakarta sebagai Kota Pelajar menurut
Mahasiswa UPN, UGM, dan UII

Sumber: Data Primer Diolah,2009.

maka dapat dibuat diagram ular sebagai berikut: ternama, banyak perguruan tinggi berkualitas,
Berdasarkan gambar 1 diagram ular di atas, banyak toko buku dengan koleksi lengkap, dan
dapat dijelaskan bahwa Yogyakarta dicitrakan toko buku murah.Yogyakarta dicitrakan lemah
sangat baik oleh mahasiswa UPN pada atribut dibanding atribut-atribut yang lain oleh mahasiswa
banyak perguruan tinggi ternama, banyak fasilitas UGM pada atribut perpustakaan, fasilitas olahraga,
kos, dan biaya hidup yang murah. Yogyakarta dan hiburan.
dicitrakan lemah dibanding atribut-atribut yang lain Diagram ular di atas juga memperlihatkan
oleh mahasiswa UPN pada atribut perpustakaan, bahwa Yogyakarta dicitrakan sangat baik oleh
fasilitas olahraga dan fasilitas hiburan. mahasiswa UII pada atribut fasilitas olahraga,

306 Jurnal Ilmu Komunikasi, Volume 7, Nomor 3, September - Desember 2009

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com


Sigit Haryono Analisis Brand Image Yogyakarta...

fasilitas kos, dan biaya hidup yang terjangkau. atau mungkin meningkat. Demikian sebaliknya.
Yogyakarta dicitrakan lemah dibandingkan atribut- Keempat, citra mempunyai pengaruh penting pada
atribut yang lain oleh mahasiswa UII terutama manajemen. Citra mempunyai dampak internal.
pada atribut perguruan tinggi berkualitas, perpus- Citra yang kurang dan jelas rnungkin akan mem-
takaan, toko buku lengkap, dan toko buku murah. pengaruhi sikap karyawan terhadap organisasi
Jika dilihat dari asal universitas maka dapat yang mempekerjakannya. Citra yang negatif akan
diketahui bahwa mahasiswa UII mempersepsikan berdampak pada motivasi karyawan untuk
paling unggul tentang brand image Yogyakarta bekerja, yang pada akhirnya akan mempengaruhi
sebagai kota pelajar. Hal ini dibuktikan dengan nilai kinerja. Citra Yogyakarta yang baik sebagai kota
mean 4,21 yang masuk kategori sangat baik. Dia- pelajar akan memberikan motivasi dan semangat
gram ular di atas juga memperlihatkan posisi pihak-pihak yang berkepentingan untuk mem-
masing-masing atribut untuk UII banyak yang me- pertahankan atau membuat citra Yogyakarta se-
ngarah ke kanan yang berarti positif dibandingkan bagai kota pelajar menjadi lebih baik.
dengan UPN dan UGM. Secara rata-rata dike- Pihak-pihak yang berkepentingan terhadap
tahui juga bahwa ternyata mahasiswa UPN dan brand image Yogyakarta sebagai kota pelajar
UGM mempunyai persepsi yang sama tentang dituntut untuk mampu menciptakan citra yang
Yogyakarta sebagai kota pelajar. Hal ini dibuktikan efektif untuk produknya. Menurut Kotler (2002a
dengan nilai mean total sebesar 4,15 yang masuk :338) brand image atau citra yang efektif akan
pada kategori baik. Hasil penelitian juga melakukan tiga hal untuk produknya, yaitu
menjelaskan bahwa brand image Yogyakarta pertama, menyampaikan satu pesan tunggal untuk
sebagai kota pelajar adalah baik, bahkan nyaris memantapkan karakter produk dan urutan nilai.
sangat baik. Hal ini dibuktikan bahwa nilai mean Dengan demikian citra Yogyakarta yang baik
total adalah sebesar 4,19. Brand image atau citra sebagai kota pelajar akan semakin memantapkan
Yogyakarta sebagai kota pelajar yang dinilai baik karakter Yogyakarta sebagai kota tujuan pen-
ini penting untuk dipertahankan dan ditingkatkan. didikan. Kedua, menyampaikan pesan dengan
Hal ini mengingat sebuah brand image mempunyai cara berbeda sehingga tidak dikelirukan dengan
empat peran. Keempat peran tersebut diiden- pesan serupa yang disampaikan pesaing. Dengan
tifikasi Gronroos (1990: 232), pertama, citra meru- citra yang sangat kuat sebagai kota pelajar akan
pakan harapan, bersama dengan kampanye menjadi diferensiasi yang unggul yang mem-
pemasaran eksternal, seperti periklanan, penjualan bedakan dengan brand image kota-kota yang
pribadi dan komumkasi dari mulut ke mulut. Citra lain. Ketiga, mengirimkan kekuatan emosional
mempunyai dampak pada adanya pengharapan. sehingga membangkitkan hati maupun pilihan
Citra Yogyakarta sebagai kota pelajar akan pembeli. Penelitian ini menginformasikan bahwa
memunculkan komunikasi dari mulut ke mulut. citra Yogyakarta sebagai kota pelajar adalah baik.
Kedua, citra adalah sebagai penyaring yang Kenyataan ini akan menjadi sebuah drive berupa
mempengaruhi persepsi pada kegiatan peru- emotional benefit yang akan sangat mempe-
sahaan. Kualitas teknis dan khususnya kualitas ngaruhi para calon mahasiswa untuk memilih
fungsional dilihat melalui saringan ini. Jika citra baik, Yogyakarta sebagai tujuan pendidikan.
maka citra menjadi pelindung. Citra yang baik Brand image Yogyakarta sebagai kota
sebagai kota pelajar akan menjadi pelindung bagi pelajar telah terbentuk. Permasalahan berikutnya
kelemahan-kelemahan yang muncul. Ketiga, citra adalah bagaimana mengelolanya. Menurut Susanto
adalah fungsi dan pengalaman dan juga harapan (www.jakartaconsulting.com) salah satu kendala
konsumen. Ketika konsumen membangun harapan yang dihadapi dalam mengelola citra adalah apa
dan realitas pengalaman dalam bentuk kualitas yang ingin dikomunikasikan pemasar, belum tentu
pelayanan teknis dan fungsional, kualitas pelayanan dipersepsikan oleh konsumen seperti yang di-
yang dirasakan menghasilkan perubahan citra. Jika harapkan pemasar. Sandungan terbesar dalam
kualitas pelayanan yang dirasakan memenuhi citra mengelola citra adalah bagaimana caranya agar
atau melebihi citra, citra akan mendapat penguatan apa yang kita pikirkan (sebagai pemasar) dan yang

