Anda di halaman 1dari 51

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

DI PABRIK KELAPA SAWIT PT. MITRA ANEKA REZEKI


NATAI RAJA
di Dusun Natai Raja Desa Ambawang, Kecamatan Kubu,
Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat (78384)

Oleh :

DAHLIA CIPTA
NIM. 3201703005

PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

1
2019

2
LEMBAR PENGESAHAN

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN


DI PABRIK KELAPA SAWIT PT. MITRA ANEKA REZEKI

DISUSUN OLEH :

DAHLIA CIPTA
NIM : 3201703005

DOSEN PEMBIMBING :

RUSKARDI, ST.,MT
NIP. 197208131998021001

Telah dipertahankan di depan penguji pada tanggal 14 November 2019


dinyatakan memenuhi syarat sebagai Laporan Praktek Kerja Lapangan

DOSEN PENGUJI 1: DOSEN


Penguji,

Dwi Harjono, ST., MT RAMLI, ST.,MT


NIP. 196606261991031001 NIP. 196201261989031

Mengetahui,

Ketua Jurusan Teknik Elektro Ketua Prodi. Teknik L

i
RINGKASAN

DAHLIA CIPTA, NIM : 3201703005 pabrik kelapa sawit PT. Mar Natai Raja,
dibimbing oleh RUSKARDI.

Praktek Kerja Lapangan ini adalah sebuah program kurikulum untuk


memperkenalkan kepada mahasiswa bagaimana dunia kerja dan sejauh mana
kemampuan yang sudah dicapai mahasiswa dalam mengikuti perkuliahan serta
untuk pengabdian Politeknik Negeri Pontianak kepada masyarakat.

Praktek Kerja Lapangan ini dimaksudkan untuk mahasiswa belajar dan


melihat manajemen yang ada diperusahaan atau industri. Data yang diambil beupa
sejarah, visi-misi, struktur, organisasi dan tugas pokok dalam masing-masing
organisasi.

Tugas yang harus dilakukan mahasiswa dalam mengikuti Praktek Kerja


Lapangan ini yaitu mengamati sistem kerja di industri tersebut setelah itu
menganalisa sebuah masalah yang menarik untuk dibahas dan dipelajari lebih
rinci tentang pokok pembahasan yang telah ditentukan oleh mahasiswa.

ii
PRAKATA
Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi Maha
penyayang, Kami sampaikan Puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayat kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan laporan seminar Praktek Kerja Lapangan di PT. MITRA ANEKA
REZEKI.
Laporan ini disususn berdasarkan data diambil di PT. MITRA ANEKA
REZEKI, yang mana pengambilan data berupa foto dan menanyakan langsung
beberapa point-point penting kepada asisten listrik di sana.
Atas dukungan moral dan materi yang diberikan dalam penyusunan masalah
ini, maka penulisan mengucapkan banyak terimakasih kepada:
1. Hasan, ST., MT, selaku Kepala Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri
Pontianak.
2. Irman, ST., MT, selaku kepala Prodi Studi Politeknik Negeri Pontianak.
3. Ruskardi, ST., MT, selaku Pembimbing Studi kerja lapangan ini.
4. Muhammad Harwin, selaku pembina dalam berjalannya praktek kerja
lapangan.
5. Dwi Harjono, ST., MT dan Ramli, ST., M., selaku penguji I dan II seminar
praktek kerja lapangan, dan
6. Para mentor lapangan yang telah membimbing kami dalam menyelesaikan
praktek kerja lapangan ini.
Karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami selama mengikuti
PKL ini, kami yakin masih banyak kekurangan dalam program ini, oleh karena
itu, Kami kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan laporan ini.

Pontinak, 19 November 2019


Penulis

iii
DAFTAR IS

LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................i
RINGKASAN.........................................................................................................ii
PRAKATA.............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang...........................................................................................1
1.2 Penetapan Masalah....................................................................................1
1.3 Tujuan........................................................................................................1
1.4 Manfaat......................................................................................................2
1.5 Metode / Teknik Pengumpulan Data.........................................................2
1.6 Waktu dan Tempat Pelaksanaan................................................................2
BAB II RUANG LINGKUP DAN PROFIL PERUSAHAAN............................3
2.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan.....................................................3
2.2 Visi dan Misi Perusahaan..........................................................................4
2.3 Deskripsi Geografi dan Administrasi........................................................4
2.4 Stuktur Organisasi Pabrik Kelapa Sawit PT. MAR_KR...........................6
2.5 Tugas Pokok dan Fungsi............................................................................7
2.6 Identitas Perusahaan................................................................................19
2.7 Pengaturan Kerja.....................................................................................20
2.8 Keamanan / security................................................................................21
2.9 Ketenagakerja dan Kesejahteraan............................................................22
2.10 Tugas pokok bidang tempat mahasiswa PKL..........................................22
BAB III PEMBAHASAN.....................................................................................23
3.1 Daftar Pekerjaan Harian..........................................................................23
3.2 Pembahasan Topik Pilihan......................................................................24
3.2.1 Menggulung Motor Vibrating Screen 3 Phasa.................................25
3.2.2 Tahap-Tahap Menggulung Motor Vibrating Screen........................27
3.2.3 Mengganti MCCB di Water Treatment Plant (WTP)......................31
3.2.4 Tahap-Tahap Mengganti MCCB......................................................31
3.2.5 Memasang Lampu di Stasiun Boiler................................................32
3.2.6 Tahap-Tahap Memasang Lampu di Stasiun Boiler..........................33
3.2.7 Menggulung Motor Vibrating Feeder Ripple Mill...........................34
3.2.8 Tahap-Tahap Dalam Menggulung Motor Vibrating Feeder Ripple
Mill ..........................................................................................................34
3.3 Analisa Kegiatan PKL.............................................................................37
3.3.1 Kerusakan-Kerusakan Yang Terjadi Pada Motor............................37
3.3.2 Fungsi Tafo Pada Lampu LED.........................................................38
3.3.3 Cara Kerja Motor Vibrating Feeder Ripple Mill..............................38
3.3.4 Penyebab MCCB Terbakar..............................................................38
BAB IV PENUTUP..............................................................................................40

iv
4.1 Kesimpulan..............................................................................................40
4.2 Saran........................................................................................................40
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................41
LAMPIRAN..........................................................................................................42

v
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pabrik kelapa sawit PT. Mar Natai Raja ini merupakan sebuah perusahaan
sawit yang terletak di Dusun Natai Raja Dusun Ambawang, Kecamatan Kubu,
Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat. Perusahaan ini memproduksi
minyak CPO dan kernel (biji kelapa sawit).

Pabrik ini mempunyai sumber tenaga pribadi yaitu menggunakan mesin


uap dengan berbahan bakar fiber yaitu sampah dari tandan sawit yang sudah
dai pecahkan. Dengan pembangkit yang cukup besar dapat melayani beban
900 KW (beban puncak).

Karena pabrik ini terbilang sudah lama, sistem produksi yang mereka
gunakan masih memakai sistem konvensional, sehingga memungkinkan
mudah dalam memahami dan menganalisa nanti dalam pengerjaannya.

Oleh karena itu, dengan pelaksanaan PKL di sini, diharapkan mudah untuk
memahami sistem kelistrikan yang ada pada perusahaan karena sesuai dengan
kompetensi lulusan Politeknik Negeri Pontianak, Jurusan Teknik Elektro,
Program Studi Teknik Listrik dapat memiliki bekal dan kemampuan serta
kompetensi yang cukup dapat diandalkan dalam pelaksanan PKL ini. Selain
itu, kegiatan PKL merupakan salah satu sarana untuk menjalin hubungan
antara kampus dengan dunia industri.

