Anda di halaman 1dari 4

Integritas artinya adalah kesatuan yang utuh antara perkataan dan perbuatan.

Dengan adanya integritas institusi, dapat memberikan kepercayaan dan keyakinan kepada
publik dan/ atau stakeholders.
a. Tanggung jawab
Merupakan suatu kewajiban yang harus dilakukan. Tanggung jawab memberikan
kewajiban bagi setiap individu atau lembaga, bahwa ada suatu konsekuensi dari setiap
tindakan yang telah dilakukan, karena adanya tuntutan untuk bertanggung jawab atas
keputusan yang telah dibuat.
b. Keadilan
Keadilan adalah landasan utama dari akuntabilitas. Keadilan harus dipelihara dan
dipromosikan oleh pimpinan pada lingkungan organisasinya. Oleh sebab itu,
ketidakadilan harus dihindari karena dapat menghancurkan kepercayaan dan kredibilitas
organisasi yang mengakibatkan kinerja akan menjadi tidak optimal.
c. Kepercayaan
Lingkungan akuntabilitas tidak akan lahir dari hal-hal yang tidak dapat dipercaya.
d. Keseimbangan
Setiap individu yang ada di lingkungan kerja harus dapat menggunakan
kewenangannya untuk meningkatkan kinerja. Adanya peningkatan kerja juga
memerlukan adanya perubahan kewenangan sesuai kebutuhan yang dibutuhkan.
e. Kejelasan
Fokus utama untuk kejelasan adalah mengetahui kewenangan, peran dan tanggung
jawab, misi organisasi, kinerja yang diharapkan organisasi, dan sistem pelaporan kinerja
baik individu maupun organisasi.
f. Konsistensi
Konsistensi menjamin stabilitas. Penerapan yang tidak konsisten dari sebuah
kebijakan, prosedur, sumber daya akan memiliki konsekuensi terhadap tercapainya
lingkungan kerja yang tidak akuntabel, akibat melemahnya komitmen dan kredibilitas
anggota organisasi.

2. Nasionalisme
Nasionalisme adalah paham/pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap
tanah air dan bangsa serta menghormati bangsa lain. Nilai-nilai nasionalisme seperti
religius, amanah, etos kerja, mengutamakan kepentingan publik, bekerja keras, dan rela
berkorban. Dengan memiliki sifat nasionalisme, diharapkan ASN menjadi pegawai yang
berintegritas tinggi dalam menjalankan tugasnya sebagai pelaksana kebijakan publik,
pelayan publik dan pemersatu bangsa berlandaskan Pancasila dan UUD 1945. Nilai-nilai
dasar nasionalisme terkandung pada sila-sila pancasila.

3. Etika Publik
Etika publik merupakan refleksi atas standar/ norma yang menentukan baik/
buruk, benar/ salah tindakan keputusan, perilaku untuk mengarahkan kebijakan publik
dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik. Dari pengertian diatas
dapat disimpulkan bahwa nilai-nilai dasar etika publik adalah hormat, sopan, menjaga
rahasia, cermat, taat aturan, dan disiplin. Nilai-nilai dasar etika publik yang akan tercapai
dan yang telah tercantum dalam UU ASN yaitu
a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Pancasila,
b. Setia dan mempertahankan UUD 1945,
c. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak memihak,
d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian,
e. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif,
f. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerja kepada publik,
g. Memiliki kemampuan menjalankan kebijakan pemerintah,
h. Memberikan pelayanan kepada pubik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat,
berdaya guna, berhasil guna, dan santun.
i. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi,
j. Menghargai komunikasi, konsultasi dan kerjasama,
k. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai,
l. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan,
m. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintah yang demokratis sebagai perangkat
sistem karir.

