Anda di halaman 1dari 31

MAKALAH PRAKTIKUM

AKUNTANSI DAGANG
“SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG”

DISUSUN OLEH :
EKA DIAN SETYANINGSIH
XI AKL 1

SMK NEGERI 42 JAKARTA


TAHUN AJARAN 2019/2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur Kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini yang berjudul “Siklus Akuntansi
Perusahaan Dagang” tepat waktu dengan baik dan lancar.

Makalah ini dibuat untuk menambah pengetahuan dan wawasan kita semua tentang
siklus akuntansi yang dipelajari.

Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh sekali dari kata sempurna karena
keterbatasan ilmu, pengetahuan, wawasan, dan pengalaman yang saya miliki. Oleh karena
itu, saya menerima dengan senang kritik dan juga saran dari para pembaca makalah ini demi
kebaikan di masa depan. Saya harap makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca
makalah ini.

Jakarta, 23 September 2019

Penulis

2|SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................2
BAB I............................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................4
BAB II..........................................................................................5
PEMBAHASAN.........................................................................5
A. Pengertian Siklus Akuntansi Dagang........................................5
B. Langkah-Langkah Mengerjakan Siklus Akuntansi...................6
C. Bagian-Bagian Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang..............6
BAB III.......................................................................................29
KESIMPULAN........................................................................29
BAB IV.......................................................................................30
PENUTUP................................................................................30
DAFTAR PUSTAKA.................................................................31

3|SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG


BAB I
PENDAHULUAN
Siklus Akuntansi (Accounting Cycle) adalah proses pencatatan transaksi-transaksi
keuangan yang terjadi dalam suatu badan atau lembaga sejak awal periode sampai dengan
akhir periode, dan kembali lagi ke awal periode.

Perusahaan dagang adalah perusahaan yang membeli barang dari perusahaan lain
dan menjualnya kepada pihak yang membutuhkan barang tersebut. Perusahaan dagang
membeli barang tertentu dan menjualnya dalam bentuk yang sama kepada pihak lain yang
membutuhkan barang tersebut. Baik perusahaan dagang maupun perusahaan jasa, seluruh
transaksi yang dilakukan harus dicatat kedalam jurnal kemudian secara periodik dibukukan
atau dikelompokkan ke dalam buku besar. Dan pada akhir periode, seluruh saldo akan
dihitung dan dicantumkan ke dalam penyusunan laporan keuangan. Jurnal penyesuaian dan
jurnal penutup juga dilakukan dalam perusahaan dagang, begitupun dengan pembuatan
neraca saldo setelah tutup buku harus dilaksanakan sebagai tahap akhir dalam siklus
akuntansi.

TUJUAN
Tujuan dari pembuatan makalah ini, yaitu :

1. Memenuhi tugas mata pelajaran praktikum akuntansi dagang.


2. Untuk mengetahui pengertian bagian-bagian yang ada pada siklus akuntansi.

MANFAAT
Makalah ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan dan wawasan bagi para
pembaca tentang siklus akuntansi perusahaan dagang serta dapat dijadikan referensi untuk
pembuatan makalah yang akan datang.

4|SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG


BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Siklus Akuntansi Dagang
Perusahaan dagang adalah perusahaan yang membeli barang dari perusahaan lain
dan menjualnya kepada pihak yang membutuhkan barang tersebut. Perusahaan dagang
membeli barang tertentu dan menjualnya dalam bentuk yang sama kepada pihak lain yang
membutuhkan barang tersebut.

Siklus Akuntansi (Accounting Cycle) adalah proses pencatatan transaksi-transaksi


keuangan yang terjadi dalam suatu badan atau lembaga sejak awal periode sampai dengan
akhir periode, dan kembali lagi ke awal periode.

Siklus akuntansi dapat digambarkan seperti dibawah ini :

Opening
Balance

Document Special & General Trial Adjustment


Transaction General Journal Ledger Balance Entries

Post Closing Closing Financial Work


Trial Balance Entries Statement Sheet

B. Langkah-Langkah Mengerjakan Siklus Akuntansi


Dalam mengerjakan siklus akuntansi terdapat langkah-langkah nya, yaitu sebagai berikut :

1. Membaca kebijakan umum perusahaan tersebut.


a. Umum.
b. Pembelian (diperhitungkan PPN, Termin yang ditentukan, dan keterlambatan
pembayaran).
c. Pengeluaran Kas (pencatatan dengan sistem dana tetap dan tidak tetap).
d. Penjualan (diperhitungkan PPN, Termin yang sudah ditentukan, dan
keterlambatan pembayaran).
e. Penerimaan Kas.

5|SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG


f. Pencatatan dan Penilaian Persediaan Barang (pencatatannya menggunakan
sistem FIFO, LIFO, atau AVERAGE).
g. Penyusutan Aktiva Tetap (umur ekonomis dan ketentuan persentase per
tahun).
h. Laporan Arus Kas (menggunakan sistem langsung atau tidak langsung).
2. Melihat dan memasukkan saldo opening balance ke dalam Buku Besar Pembantu
Piutang dan Utang dan ke Kartu Persediaan Barang Dagang.
3. Mengerjakan transaksi-transaksi sebelum AJP (Ayat Jurnal Penyesuaian).
4. Posting ke dalam Buku Besar Umum.
5. Mengerjakan AJP (Ayat Jurnal Penyesuaian) dan Neraca Lajur, setelah itu posting ke
Buku Besar Umum.
6. Membuat Laporan Keuangan.

C. Bagian-Bagian Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang


a. Jurnal Khusus (Special Journal)
Jurnal Khusus adalah jurnal yang digunakan hanya untuk mencatat satu jenis transaksi
saja. Jurnal Khusus terbagi menjadi 4, yaitu :

1) Jurnal Penjualan (Sales Journal)

Jurnal Khusus Penjualan adalah buku jurnal yang hanya digunakan untuk mencatat
transaksi penjualan produk perusahaan secara kredit. Penjualan produk perusahaan
secara tunai tidak dicatat di buku jurnal ini.

Berikut adalah contoh table Jurnal Penjualan (Sales Journal)

6|SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG


Keterangan :

a. DATE : Diisi sesuai dengan Bulan dan Tanggal transaksi terjadi.


b. INVOICE NO. : Diisi sesuai dengan no yang tertera pada dokumen.
c. DESCRIPTION : Diisi dengan nama Customer.
d. REF : Diceklis apabila sudah di posting ke dalam buku besar umum.
e. ACC. REC. : Diisi dengan jumlah piutang yang tertera pada dokumen.
f. COGS : Diisi dengan besarnya harga pokok barang.
g. SALES : Diisi dengan jumlah harga penjualan.
h. VAT OUT : Diisi dengan jumlah sales dikali 10%.
i. FREIGHT COL. : Diisi dengan jumlah biaya angkut yg tertera pada dokumen.
j. RECAPITULATION : Penjumlahan dari semua saldo-saldo.
k. ACC. NUMBER : Diisi dengan no akun secara urut.
l. AMOUNT : Diisi dengan jumlah saldo-saldo.

2) Jurnal Penerimaan Kas (Cash Receipt Journal)

Jurnal Penerimaan Kas adalah buku jurnal yang hanya digunakan untuk mencatat
aktivitas penerimaan kas dari berbagai sumber penerimaan perusahaan.

Berikut adalah contoh table Jurnal Penerimaan Kas (Cash Receipt Journal)

Keterangan :

a. DATE : Diisi sesuai dengan Bulan dan Tanggal transaksi terjadi.


b. INVOICE NO. : Diisi sesuai dengan no yang tertera pada dokumen.
c. DESCRIPTION : Diisi dengan nama Customer/sesuatu yang kita terima.
d. REF : Diceklis apabila sudah di posting ke dalam buku besar umum.
e. CASH IN BANK : Diisi dengan jumlah kas yang kita terima.
f. VAT OUT : Diisi sesuai dengan perintah transaksi.
g. SALES DISCOUNT : Diisi dengan jumlah potongan penjualan yang didapat.

7|SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG


h. ACC. RECEIVABLE: Diisi dengan jumlah piutang yang dibayar.
i. SERBA-SERBI : Diisi dengan akun yang tidak ada pada kolom sebelumnya.
j. ACC. NAME : Diisi dengan nama akun yang dipakai.
k. ACC. NUMBER : Diisi dengan nomor akun tersebut.
l. AMOUNT : Diisi dgn jumlah nominal yg terdapat pada akun tambahan.
m. RECAPITULATION : Penjumlahan dari semua saldo-saldo.
n. ACC. NUMBER : Diisi dengan nomor akun secara urut.
o. AMOUNT : Diisi dengan jumlah saldo-saldo.

3) Jurnal Pembelian (Purchase Journal)

Jurnal Pembelian adalah buku jurnal yang hanya digunakan untuk mencatat transaksi
barang dagang secara kredit. Jurnal ini tidak digunakan untuk mencatat aktivitas
pembelian perlengkapan toko, peralatan toko, asset tetap, dan surat berharga.
Pembelian yang dilakukan secara kredit akan mengharuskan akuntan perusahaan
mencatat transaksi tersebut di sisi debet akun pembelian dan di sisi kredit akun utang
usaha.

Berikut adalah contoh table Jurnal Pembelian (Purchase Journal)

Keterangan :

a. DATE : Diisi dengan tanggal dan bulan transaksi terjadi.


b. INVOICE NO : Diisi dengan no yang tertera pada dokumen.
c. DESCRIPTION : Diisi dengan nama Supplier.
d. REF : Diceklis apabila sudah di posting ke Buku Besar Umum.
e. INVENTORY : Diisi sesuai dengan jumlah barang yang dibeli.

8|SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG


f. VAT IN : Diisi sesuai dengan harga Inventory dikali dengan 10%.
g. FREIGHT PAID : Diisi sesuai dengan biaya angkut yang tertera pada dokumen.
h. ACC. PAYABLE : Diisi sesuai dengan jumlah Inventory ditambah VAT IN.
i. RECAPITULATION : Penjumlahan dari semua saldo-saldo.
j. ACC. NUM : Diisi sesuai nomor akun dengan urut.
k. AMOUNT : Diisi dengan jumlah saldo-saldo.

4) Jurnal Pengeluaran Kas (Cash Payment Journal)


Buku Jurnal Pengeluaran Kas adalah buku jurnal yang digunakan khusus untuk
mencatat transaksi pengeluaran kas atas berbagai keperluan, baik pengeluaran kas
untuk membayar utang, pembelian barang dagang secara tunai, membayar
berbagai beban operasi, maupun untuk membayar keperluan yang ada.

Berikut adalah contoh table Jurnal Pengeluaran Kas (Cash Payment Journal)

Keterangan :

a. DATE : Diisi tanggal dan bulan yang tertera pada dokumen.


b. INVOICE NO : Diisi nomor yang tertera pada dokumen transaksi.
c. DESCRIPTION : Diisi nama customer & keterangan yg tertera pada dokumen.
d. NO.CEK : Diisi dengan nomor cek yang tertera pada dokumen.
e. REF : Diceklis jika sudah di posting ke dalam Buku Besar Umum.
f. ACC. PAYABLE : Diisi dengan jumlah Piutang yg tertera pada dokumen.
g. ACC. NAME : Diisi dengan nama akun tambahan yang diperlukan.
h. ACC.NUM : Diisi dengan nomor akun tambahan yang diperlukan.
i. AMOUNT : Diisi dengan jumlah nominal akun tambahan.
j. PURCHASE DIS. : Diisi sesuai jumlah pot. pembelian yg tertera pada dokumen.
k. VAT IN : Diisi sesuai perintah pada transaksi.
l. CASH IN BANK : Diisi dengan jumlah kas yang diterima.
m. RECAPITULATION : Diisi dengan jumlah saldo-saldo.