1.2 Penetapan Masalah


Praktek Kerja Lapangan (PKL) bekerja di industri sesuai jadwal kerja
yang diberikan. Dalam kesempatan ini penulis mendalami tentang perbaikan
motor 3 phasa, mengganti MCCB, memasang lampu di stasiun Boiler, dan
menggulung motor vibrator.

1.3 Tujuan
Program Praktek Kerja Lapangan ini bertujuan untuk :
a) Mengetahui struktur organisasi industri

1
b) Dapat menerapkan ilmu yang didapat dibangku kuliah pada Praktek Kerja
Lapangan sesuai kompetensi.
c) Melaksanakan tugas PKL sesuai dengan standar perusahaan tersebut.
d) Dapat mengikuti, menganalisa, dan mensimulasikan cara kerja dari
instrumen kelistrikan.
e) Dapat mempertanggungjawabkan data yang diproleh melalui seminar
PKL.

1.4 Manfaat
Manfaat yang di dapat dari PKL di pabrik kelapa sawit PT.Mar Natai Raja
1. Mengenal jajaran staf yang bertugas dalam pengelolaan sistem produksi.
2. Mengetahui bagaimana lingkungan kerja yang relevansi dengan teori yang
di dapat di bangku kuliah.
3. Dapat bersosialisasi dengan pekerja lain sehingga membuat lingkungan
kerja menjadi hidup.
4. Mengerti tentang bahaya lingkungan kerja untuk meningkatkan keamanan
dan keselamatan kerja terlebih dahulu.

1.5 Metode / Teknik Pengumpulan Data


1. Diskusi dengan operator dan teknisi yang bekerja di perusahaan.
2. Dari foto setiap kegiatan yang dilakukan.
3. Dari pengamatan dan analisa.

1.6 Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Waktu pelaksanaan : 09 september2019 s/d 18 oktober 2019
Lokasi : Pabrik kelapa sawit PT.Mar Natai Raja
Alamat : Desa Natai Raja, Kecamatan Kubu, Kabupaten
Kubu Raya, Kalimantan Barat.

Jam Kerja : 07:00-16:00 WIB

2
BAB II
RUANG LINGKUP DAN PROFIL PERUSAHAAN

2.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan


PT.Mitra Aneka Rezeki atau yang lebih dikenal dengan nama PT. MAR
merupakan salah satu pabrik kelapa sawit yang berada di Kalimantan Barat yang
berlokasi di Dusun Natai Raja Desa Ambawang, Kecamatan Kubu, Kabupaten
Kubu Raya, Kalimantan Barat. Pabrik ini dibangun pada tahun 2009 dan mulai
beroperasional pada tahun 2011 dengan kapasitas olah 45 Ton TBS/jam. Setiap
hari menerima dan mengolah TBS yang berasal dari kebun yang dikelola oleh
PT.MAR diantaranya terdiri dari 4 Estate yaitu Ambawang Air Putih Estate
(AAPE), Kampung Baru Estate (KBE), Arus Sei Deras Estate (ASDE) dan Pinang
Luar.

Cukup banyak akan kebutuhan minyak sawit, secara nasional peningkatan


jumlah penduduk Indonesia tentunya diharapkan mampu memenuhi kebutuhan
terhadap minyak sawit dalam negeri. Dengan demikian inventasi dalam bidang
perkebunan khususnya kelapa sawit masih mempunyai peluang yang cukup baik
untuk dikembangkan. Adanya peluang tersebut, PT. Mitra Aneka Rezeki (PT.
MAR) sebagai badan usaha yang bergerak dibidang perkebunan telah
mengembangkan usaha perkebunan kelapa sawit yang ada di Kabupaten Kubu
Raya Kalimantan Barat dengan luas + 14,500 Ha dari ijin lokasi Bupati Kubu
Raya seluas 18,500 Ha.

3
2.2 Visi dan Misi Perusahaan

Gambar 2.1 Logo PT. MAR

Visi dari perusahaan ini adalah menjadi perusahaan internasional yang


ramah lingkungan, tumbuh dan berkembang bersama pola kemitraan dalam
menghasilkan produk yang berkelanjutan daengan kualitas unggulan dalam
memenuhi persyaratan dan kepuasan pelangggan serta semua pemangku
kepentingan.

Sedangkan misi dari perusahaan ini yaitu meningkatkan produksi dengan


melakukan inovasi setiap saat serta memberikan layanan terbaik kepada semua
pemangku kepentingan dengan menjalankan bisnis secara profesional dan
berkelanjutan.

2.3 Deskripsi Geografi dan Administrasi


Perkebunan dan pabrik pengelolaan kelapa sawit PT. MAR terletak di 2
Kecamatan, antara Kecamatan Teluk Pakedai, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan
Barat. Karakteristik areal perkebunan ini berada dilahan gambut/basah, pada
umumnya pohon sawit memerlukan air yang cukup untuk pertumbuhan dan
perkembangan hasilnya.

Selanjutnya, batas-batas wilayah administrasi dari lokasi kegiatan tersebut


adalah:

- Utara : Berbatasan dengan PT. RK (REZEKI KENCANA)

4
- Selatan : Berbatasan dengan Sei Kapuas Desa Olak-Olak Kubu,
Kecamatan Kubu raya, Kalimantan Barat
- Barat : Bebatasan dengan PT. RK (REZEKI KENCANA)
- Timur : Berbatasan dengan Sei Kapuas Rasau Jaya Kubu Raya

Aksebilitas menuju lokasi kegiatan dapat ditempuh melalui jalan Ayani


Pontianak, hingga lokasi kegiatan dengan waktu tempuh sekitar 2 s/d 3 jam
dengan menggunakan roda empat atau roda dua.

5
2.4 Stuktur Organisasi Pabrik Kelapa Sawit PT. MAR_KR
Ir. P. Simanungkalit
MILL MANAGER

Ilham Syahputra J.R. Dongoran


KTU ASKEP

Pretty Putri Lestari Vacant Yohanes Yangseng MA. Sihaloho. ST Syawar Surya Sihombing Amin Edhi Wibowo
Surwandy S ASST. PENGOLAHAN
Kr. PEMBUKUAN Ka. Gudang HR / GA Ka. SATPAM ASST. PENGOLAHAN ASST. MAINTENANCE

Richard Kristina Oken Anus. P Sutrisno Rois Mahbub M. Harwin Alpian


Widodo Mandor Traksi & Sipil
Kr. PRODUKSI Kr. Gudang/Inventory Waka SATPAM Mandor Pengolahan Mandor Pengolahan Mandor Listrik
Driver Mill Manager
Optr. Mesin Rumput
Mely Aliko 2 Orang Anggota SATPAM Karyawan Proses Karyawan Proses Elektrik
Sopir Mobil CPO
KASIR Kr. Gudang 11 orang 27 orang 28 orang 3 Orang
3 Orang
Sparepart OB, Kantor
1 orang
Optr. Whilloader
2 Orang
Ridho.T Sodikin OB, Mess
Suwito Sigit Suryahadi
Documen Control Kr. Gudang BBM 1 Orang Mndor Maintenance
ASST. QC. & LAB Sopir mobil DT
2 Orang
Tukang Masak
Ade Junaidi
Optr. Timbangan 1 Orang Personil Mekanik Optr. Bulldozer
Mdr. Lab/Analis
2 Orang Syah bono 13 Orang 1 Orang
Mdr. Lab/Sortasi

Sipil
Karyawan Analis 1 Orang
Karyawan Sortasi Analis : 5 Orang
5 Orang WTP : 2 Orang
Limbah : 2 Orang

