Anda di halaman 1dari 3

TUGAS

MATA PELAJARAN : BAHASA INDONESIA

KELAS :XII

HARI / TANGGAL : 19 OKTOBER 2020

Nama: Hilda Handayani


Teks Editorial tentang Pendidikan
Berikut ini adalah contoh teks editorial tentang pendidikan yang diambil dari
editorial koran tempo edisi 10 agustus 2020 dengan penyesuaian.

Jangan Pertaruhkan Nasib Peserta Didik


PENGENALAN ISU
Di tengah pandemi COVID-19 sekalipun, pemerintah tetap berkewajiban
memenuhi hak anak bangsa untuk memperoleh pendidikan. Meskipun
begitu, pemerintah tidak boleh sembarangan membuka sekolah berdasarkan
status wabah suatu daerah.
PENYAMPAIAN PENDAPAT ATAU ARGUMEN
Menteri Pendidikan dan Kebudayaa Nadiem Makari pada jumat lalu
mengizinkan sekolah yang berada di wilayah zona kuning untuk mengadakan
pembelajaran luring (tatap muka). Padahal sebelumnya Kemdikbud hanya
mengizinkan sekolah di zona hijau saja untuk dibuka secara bertahap dengan
protokol kesehatan yang ketat.

Jika tidak dilaksanan dengan hati-hati, izin berdasarkan status wilayah


tersebut bisa menjadi malapetaka. Sebab, zona merah, oranye, kuning atau
hijau bukanlah sekat yang ketat. Selama pergerakan penduduk antar zona
wilayah masih bebas, maka semua zona tetap rawan tertular COVID-19.

Izin pembelajaran tatap muka sebaiknya diberikan berdasarkan kesiapan dari


masing-masing sekolah untuk menjalankan protokol kesehatan dengan baik.
Tolak ukurnya tidak hanya dari ketersediaan fasilitas pencegah penularan saja.
Sekolah juga harus memastikan semua guru, staff, murid, hingga orangtua
siswa tidak memiliki riwayat interaksi dengan suspect yang terpapar virus.
Hal tersebut bukanlah hal yang mudah.

Pengakuan Mas Menteri Nadiem bahwa PJJ atau pembelajaran jarak jauh
selama masa pandemi kurang efektif bukanlah hal yang mengada-ada. Di
berbagai wilayah terutama di di daerah terpencil banyak murid yang tidak
memiliki smartphone dan akses internet. Tidak sedikit pula guru yang belum
siap mengajar dari jarak jauh.

Pandemi COVID-19 memang telah memperlihatkan lagi betapa timpangnya


infrastruktur Indonesia. Sebelumnya, OECD atau Organization for Economic
Cooperation and Development pernah melansir data bahwa hanya 34 persen
penduduk Indonesia yang terkoneksi dengan internet. Survey Asosiasi
Penyedia Jasa Internet Indonesia pada tahun 2018 juga mengungkap hasil
yang serupa. Di Jawa, lebih dari 55,7% penduduk dapat mengakses internet.
Sementara itu di Kalimantan baru 6,6% saja yang terhubung ke internet.
Namun semua fakta tersebut tidak menjadi alasan untuk memperlonggar izin
pembukaan sekolah.

Pada masa pandemi yang masih berkecamuk, pemerintah tidak boleh


bertaruh dengan memperluas wilayah yang boleh mengadakan pembelajaran
tatap muka. Kebijakan membuka sekolah di zona kuning tanpa menjamin
keamanannya hanya akan menimbulkan kesan bahwa pemerintah telah
putus asa.
PENEGASAN ULANG
Pemerintah harus berusaha lebih keras untuk mencari jalan keluar dalam
mengatasi hambatan pembelajaran daring. Misalnya dengan memberikan
tunjangan dan fasilitas yang memadai untuk para guru dan murdi yang kurang
mampu. Dalam masa pandemi ini, peran guru dalam menyelamatkan masa
depan anak sama pentingnya dengan peran tenaga medis dalam
menyelamatkan nyawa pasien.

Sembari mengoptimalkan pembelajaran jarak jauh, pemerintah juga sebaiknya


mendoro keluarga sebagai salah satu tempat pendidikan utama. Pandemi
telah memaksa orangtua untuk lebih lama berada di rumah bersama anaknya.
Ini adalah kesempatan yang dapat dimanfaatkan oleh pemerintah untuk
mengajak orangtua agar secara intensif membimbing anaknya sendiri.

Setelah wabah berlalu pemerintah juga harus lebih serius dalam membangun
infrastruktur pendidikan yang merata. Sebab hanya melalui pemerataan
akses pendidikan semua anak bangsa dapat merawat harapan akan masa
depan yang lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai