Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH IPA TERPADU KELAS IX

SISTEM REPRODUKSI

OLEH KELOMPOK 1 :

LEDIES DWI AGUSTINA/18231015

NANDA SAFIRA/182310

PUJA MAULANI PUTRI/182310

SOFIA YANTI/182310

DOSEN PENGAMPU: Rani Oktavia, M.Pd

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

JURUSAN PENDIDIKAN IPA

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2020
KATA PENGANTAR

       Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang
SISTEM REPRODUKSI MANUSIA.

Adapun makalah biologi SISTEM REPRODUKSI MANUSIA ini telah kami usahakan
semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat
memperlancar pembuatan makalah ini.Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan banyak terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini.

Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadar sepenuhnya bahwa ada kekurangan
baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya.Oleh karena itu dengan lapang dada dan
tangan terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin memberi saran dan
kritik kepada kami sehingga kami dapat memperbaiki makalah ilmiah biologi ini.

Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari makalah biologi ini dapat diambil
hikmah dan manfaatnya sehingga dapat memberikan inpirasi terhadap pembaca.

Padang,  8   September 2020

Kelompok 1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………….…………………           i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………           ii
BAB I PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang…………….……………………………..……………………           1
B.  Tujuan ……….……………………………….………….……………………           1
C.  Rumusan Masalah..…………….………………………..……………………            1
BAB II PEMBAHASAN MATERI
A.  Hormon-hormon Yang berperan dalam proses oogenesis……………………         7
B.  Organ Reproduksi Manusia.…….……………………………………………            2
C.  Kelainan dan Penyakit pada Organ Reproduksi Manusia……………………           10
D.  Upaya Pencegahan Penyakit pada Organ Reproduksi Manusia………………          10
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan……………………………………………………………………           17
B. Saran………………………………………………….………………………            17
DAFTAR PUSTAKA…….…………………………………………………………….          18
BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang Masalah


            Biologi (ilmu hayat) adalah ilmu yang mengenai kehidupan.Istilah ini diambil dari bahasa
Belanda “Biologie”, yang juga diturunkan dari gabungan kata bahasa Yunani, bios (hidup) dan
logos (lambang, ilmu). Dahulu sampai tahun 1970-an digunakan istilah ilmu hayat (diambil dari
bahasa Arab), artinya “ilmu kehidupan”.
            Objek kajian biologi sangat luas dan mengcangkup semua makhluk hidup.Karenanya
dikenal berbagai cabang biologi yang menghususkan diri pada setiap kelompok organisme,
seperti botani, zoology, dan mikrobiologi.Berbagai aspek kehidupan digali.Cir-ciri fisik
dipelajari dalam anatomi sedang fungsinya dalam fisiologi; perilaku dipelajari dalam etologi,
interaksi antarsesama makhluk dengan alam sekitar mereka dipelajari dalam ekologi.
            Salah satu yang dipelajari dalam anatomi fisiologi manusia adalah sistem reproduksi.
Dimana reproduksi adalah salah satu cara yang dilakukan oleh manusia untuk mempunyai
keturunan. Alat reproduksi pada manusia secara garis besar dibagi atas dua yaitu alat reproduksi
pria dan alat reproduksi wanita.
            Alat reproduksi pria terdiri dari penis, skrotum, testis, saluran kelamin, kelenjar kelamin.
Sedangkan alat reproduksi wanita adalah bagian-bagian tubuh yang berfungsi dalam proses
melanjutkan keturunan. Bila tidak berfungsi maka dengan sendirinya akan menghambat
(mengganggu fungsi reproduksi wanita)

B.  Tujuan Penulisan


Agar kita dapat mengetahui bagian-bagian dari sistem reproduksi pada manusia, penyakit
yang mungkin terjadi pada sistem reproduksi manusia dan cara pencegahannya.

C. Rumusan Masalah
a.  Apa saja bagian-bagian reproduksi manusia?
b.  Apa saja hormon - hormon yang berperan dalam proses oogenesis
c.  Apa saja penyakit yang menyerang sistem reproduksi manusia?
BAB II
PEMBAHASAN