Jurnal Ilmu Komunikasi, Volume 7, Nomor 3, September - Desember 2009 307

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com


Analisis Brand Image Yogyakarta... Sigit Haryono

kita sampaikan kepada konsumen dipersepsikan Suatu perusahaan dapat membangun suatu
seperti yang kita inginkan. Merek contohnya identitas melalui jenis kegiatan yang disponsorinya.
sebagai bagian dan atribut citra. Mengingat aspek Citra Yogyakarta sebagai kota pelajar akan sema-
terpenting merek berada di pikiran konsurnen. kin kuat apabila frekuensi berbagai peristiwa yang
Merek yang berada pada pikiran konsumenlah berhubungan dengan pelajar semakin banyak
yang bekerja untuk mempengaruhi keputusan dilakukan.
konsumen dan memberi manfaat yang sangat besar Sedangkan Maulana (www.swa.co.id)
bagi pemasar. Selanjutnya Susanto mengemuka- menyatakan bahwa untuk membangun suatu atau
kan agar mempunyai citra merek yang kuat, perlu citra, ada banyak kegiatan yang berdampak besar.
diperhatikan konsistensi dalam mengkomu- Contohnya: disain, termasuk isi tulisan pesan yang
nikasikan brand personality dalam kerangka brand disampaikan, event atau kegiatan below the line
positioning. yang dilakukan, Public Relations Corporate
Mengingat bahwa seringkali apa yang Social Responsibility (CSR) yaitu kegiatan-
dikomunikasikan oleb pemasar berbeda dengan kegiatan sosial untuk komunitas yang dilakukan
yang dipersepsikan oleh pelanggan, maka menurut oleh perusahaan, customer services, yaitu ba-
Wijanarko (www.jakartaconsulting.com), perlu gaimana perusahaan menangani keluhan, masukan
adanya sebuah pengelolaan persepsi (perception dari konsumen setelah terjadi transaksi. Kesemua
management). Agar tidak mendapat penafsiran cara ini dapat dilakukan untuk mempertahankan
yang berbeda, pemasar harus melakukan ko- atau meningkatkan brand equity Yogyakarta
munikasi yang efektif agal terbentuk citra merek sebagai kota pelajar.
(brand image) seperti yang diinginkan.
Kotler (2002a: 338) mengemukakan citra Simpulan
merupakan diferensiasi yang paling unggul Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dibandingkan dengan diferensiasi yang lain. dilakukan berkaitan dengan brand image Yog-
Demikian juga dengan citra Yogyakarta sebagai yakarta sebagai kota pelajar, maka dapat disim-
kota pelajar, merupakan diferensiasi paling unggul pulkan, atribut-atribut yang dipertimbangkan untuk
yang membedakannya dengan kota-kota lain. Agar menilai brand image Yogyakarta sebagai kota
supaya bisa berfungsi, citra Yogyakarta yang sudah pelajar adalah banyak mahasiswa dari seluruh
baik ini harus disampaikan melalui segenap sarana Indonesia, banyak perguruan tinggi ternama, ba-
komunikasi yang tersedia dan kontak merek, nyak perguruan tinggi yang berkualitas nasional/
seperti: (a) Lambang, Citra dapat diperkuat dengan internasional, banyak terdapat perpustakaan,
simbol-simbol yang kuat. Berkaitan dengan banyak terdapat toko buku dengan koleksi leng-
penelitian ini citra Yogyakarta sebagai kota pelajar kap, banyak terdapat toko buku murah, banyak
dapat diperkuat dengan lambang atau simbol- terdapat fasilitas olahraga, banyak terdapat fasilitas
simbol tertentu; (b) Media, Citra yang dipilih harus hiburan, banyak terdapat fasilitas tempat tinggal/
ditampilkan dalam iklan. yang menyampaikan kos, biaya hidup yang terjangkau. Secara umum
suatu cerita, suasana hati, pernyataan sesuatu yang brand image Yogyakarta sebagai kota pelajar
jelas berbeda dengan yang lain. Citra Yogyakarta adalah baik. Hal ini ditunjukkan dari nilai rata-rata
sebagai kota pelajar harus dikomunikasikan lewat jawaban responden yang setuju dan sangat setuju
media; (c) Suasana, Ruang fisik yang ditempati pada atribut-atribut di atas. Berdasarkan hasil
organisasi merupakan pencipta citra yang kuat penelitian, atribut yang paling dominan yang
lainnya. Rancangan gedung, rancangan interior, tata membentuk brand image kota pelajar adalah
letak, warna, material, dan perabotan yang tepat banyak fasilitas tempat tinggal/kos, banyak pelajar/
dapat dibangun untuk memperkuat citra. Berkaitan mahasiswa dari seluruh Indonesia, dan biaya hidup
dengan penelitian ini citra Yogyakarta sebagai kota yang terjangkau. Sedangkan atribut yang dinilai
pelajar harus ditampilkan melalui bukti fisik yang paling lemah dibanding atribut-atribut yang lain
bersifat tangible, seperti gedung sekolah, univer- adalah fasilitas olahraga dan keberadaan toko
sitas, toko buku, dan perpustakaan; (d) Peristiwa, buku murah.