9|SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG


n. ACC.NUM : Diisi dengan nomor akun secara urut.
o. AMOUNT : Diisi dengan jumlah saldo.

b. Jurnal Umum (General Journal)


Buku Jurnal Umum adalah buku jurnal yang digunakan untuk mencatat berbagai
transaksi perusahaan dagang yang tidak dapat ditampung di jurnal khusus. Diantaranya
adalah pencatatan penyusutan aktiva tetap, pencatatan harga pokok penjualan tunai,
pencatatan retur penjualan dan retur pembelian.
 Retur Penjualan adalah pengembalian barang yang telah terjual oleh pembeli
karena berbagai alasan.
 Retur Pembelian adalah mengembalikan barang yang telah dibeli kepada penjual
karena adanya berbagai alasan.
 Harga Pokok Penjualan (HPP) adalah perhitungan manajerial yang mengukur
biaya langsung yang dikeluarkan dalam memproduksi produk yang dijual selama
satu periode.

Berikut adalah contoh table Jurnal Umum (General Journal)

Keterangan :
a. DATE : Diisi dengan bulan dan tanggal transaksi terjadi.
b. NO.DOC : Diisi dengan nomor transaksi yang tertera pada dokumen.
c. DESCRIPTION : Diisi dengan nama akun sesuai perintah dokumen.
d. REF : Diisi dengan nomor akun
e. DEBIT : Diisi dengan jumlah yang tertera pada dokumen.
f. CREDIT : Diisi dengan jumlah yang tertera pada dokumen.
g. RECAPITULATION : Diisi dengan penjumlahan semua saldo-saldo.
h. ACC. NUM : Diisi dengan nomor akun dan disusun urut.
i. AMOUNT : Diisi dengan jumlah saldo-saldo.
c. Kas Kecil (Petty Cash)

10 | S I K L U S A K U N T A N S I P E R U S A H A A N D A G A N G
Kas Kecil adalah uang tunai yang disediakan perusahaan untuk membayar pengeluaran-
pengeluaran yang jumlahnya relative kecil dan tidak ekonomis bila dibayar dengan cek
atau giro.
i. Metode Dana Tetap (Imprest) adalah suatu metode pengisisan dan
pengendalian kas kecil di mana jumlah kas kecil selalu tetap dari waktu ke waktu,
karena pengisian kembali dana kas kecil akan selalu sama dengan jumlah yang
telah dikeluarkan. Penggunaan kas kecil yang dicatat dengan metode Imprest
tidak memerlukan pencatatan atas setiap transaksi yang terjadi. Bukti-bukti
transaksi dikumpulkan dan pada saat pengisisan kembali, kas kecil diisi kembali
berdasarkan jumlah dari keseluruhan bukti transaksi tersebut.
ii. Metode Dana Tidak Tetap (Fluktuasi) adalah sutu metode pencatatan dan
pengendalian kas kecil, di mana jumlah kas kecil akan selalu berubah karena
pengisian kembali kas kecil selalu sama dari waktu ke waktu. Setiap pengeluaran
yang menggunakan kas kecil harus selalu dicatat berdasarkan bukti transaksi
yang ada satu per satu.

Berikut adalah contoh table Kas Kecil (Petty Cash)

a. DATE : Diisi dengan bulan dan tanggal transaksi terjadi.


b. INVOICE NO. : Diisi dengan nomor transaksi yg tertera pada dokumen.
c. DESCRIPTION : Diisi dengan keterangan yang tertera pada dokumen.
d. ACC. NAME : Diisi dengan nama akun sesuai perintah dokumen.
e. ACC. NUMBER : Diisi dengan no akun.
f. AMOUNT : Diisi dengan jumlah saldo-saldo.
g. PETTY CASH : Diisi dengan jumlah saldo yang tertera pada dokumen.

d. Kartu Persediaan (Stock Card)


Kartu Persediaan adalah kartu yang digunakan untuk mencatat asset yang tersedia
untuk dijual dalam kegiatan usaha normal perusahaan, asset dalam proses produksi dan
dalam perjalanan atau dalam bentuk bahan atau perlengkapan (supplies) untuk
digunakan dalam proses produksi atau pemberian jasa.
Terdapat dua metode pencatatan yaitu :

11 | S I K L U S A K U N T A N S I P E R U S A H A A N D A G A N G
i. Metode Fisik (Periodik) adalah metode pengelolaan persediaan, di mana arus
keluar masuknya barang tidak dicatat secara terinci sehingga untuk mengetahui
nilai persediaan pada suatu saat tertentu harus melakukan perhitungan barang
secara fisik (stock opname) di gudang. Penggunaan metode fisik mengharuskan
perhitungan barang yang ada pada akhir periode ketika menyusun laporan.
Dalam metode ini terdapat beberapa metode, yaitu :
 FIFO (First In First Out)
Dalam metode ini, barang yang masuk (dibeli atau diproduksi) terlebih
dahulu akan dikeluarkan (dijual) pertama kali, sehingga yang tersisa pada
akhir periode adalah barang yang berasal dari pembelian atau produksi
terakhir.
 LIFO (Last In First Out)
Dalam metode ini, barang yang masuk (dibeli/diproduksi paling akhir akan
dikeluarkan atau dijual paling awal). Jadi barang yang tersisa pada akhir
periode adalah barang yang berasal dari pembelian atau produksi awal
periode.
 Rata-Rata (Average)
Dalam metode ini barang yang dikeluarkan/dijual maupun barang yang
tersisa dinilai berdasarkan harga rata-rata, sehingga barang yang tersisa
pada akhir periode adalah barang yang memiliki nilai rata-rata.
Dalam metode ini ada 3 metode, yaitu :
 Rata-Rata Sederhana
Harga barang satuan dihitung dengan cara membagi total harga
per satuan setiap transaksi pembelian dengan jumlah transaksi
pembelian termasuk persediaan barang awal.
 Rata-Rata Tertimbang
Harga barang satuan dihitung dengan cara membagi jumlah harga
pembelian barang yang tersedia untuk dijual, dengan jumlah
(quantity).
 Identifikasi Khusus
Setiap unit barang dagangan diberi tanda khusus sehingga untuk
menentukan harga dari barang yang ada atau barang yang dijual
dapat dilihat dari kode atau nomor tersebut.