Gambar 2.2 Struktur Organisasi

6
2.5 Tugas Pokok dan Fungsi
1. Manager Pabrik Kelapa Sawit (Mill Manager)
1.1 Membuat dan menyusun Rencana Anggaran Belanja pabrik kelapa
sawit.
1.2 Menyusun rencana pemeliharaan/perawatan mesin-mesin dan pabrik.
1.3 Menyusun rencana agar TBS yang masuk pabrik dapat diolah seluruhnya
sesuai dengan target yang telah ditetapkan.
1.4 Mengusahakan agar pabrik dapat mengolah sesuai dengan kapasitas
pabrik.
1.5 Mengawasi pelaksanaan pengolahan agar kwalitas hasil olah sesuai
dengan norma-norma yang telah ditetapkan.
1.6 Mengatur dan mengendalikan limbah pabrik sehingga tidak terjadi
pencemaran yang berdampak negatif terhadap kehidupan manusia.
1.7 Melaksanakan rehabilitasi/pemeliharaan bangunan perusahaan dan
perumahan karyawan pabrik kelapa sawit.
1.8 Melaksanakan pengelolaan dan penggunaan keuangan seefisien mungkin
dan keamanan serta ketertiban lingkungan.
1.9 Memelihara kerjasama yang baik dengan instansi pemerintah dan aparat
keamanan setempat.
2. Assisten Kepala (ASKEP)
2.1 Membuat RKAP fisik dan financial untuk dipergunakan setelah
mendapat persetujuan dari Mill Manager.
2.2 Mengkoordinasikan dan membangun kerjasama melalui pembinaan
pengolahan, teknik, sehingga terdapat perpepsi yang sama terhadap
tujuan perusahaan.
2.3 Mengelola seluruh SDM bidang teknik dan pengolahan untuk
dimanfaatkan dalam proses produksi untuk memproleh kinerja dalam
bentuk laba secara maksimal.
2.4 Melaksanakan arus informasi timbal balik dengan bidang quality
controll sesuai dengan urgensinya untuk kelancaran pengelolaan.
2.5 Membina dan membimbing karyawan untuk prestasi dan disiplin
kerja, dalam usaha memproleh kinerja dalam bentuk laba secara
maksimal, sesuai dengan yang ditetapkan Mill Manager.
2.6 Mengadakan pengawasan dan pengendalian seluruh kegiatan
pengelolaan unit, bidang teknik, dan pengelolaan.
3. Assisten Maintenance
3.1 Mengatur rencana pelaksanaan pemeliharaan dan perawatan mesin-
mesin dan instalasi.
3.2 Membuat permintaan peralatan mesin-mesin dan instalasi yang perlu di
ganti.
3.3 Mengawasi pelaksanaan jalannya mesin-mesin.
3.4 Mengawasi pelaksanaan pemasangan peralatan mesin-mesin dan
instalasi.
3.5 Tugas-tugas lain yang diberikan oleh Manager Pabrik.
4. Assisten Proses
4.1 Menyusun rencana pelaksanaan pengolahan TBS di pabrik.
4.2 Mengusahakan agar TBS yang ada di pabrik dapat terolah seluruhnya.
4.3 Memperhatikan dan mengawasi agar TBS yang akan diolah sesuai
dengan persyaratan yang ditetapkan.
4.4 Mengatur penggunaan tenaga kerja untuk pengolahan.
4.5 Mengendalikan limbah pabrik sehingga tidak terjadi pencemaran yang
berdampak negative terhadap kehidupan manusia di lingkungannya.
4.6 Tugas-tugas lain yang diberikan oleh Manager pabrik.
5. Assisten Quality Control
5.1 Meneliti dan mengawasi hasil olah sesuai dengan standard yang
ditetapkan.
5.2 Menseleksi dan mengawasi TBS yang akan diolah menurut persyaratan
yang berlaku.
5.3 Mengadakan percobaan di laboratorium mengenai pemakaian bahan-
bahan kimia untuk peningkatan kualitas produksi.
5.4 Tugas-tugas lain yang diberikan oleh Manager Pabrik.
6. Kepala Tata Usaha (KTU)

8
6.1 Membuat dan menyusun Rencana Anggaran Belanja pabrik.
6.2 Membuat dan melaksanakan Administrasi pembukuan dan Administrasi
Keuangan dan Pergudangan.
6.3 Mengawasi dan melaksanakan administrasi upah dan membayar upah
tenaga kerja.
6.4 Membuat laporan bulanan, laporan persdiaan alat-alat dan bahan-bahan
olah pabrik.
6.5 Mengatur dan menyelesaikan hal-hal yang bertalian dengan
ketenagakerjaan pabrik.
6.6 Arsip pabrik kelapa sawit dan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Mill
Manager.
7. Operator Loading Ramp
7.1 Mengatur pemasukan TBS ke dalam lori dengan mengoperasikan
hydrolik system.
7.2 Mengatur lori berisi buah dari jalur loading ramp ke jalur rebusan
dengan mengoperasikan transfer carriage dan capstan.
7.3 Mendorong lori berisi TBS ke dalam rebusan dengan
mengoperasikan capstan.
7.4 Mengoperasikan lori kosong untuk loading ramp.
7.5 Mengatur kebersihan wilayah loading ramp.
7.6 Tanggung jawab atas kapasitas pabrik kelapa sawit dengan isian lori.
7.7 Tanggung jawab atas kapasitas pabrik kelapa sawit dengan kecepatan
mengisi lori.
7.8 Tanggung jawab atas kebersihan wilayah loading ramp.
8. Mandor Sortase
8.1 Menyortir TBS yang masuk ke pabrik kelapa sawit sesuai dengan aturan
yang sudah ada.
8.2 Mengatur pemasukan buah ke loading ramp dan susunan buah pada
peron.
8.3 Mengatur pengutipan brondolan yang berserakan dan kebersihan peron.
8.4 Membuat laporan hasil penyortiran tiap hari.
8.5 Tanggung jawab atas mutu TBS yang diperiksa.

9
8.6 Tanggung jawab atas rendemen CPO sesuai mutu TBS yang diterima.
8.7 Tanggung jawab atas kebersihan peron.
9. Operator Rebusan

9.1 Mengatur pengoperasian rebusan.


9.2 Mengatur pemasukan buah masuk ke dalam rebusan.
9.3 Mengoperasikan rebusan/perebusan sesuai prosedur yang sudah ada
triple peak system/tekanan uap dan blow down.
9.4 Mengatur pengeluaran buah masak dari dalam rebusan.
9.5 Mengatur pembuangan condensate ke fat-pit.
9.6 Tanggung jawab atas mutu perebusan/losis CPO dan brondolan pada
proses perebusan.
9.7 Tanggung jawab atas kapasitas perebusan.
9.8 Tanggung jawab atas kebersihan rebusan c/w wilayah
10. Operator Tippler
10.1 Mengoperasikan seluruh alat proses pada station threshing.
10.2 Mengatur kapasitas pabrik kelapa sawit dengan penggunaan tippler, FFB
Elevator, dan thresher.
10.3 Tanggung jawab atas kapasitas pabrik kelapa sawit dengan penggunaan
tippler.
10.4 Tanggung jawab atas losis pada tandan kosong atas pengoperasian
tippler dan thresher.
11. Operator Pressan
11.1 Memeriksa kondisi peralatan dan bagian – bagiannya.
11.2 Mengoperasikan peralatan : - Fuel Conveyor, Air Lock Fibre
Cyclone, Fibre Cyclone fan, Air lock nut transport fan, nut
transport fan, polishing drum, CBC, cross CBC conveyor digester
,digester, vibrating sweco, crude oil pump, Station Press.
11.3 Menjaga kebersihan peralatan Stasiun Press agar tetap bersih.
11.4 Menjaga Standart losses pada ampas press.
11.5 Menjaga temperature digester 90 – 95 0 C.
11.6 Mengatur air masuk ke S Press 1,5 ton / S Press.
11.7 Mengatur tekanan Hydrolic 60-75 Bar, atau 38-40 Amp.