B. ORGAN SISTEM REPRODUKSI


1. Organ Sistem Reproduksi Pria

Berikut ini organ reproduksi laki-laki yang termasuk dalam bagian eksternal.
a. Penis
Penis terbagi menjadi tiga bagian, yaitu:
1) Akar atau basis. Bagian ini menempel pada dinding perut bagian bawah.
2) Batang penis
3) Kepala penis. Bagian ini ditutupi oleh lapisan kulit, yang akan dihilangkan saat
menjalani sunat. Pada ujung kepala penis, terdapat lubang kecil yang merupakan bukaan
dari saluran kemih. Bagian ini nantinya akan menjadi tempat keluar dari semen dan
urine. Pada penis juga terdapat ujung-ujung saraf yang sensitif terhadap rangsangan.
b. Skrotum
Skrotum merupakan bagian yang terlihat berbentuk seperti kantung. Letaknya berada di
belakang penis, dan merupakan tempat dari testikel, yang biasa disebut dengan testis.
Pada skrotum juga terdapat banyak saraf dan pembuluh darah. Organ ini pun berperan untuk
mengatur suhu testis. Agar testis dapat memproduksi sperma dengan baik, maka organ
tersebut harus memiliki suhu yang sedikit lebih rendah, dibandingkan suhu tubuh.
c. Testis
Organ berbentuk oval dengan ukuran sebesar biji zaitun ini terletak di dalam skrotum. Pada
umumnya, setiap pria masing-masing memiliki dua testis. Testis berfungsi untuk
menghasilkan testosteron, yang merupakan hormon seks pada pria. Selain itu, organ ini juga
berfungsi untuk memproduksi sperma.
d. Epididimis
Epididimis merupakan saluran panjang, yang terletak di belakang testis. Organ ini berfungsi
untuk membawa dan menyimpan sel sperma yang telah diproduksi di testis.

Organ reproduksi laki-laki bagian internal juga disebut sebagai organ aksesori. Ada enam organ
yang masuk ke dalam kelompok ini, yaitu:
a. Vas deferens
Organ ini merupakan saluran panjang dan tebal, mulai dari epididimis hingga ke rongga
panggul. Organ ini terletak di belakang kandung kemih. Vas deferens berfungsi mengantar
sperma matang ke uretra, sebagai persiapan ejakulasi.
b. Vesikula seminalis
Vesikula seminalis merupakan organ berbentuk kantung yang menempel pada vas deferens,
di dekat bagian dasar kandung kemih. Organ ini berguna dalam memproduksi cairan,
sebagai pemberi energi sperma untuk bergerak.
c. Saluran ejakulasi
Saluran ini terbentuk dari gabungan vas deferens dan vesikula seminalis.
d. Saluran kemih
Organ ini disebut juga sebagai uretra, dan berfungsi untuk membawa urine dari kandung
kemih ke luar tubuh.
e. Kelenjar prostat
Kelenjar prostat terletak pada bagian bawah kandung kemih, di depan rektum atau anus.
Kelenjar ini berfungsi menambahkan cairan yang membantu sperma, saat terjadi ejakulasi,
dan membantu menjaga sperma tetap sehat.
f. Kelenjar bulbourethral
Disebut juga sebagai kelenjar cowper, organ ini berfungsi untuk memproduksi cairan yang
melicinkan saluran kemih. Selain itu, organ ini juga membantu menetralisir keasaman di
saluran kemih, yang terbentuk akibat sisa urine.
2. Organ Sistem Reproduksi Wanita

Organ Reproduksi Wanita Bagian Dalam adalah Vagina. Bagian yang paling sering
disebut sebagai alat reproduksi wanita ini memiliki tempat di bagian dalam, di belakang kandung
kemih. Fungsi vagina adalah jalan masuk sperma menuju rahim dan jalan keluar darah
menstruasi serta jalur lahir bayi.
a. Serviks. Jalan masuk antara rahim (uterus) dan vagina ini disebut leher rahim. Bagian yang
paling rentan terhadap penyakit ini berbentuk dinding sempit namun dapat melebar ketika
proses persalinan. 
b. Uterus. Inilah ruang untuk janin tumbuh dan berkembang. Bentuknya menyerupai buah pir
yang gepeng dan tersusun dari lapisan otot yang memiliki sifat elastis sehingga bisa
membesar sesuai dengan perkembangan janin. Posisinya pun tidak lurus dengan vagina,
melainkan membentuk sudut seperti posisi orang membungkuk. Selama proses persalinan,
uterus akan mengalami kontraksi yang akan membantu janin keluar lewat jalan lahir. 
c. Tuba falopi. Tuba falopi menghubungkan ovarium dan uterus. Saluran telur yang berada di
kanan dan kiri rahim ini berfungsi sebagai tempat terjadinya pembuahan dan persiapan hasil
pembuahan sebelum menuju rahim. 
d. Ovarium. Sama seperti tuba falopi, indung telur juga berjumlah dua buah dan terletak di
kedua sisi rahim. Ovarium berbentuk oval sebesar ibu jari. Di sinilah produksi sel telur
(ovum), hormon estrogen, dan progesteron terjadi. Setiap 28 hari, ovarium mengeluarkan sel
telur secara bergantian yang menyebabkan siklus menstruasi. 
Organ Reproduksi Wanita Bagian Luar