ii. Metode Perpetual adalah pengelolaan persediaan di mana arus masuk dan arus
keluar persediaan dicatat secara rinci. Dalam metode ini setiap jenis persediaan
dibuatkan kartu stok yang mencatat secara rinci keluar masuknya barang di
gudang beserta harganya. Dalam metode dipilah lagi ke dalam beberapa metode,
antara lain :

 FIFO (First In First Out)

12 | S I K L U S A K U N T A N S I P E R U S A H A A N D A G A N G
Dalam metode ini, barang yang masuk (dibeli/diproduksi) terlebih dahulu
akan dikeluarkan (dijual) pertama kali, sehingga yang tersisa pada akhir
periode adalah barang yang berasal dari pembelian atau produksi
terakhir.
 LIFO (Last In First Out)
Dalam metode ini, barang yang masuk (dibeli/diproduksi paling akhir akan
dikeluarkan/dijual paling awal), sehingga barang yang tersisa pada akhir
periode adalah barang yang berasal dari pembelian atau produksi awal
periode.
 Rata-Rata Bergerak (Moving Average)
Dalam metode ini, barang yang dikeluarkan/dijual maupun barang yang
tersisa dinilai berdasarkan harga rata-rata bergerak. Jadi, barang yang
tersisa pada akhir periode adalah barang yang memiliki nilai rata-rata.

Berikut adalah contoh table Kartu Persediaan (Stock Card)

Keterangan :

a. DATE : Diisi dengan bulan dan tanggal transaksi terjadi.


b. INVOICE NO. : Diisi dengan nomor transaksi yang tertera pada dokumen.
c. DESCRIPTION : Diisi dengan keterangan transaksi yang terjadi.
d. IN : Barang yang masuk.
e. QUANTITY : Diisi dengan jumlah barang.
f. PRICE : Diisi dengan harga barang per satuan.
g. AMOUNT : Diisi dengan jumlah harga barang keseluruhan.
h. OUT : Barang yang keluar.
i. BALANCE : Diisi dengan jumlah harga barang keseluruhan.

e. Buku Besar Pembantu (Subsidiary Ledger)

13 | S I K L U S A K U N T A N S I P E R U S A H A A N D A G A N G
Buku Besar Pembantu adalah buku besar khusus yang dipergunakan untuk mencatat
akun tertentu serta perubahan-perubahan yang lebih terperinci. Jadi, catatan pada buku
besar pembantu merupakan rincian dari salah satu akun yang ada pada buku besar
umum. Di dalam Buku Besar Pembantu terdapat dua bagian, yaitu :

i. Buku Besar Pembantu Piutang (Subsidiary Ledger Accounts Receivable) adalah


tempat khusus untuk mencatat perubahan piutang atau tagihan, kepada
perusahaan debitor secara individual pada perusahaan tertentu.

Berikut adalah contoh table Buku Besar Pembantu Piutang

Keterangan :
a. NAMA : Diisi dengan nama customer.
b. KODE : Diisi dengan kode customer tersebut.
c. DATE : Diisi dengan tanggal dan bulan transaksi terjadi.
d. DESCRIPTION : Diisi dengan nama jurnal.
e. REF : Diisi dengan singkatan nama jurnal.
f. DEBIT : Diisi dengan jumlah saldo yang masuk.
g. CREDIT : Diisi dengan jumlah saldo yang keluar.
h. BALANCE : Diisi dengan jumlah saldo yg tersisa dan yg telah dijumlahkan.

ii. Buku Besar Pembantu Utang (Subsidiary Ledger-Account Payable) adalah buku
yang berfungsi sebagai tempat untuk mencatat adanya perubahan utang kepada
kreditor secara individual atau khusus.

Berikut adalah contoh table Buku Besar Pembantu Utang

14 | S I K L U S A K U N T A N S I P E R U S A H A A N D A G A N G
Keterangan :

a. NAMA : Diisi dengan nama supplier.


b. KODE : Diisi dengan kode supplier tersebut.
c. DATE : Diisi dengan tanggal dan bulan transaksi terjadi.
d. DESCRIPTION : Diisi dengan nama jurnal.
e. REF : Diisi dengan singkatan nama jurnal.
f. DEBIT : Diisi dengan jumlah saldo yang keluar.
g. CREDIT : Diisi dengan jumlah saldo yang masuk.
h. BALANCE : Diisi dengan jumlah saldo yg tersisa dan yg telah dijumlahkan.

iii. Daftar Piutang, Utang, dan Persediaan Barang Dagang (List Of Account
Receivable, List Of Account Payable, List Of Inventory Balance) adalah daftar
piutang, utang, dan persediaan barang dagang yang masih tersisa.
 Daftar Buku Pembantu Piutang (List Of Account Receivable)

Keterangan :

a. NO : Diisi dengan kode customer.

