Disusun Oleh:
Nama : SUBURIAH
Nim : 2040206012
TA. 2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan keharibaan Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
pengalaman bagi para pembaca. Dan bermanfaat secara teoritis maupun praktis.
pembaca, karena penulis sadar hasil makalah ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan masukan positif penulis butuhkan untuk meningkatkan
Penyusun
Suburiah
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................ii
A. Latar Belakang....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................3
A. Kesimpulan.........................................................................................................9
B. Saran ..................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................10
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
elemen bangsa. Padahal kita semua tahu bahwa korupsi adalah perilaku
Korupsi telah menjadi perhatian dari semua pihak pada saat ini.
dengan pesat, dan meluas. Dan terjadi secara sistematis dengan rekayasa
korupsi dari hari ke hari kian marak. Hampir setiap hari berita tentang
perbuatan korup dan mana perbuatan yang tidak korup. Meskipun sudah
tinggi negara.
1
Upaya pemberantasan korupsi semata- mata hanya lewat
setiap orang untuk taat pada undang- undang korupsi. Bangsa indonesia
sikap dan perilaku yang baik. Untuk mewujudkan tersebut maka harus
khususnya bagi penerus bangsa. Selain itu juga, harus dibekali dengan
B. RUMUSAN MASALAH
2
BAB II
PEMBAHASAN
Dan anti korupsi juga merupakan sikap menentang terhadap adanya korupsi.
“korupsi” yang berarti buruk, rusak dna busuk. “korup” juga berarti dapat
ekonomi.
bukan haknya.
3
Jadi, korupsi merupakan suatu tindakan penyalah gunaan wewenang,
aturan, baik dalam bentuk konvensi (De facto) maupun bentuk konstitusi
(De jure), dan baik dalam level budaya (individu dengan individu maupun
level lembaga.
itu akuntabilitas publik dalam arti yang lebih fundamental merujuk kepada
2007).
Akuntabilitas program
Akuntabilitas proses
Akuntabilitas keuangan
Akuntabilitas outcome
4
akuntabilitas hukum,
dan akuntabilitas politik
2. Transparansi
5
c. Proses Pembahasan
Proses pembahasan membahas tentang pembutan rancangan
peraturan yang berkaitan dengan strategi penggalangan
(pemungutan dana), mekanisme pengelolaan proyek mulai dari
pelaksanaan tender, pengerjaan teknis, pelaporan finansial dan
pertanggungjawaban secara teknis.
d. Proses Pengawasan
Proses pengawasan dalam pelksnaaan program dan proyek
pembangunan berkaitan dengan kepentingan publik dan lebih
khusus lagi adalah proyek-proyek yang diusulkan oleh
masyarakat sendiri.
e. Proses Evaluasi
Proses evaluasi ini berlaku terhadap penyelenggaraan proyek
dijalankan secara terbuka dan bukan hanya pertanggungjawaban
secara administratif, tapi juga secara teknis dan fisik dari setiap
output kerja-kerja pembangunan.
3. Kewajaran
Prinsip fairness atau kewajaran ini ditunjukkan untuk mencegah
terjadinya manipulasi (ketidakwajaran) dalam penganggaran, baik
dalam bentuk mark up maupun ketidakwajaran dalam bentuk lainnya.
Sifat-sifat prinsip ketidakwajaran ini terdiri dari lima hal penting yaitu
komperehensif dan disiplin,
Komperehensif dan disiplin berarti mempertimbangkan
keseluruhan aspek, berkesinambungan, taat asas, prinsip pembebanan,
pengeluaran dan tidak melampaui batas (off budget).
Fleksibilitas
Fleksibilitas artinya adalah adanya kebijakan tertentu untuk
mencapai efisiensi dan efektifitas.
Terprediksi
Terprediksi berarti adanya ketetapan dlam perencanaan atas dasar
asas value for money untuk menghindari defisit dalam tahun anggaran
6
berjalan. Anggaran yang terprediksi merupakan cerminan dari adanya
prinsip fairness di dalam proses perencanaan pembangunan.