308 Jurnal Ilmu Komunikasi, Volume 7, Nomor 3, September - Desember 2009

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com


Sigit Haryono Analisis Brand Image Yogyakarta...

Saran Fatmawati, Indah, 2004, Citra Rumah Sakit


Berdasarkan hasil penelitian dapat di- Kepuasan dan Loyalitas Pelanggan —
sarankan berkaitan dengan brand image Yog- Studi pada Rumah Sakit PKU Muham-
yakarta sebagai kota pelajar beberapa hal sebagai madiyah Yogyakarta, Jurnal Utilitas Vol.
berikut: Pertama, Yogyakarta masih dicitrakan baik 12 No. 2, Juli.
sebagai kota pelajar. Ini merupakan asset nasional Gronroos, Christian, 1990, Service Management
dan internasional yang harus dipertahankan. and Marketing: Managing the Moment
Kedua, sebaiknya tidak hanya upaya branding of Truth in Service Competition,
Yogyakarta sebagai kota wisata yang giat di- Lexington Books, Maxwell MacMillan
lakukan, branding Yogyakarta sebagai kota International Editions.
pelajar harus juga dilakukan agar semakin banyak Kotler, Philip, 2000a., Manajemen Pemasaran
mahasiswa yang menempuh ilmu di kota ini. Ketiga, Edisi Mileniurn 1, PT Prenhallindo, Ja-
upaya komunikasi pemasaran untuk mem-brand- karta.
ing Yogyakarta sebagai kota pelajar harus Kotler, Philip, 2000b., Manajemen Pemasaran
memasukkan atribut-atribut berikut: banyak ma- Edisi Milenium 2, PT Prenhallindo, Ja-
hasiswa dari seluruh Indonesia, banyak perguruan karta.
tinggi ternama, banyak perguruan tinggi yang Mudie, Pieter, 1997, Marketing An Analysis Per-
berkualitas nasional/internasional, banyak ter- spective, PrenticeHall, Inc., New Jersey.
dapat perpustakaan, banyak terdapat toko buku Simamora, Bilson, 2004, Panduan Riset Perilaku
dengan koleksi lengkap, banyak terdapat toko Konsumen, PT Gramedia Pustaka Utama,
buku murah, banyak terdapat fasilitas olahraga, Jakarta.
banyak terdapat fasilitas hiburan, banyak terdapat www.swa.co.id, Maulana, Amalia E., Mem-
fasilitas tempat tinggal/kos, biaya hidup yang bangun Brand Image, diakses tanggal 15
terjangkau. Agustus 2008.
www.jakartaconsulting.com, Wijanarko,
Daftar Pustaka Himawan, 2006, Enjoy Jakarta, diakses
Driesener, Carl and Jenni Romaniuk, 2006, Com- tanggal 23 Agustus 2008.
paring Methods of Brand Image Measure- www.jakartaconsulting.com,Susanto, AB.,
ments, International Journal of Market- Membangun Brand Image, diakses
ing Research, Vol. 48, No. 6, pp. 681- tanggal 25 Agustus 2008.
698.

Jurnal Ilmu Komunikasi, Volume 7, Nomor 3, September - Desember 2009 309

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Anda mungkin juga menyukai