15 | S I K L U S A K U N T A N S I P E R U S A H A A N D A G A N G
b. CUSTOMER : Diisi dengan nama customer.
c. BALANCE : Diisi dengan jumlah saldo.
d. TOTAL : Diisi dengan total keseluruhan.

 Daftar Buku Pembantu Utang (List Of Account Payable)

Keterangan :

a. NO : Diisi dengan kode supplier.


b. SUPPLIER : Diisi dengan nama supplier.
c. BALANCE : Diisi dengan jumlah saldo.
d. TOTAL : Diisi dengan total keseluruhan.

 Daftar Persediaan Barang Dagang (List Of Inventory Balance)

Keterangan :
a. KODE : Diisi dengan kode barang.
b. PRODUCT : Diisi dengan nama barang.
c. BALANCE : Diisi dengan jumlah saldo.
d. TOTAL : Diisi dengan jumlah saldo keseluruhan.

f. Buku Besar Umum (General Ledger)


Buku Besar Umum adalah kumpulan akun/perkiraan untuk mencatat perubahan-
perubahan transaksi. Buku besar memliki tiga bentuk sebagai berikut.

16 | S I K L U S A K U N T A N S I P E R U S A H A A N D A G A N G
i. Bentuk T
Bentuk T adalah bentuk buku besar yang paling sederhana.

ii. Bentuk Skontro


Bentuk skontro adalah bentuk bukun besar sebelah menyebelah atau disebut 2
kolom.

Keterangan :

a. DATE : Diisi dengan bulan dan tanggal transaksi terjadi.


b. DESCRIPTION : Diisi dengan nama jurnalnya.
c. REF : Diisi dengan singkatan jurnal.
d. TOTAL : Diisi dengan jumlah keseluruhan.
e. NAMA AKUN : Diisi dengan nama akun.
f. KODE AKUN : Diisi dengan nomor akun.
iii. Bentuk Staffel
Buku besar bentuk staffel adalah buku besar berbentuk halaman, atau disebut
juga buku besar 4 kolom. Bentuk ini terdiri dari sisi debet dan sisi kredit.

17 | S I K L U S A K U N T A N S I P E R U S A H A A N D A G A N G
Keterangan :

a. DATE : Diisi dengan bulan dan tanggal transaksi terjadi.


b. DESCRIPTION : Diisi dengan nama jurnalnya.
c. REF : Diisi dengan singkatan jurnal.
d. TOTAL : Diisi dengan jumlah keseluruhan.
e. NAMA AKUN : Diisi dengan nama akun.
f. KODE AKUN : Diisi dengan nomor akun.

g. Neraca Saldo (Trial Balance)


Neraca saldo adalah daftar yang berisi seluruh akun yang ada dalam buku besar beserta
saldo akhirnya pada akhir periode akuntansi tertentu.
Berikut adalah contoh table Neraca Saldo (Trial Balance)

Keterangan :
a. ACC.NO : Diisi sesuai dengan nomor akun sesuai urut.
b. DESCRIPTION : Diisi sesuai dengan nama akun.
c. REF : Tidak diisi.
d. DEBIT : Diisi sesuai dengan jumlah saldo.

18 | S I K L U S A K U N T A N S I P E R U S A H A A N D A G A N G
e. CREDIT : Diisi sesuai dengan jumlah saldo.

h. Ayat Jurnal Penyesuaian (Adjustment Entries)


Ayat Jurnal Penyesuaian adalah aktivitas untuk mengoreksi akun/perkiraan sehingga
laporan yang dibuat berdasarkan akun tersebut dapat menunjukkan pendapatan, asset,
dan kewajiban yang lebih sesuai.
Berikut adalah akun-akun yang memerlukan penyesuaian :
 Penyusutan Aset Tetap
Digunakan untuk mengalokasikan dana yang dikeluarkan untuk pembelian asset
tetap ke tahun-tahun salama aset tetap tersebut digunakan. Jurnal
penyesuaiannya adalah :
Beban akumulasi asset tetap xxx -
Akumulasi penyusutan asset tetap - xxx
Nilai nominal yang dicatat ke dalam Ayat Jurnal Penyesuaian adalah nilai
penyusutan yang belum dihitung ke dalam periode bejalan.

 Pemakaian Perlengkapan
Jurnal penyesuaiannya adalah :
Beban Perlengkapan xxx -
Perlengkapan - xxx
Nilai nominal yang dicatat ke dalam Ayat Jurnal Penyesuaian adalah nilai
perlengkapan yang sudah terpakai selama periode berjalan.

 Beban Yang Masih Harus Dibayar


Jurnal penyesuaiannya adalah :
Beban… xxx -
Utang… - xxx
Contoh, transaksi ini adalah belum dibayar nya gaji karyawan di awal bulan yang
akan dating, sementara tutup buku perusahaan harus dilakukan akhir bulan ini.
Oleh karena itu, akan muncul utang gaji.
Nilai nominal yang dicatat ke dalam Ayat Jurnal Penyesuaian adalah nilai
sebesar utang yang belum dibayar.

 Beban Dibayar Di Muka


Beban dibayar di muka adalah beban yang sudah dikeluarkan lebih dahulu,
namun haknya belum diterima. Misalnya pembayaran asuransi kendaraan
untuk dua tahun kedepan. Maka di akhir tahun pertama harus disesuaikan
kembali mana yang sudah menjadi hak perusahaan dna mana yang belum.
Pencatatan dalam Ayat Jurnal Penyesuaian :
Pendekatan Aset, digunakan apabila pada pencatatan transaksi
menggunakan akun asset. Jurnal penyesuaiannya adalah :
Beban asset (asuransi,sewa,iklan,dll) xxx -

19 | S I K L U S A K U N T A N S I P E R U S A H A A N D A G A N G
Asset dibayar di muka - xxx
Nominal yang dicatat adalah nominal hak yang sudah diterima oleh
perusahaan atau sudah dibebani.
Pendekatan Beban, digunakan apabila pada pencatatan transaksi
menggunakan akun beban. Jurnal penyesuaiannya adalah :
Asset dibayar dimuka xxx -
Beban asset (asuransi,sewa,iklan,dll) - xxx
Nominal yang dicatat adalah nominal hak yang belum diterima oleh
perusahaan atau yang belum terpakai.