10
11.8 Mengosongkan seluruh isi digester, Station Press pada saat Pabrik
Stop.
11.9 Membuat laporan kondisi alat yang rusak maupun akan diperbaiki.
11.10 Menjaga kapasitas alat.
11.11 Mencatat operasional alat dan mesin.
11.12 Mencatat stagnasi atau kendala pada saat operasional.

12. Operator Klarifikasi


12.1 Operator Pressan : Mengoperasikan seluruh alat-alat proses pada
Station Pressan.
12.2 Operator CST : Mengoperasikan CST (pemisahan minyak dari
lumpur ) secara alami .
12.3 Operator Dekanter : Mengoperasikan Dekanter/meminimalkan sisa
minyak yang terkandung sludge.
12.4 Operator Purifier : Mengoperasikan purifier (meminimalkan kadar air
CPO)
12.5 Operator Pressan : Tanggung jawab kapasitas pabrik kelapa sawit
dengan pemakaian pressan.
12.6 Tanggung jawab rendemen/losis minyak pada ampas press.
12.7 Operator CST : Tanggung jawab atas persentase sludge pada minyak
dan persentase minyak pada sludge.
12.8 Operator Dekanter : Tanggung jawab atas losis pada liquit dan solid.
12.9 Tanggung jawab atas capasitas pabrik kelapa sawit dengan penggunaan
dekanter.
12.10 Operator Purifier : Tanggung jawab mutu CPO (kadar air) dengan
penggunaan purifier dan vacum drier.
12.11 Tanggung jawab atas kapasitas pabrik kelapa sawit dengan
penggunaan purifier.
13. Operator Limbah

13.1 Mengoperasikan seluruh proses limbah, Aerator, Pompa circulasi.


13.2 Memeriksa mutu cairan limbah semua kolam limbah.
13.3 Memeriksa mutu limbah buangan alami.

11
13.4 Memeriksa mutu air penerima buangan limbah.
13.5 Menjaga kebersihan lingkungan wilayah limbah.
13.6 Tanggung jawab atas mutu limbah (BOD, COD, TSS, nitrogen) sesuai
dengan keputusan pemerintah tentang baku mutu limbah sawit.
13.7 Tanggung jawab atas pemeliharan alat limbah.
13.8 Tanggung jawab atas kebersihan wilayah limbah.

14. Operator Water Treatment

14.1 Pengoperasian water treatment (external) dan demint plant (internal).


14.2 Mengatur dosis bahan kimia external.
14.3 Bock oust sand filter press.
14.4 Mengatur debit air yang dipergunakan.
14.5 Mengatur dosis bahan kimia air umpan boiler.
14.6 Mengatur pelaksanaan jadwal regenerasi demint plant sesuai dengan
keadaan mutu air.
14.7 Mengatur suhu air umpan boiler.
14.8 Tanggung jawab atas mutu air external.
14.9 Tanggung jawab atas debit air external.
14.10 Tanggung jawab atas mutu air umpan boiler.
14.11 Tanggung jawab atas keselamatan dan pemeliharaan alat-alat proses
water treatment dan demint plant.
14.12 Tanggung jawab atas kelancaran external dan internal.
14.13 Tanggung jawab atas pelaporan proses water treatment dan demin
plant.

15. Operator Boiler

15.1 Mengatur tenaga kerja Boiler.


15.2 Mengatur pengoperasian Boiler.
15.3 Mengatur sistem pembakaran.
15.4 Mengatur bahan bakar.
15.5 Mengatur pemakaian air ketel Boiler/memonitor sigh glass.
15.6 Mengatur pengorekan abu Boiler.
15.7 Mengatur blow down.

12
15.8 Mengatur Shot Blowing.
15.9 Mengatur kebersihan Boiler.
15.10 Tanggung jawab atas kelancaran kerja.
15.11 Tanggung jawab atas kelancaran operasional.
15.12 Tanggung jawab atas tekanan constant.
15.13 Tanggung jawab atas mutu uap.
15.14 Tanggung jawab kapasitas uap.
15.15 Tanggung jawab atas kelancaran seluruh Avendasi Boiler.

16. Operator Kernel

16.1 Mengoperasikan alat-alat proses kernel


a. LTDS
b. Riple Mill
c. Hydrocyclone
d. Clyabath
e. Kernel drier
16.2 Tanggung jawab atas rendemen kernel/losis kernel pada LTDS dan
pada cangkang .
16.3 Tanggung jawab atas mutu kernel (kadar air dan kadar kotoran).
16.4 Tanggung jawab atas capasitas pengolahan kernel.
17. Operator Kamar Mesin

17.1 Mengoperasikan semua pembangkit listrik (Diesel dan Turbin).


17.2 Mengoperasikan pesawat uap Back Presure Vessel (BPV).
17.3 Mendistribusikan uap dari BPV ke pengolahan.
17.4 Mempararel genset.
17.5 Memonitor/mencatat semua pengukuran instrument tiap jam.
17.6 Mengatur keseimbangan daya keluar dengan capasitas uap dari Boiler.
17.7 Mengatur stabilitas tegangan dan frekuensi listrik.
17.8 Menjaga kebersihan mesin dan ruangan kamar mesin.
17.9 Membuat laporan perjalanan mesin.
17.10 Melaporkan segera ke atasan bila mana ada gangguan operasional.
17.11 Merawat mesin/pemakaian oli, turbo oil, filter.

13
17.12 Tanggung jawab atas keselamatan operasional mesin.
17.13 Tanggung jawab atas pendistribusian energi listrik.
17.14 Tanggung jawab atas pendistribusian uap ke proses.
17.15 Tanggung jawab atas pemeliharaan mesin/jadwal-jadwal penukaran
oli/filter dan turbo oil.
17.16 Tanggung jawab atas kebersihan mesin dan kamar mesin .

18. Analist Laboratorium

18.1 Memeriksa mutu TBS.


18.2 Memeriksa mutu CPO dan Kernel.
18.3 Memeriksa losses CPO dan kernel.
18.4 Memeriksa mutu air water treatment, air umpan boiler, dan air boiler.
18.5 Memeriksa mutu air limbah.
18.6 Menentukan dosis pemakaian tawas, soda, master floc, BT 31,
BA55, BP300 dan lain-lain.
18.7 Tanggung jawab atas penentuan mutu TBS.
18.8 Tanggung jawab atas penentuan mutu CPO dan kernel.
18.9 Tanggung jawab atas penentuan losis CPO dan kernel.
18.10 Tanggung jawab atas penentuan mutu air.
18.11 Tanggung jawab atas penentuan mutu air limbah.

19. Mandor Proses

19.1 Mengatur tenaga karyawan pengolahan.


19.2 Mengawasi seluruh kegiatan proses.
19.3 Memonitor kelancaran seluruh alat proses.
19.4 Mengatasi gangguan yang terjadi pada proses.
19.5 Membuat laporan absensi karyawan proses dan laporan hasil
pengolahan.
19.6 Bertanggung jawab atas kehadiran karyawan dan jam lembur karyawan
pengolahan.
19.7 Tanggung jawab atas kapasitas pabrik kelapa sawit.
19.8 Tanggung jawab losis yang terjadi pada proses.