a. Mons pubis
Mons pubis adalah jaringan lemak yang mengelilingi tulang kemaluan. Mengandung
kelenjar yang mengeluarkan minyak, yang melepaskan zat yang disebut feromon. Zat ini
yang terkait dengan timbulnya ketertarikan seksual.
b. Labia mayora
Labia mayora menutupi dan melindungi organ reproduksi eksternal lainnya. Secara harfiah,
labia mayora berarti bibir besar. Ini sesuai dengan bentuknya, seperti pembungkus besar
untuk organ lain yang ada di dalamnya.
Labia mayora mengandung kelenjar keringat dan minyak. Pada wanita dewasa atau setelah
pubertas, labia mayora akan ditutupi oleh rambut.
c. Labia minora
Labia minora berarti bibir kecil. Karena bentuknya memang lebih kecil dari labia mayora
dan terletak di dalam labia mayora. Ia mengelilingi saluran vagina dan uretra (saluran
pembawa urine keluar tubuh). Keberadaannya berfungsi untuk melindungi vagina dan juga
uretra.
d. Klitoris
Klitoris adalah bagian kecil yang sangat sensitif terhadap rangsangan. Ia berada di bagian
atas pertemuan labia mayora dan labia minora.
Klitoris ditutupi oleh preputium. Preputium adalah lipatan kulit, sebagaimana kulup pada
pria. Seperti halnya penis, klitoris juga bisa mengalami ereksi, juga distimulasi.
e. Vestibular bulbs
Vestibular bulbs adalah bagian memanjang di kedua sisi vagina. Jika dalam keadaan
bergairah, bagian ini akan terisi darah dan membuatnya tegang.
Namun darah yang terkumpul akan kembali dilepaskan dan mengalir ke sistem peredaran
darah jika wanita mengalami orgasme.
f. Kelenjar bartolin
Kelenjar ini berbentuk seperti kacang yang terletak di jalan masuk vagina. Ia berfungsi
untuk mengeluarkan lendir yang melumasi vagina. Ini diperlukan vagina saat melakukan
hubungan seksual.

C. PENYAKIT PADA SISTEM REPRODUKSI PRIA DAN WANITA


Penyakit pada sistem reproduksi bisa menyerang pria dan wanita. Penyakit ini
bisa disebabkan oleh infeksi, peradangan, kelainan genetik, gangguan hormon, bahkan kanker.
Penyakit yang menyerang sistem reproduksi ini berpeluang tinggi untuk menyebabkan masalah
kesuburan.
Sistem reproduksi pria dan wanita memiliki keunikan tersendiri. Masing-masing sistem
reproduksi memiliki struktur dan fungsi yang berdeda. Meski begitu, keduanya dirancang untuk
memungkinkan adanya pembuahan sel telur oleh sperma, yang akan berlanjut menjadi
kehamilan.
Seperti sistem lainnya di dalam tubuh, sistem reproduksi juga dapat mengalami gangguan
atau penyakit. Karena struktur dan fungsinya berbeda, penyakit pada sistem reproduksi pria dan
wanita juga akan berbeda.