 Pendapatan yang masih harus diterima (piutang pendapatan)


Jurnal penyesuaiannya adalah :
Piutang xxx -
Pendapatan - xxx

 Pendapatan Diterima Dimuka


Pendapatan diterima dimuka merupakan pendapatan yang diterima lebih
dahulu dari jasa yang belum diberikan. Oleh karena itu, transaksi ini
menimbulkan kewajiban (utang) bagi penerima pendapatan.
Pencatatan dalam Ayat Jurnal Penyesuaian :
Pendekatan Kewajiban, digunakan apabila pada saat transaksi
menggunakan akun kewajiban. Jurnal penyesuaiannya adalah :
….. diterima dimuka xxx -
Pendapatan….. - xxx
Nominal akunnya disesuaikan dengan kebutuhan transaksi. Nominal
yang dicatat adalah nilai yang sudah menjadi pendapatan riil
perusahaan.
Pendekatan Pendapatan, digunakan apabila pada saat transaksi
menggunakan akun pendapatan. Jurnal penyesuaiannya adalah :
Pendapatan….. xxx -
….. diterima dimuka - xxx
Nominal yang dicatat adalah nilai yang masih menjadi utang perusahaan
terhadap pelanggan.

 Persediaan
Jurnal penyesuaiannya adalah :
Ikhtisar laba rugi xxx -
Persediaan (awal) - xxx
Persediaan (akhir) xxx -
Ikhtisar laba rugi - xxx

20 | S I K L U S A K U N T A N S I P E R U S A H A A N D A G A N G
 Piutang Tak Tertagih
Digunakan untuk mencadangkan banyaknya perkiraan jumlah piutang yang
tidak bisa ditagihkan kepada pelanggan.
Jurnal penyesuaiannya adalah :
Beban cadangan kerugian piutang xxx -
Cadangan kerugian piutang - xxx
Jurnal penyesuaian menggunakan metode langsung adalah :
Beban kerugian piutang xxx -
Piutang dagang - xxx
Nilai nominal yang dicatat sebesar taksiran kerugian tak tertagih dari total
piutang pada akhir periode.
Berikut adalah contoh table Ayat Jurnal Penyesuaian (Adjustment Entries)

Keterangan :
a. NO.DOC : Diisi nomor transaksi yg tertera pada dokumen.
b. DESCRIPTION : Diisi dengan nama akun.
c. REF : Diisi dengan nomor akun.
d. DEBIT : Diisi dengan jumlah saldo.
e. CREDIT : Diisi dengan jumlah saldo.
f. RECAPITULATION : Diisi dengan penjumlahan saldo-saldo.
g. ACC.NUMBER : Diisi dengan nomor akun dan disusun urut.
h. AMOUNT : Diisi dengan jumlah saldo.
i. Neraca Lajur (Work Sheet)
Neraca lajur adalah adalah selembar kertas berkolom yang dapat digunakan dalam
melakukan pekerjaan akuntansi secara manual untuk membantu menggabungkan
pekerjaan pada akhir periode akuntansi.

Berikut adalah contoh table Neraca Lajur (Work Sheet)

21 | S I K L U S A K U N T A N S I P E R U S A H A A N D A G A N G
Keterangan :
a. ACC.NO : Diisi sesuai dengan nomor akun.
b. ACCOUNT NAME : Diisi sesuai dengan nama akun.
c. UNADJUSTED TRIAL BALANCE : Diisi sesuai dengan akun-akun di neraca saldo.
d. ADJUSTMENT : Diisi sesuai dengan akun-akun yg ada pada AJP.
e. AD. TRIAL BALANCE : Diisi sesuai dengan jumlah/kurang kolom ke-2 & ke-3.
f. INCOME STATEMENT : Berisi semua saldo akun kepala 4-9.
g. BALANCE : Berisi semua saldo akun kepala 1-3.

j. Laporan Keuangan
Laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan atas transaksi-
transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan. Laporan
keuangan disusun oleh manajemen terdiri atas laporan-laporan berikut :
1) Laporan Laba Rugi (Profit and Loss Statement)
Laporan Laba Rugi adalah laporan yang menunjukkan kemampuan perusahaan
dalam menghasilkan laba selama suatu periode akuntansi atau satu tahun. Laba yang
diperoleh perusahaan dalam suatu periode dapat diketahui dengan cara
mengurangkan beban yang dikeluarkan perusahaan salaam satu periode dari
pendapatan yang diperolehnya dalam periode yang sama. Laporan laba rugi dibagi
menjadi 2, yaitu :
 Bertahap (Multiple Steps) adalah bentuk laporan laba/rugi yang
mengelompokkan pendapatan dan biaya ke dalam urutan-urutan
tertentu sehingga dapat diketahui penghasilan, yaitu sebagai berikut :
 Laba Bruto, yaitu hasil penjualan dikurangi Harga Pokok Penjualan.
 Penghasilan Usaha Bersih, yaitu laba kotor dikurangi biaya usaha.
 Penghasilan Bersih Sebelum Pajak, yaitu penghasilan usaha bersih
ditambah dan dikurangi dengan pendapatan dan biaya luar usaha.
 Penghasilan Bersih Sesudah Pajak, yaitu penghasilan bersih
sebelum pajak dikurangi pajak penghasilan.