Kejujuran
Kejujuran mengandung arti tidak adanya bias perkiraan penerimaan
maupun pengeluaran yang disengaja yang berasal dari pertimbangan
teknis maupun politis. Kejujuran merupakan bagian pokok dari prinsip
fairness.
dan informatif.
Penerapan sifat informatif agar dapat tercapainya sistem informasi
pelaporan yang teratur dan informatif. Sistem informatif ini dijadikan
sebagai dasar penilaian kinerja, kejujuran dan proses pengambilan
keputusan selain itu sifat ini merupakan ciri khas dari kejujuran.
4. Kebijakan
Kebijakan ini berperan untuk mengatur tata interaksi agar tidak terjadi
penyimpangan yang dapat merugikan negara dan masyarakat.
Kebijakan anti korupsi ini tidak selalu identik dengan undang-undang
anti korupsi, namun bisa berupa undang-undang kebebasan mengakses
informasi, undang-undang desentralisasi, undang-undang anti-
monopoli, maupun lainnya yang dapat memudahkan masyarakat
mengetahui sekaligus mengontrol terhadap kinerja dan penggunaan
anggaran negara oleh para pejabat negara.
Aspek-aspek kebijakan terdiri dari
isi kebijakan,
pembuat kebijakan,
pelaksana kebijakan,
kultur kebijakan.
Kebijakan anti korupsi akan efektif apabila didalamnya terkandung unsur-
unsur yang terkait dengan persoalan korupsi dan kualitas dari isi kebijakan
tergantung pada kualitas dan integritas pembuatnya. Kebijakan yang telah
dibuat dapat berfungsi apabila didukung oleh aktor-aktor penegak
kebijakan yaitu kepolisian, kejaksaan, pengadilan, pengacara, dan lembaga
pemasyarakatan. Eksistensi sebuah kebijakan tersebut terkait dengan nilai-
7
nilai, pemahaman, sikap, persepsi dan kesadaran masyarakat terhadap
hukum atau undang-undang anti korupsi. Lebih jauh lagi kultur kebijakan
ini akan menentukan tingkat partisipasi masyarakat dalam pemberantasan
korupsi.
5. Kontrol Kebijakan
Kontrol kebijakan merupakan upaya agar kebijakan yang dibuat betul-
betul efektif dan mengeliminasi semua bentuk korupsi.
Bentuk kontrol kebijakan berupa partisipasi, evolusi dan reformasi.
Kontrol kebijakan partisipasi yaitu melakukan kontrol terhadap
kebijakan dengan ikut serta dalam penyusunan dan
pelaksanaannya.
Kontrol kebijakan evolusi yaitu dengan menawarkan alternatif
kebijakan baru yang dianggap lebih layak.
Kontrol kebijakan reformasi yaitu mengontrol dengan mengganti
kebijakan yang dianggap tidak sesuai.
C. Nilai- Nilai Anti Korupsi
Nilai – nilai Anti Korupsi di perkenalkan Komisi Pemberantasan
Korupsi (KPK) dan disosialisasikan ke masyarakat sejak beberapa
tahun lalu.
Terdapat 9 Nilai – nilai Anti Korupsi, yaitu sebagai berikut:
1). Kejujuran
2). Kedisiplinan
3). Kepedulian
4). Tanggung Jawab
5). Kerja keras
6). Kesederhanaan
7). Kemandirian
8). Keberanian
9). Dan Keadilan
8
BAB III
PENUTUP
A . Kesimpulan
B. Saran
Semoga kita semua terhindar dari yang namanya Korupsi. Dan untuk itu
marilah kita menanamkan Anti Korupsi pada diri kita masing- masing. Dan
semoga dengan adanya makalah ini kita bisa memahami bahwa pentingnya
untuk menghindari yang namanya Korupsi.
9
DAFTAR PUSTAKA
https://muhammadapryadi.wordpress.com/tentang-ilmu-hukum/nilai-dan-
prinsip-anti-korupsi/
https:// djpb@kemekeu.go.id
10