1. Penyakit pada Sistem Reproduksi Wanita


Sistem reproduksi wanita terdiri dari organ luar dan dalam. Organ reproduksi wanita
bagian dalam meliputi vagina, rahim, saluran telur (tuba falopi), dan indung telur (ovarium).
Sementara organ reproduksi wanita bagian luar terdiri dari vulva, kelenjar Bartholin, dan klitoris.
Beberapa penyakit pada sistem reproduksi wanita yang sering terjadi adalah:
i. Endometriosis
Salah satu penyakit pada sistem reproduksi wanita yang sering kita dengar
adalah endometriosis. Penyakit ini terjadi ketika jaringan yang membentuk lapisan dalam
dinding rahim tumbuh di tempat lain di dalam tubuh.
Jaringan tersebut dapat tumbuh di ovarium, bagian belakang rahim, usus, atau bahkan di
kandung kemih. Jaringan yang salah tempat ini akan menyebabkan nyeri haid yang hebat,
perdarahan menstruasi yang deras, nyeri saat berhubungan seksual, serta sulit hamil.
ii. Radang panggul
Penyakit kedua yang kerap terjadi pada sistem reproduksi wanita adalah radang panggul.
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri penyebab infeksi yang merambat masuk ke dalam
panggul melalui vagina atau leher rahim.
Salah satu penyebab radang panggul yang paling umum adalah penyakit menular seksual,
seperti klamidia dan gonore. Jika tidak diobati dengan baik, penyakit ini bisa menyebabkan
nyeri panggul jangka panjang, tersumbatnya saluran telur, infertilitas, dan kehamilan
ektopik.
iii. PCOS
PCOS atau sindrom ovarium polikistik adalah kondisi yang memengaruhi kadar hormon
wanita. Wanita yang menderita penyakit ini akan menghasilkan hormon seks androgen
dalam jumlah yang lebih banyak.
Akibatnya, penderita akan mengalami menstruasi yang tidak teratur, atau bahkan tidak
menstruasi sama sekali, serta sulit hamil.
iv. Miom
Miom atau fibroid rahim adalah tumor jinak yang tumbuh di rahim. Tumor pada miom
terbentuk dari jaringan otot rahim. Penyakit pada sistem reproduksi wanita ini sering
menyerang wanita di usia produktif.
Gejalanya dapat berupa perdarahan dari vagina di luar masa haid, nyeri panggul, kram atau
nyeri pada perut, nyeri punggung, sering merasa ingin pipis, serta nyeri saat berhubungan
seksual.
v. Kanker pada organ reproduksi wanita
Kanker pada organ reproduksi wanita dikenal dengan istilah kanker ginekologi. Beberapa
jenis kanker ginekologi adalah kanker rahim, kanker mulut rahim, kanker ovarium, dan
kanker vagina.

2. Penyakit pada Sistem Reproduksi Pria


Pria juga memiliki sistem reproduksi yang berada di luar dan di dalam tubuh. Organ
reproduksi pria yang terletak di luar tubuh meliputi penis, skrotum (kantong zakar), dan testis.
Sedangkan organ reproduksi pria yang berada di dalam tubuh adalah epididimis, saluran vas
deferens, saluran kemih, vesikula seminalis (kantung air mani), kelenjar prostat, dan
kelenjar bulbourethral.
Berikut ini adalah beberapa penyakit yang bisa mengintai sistem reproduksi pria:
i. Epididimitis
Penyakit ini terjadi akibat adanya peradangan pada epididimis, yakni saluran di dalam
skrotum yang menempel pada testis. Saluran ini berperan untuk mengangkut serta
menyimpan sperma yang diproduksi oleh testis.
Epididimitis dapat menyebabkan buah zakar bengkak dan nyeri, air mani mengandung
darah, nyeri saat buang air kecil dan ejakulasi, serta gangguan kesuburan.
ii. Orchitis
Penyakit ini merupakan salah satu penyakit pada sistem reproduksi pria yang cukup sering
terjadi. Orchitis adalah peradangan pada testis, yang biasanya disebabkan oleh infeksi
bakteri atau virus. Orchitis bisa menyerang salah satu testis maupun keduanya sekaligus.
Sama seperti epididimitis, orchitis juga bisa menyebabkan buah zakar bengkak dan nyeri.
Bila tidak ditangani, penyakit ini bisa menyebabkan kemandulan dan penurunan produksi
hormon testosteron.
iii. Gangguan prostat
Prostat adalah kelenjar pada sistem reproduksi pria yang membungkus saluran kemih atau
uretra. Kelenjar ini memproduksi cairan mani yang berfungsi untuk menyuburkan dan
melindungi sperma.
Gangguan pada prostat dapat berupa peradangan prostat (prostatitis), pembesaran prostat
(BPH), atau kanker prostat.
iv. Hipogonadisme
Hipogonadisme pada pria terjadi ketika tubuh tidak menghasilkan hormon testosteron yang
cukup. Pada pria dewasa, kondisi ini dapat menyebabkan penurunan libido, gangguan
produksi sperma dan fungsi organ-organ reproduksi, serta infertilitas.
v. Masalah pada penis
Masalah pada penis tak jarang dikeluhkan oleh para pria. Beberapa penyakit yang bisa
menyerang organ reproduksi pria ini adalah disfungsi ereksi, kelainan bentuk penis,
misalnya hipospadia atau penis bengkok (penyakit Peyronie), dan kanker penis.