14
19.9 Tanggung jawab atas kelancaran proses.
19.10 Tanggung jawab kebersihan pabrik.
19.11 Tanggung jawab pelaporan.
20. Mandor CPO

20.1 Mengatur pekerja pada station clarifikasi dan pressan.


20.2 Mengawasi operasional alat-alat proses pada station clarifikasi dan
pressan antara lain :
20.3 Digester
20.4 Pressan
20.5 Cont.Setling Tank ( CST )
20.6 Dekanter
20.7 Purifier & vacum drier
20.8 Fatpit
20.9 Pemeliharaan dan perawatan mesin station pressan dan clarificasi.
20.10 Tanggung jawab atas capasitas pabrik dengan penggunaan pressan,
Dekanter, dan purifier.
20.11 Tanggung jawab atas rendemen/losis pada ampas press, liquit, dan
solid.
20.12 Tanggung jawab atas mutu CPO/kadar air CPO.
20.13 Tanggung jawab atas perawatan mesin-mesin proses clarificasi
/pressan.
21. Mandor Kernel
21.1 Mengatur anggota (tenaga kerja) yang bekerja pada Station kernel.
21.2 Mengawasi seluruh kegiatan pada Station Kernel.
21.3 Memonitor kelancaran alat/mesin pada Station kernel.
21.4 Mengatasi kerusakan pada alat/mesin pada Station kernel.
21.5 Melapor kepada Mandor pengolahan ataupun asisten pengolahan
apabila ada kerusakan alat yang tidak dapat diatasi ataupun memanggil
langsung tukang jaga .
21.6 Mengawasi/menjaga kebersihan pada alat-alat/mesin di Station kernel .
21.7 Membuat laporan pengolahan kernel.
21.8 Tanggung jawab atas produksi kernel (rendemen).

15
21.9 Tanggung jawab atas mutu kernel.
21.10 Tanggung jawab atas kelancaran alat proses kernel.
21.11 Tanggung jawab atas pemakaian calsium carbonat.
21.12 Tanggung jawab atas kebersihan wilayah kernel.
21.13 Laporan pertanggung jawaban proses kernel.
22. Mandor Maintenace
22.1 Mengatur tenaga kerja Maintenance.
22.2 Mengatur dan memonitor pelaksanaan kerja.
22.3 Mengatur pelaksanaan schedule program kerja.
22.4 Mengatur pelaksanaan schedule pemeliharaan.
22.5 Mengatur pelaksanaan schedule pelumasan.
22.6 Mengatur perbaikan dengan cepat bila ada kendala pada proses.
22.7 Membuat laporan kegiatan kerja.
22.8 Membuat laporan absensi tenaga kerja maintenance.
22.9 Tanggung jawab atas kehadiran dan lembur anggota maintenance.
22.10 Tanggung jawab atas kelancaran alat-alat processing.
22.11 Tanggung jawab atas kapasitas pabrik kelapa sawit dengan kelancaran.
alat proses.
22.12 Tanggung jawab atas kwalitas kerja.
22.13 Tanggung jawab atas pelaporan kerja dan hasil kerja maintenance.
23.Maintenance Listrik
23.1 Mengatur tenaga kerja maintenance listrik.
23.2 Mengatasi gangguan : electric baik pada proses, instalasi, panel, dan
electromotor.
23.3 Menggulung electromotor.
23.4 Service panel.
23.5 Pemeliharaan instalasi listrik.
23.6 Pemeliharaan electromotor.
23.7 Pemasangan alat listrik dan lain-lain.
23.8 Tanggung jawab atas kelancaran proses dengan menjamin kelancaran
alat electric processing.

16
23.9 Tanggung jawab atas mutu produksi dengan jaminan stabiliteit
tegangan dan frekuensi.
23.10 Tanggung jawab atas pemeliharaan seluruh alat dan komponen-
komponen elektrik.
24. Krani Maintenance
24.1 Merekap hasil pemakaian bahan-bahan yang dipakai.
24.2 Mendata karyawan yang hadir dan tidak hadir.
24.3 Mencatat jam operasi mesin dan Spare part.
24.4 Membuat rencana kerja maintenance.
24.5 Menjaga kebersihan lingkungan Bengkel.
24.6 Membuat buku laporan Administrasi Maintenance.
24.7 Mencatat jam operasional Screw Press.
24.8 Mencatat pemakaian Oli.
25. Ka. Laboratorium
25.1 Mengontrol pekerjaan para analist.
25.2 Mengontrol pekerjaan water treatment.
25.3 Mengontrol pekerjaan eff.treatment.
25.4 Mengontrol pekerjaan produski (CPO, Kernel dan cangkang).
25.5 Memeriksa mutu pengiriman produksi.
25.6 Tanggung jawab atas mutu CPO.
25.7 Tanggung jawab atas mutu Kernel.
25.8 Tanggung jawab atas rendemen, losis CPO dan kernel pada proses.
25.9 Tanggung jawab atas mutu air external dan internal serta mutu air
boiler.
25.10 Tanggung jawab atas mutu air limbah.
25.11 Tanggung jawab atas mutu bahan kimia yang dipergunakan.
25.12 Tanggung jawab atas atas penggunaan bahan kimia, garam, dan
calsium carbonat.
25.13 Tanggung jawab atas pelaporan laboratorium.
25.14 Tanggung jawab atas mutu pengiriman produksi.

17
26. Krani Pengiriman
26.1 Melakukan pengisian CPO ke truk tanki, mengambil sample dan
melocis.
26.2 Melakukan pengukuran hasil-hasil produksi (CPO dan kernel).
26.3 Melakukan pengisian kernel ke truk, mengambil sample dan melocis.
26.4 Tanggung jawab atas kelancaran pengiriman.
26.5 Tanggung jawab atas segel/locis pengiriman.

27. Pengawas Timbangan


27.1 Memeriksa timbangan setiap jam 7.00 wib (pagi).
27.2 Membersihkan timbangan.
27.3 Mengatur dan mengawasi kendaraan keluar masuk timbangan.
27.4 Megawasi penimbangan.
27.5 Tanggung jawab atas kelancaran timbangan.
27.6 Tanggung jawab atas penipuan timbangan.
28. Mandor Traksi/Teknik Sipil
28.1 Membuat perincian biaya pekerjaan Teknik Sipil sesuai kebutuhan
perusahaan.
28.2 Melaksanakan pekerjaan Teknik Sipil yang telah disetujui pimpinan
perusahaan.
28.3 Memeriksa semua pekerjaan Teknik Sipil dengan berpedoman kepada
bestek serta sesuai arahan dari pimpinan perusahaan.
28.4 Membuat data premi dan Lembur Tenaga Kerja Teknik Sipil serta
Traksi.
28.5 Melaporkan absensi tenaga kerja teknik sipil serta traksi ke Admin
Gaji.
28.6 Membuat laporan kemajuan pekerjaan teknik sipil.
28.7 Mengawasi pekerjaan teknik sipil sesuai petunjuk dan arahan dari
Pimpinan Perusahaan dengan benar dan akurat.
28.8 Memeriksa semua pekerjaan teknik sipil baik lokal maupun pekerjaan
Kontraktor dengan berpedoman kepada SPK dan bestek yang telah

18
disetujui Direksi dan melaporkan hasil pemeriksaan tersebut kepada
pimpinan.
28.9 Membuat laporan hasil kerja kontraktor harian, mingguan dan bulanan.
28.10 Bertanggung jawab penuh terhadap pekerjaan teknik sipil dan traksi.

29. Ka. HR-GA


29.1 Memfasilitasi pemempatan karyawan baru yang akan ditempatkan di
pabrik kelapa sawit.
29.2 Pemberian surat tugas/Dinas.
29.3 Monitor Transportasi Umum (kary, Belanja, Penjemputan tamu).
29.4 Mengontrol dan menyelesaikan administrasi pengobatan karyawan
pabrik kelapa sawit.
29.5 Memproses tindakan kedisiplinan karyawan.
29.6 Proses Pembayaran Jamsostek.
29.7 Cek dan Kontrol data inventaris dan asset perusahaan.
29.8 Membuat Laporan Bulanan HR-GA.
29.9 Mengikuti masa Probation dan masa kontrak kerja karyawan baru
untuk dapat meminta penilaian masa percobaan atau masa kontrak
sebagai dasar pembuatan surat keputusan pengkatan karyawan.
29.10 Membuat SK Karyawan untuk pengkatan karyawan non Staff.
29.11 Melakukan pengurusan ijin yang berkaitan dengan ketenagakerjaan.