22 | S I K L U S A K U N T A N S I P E R U S A H A A N D A G A N G
 Single Steps dalam bentuk ini tidak dilakukan pengelompokkan
pendapatan dan biaya ke dalam kelompok usaha dan diluar usaha, tetapi
hanya dipisahkan pendapatan dengan laba dan biaya dengan kerugian.
Berikut adalah contoh table Laporan Laba Rugi (Profit and Loss Statement)

Keterangan :
a. Kolom Pertama, diisi dengan nama akun secara bertahap.
b. Kolom Kedua/Ketiga, diisi dengan nominal yang diambil dari neraca lajur.
c. Kolom Keempat, diisi dengan nominal dari hasil penjumlahan dari kolom pertama.

2) Laporan Laba Ditahan (Retained Earning)


Laba Ditahan adalah suatu laba yang diperoleh dari perusahaan baik sebagian ataupun
keseluruhan, laba tersebut ditahan atau tidak diberikan kepada pemegang saham
dalam bentuk deviden. Tujuan dari penyusunan laporan ini adalah untuk mengetahui
laba ditahan pada akhir periode akuntansi tertentu yang merupakan klaim pemilik
atas penyertaan modalnya dalam perusahaan.
Laba ditahan = Laba bersih - Devidend yang dibayarkan

Berikut adalah contoh table Laporan Laba Ditahan (Retained Earning)

23 | S I K L U S A K U N T A N S I P E R U S A H A A N D A G A N G
3) Neraca (Balance Sheet)
Neraca adalah laporan yang menunjukkan keadaan keuangan suatu unit usaha pada
tanggal tertentu. Laporan ini terdiri atas akun-akun asset, kewajiban, dan ekuitas.
Laporan ini dapat disusun dengan memasukkan semua akun asset dalam laporan
neraca ke sisi kiri (debet) dan memasukkan semua akun utang serta ekuitas ke sisi
kanan (kredit).
Berikut adalah contoh Neraca (Balance Sheet)

4) Laporan Arus Kas (Cash Flow Report)


Laporan arus kas adalah laporan yang menunjukkan keluar masuknya kas dalam satu
periode.
Laporan ini dibagi menjadi tiga aktivitas, yaitu sebagai berikut :
 Aktivitas Operasi (Operating Activities), yaitu berbagai aktivitas yang
berkaitan dengan upaya perusahaan untuk menghasilkan produk
sekaligus semua upaya yang terkait dengan menjual produk tersebut.
Dalam aktivitas ini, memuat aktiva lancar maupun utang lancar.
 Aktivitas Investasi (Investing Activities), yaitu berbagai aktivitas yang
terkait dengan pembelian dan penjualan harta perusahaan yang dapat
menjadi sumber pendapatan perusahaan, seperti pembelian dan

24 | S I K L U S A K U N T A N S I P E R U S A H A A N D A G A N G
penjualan gedung, tanah, mesin, kendaraan, pembelian obligasi/saham
perusahaan lain. Meliputi aktiva lancar.
 Aktivitas Keuangan (Financing Activities), yaitu semua aktivitas yang
berkaitan dengan upaya untuk mendukung operasi perusahaan dengan
menyediakan kebutuhan dana dari berbagai sumbernya beserta
konsekuensinya. Meliputi pinjaman jangka panjang, seperti Bank Loan.
Metode penyusunan laporan arus kas terbagi menjadi 2, yaitu :

i. Metode Langsung (Direct) adalah metode penyusunan laporan arus kas yang
mengambil nominal dari jurnal khusus yang berhubungan dengan
penambahan/pengurangan kas. Contoh Jurnal Penerimaan Kas (Cash Receipt
Journal), Jurnal Pengeluaran Kas (Cash Payment Journal), Jurnal Umum (General
Journal), Kas Kecil (Petty Cash), dan Ayat Jurnal Penyesuaian (Adjustment
Entries).
Berikut adalah contoh table Laporan Arus Kas (Direct)

ii. Metode Tidak Langsung (Indirect) dalam laporan arus kas metode tidak langsung
didapat dengan mengoreksi laba bersih yang ada dalam laporan laba rugi.
Tentunya dengan mempertimbangkan beberapa hal seperti biaya penyusutan,
utang lancar, kenaikan harta lancar, dan pelepasan investasi.

Berikut adalah contoh table Laporan Arus Kas (Indirect)

25 | S I K L U S A K U N T A N S I P E R U S A H A A N D A G A N G
Dalam laporan keuangan metode tidak langsung (Indirect) semua nominal akun yang
dicatat tergantung pada besarnya saldo akhir (Trial Balance) pada bulan November dan
bulan Desember sesudah Neraca Lajur (Work Sheet).
Dalam menentukan nominal tersebut terdapat rumus yang dipakai, yaitu :
 Akun Debet : Trial Balance Awal – Trial Balance Akhir
 Akun Kredit : Trial Balance Akhir – Trial Balance Awal
5) Ayat Jurnal Penutup (Closing Entries)
Pada akhir periode akuntansi, akuntan perusahaan dagang yang menggunakan
metode periodik dalam aktivitas pencatatannya juga harus melakukan penutupan
buku akuntansi sebagai tanda telah berakhirnya pencatatan dan pelaporan akuntansi
untuk periode tersebut. Proses penutupan buku suatu perusahaan yang menggunakan
metode periodik dalam aktivitas pencatatannya sama dengan langkah yang digunakan
dengan metode perpetual, yaitu memindahkan akun-akun nominal (semua akun
laporan laba rugi) kea kun riil (semua akun laporan posisi keuangan). Langkah-langkah
yang diperlukan dalam membuat ayat jurnal penutup menurut metode periodik
adalah sebagai berikut :
 Menutup semua akun pendapatan, dengan cara mendebet semua akun
pendapatan, termasuk potongan pembelian, dan mengkredit akun ikhtisar laba
rugi.
 Menutup semua akun beban, dengan cara mendebet akun ikhtisar laba rugi
dan mengkredit semua akun beban, termasuk potongan penjualan.
 Menutup akun ikhtisar laba rugi, dengan cara mendebet akun ikhtisar laba rugi
dan mengkredit akun modal pemilik/laba ditahan sebesar selisih antara
pendapatan dan beban.
 Menutup akun dividend, dengan cara mendebet akun laba ditahan/modal dan
mengkredit akun dividend/prive.