4. Komitmen mutu
Komitmen adalah perjanjian atau keterikatan untuk melakukan sesuatu.
Sedangkan mutu adalah ukuran baik buruk yang dipersiapkan individu terhadap barang
dan jasa. Komitmen mutu sebagai ASN adalah dalam bidang apapun yang menjadi
tanggung jawab pegawai negeri sipil (PNS), semua harus dilaksanakan dengan optimal
(pelayanan prima) agar dapat memberikan kepuasan kepada stakeholder dengan
penyelenggaraan tugas yang berkomitmen pada mutu yang bertugas secara efektif,
efisien, inovasi dan bermutu. Berikut penjabaran nilai-nilai komitmen mutu, antara lain:
a. Efektivitas, artinya sejauh mana organisasi dapat mencapai tujuan yang
ditetapkan, atau berhasil mencapai apapun yang coba dikerjakannya.
b. Efisiensi, artinya jumlah sumber daya yang digunakan untuk mencapai tujuan
operasional. Efisiensi organisasi ditentukan oleh berapa banyak bahan baku, uang,
dan manusia yang dibutuhkan untuk menghasilkan jumlah keluaran tertentu.
c. Inovasi, artinya cara untuk beradaptasi terhadap perubahan-perubahan di pasar,
teknologi, dan persaingan.
d. Mutu, artinya apapun yang menjadi kebutuhan dan keinginan konsumen.

5. Anti Korupsi
Kata korupsi berasal dari bahasa latin yang artinya kerusakan, kebobrokan, dan
kebusukan. Dalam bahasa yunani, corruption artinya perbuatan yang tidak baik, curang,
dapat disuap, tidak bermoral, menyimpang dari kesucian, melanggar norma-norma
agama, material, mental dan umum. Kesadaran diri anti korupsi sangatlah penting
dimiliki ASN agar dapat melaksanakan amanahnya untuk mendapatkan hasil terbaik dan
dapat dipertanggungjawabkan secara publik. KPK bersama para pakar telah merangkum
ada 9 nilai-nilai dasar anti korupsi, yaitu : 1). Jujur, 2). Peduli, 3). Mandiri, 4). Disiplin,
5). Tanggung jawab, 6). Kerja keras, 7). Sederhana, 8). Berani, dan 9). Adil.

Kedudukan Dan Peran ASN Dalam NKRI


Berdasarkan Undang-Undang ASN Nomor 5 tahun 2014, peranan PNS ada tiga
yaitu sebagai pelaksana kebijakan publik, sebagai pelayan publik, dan sebagai perekat
dan pemersatu bangsa.

PNS Sebagai Pelaksana Kebijakan Publik


Hal ini berarti PNS sebagai aparat pelaksana yang melaksanakan segala peraturan
perundang-undangan yang menjadi landasan kebijakan publik di berbagai bidang dan
sektor pemerintahan. PNS harus menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan
instansi pemerintah serta harus bebas dari pengaruh dan intervensi semua golongan dan
partai politik. Selanjutnya PNS sebagai perencana, pelaksana, dan pengawas
penyelenggara tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional melalui
pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang professional, bebas dari intervensi
politik, serta bersih dari bebas korupsi, kolusi dan nepotisme. Hal ini berarti PNS
berperan untuk melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh pejabat Pembina kepegawaian
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Untuk itu ASN harus
mengutamakan kepentingan publik dan masyarakat luas dalam menjalankan fungsi dan
tugasnya tersebut.

PNS Sebagai Pelayan Publik


Hal ini berarti PNS berperan untuk memberikan pelayanan publik yang prima
yang professional dan berkualitas. Pelayanan publik merupakan kegiatan dalam rangka
pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai peraturan bagi setiap warganegara dan penduduk
atas barang, jasa dan pelayanan administratif. Pelayanan yang diberikan harus sesuai
dengan SPM (Standar Pelayanan Minimal). Selain profesional dan melayani PNS juga
dituntut untuk memiliki integritas tinggi, yang hal ini merupakan bagian dari kode etik
dan kode perilaku yang telah diatur dalam UU ASN.

PNS Sebagai Perekat dan Pemersatu Bangsa


Hal ini berarti dalam menjalankan tugasnya seorang PNS wajib menjunjung tinggi
persatuan agar keutuhan bangsa dapat terjaga. PNS dituntut untuk memiliki perilaku
mencintai tanah air Indonesia, dan mengedepankan kepentingan nasional ditengah-tengah
persaingan dan pergaulan global.
PNS dalam menjalankan tugasnya harus berpegang pada prinsip adil dan netral.
Netral dalam artian tidak memihak kepada salah satu kelompok atau golongan yang ada.
Sedangkan adil, berarti PNS dalam melaksanakan tugasnya tidak boleh berlaku
diskriminatif dan harus objektif, jujur, transparan. Dengan bersikap netral dan adil dalam
melaksanakan tugas dan fungsinya, PNS akan mampu menciptakan kondisi yang aman,
damai, dan tentram dilingkungan kerjanya dan di masyarakatnya.

Anda mungkin juga menyukai