2.6 Identitas Perusahaan


Nama Perusahaan : PT. MITRA ANEKA REZEKI (MAR)
Jenis Badan Hukum : Perseroan Terbatas
Alamat Perusahaan : Jl. A. Yani Komp. Mega Mall Blok H
Nomor 3 A Pontinak
Akte Pendirian : No 5 tanggal 1 April 2005 Perubahan
No NPWP : 01.786.936.3.-701.001
TDP : 149715200198
SIUP : 015/1407/PUP/P3/VIII/2003
SITU : 503/810-IX/PT/Perimlangkop-0

19
Pola Kebun : Kemitraan (Bagi Hasil)

2.7 Pengaturan Kerja


PT. Mitra Aneka Rezeki (MAR) Mill mempunyai 140 karyawan Proses
yang saat ini berjalan 2 (dua) shift, terkecuali untuk keamanan terbagi
menjadi 3 (tiga) shift. Untuk saat ini kondisi unit mesin dalam keadaan
baik.
Total seluruh tenaga kerja di pabrik PT. MAR di Mill adalah 140
orang dengan rincian sebagai berikut:

No Departemen Divisi Jumlah


Asisten Proses 2 Orang
1 Proses Produksi Karyawan Proses Shift 1 30 Orang
Karyawan Proses Shift 2 29 Orang
Asisten Laboratorium
1 Orang
Krani Laboratorium
1 Orang
Karyawan Analis
4 Orang
Karyawan WTP
2 Laboratorium 2 orang
Karyawan Grading
5 Orang
Karyawan Dermaga
2 Orang
Karyawan Limbah
1 Orang

Asisten Maintenance 1 Orang


Maintenance dan Operator Elektrik 4 Orang
3
Elektrik Driver CPO 3 Orang
Karyawan Maintenance 25 Orang
Kepala Security 1 Orang
Keamanan
Anggota Security 11 Orang
4 (security) dan
Office Boy 1 Orang
Umum
Umum 2 Orang
5 Operasional dan Mill Manager 1 Orang
Administrasi Asisten Kepala 1 Orang
HRD/GA 1 Orang

20
3 Orang
Admin 1 Orang
KTU 1 Orang
Document Control 1 Orang
Krani Produksi 1 Orang
EHS 4 Orang
Gudang

Total 140 Orang

Sekitar 90% karyawan tersebut berasal dari masyarakat setempat yaitu dari
wilayah Kecamatan Kubu dan Kecamatan Teluk Pakedai.
1.Tabel jam kerja:.

No Shift Waktu
1 Dua Shift 08.00 s/d 17.00 dan 17.00 s/d
01.00 WIB

Karyawan yang bekerja melebihi dari jam ketentuan perusahaan akan di


perhitungkan lembur.

2.8 Keamanan / security

No Shift Waktu
1 1 (Pertama) 07.00 s/d 15.00 WIB
2 2 (Dua) 15.00 s/d 23.00 WIB
3 3 (Tiga) 23.00 s/d 07.00 WIB

2.9 Ketenagakerja dan Kesejahteraan


Pihak perusahaan di PT. MAR sepenuhnya perhatikan kesejahteraan karyawan
yang termasuk tiap karyawan memiliki jaminan social tenaga kerja, disamping itu
juga disediakan uang pensiun yang memadai sesuai dengan golongan. Apabila

21
terjadi kecelakaan dan karyawan sakit, pihak perusahaan yang tanggung seluruh
biaya perawatan karyawan tersebut.

2.10 Tugas pokok bidang tempat mahasiswa PKL


Departemen Maintenance dan Electric merupakan divisi yang mempunyai
tanggung jawab dalam perawatan dan perbaikan pada mesin-mesin produksi
yang ada di pabrik kelapa sawit PT. Mitra Aneka Rezeki. Perawatan dan
perbaikan yang ada pada pabrik kelapa sawit adalah kegiatan yang
menyediakan tenaga mekanik, workshop dan alat-alat pendukung untuk
merawat dan memperbaiki mesin-mesin produksi yang mengalami kerusakan.

Pabrik kelapa sawit PT. Mitra Aneka Rezeki yang berkedudukan di Dusun
Natai Raja Desa Ambawang, kecamatan Kubu, Kabupaten Kubu Raya
khususnya bagian maintenance memilki beberapa personil yaitu 1 Asisten
maintenance, 25 karyawan maintenance dan 4 operator electric. Jika mandor
mendapat laporan ada terjadi kerusakan dari karyawan proses, lalu mandor
tersebut memerintahkan anggotanya untuk memperbaiki/mengecek kerusakan
tersebut. Jika ada barang atau komponen yang harus diganti, anggota lapor ke
mandor untuk mengambil barang yang baru digudang.

BAB III
PEMBAHASAN

22
3.1 Daftar Pekerjaan Harian
No Uraian Kegiatan Waktu Kegiatan
1 Pengenalan dengan lingkungan sekitar 09 september 2019
2 Menggulung motor vibrating screen 3 10 september 2019
phasa
3 Melanjutkan menggulung motor 3 phasa 11 september 2019
4 Penggantian lampu di stasiun Boiler 12 september 2019
5 Pengecekan dan perawatan pada turbin 13 september 2019
6 Bersih-bersih panel 14 september 2019
Menyambung kumparan motor yang
sudah digulung
7 Mengganti bearing motor 3 phasa 16 september 2019
8 Melepas solder yang ada pada kumparan 17 september 2019
9 Menggulung motor 3 phasa 18 september 2019
10 Membuat selongsong dan memasukkan 19 september 2019
kawat email ke motor
11 Menggulung kawat email motor 20 september 2019
12 Menyambung kumparan dan mengikat 21 september 2019
gulungan motor 3 phasa yang sudah
selesai
13 Memasang pelampung deaerator 23 september 2019
14 Mengganti lampu indikator panel 24 september 2019
15 Mengganti MCCB di Water Treatment 25 september 2019
Plant (WTP)
16 Memasang lampu di stasiun Boiler 26 september 2019
17 Memasang lampu di stasiun Grading 27 september 2019
18 Servis panel separator 28 september 2019
19 Perawatan panel tipper 30 september 2019
20 Menggulung motor 3 phasa 01 oktober 2019
21 Melanjutkan penggulungan motor 02 oktober 2019
22 Memasang gantungan kabel TC 03 oktober 2019
23 Menngulung motor 7,5 kw rpm 3000 04 oktober 2019
24 Mengganti lampu di tangki timbun 05 oktober 2019
25 Perawatan panel genset 07 oktober 2019
26 Servis panel deaerator 08 oktober 2019
27 Membantu persiapan ISO 09 oktober 2019
28 Memasang lampu penerangan jalan 10 oktober 2019
29 Menggulung motor vibrating feeder 11 oktober 2019
ripple mill
30 Melanjutkan penggulungan motor 12 oktober 2019
vibrating feeder ripple mill
31 Memasang lampu di stasiun Boiler 14 oktober 2019

23
32 Melanjutkan pemasangan lampu di 15 oktober 2019
stasiun Boiler
33 Menggulung motor 3 phasa 16 oktober 2019
34 Menyelesaikan gulungan motor 3 phasa 17 oktober 2019
35 Bersih-bersih gudang 18 oktober 2019