Selain beragam penyakit pada sistem reproduksi yang telah disebutkan di atas, pria dan
wanita juga bisa terkena penyakit menular seksual, seperti herpes genital, HIV/AIDS, sifilis,
dan gonorea. Penyakit ini ditularkan dari satu orang ke orang lain melalui hubungan seksual.
Penyakit pada sistem reproduksi, baik pada pria maupun wanita, bisa menyebabkan
kemandulan. Oleh karena itu, Anda dianjurkan untuk selalu menjaga kesehatan organ
reproduksi dengan menjalani perilaku seks yang aman dan melakukan pemeriksaan
kesehatan rutin ke dokter untuk mendeteksi penyakit-penyakit tertentu.

D. UPAYA UTAMA UNTUK MENCEGAH PENYAKIT BERKAITAN DENGAN


ORGAN REPRODUKSI
1. Menggunakan celana dalam yang berbahan katun dan bertesktur lembut. Hindari bahan
yang bersifat panas, kurang menyerap keringat dan berbahan ketat (misalnya jeans).
2. Biasakan membilas dengan bersih organ reproduksi setiap selesai buang air kecil maupun
buang air besar. Selanjutnya, keringkan sisa air yang masih menempel di kulit dengan
menggunakan tissue atau handuk hingga benar-benar kering. Ini akan dapat mengurangi
resiko terjadinya infeksi oleh jamur pada bagian organ reproduksi.
3. Mengganti celana dalam minimal 2 – 3 kali sehari.
4. Memotong rambut yang ada di daerah organ reproduksi apabila sudah panjang, karena
apabila terlalu panjang akan menjadi sarang kuman.
5. Bagi kamu yang perempuan, apabila sedang mengalami menstruasi, gantilah pembalut
sesering mungkin. Pada saat aliran darah banyak, kamu dapat menggantinya minimal 5-6
jam sekali. Darah yang tertampung pada pembalut bisa menjadi media tumbuhnya kuman
penyebab infeksi.
6. Bagi kamu yang perempuan, hindari menggunakan sabun pembersih daerah kewanitaan
dan patyliner secara terus menerus. Penggunaan sabun pembersih daerah kewanitaan
akan mengubah pH vagina dan akan membunuh bakteri baik (flora normal) dalam
vagina, yang selanjutnya akan memicu tumbuhnya jamur.
7. Upaya Pencegahan Penyakit Sistem Reproduksi Manusia rajin berolahraga dan banyak
mengkonsumsi buah dan sayur. Selain bermanfaat bagi kesehatan, juga dapat mencegah
terjadinya infeksi organ reproduksi oleh jamur.
8. Tidak melakukan perilaku seks bebas dan penggunaan narkoba.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Reproduksi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menghasilkan keturunan yang


baru.Tujuannya adalah untuk mempertahankan jenisnya dan melestarikan jenis agar tidak
punah.Pada manusia untuk mengahasilkan keturunan yang baru diawali dengan peristiwa
fertilisasi. Sehingga dengan demikian reproduksi pada manusia dilakukan dengan cara generative
atau seksual.

B. Saran

            Semoga makalah yang saya susun ini dapat sangat bermanfaat bagi para pembaca, dan
dapat memberikan pengetahuan seddikit tentang reproduksi yang dialami manusia, dan berbagai
macam penyakit yang bisa terjangkit pada sistem reproduksi.Saya mengetahui bahwa dalam
penyusunan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan baik dari segi penulisannya, bahasa
dan lain sebagainnya.Untuk itu saran dari pembaca yang bersifat membangun sangat saya
harapkan agar dapat terciptannya makalah yang baik yang dapat memberi pengetahuan yang
benar kepada penmbaca.Pesan dari saya mulailah membaca dari hal yang kecil untuk dapat
mengetahui lebih banyak hal yang belum anda ketahui. Dan jadikanlah membaca sebagai
kebiasaan anda, karna melalui membaca akan membuka lebih banyak gerbang ilmu untuk diri
anda.
DAFTAR PUSTAKA

Campbell, et all. 2003. Biologi Jilid 1. Jakarta : Erlangga.

Diktat Kuliah.1981. Sistem Reproduksi . Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia.

Heffner, L. 2008. Sistem Reproduksi. Jakarta: Erlangga.

Moore, K.L. 2013. Anatomi Berorientasi Klinis. Jakarta: Erlangga.

Setiadi. 2007. Anatomi dan Fisiologi Manusia. Yogyakarta: Penerbit Graha Ilmu.

Anda mungkin juga menyukai