26 | S I K L U S A K U N T A N S I P E R U S A H A A N D A G A N G
Berikut adalah contoh table Ayat Jurnal Penyesuaian (Closing Entries)

Setelah ayat jurnal penutup dibuat, kendaraan di posting ke dalam buku besar umum
agar dianggap selesai dan ditutup.

6) Neraca Saldo Sesudah Penutupan (Post Closing Trial Balance)


Neraca saldo sesudah penutupan adalah langkah terakhir dari siklus akuntansi dan
tujuannya adalah untuk memastikan bahwa jumlah debet sama dengan jumlah kredit
sebelum memulai periode akuntansi baru. Kegiatan ini menyediakan saldo awal untuk
buku besar dari periode akuntansi baru. Neraca saldo sesudah penutupan berfungsi
untuk menguji kebenaran dan keseimbangan jumlah debit dan kredit. Pengujian
dilakukan dengan membandingkan data yang tercantum dalam neraca saldo sesudah
penutupan buku dengan neraca yang disusun dari neraca lajur.

Berikut adalah contoh table Neraca Saldo Sesudah Penutupan

27 | S I K L U S A K U N T A N S I P E R U S A H A A N D A G A N G
Keterangan :
a. NO. ACCOUNT : Diisi dengan nomor akun asset, kewajiban, dan modal secara urut.
b. NAME ACC. : Diisi dengan nama akun asset, kewajiban, dan modal secara urut.
c. DEBIT/CREDIT : Diisi dengan nominal saldo akun aset, kewajiban, dan modal.

28 | S I K L U S A K U N T A N S I P E R U S A H A A N D A G A N G
BAB III
KESIMPULAN

Siklus Akuntansi (Accounting Cycle) adalah proses pencatatan transaksi-transaksi


keuangan yang terjadi dalam suatu badan atau lembaga sejak awal periode sampai dengan
akhir periode, dan kembali lagi ke awal periode.

Siklus akuntansi terdiri dari Jurnal Khusus (Jurnal Penjualan, Jurnal Penerimaan Kas,
Jurnal Pembelian, Jurnal Pengeluaran Kas), Jurnal Umum, Kas Kecil, Kartu Persediaan, Buku
Besar Pembantu (Buku Besar Pembantu Piutang, Buku Besar Pembantu Utang, Daftar Buku
Besar Pembantu Kartu Persediaan), Buku Besar Umum (Bentuk T, Bentuk Skontro, Bentuk
Staffel), Neraca Saldo, Ayat Jurnal Penyesuaian, Neraca Lajur, Laporan Keuangan (Laporan
Laba Rugi, Laporan Laba Ditahan, Neraca, Laporan Arus Kas, Ayat Jurnal Penutup, dan
Neraca Saldo Sesudah Penutupan).

29 | S I K L U S A K U N T A N S I P E R U S A H A A N D A G A N G
BAB IV
PENUTUP

Demikian makalah ini yang dapat saya buat mengenai siklus perusahaan akuntansi dagang,
tentunya masih banyak sekali kekurangan karena keterbatasan ilmu, pengetahuan, dan juga
wawasan yang saya miliki. Saya harap para pembaca memberikan kritik dan sarannya untuk
kebaikan di masa depan saya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan
semua pembaca.

30 | S I K L U S A K U N T A N S I P E R U S A H A A N D A G A N G
DAFTAR PUSTAKA
 Rudianto 2012 PENGANTAR AKUNTANSI Konsep dan Teknik Penyusunan Laporan
Keuangan adaptasi IFRS, Jakarta Erlangga.
 Diana Sinta, Dewi Syaraswati, Emmy Ratmawati 2012 SPM (Seri Pendalaman Materi)
Akuntansi untuk SMK dan MAK, Jakarta Erlangga.
 Elvy Maria Manurung 2011 AKUNTANSI DASAR (Untuk Pemula), Jakarta Erlangga.
 Dewi Syaraswati, Diana Sinta, Emmy Ratmawati 2015 SPM (Seri Pendalaman Materi)
Akuntansi untuk SMK dan MAK, Jakarta Erlangga.
 Ikatan Akuntan Indonesia Edisi Revisi II 1994 PRINSIP AKUNTANSI INDONESIA 1984,
Jakarta Rineka Cipta.
 Dwi Harti 2013 AKUNTANSI KEUANGAN C3 untuk SMK/MAK Kelas XI Kompetensi
Keahlian Akuntansi dan Keuangan Lembaga, Jakarta Erlangga.
 Muhammad Nuh Accounting Principles 2002, Fajar Jakarta.
 https://soalekonomi-sma.blogspot.com
 https://www.akuntansilengkap.com/akuntansi/pengertian-dan-cara-menghitung-
laba-ditahan-lengkap/
 https://www.gurupendidikan.com
 https://www.akuntanonline.com
 https://www.akuntansiitumudah.com

31 | S I K L U S A K U N T A N S I P E R U S A H A A N D A G A N G

Anda mungkin juga menyukai