3.2 Pembahasan Topik Pilihan


Sebelum melakukan kegiatan, selalu diingkatkan bahwa keselamatan kerja yang
harus diperhatikan terlebih utama. Adapun alat pendukung tersebut:
1. Sepatu safety
2. Helm
3. Masker
4. Sarung tangan

3.2.1 Menggulung Motor Vibrating Screen 3 Phasa

Motor vibrating ini digunakan sebagai penggetar kotoran untuk minyak di


stasiun clarification. Kerusakan yang terjadi pada motor ini adalah kumparannya
terbakar. Ketika melakukan praktek kerja lapangan perbaikan motor adapun
spesifikasi dari motor vibrating screen yaitu :

P= 7,5 Kw
V= 380 Volt
Jumlah slot =36 slot
Ukuran kawat email = 0,65 mm
Jumlah lilitan sebanyak 102 lilitan
Jarak atau langkah yaitu 8-10-12
Rpm 1500

24
Gambar 3.1 Hubungan kumparan pada motor

Sebelum kita menggulung motor kita harus memiliki peralatan dan


bahannya terlebih dahulu yaitu :

a). Alat
- kuas
- Tang potong
- Palu besi
- Obeng
- Solder listrik
- Bambu

25
- Penggaris
- Papan mal
- Pisau
- Mesin gulung

b). Bahan
- Kawat email ukuran 0,65 mm
- Selongsong (slove)
- Kabel NYAF secukupnya
- Pelumas
- Timah solder

- Benang

- Vernis

- Motor vibrating screen

- Selongsong kabel anti panas

3.2.2 Tahap-Tahap Menggulung Motor Vibrating Screen


Ada tahapan-tahapan yang dilakukan ketika menggulung ulang motor 3
phasa yaitu:

1. Mengecek spesifikasi motor tersebut ada yang ada pada nameplate.

26
Gambar 3.2 Nameplate

2. Membongkar motor yaitu dengan melepas atau memisahkan rotor dari stator.

3. Kemudian periksa langkah atau jalur kawat yang ada pada stator.

4. Mengukur diameter kawat email yang akan digulung.

5. Kemudian potong kawat yang berada pada sambungan atau keluaran kawat
dengan menggunakkan pahat atau palu.

Gambar 3.3 memotong kawat email

27
6. Setelah semua kawat email sudah terlepas maka kita membersihkan body stator
tersebut. Kita dapat mmbersikannya dengan kuas.

7. Selanjutnya pisahkan kawat dan prespan yang menempel pada stator.

8. Hitung banyak jumlah kawat perslot atau lubang yang telah dikeluarkan dari
slotnya.

9.Membuat bagian penutup bagian dalam maupun bagian atas slot pada ststor
dengan menggunakan kertas prespan. Hal ini bertujuan agar kawat email motor
tersebut tidak menyentuh body stator yang memyebabkan arus arus atau short.
Penutup ini di buat dengan ukuran penutup dalam memilki L: 3 cm dan P:11,7 cm,
untuk penutup luar memiliki L:1,9 cm dan P: 11,7 cm.

10. Menentukan ukuran papan mal yaitu dengan cara ukuran panjang papannya
melebihi panjang prespan yang kita buat tadi dan lebarnya seukuran dengan jarak
langkah atau jalur kawat tersebut.

11. Menggulung motor sesuai dengan jumlah lilitan yang telah kita hitung.

28
Gambar 3.4 menggulung motor

12. Memasukkan gulungan ke dalam slot sesuai dengan langkah atau jalur yang
telah kita hitung. Kemudian tutup bagian atas gulungan yang telah dimasukkan ke
dalam slot dengan prespan yang telah kita buat supaya phasa tidak menyentuh ke
body stator.

Gambar 3.5 Memasukkan gulungan ke dalam slot

13. Setelah itu semua gulungan dirapikan, kemudian sambungkan keluaran pada
setiap phasa sesuai dengan phasa yang telah kita cek.

14. Memberi selongsong anti panas pada setiap sambungan dan memberi tanda
untuk setiap R, S, dan T nya.

15. Berikan pada bagian R, S, dan T nya agar kawat tidak saling bertemu dengan
prespan, apabila R, S, dan T bertemu maka akan terjadi hubung singkat.

16. Setelah itu ikat semua gulungan dengan benang.

17. Pasang kembali rotor dan penutupnya.

29
Gambar 3.6 Hasil pemasangan rotor dan penutupnya

18. Cek setiap keluaran dengan body motor menggunakan multimeter, ini
bertujuan untuk mengetahui apakah motor tersebut terjadi arus bocor ke beban
atau tidak.

19. Apabila motor dikatakan baik, kemudian bongkar lagi rotor dari statornya.

20. Kemudian kawat tersebut di beri vernis ini bertujuan menambah isolasi pada
kawat tersebut.

21. Lalu biarkan motor tersebut sampai vernisnya tersebut kering, setelah
vernisnya kering pasang kembali rotor dan penutupnya.

22. Motor sudah siap untuk dioperasikan, pada saat dioperasikan motor ini pun
tidak menimbulkan panas dan tidak ada arus yang mengalir pada bodynya.

3.2.3 Mengganti MCCB di Water Treatment Plant (WTP)


Penggantian MCCB dikarenakan MCCB ada di WTP dengan rating arus 35
A terjadi kebakaran sehingga motor pada stasiun WTP tidak dapat
bekerja/beroperasi. Kemudian dilakukan penggantian MCCB di WTP dengan
rating arus sebesar 40 A. Setelah selesai diganti MCCB nya panel tersebut
sudah dapat mengoperasikan kembali pompa sand filter 02 yang berfungsi
mengalirkan air ke tangki saringan air yang isinya pasir khusus.

30
Sebelum melakukan penggantian MCCB kita harus mempersiapkan peralatan
dan bahan terlebih dahulu yaitu :
a) Peralatan
- Tang Potong 1 buah
- Obeng 1 buah
- Testpen 1 buah
b) Bahan
- MCB 40 A 1 buah
- Kabel NYAF 4 mm, yang berwarna merah, kuning dan biru secukupnya
3.2.4 Tahap-Tahap Mengganti MCCB
Adapun tahapan-tahapan yang dilakukan ketika mengganti MCCB yaitu
sebagai berikut :
1. Melepas MCCB yang sudah terbakar dari panel.
2. Mengupas kabel yang digunakan untuk R, S, dan T
3. Menghubungkan MCCB dengan phasa R, S, dan T

Gambar 3.7 MCCB

31
Gambar 3.8 Penggantian MCCB
Tipe MCCB yang digunakan adalah tipe C yang mana MCCB tipe C yang
akan trip ketika arus beban lebih besar 5 sampai 10 kali arus nominal MCCB.
Karakteristik trip MCCB tipe ini akan menguntungkan bila digunakan pada
peralatan listrik dengan arus yang lebih tinggi seperti motor, lampu dan lain
sebagainya.

3.2.5 Memasang Lampu di Stasiun Boiler


Pada stasiun Boiler dipasang lampu LED 24 untuk memudahkan para
karyawan untuk melakukan pekerjaan pada malam hari. Lampu LED pada
umumnya adalah tipe downlight ( cahayanya mengarah ke bawah).
a). Alat
- Tang potong
- Obeng
- Testpen
b). Bahan
- Lampu Led 24
- Isolasi
- Kabel secukupnya

32
3.2.6 Tahap-Tahap Memasang Lampu di Stasiun Boiler
Adapun tahapan-tahapan yang dilakukan untuk memasang lampu
distasiun Boiler yaitu sebagai berikut :
1. Mengupas kabel
2. Menyambung kabel pada trafo, pada trafo terdapat input dan output.
Untuk tegangan 220 volt dihubungkan ke sumber dan tegangan 24 volt
dihubungkan ke beban.

