Rancangan Latsar 1
Rancangan Latsar 1
Dengan adanya integritas institusi, dapat memberikan kepercayaan dan keyakinan kepada
publik dan/ atau stakeholders.
a. Tanggung jawab
Merupakan suatu kewajiban yang harus dilakukan. Tanggung jawab memberikan
kewajiban bagi setiap individu atau lembaga, bahwa ada suatu konsekuensi dari setiap
tindakan yang telah dilakukan, karena adanya tuntutan untuk bertanggung jawab atas
keputusan yang telah dibuat.
b. Keadilan
Keadilan adalah landasan utama dari akuntabilitas. Keadilan harus dipelihara dan
dipromosikan oleh pimpinan pada lingkungan organisasinya. Oleh sebab itu,
ketidakadilan harus dihindari karena dapat menghancurkan kepercayaan dan kredibilitas
organisasi yang mengakibatkan kinerja akan menjadi tidak optimal.
c. Kepercayaan
Lingkungan akuntabilitas tidak akan lahir dari hal-hal yang tidak dapat dipercaya.
d. Keseimbangan
Setiap individu yang ada di lingkungan kerja harus dapat menggunakan
kewenangannya untuk meningkatkan kinerja. Adanya peningkatan kerja juga
memerlukan adanya perubahan kewenangan sesuai kebutuhan yang dibutuhkan.
e. Kejelasan
Fokus utama untuk kejelasan adalah mengetahui kewenangan, peran dan tanggung
jawab, misi organisasi, kinerja yang diharapkan organisasi, dan sistem pelaporan kinerja
baik individu maupun organisasi.
f. Konsistensi
Konsistensi menjamin stabilitas. Penerapan yang tidak konsisten dari sebuah
kebijakan, prosedur, sumber daya akan memiliki konsekuensi terhadap tercapainya
lingkungan kerja yang tidak akuntabel, akibat melemahnya komitmen dan kredibilitas
anggota organisasi.
2. Nasionalisme
Nasionalisme adalah paham/pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap
tanah air dan bangsa serta menghormati bangsa lain. Nilai-nilai nasionalisme seperti
religius, amanah, etos kerja, mengutamakan kepentingan publik, bekerja keras, dan rela
berkorban. Dengan memiliki sifat nasionalisme, diharapkan ASN menjadi pegawai yang
berintegritas tinggi dalam menjalankan tugasnya sebagai pelaksana kebijakan publik,
pelayan publik dan pemersatu bangsa berlandaskan Pancasila dan UUD 1945. Nilai-nilai
dasar nasionalisme terkandung pada sila-sila pancasila.
3. Etika Publik
Etika publik merupakan refleksi atas standar/ norma yang menentukan baik/
buruk, benar/ salah tindakan keputusan, perilaku untuk mengarahkan kebijakan publik
dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik. Dari pengertian diatas
dapat disimpulkan bahwa nilai-nilai dasar etika publik adalah hormat, sopan, menjaga
rahasia, cermat, taat aturan, dan disiplin. Nilai-nilai dasar etika publik yang akan tercapai
dan yang telah tercantum dalam UU ASN yaitu
a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Pancasila,
b. Setia dan mempertahankan UUD 1945,
c. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak memihak,
d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian,
e. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif,
f. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerja kepada publik,
g. Memiliki kemampuan menjalankan kebijakan pemerintah,
h. Memberikan pelayanan kepada pubik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat,
berdaya guna, berhasil guna, dan santun.
i. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi,
j. Menghargai komunikasi, konsultasi dan kerjasama,
k. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai,
l. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan,
m. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintah yang demokratis sebagai perangkat
sistem karir.
4. Komitmen mutu
Komitmen adalah perjanjian atau keterikatan untuk melakukan sesuatu.
Sedangkan mutu adalah ukuran baik buruk yang dipersiapkan individu terhadap barang
dan jasa. Komitmen mutu sebagai ASN adalah dalam bidang apapun yang menjadi
tanggung jawab pegawai negeri sipil (PNS), semua harus dilaksanakan dengan optimal
(pelayanan prima) agar dapat memberikan kepuasan kepada stakeholder dengan
penyelenggaraan tugas yang berkomitmen pada mutu yang bertugas secara efektif,
efisien, inovasi dan bermutu. Berikut penjabaran nilai-nilai komitmen mutu, antara lain:
a. Efektivitas, artinya sejauh mana organisasi dapat mencapai tujuan yang
ditetapkan, atau berhasil mencapai apapun yang coba dikerjakannya.
b. Efisiensi, artinya jumlah sumber daya yang digunakan untuk mencapai tujuan
operasional. Efisiensi organisasi ditentukan oleh berapa banyak bahan baku, uang,
dan manusia yang dibutuhkan untuk menghasilkan jumlah keluaran tertentu.
c. Inovasi, artinya cara untuk beradaptasi terhadap perubahan-perubahan di pasar,
teknologi, dan persaingan.
d. Mutu, artinya apapun yang menjadi kebutuhan dan keinginan konsumen.
5. Anti Korupsi
Kata korupsi berasal dari bahasa latin yang artinya kerusakan, kebobrokan, dan
kebusukan. Dalam bahasa yunani, corruption artinya perbuatan yang tidak baik, curang,
dapat disuap, tidak bermoral, menyimpang dari kesucian, melanggar norma-norma
agama, material, mental dan umum. Kesadaran diri anti korupsi sangatlah penting
dimiliki ASN agar dapat melaksanakan amanahnya untuk mendapatkan hasil terbaik dan
dapat dipertanggungjawabkan secara publik. KPK bersama para pakar telah merangkum
ada 9 nilai-nilai dasar anti korupsi, yaitu : 1). Jujur, 2). Peduli, 3). Mandiri, 4). Disiplin,
5). Tanggung jawab, 6). Kerja keras, 7). Sederhana, 8). Berani, dan 9). Adil.