Gambar 3.9 Trafo LED


3. Menghubungkan lampu ke sumber

Gambar 3.10 Lampu LED

33
3.2.7 Menggulung Motor Vibrating Feeder Ripple Mill
Motor Vibrating Feeder Ripple Mill kumparannya terbakar, jadi untuk
memperbaikinya yaitu dengan menggulung ulang motor tersebut.Motor ini
digunakan sebagai penggetar untuk kernel.

a). Alat

- Obeng

- Gergaji

b). Bahan

- Kawat email

-Selongsong

- Benang

- Papan mal

3.2.8 Tahap-Tahap Dalam Menggulung Motor Vibrating Feeder Ripple Mill


Adapun tahapan-tahapan yang dilakukan ketika menggulung motor
vibrating feeder ripple mill sebagai berikut yaitu :

1. Hal pertama yang dilakukan adalah mengecek spesifikasi motor yang ada
pada nameplate

34
Gambar 3.11 Nameplate

2. Membongkar motor

3. Membuat mal untuk kumparannya

4. Menimbang kumparan

5. Mengukur diameter kawat

6. Menggulung motor dengan berat kumparan yaitu 3 ons

Gambar 3.12 penggulungan motor

35
7. Menutup bagian kumparan dengan selongsong yang berfungsi untuk
melindungi kawat emailnya

8. Mengikat kumparan yang sudah dilapisi selongsong

Gambar 3.13 pengikatan pada luar kumparan

9. Menyambung ujung kumparan

10. Memasang kembali kumparan ke motornya dan melakukan percobaan

Gambar 3.14 Melakukan percobaan

36
Sebuah motor vibrator terdiri dari sebuah lilitan magnetik yang dililitkan
pada inti besi dengan sebuah inti besi penggetar yang dikaitkan pada inti utama.
Rancangan ini akan dapat menimbulkan getaran saat lilitan utama dialiri arus
listrik AC. Getaran inilah yang kemudian disalurkan ke peralatan penggetar
untuk menghasilkan gerakan.

3.3 Analisa Kegiatan PKL


3.3.1 Kerusakan-Kerusakan Yang Terjadi Pada Motor
Gangguan/kerusakan yang terjadi pada motor induksi hampir sama dengan
gangguan mesin-mesin listrik lainnya, yaitu gangguan elektris dan mekanis yaitu :

1. Kumparan stator terhubung singkat satu dengan yang lainnya

Jika stator terhubung singkat dengan phasa lainnya maka akan terjadi short
antar phasa yang akan menyebabkan arus salah satu phasa menjadi berlebih dan
menyebabkan motor motor terbakar

2. Hubungan dari kumparan stator ke terminal putus

Jika hubungan kumparan stator ke terminal putus maka ada salah satu phasa
yang mati, jadi motor 3 phasa bekerja hanya dengan dua phasa sehingga motor
tidak memiliki torsi dan kecepatan yang standar, jika dibebani dengan beban yang
sama maka motor akan terbakar.

3. Bearing aus

Bearing yang aus membuat motor tidak bergerak secara stabil dan motor
akan bergetar ataupun berbunyi. Hal tersebut menyebabkan motor panas.

4. Kegagalan proteksi motor

Proteksi digunakan untuk melindungi motor induksi dari gangguan eksternal


seperti beban lebih (overload). Jika salah mensetting atau memasang proteksi
dapat berakibatmotor menjadi panas dan isolasi rusak yang menyebabkan short
circuit.

37
3.3.2 Fungsi Tafo Pada Lampu LED
Pada lampu LED terdapat komponen dioda, dioda biasanya digunakan
untuk menyearahkan arus bolak balik (AC: Alternating Current) menjadi arus
searah (DC: Direct Current). LED akan menyala apabila ada arus yang mengalir
melewatinya, berarti LED juga dapat digunakan dalam teganganAC, hanya saja
juga ikut berkedip dan berhubung mata kita tidak dapat melihatnya maka terlihat
menyala terus, karena tegangan AC yang kita pakai adalah 50 Hz. Untuk
memakai LED tegangan harus diturunkan terlebih dahulu dan lebih baik diubah
menjadi tegangan DC. Ada banyak cara yang digunakan untuk mengubah
tegangan AC menjadi DC yaitu Power Supply (Adaptor). Power Supply biasanya
menggunakan transformator ( trafo) dan rangkaian elektronik penyearah, namun
ada juga yang tidak memakai transformator ( Transformator Power Supply) dan
ada juga yang hanya memakai rangkaian paralel antara kapasitor dan resistor
kemudian langsung terhubung rangkaian elektronik yang lain seperti LED. Jadi
untuk memasang lampu LED ini maka harus digunakan trafo yang mana pada
bagian tulisan 220-380 volt dihubungkan ke sumber AC dan pada tulisan 24 volt
dihubungkan ke beban.

3.3.3 Cara Kerja Motor Vibrating Feeder Ripple Mill


Sebuah motor vibrating feeder ripple mill terdiri dari sebuah lilitan magnetik
yang dililitkan pada inti besi dengan sebuah inti besi penggetar yang dikaitkan
pada inti utama. Rancangan ini akan dapat menimbulkan getaran saat lilitan
utama dialiri arus listrik AC. Getaran inilah yang kemudian disalurkan ke
peralatan penggetar untuk menghasilkan gerakan.

3.3.4 Penyebab MCCB Terbakar


1. Kapasitas ampere melebihi MCCB
Jika ampere yang dipakai mendekati total kapasitas yang mampu
ditampung oleh MCCB, maka wajar jika perangkat ini menjadi lebih
mudah panas. Dimana penggunaan yang terlampau sampai melebihi batas
kapasitas dan juga kemampuan MCCB dapat panas
2. Kabel MCCB longgar
Penyebab MCCB panas yaitu kabel MCCB yang berubah posisi atau
longgar.

38
3. korsleting
4. Material kurang bagus

39
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Dari hasil Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang dilakukan maka dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Perawatan motor merupakan langkah awal yang dapat diakukan untuk


mengatasi kerusakan yang lebih parah, karena dengan adanya perawatan
tingkat kerugian maupun kinerja yang kurang baik dalam suatu pabrik dapat
teratasi.

2. Kerusakan yang sering terjadi pada motor listrik adalah overload atau kelebihan
beban sehingga membuat motor menjadi panas kemudian rusak. Selain itu
kerusakan motor dapat disebabkan oleh beberapa faktor elektrik dan mekanis.

3. Perawatan panel yang dilakukan secara berkala dapat mencegah seringnya


terjadi kerusakan pada komponen-komponen yang ada di pabrik.

4.2 Saran
Sebaiknya menambahkan peralatan-peralatan baru untuk mengecek
kerusakan. karena terdapat beberapa alat yang sudah tidak bisa digunakan.

Untuk mencegah terjadinya kerusakan dapat dilakukan dengan cara yaitu


penggunaan alat yang sesuai dengan standarnya.

Sebaiknya untuk sebagian karyawan yang tidak menggunakan APD di


berikan sanksi karena mengingat pentingnya hal tersebut dan juga akan
menimbulkan resiko yang sangat besar.

40
DAFTAR PUSTAKA
https://alamelectro86.wordpress.com/2016/02/05/6

bosmudablogger.blogspot.com/2017/02/pengetian-dan-fungsi-mcb-3-fasa.html

https://www.kompasiana.com/fie.viper/apa-yang-perlu-anda-tahu-mengenai-led-
550d507ca3331161192e3cl3&hl=id-ID

https://www.mettakindo.com/trafo-vibrator-konveyor-mesinpengaduk/&hl=id-ID

41
LAMPIRAN

Gambar 1. Stasiun Grading Gambar 2. Loading ramp

Gambar 3. Stasiun Sterilizer

42
43
44

Anda mungkin juga menyukai